You are on page 1of 24
Aceon Powe Angina Pa 6 ANGGARAN PENJUALAN Pada umumya kemampoan yang dimiliki oleh suotu perusshaan untuk ‘menjualhasil produlsinya adalah terbats, Dengan cemikim tidak ada perluny membeli materia, menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membelt ‘mesin-mesin yang lebih besar dai kemampuan menjual. Sehingg dapat dikata- kan bahwa angperan penjualan merupakan dasar ditakukannya aktivitas-aktvitas yang lain, den pada umumnya anggaran penjuaten disuson paling dabulu dari amggaran-anggaranainnya, Tujuan utama perusahean adaloh memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diperoch apobila perusshaan menjual barangjasa dengan harge yang lebih ‘inggi dizi harga pokoknya, ‘Masalah-masalah ulama yang éihadepi pada seat aken menjual sate barang! {asa pada umumnya adalah; 1, Barang/jasa apa yang akan dijual. 2. Bisya-biaya yang peri dkelvarkan aga barang/jasa enebut dapat terval 3. Berapa harga barangyjasa tersebut agar mendatangkan Keuntungan bagi Perusahaan ttap tejangkau ofch pembel 121 ~ pagewnn Feu Asggans Fj ‘Masalah itu inbu! Karena perubshan faktor-fokioringkungan yang mem- punyai pengaruh yang besar kepada perasahaan. Sebagai contoh sebuah perusahaan menjual sua barang dengan tingkat hhrga dan metoée penjualan terete. Beberapa waknr yang lal tingkatharga dan ‘metode penjualantersebut dapat mendatengkan keuntangan yang coknp besar bagi perusahaen, Akhis-alhir ini dirsakan bahwa tingkat Keuntuogan makin lama ‘makin menurun, ‘Seorang manjer penjualan yang senilif tidak akan membiarkan hal ini berfarut-trut. Ja akan berusaha mencari sebab-sebabnye, menganaisa dan Kemu- din menyusun rencana baru unk periode berikuinya, Mungkin pada petiode ‘yang akan datangdiubah tingkatharganye soa, tetapi mungkin pula iubab cara- ‘era penjvalan yang dilkukan selma ini, Pia masa dahulu menjual dlakkan taps mempertimbangkan faktefokia yang ada. Perusahaan umumnya terlala antusias dalam menentukan target yang harus dicapainya, Pertimbangan- perimbengan tentang di mana, apa kapar, bagaimuna dan kepada Sapa seolah- ‘olah diabaikan begita soja, Pada masa sekarang keadaannya sudah berbeda. Se- ‘fang manajer penjuoln yang moder seals mengusahakan keseimbangan sotara antusiasme dengan logika. KONSEP ANGGARAN PENJUALAN Penyusunan konsep anggaran penjualan dapat dikatakan mencakup segala egiatan di bidang penjualan, Komponen-komponen pokok konsep Anggaran ‘penjualan sebagai berikat: 1. Dasar-dasar penyusunan anggaran: &. Menyosun tyjuan perusahaan b. Menyusun strategi peniiohaan ‘¢.-Menyusun forecast pnjualan, 2, Menyusun anggaren penjualan: a. Anggaran promosi dan avertensi. . Anggaran biaya-biayé penjusian. ¢. — Rencana pemasaran. Dengan pengenian bahtwa forecasting dan contol ata penjualan dapat dla- Jzukan, maka semua Kegiatan tebut disusun rencananya secaraterperinci. Dasar- Apaka jumlah tenaga Kerja yang tersedia cukup, kurang ataa ber- Jebihan. = Apakah tenaga yang tersedia mampu unick melalatkan tuges-tugasnya agar target yang ditertukan wercapai. 