You are on page 1of 27
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI / PENAMBAHAN RUANG PUSKESMAS PINOLOSIAN A. UMUM Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan RENOVASI / PENAMBAHAN RUANG PUSKESMAS PINOLOSIAN : 1. Gambar - gambar Untuk Lelang Gambar-gambar untuk Lelang terdiri dari 1 ( satu ) berkas dokumen gambar pelaksanaan, yang digunakan sebagai dokumen Lelang. Adapun yang dipergunakan dalam spesifikasi dan gambar-gambar Lelang adalah Satuan Metrik. 2. Daerah Operasi Bagi Kontraktor Kontraktor harus melakukan pengaturan daerah operasinya sendiri antara lain untuk penyimpanan bahan — bahan bangunan, peralatan konstruksi, peralatan pengadukan beton, kantor sementara dil. Areal yang dipilih Kontraktor harus mendapat persetujuan. direksi Kontraktor harus menjaga kebersihan dan keteraturan daerah operasinya selama pelaksanaan pembangunan. Kontraktor harus mengatur sendiri peraturan untuk : air bersih, tenaga listrik, alat_komunikasi dan keperluan ~ keperluan lainnya selama pelaksanaan pembangunan atas biaya sendir! Dan pada akhir pembangunan Kontraktor harus membersihkan daerah operasinya dan diterima baik oleh direksi. 3. Pagar Sementara Pengaman Proyek Kontraktor atas ijin Direksi hatus membuat pagar sementara dan harus memelihara pagar tersebut agar tetap dalam keadaan baik termasuk pintu ~ pintunya sepanjang batas yang ditentukan untuk daerah operasinya. Pagar sementara harus dibongkar pada akhir pembangunan: “SPESITIKASI TEKNIS REWOVAS! / PEXAMBAWAN RUANG PUSKESMAS PINDLOSIAN 4, Bahan ~ bahan Bangunan dan Kualitas Pekerjaan. Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak dan gambar-gambar pelaksanaan dengan menggunakan bahan-bahan yang terbaik dan metoda melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya sesuai dengan kaidah-kaidah teknis pelaksanaan yang normatif serta bertumpu kepada karakteristik jenis pekerjaan dan bahan yang harus dilaksanakan. Bahan-bahan bangunan dan pekerjaan—pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila tidak memenuhi persyaratan akan ditolak dan Kontraktor harus mengganti/melaksanakan ulang _pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi standar tanpa perpanjangan waktu pelaksanaan. 5. Pelaksanaan Pekerj Kontraktor harus mengambit langkah-langkah yang diperiukan agar diperoleh kemajuan yang memuaskan yang sesuai dengan detail program pelaksanaan yang telah disetujui Direksi Kontraktor harus menyiapkan dan menjamin akan kelancaran dan cakupannya : mesin-mesin cadangan, bahan-bahan bangunan, serta tenaga kerja serta peralatan dalam jumlah yang memadai untuk menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui. 6. Survey dan Pengukuran dan Pemasangan Tanda-Tanda. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh produk dan pelaksanaan pengukuran, survey dan pemasangan tanda-tanda yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan ini harus mempekerjakan seseorang ahli pengukur yang nama dan kualifikasinya memadai dan membuat gambar hasil pengukuran guna memperoleh persetujuan dari direksi untuk digunakan sebagai referensi sepanjang masa pelaksanaan konstruksi. Sebelum meminta persetujuan untuk setiap macam pekerjaan kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi sekurang-kurangnnya 24 ( dua puluh empat ) jam sebelumnya baik untuk memasang tanda-tanda maupun menetukan elevasi pada setiap bagian dari pekerjaan agar dapat dilakukan persiapan-persiapan untuk pemeriksaan oleh Direksi. Kontraktor harus menyediakan peralatan survey antara lain untuk pengukuran topografi (Theodolite, Waterpass bak Geodeticmeter), yang dapat digunakan Direksi bilamana diperlukan untuk _rechecking pemasangan tanda-tanda penentuan evaluasi dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan atas biaya sendiri, patok-patok kayu, bagian template, yang diminta Direksi untuk pemeriksaan atau pengukuran bagian dari pekerjaan. 7. Persetujuan Direksi kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan bangunan dan hal-hal yang diperlukan Direksi harus diserahkan dalam 3 ( tiga) rangkap dan apabila disetujui 1 (satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan kepada Kontraktor dan yang lainnya disimpan oleh Direksi, Buku Harian Pelaksana wajib menyediakan Buku Harian di tempat pekerjaan Segala kejadian yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan harus dicatat setiap harinya. © Catatan tersebut meliputi antara lain : a. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari b. Hari-hari pelaksanaan pekerjaaan dan lain-lain. ¢. Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan dan yang ditolak atau diterima. d, Kemajuan pekerjaan + Kejadian-kejadian ditempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan. * Buku Harian tersebut harus ditanda tangani bersama-sama antara pelaksana dan pengawas harian sebagai Tanda persetujuan. © Apabila terjadi perbedaan pendapat maka masing-masing dapat mengajukan persoalan kepada Direksi Harian/Kepala pelaksana untuk mendapatkan penyelesaian. © Disamping buku harian harus menyediakan buku Direksi dimana dicatat semua instruksi Direksi yang ditanda tangani oleh Direksi. 9. Keamanan Proyek Kontraktor diwajibkan : ~ Menjaga keamanan dan tata tertib ditempat pekerjaan = Mengambil tindakan yang perlu demi untuk kepentingan keselamatan para pekerja + Mentaati peraturan setempat dan mengusahakan _perijinan pengunaan jalan, bangsal dsb. - Mentaati semua kewajiban yang dibebankan kepadanya berhubung dengan peraturan-peraturan pelaksanaan pula peraturan yang diadakan selama penyelenggaraan. 10. Bangunan/Kantor Direksi Bangunan sementara untuk kantor Direksi (Direksi Keet) dibuat dengan mengacu kepada kepentingan pelaksanaan dengan luas dan kondisi bangunan sementara yang memadai untuk bekerja selama pelaksanaan proyek. Bangunan tersebut harus dilengkapi dengan penerangan dan perlengkapan yang layak untuk bekerja Kontraktor diwajibkan memelihara Kantor Direksi tersebut agar dapat dipakai untuk kerja sampai pelaksanaan proyek selesai, untuk kemudian menjadi milik proyek. Apabila ditentukan lain oleh pemberi Tugas, misatkan perintah membongkar, maka Kontraktor wajib membongkar kembali Bangunan Direksi Keet tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan selesai 13. Keselamatan Kerja Kontraktor berkewajiban = Menyediakan segala alat penolong untuk menghindari bahaya dan memberikan pertolongan jika terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan, biaya perawatan menjadi biaya kontraktor = Segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi mengenai teriadinya kecelakaan dengan disertai keterangan seperlunya = Menyediakan peralatan P3K yang sesuai dengan peraturan kesehatan di tempat pekerjaan. - Kontraktor disarankan membuat pengaturan dengan rumah sakit terdekat dan dengan dokter setempat sehingga bagi para pegawai/pekerjanya yang sakit atau mengalami kecelakaan segera dapat menerima pengobatan yang baik pada setiap saat baik siang maupun matam - Menyediakan air minum yang cukup dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi para pekerja yang semuanya menjadi beban Kontraktor. ‘14. Konstruksi Pembantu/Sementara - Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dan penggunaan secara tepat alat pembantu (konstruksi) 15. 