You are on page 1of 47
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUKUM. UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Nomor: 008/SKD/FH-UPH/VII/2022 tentang ‘STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN TUGAS AKHIR TESIS Menimbang Mengingat Menetapkan Pertama Kedua FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PELITA HARAPAN DENGAN RAHMAT ALLAH TRITUNGGAL DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PELITA HARAPAN : a. bahwa memperhatikan tata kelola di lingkungan pendidikan, khususnya yang dilaksanakan oleh Program Studi di bawah pengelolaan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas; b. bahwa Panduan Penulisan Tesis yang ada di Magister Hukum dan Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Univesitas Pelita Harapan diterbitkan oleh masing-masing Ketua Program Studi. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tiggi; 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 4, Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 001 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Uji Kemiripan (Similiarity Check) Untuk Pencegahan Plagiarisme di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; 5. Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 002 Tahun 2019 tentang Unggah Mandiri Tugas Akhir Mahasiswa di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; Surat Keputusan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 253- ‘SKR/UPH/III/2006 tertanggal 17 Maret 2006; 7. Rapat Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, pada tanggal 15 Agustus 2022. 6. MEMUTUSKAN : Standar Operasional Prosedur (SOP) Penulisan Tugas Akhir Tesis Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. Memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penulisan Tugas Akhir Tesis Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan pada Program Studi Magister Hukum dan Magister Kenotariatan kampus Plaza Semanggi Jakarta mulai Semester Ganjil 2022/2023. Menugaskan kepada Ketua Program Studi Magister Hukum dan Magister Kenotariatan kampus Plaza Semanggi Jakarta untuk Lippe Vilage Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Meden Campus | www.uph.edu 4 be ie melakukan evaluasi pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penulisan Tugas Akhir Tesis Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan untuk setiap tahun akademik. Ketiga + Keputusan ini ditetapkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila dalam ketetapan Keputusan ini terdapat kesalahan atau kekurangan, maka akan diperbaiki lebih lanjut. Keempat : Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka pedoman atau panduan yang telah dikeluarkan oleh masing-masing Ketua Program Studi Magister dibatalkan dan/atau dinyatakan tidak berlaku. Ditetapkan di: Karawaci, Tangerang Pada tanggal : 18 Agustus 2022 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN, {KAN FAKULTAS HUKUM, “euigns * \F (Or vettiana Tanaya, SH., MH) LUppe Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.ec SSE 6 \w STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN TUGAS AKHIR TESIS PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM DAN MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN JAKARTA, 2022 1 wnpue | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuph.edu ie SOP PENULISAN TUGAS AKHIR TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM DAN MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN A. Latar Belakang Magister Hukum (MH) Universitas Pelita Harapan berdiri pada tahun 1997 dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 407/DIKTI/Kep/1997 tanggal 08 Oktober 1997. Sesuai dengan visi dan misi yang diembannya, Program Studi Magiter Hukum FH-UPH bertujuan untuk mendidik dan melatih mahasiswa menjadi Magister Hukum yang memiliki kecakapan dan ketrampilan serta pengetahuan hukum yang mumpuni, yang diperlukan untuk mendukung profesinya Sebagai advokat, praktisi hukum, corporate atau in house lawyer dan akademisi. Magister Kenotariatan (M.Kn) Universitas Pelita Harapan berdiri pada tahun 2013 dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 228/E/0/2013 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Kenotariatan (S- 2) pada Universitas Pelita Harapan. Sesuai dengan visi dan misi yang diembannya, Program Studi Magiter Kenotariatan FH-UPH bertujuan untuk: (1) Menghasilkan Magister Kenotariatan yang mengusai hukum dan berketrampilan sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang profesional, dan mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai notaris dan PPAT; (2) Menghasilkan Magister Kenotariatan yang mampu menerapkan dan mengikuti perkembangan ilmu hukum dan ilmu pengetahuan lainnya demi pelayanan kepada masyarakat; (3) Menghasilkan Magister Kenotariatan yang peka, peduli dan berdedikasi terhadap keadilan dalam masyarakat; dan (4) Menghasilkan Magister Kenotariatan yang memiliki integritas lmiah, berjiwa Pancasila dan berkarakter memuliakan Tuhan. Pelaksanaan pengambilan mata kuliah tesis untuk mahasiswa di Program Studi Magister FH-UPH, dimulai pada saat mahasiswa melakukan enroll penulisan tugas akhir tesis, sampai dengan pengumpulan dokumen tesis setelah menyelesaikan ujian sidang tugas akhir yang merupakan sebuah rangkaian kegiatan, yang melibatkan banyak pihak Oleh karenanya, diperlukan sebuah Standard Operational Procedure (SOP) atau sebuah buku panduan baku, dimana dalam sebuah kegiatan yang melibatkan banyak pihak, tentunya yang menjadi masalah adalah siapa, dan berbuat apa. Menjadi batasan-batasan yang sangat diperlukan dalam kegiatan tersebut, agar terpenuhinya asas transparansi dan akuntabilitas. 2) Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu « & UPH Selain itu, SOP ini juga diperlukan untuk menjamin adanya suatu asas keseragaman, baik bagi kalangan mahasiswa Program Studi Magister FH-UPH yang mengambil mata kuliah penulisan tugas akhir tesis, juga bagi Dosen Pembimbing, Dosen Ko-Pembimbing, Dosen Penguji, Dosen Ketua Sidang Penguji dan Staf Administrasi. Di mana tahapan tersebut, di mulai pada tahapan penyusunan proposal, pembimbingan, ujian sidang tugas akhir, sampai dengan pemberian persetujuan untuk dilakukan penjilidan (hard cover) dan/atau Softcopy setelah menempuh ujian sidang tugas akhir. Standar Operasional Prosedur Penulisan Tugas Akhir Tesis ini disusun dengan memperhatikan, antara lain: 1) SK Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 253-SKR/UPH/III/2006 tertanggal 17 Maret 2006; 2) Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 001 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Uji Kemiripan (Similiarity Check) Untuk Pencegahan Plagiarisme di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; 3) Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 002 Tahun 2019 tentang Unggah Mandiri Tugas Akhir Mahasiswa di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; dan Kewajiban Luaran Penelitian yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan 4) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tit Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Maksud pembuatan SOP ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dalam setiap tahapan penulisan tugas akhir tesis, baik kepada mahasiswa Program Studi Magister, Dosen Pembimbing, Dosen Ko- Pembimbing, Dosen Penguji, Dosen Ketua Sidang Penguji dan Staf Adminitrasi. Setiap pihak yang terlibat dalam tahapan kegiatan mata kuliah penulisan tugas akhir tesis, memiliki tugas dan kewenangan yang telah tertuang dalam SOP ini. Selain daripada itu, maksud dari SOP ini adalah memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas bagi setiap pihak yang terlibat di dalamnya dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, 2.Tujuan Tujuan SOP penulisan tugas akhir tesis Program Studi Magister FH-UPH ini adalah memberikan penyeragaman kegiatan, baik dalam tahap kegiatan Sebelum Penulisan; Kegiatan Saat Penulisan sampai Ujian Sidang Tugas Akhir; dan Kegiatan Setelah Penulisan, C. Dasar Hukum 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2, UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | warw.uph.edu ¢\s UPH 3. Peraturan Presiden 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 4, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi; 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; . Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 001 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Uji Kemiripan (Similiarity Check) Untuk Pencegahan Plagiarisme di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; 7. Peraturan Rektor Universitas Pelita Harapan Nomor: 002 Tahun 2019 tentang Unggah Mandiri Tugas Akhir Mahasiswa di Lingkungan Universitas Pelita Harapan; 8. SK Rektor Universitas Pelita Harapan Noor: 253-SKR/UPH/III/2006 tertanggal 17 Maret 2006; 9. Rapat Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, pada tanggal 15 Agustus 2022. D. Cakupan dan Pengertian 1. Cakupan SOP ini diperuntukkan bagi: 1.1 Mahasiswa Magister Hukum dan Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan yang mengambil mata kuliah Tesis; 1.2 Dosen Magister Hukum dan Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap yang mendapatkan penugasan dari Dekan Fakultas Hukum dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Dekan untuk melakukan pembimbingan tesis sebagai Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko - Pembimbing; 1.3 Staf Administrasi Program Studi Magister Hukum dan Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan dalam melakukan verifikasi dokumen prasyarat tesis mahasiswa Program Studi Magister Hukum dan Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan dalam tahapan kegiatan Sebelum Penulisan, Saat Penulisan sampai Ujian Sidang Akhir dan Setelah Penulisan. 1.4 Panitia Ujian Sidang Tugas Akhir yang mendapatkan penugasan dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan untuk melaksanakan ujian sidang tugas akhir tesis. 4 Lippe village Campus | | Suranaya Campus | Medan Campus. | wwwuph.ed » @UPH 2, Pengertian Cakupan beberapa pengertian dalam SOP ini, terdiri dari batasan- batasan sebagai berikut: 2.1. Tesis adalah karya tulis ilmiah orisinil yang disusun oleh mahasiswa Program Studi Magister Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Magister Hukum (MH) atau Magister Kenotariatan (M.Kn). Selain harus orisinil, atau baru (novel), isi/materi substansi tesis harus belum pernah ditulis atau dipublikasikan oleh mahasiswa lain sebelumnya di UPH atau perguruan tinggi lainnya. 