You are on page 1of 28
y BUTUH 4 PEKAN SAJA MENERBITKAN J Daftar isi Butuh 4 Pekan Saja ! Kamu Bisa Menerbitkan Buku 2 Timeline Praktis untuk Menulis 3 Buku Fiksi dalam Sebulan Minggu Pertama 3 Minggu Kedua --- 10 Minggu Ketiga 13 Minggu Keempat 9 Tips Memilih Penerbit yang Tepat 22 Daftar Pustaka 26 Butuh 4 Pekan Saja! Kamu Bisa Menerbitkan Buku Disclaimer : Panduan ini hanya untuk kalian yang menerbitkan buku Menulis buku jenis apapun, baik fiksi maupun non fiksi tentu akan mendapati kendala atau kesulitan. Meskipun kesulitan ini sifatnya subjektif dan kondisional. Namun, nyaris tidak ada penulis yang bebas dari kendala ketika menyusun naskah. Kesulitan menulis naskah dikatakan subjektif karena penulis A mengatakan susah belum tentu dengan penulis B, begitu seterusnya. Kemudian dikatakan kondisional karena ada banyak faktor bisa menjadi pemicu kesulitan dalam menulis. Misalnya, penulis A terkendala oleh kesibukan karena aktif bekerja di sebuah institusi. Sementara penulis B tidak terikat status pekerjaan, tetapi terkendala oleh perangkat yang sering error. Apapun kendala dalam menulis penting untuk diatasi sebaik mungkin dan secara bijak, agar naskah bisa terselesaikan dengan baik. Bagi penulis naskah fiksi misalnya novel, kumpulan puisi, dan lain sebagainya. Mengatasi kendala-kendala dalam menulis bisa dengan menyusun timeline atau jadwal untuk menulis. Jika dilakukan dengan benar dan memiliki komitmen untuk menerapkannya. Bahkan tidak butuh waktu lebih dari empat pekan naskah sudah bisa diselesaikan. Timeline Praktis untuk Menulis Buku Fiksi dalam Sebulan Berikut beberapa timeline praktis yang bisa ditiru untuk menyelesaikan naskah buku fiksi dalam waktu hanya satu bulan: ggu Pertama Timeline atau pengaturan jadwal untuk menulis naskah fiksi dalam kurun waktu satu bulan bisa dimulai dari minggu pertama. Pada minggu pertama ini ada beberapa hal perlu dilakukan agar naskah terselesaikan di minggu ke-4. Berikut detailnya: A.Tentukan Tujuan Langkah pertama yang perlu dilakukan penulis naskah fiksi di minggu pertama adalah menentukan tujuan. Yakni tujuan dari menulis naskah fiksi tersebut, karena setiap penulis pasti punya tujuan berbeda-beda. Misalnya penulis A memiliki tujuan untuk menerbitkan satu judul buku menjelang akhir bulan sebagai upaya memenuhi target pribadi. Yakni menerbitkan buku di bulan tersebut. Sementara penulis B tujuannya untuk personal branding, yakni agar lebih dikenal luas sebagai penulis profesional sekaligus produktif menerbitkan karya. Berhubung tujuan masing-masing penulis ini kondisional, maka silahkan mencari tahu. Memiliki tujuan yang jelas sangat penting bagi penulis, sebab bisa menjadi sumber motivasi agar tulisan cepat selesai. Sekaligus bisa membantu menentukan isi karena sesuai kondisi dan kebutuhan. Bagaimana jika masih kesulitan menemukan tujuan menulis? Maka bisa mencoba prinsip 5W berikutini: PAL ia ett) yaitu mengenai apa yang ingin ditulis. Artinya penulis perlu menentukan jenis naskah tersebut, apakah naskah buku ini masuk ke genre romance, horor, atau yang lainnya. Bisa juga menentukan konflik yang akan dimasukan ke cerita. Jika sebelumnya menulis percintaan, kali ini bisa mengangkat masalah perselingkuhan. PTR CI)--) 8 yaitu menentukan target pembaca agar isi buku sesuai dengan kebutuhan mereka. Tahu siapa target pembaca akan membantu mengetahui tujuan menulis. Salah satunya memenuhi kebutuhan dan selerabahan bacaan target pembaca tersebut. ER aren einai) yaitu menentukan dimana buku yang ditulis enak untuk dibaca. Apakah lebih enak dibaca di dalam rumah, di perjalanan menujukantor, atau yang lainnya. CTT GC Ter-1} yaitu kapan buku fiksi yang disusun perlu dibaca oleh target baca? Misalnya, buku tersebut ideal dibaca ketika menghadapi masalah serupa seperti cerita atau bebas dibaca kapan saja. CED ALCiEs)9 yaitu alasan kenapa buku fiksi yang disusun perlu dibaca oleh target pembaca. Misalnya karena buku ini menyajikan masalah yang berbeda, memiliki