16. 17. 18. - Dalam hal ini Direksi dapat memberikan petunjuk dan kontraktor tetap bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pemeliharaannya misainya profil dari kayu, bouwplank, bekisting, jalan masuk, jembatan darurat, dan lain sebagainya. ~ Apabila direksi kurang lengkap memberikan petunjuk-petunjuk maka Kontraktor wajib mengajukan cara-cara_penyempurnaan tanpa mengurangi tanggung jawab. Jam Kerja Kontraktor leluasa mengatur jam kerjanya sendiri, namun bila seandainya akan dilakukan pekerjaan pada malam hari, Kontraktor harus menyediakan/menyiapkan yang diperlukan misalnya penerangan lampu dan sebagainya demi kesempurnaan pekerjaan atas tanggungan biaya kontraktor dan atas persetujuan dan pengawasan Direksi Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Syarat Untuk pekerjaan yang tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai dengan gambar atau RKS, maka atas perintah Direksi pihak Kontraktor harus membongkarnya dalam jangka waktu 2 x 24 jam atau ditetapkan oleh Direksi dan memperbaiki kembali atas tanggungan biaya pihak Kontraktor. Mobilisasi Dan Demobilisasi Yang dimaksud dalam pasal mengenai mobilisasi dan demobilisasi dalam bill of quantities mencakup antar jemput/mendatangkan : pekerja, pegawai, bahan-bahan bangunan, peralatan dan keperluan-keperluan insidental untuk melaksanakan seluruh pekerjaan untuk pindah didalam lokasi proyek dan pemindahan/pembongkaran seluruh instalasi pada saat berakhirnya pekerjaan termasuk : a, Pengangkutan semua peralatan pembangunan ke lokasi proyek beserta pemasangannya dimana alat-alat tersebut akan dipergunakan serta pengembaliannya. b. Antar jemput : staff, pegawai dan pekerja ke proyek. Pekerjaan persiapan lainnya Pekerjaan Persiapan lainnya yang dimaksid di sini adalah penyiapan lokasi kerja dan pembongkaran gedung lama. Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran, kontraktor harus memperhatikan eksisting lokasi kerja dan melakukan konsultasi dengan direksi tentang daerah operasi kerja karena pada daerah tersebut terdapat instalasi pendukung kegiatan puskesmas. Pembingkatan yang dilaksanakan harus memperhatikan lingkungan / bangunan sekitar agar tidak terjadi tambahan kerusakan bangunan yang, tidak dibongkar. DORUNEH LANG ASA PEMBOHONGAN ‘PEMERIVTAN KABUPATEN BOLAANG MONGONCOW SELATAN Bahan / hasil bongkaran yang merupakan aset puskesmas harus disusun rapih pada tempat yang ditentukan ileh direksi. Bongkaran yang tidak bisa difungsikan lagi berupa puing beton harus dibuang di luar area pekerjaan tetapi tidak mengganggu lingkungan. BAHAN BANGUNAN UTAMA Kontraktor pelaksana tentunya harus menyediakan dan menyertakan semua bahan bangunan yang diperlukan dalam pekerjaan ini. Kontraktor juga harus menyampatkan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang, telah dilakukan dipabrik dan berlaku untuk semua jenis barang, Sedapat mungkin harus dipakai bahan-bahan dalam negeri untuk keperluan konstruksi. REFERENS! STANDARD Referensi standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar Sli. Bila temyata belum ada Sil untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Standard yang dapat diterima adalah > SNI- Standard Nasional indonesia SO -international Standarization Organization JIS ~ lapanesse Industrial Standard 85 ~ British Standard > DIN~Deutsche Industrie Norm vy > AWWA-~ American Water Works Association > ASTM - American Society for Testing and Materials > ANS|— American National Standard institute. Batu Gunung / Batu Kali Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus dari kwalitas terbaik untuk digunakan dalam pekerjaan kontruksi. Batu yang digunakan harus keras, tahan lama, lit, tahan terhadap goresan dan cuaca dan bebas dari tanah atau sampah- sampah lain dan cacat-cacat lain. Batu pecah tidak boleh mengandung clay, bagian- B.2. 83. 84, AMUN ANGGarAN 7022 bagian yang pipih atau panjang atau cadas yang lapuk batu tidak pecah. Batu untuk keperluan pondasi pasangan harus mempunyai besaran rata-rata antara 15-40 cm per unit tertera pada skala gambar kerja. Sumber tempat pengambilan batu harus disetujui Direksi. Kontraktor harus mengatur sedemikian rupa sehingga persediaan dari batu yang disyaratkan untuk pekerjaan dapat terjamin. Batu Bata Batu Bata yang digunakan adalah produk lokal yang bermutu batk, memiliki berat yang cukup dan berukuran lebar 11 Cm serta telah melalui proses pembuatan yang baik dan benar dan untuk ini diharuskan memperoleh ijin dari direksi guna memperoleh pilihan mutu terbaik. Pasir Beton dan Pasir Pasangan Pasir Pasangan dan Pasir Beton yang disyaratkan adalah pasir yang berkualitas baik dan untuk hal ini diharuskan memperoleh ijin dari direksi guna memperoleh pilihan mutu terbaik, Pasir Urug Material pasir urug dapat digunakan_pasir lokal yang sudah mendapat persetujuan direksi. B.5. Material Baja Tulangan ‘* Baja tulangan yang akan digunakan sebagai enforcement pada beton bertulang adalah baja polos U 24 dan baja ulir U 40 yang harus memenuhi standar JISS G 3112 hot Roller bar SR 24 dengan dimensionering unit sebagaimana dijelaskan dalam gambar detail kawat dimensionerngunitn sebagaimana dijelaskan dalam gambar detail dan kawat bendrat pengikat sesuai dengan JIS G 3532 SWM ~ A diameter minimal 0,90 mm. © Toleransi dimensi yang diberikan terhadap dimensi yang dilsyaatkan terhadap baja tulangan dalam gambar pelaksanaan adalah 5% dimana bilamana toleransi ini dilampaui maka kontraktor wajib mengkompensasikannya dalam bentuk tambahan tulangan sehingga total luasan yang diperoleh dari kekurangan dimensi baja tulangan menjadi sama namun penyesuaian yang dilakukan sepenuhnya harus sepertujuan dan sepengetahuan direksi secara tertulis dalam bentuk gambar kerja penyesuaian yang diusulkan oleh kontraktor. 