Professional Documents
Culture Documents
Pola Mikroorganisme Penyebab Pneumonia
Pola Mikroorganisme Penyebab Pneumonia
(Skripsi)
Oleh
MUHAMMAD EGA ALFARIZI
By
Oleh
Latar Belakang: Pneumonia didefinisikan sebagai peradangan pada parenkim paru, yaitu
mulai dari bagian alveoli sampai bronkus atau bronkiolus, yang dapat menular dan
ditandai dengan konsolidasi. Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan
menghambat pertumbuhan bakteri menggunakan antibiotik profilaksis yang sesuai
dengan pola kepekaan bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola
mikroorganisme penyebab pneumonia dan sensitivitasnya terhadap antibiotik di
masyarakat Bandar Lampung.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel
dilakukan di puskesmas se-Kota Bandar Lampung pada November-Desember 2016.
Sampel merupakan sputum pasien pneumonia yang berjumlah 25. Variabel bebas dan
terikat penelitian adalah bakteri yang berhasil diisolasi dari sputum dan pola
kepekaannya. Antibiotik yang digunakan adalah Amoksisilin, Ampisilin, Eritromisin, dan
Ciprofloksasin. Hasil uji kepekaan dibandingkan dengan tabel CLSI. Hasil penelitian di
analisis secara deskriptif.
Hasil Penelitian: Mikroorganisme penyebab pneumonia terbanyak yang didapatkan
adalah Klebsiella pneumoniae (46%), Streptococcus sp. (24%), Klebsiella Oxytoca
(16%), dan Staphylococcus aureus (12%). Pola kepekaan mikroorganisme penyebab
pneumonia terhadap Amoksisilin dan Ciprofloksasin adalah sensitif (88%) dan (96%).
Sedangkan pola kepekaan mikroorganisme penyebab pneumonia terhadap Ampisilin dan
Eritromisin adalah resisten (56%) dan (64%).
Simpulan: Pola mikroorganisme penyebab pneumonia terbanyak sesuai dengan
penelitian sebelumnya. Perlu dilakukan penelitian sejenis secara berkala dan evaluasi
penggunaan antibiotik.
Oleh
MUHAMMAD EGA ALFARIZI
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
anak pertama pasangan Supardi Arief dan Lilis Sopia Haldy. Penulis memiliki dua
saudara kandung, yaitu Dio Arveza Naufal dan Aldy Asyiraf Ramadhan.
Kartika II-5 Bandar Lampung pada tahun 2007, pendidikan Sekolah Menengah
Negeri (SNMPTN).
Studi Islam (FSI) Ibnu Sina sebagai Kepala Biro Bina Baca Quran (BBQ) tahun
kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, Ayah, Ibu, Dio, dan Aldy.
Karya ini hanya sebagian kecil dari perjalanan hidup ku, semoga
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat
sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan.
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
(Q.S. Al-imran(3):185)
i
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang telah memberikan anugrah, nikmat dan ridho-Nya. Shalawat beriring salam
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
Universitas Lampung.
3. Prof. Dr. dr. Efrida Warganegara, M.Kes., Sp. MK., selaku Pembimbing Utama
bimbingan, kritik, saran serta nasihat yang bermanfaat dalam proses penyelesaian
skripsi ini
ii
4. dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes., selaku Pembimbing Kedua atas kesediannya
proses skripsi ini serta memberikan banyak ilmu selama lebih dari setahun
terakhir ini.
5. dr. M. Ricky Ramadhian M.Sc., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi untuk
7. Ayahanda tercinta, Supardi Arief yang selalu memberikan doa dan semangat
untuk selalu dekat dengan Allah SWT. Semoga Allah selalu memberikan
8. Ibunda tersayang, Lilis Sopia Haldy, terima kasih atas doa, kasih sayang, nasihat
untuk selalu mengingat Allah SWT. Semoga Allah SWT selalu melindungi
9. Adik-adik tercinta Dio Arveza Naufal dan Aldy Asyiraf Ramadhan yang selalu
10. Seluruh Keluarga Besar yang telah membantu dalam berbagai hal, dukungan
serta doa.
