You are on page 1of 13
METODE RITTER PADA KONSTRUKSI RANGKA BATANG SOUS Uo Oxi Gs) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI KONSEP METODE RITTER Konsep dasar dalam perhitungan besarnya gaya-gaya batang pada kontruksi rangka batang statis tertentu dengan menggunakan Metode Ritter adalah memutus konstruksi rangka batang tersebut menjadi dua bagian dengan memotong batang-batangnya. Pemotongan batang-batang tersebut diupayakan maksimal memotong maksimal 3 batang yang tidak bertemu dalam satu titik simpul. Pemotongan tersebt dilakukan terhadap batang-batar yang akan dihitung besarnya gaya-gaya batangnya. Perhitungan gaya-gaya batang ditentukan berdasarkan analisis keseimbangan momen (EM = 0). Batang yang terpotong dimisalkan sebagai batang tarik, dimana apabila hasil perhitungan menunjukkan_nilai positif maka pemisalan tersebut benar, sedangkan apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai negatif maka batang yang dimisalkan adalah batang tekan. KONSEP METODE RITTER Kelebihan dari Metode Ritter dibandingkan metode-metode yang telah dibahas sebelumnya adalah bahwa dengan metode ini dapat melakukan perhitungan gaya-gaya batang langsung ke batang yang diinginkan tanpa harus menghitung berurutan dari tepi kiri maupun kanan dari batang-batang pada kontruksi rangka batang. Misalnya apabila diinginkan untuk menghitung besarnya gaya-gaya batang pada bagian tengah kontruksi, maka gaya-gaya batang tersebut bisa langsung dihitung, KONSEP METODE RITTER Langkah-langkah penyelesaian untuk menentukan besarnya gaya-gaya batang pada konstruksi rangka batang dengan menggunakan Metode Ritter adalah sebagai berikut Memeriksa apakah konstruksi rangka batang adalah struktur statis tertentu sehingga gaya-gaya batang pada kontruksi tangka batang dapat diselesaikat Menentukan gaya-gaya reaksi yang ada pada perletakan konstruksi rangka batang status tertentu dengan cara seperti pada balok/gelar sederhana . Gaya-gaya luar yang bekerja pada kontruksi rangka batang didistribusikan pada tiap titik simpul. Apabila terdapat gaya luat yang bekerja pada sebuah bata tidak tepat pada titik simpul, maka gaya tersebut harus didistribusikan pada titik-titik simpul pada batang tersebut. KONSEP METODE RITTER Langkah-langkah penyelesaian untuk menentukan besarnya gaya-gaya batang pada konstruksi rangka batang dengan menggunakan Metode Ritter adalah sebagai berikut 4 6. Menggambarkan potongan pada kontruksi rangka batang statis tertentu yang kan dihitung gaya-gaya batangnya, yang sedapat mungkin dilakukan pemotongan dengan memotong maksimal 3 buah batang (yang belum diketahui besar gayanya). Apabila dilakukan perhitungan gaya batang untuk seluruh batang pada suatu konstruksi rangka batang statis tertentu dengan bentuk yang simetris, pemotongan dari bagian kiri dan kanan disarankan dengan pola yang sama. Menghitung besarnya gaya-gaya batang berdasarkan keseimbangan momen IM =o Merekap besarnya gaya-gaya batang dalam bentuk tabulasi ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER P= tton Pszton Patton + a a ro aa a am Diketahui suatu kontruksi rangka batang ABCDEFGH dengan batang vertikal dan batang horisontal masing-masing sepanjang 4 _m dengan gaya pi = 1 ton, pz = 2 ton, dan p3 = 1 ton, Dengan menggunakan Metode Ritter, hitunglah besarnya gaya-gaya batang yang bekerja pada kontruksi rangka batang tersebut. ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER 1 ww van i RB =2Ton Gambar Pemotongan Kontruksi Rangka Batang ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER YMG=o0 RAB + Sp4 anata 2.8453.4+(2).8 $3.40 53=0Ton ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER RA.8454.4-Pia=0 RA, 8-Pr.4- ; geo 2.8484 .4-1-4=0 2 Pr. 4~ $5 Cos45’. B-86.4~S7.4=0 $4. 42-12 2 2.4-1.8-2.4-87-4=0 54 =-3 Ton (Gaya Tekan} 5} 57 = -2 Ton (Gaya Tekan) ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER Potongan VI-VE 2 S12 =-2,83 Ton (Gaya Tekan) ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER -2.8-S8.4 $8, 4-12 = Be Sr tee le 57-2 Ton {Gaya Tekan) ANALISIS GAYA-GAYA BATANG DENGAN METODE RITTER nya gaya-gaya batang Batang, Ada Pertanyaan?

You might also like