8.6, Material Kayu © Kayu yang digunakan memiliki tingkat kekeringan alami, hal mana untuk menghindari terjadinya retak-retak dan penyusutan yang akan mempengaruhi bentuk daun pintu. * Adapun ukuran-ukuran kayu yang tercantum dalam gambar perencanaan adalah ukuran jadi sehingga kontraktor harus sudah mengantisipasi dimensi-dimensi awal kayu yang akan digunakan dalam proses profilisasi daun pintu. 8.7. Material Konstruksi Atap © Kuda — Kuda menggunakan material baja ringan / C steel 750. © Gording menggunakan baja ringan profil r 35 dengan jarak pemasangan setiap 80 Cm. ‘+ Penutup atap menggunakan Spandek BJLS 0,30 B.8. Material Plafond ‘+ Penutup Plafond menggunakan GRC tebal 6 mm digunakan seperti yang tercantum dalam gambar rencana ‘+ Rangka plafond menggunanakan hollow galvanis 35 mm x 35 mm. 8.9. Material Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela ‘© Kusen pintu ataupun jendela menggunakan kusen alluminium putih 4” setara Alexindo dengan ketebalan 1 mm. ‘© Bingkai Daun Pintu dan Daun Jendela memakai alluminim putih setara Alexindo. 8.10. Kunci dan Penggantung ‘* Kunci-kunci yang harus digunakan dalam pekerjaan ini kunci kualitas terbaik yang merknya juga telah memperoleh sertifikasi Sil, dan spesifikasi teknis kunci adalah dengan 2 kali putar, panjang minimal 20 cm, stainless finish, dan memilki tiga buah anak kunci. © Daun Pintu diharuskan menggunakan slot tanam, sedangkan untuk daun jendela dipasang slot temple / grendel jendela / rambuncis © Engsel yang digunakan sebagai penggantung pintu adalah engsel dengan system pencabut dengan panjang 4 inchi dan dipasang 3 buah tiap daun pintu alluminium. Untuk daun jendela dipasang 2 buah dengan memakai chasement yang sekaligus juga berfungsi sebagai kait angin. © Kunci alpa adalah kunci yang digunakan pada semua pintu WC dan kamar mandi. 8.11. 8.12. 8.13, B14, 8.15. Material Lantat © Material lantai yang akan digunakan adalah Granit Tile 60 x 60 dan untuk KM/WC menggunakan tegel keramik 30 x 30 © Untuk Dinding KM/WC menggunakan keramik 30 x 60. Material Kaca dan Cat Material yang digunakan sebagai pengisi daun jendela adalah kaca bening kualitas terbaik, tidak bergelombang, dengan ketebalan standard minimal adalah 5 mm dengan toleransi ketebalan mengacu kepada standard toleransi yang ada dipasaran dan memiliki tegangan batas tekan 120 ke/cma Cat yang digunakan adalah cat yang terbaik sebagaimana dilsyaratkan dalam JIS K 5511, JIS K 5513, JIS K 5515, JIS K 5591, JIS K 5621, JIS K 5506, dengan mutu standard adalah mengacu kepada standarisasi mutu Sil. Didalam pekerjaan ini akan digunakan 5 jenis cat penutup yakni : * Emulsion Paint / setara Dulux Catylac warna {menyesuaikan dengan desain) ‘yang akan digunakan sebagai cat dinding dan plafond. Oil Paint yang akan digunakan sebagai cat penutup daun pintu dan lisplank dengan warna yang akan ditentukan oleh direksi/pemberi tugas. Material Sanitair Komponen sanitair yang akan di pakai terdiri dari © Closet duduk Km/Wc setara Toto (lengkap) © Wastafel setara Toto (lengkap) © Aksesoris lainnya Material Plumbing ‘© Material plumbing akan menggunakan PIPA PVC berbagai ukuran sebagaimana diisyaratkan dalam gambar pelaksanaan dengan spesifikasi AW atau setara dan standard mutu adalah sertifikasi Sil, Dan khusus material ini kontraktor harus ‘mengajukan usulan jenis produksi yang disetujui oleh direksi. ‘© Fixture-fixture sanitasi plumbing yang di gunakan antara lain, stopkran, kran air, dan sebagainya merupakan fixture-fixture dengan performa kualitas terbaik, hal mana untuk fixture-ixture yang akan digunakan harus memperoleh persetujuan direksi Instalasi Listrk. Material yang akan digunakan seluruhnya mengacu kepada tingkat spesifikasi dimensionering yang tertera dalam gambar pelaksanaan; Dan khusus dalam pekerjaan instalasi listrik, seluruh material yang digunakan mutlak harus material yang telah memperoleh sertifikasi dari Standard Industri indonesia, yang mencakup : ‘+ Kabel type NYY untuk jaringan saluran udara dan tanah Kabel NYA untuk jaringan instalasi plafond Kabel NYM untuk jaringan instalasi outdoor. + Lampu downlight yang digunakan adalah jenis LEO Setara Philips. © Lampu-lampu segala jenis bagi penerangan ruangan, Trafo/ballast, Saklar, Fitting, Stop kontak. Sarana Grounding, Mcb maupun panel Box. C.PEKERIAAN SIPIL UMUM C1. Beton Perbandingan Campuran dan kekuatan : Campuran beton harus mengikuti persyaratan dari tabel campuran beton yang diberikan. Test pendahuluan harus dilakukan sebelum pengecoran beton untuk berbagai kelas beton yang direncanakan dan harus mengikuti N-I ( PBI ~71 ) bagian 3, bab 4 untuk menentukan perbandingan semen, agregat dan air yang akan digunakan. Test pendahuluan adalah untuk memperoleh adukan dengan kemampuan pengerjaan ( work ability ) yang diinginkan, dengn kekuatan yang diperoleh kira- kira 30% - 40% lebih tinggi dari kekuatan yang direncanakan. Kekuatan yang lebih tinggi ( margin ) yang diminta oleh Direksi adalah untuk mencakup kemungkinan kegagalan hasil test karena mesin-mesin pengaduk, peralatan, tingkat pengawasan mutu dan terjadinya deviasi mutu beton. ‘Campuran pada akhimya ditentukan dari test pendahuluan , akan tetap dipertahankan. Selama pekerjaan berlangsung, kecuali ditentukan lain oleh direksi, perubahan dimana dipandang perlu karena adanya perubahan dalam bahan atau hasil-hasil test. Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah : ‘© K-250 untuk komponen Pondasi Telapak, Sloof, Kolom, Balok Struktural dan Plat Lantai. © K-175 digunakan beton praktis seperti beton sloof praktis, beton kolom praktis, beton balok latei, ring balok praktis dan sejenisnya. © K.100 untuk digunakan pada lantai kerja dan Beton Rabat, ditempat yang diperkirakan dibutuhkan penanganan insidential pada kondisi-kondisi khusus sebagaimana petunjuk direksi. DOKUMEN ELAN 1454 PEMBORONGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN C11. C12. Sebagai pendekatan, perbandingan standar normal komposisi beton umumnya berada dalam komposisi sebagai berikut : * Beton K 250 menggunakan semen sebanyak 380 - 400 kg/m? * Beton K 175 menggunakan semen sebanyak 275 ~ 320 Ke/m? * Beton K 100 menggunakan semen sebanyak sekitar 240 kg/m? Dan disarankan agar penggunaan air semen mengacu kepada PBI 1971 pada table 4.34 untuk memperoleh pendekatan Concrete slump yang