2.2. Mahasiswa Magister adalah mahasiswa Magister Hukum dan ‘Magiter Kenotariatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Senat Universitas Pelita Harapan, 23 Ketua Program Studi Magister Hukum dan Ketua Program Studi Magister Kenotariatan adalah Pejabat Struktural dalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sebagaimana diatur dalam Keputusan Senat Universitas Pelita Harapan. Selanjutnya, akan disebut dengan istilah Kaprodi MH dan Kaprodi MKn. 24 Dosen Pembimbing adalah dosen pengajar di lingkungan Program Studi Magister Hukum dan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan atas usulan dan rekomendasi Kaprodi MH dan Kaprodi MKn masing-masing untuk membimbing pelaksanaan proses penulisan tugas akhir tesis pada prodi masing- masing. 25 Dosen Pembimbing Pendamping atau Dosen Ko-Pembimbing adalah dosen dan/atau seorang profesional yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan atas usulan dan rekomendasi Kaprodi MH dan Kaprodi MKn masing-masing untuk membimbing pelaksanaan proses penulisan tugas akhir tesis pada prodi masing- masing. 2.6 Staf Administrasi adalah unsur penunjang _kegiatan keadministrasian akademik pada masing-masing Program Studi MH dan MKn Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. 2.7 Ujian Sidang Tugas Akhir Tesis adalah Ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing Program Studi MH dan MKn Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dengan Surat Keputusan Dekan untuk mempertanggungjawabkan dan mempertahankan penulisan tugas akhir tesis di hadapan Panitia Penguji Sidang Tugas Akhir, yang berjumlah 3 (tiga) orang dosen penguji serta 1 (satu) orang sekretaris sidang. 5 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campue | Surabaya Campus | Medan Campus | worw.uph.edu g & UPH 2.8 Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir Tesis adalah Dosen yang memiliki kualifikasi tertentu, serendah-rendahnya jenjang akademik Lektor, atau minimal pendidikan Strata 3 (S-3). 29 Kelengkapan Administrasi Tugas Akhir Tesis adalah meliputi transkrip nilai terakhir dan formulir pengajuan tugas akhir tesis. 2.10 Uji Kemiripan adalah uji untuk memperolah presentase kemiripan keseluruhan isi sebuah dokumen karya ilmiah tesis dengan berbagai sumber informasi lainnya yang tersedia secara daring dengan batas toleransi kemiripan sebesar 35 (tiga puluh lima) prosentase. 2.11 Luaran Penelitian adalah capaian hasil dari penelitian akademik atau penulisan tugas akhir berbentuk tesis, yang dipublikasikan untuk kepentingan umum, dalam bentuk jurnal nasional terakreditasi atau Journal international. 212 Asas transparansi dan akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pembimbingan penulisan tugas akhir tesis mahasiswa Program Studi Magister, harus terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada institusi dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, E. Standar Khusus Penulisan Tugas Akhir Tesis Keberhasilan penulisan tugas akhir tesis mahasiswa Program Studi Magister, Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan harus memperhatikan Standar Khusus penulisan tugas akhir secara efektif dan efisien. Untuk itu, setiap unsur yang terlibat dalam SOP ini harus memahami prinsip- prinsip kegiatan tentang: 1. Kegiatan Sebelum Penulisan Tugas Akhir 1.1 Mahasiswa Magister Mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah tugas akhir tesis, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.1.1 Bagi mahasiswa yang akan menempuh Penulisan Tugas Akhir Tesis telah menyerahkan Proposal Tesis kepada Program Studi Magister (lihat: LAMPIRAN 1); 1.1.2 Mata kuliah Tesis telah terdaftar di dalam sistem akademik UPH; 1.1.3 Bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan penulisan tugas akhir tesis, wajib mengikuti Briefing Tugas Akhir dan Pengarahan Proposal yang diselenggarakan masing-masing Program Studi Magister. 6 Lippo Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu a \ @UPH 1.2 Ketua Program Studi Magister Magister Hukum dan Magister Kenotariatan 1.24 1.2.2 123 Wajib menyelenggarakan Briefing Tugas Akhir dan Pengarahan Proposal kepada mahasiswa magister sebagaimana dimaksud pada poin 1.1.3 di atas; Menentukan Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko- Pembimbing sesuai topik atau tema yang menjadi objek penulisan tugas akhir tesis; Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing yang telah ditentukan tersebut di atas diajukan untuk mendapatkan Surat Keputusan Dekan sebagai Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing. 1.3 Staf Administrasi ‘Tugas dan Kewenangan Staf Administrasi dalam tahap Kegiatan Sebelum Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 13.4 13.2 Memeriksa kelengkapan_administrasi pengajuan proposal Tugas Akhit yang diajukan kepada masing-masing Ketua Program Studi; Menyusun atau membuat daftar judul Tesis sesuai proposal Tesis yang diajukan. 2, Kegiatan Saat Penulisan Tugas Akhir sampai Pelaksanaan Ujian Sidang Tugas Akhir 2.1 Mahasiswa Mahasiswa yang sudah dinyatakan memenuhi syarat administrast dan akademik dapat melanjutkan tahapan kegiatan selanjutnya, yaitu ‘tahapan kegiatan Penulisan Tugas Akhir, dengan kewajiban memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 214 212 213 214 Tesis mempunyai-bobot 4 (empat) sks dengan waktu penyelesaian 1 (satu) semester; Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir dalam semester yang ditempuhnya, maka diberikan kesempatan memperpanjang ke semester berikutnya; Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing minimal 10 (Sepuluh) kali pertemuan sesuai jadwal bimbingan yang telah disepakati dan dituangkan dalam Buku Bimbingan TA (lihat: LAMPIRAN 2); Bimbingan Penulisan Tugas Akhir dilaksanakan secara Tatap Mula, namun atas kesepakatan dengan Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing dapat dilakukan secara on- 7 LUppo Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuphed 3 @ UPH 215 2.1.6 247 2.18 219 line, baik melalui email, zoom, google meet, microsoft teams, dan sebagainya; Mahasiswa yang melakukan penyusunan Penulisan Tugas Akhir Tesis wajib memperhatikan Pedoman Tata Cara Penulisan (lihat: LAMPIRAN 3); Selama penulisan Tugas Akhir, baik dilakukan per Bab dan dilakukan secara keseluruhan, mahasiswa wajib untuk melakukan Uji Kemiripan (Similiarity Check) pada Tugas Akhir, melalui program yang telah disediakan (ditentukan) oleh UPH dengan sebanyak-banyaknya sebesar 35 (tiga puluh lima) perseratus; Setelah menyelesaikan penyusunan Penulisan Tugas Akhir dan dinyatakan layak serta mendapatkan persetujuan oleh Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing dalam Buku Bimbingan TA (lihat: LAMPIRAN 2), mahasiswa berhak untuk mengikuti Ujian Sidang Tugas Akhir setelah memenuhi seluruh ketentuan administrasi akademik sidang tugas akhir; Mahasiswa calon peserta Ujian Sidang Tugas Akhir harus terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Magister Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dan terdaftar sebagai peserta Ujian Sidang Tugas Akhir pada semester tersebut; Mahasiswa calon peserta Ujian Sidang Tugas Akhir wajib menyerahkan artikel layak terbit atau telah menerbitkan artikel ke jurnal nasional terakreditasi atau journal international; 2.1.10 Mahasiswa calon peserta Ujian Sidang Tugas Akhir mendaftarkan diri ke Sekretariat Program Studi Magister FH- UPH dengan menyerahkan penulisan tugas akhir tesis yang sudah disahkan/ditandatangani oleh Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing sebanyak 4 (empat) eksemplar dalam bentuk soft cover serta dokumen-dokumen pendukung yang disyaratkan oleh Program Studi Magister; 2.1.11 Mahasiswa yang akan mengikuti Ujian Sidang Tugas Akhir harus mengenakan jas/blazer hitam (dan dasi untuk pria), serta menggunakan pakaian dan sepatu formal (tertutup); 2.1.12 Mahasiswa yang akan mengikuti Ujian Sidang Tugas Akhir harus menyiapkan presentasi penulisan tugas akhir dalam bentuk powerpoint (PPT) atau sejenisnya dan dipersiapkan sebelum Ujian Sidang Tugas Akhir dibuka oleh Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir; 2.1.13 Mahasiswa wajib mencatat segala masukan, kritik dan saran dari setiap Penguji yang disampaikan pada saat ujian sidang Lippe vilage Campus | Semangal Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu 7} tugas akhir untuk keperluan perbaikan tugas akhir tersebut (lihat: LAMPIRAN 5); 2.1.14 Mahasiswa yang mengikuti Ujian Sidang Tugas Akhir dan dinyatakan tidak lulus, wajib untuk mengulang mata kuliah Tugas Akhir pada semester berikutnya dengan atau tanpa adanya perubahan topik. 2.2 Ketua Program Studi Magister 2.2.1 Membuat draft Surat Keputusan (SK) Dekan tentang Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing Penulisan Tugas Akhir Tesis untuk diajukan kepada Dekan; 2.2.2 Pelaksana Ujian Sidang Tugas Akhir adalah Ketua Program ‘Studi Magister yang dibantu panitia yang dibentuk oleh Dekan; 2.2.3 Membentuk Panitia Penguji Sidang Tugas Akhir, yang terdiri dari: 2.2.3.1 3 (tiga) orang Dosen Penguji yaitu seorang Ketua Sidang dan 2 (dua) orang penguji lainnya, dengan ketentuan: a. Apabila-terdapat 2 (dua) orang Dosen Pembimbing maka akan ditambah dengan 1 (satu) orang dosen penguji sebagai Ketua Sidang (minimal berjenjang Lektor atau minimum pendidikan Strata 3); b. Apabila terdapat 1 (satu) orang Dosen Pembimbing maka akan ditambah 2 orang Dosen Penguji, salah satunya sebagai Ketua Sidang. 2.23.21 (satu) orang sekretaris sidang yang membantu pelaksanaan sidang. 2.2.4 Mempertimbangkan persyaratan untuk dapat menjadi Penguji ‘Sidang Tugas Akhir, dengan memenuhi syarat sebagai berikut: 22.4.1 Penguji diusulkan oleh Kaprodi Magister dan diangkat oleh Dekan melalui Surat Keputusan Dekan. 2.2.4.2 Dalam hal Penguji sebagai Ketua Sidang, serendah- rendahnya bergelar Doktor Hukum atau setara, dan serendah-rendahnya berjenjang akademik Lektor; 2.2.4.3 Penguji dapat juga bergelar Doktor Hukum dengan atau tanpa jenjang akademik. 