You are on page 1of 16
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA Dene Age a neue ne oe Dede otca Cease) Gen WL OES Ke sce) DoT g Nm cael aN Pe Uaa Masa OZ evar tare ere R ey areca See Rec mea ese ce D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ae ur Ly CE eu eeu Ee Ue Deere) eM RSE norma ere um ene fears Degree ea SMC aC ur ear ae Ee enn aa ae aR Cu Cand PRN cue an cua Rega WR one egies cl Ea ieie seu ere) Pcl Lcl petit] x) 03 7) cr cr Cr 05 (iy ry ry ra cr} Cr} 10 10 a) 10 I " ory 16 Pendahuluan Page 03 Bab | Pendahuluan Sejak tahun anggaran 2012, ketentuan tentang pembangunan bangunan gedung negara ditingkatkan dari semula dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangu- nan Gedung Negara, Menjadi Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Ban- gunan Gedung Negara, peningkatan ini bertujuan agar bangunan gedung Negara yang merupakan barang milik negara/daerah untuk keperluan dinas dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan aparatur pemerintah harus fungsional, memenuhi keselamatan bangunan, dan proses penyelenggaraan pembangunan dilaksanakan_ secara tertib, efektif, efisien, hemat, tidak berlebihan, dan ramah lingkungan Berdasarkan ketentuan pasal 11 Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 ‘tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, ditetapkan bahwa setiap pem- bangunan bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh kementerian/ lem- baga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus mendapat bantuan teknis dalam bentuk pengelolaan teknis. Pada pasal 11 ayat 2 Perpres Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangu- nan Gedung Negara disebutkan bahwa pengelolaan teknis pembangunan bangu- nan gedung negara harus dilakukan oleh tenaga pengelola teknis yang bersertifikat. Untuk memfasilitasi ketersediaan tenaga teknis yang bersertifikat tersebut, maka Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan bersama dengan Pendi- dikan dan Pelatihan Kementerian PU menyusun Program Diklat Pengelola Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan sertifikasinya, yang diharapkan program diklat ini akan menjadi persyaratan bagi pejabat fungsional untuk dapat ditunjuk menjadi Pengelola Teknis Bangunan Gedung Negara. Diklat ini diharapkan akan memberikan bekal kemampuan tentang pengetahuan, keterampilan dan perilaku (sikap) dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara sebagai tugas pokok jabatan fungsional_pengelola teknis ban- gunan gedung negara. Adapun mata diklat yang akan diberikan pada diklat ini adalah : Pendahuluan Page 04 Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang komponen pem- biayaan pembangunan gedung negara dan komponen pembiayaan pembangunan yang disajikan dengan menggunakan metode pelatinan orang dewasa (andrago- @i) yang meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan diskusi. 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah selesai_ mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta diharapkan mamapu : a. Menjelaskan tentang komponen pembiayaan pembangunan gedung negara. . Menjelaskan tentang komponen pembiayaan pembangunan. . Komponen Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara Umum Standar Harga Satuan Tertinggi . Biaya Pekerjaan Standar Biaya Pekerjaan Non Standar Biaya Perawatan Bangunan Biaya Pemeliharaan Bangunan . Komponen Pembiayaan Pembangunan Waktu yang diperiukan dalam mata pelatihan ini adalah 3 JP (1 Jam Pelajaran @ 45 merit) poeaccps ae aes Komponen Pembiayaan PBGN Page 05 Bab II Komponen Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara Pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara digolongkan atas pem- biayaan pembangunan untuk pekerjaan standar dan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan non-standar (yang belum ada standar harga satuan tertingginya) Standar Harga Satuan Tertinggi merupakan biaya per-m2 pelaksanaan konstruksi maksimum untuk pembangunan bangunan gedung negara, khususnya untuk pekerjaan standar bangunan gedung negara, yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan finishing, serta utilitas bangunan gedung negara. Standar harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung negara ditetapkan secara berkala untuk setiap Kabupaten / kota oleh Bupati / Walikota