Professional Documents
Culture Documents
Respon Fisiologis Dan Evaluasi Karkas Ayam Broiler Terhadap Suhu Pemeliharaan Dingin - Compress
Respon Fisiologis Dan Evaluasi Karkas Ayam Broiler Terhadap Suhu Pemeliharaan Dingin - Compress
Respon Fisiologis Dan Evaluasi Karkas Ayam Broiler Terhadap Suhu Pemeliharaan Dingin - Compress
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau, Jl. Sungai Jang no. 38 Tanjung Pinang
yayuzurriyati@yahoo.co.id
ABSTRACT
Chicken broilers have the ability to produce a lot of meat in a short time. Weakness broilers is highly
susceptible to stress that affect productivity. The research objective was to investigate the physiological
responses and carcass evaluation of broiler chickens kept in cages in cold temperature. Used 30 chickens kept
Ross broiler strain from DOC to the age of 1 month. Maintenance of broiler chickens at the age of 0-7 days
performed at normal temperature enclosure (28°C). On day 8, the chicken coop was transferred to the cold
with the temperature 20°C. Feed given was commercial feed, the amount of 2 times a day. Parameters
observed are initial weight, final weight, body weight gain, carcass weight, carcass percentage, physiological
responses, organ weights, rations and drinking water consumption, conversion ratio and mortality. The data
were analyzed descriptively. The results show the value of conversion ratio (FCR) of chickens that were kept
in a cool 1.61 which was still within the range of modern broiler FCR is <1.7 and no deaths occurred on the
maintenance of the chicken in cold temperatures. Physiological responses such as rectal temperature and
pulse rate broilers i.e 40.840 and 270.09 C (times/min) was still within the normal range, while the results of
the analysis of blood profile includes the value of PCV (packed cell volume/hematocrit) and grains of red
blood (BDM) in the normal range respectively from 24.9 to 31.9% and from 2.26 to 2.53 jt/mm3.
Measurements ratio heterophile/lymphocyte (H/L) 0.79 to 0.98%, which indicates stress occurs in broilers.
Percentage of carcass to live weight was 74.83% and the percentage of organ weights in the weight of life,
including the liver, gizzard and heart was still within the range of normal limits.
Key Words: Broiler Chicken, Cold Temperature, Physiological Response, Carcass
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon fisiologis dan evaluasi karkas ayam broiler yang
dipelihara dalam kandang bersuhu dingin. Digunakan 30 ekor ayam broiler strain Ross yang dipelihara mulai
dari DOC hingga umur 1 bulan. Pemeliharaan ayam broiler pada umur 0-7 hari dilakukan pada kandang suhu
normal (28C). Pada hari kedelapan, ayam dipindahkan ke kandang dingin dengan suhu 20C. Pakan yang
diberikan adalah pakan komersil, dengan jumlah pemberian 2 kali sehari. Parameter yang diamati berupa
bobot awal, bobot akhir, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, respon fisiologis ternak,
bobot organ dalam, konsumsi ransum dan air minum, konversi ransum dan mortalitas. Data yang didapat
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan nilai konversi ransum (FCR) dari ayam yang
dipelihara pada suhu dingin 1,61 yang masih berada pada kisaran FCR broiler modern yaitu <1,7 dan tidak
terjadi kematian pada pemeliharaan ayam pada suhu dingin. Respon fisiologis berupa suhu rektal dan denyut
nadi ayam broiler yaitu 40,84C dan 270,09 (kali/menit) masih dalam kisaran normal, sementara hasil analisis
profil darah meliputi nilai Packed Cell Volume (PCV)/hematokrit dan butir darah merah (BDM) dalam
kisaran normal masing-masing 24,9-31,9% dan 2,26-2,53 juta/mm3. Pengukuran rasio heterofil/limfosit (H/L)
0,79-0,98%, yang menunjukkan terjadi stres pada ayam broiler. Persentase karkas terhadap bobot hidup
adalah 74,83% dan persentase bobot organ dalam terhadap bobot hidup, meliputi hati, rempela dan jantung
hampir semuanya masih berada pada kisaran batas normal.
Kata Kunci: Ayam Broiler, Suhu Dingin, Respon Fisiologis, Karkas
586
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013
587
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013
Tabel 1. Performa ayam broiler yang dipelihara pada kandang suhu dingin (20°C)
PBB = pertambahan bobot badan, FCR = feed convertion ratio (konversi ransum)
588
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013
aktivitas, pakan, minuman dan secara tidak merupakan gelombang yang terjadi akibat
langsung tergantung pada persediaan makanan naiknya tekanan sistole mulai dari jantung dan
dalam saluran pencernaan (Duke’s 1995). kemudian menjalar sepanjang arteri dan
kapiler. Faktor yang mempengaruhi denyut
Tabel 2. Rataan suhu rektal dan denyut nadi ayam nadi adalah temperatur lingkungan, pakan,
broiler pada kandang dingin aktivitas latihan otot, dan tidur.