11. Kepada Pak Lamiran, Bu Asti, Bu Erni dan seluruh Staf karyawan Mikrobiologi
Labkesda Bandar Lampung yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
iii
12. Kepala Puskesmas se-Kota Bandar Lampung, serta seluruh staff dan dokter
13. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu dan pengalaman berharga yang telah
14. Seluruh Staf Akademik, TU dan Administrasi FK Unila, serta pegawai yang turut
15. Seluruh sahabat dari kecil hingga saat ini yang telah membantu dalam berbagai
16. Keluarga Besar FK Unila 2013 (Cere13ellums) yang telah menemani dalam
belajar, menuntut ilmu dan selalu memberi semangat dan dukungan kepada
penulis.
17. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat saya (angkatan 2002-2016) yang sudah
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan
tetapi, sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
v
3.3 Subjek Penelitian................................................................................ 28
3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 28
3.3.1.1 Kriteria Inklusi .............................................................. 28
3.3.1.2 Kriteria Eksklusi ........................................................... 28
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 29
3.3.3 Besar Sampel............................................................................. 29
3.4 Alat dan Bahan ................................................................................... 30
3.4.1 Alat Penelitian ........................................................................... 30
3.4.2 Bahan Penelitian ....................................................................... 30
3.5 Identifikasi Variabel ........................................................................... 31
3.5.1 Variabel Bebas ........................................................................... 31
3.5.2 Variabel Terikat ......................................................................... 31
3.6 Definisi Operasional .......................................................................... 31
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................... 32
3.7.1 Tahap Persiapan ........................................................................ 32
3.7.2 Tahap Pengujian........................................................................ 34
3.8 Alur Penelitian .................................................................................. 40
3.9 Etik Penelitian ................................................................................... 41
3.9 Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 42
3.9.1 Pengolahan Data ....................................................................... 42
3.9.2 Analisis Data ............................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, salah satu penyakit
jumlah kasus sebesar 46.250 pasien yang terdiagnosa pneumonia. Salah satu
2013). Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada tahun 2012, Bandar
Lampung, 2012).
penyebabnya antara bakteri maupun virus. Oleh karena itu antibiotik tetap
sesuai catatan medis masa lalu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan
Pada saat terapi antibiotik dimulai sebagian besar bakteri penyebab belum
antibiotik (Juwono and Prayitno, 2011). Oleh karena itu, pemilihan dan
Lampung.
Bandar Lampung.
Lampung.
penyakit pneumonia.
1. 4. 2. Bagi Peneliti
penelitian lainnya.
1. 4. 3. Bagi masyarakat
untuk pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Pneumonia
2.1.1 Definisi
yaitu mulai dari bagian alveoli sampai bronkus atau bronkiolus, yang
eksudat, bakteri dan sel-sel darah putih. Saat disinari dengan x-ray
akan muncul bayangan putih yang biasanya nampak jelas pada paru-
Whittlesea, 2012).
1) Status gizi
2) Umur
3) Jenis kelamin
5) Pemberian ASI
6) Status imunisasi
7) Ventilasi ruangan
8) Merokok
2.1.3 Etiologi
rawat jalan, jenis patogen tidak diketahui pada 40% kasus, dilaporkan
2.1.4 Patogenesis
hingga kini, antara lain (Navdeep dkk, 2011 ; Sato dkk, 2013):
8
reflek batuk.
saat tidur, terutama pada lansia, dan pada pasien dengan tingkat
berlendir dan purulen), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Gejala
umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada sisi yang sakit
2.1.6 Klasifikasi
paru.
yang terjadi setelah 48-72 jam atau lebih setelah intubasi trakea.
2.1.7 Diagnosis
3. Demam >380C
2. 2. Identifikasi Mikroorganisme
2015).
biakan murni dari suatu media ke media lain yang sama atau berbeda
(Harti, 2015).
(Kilian, 2007).