setempat, khusus untuk Provinsi Dk! Jakarta ditetapkan oleh Gubernur. Standar harga satuan tertinggi ditetapkan untuk biaya pelaksanaan konstruksi fisik per-m2 pembangunan bangunan gedung negara dan diberlakukan sesuai dengan klasifikasi, lokasi, dan tahun pembangunannya. ‘Standar harga satuan tertinggi untuk gedung negara dibedakan untuk setiap klasifi- kasi gedung sederhana dan tidak sederhana, lokasi kabupater/kotanya, serta untuk bangunan bertingkat dan yang tidak bertingkat di samping itu juga diberlaku- kan koefisien/faktor pengali untuk bangunan gedung bertingkat, dan koefisier/fak- tor pengali untuk bangunan/ruang dengan fungsi khusus. 1. Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan bertingkat untuk bangu- nan gedung negara. Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan bertingkat untuk bangunan gedung negara adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per-m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien/faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut: Komponen Pembiayaan PBGN Page 06 Untuk bangunan yang lebih dari 8 lantai, koefisien/faktor pengalinya dikonsulta- sikan dengan instansi teknis setempat. Paes NO aol aed Mg aE WL Wel ee cL | Untuk pekerjaan standar bangunan gedung dan rumah negara, sebagai pedoman penyusunan anggaran pembangunan, pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran, dan peningkatan mutu dapat berpedoman pada prosentase komponen- komponen pekerjaan sebagai berikut: se Plafond 6% - 8% 8% - 10% 10% - 15% 15% - 20% 2. Harga satuan tertinggi rata-rata Per-m2 bangunan/ruang dengan fungsi khusus untuk bangunan gedung negara Komponen Pembiayaan PBGN Page 07 Untuk ruang dengan fungsi tertentu, yang memeriukan standar harga yang khusus, agar pada tahap penyusunan anggaran berkonsultasi dengan Instansi Teknis setempat. Untuk bangunan / ruang yang mempunyai fungsi khusus, yang karena persyaratan- nya memerlukan penyelesaian khusus, harga satuan tertinggi untuk per-m2 nya didasarkan pada harga satuan tertinggi untuk Klasifikasi bangunan yang bersang- kutan setelah dikalikan koefisien seperti berikut: Fungsi Bangunan / Ruang Harga Satuan per m2 Tertinggi Icu/I¢cU/UGD/CMU. 1.50 Standar Harga Bangunan [5 | rum Rado 2 Sa av Sara Ts | r.ketkonan 8 Kannan 10 larder Ha aren |< | Dapur & Laundry 1.10 Standar Harga Bangunan Lab. SLTP/SMA/SMK 1.16 Standar Harga Bangunan Biaya Pekerjaan Standar tertinggi bangunan gedung Negara: Biaya Pek. Standar = (HSBGN) (K) (Ltb) HSBGN : Standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara Lt: Luas total /antai bangunan K : Koefisien jumlah lantai 1. Besarnya biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan rincian volume kebutuhan nyata dan harga pasar yang wajar berita pajak-pajak yang berlaku, dengan terlebih dahulu berkonsultas kepada Instansi Teknis yang bertang- gung jawab dalam pembinaan bangunan, gedung setempat; Biaya Pek. Non Standar =5 (Vn)(Hn) Vn Volume komponen pekerjaan non standar Hn —_: Harga satuan komponen pekerjaan non standar Komponen Pembiayaan PBGN Page 08 2. Besarnya biaya perencanaan, manajemen konstruksi, pengawasan pekerjaan non- standar, dihitung, berdasarkan billing-rate. 8. Total biaya pekerjaan non-standar maksimum sebesar 150% dari total biaya pekerjaan standar bangunan gedung negara yang bersangkutan, yang dalam peny- usunan anggarannya, perinciannya antara lain dapat berpedoman pada prosentase sebagai berikut: denis Pekerjaan Prosentase Alat Pengkondisian Udara 10% - 20% di Elevator/Eskalator 8% - 12% dari x Tata Suara (Sound System) 3% - 6% dari x Telepon dan PABX 3% - 6% dari x Instalasi IT (Informasi & Teknologi) 6% - 11% darix elektrikal (termasuk genset) 7% ~ 12% dari x Sistem Proteksi Kebakaran 7% ~ 12% dari x Sistem Penangkal Petir Khusus 2% - 5% dari x Instalasi Penolahan Air Limbah 2% - 4% dari x Interior (termasuk furniture) 15% - 25% dk Gas Penembakan 1% ~ 2% dari x Gas Medis 2% - 4% dari x Pencegahan Bahan Rayap 1% - 3% dari x Pondasi dalam 7% ~ 12% dari x Fasilitas Penyandang cacat & Kebutuhan | 3% - 8% dari x ‘Sarana/Prasarana Lingkungan 3% - 8% dari x Basement (per-m2) 120% dari y Peningkatan Mutu *) 15% - 30% dariz Catatan peningkatan mutu termasuk peningkatan penampilan arsitektur dan pen- ingkatan struktur terhadap aspek keselamatan bangunan, hanya dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan yang secara teknis dapat diterima dan harus mendapatkan rekomendasi dari Instansi teknis. X = total biaya konstruksi fisik pekerjaan standar. tandar Harga Satuan Tertinggi per-m2. total biaya Komponen pekerjaan yang ditingkatkan mutunya Komponen Pembiayaan PBGN Page 09 1. Biaya perawatan bangunan gedung negara dihitung berdasarkan tingkat keru- akan pada bangunan, yaitu: a. kerusakan ringan; b. kerusakan sedang; dan cc. kerusakan berat. 