plot twist, atau yang|lainnya. J Bukunesia B. Menentukan Target Pembaca Minggu pertama juga menjadi waktu terbaik untuk menentukan target pembaca. Target pembaca adalah orang yang dituju untuk membaca naskah buku fiksi yang disusun. Menentukan target pembaca membantu penulis untuk menentukan tema, menggunakan gaya bahasa yang sesuai, dan membangun karakter yang bisa dengan maksimal menghadapi masalah yang diangkat. Sebab sesuai karakter target pembaca. Dalam menentukan target pembaca perlu menentukan siapa pembaca potensialnya. Mulai dari menentukan usia, profesi, dan aspek umum dari pembacalainnya. Kemudian mencari tahu kebutuhan mereka terhadap buku, apakah membutuhkan buku yang lucu, sedih, memotivasi, atau lainnya? Semakin sesuai karakter dan kebutuhan pembaca semakin diminati dan penjualannya bagus. C.Mencarilde Minggu pertama juga menjadi momen terbaik untuk menentukan ide tulisan. Penentuan ide ini kadang memang tidak mudah dan penulis sering kebingungan. Mengatasinya bisa melakukan cara-cara berikut ini: 1. Mengidentifikasi minat yang dimiliki, sebab ide tulisan perlu disesuaikan dengan minat supaya semangat untuk mencarireferensi dan menuangkan pemahaman ke dalam naskah fiksi. 2. Mencoba mengecek pengalaman pribadi, sebab ide tulisan untuk naskah fiksi bersumber dari masalah diri sendiri yang baru saja dihadapi atau sudah diselesaikan. Sehingga tidak harus mengamati dan mencari tahu masalah hidup orang lain untuk menentukan tema atau konflik. 3. Jika aktif di blog atau mungkin media sosial, cermati apa yang disampaikan pengikut maupun yang ditanyakan setiap kali online. Apa yang disampaikan pengikut di media sosial bisa menjadi sebuah masalah dan kemudian dikembangkan menjadi ide tulisan. 4. Pertimbangkan untuk melihat buku-buku fiksi di pasaran, bisa datang langsung ke toko buku atau mampir ke laman toko buku online. Sehingga bisa mengetahui buku dengan topik apa yang laris manis dan kemudian bisa diikuti. 5. Memperhatikan topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat atau mungkin netizen. Contohnya, saat ada pasangan artis yang bercerai dan terjadi konflik. Maka bisa membuat cerita dengan konflik yang sama dan dimodifikasi sedikit agar tidak terkesan menyindir artis tersebut. D.Memilah-Milah Ide Tahap berikutnya di minggu pertama timeline menulis naskah fiksi adalah memilah-milah ide. Artinya daftar ide yang dicatat di poin sebelumnya kemudian perlu diseleksi. Sebab tidak memungkinkan seorang penulis menyajikan dua naskah dengan dua ide berbeda. Idealnya dilakukan bergantian agar fokus dan isi cerita bisa lebih kuat. Sehingga pembaca bisa menikmati alur ceritanya. Dalam menentukan pilihan diantara ide yang sangat banyak, maka ada beberapa hal bisa dijadikan dasar penentu. Misalnya keinginan personal penulis ingin ide mana yang akan dikembangkan. Bisa juga memperhatikan kebutuhan pembaca atau pertimbangkan juga ide tulisan yang tengah menjadi trending. Opsionallain adalah memilih ide yang memang dikuasai dengan baik. E. Riset Tahap berikutnya adalah melakukan riset tambahan terhadap ide tulisan yang sudah dipilih. Ide ini perlu dicari tahu apakah memang ideal dan menarik untuk dikembangkan menjadi naskah buku atau tidak. Ada banyak cara bisa dilakukan untuk melakukan riset, mulai dari rajin membaca bukulain, artikel berita, dan lain-lain. Jikaide tersebut menjadi topik banyak diangkat maka menjadi ide yang tepat untuk dikembangkan menjadi buku. Opsional lain yang lebih kekinian adalah membuka QnA di media sosial, misalnya Instagram. Jika jumlah pengikut lumayan dan mayoritas adalah pecinta karya fiksi. Minta mereka memberi komentar terhadap ide yang akan dikembangkan menjadi buku. Jika banyak dukungan maka tinggal dieksekusi, jika sebaliknya maka ajukan ide tulisan lain yang sudah disimpan dalam catatan. Selama proses riset, penulis juga akan melakukan pengamatan pada profesi tertentu. Dimana profesi ini akan menjadi profesi yang dimiliki tokoh di dalam naskah. Sehingga