2.3 Dosen Pembimbing 2.3.1 Dosen Pembimbing bertanggung jawab terhadap substansi dan materi penulisan tugas akhir tesis dari mahasiswa; 2.3.2 Dosen Pembimbing dapat membuat kesepakatan perihal teknis jadwal pembimbingan, baik dilakukan secara off-line dan/atau 9 ‘Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu 2.3.3 2.34 2.35 2.3.6 online, sepanjang terpenuhi minimal sebanyak 10 (sepuluh) kali kegiatan pembimbingan tugas akhir; Dosen Pembimbing wajib membubuhkan tanda tangan bimbingan pada Buku Bimbingan Tugas Akhir (lihat LAMPIRAN 2), sebagai bukti adanya kegiatan pembimbingan; Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing memastikan Tugas Akhir Tesis telah dilakukan Uji Kemiripan (Similiarity Check) dengan bukti print out (hasil cetak); Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing ‘mengarahkan bentuk luaran dari Penulisan Tugas Akhir Tesis; Setiap Dosen Pembimbing wajib mengarahkan kembali mahasiswa bimbingannya yang dinyatakan tidak lulus dalam Ujian Sidang Tugas Akhir selama mahasiswa tersebut tidak melakukan perubahan bentuk dan topik penulisan tugas akhir. 2.4 Dosen Ko-Pembimbing 241 242 2.4.3 244 24.5 2.4.6 Dosen Ko-Pembimbing bertanggung jawab secara langsung terhadap teknis penulisan dan/atau substansi dan materi tugas akhir dari mahasiswa; Dosen Ko-Pembimbing melaksanakan arahan pelaksanaan kegiatan pembimbing dari Dosen Pembimbing; Dosen Ko-Pembimbing dapat membuat kesepakatan perihal teknis jadwal pembimbingan, baik dilakukan secara off-line dan/atau online, sepanjang terpenuhi minimal sebanyak 10 (sepuluh) kali kegiatan pembimbingan Penulisan Tugas Akhir (termasuk pembimbingan dengan Dosen Pembimbing); Dosen Ko-Pembimbing wajib membubuhkan tanda tangan bimbingan. pada Buku Bimbingan Tugas Akhir (lihat LAMPIRAN 2), sebagai bukti adanya kegiatan pembimbingan; Dosen Ko-Pembimbing memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa dalam melakukan Uji Kemiripan (Similiarity Check) pada program yang telah disediakan UPH; Dosen Ko-Pembimbing memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa bentuk luaran dari Penulisan Tugas Akhir Tesis. 2.5 Staf Administrasi 25.1 252 Staf Adminitrasi wajib memeriksa berkas kelengkapan administrasi yang diserahkan oleh mahasiswa_peserta Penulisan Tugas Akhir sehubungan dengan Laporan Tesis yang telah mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing; Staf Administrasi berkoordinasi dengan Ketua Program Studi Magister dalam menentukan jadwal Ujian Sidang Tugas Akhir; 10 Lippo Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu a Ww UPH 253 25.4 255 Staf Adminitrasi wajib membagikan berkas laporan Tesis dari mahasiswa kepada setiap Penguji Sidang Tugas Akhir sebelum jadwal sidang yang telah ditentukan; Staf Administrasi wajib memeriksa kelengkapan Ujian Sidang Tugas Akhir, setidak-tidaknya dan tidak terbatas pada Meja Penguji untuk 3 (tiga) orang; Palu Sidang, Komputer atau sejenisnya, Infocus atau alat lain yang sejenis, dokumen (form) penilaian Ujian Sidang Tugas Akhir; Staf Administrasi dan/atau Sekretaris Sidang wajib membuat rekap penilaian dari setiap Penguji yang dituangkan dalam bentuk Form Penilaian Ujian Sidang Tugas Akhir dan disampaikan kepada Ketua Sidang Ujian Tugas Akhir. 2.6 Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir 2.6.1 2.6.2 2.6.3 2.6.4 2.65 2.6.6 26.7 Lippe vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Gampus | waw.uph.edu Pelaksanaan Ujian Sidang Tugas Akhir setidak-tidaknya dihadiri oleh Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko- Pembimbing, Ketua Ujian Sidang Akhir, Dosen Penguji lainnya, dan Sekretaris Sidang; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir sebelum membuka Ujian Sidang Tugas Akhir, dapat menanyakan kepada Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing tentang kesiapan dan penguasaan materi dari mahasiswa peserta Ujian Sidang Tugas Akhir; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir meminta kepada Sekretaris Sidang untuk mempersilahkan mahasiswa peserta Ujian Sidang Tugas Akhir untuk masuk ke dalam ruang sidang Ujian Sidang Tugas Akhir; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir sebelum membuka Ujian Sidang Tugas Akhir wajib menanyakan kepada Mahasiswa Peserta Ujian Sidang Tugas Akhir, perihal Kesehatan, nama, NPM, Judul Penulisan Tugas Akhir dan semester pada saat pelaksaaan ujian sidang tugas akhir; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir membuka Ujian Sidang Tugas Akhir dengan kesepakatan seluruh Panitia Ujian Sidang Tugas Akhir apakah ujian dilakukan dalam bentuk terbuka atau tertutup untuk umum, setelah itu palu sidang diketok sebanyak 1 (satu) kali; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir memberikan informasi kepada mahasiswa Peserta Ujian Sidang Tugas Akhir, bahwa Ujian Sidang Tugas Akhir ini terdiri dari 2 (dua) tahapan, yaitu Tahapan Presentasi dan Tahapan Tanya Jawab; Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir memberikan kesempatan kepada mahasiswa peserta Ujian Sidang Tugas Akhir untuk iW mempresentasikan Penulisan Tugas Akhir selama-lamanya 15 (lima belas) menit pertama; 2.6.8 Memberikan kesempatan kepada Panitia Ujian Sidang Tugas Akhir secara berurutan dimulai dari Dosen Penguji selama- lamanya 15 (lima belas) menit dilanjutkan oleh Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing selama- lamanya 15 (lima belas) menit dan kemudian dilanjutkan oleh Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir selama- lamanya 15 (lima belas) menit untuk tahapan tanya jawab; 2.6.9 Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir mempersilahkan mahasiswa Peserta Ujian Sidang Tugas Akhir untuk keluar ruangan Ujian Sidang Tugas Akhir setelah tahapan tanya jawab selesai, yang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi setiap dosen penguji memberikan penilaian; 2.6.10 Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir meminta Sekretaris Sidang untuk mempersilahkan mahasiswa Peserta Ujian Sidang Tugas Akhir masuk kembali ke dalam ruang Ujian Sidang Tugas Akhir, setelah Panitia Ujian Sidang Tugas Akhir memberikan penilaian dalam Form Lembar Penilaian Sidang ‘Tugas Akhir yang telah dipersiapkan; 2.6.11 Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir membacakan hasil Ujian Sidang Tugas Akhir kepada mahasiswa dalam bentuk lulus, tidak lulus atau perbaikan sidang; 2.6.12 Dalam hal hasil sidang tugas akhir mahasiswa dinyatakan lulus, Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir menutup Ujian Sidang ‘Tugas Akhir dengan mengetok palu sebanyak 3 (tiga) kali; 2.6.13. Dalam hal hasil sidang tugas akhir mahasiswa dalam bentuk perbaikan sidang, maka Ketua Sidang menyatakan menunda hasil tugas akhir (pending) dan mengetok palu sidang sebanyak 1 (satu) kali; 2.6.14 Dalam hal hasil Ujian Sidang Tugas Akhir dalam bentuk perbaikan sidang sebagaimana tersebut di atas, maka harus dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas hari kalender), dan/atau memperhatikan batas hari Sidang Yudisium Program Studi Magister Universitas Pelita Harapan. 3. Kegiatan Setelah Penulisan Tugas Akhir sampai Pelaksanaan Ujian Sidang Tugas Akhir 3.1 Mahasiswa 3.1.1 Mahasiswa wajib menyelesaikan perbaikan yang disampaikan dalam Ujian Sidang Tugas Akhir dengan waktu paling lama 14 (empat belas hari kalender) semenjak Ujian Sidang Tugas Akhir dilaksanakan; 12 ‘Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuph.ecy @UPH 3.1.2 Mahasiswa wajib menyelesaikan perbaikan yang disampaikan dalam Ujian Sidang Tugas Akhir, setidak-tidaknya dalam bentuk table, (lihat: LAMPIRAN 5); 3.1.3 Mahasiswa wajib mendapatkan paraf dan/atau tanda tangan dari Dosen Penguji dan/atau Ketua Ujian Sidang Tugas Akhir yang telah diperbaiki (direvisi) oleh mahasiswa Peserta Ujian ‘Sidang Tugas Akhir, sebelum mendapatkan persetujuan akhir dari Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing untuk Penulisan Tugas Akhir Tesis; 3.1.4 Mahasiswa yang tidak melakukan perbaikan yang disampaikan dalam Ujian Sidang Akhir dalam waktu paling lama 14 (empat belas hari kalender) semenjak Ujian Sidang Tugas Akhir, maka pernyataan kelulusan pada waktu sidang tugas akhir dapat dinyatakan batal. 3.2 Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing 3.2.1 Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing wajib memeriksa kembali perbaikan Penulisan Tugas Akhir sesuai dengan lembar tabel perbaikan (lihat: LAMPIRAN 4); 3.2.2 Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing wajib membubuhkan paraf dan/atau tanda tangan pada lembar tabel perbaikan, apabila telah menyetujui perbaikan yang diajukan oleh mahasiswa; 3.2.3 Dosen Pembimbing dan/atau Dosen Ko-Pembimbing wajib menandatangani lembar persetujuan dosen pembimbing tugas akhir dan lembar persetujuan tim penguji tugas akhir. 