2. Biaya perawatan bangunan gedung negara dengan tingkat kerusakan ringan maksimum sebesar 30% (tiga puluh persen) dari biaya pembangunan tahun berjalan. 3. Biaya perawatan bangunan gedung negara dengan tingkat kerusakan sedang maksimum sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari biaya pembangunan tahun berjalan. 4. Biaya perawatan bangunan gedung negara dengan tingkat kerusakan berat mak- simum sebesar 65% (enam puluh lima persen) dari biaya pembangunan tahun berjalan. 5. Biaya perawatan bangunan gedung negara yang termasuk kategori bangunan cagar budaya, besarnya biaya perawatan dihitung sesuai dengan kebutuhan nyata 1. Pemeliharaan bangunan adalah usaha mempertahankan kondisi bangunan agar ‘tetap memenuhi persyaratan laik fungsi atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan, serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak, Pemeliharaan bangu- nan juga merupakan upaya untuk menghindari kerusakan komponen/elemen ban- gunan akibat keusangan/ kelusuhan sebelum umurnya berakhir, 2. Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan biaya pemeliharaan per-m2 bangunan gedung setiap tahunnya maksimum adalah sebesar 2% dari harga standar per-m2 tertinggi yang berlaku. Komponen Biaya Pembangunan Page 10 Bab Ill Komponen Biaya Pembangunan ie Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), atau dokumen pembiayaan lainnya, yang terdiri atas komponen biaya konstruksi fisik, biaya ma- najemen/pengawasan konstruksi, biaya perencanaan Teknis konstruk- si, dan biaya pengelolaan kegiatan. 1.Biaya Konstruksi Fisik Yaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan kon- struksi fisik bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh penyedia jasa pelaksanaan secara kontraktual terdiri dari biaya pekerjaan standar dan non ‘standar. Biaya konstruksi fisik maksimum untuk pekerjaan standar, dihitung dari hasil perkalian total luas bangunan gedung negara dengan standar harga satuan per-m2 tertinggi yang berlaku; Biaya konstruksi fisik pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuannya (non standar), dihitung dengan rincian kebutuhan nyata dan dikonsulta- sikan dengan Instansi Teknis setempat; fa Manajemen Konstruksi Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan manajemen konstruksi pembangunan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi secara kontraktual. Besarnya nilai biaya manajemen konstruksi maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya manajemen konstruksi terhbdap biaya konstruksi fisik yang tercantum dalam Tabel B2 dan B3. 3, Biaya Perencanaan Teknis Konstruksi Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai perenca- naan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh penyedia jasa perencanaan secara kontraktual. Besarnya nilai biaya perencanaan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya perencanaan teknis konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangu- nan yang tercantum dalam Tabel BI, B2,dan B3. Komponen Biaya Pembangunan Page 11 4, Biaya Pengawasan Konstruksi Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai penga- wasan pembangunan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan secara kontraktual Besarnya nilai biaya pengawasan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengawasan konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang tercantum dalam Tabel B1 dan B2. ra Pengelolaan K Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pengelolaan pembangunan bangunan gedung negara. Besarnya nilai biaya pengelolaan kegiatan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya pengelolaan kegiatan terhadap nilai biaya konstruksi fisik ban- gunan yang tercantum dalam Tabel B 1 dan B2. Tabel B1 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Sederhana Tabel