bisa terkesan sangatnyata. J Bukunesia F.Membuat Mind Mapping Minggu pertama sebaiknya juga digunakan penulis untuk membuat mind mapping. Mind mapping adalah proses pengelompokan semua ide tulisan yang sudah ditentukan sebelumnyakemudian disusun menjadi kerangka. Kerangka ini bisa membantu penulis untuk mengingat apa saja yang akan dicantumkan dan dikembangkan di dalam naskah. Sekaligus sudah terstruktur, supaya alur cerita tidak berantakan dan tidak melebar kemana-mana. G.Menentukan Sudut Pandang Dalam proses menulis tentu perlu menentukan sudut pandang, dimana ada beberapa jenis. Misalnya sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Penentuan sudut pandang sangat penting dilakukan di awal, sebab akan menentukan bagaimana penulis menggambarkan alur cerita. Sekaligus menentukan apa saja yang bisa ditulis di dalamnya agar selalu logis dari awal sampaiakhir. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis sudut pandang yang umum digunakan di cerita fiksi: 1. Sudut pandang orang pertama, biasanya, jenis sudut pandang ini menggunakan kata ganti "saya" atau "aku" atau juga "kami". Sederhananya, saat menggunakan sudut pandang orang pertama, penulis seakan-akan menjadi tokoh dalam cerita tersebut. 2. Sudut pandang orang kedua, jenis sudut pandang orang kedua menggunakan gaya "kau". Umumnya sudut pandang orang kedua terdapat dalam puisi, pidato, penulisan instruksional, dan artikel persuasif. 3. Sudut pandang orang ketiga, biasanya sudut pandang ini menggunakan kata ganti “dia”, "ia", atau nama tokoh dalam bentuk jamak "mereka". J Bukunesia H. Menentukan Komitmen Minggu pertama dalam timeline menulis naskah non fiksi juga bisa diisi dengan kegiatan menentukan komitmen. Maksudnya adalah menentukan alokasi waktu untuk menulis. Secara sederhana, penulis perlu menentukan kapan saja waktu yang digunakan untuk fokus menulis. Misalnya dalam sehari, bisa menentukan satu jam saja di dini hari atau mungkin di sore hari untukmenulis. Maka selama seminggu penuh harus berkomitmen untuk menulis di jam-jam yang sudah ditentukan. Sementara di jam lainnya bisa mengerjakan hal lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Kenapa hal ini penting? Sebab salah satu kendala dalam menulis adalah tidak mampu mengatur waktu dengan baik. Sehingga sering merasa tidak punya waktu untuk menulis. Padahal punya, selama diatur dengan baik. J Bukunesia Paco) Masuk di minggu kedua, penulis sudah bisa mulai melakukan pemanasan untuk menyusun naskah. Minggu kedua ini juga bisa diisi dengan kegiatan mulai menulis kerangka tulisan sehingga dijumpai susunan bab demi bab. Berikut referensi timeline-nya: A.Membuat Premis & Outline Tahap pertama yang bisa dilakukan di minggu kedua adalah membuat premis dan outline atau kerangka tulisan. Outline sendiri adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar tulisanitu sendiri. Outline mengandung premis, yaitu ide pokok yang kedepan bisa menjadi judul bab dan judul sub bab. Kerangka ini disusun secara terstruktur menggunakan logika. Sehingga mudah dipahamipembaca. Penyusunan outline sangat penting sebagai peta jalan dalam menulisnaskah non ilmiah. Fungsinya beragam, pertama membantu penulis menulis secara rapi dan terstruktur agar hasilnya mudah dipahamipembaca. Kedua, membuat penulis fokus dalam mengembangkan pembahasan setiap bab. Sebab sejak awal sudah tahu bab tersebut ide pokoknya apa dan isinya harus apa saja sampai apa. Ketiga, menjadi batasan pembahasan sehingga pembahasan yang dipaparkan penulis tidak melebar dan fokus sesuai premis yang ditentukan. Keempat, memberi efisiensi dalam menulis karena tidak bingung harus menulis apa di bab awal maupun bab selanjutnya. Supaya punya gambaran bagaimana menyusun premis dan outline, maka berikut contoh sederhananya untuk novel bertemakan keluarga: 1. Pengenalan situasi dalam cerita Dalam novel keluarga, pengenalan situasi dalam cerita perlu dilakukan. Isinya penjelasan siapa saja karakternya, situasi apa yang sedang dihadapi, narasi mengenai konflik, hingga hubungan antar karakter. 