14
2.2.1.2 Temperatur
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis ini
2. 3. Antibiotik
suatu infeksi karena bakteri (American Heritage, 2011). Akan tetapi, istilah
antibiotik yang sesungguhnya mengacu pada suatu zat kimia yang dihasilkan
berikut:
16
oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
trovafloksasin.
vitamin dan kita tidak dapat menyintesis asam folat. Hal ini
senyawa antimikroba.
2. 4. Resistensi Antibiotik
antibiotik terjadi ketika bakteri berubah dalam hal struktur atau mekanisme
senyawa kimia atau bahan lainnya yang digunakan untuk mencegah atau
akan merugikan pasien dan beban Negara menjadi lebih besar. Sebagai
resistensi ini, dan terjadi kematian dua kali lebih besar karena resistensi
tepat penderita, tepat obat, tepat dosis dan waspada efek samping obat.
metode difusi dan dilusi (Brad dkk, 2011). Pada metode difusi termasuk di
dalamnya metode disk diffusion (tes Kirby & Bauer), E test, ditch-plate
2. 5. 1. Metode Difusi
Keterangan:
S = Sensitif
I = Intermediet
R = Resisten (Sumber: CLSI, 2014).
22
2. Metode E-test
2008).
3. Ditch-plate technique
4. Cup-plate technique
dan pada sumur tersebut diberi agen antibakteri yang akan diuji
(Pratiwi, 2008).
2. 5. 2. Metode Dilusi
yaitu:
2. 6. Kerangka Penelitian
2. 6. 1. Kerangka Teori
Gambar 1.
25
Pneumonia
Gambar 1. Kerangka Teori (Cascini dkk, 2013 ; Dahlan, 2014 ; Prayoga, 2013;
Balakrishnan, 2014 ; ALA, 2014 ; Fauci dkk, 2012 ; Mongardon, 2012 ; Lévesque dkk,
2015 ; Becerra dkk, 2016).
26
2. 6. 2. Kerangka Konsep
3. 1. Desain Penelitian
digunakan pada penelitian ini. Uji sensitivitas antibiotik ini melalui metode
disk difusi (Kirby Bauer) yang dimana piringan kertas yang sudah
analisis kerja dari disk yang digunakan. Metode ini lebih sering digunakan
karena lebih mudah, serta efisien karena dapat menguji maksimal 12 macam
3. 2. 1. Tempat Penelitian
3. 2. 2. Waktu Penelitian
3. 3. Subjek Penelitian
3. 3. 1. 1. Kriteria Inklusi
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
sputum.
3. 3. 1. 2. Kriteria Ekslusi
1. Batuk berdarah
29
3. Terdiagnosa TB
diharapkan.
3. 3. 3. Besar Sampel
Keterangan:
q = 1-p
3. 4. 1. Alat Penelitian
ose, kapas lidi steril, tabung steril , stetoskop, cawan petri, tabung
3. 4. 2. Bahan Penelitian
Muller Hinton, media agar darah, media agar garam manitol, media
3. 5. Identifikasi Variabel
3. 5. 1. Variabel Bebas
3. 5. 2. Variabel Terikat
digunakan.
3. 6. Definisi Operasional
3. 7. Prosedur Penelitian
3. 7. 1. Tahap Persiapan
1. Pengambilan Sampel
2. Sterilisasi Alat
dkk, 2014).
34
3. 7. 2. Tahap Pengujian
goreskan ose tersebut pada media agar darah dan mac conkey
inkubasi media agar darah dan Mac Conkey pada suhu 370C
a. Uji Katalase
(Dewi, 2013).
(Harti, 2015).
(Harti, 2015).
c. Uji Sitrat
d. Uji gula-gula
(Dewi, 2013).
38
homogen.
2014).
sampel lain.
40
3. 8. Alur Penelitian
Pneumonia
Ambil sputum
Koloni Koloni
Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif
- Streptococcus sp. - Klebsiella pneumoniae
- Staphylococcus aureus - Pseudomonas aeruginosa
- Enterobacter sp.
Gambar 3. Alur Penelitian Identifikasi Bakteri(Misnadiarly dan Djajaningrat, 2014;
Raihana, 2011; Brooks dkk , 2010; Goldman dan Green, 2009)
41
Didiamkan 5 menit
Gambar 4. Alur Penelitian Uji Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik (Vandepitte dkk.,
2010; Goldman dan Green, 2009).