B2 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Tidak Sederhana Komponen Biaya Pembangunan Page 12 TABEL B3 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Kasifikasi Khusus TABEL E1 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Kasifikasi Khusus i z 3 a 3 é 250.000.00 2037500 s7500 ssonno0 | 318950.00 27500000 m2a70 uasti7s sra0000 | suoassas 300 00.00 2335000 1.61200 39.000] 379.052.00 5325.00.00 2530250 667875, ‘s160000| ——sonasss 350 00.00 2684500 1770300 asaon00 | sr94800 573.000.00 2523750 1869375 50000 | 46698125, 490.00.00, 200 1.64600 4640000 | 4560800 425,000.00, snsi2.0 20:565.75 aro | sxs978as 450.00,00, 3199500 2148700 asco | 5s20%.00 47500000 3310750 2229175 se4o000 | svo7925 00.00.00 atso00 23.1000 soaonoo | 7250.00 525:000.00 3s0.50 24066500 siaisse | 625538 550.000.00 369080 2501400 ss212s0 | 66513150 575:000.00 3825750 2594800 siornas | 9357838 «400 000.00 s9.s1000 2688600 ss10n00 | 72249600 €25.000.00 aosi2.s0 2775000 sraniss 75098438, 651.000.00 2085.00 2802500 77934350 675:000.00 26750 29484.00 90757338 700 00.00 4.45000 5032400 53567400 72500000 s5002.50 3114600 6139688 3.64538, 750.00.00 4672500 5198000 sis] s9148750 75.000 00 ‘781730 273600 eeotss | 91920038, 500 00.00 3854000 s820400 ‘10000 | 94678800, $25:000,00 ‘91230 5425400 eons | 97423837 550.0000 5091500 4.98600 «5.60250 | 100156330 75 000.00 si.8s7 30 3570000 eins | 1028785538 00.00.00 s.sso00 36.9600 500000 | 108882600 92500000 5370250 s707400 ‘ss46a8 | 1.082763.38 sacas.on S173400 erni2so| 110957130 Komponen Biaya Pembangunan Page 13 TABEL E2 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Tidak Sederhana Komponen Biaya Pembangunan Page 14 TABEL E3 Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Khusus 7 2 3 2 z z 2200000 deureas ussoas sraees | asus 3s000000 3193500 2604700 snasoo0 | 45735000 ‘2s00,00 3oaneas oan. 25 siace7s | s4sro02s 4s000 o6s6as soass2s ssou7s| —aaanaas 500.0000 1000.00 33000 Se2snan | «3063000 Sisoman soo0.2 7504s eueee7s | Roassee 600.0020 0280 390400 «230000 ] 4982.00 esoman assis errs crass | arene zasooa0 ssarei2 133063 os | s9217050 seman Srase3 ws0n5 maser | oman $0000 «1.90550 5094900 zasonan | oxr6s4s0 soma fase soins Jsaon7s | oeseanee 90cm a0 fe ss08.00 eosnan | L14k23080 o7s0m00 era. saoso7s maays| unenne Komponen Biaya Pembangunan Page 15 Penutup “ Pembangunan bangunan gedung negara adalah kegiatan mendirikan bangunan gedung yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi dan pen- gawasan konstruksi / manajemen konstruksi (MK), baik mer- upakan pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai dan/atau perawatan (rehabilitasi, renova- si, restorasi). Penyusunan program kebutuhan luas ruang, fasilitas bangunan, prasarana dan sarana bangunan gedung negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan dari instansi yang bersangkutan, berdasarkan program kebutuhan tersebut, selan- jutnya disusun kebutuhan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yang bersangkutan, yang terdiri atas: Biaya pekerjaan standar berdasarkan Standar harga satuan tertinggi bangunan gedung negara, dan biaya pekerjaan non standar dihitung berdasarkan kebutuhan nyata dan harga pasar yang wajar. Biaya perencanaan_teknis konstruksi, manajemen konstruksi atau pengawasan konstruksi dan biaya pengelolaan kegiatan maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya Konstruksi fisik. Daftar Pustaka Page 16 Daftar Pustaka Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pemban- gunan Bangunan Gedung Negara. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman TeknisPembangunan Bangunan Gedung Negara. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 06/SE/M/2010 Perihal Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Tenaga Pengelola Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan gedung negara Nota APBN 2012, PMK 93 ~ 2011 Juksunlah RKA-KL. Peraturan Menteri PU Nomor 14 PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan kementerian Pekerjaan Umum yang merupa- kan Kewenangan Pemerintah yang Dilaksanakan Sendiri Peraturan Menteri PU Nomor 15 PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan kementerian Pekerjaan Umum yang merupa- kan Kewenangan Pemerintah yang dan dilaksanakan melalui Dekon- sentrasi dan Tugas Pembantuan

You might also like