2.Mengungkap peristiwa atau kejadian penting Pada bab ini mulai diceritakan konflik di dalam keluarga. Jelaskan dengan menarik dan membangun alur cerita yang logis. 3. Jalan menujukonflik Saat menuju konflik, ada sejumlah peningkatan emosi dan sifat karakter yang berkembang. 4. Klimaks atau Puncak kejadian Tahap ini juga dikenal sebagai puncak konflik. Pada klimaks ini alur cerita dalam novel keluarga akan mulai tampak pergerakannya. Seperti karakter tokoh yang mengalami perubahan sebagai dampak konflik yang diceritakan. 5. Penyelesaian Dalam penyelesaian, tokoh sudah memantapkan diri untuk memilih akhir ceritanya. Penulis bisa memilih menciptakan akhir bahagia, sedih, atau terjadi plot twist. B. Tulis dari Bab yang Paling Mudah Tahap kedua di minggu kedua timeline menulis naskah fiksi adalah menulis bab yang paling mudah. Maksudnya adalah menentukan bab mana saja yang akan didahulukan untuk dikembangkan. Terkait hal ini, setiap penulis tentu memiliki preferensi masing-masing. Ada yang merasa bab | lebih mudah maka dikerjakan dulu, tapi ada juga yang menuju ke bab IV yang merupakan inti naskah untuk dikerjakan di awal. Tidak ada yang salah, semua benar. Jadi, penulis perlu menentukan bab mana yang akan didahulukan dan terus berlanjut ke bab berikutnya yang dianggap lebih sulit dan pembahasannya lebih kompleks. Dalam menentukan bab mana yang akan dikembangkan lebih dulu, penulis bisa mendahulukan bab yang jalan ceritanya sudah terbentuk. Sehingga proses menuangkan isi pikiran bisa lebih lancar. Meskipun begitu, jika penulis merasa lebih mudah mengembangkan bab secara berurutan. Maka tinggal disesuaikan saja, yakni mulai dikembangkan dari bab pertama menujubab kedua dan seterusnya. Ge Masuk ke minggu ketiga, penulis di timeline ni sudah harus mulai menulis buku dengan mengembangkan bab demi bab. Pada minggu ketiga ini mungkin para penulis akan mulai menjumpai beberapa kendala. Berikut penjelasan detail untuk mengatasinya agar proses menulis bisa lebih lancar dan hasilnya maksimal: A.MulaiTulis per Bab Masuk di minggu ketiga, penulis bisa mulai menulis. Artinya di minggu inilah para penulis sudah harus mulai megembangkan bab demi bab yang disusun di dalam outline. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penulis bisa mulaimengembangkan bab yang dirasa paling mudah dan paling dikuasai. Usahakan konsisten dan tetap berusaha mengembangkan bab yang dirasa sulit agar naskah segeraselesai. Dalam prosesnya, penulis akan menjumpai beberapa kendala dan harus paham bagaimana mengatasinya dengan tepat. Berikut detailnya: 1.Kalau Semangat Turun Kendala pertama yang umum dihadapi penulis adalah semangat yang menurun. Penyebabnya banyak, bisa karena kesibukan meningkat sehingga pengelolaan waktu untuk menulis terbengkalai. J Bukunesia Bisa juga karena kelelahan sehingga tidak bisa fokus dan maksimal jika dipaksa menulis. Bisa juga karena alasan lainnya. Lalu bagaimana mengatasinya? Bisa mencoba tips-tips ini: @ Mengatur ulang jadwal kegiatan, jika memang super sibuk ada baiknya rehat menulis atau maksimalkan menulis meskipun hanya 30 menit sehari, Bahkan sah saja menulis hanya 30 menit seminggu. © Usahakan istirahat cukup, kurang aktivitas begadang dengan cermat mengatur agenda kegiatan. © Pastikan punya motivasi untuk segera menyelesaikan tulisan, tidak harus motivasi besar bisa motivasi sederhana. Misalnya ingin istirahat maksimal bulan depan, sehingga bulan ini satu judul naskah dikejar agar selesai. © Coba membaca, sebab bisa jadi dengan membaca penulis akan menemukan semangat lagi untuk melanjutkan naskahnya. @ Nikmati proses menulis, jangan sampai merasakannya sebagai beban. Meskipun menulis adalah kewajiban, harus diakui ada kebutuhan untuk menulis. Misalnya agar bisa terus berpenghasilan atau alasan lainnya. 