3.3 Staf Administrasi 3.3.1 Staf Adminitrasi wajib menerima dan memeriksa kelengkapan laporan Tesis yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir; 3.3.2 Staf Adminitrasi dan/atau Sekretaris Sidang wajib mencatat segala masukan, kritik dan saran dari setiap Penguji yang disampaikan pada saat ujian sidang tugas akhir dalam bentuk Berita Acara Sidang Tugas Akhir; 3.3.3 Staf Administrasi wajib memeriksa bukti Unggah Mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa ke dalam repository UPH; 13 Lippe Vilage Campus | Semanggl Campus _| Surabaya Campus | Medan Campus. | wwwuph.edu a EE Ge UPH F. Penutup Standar Operasional Prosedur Penulisan Tugas Akhir Program Studi Magister FH-UPH ini dibuat untuk dijadikan acuan bagi pelaksanaan mata kuliah Tesis oleh mahasiswa Program Studi Magister, Ketua Program Studi Magister, Dosen Pembimbing, Dosen Ko-Pembimbing, dan Staf Administrasi dalam tahapan kegiatan Tugas Akhir sehingga dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terpadu, efektif, efisien, transparan dan bertanggung jawab. G. Lampiran Pedoman Penulisan Proposal Tugas Akhir Tesis. Buku Bimbingan Tugas Akhir. Pedoman Tata Cara Penulisan Tugas Akhir Tesis. Metode Penelitian. Tabel Perbaikan Ujian Sidang Tugas Akhir Tesis. geene 4 Lippe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus. | www.uph.edy SSS SEES g Wu % UPH LAMPIRAN 1 PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR TESIS 1. Pendahuluan Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah tesis dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan tesis. Proposal ini dikembangkan dari suatu masalah yang akan diuji untuk mengetahui pemahaman mahasiswa akan latar belakang permasalahan, penggunaan landasan teori dan kerangka konseptual yang terukur dan teruji, Proposal dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan pelaksanaan penelitian secara sistematis, metodologis dan logis, sehingga tugas penelitian dilaksanakan dengan benar dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, Pedoman ini dibuat agar diperoleh keseragaman, baik dalam penyusunan maupun penulisan proposal, dan berisi suatu pedoman, yang ‘memuat petunjuk umum penyusunan proposal, tata cara penulisan, serta contoh format yang diperiukan. . Ketentuan Proposal a. Pengertian Proposal merupakan cetak biru perencanaan penulisan tesis yang mengungkapkan pokok dan metodologi, serta alur pikiran yang digunakan untuk menyusun tesis. Proposal merupakan tahap awal untuk penyusunan tesis dalam rangka penyelesaian studi strata dua (S2) untuk memperoleh gelar Magiter Hukum (M.H) atau Magister Kenotariana (M.Kn). b. Tujuan Tujuan penyusunan proposal adalah mengetahui dan memahami tema, objek, ide rumusan pokok-pokok permasalahan, metode penelitian dan gagasan solusi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah dalam usaha memecahkan rumusan masalah tersebut. . Format Proposal Naskah proposal terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Naskah proposal ditulis dengan huruf Times New Roman, ukuran 12, dan spasi 2,0 di kertas HVS A4 (210x297 mm), dan jenis kertas minimal 80 gram. 1. Bagian Awal Bagian awal mencakup sampul depan (cover), lembar judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 15 LUppe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wiwuph.edu Te @UPH a, Sampul depan Sampul depan memuat judul proposal, lambang Universitas Pelita Harapan, nama mahasiswa, nama fakultas tempat penyusunan proposal, serta tahun penyusunan proposal, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Judul proposal harus memenuhi kriteria singkat, jelas, dan menunjukkan masalah yang diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beragam. Di atas judul ditulis kata PROPOSAL; 2) Lambang Universitas Pelita Harapan dengan diameter 6 cm; 3) Nama mahasiswa harus ditulis lengkap (dengan nomor mahasiswa); 4) Nama fakultas mencakup nama program studi, Fakultas, Universitas, yang disusun urut ke bawah; 5) Tahun yang dimaksud adalah tahun pelaksanaan penyusunan Proposal; 6) Sampul depan Proposal harus-terbuat dari kertas bufallo, berwarna merah tua, dengan ukuran sama dengan naskah Proposal (kertas ukuran A-4); 7) Semua huruf pada sampul depan ditulis dengan huruf besar, Times New Roman, ukuran 14, dan dicetak tebal. b. Lembar judul Lembar judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan kertas HVS ukuran A-4, warna putih. c. Kata pengantar Kata pengantar memuat uraian singkat mengenai_maksud penyusunan proposal, dan ucapan terima kasih kepada pihak- pihak yang berjasa pada keberhasilan penyusunan Proposal. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah. Di pojok kanan bawah paragraf kata pengantar ini ditulis kata Jakarta (bulan, tahun) dan nama penyusun. d. Daftar isi Daftar isi memberi informasi secara menyeluruh mengenai isi Proposal, mulai dari lembar judul hingga lampiran. Daftar isi dilengkapi dengan nomor halaman untuk menemukan hal-hal yang diinformasikan. e. Daftar tabel Daftar tabel memuat urutan tabel yang terdapat dalam naskah Proposal. Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan bab, sub-bab dalam bagian utama. Setelah nomor 16 Lippe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu @UPH tabel kemudian ditulis judul tabel, dan halaman tabel dalam naskah proposal. f Daftar gambar Daftar gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain yang termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Proposal. Cara penulisan daftar gambar sama seperti daftar tabel. g. Daftar lampiran Daftar lampiran memuat urutan lampiran yang terdapat dalam naskah Proposal. Setelah nomor urut lampiran kemudian ditulis lampiran. Daftar Lampiran tidak mencantumkan nomor halaman, 2. Bagian Utama Bagian utama memuat, antara lain: BABI : PENDAHULUAN BAB II : TINJAUAN PUSTAKA BAB III: METODE PENELITIAN BAB I: PENDAHULUAN Pendahuluan memuat: latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta sistimatika penulisan. 1) Latar belakang permasalahan memuat alasan-alasan penting dan perlunya meneliti masalah, berisi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) halaman. Pada latar_belakang _permasalahan mencerminkan adanya das sein (hal-hal atau fenomena, peristiwa yang hidup dalam masyarakat) dan das sollen (hukum positif yang icita-citakan, apa yang dikehendaki), sehingga _terlihat pertentangan diantaranya. Namun, tidak mutlak harus ada, tergantung pada topik yang diteliti, Rujukan atau sumber das sein sangat diperhatikan, diutamakan dari jurnal yang dipublikasikan atau hasil penelitian yang tidak dipublikasikan atau berita cetak. 2) Rumusan masalah memuat pernyataan singkat tentang masalah yang diteliti, batasan masalah yang diteliti, yang dapat disusun dalam kalimat pertanyaan, Rumusan masalah setidaknya terdiri dari 2 (dua) hal. 3) Tujuan penelitian memuat sasaran yang akan diperoleh dalam topik penelitian, Tujuan penelitian ini didasarkan pada 3 (tiga) hal, yaitu; memecahkan persoalan hukum, melakukan penemuan ide/teori hukum atau proses penyelesaian sengketa hukum dan melakukan pengembangan ilmu hukum ke depan. 7 Lippe Village Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus. | wwwuph.edu eS SEE 5h @UPH 4) Manfaat penelitian memuat manfaat yang akan diperoleh dari penelitian, baik untuk pengembangan ilmu, teknologi, metodologi, atau pembangunan nasional. 5) Sistimatika penulisan berisi tentang uraian isi atau substansi penulisan tesis dari Bab I sampai Bab V. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka ini, terbagi dalam 2 (dua) hal, yaitu: Tinjauan ‘Teori dan Tinjauan Konseptual yang digunakan sebagai dasar teori dan konsep pemecahan masalah penelitian. Tingkat kedalaman dan keluasan aspek-aspek yang diteliti, tergantung pada ketajaman analisis permasalahan. Selain teori, hasil-hasil penelitian lain yang relevan, dapat juga disajikan dengan menyebutkan sumber referensinya. Tinjauan Teori menjelaskan variable-variable dalam penelitian yang bersifat umum, sedangkan Tinjauan Konseptual menjelaskan variable yang bersifat khusus. Tinjauan konseptual inilah yang akan digunakan ‘sebagai “pisau bedah” untuk menguji teori yang sudah dikemukakan dalam tinjauan teori. Sebagai _contoh, dalam judul Skripsi: “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM MELAKUKAN PERSALINAN DENGAN. PENYULIT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN” Dalam judul tersebut diatas, dapat diuraikan. Tinjauan Teori dan Tinjauan Konseptual sebagai berikut: - Variable 1 (tinjauan teori): berbicara tentang teori-teori perlindungan hukum, khususnya perlindungan hukum terhadap tenaga kesehatan dalam praktik medis. ~ Variable 2 (tinjauan teori): berbicara tentang bidan dan tanggung jawab bidan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ~ Variable 3 (tinjauan konseptual): berbicara tentang persalinan dengan penyulit. Persalinan dengan penyulit menjadi Tinjauan Konseptual karena teori yang sifatnya spesifik (khusus) ini nantinya akan menjadi teori penguji eksistensi variable 1 dan variable 2 tersebut diatas, apakah ada relevansinya atau tidak. BAB Ill: METODE PENELITIAN (lihat: Lampiran 4) Metode penelitian memuat antara lain: Jenis penelitian, Jenis data, Cara perolehan data, Jenis pendekatan dan Analisa data. a. Jenis penelitian Jenis penelitian terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Penelitian Hukum Normatif, Penelitian Hukum Normatif Empiris. b. Jenis data . Cara perolehan data 18 Lippe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu eS SS AER] 5\, @UPH d._Jenis pendekatan e. Analisa data 3. Bagian Akhir Bagian akhir memuat jadwal pelaksanaan penelitian, daftar pustaka, dan lampiran. a. Jadwal pelaksanaan penelitian memuat perkiraan lamanya persiapan dan pelaksanaan penelitian dalam penyusunan tesis. b. Daftar pustaka disusun secara vertikal menurut urutan abjad dan secara horizontal seperti pada contoh (lihat: Lampiran 3). ¢. Lampiran-lampiran diberi nomor dengan angka Arab, tanpa nomor halaman, 19 L wor uphedu LAMPIRAN 2 BUKU BIMBINGAN TUGAS AKHIR ‘ET PELAESANAAN SANE TECAS ARR ad | mt | tp ann | er ‘SSDs penrmas Sng Tom Ale ‘oma prema Sane Togs Air Campus | Semangol Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wewuph eda Si os ‘Lips ings steal be etre Ps-test_ SS tna cea PST ‘ite enna Tos le =a sae 2 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | worwuph.edu EESTI 4\. @UPH LAMPIRAN 3 PEDOMAN TATA CARA PENULISAN TUGAS AKHIR TESIS 1. Ketentuan Umum Penulisan Laporan Tugas Akhir Laporan Tugas Akhir berbetuk Tesis terdiri dari 3 tahap, yaitu : Tahap Awal Laporan, Tahap Isi Laporan, dan Tahap Akhir. ‘A. Bagian Awal Laporan Bagian awal terdiri dari: 1. Halaman Kulit a. warna halaman kulit adalah biru tua. b, semua huruf pada halaman kulit ditulis dengan Times New Roman, 12 poin, dicetak dengan tinta emas. c. Pada punggung halaman kulit dicantumkan: judul, tujuan penulisan Tugas Akhir, identitas penulis, institusi, tahun penulisan, dan lokasi kampus. 2. Halaman Judul Informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan Halaman Kulit, perbedaannya yaitu Halaman Kulit diketik dalam Hard Cover, sedangkan halaman judul diketik pada kertas HVS. Pada halaman judul tertulis (sesuaikan dengan program studi): Magister Hukum: Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna ‘memperoleh gelar Magister Hukum Bagian bawah Logo UPH: PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM PROGRAM MAGISTER Magister Kenotariatan: Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan Bagian bawah Logo UPH: PROGRAM STUDI KENOTARIATAN PROGRAM MAGISTER 2 Lippe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Gampus | Medan Campus | wwwuphuedy 5. Tugas Akhir dalam bentuk Tesis Batas tas 3 em sUDUL [Times New Roman 14, spasi 2, itis un mera sebgian perjratan kde : ‘guna memperoich gelar Magister ! ove: ! NAMA HURUP KAPITAL bem ISISESUAT NPM baasir fa | : laren 440m {PROGRAM STUDI PROGRAM MAGISTER: FAKULTAS HUKUM Batas baw 3 em Lippe Village Campus | Semangg! Campus | Surabeya Campus | Medan Campus Font 12 fe Spasi 1 23 I wewmuph.edu oh @UPH 3. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas AKhir Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir berfungsi untuk menjamin keabsahan Karya Tugas Akhir oleh institusi penulis yang bersangkutan. 4, Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir bertujuan untuk memastikan kesiapan karya Tugas Akhir untuk diuji oleh institusi penulis yang bersangkutan, . Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir Halaman Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir berfungsi untuk menjamin diterimanya karya Tugas Akhir oleh institusi penulis yang bersangkutan, . Abstrak Abstrak merupakan intisaripenulisan yang memuat latar belakang, permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan yang diperoleh. Abstrak bertujuan agar pembaca dengan cepat-dan-mudah mengerti isi tulisan dan memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Abstrak memuat minimum 200 kata, menggunakan Bahasa Ingeris, dengan disertasi jumlah sumber/referensi yang digunakan dan tahunnya, diketik dengan Times New Roman, 12 poin, spasi tunggal. Kata Pengantar Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas tulisan yang dibuat dan ucapan terimakasih atau penghargaan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan serta penulisan karya Tugas Akhir. Ucapan terima kasih mengikuti urutan sebagai berikut : Dekan Fakultas Hukum, Ketua Program Studi Magister Hukum atau Ketua Program Studi Magister Kenotariatan, Dosen Pembimbing dan/atau, Dosen Ko-Pembimbing dan lain-lain. Penulisan nama dan gelar hendaknya akurat. 8. Daftar Isi Daftar Isi memuat daftar tiap bagian penulisan yang disertai nomor halamannya. 9. Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar lainnya (jika diperlukan) Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar lainnya bertujuan memuat gambar, tabel, dan lainnya yang digunakan dalam penulisan Karya Tugas Akhir. 24 Uppe Vilage Campue | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus. | www.uph.edu a 6. UPH B. Bagian Utama (Isi Laporan) Bagian Utama (Isi Laporan) dalam Tugas Akhir berbentuk Tesis terdiri dari 5 Bab yang terinci sebagai berikut: Tesis BABI PENDAHULUAN BABII TINJAUAN PUSTAKA BABII METODE PENELITIAN BABIV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BABV__KESIMPULAN DAN SARAN Uraian Isi Laporan Tugas Akhir Tesis BABI PENDAHULUAN, terdiri dari: 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian, terdiri dari: 14.1 Manfaat Teoritis 14.2 Manfaat Praktis 1.5. Sistematika Penulisan, yang memuat tentang uraian singkat dari BAB I sampai dengan BAB V BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Teori 1.1.1 Sub judul tinjauan teori 1.1.2 Sub judul tinjauan teori 1.2 Tinjauan Konseptual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.2 Jenis Data 3.3. Cara Perolahan Data 3.4 Jenis Pendekatan 3.5. Analisa Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Hasil Penelitian tentang... (sesuaikan dengan tema tesis) Pada sub bab 4.1 ini, berisi tentang data dan/atau informasi yang didapat pada saat melakukan 25 Lippe Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu 5 a SS EE @UPH penelitian. Data dan/atau informasi tersebut terdiri dan tidak terbatas pada: 1. Disertasi Program Doktor (Strata-3); 2, Journal International; 3. Tesis; 4, Jurnal Nasional; 5. Skripsi (dimungkin —_sepanjang _yang diambil/digunakan adalah data bukan analisis); 6. Naskah Akademik sebuah Rancangan Undang- Undang; 7. Putusan Pengadilan atau Lembaga Alternatif Penyelesai Sengketa dan/atau —_Putusan Pengadilan Negara lain; 8. Interview, Focus Group Discussion (FGD), Observasi. 4.2 Analisis Rumusan Masalah Pertama 4.3 Analisis Rumusan Masalah Kedua Pada analisis rumusan masalah pertama dan kedua ini, bahwa rumusan_analisis terbentuk dari data dan/atau informasi pada hasil penelitian yang terdapat dalam sub bab 4.1 dengan tinjauan pustaka yang terdapat dalam Bab Il, sehingga rujukan halaman pada sub bab 4.1 dan rujukan halaman pada Bab II terlihat dalam uraian analisis ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan 1,2 Saran ._Bagian Akhir Laporan Bagian akhir laporan memuat Daftar Pustaka (wajib ada) dan Lampiran (jika ada). 1. Daftar Pustaka Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan atau referensi yang menjadi sumber dan dasar penulisan karya Tugas Akhir yang dapat berupa buku, artikel jurnal atau majalah, hasil penelitian, peraturan peundang-undangan, website/internet, wawancara. Standar format penulisan Daftar Pustaka mengacu pada standar format penulisan Turabian yang disesuaikan dengan ketentuan dari Fakultas Hukum UPH. 26 Lippe Vilage Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edy 5p ST 6 \a @UPH ‘Contoh Penulisan Daftar Pustaka: Buku: Buku yang menjadi rujukan adalah buku yang mempunyai ISBN {Index Standar Number Book). Dengan penulisan sebagai berikut: cantumkan nama penulis (tanpa gelar dan tanpa nama keluarga ditulis didepan), judul buku ditulis miring (italic), didalam kurung dituliskan nama kota penerbit: nama penerbit, tahun terbitan tutup kurung, Contoh: Susi Susantijo, Introduction to indonesian CIVIL LAW, (Karawaci: Fakultas Hukum UPH, 2022) Zulfa Djoko Basuki, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019) Untuk penulis yang lebih dari 2 (dua), cukup ditulis dengan nama penulis pertama dan dilanjutkan dengan (et, al). Contoh: Dwi Putra Nugraha, et.al, Mengamandemen Ketentuan Yang Tidak Dapat Diamandemen Dalam Konstitusi Republik Indonesia, (Yogyakarta: Thefa Media, 2017) Apabila buku ditulis oleh Lembaga/Kementrian, maka dituliskan Lembaga/Kementrian tersebut di depan sebagai pengganti nama penulis. Contoh: Komisi Pemberantasan Korupsi, Laporan Tahunan 2009: Perjuangan Melawan Korupsi Tak Pernah Berhenti, (akarta: KPK, 2009) Terdapat juga buku Bunga Rampai (karangan beberapa penulis dalam satu buku) atau Book Chapter dan Buku Terjemahan. Untuk penulisan buku dalam daftar pustaka tidak disertakan halaman rujukan. Contoh: Hans Kelsen, Teori Hukum Murni: Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Terjemahan: Raisul Muttagien, (Bandung: Nusa Media, 2008) Richana & Suarni, Teknologi Pengolahan Jagung. Dalam Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan, (Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Departemen Pertanian, 2007) 27 Lippe Vilage Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuph.edu 5 SES 6. @UPH Apabila terdapat beberapa buku dengan penulis yang sama, maka penulisannya memperhatikan alfabet nama judul buku, sebagai berikut: Contoh: Jonker Sihombing, Butir-Butir Hukum Perbankan, (Jakarta: Redcarpet, 2011) Penjaminan — Simpanan —Nasabah Perbankan, (Bandung: PT.Alumni, 2010) Journal International/Jurnal Nasional: Cantumkan nama penulis (tanpa gelar dan tanpa nama keluarga ditulis didepan), judul Journal atau Jurnal ditulis dengan diawali dan ditutup tanda petik (’..."), diikuti dengan nama Journal/Jurnal, volume, nomor, bulan dan tahun. Untuk penulisan Journal/Jurnal tidak boleh diabaikan nomor DOI (Digital Object Identifier) yang terdapat dalam naskah Journal/Jurnal yang didownload atau terdapat dalam website pengelola Journal/Jurnal tersebut. Contoh: ‘Agus Budianto, “Legal Research Methodology Reposition in Research on Social", International Journal of Criminology and Sociology, Vol. 9, 2020. DOI: https://doi.org/10.6000/1929-4409.2020.09.154 Maria Pranatia, “Strengthening Legal Certainty on the Electronic Registration System of Fiduciary Deed in Indonesia", Global Legal Review, Vol. 1, No. 1 April 2021. DOK: 10.19166/glr.v1i1.3088. Hasil Penelitia Hasil penelitian bisa berupa: Skripsi, Tesis, Disertasi atau hasil- hasil penelitian yang dikeluarkan oleh Lembaga/Kementrian, LSM dan lain-lain, Penulisan sebagai berikut: cantumkan nama pentlis, judul hasil penelitian dengan dengan diawali dan ditutup tanda petik (’...”) titik. Kemudian bentuk hasil penelitian, kota: lembaga yang menerbitkan hasil penelitian tersebut, dan diakhiri dengan tahun terbitan. Contoh: Dinda Ivana Uli Nuha, “Penegakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Jenis Narkotika Yang Tidak Terdaftar Dalam Lampiran Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika", Skripsi, Tangerang: Program Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, 2010 Komisi Yudisial Republik Indonesia, "Penerapan dan Penemuan Hukum Dalam Putusan Hakim’. Laporan 28 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuphedt SE 6 @ UF H Penelitian Putusan Pengadilan Tinggi: jakarta: Komisi Yudisial Republik Indonesia, 2011 Peraturan Perundang-Undangan: Pengutipan nama Peraturan Perundang-undangan tidak boleh mengabaikan nomenklatur yang terdapat dalam UU No. 