memadai antara 9 em s/d 11 cm. Test pendahuluan untuk menentukan perbandingan campuran beton. Perbandingan antara semen, agregat halus dan kasar, ait dan bahan-bahan penambah yang diperiukan untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan-persyaratan seperti yang tersebut dalam tabel campuran beton harus ditentukan oleh Kontraktor dari sejumlah campuran-campuran percoban tersebut diatas harus dibuat paling sedikit 42 hari sebelum pengecoran beton dimulai dan harus cukup perbandingan agar dapat dipilih perbandingan ‘campuran yang memenuhi keinginan Direksi. Campuran percobaan tersebut akan menjadi pedoman bagi Kontraktor untuk membuat campuran sebenarnya dilapangan dengan memperhatikan kondist lapangan, peralatan yang tersedia serta metoda pengecoran. Meskipun sudah dilakukan pembuatan campuran percobaan dan disetujui oleh Direksi, tetapi Kontraktor tetap bertanggungjawab sepenuhnya akan mutu beton yang dihasilkan pada waktu pencampuran di lapangan. Kekuatan beton rencana 7 ( tujuh ) dan 28 ( dua puluh delapan ) hari harus ditentukan. Kekuatan campuran percobaan dalam laboratorium ditentukan sebagai nilai karakteristik dari 20 contoh percobaan dan hanya 1 ( satu ) buah contoh saja yang harganya lebih kecil dari yang ditentukan. Persetujuan direksi ‘mengenai campuran termasuk kekuatan 28 (dua puluh delapan) hari harus dapat secara tertulis sebelum beton diizinkan untuk di cor. Bahan ~ bahan Penambah ( Admixture / Additive ) Penggunaan admixture dapat digunakan setelah dijjinkan direksi. Dimana penggunaan admixture dilinkan, maka bahan ini harus ditambah pada beton dalam tempat pengadukannya dengan mempergunakan alat pengukur, dan petunjuk-petunjuk pabrik mengenai penggunaannya. Proposal yang berisi petunjuk-petunjuk teknis pemakaian, sifat additive dan sebagainya yang berisi kandungan-kandungan kimia yang membentuknya, rumus-rumus dan jumiah bahan-bahan yang aktif, ukuran yang dipakai dan efek 1.3, e148, C141. mengenai bertambahnya atau berkurangnya penggunaan yang sudah mengeras, dan akan diserahkan kepada direksi untuk persetujuannya. Kontraktor harus menyediakan sample-sample dan melaksanakan percobaan — percobaan tersebut bilamana oleh direksi sebelum ijin penggunaan admixture dijinkan dipakai pada pelaksanaan. Seluruh pengambilan sample dan pelaksanaan test menjadi tanggungan Kontraktor. Tempat Adukan Pengadukan dari semua semen, agregat kasar dan halus harus dilakukan dalam mesin pengaduk beton yang disetujui dan yang mempunyai alat pengatur putaran dan alat bantu yang memiliki penunjuk berat volume. ‘Air yang dimasukkan kedalam mesin pengaduk ini harus dialurkan dengan menggunakan sarana pengukur sehingga pemberian air dapat dilakukan dengan cepat. Kadar kelembaban dari agregat harus diperhitungkan sehingga banyaknya air yang akan dimasukan dapat ditentukan dengan tepat dengan catatan setinggi- tingginya 50% dari berat semen. Pengujian Beton Semua kubus percobaan harus diyji dilaboratorium berdasarkan JIS A 1108. BS 1881 atau PB! 1971. Untuk pengujian diperlukan 10 buah Kubus yang diabil dari contoh dari setiap 50 m? beton selama pengecoran, atau minimal 3 buah dalam setiap phase pengecoran untuk volume pengecoran di bawah Sm?. Setiap kubus percobaan harus diberi tanda dengan tanggal pengecoran, nomor urut dan petunjuk-petunjuk lain yang diperlukan oleh direksi dalam waktu 24 jam setelah kubus tersebut di cor. Kubus percobaan harus diuji sampai hancur karena tekanan dan harus dilakukan dibawah 28 hari atau sesuai dengan perintah direksi. Detail-detail lain mengenai hasil pengujian kekvatan tekan dan data-data lain seperti grade dan jumlah semen yang dipakai dan hasil analisa ayakan dari agregat dan perbandingan adukan dari bermacam-macam kelas harus disampaikan kepada direksi dalam waktu 24 jam setelah pengujian, Setiap kubus percobaan harus dibuat dari sample yang diambil dari salah satu adukan beton dari adukan yang ditunjuk oleh direksi. Kekuatan uji tidak boleh lebih rendah dari 80% dari kekuatan standard rencana (design standard) yang dapat dilihat pada tabel campuran beton yang telah diberikan dan dengan probabilitas lebih dari 1/20. 61.4.2, C143. cas. C15. Kekuatan uji tidak boleh lebih rendah dari kekuatan standard rencana (design standard) dengan probabilitas %. Pemotongan contoh beton untuk pengujian. Dalam hal mutu beton yang telah selesai di cor dianggap meragukan dan dalam hal-hal lain, dimana kubus-kubus percoban tidak memenuhi syarat pengujian seperti telah diutarakan di atas, maka harus dilakukan pengambilan contoh dari beton yang telah mengeras yang berbentuk cylinder yang mempunyai diameter tuar 100 mm untuk diuji. Peralatan dan cara pemotongan/pengambilan contoh harus di sampaikan kepada Direksi/Engineer sebelum pelaksanaannya dan persiapan-persiapan dan pengujiannya harus dilakukan sesuai dengan JIS A 1108. Jika kekuatan conto cylinder yang diambil dari beton yang telah mengeras ini lebih rendah dari persyaratan kekuatan yang diminta dan beton tidak memenuhi persyratan-persyaratan lain yang seharusnya dipenuhi maka pekerjaan beton untuk bagian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hasil Pengujian yang tidak memenuhi syarat. Jik persyaratan yang ditentukan tidak dipenuhi, kontraktor harus mengambil langkah — langkah untuk perbaikan seperti yang mungkin dityjukan oleh direksi/engineer dan sebelum pelaksanaannya. Kontraktor harus menyampaikan detail pelaksanaan kepada Direksi/Engineer untuk mendapatkan persetujuan dan harus menjamin bahwa beton yang akan di ‘cor memenuhi persyaratan. Seluruh biaya mengenai pekerjaan perbaikan ini termasuk pengujian, peralatan pemotongan dan perolatan lain-lain, menjadi tanggungan Kontraktor. Spesie Campuran spesie harus dibuat dari semen Portland biasa dan pasir yang disetujui harus diaduk dengan perbandingan yang ditentukan berdasarkan perbandingan campuran sebagai berikut : = 400 kg semen 1 m? spesie bagi spesie trasraam atau setara dengan campuran 1:3, ‘* 300 kg semen per 1 m® spesie biasa atau setara dengan campuran 1: 4 Banyaknya air yang dipakai dalam campuran harus disetujui oleh direksi dan ‘merupakan kebutuhan maksimum untuk suatu pekerjaan/maksud tertent. DOFUMEN (LANG ASA PEMBORONGAN PEMERIVTA KABUPATEN BOLAANG MONGONCOW SELATAN C16. C17. C18. Peralatan Pengaduk Beton ( Concrete mixer plant } Peralatan pengaduk beton harus sesuai baik type maupun kapasitsanya yang direncanakan khusus untuk tujuan tersebut. Kemiampuan