2.Kalaulagi Mentok Kendala berikutnya yang juga umum dihadapi penulis buku adalah ide yang mentok. Dikenal dengan istilah writer's block. Yaitu kondisi dimana ide untuk melanjutkan tulisan mendadak berhenti. Bagaimana mengatasinya? Kondisi ini wajib segera diatasi agar naskah bisa segera diselesaikan. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba: @ Istirahat dulu dari kegiatan menulis, bisa hanya satu jam bisa hanya seharian penuh. Namun, pastikan akan segera kembali menulis lagi. @ Membaca buku, sebab bisa menemukan tambahan ide yang bisa dicantumkan di dalam naskah yang sedang terhenti di tengahjalan. @ Mencoba menikmati hobi, misalnya pergi memancing sebentar dan setelah ide kembali muncul maka bisa melanjutkan menulis. © Cobalah untuk rekreasi, entah itu jalan-jalan di pusat perbelanjaan atau datang ke tempat wisata. Biasanya setelah rekreasi ide menulis kembali segar dan berkembang. @ Jauhkan semua distraksi, apapun yang membuat fokus terpecah sebaiknya dijauhkan selama jam menulis. Baik itu handphone, televisi, atau bahkan anak dirumah. 3. Kalau Jadwal Bentrok Kendala berikutnya adalah ketika ada jadwal yang bentrok atau bertabrakan. Misalnya jadwal menulis bertabrakan dengan jadwal untuk menghadiri rapat atau menghadiri resepsi pernikahan sahabat. Jadwal bentrok bisa terjadi dan dialami oleh setiap penulis. Lalu bagaimana mengatasinya? Pertama, bisa melakukan reschedule atau mengatur jadwalulang. Misalnya mengganti jam menulis yang terlewat dengan jam berikutnya di hari yang sama. Sehingga di satu hari tetap ada progres terhadap naskah yang sedang digarap. Kedua, jika kegiatan selain menulis memakan waktu lama bahkan berhari-hari. Maka bisa mencoba menentukan skala prioritas. Mana yanglebih penting? Kegiatan tersebut atau menulis? Ketiga, jika sudah melakukan dua tips sebelumnya dan kegiatan yang berbenturan dengan jadwal menulis tidak bisa di-skip. Maka mau tidak mau harus memutuskan istirahat sejenak dari menulis dan fokus ke kegiatan tadi. 4. Kalau Tergiur Ide Baru saat Menulis Di tengah proses menulis tidak sedikit yang kemudian menemukan ide baru yang cenderung lebih bagus dibanding ide yang sudah dikembangkan. Mencoba mengembangkan ide baru yang lebih baik tentu menjadi kendala untuk menyelesaikan naskah ide sebelumnya. Sebab ketika mengganti ide tentu perlu kembali ke tahapan awal. Jadi, sebaiknya bagaimana? Terdapat beberapa pilihan bisa diambil, pertama adalah bertahan dengan ide sebelumnya yang sudah dikembangkan. Tetap bertahan membantu menyelesaikan naskah secepatnya. Pilihan kedua, adalah memasukan ide baru tersebut ke dalam naskah yang sudah dalam proses. Namun, pastikan memang berhubungan dan bisa meningkatkan kualitas naskah bukan sebaliknya. Pilihan yang ketiga, bertahan dengan ide lama dan menyimpan ide baru tersebut untuk buku selanjutnya. Cara ini paling menguntungkan, karena naskah awal bisa cepat selesai dan segera lanjut ke naskah berikutnya. Jangan Menulis Sambil Mengedit Tahap kedua di minggu ketiga adalah fokus menulis dan jangan sambil mengedit. Mengapa? Alasannya banyak, pertama jika mengedit di tengah proses menulis maka waktu menulis menjadi lebih lama. Naskah tersebut kemudian membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Padahal di akhir proses menulis, penulis bisa membaca ulang dan melakukan editing mandiri. Kedua, jika menulis sambil mengedit maka ada resiko lupa hendak menuliskan apa. Pernah mengalami? Mengedit membuat penulis mudah terdistraksi dengan hal lain. Sehingga ide di dalam pikiran yang hendak dituangkan ke naskah pada bab selanjutnya atau halaman berikutnya menjadi buyar. Mencegahnya, penulis dianjurkan untuk fokus menulis saja dari bab awal sampai bab akhir. 