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Contoh: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.08/2011 tentang Penggunaan Proyek Sebagai Dasar Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 502) Pengutipan nama Perjanjian atau Konvensi International mengikuti penulisan naskah dari Perjanjian atau Konvensi International yang menjadi rujukan. Sedangkan untuk Putusan International” yang dikeluarkan oleh Lembaga _Peradilan International mengikuti pedoman dari OSCOLA ed. 5 (2015). Putusan: Putusan dimaksud bisa terdiri dari Putusan Pengadilan dan Putusan Lembaga Non-Pengadilan, sebagai contoh adalah Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), Putusan MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia), dan lain-lain. Pengutipan nama putusan, terkait dengan nomor dan judul putusan mengikuti penulisan naskah dari putusan yang menjadi rujukan. Namun secara umum, penulisan dapat berupa sebagai berikut: Contoh: Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor Putusan Nomor: 04/Pid/Prap/2015/PN Jkt Sel Putusan Majelis Pemeriksa Pusat (MPP) Notaris No. UM.MPPNO2.11-12 tertanggal 04 Februari 2011 Website/Intern Pengutipan halaman website/internet tidak boleh mengabaikan informasi dalam website/internet tersebut dan kapan informasi tersebut diakses. Penulisan sebagai berikut: cantumkan nama penulis atau lembaga, judul tulisan atau informasi dengan dengan 29 Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu @UPH diawali dan ditutup tanda petik ("...”) titik. Kemudian dilanjutkan dengan laman website/internet dan tanggal aksesnya, Contoh: Badan Pengawas Obat dan makanan, “Waspada kosmetika mengandung bahan berbahaya teliti sebelum memilih kosmetika”. html, diakses pada 23 Juli 2020 Kamus atau Encyclopedia Penulisan yang merujuk dari kamus atau encyclopedia antara lain: Blacklaw Dictionary atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau lainnya, dengan penulisan sebagai berikut: nama pengarang atau lembaga, nama kamus/encyclopedia, nama negara/kota: lembaga penerbit, tahun, halaman, laman website. Contoh: Bryan A. Gaener, Black Law Dictionary, (New York: ‘Thompson, 2004) Kemdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, (Indonesia: Kemdikbud, 2016). ‘https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penjara Wawancara: Pengutipanhasil wawancara tidak boleh mengabaikan nama narasumber, jabatan atau pekerjaan’ atau profesi, tempat dan waktu dilakukannya wawancara tersebut. Hasil wawancara dengan Henry Soelistyo Budi, pengajar Hukum Kekayaan Intelektual, Kampus Pascasarjana Plaza Semanggi, Jakarta, Tanggal 18 Februari 2022, Pukul 15.00 wib. 2. Lampiran Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang ‘menunjang penulisan Tugas Akhir, namun tidak diletakkan pada ist Laporan karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran sebaiknya dikelompokkan menurut jenisnya masing- masing, Pada umumnya lampiran terdiri dari: a. Print out hasil Uji Kemiripan; b. Transkip hasil wawancara, gambar atau tabel atau flowchart atau sejenisnyé 30 Uppe Village Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edy SE SEES oe Petikan atau Salinan Putusan Pengadilan. Petikan adalah kutipan atau nukilan, sedangkan salinan adalah turunan (surat, dan sebagainya), saduran; 4. Draft peraturan perundang-undangan atau draft perubahan pasal dalam peraturan perundang-undangan, kebijakan publik (public policy), atau sejenisnya; . Bentuk luaran publikasi dalam bentuk naskah seminar, naskah jurnal, paten dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. I, Teknik Penulisan Laporan Tugas Akhir Tesis Ketentuan teknik penulisan disusun dengan tujuan agar mahasiswa dan dosen pembimbing terbantu dalam menghasilkan karya Tugas Akhir yang rapi dan seragam. A. Spesifikasi kertas : Jenis : HVS ‘Warna utih polos Berat minimal 80 gram Ukuran —:A4 (21.cmx 29,7 cm) B. Pengetikan 1. Dalam pembuatan Laporan Karya Tugas Akhir, pencetakan hasil pengetikan diketik pada satu sisi kertas (bukan bolak balik) untuk: Lembar judul Tugas Akhir Tesis; Lembar Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir; Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir; Lembar Persetujuan Tim Penguji Tugas Akhir; Abstrak; Kata Pengantar; Daftar Isi; Daftar Gambar (jika ada); Daftar Tabel (jika ada); Daftar Istilah (fika ada). vrremp apse 2. Isi/materi Laporan Tugas Akhir, Daftar Pustaka, Lampiran (jika ada), pencetakan hasil pengetikan diketik pada dua sisi kertas (bolak balik). 3. Posisi penempatan teks pada tepi kertas : a. Bataskiri — : 4cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan). b. Bataskanan :3cm c. Batasatas :4cm d, Batasbawah :3cm 4, Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman, 12 poin dan diketik rapi rata kiri kanan (justify). 31 Uppe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wow.uph.edu A SEE EEE 6 5. Pengetikan dilakukan dengan spasi: 2, kecuali untuk penulisan abstrak dilakukan hanya dengan 1 spasi, pengutipan langsung dan untuk penulisan Daftar Pustaka. . Penomoran halaman 1. Peletakan nomor halaman di sebelah kanan bawah. 2. Ada 3 jenis nomor halaman yang digunakan : a. Angka Romawi kecil (i, i, ii, iv, dst....), digunakan pada Bagian Awal Laporan yaitu pada: Halaman Judul, Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Halaman Persetujuan Tim Penguji ‘Tugas Akhir, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar lainnya. b. Angka Arab (1,2,3,4, dst...) digunakan pada Bagian Isi Laporan yaitu materi penulisan di dalam BAB I sampai dengan BAB V. D, Penomoran isi/substansi tulisan Penomoran dilarang menggunakan bullets point (seperti: Jain-lain) ‘Ada 2 macam penomoran isi/substansi : 1, Penomoran sub judul (lihat contoh pada Daftar Isi, Lampiran 1) 2. Penomoran di luar sub judul Cont Macam-macam sistem hukum : +m, dan E, IsiLaporan 1. Isi_ Laporan merupakan bagian pokok yang —memuat uraian/penjabaran/analisis yang dilakukan oleh penulis. 2. Tiap bab dimulai pada halaman baru. 32 Lippe Vilage Campus | Semanga! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wew.uph.edu oh, UPH 3. Judul bab diawali dengan kata BAB dan diikuti dengan angka romawi besar, ditulis tebal (bold) dan Capital. Contoh : BABI > fonti4 PENDAHULUAN > font 14 4, Judul Sub Bab dicetak tebal (bold) dan ditulis Capital pada awal Kata, Contoh: 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 5. Judul sub sub bab tidak perlu dicetak tebal (bold) dan ditulis Caliptal pada awal kalimat, kecuali untuk kata yang menyebut Negara, Jabatan, Pejabat, dan lain-lain, Contoh: 24 Tinjauan Teori 2.1.1 Pengertian tentang hukum waris 6. Kata sambung, misalnya: dan; atau; karena; tetapi, dan lain-lain, tidak boleh diawal kalimat atau awal paragraf. 7. Semua istilah asing harus diketik miring (icalic). 8. Untuk suatu kata atau kalimat yang oleh penulis akan diberikan suatu penekanan, dapat diberikan footnote, dengan ditulis pada ‘footnotenya PEN (artinya penulis) degan cetak tebal (bold). Contoh pada suatu kalimat: Indonesia adalah negara hukum... tidak lain tidak bukan hukum dijadikan sebagai panglima‘®, 10 PEN. Maksud penulis hukum sebagai panglima adalah...... 9, Angka yang menunjukkan jumlah. Contoh: Terdapat 3 (tiga) golongan penduduk pada masa Indische Staatsregeling. 10. Gambar dan tabel a. Gambar dan tabel harus diberikan judul b. Gambar dan tabel ditempatkan diantara bagian teks yang paling banyak membahasnya. ¢. Gambar dan tabel terletak di tengah halaman. 4. Gambar dan tabel sedapat mungkin berada dalam satu halaman (tidak terpotong). e. Judul gambar diletakkan di bawah gambar dan ditulis dengan Times New Roman, 10 poin, spasi tunggal. { Judul tabel diletakkan di atas Tabel dan ditulis dengan Times New Roman, 10 poin, spasi tunggal. 33 LUppe Vilage Campus | Semanga! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuph.ediy 5 a SS SSS 6h @UPH g Gambar dan Tabel harus diberikan nomor dengan ketentuan, misal ; Gambar 2.1 artinya gambar tersebut terletak di BAB II dan merupakan gambar pertama, h. Bila Gambar dan Tabel terlalu lebar, ada beberapa ketentuan sebagai berikut: 1), Ditempatkan dalam posisi_memanjang, sisi_atas Gambar/Tabel adalah sisi yang dijilid; 2), Menggunakan kertas A3 dan dilipat agar tidak melebihi format; 3), Ukuran diperkecil sesuai format Tugas Akhir. F. Kutipan Menurut sifatnya, kutipan dibedakan menjadi kutipan asli/langsung dan kutipan saduran/tidak langsung. Kutipan asli/langsung juga dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu kutipan dari buku acuan yang dituliskan sesuai dengan kalimat dari buku aslinya dan kutipan dari peraturan perundang-undangan, Sedangkan kutipan saduran/tidak langsung yaitu kutipan dari buku acuan yang disadur oleh penulis dengan kalimatnya sendiri sebagai ringkasan kalimat dari buku aslinya. Perlu diperhatikan dalam penulisan tesis ini adalah kutikan asli/langsung. 1, Jika kutipan dari buku kurang dari tiga baris, maka diketik dengan spasi 2 (dua), dan diberikan tanda kutip (".....”), pada kutipan tersebut. Contoh: Menurut SubektiS, pengertian perikatan adalah "Perhubungan. hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain”. 2. Jika kutipan dari buku terdiri dari 3 (tiga) baris atau lebih, maka diketik dengan spasi tunggal, diberikan tanda kutip (”......") dan ditulis dengan menjorok ke dalam. Contoh: Menurut SubektiS, perikatan adalah: "Perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu”. 3. Jika kutipan dari peraturan perundang-undangan kurang dari tiga baris, maka diketik dengan spasi 2 (dua), dan diberikan tanda kutip c pada kutipan tersebut. Contol Pengertian orang tua menurut Pasal 1 angka 4 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No, 23 Tahun 2002 tentang 34 Lippe Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan ampus | www.uph.edu TEESE bh «UPH Perlindungan Anak, adalah “ayah dan/ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri, atau ayah dan/atau ibu angkat”. 4, Jika kutipan dari peraturan perundang-undangan terdiri dari 3 (tiga) baris atau lebih, maka diketik dengan spasi tunggal, dan diberi tanda kutip (’....") diawal dan diakhir kutipan tersebut, ditulis dengan menjorok ke dalam. Contoh: Menurut Pasal 1 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pengertian asas legalitas adalah: "Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan”. 5. Setiap kutipan harus merujuk pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, misal dari buku, jurnal ilmiah, dan lain- lain, kutipan bunyi pasal dalam peratura perundang-undangan tidak perlu dibuat dalam bentuk catatan kaki (footnote). Penempatan catatan kakinya/footnote yaitu tepat setelah nama penulis buku dan nama pasal peraturan perundang-undangan yang telah dikutip. Pasal yang diikuti dengan angka, maka huruf (P) pada pasal ditulis capital atau besar. G. Catatan Kaki/Footnote Standar format penulisan catatan kaki/footnote mengacu pada standar format penulisan Turabian yang disesuaikan dengan ketentuan dari Fakultas Hukum UPH. Penulisan footnote menggunakan huruf Times New Roman, 10 poin, diletakkan pada bagian paling bawah halaman dimana kutipan berada. Misal, jika kutipan berada di halaman 5, footnote harus diketik di halaman 5, Penulisan catatan kaki/footnote tidak berbeda dengan cara penulisan Daftar Pustaka sebagaimana diuraikan tersebut diatas (C.1), hanya menambahkan halaman rujukan. Khusus untuk penulisan catatan kaki/footnote pada Journal/Jurnal, tidak perlu dituliskan DOI (Digital Object Identifier)nya. Penulisan kata halaman dapat disingkat dengan kata (hal). Contoh Buku: 1 Susi Susantijo, Introduction to Indonesian CIVIL LAW, (Karawaci: Fakultas Hukum UPH, 2022), hal.2 “5 Dwi Putra Nugraha, etall, Mengamandemen Ketentuan Yang Tidak Dapat Diamandemen Dalam Konstitus! Republik indonesia’ (Yogyakarta: Thefa Medi, 2017), hal. 27-28 Journal International/Jurnal Nasional: 2 Agus Budianto, “Legal Research Methodology Reposition in Research on Social", International Journal of Criminology and Sociology, Vol. 9, 2020, hal. 1339, 35 LUppo Vilage Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | worw.uph.eck SE EES ow @UPH % Maria Pranatia, "Strengthening Legal Certainty on the Electronic Registration System of Fiduciary Deed in Indonesia’, Global Legal Review, Vol. 1, No.1 April 2021, hal. 55. 