peralatan pembuat beton ini harus memenuhi persyaratan Direksi. Waktu pengadukan harus lebih dari 1,5 menit dalam hal penggunaan pengaduk yang dapat dimiringkan ( tilting mixer } dan pencapuran beton dengan cara manual hanya dijinkan untuk kelas beton K 125. Jika waktu pencampuran yang ditentukan telah diperpanjang lebih dari 3 kali, maka pengoperasian mixer harus segera dihentikan. Tidak boleh dilakukan penambahan bahan lagi kedalam mixer sampai seluruh beton dikeluarkan dan dibersihkan. Jika kontraktor menganggap lebih cocok untuk menggunakan mixer yang lebih kecil untuk pekerjaan khusus atau bagian-bagian pekerjaan yang jauh letaknya, maka hal ini dapat disetujui oleh direksi asal mixer yang lebih keci ini juga dilengkapi dengan alat pengukur. Dalam keadaan biasa pengadukan beton dengan mempergunakan tangan tidak dijjinkan. Tapi bila jumlah beton yang di cor sedikit atau pada bagian pekerjaan yang dianggap kurang penting, pengadukan dapat dilakukan dengan tangan, hal ‘mana sepenuhnya tergantung kepada pertimbangan Direksi. Pengangkutan. Semua beton yang baru diaduk dan semua spesi harus diangkut secepat mungkin dari mixer agar dijamin bahwa tidak akan terjadi blending atau segregrasi dari ‘campuran agregat dan slump akan sesuai dengan harga-harga yang ditentukan. Jika dipergunakan kereta dorong atau trolley maka harus dibuat tempat jalannya ‘yang rata agar beton tidak bersegregasi selama diangkut. Penempatan dan Pemadatan. Sebelum pekerjaan beton dimulai, penulangan atau barang-barang lain yang harus berada didalam beton, harus dibersihkan dari semua macam kotoran. Semua cetakan dan pengatur jarak harus diperiksa dengan teliti dan ruas yang akan diisi beton harus betul-betul di bersihkan. Pekerjaan pengecoran dibagian manapun dari pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum persiapan — persiapannya disetujui dan jjin pengecoran diberikan oleh direksi. Pengecoran beton selalu harus dipimpin langsung oleh mandor { Foreman ) yang berpengalaman, Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi bila akan mengecor. Beton harus di cor sedemikian rupa sehingga didalam satu bagian pekerjaan, permukaannya rata Penempatan didalam lapisan horizontal tidak boleh melebihi tebal 40 cm ( setelah dipadatkan dengan concrete vibrator ), kecuali ditentukan lain oleh direksi. Pengecoran beton harus dilakukan terus menerus antara tempat sambungan yang direncanakan atau di setujui tanpa terhenti termasuk pada waktu?istirahat. Jika dipakai corong-corong untuk mengalirkan beton, maka kemiringan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi dan harus disediakan selang- selang penyemprot atau pelat-pelat peluncur agar tidak terjadi segregasi selama pengecoran, Beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m. Kecepatan pengecoran harus sedemikian sehingga tebal beton tidak kurang dari 0,5 m/jam dan tidak lebih dari 1,5 m/jam kecuali disetujui lain oleh direksi. ‘Semua beton harus dipadatkan dengan mempergunakan concrete vibrator yang digerakkan dengan tenaga mesin ( immersion type vibrator ) yang baik type manapun cara kerjanya disetujui Direksi, Vibrator yang disediakan harus cukup jumlahnya, ukuran dan kapasitasnya sesuai dengan banyaknya dengan beton yang di cor, ukuran-ukuran beton dan penulangannya. Vibrator ini harus dapat bekerja dengan baik didalam acuan dan sekeliling enulangan dan barang-barang lain yang diletakkan didalamnya tanpa harus memindahkannya. Penggetaran yang berlebihan ( over vibration } yang menyebabkan segregasi, ermukaan yang keropos atau Kebocoran melatui acuan harus dihindarkan. Apabila pengecoran harus ilanjutkan pada permukaan beton yang sudah mengeras, maka permukaan tersebut harus dikasarkan. Kemudian permukaan tersebut harus dibersihkan dari bagian -bagian yang lepas dan kotoran-kotoran lainnya, disemprot dengan air dan beton baru dikerjakan, yang harus dipadatkan secara baik pada bidang pertemuan tersebut. Sebelum pengecoran, permukaan beton lama harus dilapis dengan adukan semen dengan kualitas yang sama dengan adukan beton. 1.9, Pengeringan Beton. Beton harus dilindungi selama proses pengerasan pertama dari pengaruh panas matahari yang merusak, hujan, air yang mengalir atau angin yang kering. Perlindungan harus segera diberikan setelah pengerasan beton dengan metode yang dianggap praktis, dari beberapa metoda-metoda di bawab ini: © Permukaan beton harus ditutup dengan lapisan karung, kanvas atau bahan sejenis, atau lapisan pasir yang harus terus menerus dibasahi selama 10 hari untuk beton dengan Portland semen biasa ( Type I!) 1.10. ca. © Setelah permukaan beton dibasahi seluruhnya, lalu ditutup dengan lapisan kertas kedap air yang disetujui atau membran plastik yang harus tetap pada beton selama 10 hari untuk beton dengan Portiand semen biasa, © Kecuali untuk pengeringanpermukaan-permukaan beton dimana engecoran selanjutnya tersambung melalui letakan pengeringan beton harus menggunakan lapisan membran pengering yang disetujui. ‘Acuan dan Penyelesaian Permukaan Beton. Perencanaan Konstruksi Acuan. Kontraktor harus menyerahkan rencana konstruksi acuan/bekesting (Form Work) untuk beberapa jenis pekerjaan beton pada konstruksi primer kepada direksi untuk memperoleh persetujuannya sebelum pelulusan pembuatan beton diberikan, Meskipun persetujuan direksi untuk rencana konstruksi acuan tersebut telah diberikan, Kontraktor harus yakin bahwa acuan beton yang dibuat cukup kuat menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja, tekanan beton dalam keadaan basah, getaran-getaran beton dalam keadaan basah, getaran-getaran, tanpa mengalami distorsi Bahan Bangunan untuk Acuan. ‘Semua bangunan untuk bahan acuan, termasuk oli atau special coating yang lain harus mendapat persetujuan Direksi/Engineer. ‘Acuan kelas A: Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan kering udara atau ply-wood dengan permukaan yang keras, baja, plastik kaku atau bahan-bahan lain yang disetujui Permukaan bahan-bahan acuan tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada sisi yang akan berhubungan dengan beton. ‘Acuan ini digunakan untuk permukaan beton dengan penyelesaian permukaan yang “ exposed ”. Kayu untuk acuan kelas A, tidak dapat digunakan lebih dari 2 kali Acuan kelas B. Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan balk atau bahan lain yang disetujui. Acuan ini digunakan untuk permukaan yang tidak“ Exposed ". ‘Acuan ini tidak dapat digunakan lebih dari 3 kal Bahan bangunan Iain untuk acuan dan pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab Kontraktor, yang harus mendapat persetujuan direksi Kleam untuk acuan harus dari baja pengikat yang kualitasnya memadai. C.1.12. Cara-cara Pelaksanaan Acuan. C113. Sebelum pembuatan acuan Kontraktor harus membuktikan bahwa rencana acuan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta sesuai dengan fencana pengecorannya termasuk jenis atau produksi batang-batang pengikat atau klem yang akan digunakan. Panil-panil acuan atau papan-papan penutup beton “ exposed “ untuk dipasang dengan pola yang termasuk teratur yang dapat disetujui direksi ‘Semua sambungan pada acuan harus rapat untuk mencegah kebocoran adukan dan terbentuknya bekas sambungan dan sarang-sarang agregat pada permukaan beton. Bagian dalam dari acuan harus dibuat atau dikerjakan sedemikian rupa sehingga ‘mengurangi melekatnya beton. Jika dipakai minyak atau bahan-bahan serupa, maka harus diusahakan agar tidak ‘mengenai tulangan. Jika tidak mempergunakan kayu yang telah direndam air, ‘maka acuan harus dibasahi seluruhnya sebelum dimulai pengecoran. ‘Sebelum pengecoran beton dimulai, semua acuan harus disemprot dengan udara ‘sampai bersih untuk menghilangkan kotoran-kotoran, serutan-serutan, kotoran- kotoran gergaji dan sampah-sampah lain dan semua acuan harus diperiksa dan etujui oleh direksi, sebelum beton di cor. Udara yang dipompakan harus bebas dari minyak atau apa saja dan harus diyakinkan kemurniannya dalam kehadiran Direksi sebelum pelaksanaan. Pembukaan Acuan. Acuan tidak boleh dibuka tanpa persetujuan direksi, tapi bahwa Kontraktor dibebaskan dari tanggungiawab terhadap kekuatan keamanan kostruksi. Pembukaan acuan harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Sebelum penyangga acuan dilepas beton akan diperiksa dengan membuka acuan sisi atau dengan salah satu cara lain seperti yang ta oleh direksi. Hal ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa beton telah mengeras. ‘Acuan - acuan yang tidak menahan beban, dapat dibuka setelah 24 jam, asal betonnya sudah cukup kuat dan tidak rusak dan persiapan-persiapan yang telah ‘cukup digunakan untuk pengeringan. ‘Acuan-acuan yang menahan beban dapat dibuka jika contoh beton yang dikeringkan ditempat pekerjaan dalam keadaan yang sama dengan keadaan sebenarnya, mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban yang harus cL. dipikul selama atau setelah acuan dibongkar dan apabila direksi telah menganggap bahwa syarat-syarat yang dinyatakan dalam pasal-pasal yang berhubungan dengan ini telah dipenuhi. Pembukaan acuan dan konstruksi pembantunya harus dilaksanakan bertahap tanpa menimbulkan gangguan pada beton. Pelaksanaannya harus diawasi oleh pengawas (Supervisor) yang kompeten Beton yang memikul beban dianggap sudah cukup kuat sehingga acuannya dapat dibuka falah bila contoh beton yang dibuat dari beton yang dimaksud dan dikeringkan ditempat pekerjaan, telah mencapal kekuatan tekan hancur yang besarnya lebih besar dari setengah kekuatan beton rencana 28 hari Waktu untuk pembukaan acuan yang diberikan dalam tabel dibawah ini adalah waktu minimum yang diperlukan untuk beberapa kasus, tapi harus diingat bahwa tabel ini hanya diberikan sebagai gambaran saja, sedangkan waktu pembukaan acuan yang dibutuhkan, dapat berbeda — berbeda tergantung dari keadaan acuan dll Waktu Pembukaan Acuan adalah sebagai berikut: Dinding balok -balok 7 hari ‘* Penyangga pelat 14 hari ‘= Penunjang balok ( penyangga ) 28 hari Waktu pembongkaran acuan minimum untuk beton yang menggunakan semen Portland yang mengandung bahan pengeras cepat adalah separuh dari waktu yang tertulis dalam tabel diatas. Dalam hal penggunaan semen seperti diatas mendapat persetujuan Direksi Konstruksi beton tidak boleh diberi beban atau tekanan sebelum mendapat ijin dari Direksi.. Pekerjaan akan diperiksa oleh Direksi setelah acuan dibuka dan sebelum dilakukan perbaikan-perbaikan atas pekerjaan tersebut. Toleransi dan Cacat pada Beton. Toleransi yan diijinkan untuk pekerjaan yang rata tidak boleh melebihi batas- batas yang disebut dalam tabel. Meskipun didalam tabel dinyatakan batas-batas, toleransi secara terperinci lebih diutamakan penggunaan toleransi_ yang dinyatakan secara khusus didalam gambar. Jika perlu Direksi dapat memaksakan pemakaian toleransi yang lebih kecil. Jika menurut pandangan direksi acuan pecah berlubang, bengkok, menekuk, tidak rata atau rusak sehingga dapat merusak penampilan beton atau merusak kekokohan atau lurusnya acuan, maka acuan ini akan ditolak Contoh-contoh toleransi yang difjinkan Macam Toleransi Nilai Toleransi * Perbedaan dalam ukuran potongan melintang + 6 mm pada bagian ~ bagian strukturil © Penyimpangan dari alignment seper fertera pada. + 10mm ‘gambar ( ujung ke ujung }. © Penyimpangan darilevel permukaan puncak + 10mm seperti pada gambar ( ujung ke ujung } * Penyimpangan dari level permukaan sebelah bawah + 10mm seperti tertera pada gambar-gambar ( ujung ke ujung } ‘+ Perbedaan-perbedaan ukuran dari yang tertera pada. + 3 mm gambar yang diukur dari sebuah template ( patok ukur }. C2, Penulangan. €.2.1. Gambar Kerja. Gambar kerja, daftar pembengkokan tulangan dan gambar-gambar penempatan tulangan harus diajukan oleh Kontraktor dan disampaikan sebelum pelaksanaan pekerjaan kepada direksi untuk mendapat persetujuannya. Detail-detail mengenai ini harus sesuai dengan persyaratan dari BS 4466. S.S.C. ( JSC.) 138 PBINI=2 1971. Persetujuan yang telah diberikan oleh direksi tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya mengenai ketelitian dan / atau kelengkapan pekerjaan. €.2.2. Teknis Pelaksanaan, © Cara pembengkokan tulangan harus mengikuti BS 4466, S.C. ( J.5.C.E. ) 138 atau PBI 1971, NI-2 1971 terutama persyaratan-persyaratan teknis pada sambungan ~ sambungan tulangan. © Tulangan tidak boleh dibengkokan bila telah ditempatkan dipekerjaan, ‘meskipun tulangan tersebut sebagian ditempatkan pada beton yang telah mengeras, kecuali ditentukan lain oleh direksi/engineer. © Tulangan hatus diletakkan dengan teliti dengan menggunakan ganjel-ganjel dan dudukan—dudukan yang diikat erat kepadanya, * Batang-batang tulangan harus saling berhubungan, harus diikat dengan binding wire sebagaimana ditentukan. 