4.Minggu keempat Masuk ke minggu keempat atau minggu terakhir, maka minggu ini naskah sudah berhasil diselesaikan. Yakni sudah mengembangkan seluruh bab berdasarkan outline yang disusun di minggu kedua. Jika naskah sudah diselesaikan sampai bab terakhir, apakah bisa langsung dikirimkan ke penerbit? Tentu tidak. Sebaiknya penulis melakukan beberapa langkah akhir termasuk editing mandiri. Tujuannya agar susunan naskah dan bahasa maupun penulisan kalimat demi kalimat di dalamnya sudah dipastikan baik atau benar. Sehingga memperkecil kemungkinan naskah ditolak penerbit. Sekaligus penerbit menerima naskah dengan catatan tambahan sejumiah revisi, setidaknya revisinya terbilang sedikit. Sehingga penulis tidak membutuhkan waktu lama untuk merevisi naskah sesuai yang dijelaskan editor penerbit. Adapun beberapa agenda kegiatan atau timeline menulis naskah fiksi di minggu keempat ini mencakup hal-hal berikut: A. Editing Hal pertama yang perlu dilakukan di minggu keempat adalah melakukan editing, lebih tepatnya melakukan self editing. Self editing adalah proses penyuntingan naskah yang dilakukan oleh penulis naskahitu sendiri. Jadi, setelah proses menulis selesai dilakukan maka penulis perlu memeriksa hasil tulisannya sendiri sebelum dikirimkan ke penerbit. Melakukan hal ini membantu memastikan naskah sudah baik dan benar. Mulai dari segi struktur penulisan, gaya bahasa, susunan kalimat, penggunaan tanda baca, penulis istilah asing, dan lain sebagainya. Jika dijumpai masih ada kesalahan maka bisa langsung diperbaiki. Naskah buku fiksi yang sudah bebas dari kesalahan dasar tersebut tentu dianggap sudah berkualitas oleh editor penerbit. Kesempatan naskah langsung naik proses cetak tentu semakin besar. Dalam proses self editing ini ternyata tidak terlalu sulit untuk dilakukan, termasuk untuk penulis pemula. Sedikit membantu, berikut beberapa tips self editing yang bisa diterapkan: @ Dibaca ulang dari bab awal sampai bab akhir, sepanjang membaca ulangjika dijumpaikesalahan bisa segera diperbaiki. @ Cetak naskah dan kemudian dibaca keras-keras, ketika dibaca dengan suara lantang biasanya akan langsung diketahuijika ada kesalahan. Misalnya kesalahan penggunaan istilah, tanda baca, kesalahan ketik atau typo, kalimat terlalu panjang, kalimat tidak logis, dan lain sebagainya. ® Hapus kalimat yang tidak efektif dan membuat pembahasan menjadi bertele-tele dan tidak fokus. Intinya, jika ditemukan kalimat yang seharusnya tidak ada maka perlu dihapus segera. B.Mempercantik Naskah Tahap kedua adalah mempercantik naskah, atau lebih tepatnya melengkapi naskah fiksi tersebut. Tujuannya agar pembahasannya bisa lebih jelas sehingga mudah dipahami dan jugalebih mendalam. Mempercantik naskah disini tentunya bukan dengan menambahkan emoticon lucu dan menambahkan beberapa desain warna-warni. Melainkan ditambahkan detail yang memang perlu ditambahkan sebagai penjelas. Sebagai contoh adalah menambahkan gambar, misalnya sedang menulis novel bertemakan sejarah peradaban kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Maka bisa menambahkan gambar candi dimana tokoh mengalamiperistiwa. Meskipun penambahan beberapa elemen ini bisa mempercantik naskah dan membuatnya semakin lengkap. Usahakan ditambahkan sesuai kebutuhan, tidak perlumemberi gambar sampaibelasan halaman. Bisa hanya satu gambar di satu halaman. Tujuannya agar tidak berlebihan dan membuat pembaca kehilangan fokus utama dari topik naskah. Selain itu juga tidak menyulitkan penulis karena menambahkan elemen tentu butuh usaha. Jika berlebihan, bisa jadi memakan waktu terlalu lama. C. Minta Pendapat Orang Lain Tahap berikutnya di minggu keempat adalah minta pendapat orang lain. Caranya? Caranya adalah dengan meminta orang lain untuk membaca naskah tersebut. Kemudian minta penilaian jujur. Akan lebih baik lagi jika penulis naskah fiksi meminta penilaian dari mereka yang sudah senior dan menjadi ahli dalam menulis karya fiksi dari genre apapun. Misalnya penulis seorang mahasiswa yang punya kakak tingkat aktif menulis lebih dulu dan produktif. Maka bisa meminta senior tersebut membaca naskah yang dimiliki untuk kemudian memberi masukan atau penilaian. Opsional lain adalah meminta penilaian orang terdekat yang gemar membaca. Mereka akan paham bacaan seperti apa yang bagus dan tahu mana yang perlu dikoreksi. D. Hubungi Penerbit Langkah berikutnya dan