Professional Documents
Culture Documents
Telemedicine Di Masa Normal - Prof. Dr. Budi Sampurna DFM SH SPF (K) SP - PK
Telemedicine Di Masa Normal - Prof. Dr. Budi Sampurna DFM SH SPF (K) SP - PK
TELEMEDISIN DI
MASA NORMAL*
TELECONSULTATION
THERE IS A MISCONCEPTION THAT THE
MACHINE WILL REPLACE THE DOCTOR
BUDI SAMPURNA
In an interview to the Visão Hospitalar, the
Brazilian Telemedicine and Telehealth Association’s
president (ABTms), Humberto Oliveira Serra, talks
HUMBERTO OLIVEIRA SERRA about the telemedicine panorama in Brazil, the
President of Brazilian Telemedicine and teleconsultation incorporation to medical care and
PERSI 2018-2021
In a few lines, Humberto defended the CFM
resolution, which was eventually repealed, and
condemned the lack of information that has
mediated the debates on the subject. For him,
in addition to the lack of information on the new
Information and Communication Technologies (ICTs),
the debate is bitter because of the misconception
that the machine can replace the doctor. Check out
* Setelah tidak ada lagi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat the interview below.
38 |
Pengertian (WMA, 2018)
• Telemedicine is the practice of medicine over a distance, in which
interventions, diagnoses, therapeutic decisions, and subsequent
treatment recommendations are based on patient data, documents
and other information transmitted through telecommunication
systems.
• Telemedicine can take place between a physician and a patient or
between two or more physicians including other healthcare
professionals.
• Face-to-face consultation between physician and patient remains
the gold standard of clinical care
• Like all health care interventions, telemedicine must be tested for
its effectiveness, efficiency, safety, feasibility and cost-effectiveness
Pengertian Telemedicine 2
Tujuan
• Telemedicine provides patients with access to high- quality healthcare
services through advanced communication and information technology.
• Therefore, telemedicine can greatly improve the equity and efficiency of
health service delivery and increase the patients’ access to specialist
expertise that was unavailable or difficult to access before.
Cara pelayanan
• Pelaksanaannya: store and forward, remote monitoring dengan
wearable, real-time interactive service (video conferencing)
• Fasyankes – fasyankes, fasyankes - pasien
Pelaksanaan di masa Pandemi Covid-19
• Pasien Covid-19 pada periode tertentu dapat sangat banyak
sehingga rumah sakit tidak mampu menampung dan
melayaninya tepat waktu, oleh tepat pemberi pelayanan, tepat
sumber daya
• Pasien non Covid sepanjang masa pandemic Covid-19
“terpaksa” di nomor-dua kan aksesnya ke rumah sakit, sehingga
tidak terlayani
• Kedua keadaan tersebut merupakan dasar kebijakan pelayanan
telemedisin, meskipun terdapat keterbatasan
• Diatur dengan Permenkes 20/2019 (antar fasyankes), SE
Menkes No 303/2020 dilanjutkan dengan Kepmenkes No
4829/2021, serta Perkonsil No 74/2020.
Pedoman Telemedisin (Kepmenkes)
Dont:
• telekonsultasi antara tenaga medis dengan
pasien secara langsung tanpa melalui
Fasyankes;
• melakukan tindakan invasif melalui
telekonsultasi;
Pada masa Normal
• Tidak ada lagi status kedaruratan Kesehatan masyarakat
• Sistem Pelayanan Kesehatan dan aturan keprofesian diberlakukan
sebagaimana pada keadaan normal
• Masyarakat mungkin terbiasa dengan layanan telekonsultasi dan
teknologi kedokteran lain, meskipun mungkin belum evidence
based
• Layanan Telemedisin dapat dikembangkan untuk mengatasi
keterbatasan akses layanan, baik layanan primer maupun layanan
spesialistik
• Teknologi kedokteran mungkin akan cepat berkembang, sehingga
tersedia alat pemeriksaan yg berbentuk wearable atau tersedia di
pusat tele konsultasi yang dibangun di daerah remote
Isu Penting di masa normal
• Apakah layanan telemedisin dapat diberikan oleh Fasyankes atau
juga provider khusus platform telehealth? (wilayah utama JKN)
• Apakah pada dasarnya layanan telemedisin dilaksanakan di FKTP
sebagai gate keeper, agar tujuan utama memperluas akses dan
menjangkau pasien yang berada di tempat “jauh” tercapai.
• Apakah rumah sakit memberikan layanan telemedisin?
• Apakah rumah sakit memberikan layanan telemedisin:
• Langsung ke pasien untuk menjadi gate-keeper (primer) atau layanan
rujukan (sekunder – tertier)?
• Ataukah melalui FKTP (antar faskes) untuk memberi akses layanan
konsultasi spesialistik ?
Telemedisin di FKTP
• Telemedisin harus disediakan di layanan primer, terutama di
daerah yang memiliki wilayah tertinggal, terluar, dan tidak
terakses.
• Layanan telemedisin antar fasyankes akan memperkuat FKTP
dengan memberi peluang akses layanan spesialistik
• Di desa yang terpencil agar didirikan pusat telekonsultasi
sehingga memiliki peluang mengakses layanan Kesehatan
primer dan sekunder, meskipun terbatas
• Di Brazil (2009-2010): dilakukan di pelayanan primer, sebagai
gate keeper, ternyata dapat mencegah 80,8% perujukan, dan
mengurangi 45,5% biaya transfer (Alkmim MB et al. Bull of
WHO, 2012)
Telemedisin di rumah sakit
• Melayani FKTP untuk memperkuat layanan primer, sebagai
bagian dari domain public layanan rumah sakit (antar
fasyankes)
• Melayani store and forward, tele-monitoring, dan real-time
interactive consultation dengan tenaga Kesehatan di FKTP
INTERVIEW