3. 9. Etik Penelitian
1. Editing
2. Coding
3. Processing
4. Cleaning
5.1 Simpulan
5.2 Saran
kejadian pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA
Alliance for the Prudent Use of Antibiotics. 2010. The cost of antibiotic resistance
to U.S. families and the health care system. New York: APUA.
American Heritage® Dictionary of the English Language. Vol. 5, 2011.
American Lung Association. 2014. Chicago : Understanding Pneumonia; (cited
2014 Januari 10). Available from: www.lung.org/lung-
disease/pneumonia/understanding-pneumonia.html
Balakrishnan RK. 2014. Gambaran Pneumonia Pada Anak Di RSUP Haji Adam
Malik Medan Periode Januari 2011 - Desember 2013.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/45821 [diakses pada tanggal
5 Oktober 2016].
Becerra SC,Roy DC, Sanchez CJ, Christy RJ, Burmeister DM. 2016. An
optimized staining technique for the detection of Gram positive and Gram
negative bacteria within tissue. BMC Research Notes. 9(1):216.
Bisht R, Katiyar A, Singh R, Mittal P. 2009. Antibiotic resistance - A global issue
of concern. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research,
2(2):34–39.Alliance for the Prudent Use of Antibiotics. 2010. The cost of
antibiotic resistance to U.S. families and the health care system. New
York: APUA.
Blasi F, Garau J, Medina J, Ávila M, McBride K, Ostermann H. 2013. Current
management of patients hospitalized with community-acquired pneumonia
across Europe: outcomes from REACH. Respir Res;14:44
Brad GF, Sabau I, Boia M, Marcovici T, Craciun A dkk. 2011. Trends in bacterial
pathogens of lower respiratory tract infections in children. Timisoara
Medical Journal, 61(3-4): hlm.193–198.
Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA, penyunting. 2010.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s medical microbiology. Edisi 25. USA:
McGraw Hill Professional.
Brunton L,Goodman LS, Parker K, Buxton BD, et al. 2008. Goodman &
Gilman’s Manual of Pharmacology and Therapeutics Internatio. New
York: McGraw-Hill.
Brunton, Goodman, Gilman. 2011. Manual Farmakologi dan Terapi,
diterjemahkan oleh Sukandar,Y., E dkk., ECG, Jakarta, pp.671-690
Carpenter, J.L., 2011, Klebsiella pulmonary infections: occurrence at one medical
center and review, Rev Infect Dis
Cascini S AN, Incalzi RA, Pinnarelli L, Mayer F, Arcà M, Fusco D, Davoli M.
2013. Pneumonia burden in elderly patients: a classification algorithm
using administrative data. BMC Infectious Disease. 13(559).
Clinical Laboratory Standars Institute. 2014. Performance standards for
antimicrobial susceptibility testing; twenty-fourth informational
supplement. Wayne: Clinical and Laboratory Standart Institute.
Cunha A Burke, MD dkk. 2013. Community Acquired Pneumonia. [diperbaharui
13 Januari 2014; Diakses 30 September 2016]. Dari
http://emedicine.medscape.com/article/234240-overview#a1
Dahlan Z. 2014. Pneumonia.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Vol 2. 6 ed. In:
W.Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K. MS, Setiati S, editors. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. hal. 964 - 71.
Dewi, 2013. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta. Trans Info
Media.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2012. PROFIL KESEHATAN PROVINSI
LAMPUNG TAHUN 2012. Diakses : 30 September 2016, dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV
INSI_2012/08_Profil_Kes_Prov.Lampung_2012.pdf
Drancourt M, Raoult D. 2007. Cost-effectiveness of blood agar for isolation of
mycobacteria. PLoS Neglected Tropical Diseases 1(2).
Fauci, Braunwald, Kasper et al. 2012. Harrison : Manual Kedokteran. Jilid 2.