Hasil analisis profil darah disajikan pada
Suhu rektal Denyut nadi
Tabel 3. Analisis profil darah dilakukan pada 2
J (0C) (kali/menit)
ekor ayam yang dipilih secara acak pada umur
1 40,5 216 pemeliharaan 15 hari dan 2 ekor ayam pada
2 40,4 380 umur pemeliharaan 30 hari, Ayam broiler yang
mengalami cekaman akan mengalami
3 40,8 240
penurunan jumlah limfosit dan peningkatan
4 41,2 407 jumlah heterofil sehingga rasio antara heterofil
5 40,9 375 dan limfosit (H/L) meningkat (Aengwanich
dan Chinrasri 2003). Rasio heterofil dan
6 40,3 320
limfosit merupakan pengukuran ketahanan
7 40,2 204 imun pada ayam ketika mengalami stress.
8 41,3 134 Menurut Siegel (1995) rasio H/L yang
9 41,8 231 disarankan adalah 0,2 untuk tingkat stress yang
rendah, 0,5 untuk tingkat stress sedang dan 0,8
10 40,9 235 untuk tingkatan stress yang tinggi.
Total 408,3 2742 Pemeliharaan ayam broiler pada kandang
Rata-rata 40,83 274,2
dingin menunjukkan rasio H/L yang tinggi
yaitu antara 0,79-0,98. Hal ini menunjukkan
SD bahwa ayam broiler yang dipelihara dalam
(standar deviasi) 0,48 86,88 kandang dingin mengalami tingkat stress yang
Rataan denyut nadi yang diukur pada ayam tinggi. Pada umur ayam 15 hari, stress suhu
broiler pada kandang dingin adalah 274,2 dingin lebih tinggi (0,98) dibandingkan dengan
kali/menit. Kisaran denyut nadi ayam yang pada ayam fase finisher umur 30 hari (0,79),
dipelihara pada suhu comfort zone antara 180- karena pertumbuhan bulu pada fase finisher
450 kali/menit. Denyut nadi ayam broiler yang telah sempurna sehingga cekaman dingin dapat
dipelihara pada kandang dingin masih dieliminir.
tergolong dalam kisaran normal. Denyut nadi
Tabel 3. Hasil pemeriksaan darah ayam broiler pada kandang suhu dingin
589
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013
Berdasarkan standar fisiologis ternak ayam penelitian ini persentase berat hati terhadap
broiler normal, jumlah leukosit (BDP) adalah bobot badan adalah 2,41%. Ini masih dalam
20.000-40.000/mm3, dan jumlah eritrosit kisaran normal menurut Putnam (1991) yang
(BDM) 2,0-3,2 juta/ mm3. Pada Tabel 3 terlihat menyatakan bahwa persentase berat hati ayam
bahwa butir darah putih (leukosit) meningkat broiler berkisar antara 1,7-2,8% dari bobot
seiring bertambahnya umur ayam broiler. badan.
Pemeliharaan ayam broiler di kandang dingin
pada umur 15 hari, menunjukkan jumlah BDM Tabel 4. Bobot dan persentase karkas ayam broiler
dalam kisaran normal, tetapi nilai BDP pada pemeliharaan suhu dingin
dibawah normal, sementara pada umur No. Bobot Bobot
pemeliharaan 30 hari, BDM dan BDP yang hidup (g) karkas (g)
dihasilkan berada dalam kisaran normal.
1 1520 1090
Fluktuasi jumlah leukosit (BDP) pada tiap
individu cukup besar pada kondisi tertentu 2 1560 1125
seperti: cekaman/stress, aktivitas fisiologis, 3 1350 1210
gizi, umur dan lain-lain. Hasil ini menunjukkan 4 1590 1110
bahwa ayam broiler umur 15 hari mengalami 5 1450 540
stress terhadap suhu pemeliharaan dingin.
Stress dapat mengurangi jumlah serta aktivitas 6 1490 1200
dari sel darah putih (Siegel 1995). Nilai 7 1480 1120
hematokrit (PCV) pada ayam broiler kondisi 8 1480 1100
normal adalah 24-43%. Pada penelitian ini 9 860 1040
nilai hematokrit ayam broiler yang dipelihara
pada suhu kandang dingin masih dalam kisaran 10 1480 1130
normal. Rata-rata 1426 1067
Hasil evaluasi karkas meliputi bobot karkas Standar deviasi (SD) 220,42 191,54
dan persentase karkas disajikan pada Tabel 4. Persen karkas (%) 74,83
Karkas adalah potongan ayam tanpa bulu, darah,
kepala, leher, kaki, cakar dan organ dalam. Pada
Tabel 5. Rataan bobot organ dalam terhadap bobot
penelitian ini rata-rata bobot hidup adalah 1.426
hidup dan bobot karkas
gr dan rata-rata bobot karkas adalah 1.067 g.