4 Jenny jatemin dan Jovita Irawat, “Prescription Drugs Price Setting and Generic Drugs Prescription concerning Consumer Protection Law in Indonesia", Global Legal Review, Vol. 1, No.2 Oktober 2021, hal. 88-89. ® Winanto Wiryomartani, "Notary Malpractice in Carrying Out Their Duties and “Authorities”, Global Legal Review, Vol. 1, No. 2 Oktober 2021, hal. 145-146, Hasil Penelitian: 210 Dinda Ivana Uli Nuha, “Penegakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Jenis ‘Narkotika Yang Tidak Terdaftar Dalam Lampiran Undang-Undang No. 35, ‘Tahun 2009 Tentang Narkotika’. Skripsi, Tangerang: Program Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, 2010, hal. SS Putusan: 7 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor Putusan Nomor: (04/Pid/Prap/2015/PN Jkt Sel, hal 47 Kamus atau Encyclopedia * Bryan A. Gaener, Black Law Dictionary, (New Yorke Thompson, 2004), hal.327 Website/Internet: “© Badan Pengawas Obat dan makanan, Waspada kosmetika mengandung bahan berbahaya telitisebelum memilih kosmetika”. hitps://www pom go.id/new/view/more/pers/286/WASPADA-KOSMETIKA- ‘MENGANDUNG-BAHAN-BERBAHAYA----Telit-Sebelum-Memilih-Kosmetika-- him), diakses pada 23 Juli 2020, hal. 11 H. Penilaian Sidang Tugas Akhir Tesis Materi Penilaian Persentase Bobot Penilaian Materi Tugas Akhir 35 Presentasi Tugas Akhir 10 Penguasaan materi Tugas Akhir 35 Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Pendukung Tugas 20 Akhir a. Waktu Sidang Tugas Akhir Presentasi 15 menit Tanya Jawab: Penguji I (Pembimbing) 15 menit Penguji Il 15 menit Penguji II ASmenit+ Total 60 menit 36 Uppo Vilage Campus | Semango! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | worw.uphedu oy @UPH b. Ketentuan Kelulusan Sidang Tugas Akhir Tesis Peserta dinyatakan lulus Sidang Tugas Akhir apabila nilai rata- rata dari total materi penilaian yang terdiri dari penulisan materi, presentasi materi pada saat sidang, penguasaan materi dan pengetahuan pendukung mencapai 2 75. . Nilai Nilai lulus 65,00 - 69,9 in CH 60,00 - 64,9 ='G: 55,00 - 59,99. Ce 37 191 Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwiuph.edu 6 lu @UPH LAMPIRAN 4 METODE PENELITIAN Metode Penelitian diuraikan pada BAB Ill. Penelitian hukum untuk Program Strata 2 (S-2) pada Fakultas Hukum adalah “Penelitian Hukum Normatif”, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sekunder. Penelitian Hukum Normatif sudah memenuhi kriteria ilmiah karena dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian Hukum Normatif dapat juga mengumpulkan data primer, tetapi peruntukkan data primer tersebut hanyalah untuk memperkuat data sekunder. Di samping itu, sesuai dengan perkembangan ilmu hukum dan metode penelitian, dikenal juga Penelitian Hukum Sosiologis di mana data yang diutamakan adalah data primer. Karena itu pada “Metode Penelitian” ini harus jelas disebutkan penelitian yang dilakukannya apakah Penelitian Hukum Normatif atau Penelitian Hukum Sosiologis. Dalam metode penelitian ini, setidaknya terdapat 5 (lima) sub bab Metodologi Penelitian, yaitu: Jenis Penelitian, Jenis Data yang dikumpulkan, Teknik (metode) pengumpulan data yang digunakan, Jenis Pendekatan dan Sifat Analisis Data yang digunakan. Komponen-komponen tersebut dapat diuratkan satu persatu menjadi sub bagian, atau menjadi beberapa sub bagian saja. Contoh: BABII METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Macam penelitian yang dilakukan untuk penulisan tugas akhir tesis pada Fakultas Hukum UPH adalah "penelitian dasar” atau “basic research”, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan teori-teori atau prinsip-prinsip dasar suatu disiplin ilmu pengetahuan, dalam hal ini ilmu hukum. Bila hasil penelitian mahasiswa bermanfaat sebagai masukan pada pengambilan keputusan dan perubahan peraturan perundang-undangan, hal tersebut baik, tetapi bukan tujuan. Selain penelitian dasar, dikenal juga macam penelitian lain yaitu penelitian terapan (applied research) dan penelitian tindakan (action research). Oleh karenanya, jenis penelitian yang dilakukan untuk penulisan tugas akhir tesis ini adalah “penelitian deskriptif analitis, yang bertujuan memberikan suatu uraian deskriptif hasil analisis, mengenai suatu masalah yang diteliti. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu 38 Uppe Village Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wow.uph.edu oly @UPH yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. Dalam penelitian hukum penulisan tugas akhir tesis ini, setidaknya terdiri dari 2 (dua) jenis penelitian, yaitu: 1. Penelitian Hukum Normatif Penelitian hukum jenis ini juga biasa disebut sebagai penelitian hukum doktriner atau penelitian kepustakaan, Dinamakan penelitian hukum doktriner dikarenakan penelitian ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya dengan kepustakaan karena akan membutuhkan data- data yang bersifat sekunder yang diperoleh dari perpustakaan. Dalam penelitian hukum normative, hukum yang tertulis dikaji dari berbagai aspek seperti aspek teori, filosofi, perbandingan, struktur/ komposisi, konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum, sehingga dapat kita simpulkan bahwa penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang luas dan berobjek pada: Doktrin, Asas, Norma, Prinsip hukum dan Kebijakan hukum, 2, Penelitian Hukum Normatif-Empiris Penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Penelitian hukum normatif- empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normatif (undang- undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni: a. Non-Judicial Case Study Merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa konflik sehingga tidak ada campur tangan dengan pengadilan. b. Judicial Case Study Pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan studi kasus hukum karena konflik sehingga akan melibatkan campur tangan dengan pengadilan untuk memberikan keputusan penyelesaian (yurisprudensi). c. Live Case Study Pendekatan live case study merupakan pendekatan pada suatu peristiwa hukum yang prosesnya masih berlangsung atau belum berakhir. Penelitian Hukum Normatif-Empiris mengutamakan Data Sekunder, baik berupa Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder dan Bahan Hukum Tersier. Data Sekunder tersebut kemudian dikuatkan atau 39 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu 5 am @UPH didukung dengan Data Primer, berupa interview dengan narasumber terkait-sesuai dengan topik penelitian. Teknik penentuan populasinya dengan menggunakan Non-Random Purposive Sampling, yaitu salah satu teknik sampling non-random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri. 2.2. Jenis data penelitian yang dibutuhkan Data adalah informasi yang telah dikumpulkan dalam suatu kegiatan penelitian dengan cara pengamatan atau pengukuran, yang digunakan untuk analisis dalam membuat kesimpulan. Pada umumnya terdapat 2 (dua) jenis data dalam penelitian, yaitu; Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber astinya (sumber utamanya). Data Primer diperoleh melalui wawancara, pengamatan, atau eksperimen. Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia atau tersaji dalam bentuk tulisan, tabel, gambar-gambar yang merupakan_ hasil pengukuran, hasil penelitian, tulisan para ahli/pakar, dan sebagainya. Pada Penelitian Hukum Normatif, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian hukum dapat klasifikasikan atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder, dan. Bahan Hukum Tersier, yang diuraikan sebagai berikut: 1. Bahan Hukum Primer, adalah bahan hukum yang sifatnya mengikat yang terdiri dari peraturan perundang-undangan berdasarkan hierarki yang disusun sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Contoh: Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan yang diatur sesuai UU No. 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagai berikut: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UuD 194: >. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah — Pengganti Undang-Undang (Perpu) beserta Naskah Akademis (NA); c. Peraturan Pemerintah (PP); d. Peraturan Presiden (Perpres); e. Peraturan Daerah (Perda); £ Peraturan lain setingkat menteri yang dibuat secara sah; g. Putusan Pengadilan. Selain Peraturan Perundang-undangan tersebut, Bahan Hukum Primer dapat memuat Putusan Pengadilan. Penulisan Peraturan 40 Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wew.uph.edu SS SES Oh UPH Perundang- undangan dan Putusan Pengadilan yang digunakan dalam ‘Tugas Akhir harus ditulis secara jelas, lengkap, dan tepat. 2. Bahan Hukum Sekunder, adalah bahan hukum yang sifatnya tidak mengikat dan berfungsi melengkapi Bahan Hukum Primer, seperti: a. Buku (ilmiah), hasil tulisan para pakar. b. Disertasi, Tesis, Skripsi. ¢. Jurnal Internasional, Jurnal Nasional Terakreditasi atau non terakreditasi. d. Kertas Kerja pada konferensi, seminar ilmiah, simposium ilmiah yang penting, dll. e. Bahan-bahan hukum sekunder yang digunakan juga harus disebutkan dengan jelas satu persatu. 3. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum untuk mendukung Bahan Hukum Primer dan bahan Hukum Sekunder, seperti: abstrak, penerbitan resmi pemerintah, notulen resmi, majalah ilmiah, dokumen, kamus, website, dan lain-lain. Pada Penelitian Hukum Normatif-Empiris, jenis data yang digunakan adalah Data Sekunder yang didukung atau dikuatkan dengan Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber aslinya, melalui teknik wawancara langsung dan/atau melalui sebuah diskusi terarah (focus group discussion) dan/atau observasi. Wawancara dan FGD menjadi sebuah keharusan/kewajiban, yang mana ditujukan untuk uji konsep jawaban awal (preliminary hypothesis) yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan penggunaan data sekunder. 2.3 Teknik/Metode Pengumpulan Data Pada jenis Penelitian Hukum Normatif, data yang digunakan adalah data sekunder, dengan menggunakan teknik (metode) pengumpulan data berupa “Studi Kepustakaan”, karena itu Penelitian Hukum Normatif sering juga disebut sebagai Penelitian Hukum Kepustakaan. Catatan: © Harus diperhatikan bahwa seorang peneliti yang melakukan penelitian pergi ke luar atau jauh dari basis penelitiannya, misalnya ke Bandung atau Surabaya bahkan ke luar negeri sekalipun, tetapi bila data yang dikumpulkan adalah data sekunder maka _teknik pengumpulan datanya adalah studi kepustakaan (library research), bukan penelitian lapangan (field research). Pada jenis Penelitian Hukum Normatif Empiris, data yang digunakan adalah Data Sekunder yang didukung dengan Data Primer. Data Sekunder diperoleh melalui teknik (metode) pengumpulan data berupa “Studi Kepustakaan’, sedangkan Data Primer salah satunya dapat diperoleh dengan “Teknik Wawancara”. Wawancara adalah suatu komunikasi AL Lippe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | worw.uph.edu 0 he @UPH atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Wawancara dapat dilakukan melalui wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur artinya wawancara yang dilakukan dengan cara pihak pewawancara telah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pihiak yang diwawancarai, sedangkan wawancara tidak terstruktur artinya wawancara yang pertanyaannya tidak disusun terlebih dahulu dengan kata lain pertanyaan disampaikan secara spontan oleh pihak pewawancara kepada pihak yang diwawancarai Wawancara terstruktur dapat dilakukan secara terbuka ataupun tertutup. Wawancara secara terbuka dilakukan dengan memberikan keleluasaan bagi responden (perwakilan populasi) atau narasumber dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, sedangkan pada wawancara secara tertutup sifatnya lebih terbatas, dimana pewawancara telah menyiapkan pilihan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden atau narasumber. Teknik wawancara pada umumnya dapat ditempuh dengan menggunakan teknik probability sampling atau non probability sampling. Teknik probability sampling merupakan, jenis sampling yang memberi kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih, sedangkan pada teknik non probability sampling tidak memberi kesempatan yang sama setiap unsur populasi untuk dipilih. Jenis sampling yang digunakan dalam sebuh penelitian, tergantung dari jenis masalah yang akan diteliti. Penelitian hukum pada umumnya dapat menggunakan jenis random sampling yang merupakan bagian dari teknik probability sampling atau jenis purposive sampling yang merupakan bagian dari teknik non probability sampling. Pada jenis random sampling, setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Lain halnya dengan jenis Purposive Sampling, dimana seorang peneliti telah memilih dan menentukan perwakilan dari populasi (responden atau narasumber) yang akan ditelitinya berdasarkan ciri-ciri tertentu yang esensial sehingga cukup representatif untuk diteliti. Selain teknik sampling tersebut di atas, sebuah penelitian hukum juga dapat menggunakan Focus Group Discussion, sebagai teknik dalam memperoleh data. FDG (Focus Group Discussion) atau yang dalam Bahasa Indonesia (Diskusi Kelompok Terarah) saat ini sedang populer dan sering digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Secara singkat FGD diartikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis, serta terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. FGD adalah suatu bentuk penelitian kualitatif yang didalam kelompoknya peserta bisa bertanya tentang sikap mereka terhadap isu atau masalah dalam topik yang dibahas, atau dengan kata lain, FGD adalah wawancara dari sekelompok kecil yang dipimpin seorang narasumber atau moderator yang tugas mereka salah satunya mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan mengenai hal yang dianggap penting namun 42 Lippe Village Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | wwwuph.edu a ASSESS ty @UPH berhubungan dengan topik diskusi yang sedang dibahas. Dalam FGD ini, interaksi antar peserta adalah suatu dasar untuk mendapatkan informasi. Setiap peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan pertanyaan, berkomentar dan mengajukan sebuah pertanyaan. 34 Jenis Pendekatan Pendekatan analisis data adalah kegiatan untuk menganalisis setiap data yang dikumpulkan sehingga dapat disusun atau dirumuskan jawaban pada’ pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam _permasalahan penelitian. Dengan demikian, analisis data adalah penataan, peringkasan, dan penafsiran data untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan dalam perumusan masalah penelitian. Seperti diketahui, penelitian hukum adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan asas- asas hukum, sistematik hukum, sinkronisasi hukum (vertikal dan horizontal), perbandingan hukum, dan kasus hukum. 1. Pendekatan terhadap asas-asas hukum Pendekatan ini dilakukan terhadap bahan-bahan hukum primer misalnya suatu undang-undang yang berlaku apakah pasal-pasal dalam undang-undang tersebut memenuhi, sesuai atau bertentangan dengan asas-asas hukum yang dianut. Contoh dalam Hukum Administrasi Negara seperti asas non retroaktif, asas non diskriminatif, dan sebagainya, dalam Hukum Pidana seperti: asas nebis in idem, asas presumption of innocence, dan sebagainya, dalam Hukum Tata Negara seperti: asas negara hukum, asas bebas rahasia dalam pemilu, asas negara kesatuan, dan sebagainya. Pendekatan ini digunakan untuk penelitian yang menggunakan jenis Penelitian Hukum Normatif, 2. Pendekatan terhadap sistematika hukum Pendekatakan ini dilakukan terhadap bahan-bahan hukum yang dikumpulkan, misalnya yang mengatur hak, kewajiban, kewenangan dan tugas warga negara, pemerintah, lembaga legislatif, lembaga yudikatif, organisasi kemasyarakatan dan sebagainya. Misalnya dalam Hukum Pidana, apakah penekanan, intimidasi dan penyiksaan termasuk perusakan milik kelompok kecil dalam masyarakat oleh organisasi tertentu yang disaksikan aparat negara tetapi tidak berbuat apa-apa merupakan pelanggaran HAM berat atau belum. Dalam Hukum Perdata misalnya, apakah hak-hak anak yang lahir di luar nikah (resmi) sudah cukup dijamin oleh peraturan perundang-undangan yang ada. Pendekatan ini digunakan untuk penelitian yang menggunakan jenis Penelitian Hukum Normatif-Empiris. 3. Pendekatan terhadap sinkronisasi hukum (horizontal dan vertikal) Pendekatan terhadap sinkronisasi hukum secara horizontal dilakukan dengan menganalisis bahan-bahan hukum primer yang telah dikumpulkan apakah ada peraturan yang sederajat seperti satu 43 Uppe Vilage Campus | Semangg! Campus | Surabaya Campus | Medan Campus. | www.uphuedy & UPH undang- undang dengan undang-undang yang lain mengatur materi yang sama tetapi tidak sinkron atau bertentangan satu sama lain, Pendekatan terhadap sinkronisasi vertikal adalah analisis terhadap satu. pasal atau beberapa pasal dari suatu peraturan perundang- undangan bertentangan atau tidak dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi tingkatnya. Pendekatan ini digunakan untuk penelitian yang menggunakan jenis Penelitian Hukum Normatif- Empi 4, Pendekatan terhadap perbandingan hukum Pendekatan terhadap perbandingan hukum adalah analisis terhadap ketentuan-ketentuan hukum tertentu dari negara lain dengan hukum di Indonesia misalnya yang mengatur materi yang sama, yang bisa dilakukan sebagai masukan pada perubahan hukum di indonesia. Pendekatan ini digunakan untuk penelitian yang menggunakan jenis Penelitian Hukum Normatif-Empiris. 5. Pendekatan terhadap kasus hukum (case study) Pendekatan terhadap kasus hukum adalah menganalisis bahan-bahan hukum dengan berdasarkan kasus yang sudah ada dimasyarakat. Kasus dapat berupa putusan yang sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap) ataupun yang belum, Kasus ini adalah fenomena hukum yang tercatat oleh lembaga yang berwenang untuk itu. Penelitian yang menggunakan pendekatan ‘kasus putusan pengadilan yang sudah inkracht diutamakan melakukan analisa terhadap pertimbangan majelis hakimnya (rasio decidendi). Pendekatan ini digunakan untuk penelitian yang menggunakan jenis Penelitian Hukum Normatif- Empiris. 3.5. Sifat Analisis Data Dalam menganalisis hasil penelitian, jenis penelitian hukum yang digunakan sangat menentukan sifat analisisnya. Jika sasaran dalam peneiitian menguji kualitas substansi norma hukum, maka analisisnya bersifat kualitatif artinya rumusan pembenaran didasarkan pada kualitas dari pendapat- pendapat para ahli hukum, doktrin, teori, maupun dari rumusan norma hukum itu sendiri, Bahan hukum yang diperoleh dalam penelitian ini, yang berupa aturan perundang-undangan, artikel, dan sebagainya, penulis uraikan dan hubungkan sedemikian rupa, sehingga disajikan dalam kajian yang lebih sistematis guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara metode deduktif ataupun induktif, Metode deduktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap suatu permasalahan yang konkret dihadapi yang bersifat khusus, sedangkan metode induktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat khusus menjadi permasalahan bersifat umum, Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sutrisno, yaitu: *...berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit, 44 Uppo Vilage Campus | Semanggi Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | worw.uph.edu i UPH kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus, kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum’. TABEL PERBAIKAN UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR TESIS LAMPIRAN 5 No Nama Penguji Pertanyaan/Kritik/Saran Perbaikan Halaman pada Tesis 45 Lippe vilage Campus | Semanggl Campus | Surabaya Campus | Medan Campus | www.uph.edu 6 \w

You might also like