Tanggerang
Fournier PE, Dubourg G,Raoult D. 2014. Clinical detection and characterization
of bacterial pathogens in the genomics era. Genome medicine. 6(11):114
Frynkewicz, Heidi., Hannah Feezle., dan Melinda Richardson. 2013.
Thermostability Determination of Broad Spectrum Antibiotics at High
Temperatures by Liquid Chromatography - Mass Spectrometry.
Proceedings of The National Conference On Undergraduate Research
(NCUR) 2013 University of Wisconsin La Crosse, WI.
Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Jakarta: Penerbit:
Powerbooks.
Goldman E, Green LH, penyunting. 2009. Practical handbook of microbiology.
Second Edition. Boca Raton: CRC Press.
Gunawan, S.G., et al. 2013. Farmakologi dan terapi (edisi 5, hal. 585-591 ; 666-
669). Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Hadinegoro, S.R.S., 2010, Tailoring, switching, and optimizing of antibiotic use
in children, Sari Pediatri, 6, 34.
Hardman, J.G dan Limbird, L.E. 2012. Dasar Farmakoterapi Terapi Goodman &
Gilman. Volume 1. Edisi ke-10. Penerjemah: Aisyah,C, Elviana, E, Syarf,
W.R., Hanif, A., dan Manurung, J. Judul buku asli: Goodman & Gilman’s
The Pharmacological Basic of Therapeutics. Penerbit Buku Kedokteran
ECG, Jakarta. 667-682.
Harmita, Maksum R. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati 3rd Ed. Jakarta: EGC. hlm
1-5.
Harti AS. 2015. Mikrobiologi Kesehatan: Peran Mikrobiologi dalam Bidang
Kesehatan. Surakarta: Penerbit Andi. hlm 119-128.
Harvey RA. Champe PC. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar 4th Ed. Jakarta:
EGC. hlm. 413-443.
Hidayat A. 2012. Menghitung Besar Sampel Penelitian [internet]. Statistikian.
[diakses Pada 6 Oktober 2016]. Tersedia dari:
http://www.statistikian.com/2012/08/menghitung-besar-sampel-
penelitian.html
Jawetz E, Melnick J, Adelberg E. 2013. Medical Microbiology. Vol. 25. Jakarta:
Widya Medika.
Juwono R. and Prayitno A., 2011, Terapi Antibiotik, Dalam Aslam, M., Tan,
C.K., & Prayitno, A., Farmasi Klinik Menuju Pengobatan Rasional dan
Penghargaan Pasien, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta, p. 321.
Kamangar N. Bacterial Pneumonia. 2013. Diakses 10 Oktober 2016, dari
http://emedicine.medscape.com/article/300157-overview#showalla0102
Katzung BG, penyunting. 2010. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 10. Jakarta:
EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). 2010. Buletin Jendela
Epidemiologi Pneumonia. Vol. 3. Diakses : 2 Oktober 2016, dari
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/b
uletin-pneumonia.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). 2011. Pedoman
Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik. Diakses: 2 Oktober
2016, dari http:// www.depkes.go.id/resources/download/.../profil-
kesehatan-indonesia-2011.pdf.
Kilian M. 2007. Manual of Clinical Microbiology 9th Ed. Washington DC: ASM
Press. hlm. 636-648
Lagier JC, Edouard S, Pagnier I, Mediannikov O, Drancourt M,et al. 2015.
Current and past strategies for bacterial culture in clinical microbiology.
Clinical Microbiology Reviews. 28(1):208–236.
Lévesque S, Dufresne PJ, Soualhine H, Domingo MC, Bekal S,et al. 2015. A Side
by Side Comparison of Bruker Biotyper and VITEK MS: Utility of
MALDI-TOF MS Technology for Microorganism Identification in a
Public Health Reference Laboratory. PLoS ONE. 10(12):1–21.
Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, Bartlett JG, Campbell GD, Dean NC, et
al. 2007. Infectious Diseases Society of America/American Thoracic
Society consensus guidelines on the management of community-acquired
pneumonia in adults. Clinical infectious diseases. 44 (Supplement 2):S27-
S72.
Mansjoer. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.