Persentase karkas terhadap bobot hidup adalah Bobot (g) % Terhadap
74,83%. Persentase ini masih berada dalam Indikator organ
Rata-rata bobot hidup
kisaran normal seperti yang dinyatakan oleh Rata-rata
Soeparno (1994), bahwa persentase karkas Hati 37±1,41 2,41±0,05
ayam broiler berkisar antara 65-75%.
Rempela 35,5±2,12 2,31±0,18
Persentase karkas ayam meningkat sesuai
dengan meningkatnya bobot badan ayam. Limpa 1,5±0,71 0,1±0,04
Organ dalam ayam broiler terdiri dari Jantung 9±1,41 0,59±0,08
organ-organ vital dan organ pencernaan. Pada
penelitian ini, organ dalam yang diamati Pada penelitian ini didapatkan ukuran
berupa organ vital ayam meliputi hati, rempela rempela 2,31% dari bobot badan. Brake et al.
dan jantung. (1993), mengemukakan bahwa ukuran rempela
Hati mempunyai fungsi kompleks ayam broiler berkisar antara 1,54-2,4% dari
diantaranya berperan dalam sekresi empedu, bobot badan, sehingga ukuran rempela yang
metabolism lemak, metabolism protein, didapatkan dalam penelitian ini masih dalam
metabolism karbohidrat, metabolism zat besi, kisaran normal. Fungsi rempela pada unggas
fungsi detoksifikasi, pembentukan sel darah hampir sama dengan gigi pada manusia,
merah dan penyimpanan vitamin. Ukuran bekerja untuk memperkecil ukuran partikel
berat, konsistensi dan warna hati dipengaruhi makanan secara fisik. Amrullah (2004)
oleh bangsa, umur dan status nutrisi individu. menyatakan bahwa dalam rempela berlangsung
Warna hati biasanya berwarna merah mastikasi yaitu secara mekanis makanan
kecoklatan atau coklat mengkilat. Pada dicerna dan dalam organ ini sering ditemukan
590
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013
bebatuan kecil (grit) yang ikut menghasilkan pada kandang bersuhu 20ºC tidak mempengaruhi
digesta. Fungsi grit dalam rempela dalah untuk produktifitas ternak dan hanya sedikit
mengoptimalkan pencernaan makanan yang berpengaruh negatif terhadap fisiologisnya.
ada didalam. Ukuran rempela mudah berubah
tergantung pada jenis makanan yang biasa
DAFTAR PUSTAKA
dimakan unggas.
Dari tabel diatas, persentase limpa adalah
Aengwanich W, Chinrasri O. 2003. Effects of
0,1% dan masih berada dalam batas kisaran
chronic heat stress on red blood cell disorders
normal seperti yang disampaikan oleh Putnam in broiler chickens. Mahasarakham Univ. J.
(1991) bahwa persentase bobot limpa berkisar 21:1-10.
antara 0,18-0,23%. Limpa merupakan salah
satu organ yang berperan dalam sirkulasi darah Amrullah IK. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga
Satu Gunungbudi, Bogor.
yaitu sebagai daerah penampung darah
(Frandson 1992). Blakely J, Blade D. 1992. Ilmu Peternakan. Gajah
Persentase bobot jantung terhadap bobot Mada Universitas Press, Yokyakarta.
badan pada penelitian ini adalah 0,59%. Brake J, Havenstain GB, Schidelet SE, Ferket PR,
Persentase normal bobot jantung ayam broiler River DV. 1993. Relationship of sex, age and
dari bobot badan antara 0,42-0,7%, sehingga body weight to broiler carcass yiel and offal
bobot jantung yang dihasilkan pada penelitian production. J Poult Sci. 70:680-688.
ini masih dalam kisaran normal. Jantung Duke’s. 1985. Physiology of Domestic Animal.
adalah organ yang memegang peranan penting Comstock Publishing: New York University
dalam peredaran darah dari jantung ke semua Collage, Camel.
sel di dalam tubuh. Fradson RD. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak
Edisi III. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
KESIMPULAN
Kartasudjana, Suprijatna E. 2006. Manajemen
Pemeliharaan ayam broiler pada kandang Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
dingin (20ºC), tidak mempengaruhi nilai Putnam. 1991. Handook of Animal Science. San
konversi ransum, suhu rektal, denyut nadi, nilai Diego: Academic Press.
PCV, BDM dan bobot organ dalam (hati, Siegel HS. 1995. Stress, strain and resistence. Brit
rempela, limpa dan jantung), yang kesemua Poult Sci. 36:3-22.
nilai tersebut dalam kisaran normal ayam
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging.
broiler yang dipelihara pada suhu comfort zone. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Akan tetapi hasil pengukuran ratio heterofil-
limfosit (H/L) menunjukkan bahwa terjadi Suprijatna E, Umiyati A, Ruhyat K. 2005. Ilmu
stress pada yam broiler yang dipelihara pada Dasar Ternak Unggas. Jakarta: Penebar
Swadaya.
suhu dingin. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa pemeliharaan ayam broiler
591