yang terakhir adalah menghubungi penerbit untuk mengirimkan naskah yang sudah disusun selama satu bulan penuh. Pastikan untuk teliti dalam memilih penerbit. Sebab dewasa ini jumlah penerbit sudah cukup banyak, apalagi dengan adanya internet. Banyak jasa yang menawarkan layanan penerbitan, hanya saja belum semuanya resmi dan terpercaya. Maka penting bagi penulis naskah fiksi untuk paham bagaimana tata cara memilih penerbit agar naskah dijamin terbit dan dipastikan resmi. Misalnya memiliki ISBN dan diakui oleh semua pihak. Apalagi jika tujuan menerbitkan naskah tersebut adalah untuk personal branding. Maka jangan sampai menerbitkan di penerbit abal-abal karena bisamencoreng citra dimasyarakat. Terdapat beberapa hal perlu diperhatikan agar tidak keliru dalam memilih penerbit untuk naskah fiksi yang berhasil diselesaikan. Berikut beberapa tipsnya: 1.Mencari Penerbit yang MemenuhiCiri-Ciri Penerbit Kredibel Tips pertama dalam memilih penerbit adalah mencari penerbit yang memenuhi ciri-ciri penerbit kredibel. Apa saja ciri-ciri penerbit yang kredibel? Berikut beberapa diantaranya: © Penerbit identitasnya jelas, artinya penerbit tersebut sebaiknya bisa ditelusuri. Baik alamatnya, websitenya, kontaknya, sejarahnya, dan riwayat layanannya. @ Layanannya memuaskan, yang artinya penerbit kredibel akan profesional sehingga memberikan layanan yang baik kepada para penulis selaku mitra di perusahaan penerbitan tersebut. @ Buku terbitannya berkualitas, umumnya penerbit yang kredibel akan menerbitkan buku-buku berkualitas yang disukai oleh masyarakat. Jadi, jika menemukan penerbit seperti ini silahkan dijadikan pilihan utama. @ Banyak direkomendasikan, penerbit yang baik adalah penerbit yang sudah terbukti layanannya profesional. Sehingga banyak penulis merekomendasikan penerbit tersebut. Jadi, utamakan penerbit yang banyak direkomendasikan. e Biaya jasa yang kompetitif, penerbit kredibel biasanya menyediakan biaya jasa penerbitan yang kompetitif. Jadi, jangan mudah tergiur oleh penerbit dengan biaya sangat murah. Sekaligus jangan asal percaya jika biayanya di atas rata-rata karena belum tentu kredibel. Sebab dalam penerbitan prosesnya sama danjenis kertas maupun unsur lain juga sama. Aneh jika biaya jasa mereka terpaut terlalu jauh? Entah terlalu murah atau terlalu mahal. Kecuali jika penerbit tersebut bisa memberipenjelasan logis. Misalnya ada fasilitas tambahan yang tidak disediakan penerbit lain. Jika tanpa fasilitas penulis melakukannya sendiri maka biayanya lumayan bahkan lebih mahal. 2. Apabila masih bingung dalam memilih penerbit naskah fiksi. Maka bisa mencoba beberapa tips dan trik di bawah ini: ips dan Trik Memilih Penerbit Terpercaya A. Penerbit yang Memenuhi '-Ciri Penerbit Kredibel Tips dan trik pertama dalam memilih penerbit terpercaya adalah mencari yang memenuhi ciri-ciri yang dijelaskan sebelumnya. Jika semua ciri-ciri tersebut dimiliki, maka penerbit tersebut dijamin kredibel. B. Terbitannya Sesuai Tema Naskah Tips dan trik kedua adalah mencari penerbit yang terbitannya sesuai dengan tema naskah. Jadi, sebelum mengirimkan naskah non fiksi cari dulu penerbit yang memang menerbitkan naskah tersebut. Sehingga naskah yang dikirimkan kecil kemungkinan ditolak. C. Transparan Tips selanjutnya adalah transparan, yakni perjanjian kerjasama antara penerbit dan penulis jelas. Penulis dijamin memperoleh hak setelah menunaikan kewajiban. Begitu juga dengan pihak penerbit, sehingga kedua belah pihak saling diuntungkan. Jadi, penulis akan diberikan lembar perjanjian kerja dan diharapkan bisa dibaca dengan teliti. Jika sudah tahu bagaimana menemukan penerbit naskah fiksi yang tepat, maka tinggal dieksekusi. Sebagai rekomendasi yang bisa diandalkan, silahkan mempertimbangkan layanan penerbitan naskah fiksi dari Bukunesia. J Bukunesia Bukunesia menjadi salah satu penerbit yang memenuhi ciri-ciri penerbit kredibel. Ada banyak keunggulan ditawarkan oleh penerbit yang melayani penerbitan naskah fiksi dan non fiksi