3. * Macam dari ganjal? dan dudukan? yang dipakai harus mendapatkan persetujuan direksi dan setiap bagian dari ganjal? metal atau dudukan? harus sedikitnya ‘mempunyai beton decking (cover) yang sama dengan tulangan. * Ganjel? dari mortar harus sama kekuatannya dengan beton yang akan di cor. Binding wire tidak boleh keluar dari beton. ‘+ Tulangan harus boleh disambung pada tempat? yang telah ditentukan dalam gambar atau pada tempat? yang disetujui oleh direks!. © Panjang sambungan harus sesuai dengan persyaratan BSCP 110 atau S.S.C. .S.C.£) 20 atau PBI NI 1971 kecuali ditentukan lain dalam gambar, © Sebelum pelaksanaan pengecoran, penulangan dan diperiksa mengenai ketepatan penempatan dan kebersihannya dan kalau periu harus dibetulkan. Beton tidak boleh di cor sebelum penulangan diperiksa dan izin pengecoran diberikan direksi/engineer. © Tulang? yang menonjol dan pekerjaan sedang berlangsung atau selesai dikerjakan tidak boleh dibengkokkan tanpa persetujuan direksi/engineer, dan harus dijaga agar tidak bengkok atau rusak dengan jalan mengikatnya pada penyangga atau tumpuan? lain. * Tulangan yang menonjol dalam arah horizontal pada siar-siar konstruksi harus ditumpu dalam posisi yang benar selama pengecoran dengan menyediakan penyangga yang cukup dan bagian® pembuat jarak pada mana tulangan akan diikatkan dan ditahan ditempatnya, * Penutup / selimut beton untuk tulangan struktur utama harus 40 mm. Toleransi yang diizinkan adalah + 4 mm. Pekerjaan Tanah a. Galian Tanat Galian tanah untuk pondasi digali sampai dengan kedalaman / peil yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana atau atas persetujuan direksi. Tanah bekas galian harus diletakkan pada temnpat/lokasi yang telah ditentukan oleh direksi. Apabila pada penggalian ternyata terdapat air tanah , maka selama pembuatan pondasi Pemborong walib memompa air tersebut sehingga lobang galian tanah ‘menjadi kering selama pelaksanaan pembuatan pondasi, b. Timbunan tanah kembali Urugan / timbunan tanah harus dilakukan {apis* setebal masing? 20 cm sampai mencapai ketebatan sesuai dengan ketentuan gambar atau atas persetujuan direksi. Tanah timbunan yang dipergunakan harus bersih dari bahan? organic sampah. DORUMEN LANG ASA PeMDORONCAN PEWERINTAW KABLPATEN ROLAANG MONGONDOW SELATAN TAHUN ANGCARAN 2022 Urugan tanah dibawah lantai harus dilaksanakan segera setelah urugan kembali dari galian pondasi dikerjakan, agar cukup waktu untuk memadat. Proses pemadatan tanah harus menggunakan mesin stamper untuk mendapatkan hasil yang maksimal ¢. Urugan Pasir Urugan pasir dilaksanakan lapis demi lapis setebal masing-masing 10 cm sampai mencapai ketebalan sesuai dengan gambar rencana atau atas persetujuan direksi. C4, Pekerjaan Pondast a Setelah Urugan Pasir di atas tanah galian mencapai kepadatan yang disyaratkan dan tebalnya telah diukur sesuai dengan rencana, maka dapat dipasang Aanstamping, b, Pasangan Aanstamping harus saling mengisi antar batu kali, sehingga ‘merupakan landasan pondasi yang utuh dan padat. ©. Rongga-rongga antar batu Aanstamping diisi dengan pasir urug dan disiram dengan air sampai jenuh dan padat. d. Pasangan batu gunung dengan spesie 1 Pc ; 4 Ps mulai dari permikaan ‘Aanstamping sampai permukaan pondasi dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan bestek. fe. Pemasangan batu pondasi lapis demi lapis dengan menggunakan pertolongan profil pondasi dan tarikan benang. f. Penyusunan batu pondasi batu 2 sampai 5 Cm. k boleh saling berhimpitan dengan rongga antar g- Rongga antar batu diisi dengan spesie dan dipadatkan menggunakan cetok. Hasil akhir pekerjaan pondasi harus kokoh, rapih dan presisi dengan bidang sisi dan permukaan rata. CS. Pekerjaan Dinding Dan Plesteran C.5.1. Pembingki Semua dinding tembok dibuat sebagai dinding yang tidak memikul beban dan dengan tebal % bata yang diperkuat dengan kolom? praktis dan ring balok dari beton bertulang sesuai dengan gambar rencana. 3n Kolom dan Balok Beton Dinding. Apabila tidak disebutkan dalam gambar, maka untuk dinding tembok % bata, setiap luas 12 m? harus diperkuat dengan kolom/balok beton bertulang. Dimensi kolom dan balok penguat tersebut adalah 11 x 11 cm DOKUMEW (LANG JASA PEMBORONGAN ‘PEMERINTA' SABLPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Bata harus jenuh air ( direndam air) sebelum dipasang. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding adalah Ipc : 3 ps. untuk trasram dan 1 : 4 untuk dinding biasa. Plesteran Dinding. Permukaan dinding harus benar — benar lurus baik dalam arah horizontal maupun vertical. Plesteran dinding menggunakan adukan 1 pc : 4 ps untuk semua plesteran. Plesteran yang baru selesai harus selalu dibasahi dengan air minimum 7 hari. Sebelum melaksanakan plesteran, permukaan dinding yang akan diplester harus dibasahi/disiram dengan air hingga jenuh. Tebal plesteran maksimum adalah 1,5, cm, C6. Pekerjaan Lantai dan Dindin a. Penutup Lantai * Penutup lantai menggunakan granit single KW.Il dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana yakni 60 x 60 cm. * Lantai rabat ruangan dan teras memiliki mutu beton K 100, berpermukan halus, serta rata permukaannya * Sebelum dipasang lantai beton rabat, permukaan tanah harus dipadatkan sampai memiliki tingkat kepadatan CBR hingga 90 %, hal mana dimaksudkan agar setelah lantai di cor tidak terjadi penurunan, untuk kemudian diberi lapisan pasir yang bebas lempung setebal 10 cm, serta permukaannya dilapisi dengan plastik sebagai landasan cor beton rabat. © Metoda pengecoran lantai rabat harus menggunakan profil-profil waterpas lantai yang akan mengeliminir terjadinya kemungkinan kecekungan dan kecembungan lantai, ‘* Pengecoran lantai rabat harus persetujuan direksi untuk memperoleh kepastian perihal kondisi tanah lantai * Sebelum dipasang, Keramik yang akan digunakan sebagai penutup lantai terlebih dahulu harus direndam dalam air sampai bahan/material keramik jenuh air. ‘* Sebelum dipasang material lantai yang baru, permukaan bidang lantai harus bersih dari debu agar keramik yang baru dapat terpasang dengan baik. . Penutup Dinding + Pada Umumnya dinding pasangan batu bata diplester dengan ketebalan 15, mm, dan diberi acian serta finishing cat tembok. ‘© Dinding partisi memakai penutup GRC 6 mm finishing cat tembok. Untuk penutup dinding aluminium composite memakai kualitas setara seven tebal 3 mm dengan perkuatan rangka hollow. Sambungan alluminium composite harus diisi dengan sealant secara merata pada setiapbagian yang disambung. Sebelum digunakan, material ataupun warna aluminium composite tersebut harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan. C7. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela. Kusen, Pintu dan Jendela yang akan dipasang adalah kusen alluminium warna putih, dengan ketebalan minimal 1 mm. Setiap Daun Pintu harus dipasang engsel 4” sebanyak 3 Buah. Untuk Daun Jendela harus dipasang engsel jendela / Casement sedang 2 Buah Casement kecil untuk daun ventilasi. Letak gantungan daun pintu pada kusen alluminium harus diberi perkuatan kayu di dalam rongga kusen allurinium Pada setiap pertemuan antara kusen dengan kaca, harus diisi sealant C8, Pekerjaan Plafond. Rangka plafond yang dipasang harus betmodul dasar 60 x 120 Cm. Dan tegak lurus terhadap bidang dinding ruangan dan terpasang rapih. Rangka langit-langit dan penggantungannya menggunakan hollow 3,5 x 3,5 cm, dan dipikul/digantung pada tembok atau balok beton atau kuda-kuda dengan kawat beton yang standar dipergunakan. Setiap pertemuan ataupun sambungan rangka_ hollow _harus menggunakan skrew ataupun paku rivet sebagai penguat. Langit-langit yang berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan menggunakan bahan GRC 6 mm sesuai yang tercantum dalam gambar dan harus dipasang tepat dengan mengikuti petunjuk fabrikan yang di syaratkan C9. _Pekerjaan Dinding Partisi dan Alluminium Composite Rangka dinding partisi menggunakan hollo galvanis 40 x 40 mm yang dibuat sesuai gambar sehingga ketebalan dinding partisi dapat menyesuaikan dengan dimensi kusen alluminium. Modul Rangka partisi adalah 60 cm x 120 cm. Penutup dinding partisi menggunakan GRC tebal 6 mm yang dipasang pada dua sisi / bagian dalam dan bagian luar. Rangka untuk pemasangan Alluminium Composite memakai rangka utama besi hollo 40 x 40 mm dan rangka pemibagi bes! holfo 20 x 40 mm. c.10, ci. Caz. c.13. ‘* Alluminium Composite Panel yang dipakai tebal 4 mm dengan komposisi = 05mm Alluminium ALLOY 5005 - 30mm Polietilen + 05mm Alluminium Pekerjaan Penggantung dan Pengunci Engsel yang dipakai adalah kuningan ring plastik setara merk SOLID ukuran 4x 3”, Setiap daun pintu dipasang 1 buah kunci tanam 2 levers kecuali pada ruang toilet dipasang 1 buah kunci tanam putar alpha. Pemasangan alat penggantung dan pengunci harus dilaksanakan sebaik- baiknya sehingga dapat ditutup atau dikunci dan dibuka dengan baik. Pekerjaan Kaca © Semua kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kaca Bening tebal 5 mm kualitas terbaik yang letaknya sesuai pada gambar. ‘+ Kaca yang dipasang harus diberi sealent pada setiap tepi kaca yang bersinggungan dengan kusen ataupun daun pintu dan daun jendela. ‘© Material kaca yang digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan sebelum dilakukan pemasangan Pekerjaan Instalasi Listrik Untuk pemasangan titik lampu meliputi pekerjaan : = Pemasangan Titik Lampu dengan jenis lampu sesuai yang tertera pada gambar rencana yang ditanam pada plafond dengan letak titik lampu seperti pada gambar rencana instalasi listrik . = Pemasangan saklar = Jalur kabel harus dilindungi dengan pipa PVC 5/8 inchi dengan kualitas setara MASPION atau WAVIN ~ Setiap persilangan pipa harus harus disambung dengan T Dos. - Kabel listrik yang digunakan dengan type NYY ataupun NYA memakai kualitas setara Eterna. Pekerjaan Sanitasi. Pekerjaan Sanitasi meliputi = Pekerjaan pemasangan kloset duduk setara TOTO lengkap dengan accessories termasuk jet spay yang dipasang sesuai gambar rencana. = Wastafet yang disyaratkan dalam pekerjaan adalah wastafel perselin setara TOTO. ca, + Pekerjaan pemasangan kran air sesuai gambar rencana dengan menggunakan kran air stainless % ". Pemasangan kran air harus memakai sealtape putih. - Bak cuci piring adalah bak stainless 2 lobang - Tangki Bioseptik mempunyai kapasitas 1000 liter setara penguin. = Pembuatan septic tank sepenuhnya mengacu kepada gambar pelaksanaan dimana konstuksi yang digunakan bagi septic tank dari dinding pasangan trasraam dan diplester dengan adukan 1pc : 3ps. ~ _Dinding septic tank dibuat dari pasangan bata dengan adukan Ipc : 3pc dan diplester dengan adukan pc : 3ps. = Penutup bak septink tank agalah plat beton bertulang dengan ketebalan minimal 10 cm. - Pasangan dinding batu bata septick tank harus diberi kolom praktis pada setiap sudut bak. = Septic tank yang digunakan adalah bioseptic, dimana system ini tidak terdapat sumur resapan, tetapi buangan dari septic tank bisa langsung disalurkan ke riol air hujan. Semua jenis material sanitasi yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor. ~ _ Instalasi air bersih dan pembuangan air kotor menggunakan pipa PVC type AW dengan diameter sesuai dengan gambar rencana. + Saluran air kotor menggunakan pipa PVC dia 2”, 3” dan 4” dengan design kemiringan saluran air kotor ini minimal 1% dan maksimal 2,5%. + Stop yang disyaratkan dalam pekerjaan ini adalah stop kran kuningan berukutan 1. - Tangki Air adalah tangki Stainless berkapasitas 1000 liter dipasang lengkap dengan accesories dan instalasi = Mesin pompa air yang disyaratkan adalah mesin pompa otomatis setara SANYO dengan daya dorong minimal 15 meter. Semua jenis material yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi. DOKUMEN {CANG ASA PEMBORONGAN ‘POMERINTA KABUFATEN BOLAANG MONGONDOM SELATAN cs. C16. Pekerjaan Lantai Kedap Air (Water Proofing) Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan dan pengadaan bahan kedap air untuk atap beton dan lantai toilet sebagaimana dijelaskan dalam gambar rencana. Pelapis kedap air (water proofing) seperti yang tertera pada gambar adalah dari bahan campuran semen dan pasir yang dilapisi dengan water proofing coating. Pekerjaan Pengecatan Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan, pemborong harus melaporkan kepada Direksi, apakah tembok/beton, plafond, kayu, besi dan lain-lain sudah siap untuk pekerjaan ini maka pelaksana sebaiknya membuat contoh cat pada sebagian kecil bidang yang akan dicat. Permukaan tembok/beton/ yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran-kotoran debu, lumpur dan sebagainya kemudian dicuci dengan air bersih. Seluruh lapisan komponen yang akan dicat harus diplamur atau didempul sehingga akan menutupi seluruh pori-pori dinding agar diperoleh hasil yang paling maksimal. .17. Pekerjaan Akhir Sebelum melakukan serah terima pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan lokasi pekerjaan dari semua puing-puing / sisa-sisa bahan bangunan, dan merapihkan seluruh halaman. Molibagu, Februari 2022 Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Setatan

You might also like