ni. Diantaranya adalah: a. Berpengalaman, belasan tahun beroperasi membuat penerbit Bukunesia menjadi penerbit yang kredibel dan mampu menyuguhkan layanan penerbitan profesional. b. Kualitas terjamin, didukung oleh tim editor yang berpengalaman dan ahli di bidang kepenulisan. Seluruh tim membantu penulis untuk mempublikasikan tulisan yang dijamin berkualitas sehingga bisa diterima baik oleh masyarakat. c. Dijamin resmi, penerbit Bukunesia menyuguhkan layanan penerbitan buku secara resmi. Sehingga semua naskah yang diterbitkan dijamin mengikutiprosedur dan dibuktikan dengan kepemilikan ISBN di dalamnya. d. Menyediakan layanan terbaik, pengalaman panjang yang dimiliki penerbit Bukunesia membuatnya mampu menyediakan layanan terbaik. Sehingga naskah yang dikirimkan dibantu untuk terbit dengan kualitas terbaik. e. Tersedia fasilitas Tribe Maximizer, yaitu fasilitas untuk memaksimalkan promosi buku milik penulis melalui jaringan dan komunitas yang dimiliki penerbit Bukunesia. Sehingga para penulis bisa memaksimalkan promosi ke seluruh Indonesia. Berikut adalah bentuk fasilitas Tribe Maximizer yang bisa didapatkan penulis: 1. Personal Branding Ulas profil dilnstagram & Youtube LivelG bedah buku Landing Page Launching Buku 2. Book Branding Bookmark Konten pemasaran buku OpenPO Packaging Khusus Video testimoni dariinfluencer Penerbit Bukunesia juga membantu pemasaran naskah milik para penulis melalui berbagai media. Sehingga bisa membantu memperkenalkan buku fiksi yang diterbitkan kepada masyarakatluas. Berikut beberapa media yang digunakan Bukunesia untuk optimasi pemasaran naskah buku penulis: 1. Marketplace Shopee dengan akun Bukunesia Store (https://shopee.co.id/bukunesia_store). 2. Website resmi Bukunesia di https://bukunesia.com/. 3. Akun resmi Instagram di @penerbitbukunesia (https://www.instagram.com/penerbitbukunesia/). Jadi, jika memiliki naskah buku fiksi yang siap diterbitkan jangan ragu mengirimkannya ke Bukunesia. Dijamin akan terbit sesuai standar dan prosedur yang berlaku sekaligus dibantu pemasarannya ke seluruh Indonesia. Daftar Pustaka ruangmenulis.id, “Mengatasi Kendala Menulis”, ruangmenulis.id, 2020, [online], available: https://ruangmenulis.id/mengatasi-kendala-~menulis/ [akses: 16 September 2022]. penerbitdeepublish.com, “Teknik Menulis: Membuat Tujuan Menulis Melalui Metode 5W”, penerbitdeepublish.com, 2016, [online], available: https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-a12/ lakses: 16 September 2022]. gramedia.com, “Cara Menentukan Target Membaca dan Cara Mencapainya”, gramedia.com, 2021, [online], available: https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menentukan-target- membaca/ [akses: 16 September 2022]. literamediatama.com, “Kenali Target Pembaca”, literamediatama.com, 2021, [online], available: https://www.literamediatama.com/kenali- target-pembaca/ [akses: 16 September 2022]. tipsmenulisbuku.com, “7 Cara Mudah dan Cepat Menemukan Ide Buku”, tipsmenulisbuku.com, 2022, [online], available: https://www.tipsmenulisbuku.com/ide-buku/ [akses: 16 September 2022]. pustakapedia.com, “Jangan Langsung Tulis, Buatlah Outline!”, pustakapedia.com, 2016, [online], available: https://pustakapedia.com/jangan-langsung-tulis-buatlah-outline/ lakses: 16 September 2022]. yoursay.suara.com, “5S Tips Jitu Meningkatkan Semangat dan Mood Menulis”, yoursay.suara.com, 2022, [online], available: https://yoursay.suara.com/hobi/2022/04/03/204103/5-tips-jitu- blog.skillacademy.com, “Sedang Mengalami Writer’s Block? Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!”, blog.skillacademy.com, 2022, [online], available: https://blog.skillacademy.com/writers-block-adalah ‘akses: 16 September 2022]. kompasiana.com, “Agar Tidak Selingkuh dari Ide Awal Ketika Menulis”, kompasiana.com, 2022, [online], available: https://www.kompasiana.com/maheszain1451/6059dddd8ede4832f36 27572/agar-tidak-selingkuh-dari-ide-awal-ketika-menulis [akses: 16 September 2022].

You might also like