4. Dimensi wakew Hl ini perlu diperhatikan sebab apabila membuat rencana teslalu awal, kermngkinan akan terjadi perubahan keadaaa, juga perlu dipertim- ‘bangkan sampai seberapa lama rencana yang disusun tersebut masih relia- ble. Forecast penjualan, dapat dikatakan sebagai satu thik untuk mem- proyeksikan tingkat permintasn konsomen potensial pada suatu tahun ter- ‘entu, dengan berbagai asumsi yang tenentu pula. Forecast penjualan akan Derubat fungsinya menjedi salesplan, apabila manajemen memasulkkan _ungur pertinbangan-pertimbangan subyekif reneana srategi dan lan lain. Forecast penjualan merupakan sesuam yang dapat dipelajari. Sehingga per- usahaan dapat mendidik para stefaya untuk memperdalama masalsh ini. Perusahaan dapat matin stafnya di bidang teknis, seperti pengguna- ‘an wend penjualan, analisa korelasi, model-model matematika, éan tekik- ‘eknik operation research. Forecast penjuslan merupakan suate alat yang penting, yang dapat mempengaruhi manajec dalam, membuat perencanaan ‘Penjualan. Perencanaan penjualan, adalah juga meliputi perencanazn advertensi ddan peomosi, perencanzan biay2-biaya penjualan dan rencana pemasaran. RRencana pemasaran jilah yang Kemudian sering dianggep sama dengan ‘encana penjualan, yakni mengkuantifsir penjualan dale ropiah dan unit antuk periode waka yang ertentu, POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN Masalah penetapan harga jual per unit produk adalah masaiah yang viama dalam penyusunan anggaran penjualan, Terdapat saling ketergantungan antara ‘uantitas (vofumte) penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang diren- canakan, Karena ita manajemes harus memperhatikan masalah kebijakan pene- ‘apan haga, ‘Ada 2 (va) daar yang berbabungan dengan masala penentvan harp ini dalam hubungannya dengan volume penjualan yakni: 124 ‘Ares Pest Aga so 1, Estimasi tethedap Kurva permintaan, yakni bahwa perubahan tingkat harga akan mengakibatkan perubahan tingkat permintaan, 2. Kurva biaya per unit, yakni makin tinggi volume produksi maka makin Desar biaya yang ditangaung, ‘Kadang-Kadang teradi Kesulitan bagi manajer untuk mengambil keputusan sean dainya a diharuskan memilt salah satu dai 2 kebijaksanaan: = Mendikkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan’ dalam ‘unit menorun, —Atmmenuronkan tingkat hargh per unit produl tetpi volume penjualan akan meningkt. ‘Agar lebih jelas, dapat diambil contoh sebagai berikut: Sebuah perusahaan semula mengharapkan dapat menjual 5,000 unit produknya dengan harga Rp2,00 por unit. Biaya-biaya yang ditanggung adalah Rp3.000,(0 yang bersifat bisya ‘etap dan Rp4.000,00 biaya variabel. Tetapi ekhir-athir ini diperkirakan bahwa target tesebut tidak dapat dicapal lgi, ‘Manajemen dihadapkan pada 3 alteratif ebijaksancan yang harus dipility ‘nya yak: a. Mempertahankan seperti apa yang direncanakan. b. Menaildcan harga 10%, turunnya volume dengan 10%. ©. Menaiklan volume 10% dengan menurunken harga dengan 10%, Secara elas dapat digambarkan sebagai berikut: ——@“€ Manette | Kentaniens | Kenan woe one ios oe = van ‘0 30 sso 2 Hip ea Bo oi = Pelee pte.o030 195090 860100 + maton hom ie 10 Rpsaneyo Bypen0i0 = te tars oa rd iseno = Tas Bin -yToonco Bese npr 40000 ta rer) 9330000 peer rn] 125 ‘repens Pensa Aragon Psa ‘Meskipun antara alternatif (2) dan alternatif (3) terdapat kesamaan dalam nilai penjuatan (Rp9.900,00) tetapi altecatif (3) mempunysi beban biaya yang. lebih besar. Hal ini disebabkan karena menaikkan tingkat peojuatan tenn diikuti ‘dengan kenaikan volume produksi, Kenaikan volume produksi mengakibatkan kenaiican biaya variabelnya, Akibatnya allernatif (2) mendatangkan laba yang, lebih besar. Masatsh ini masib sederhana sekali. Lebin lanjut ada baiknya bila pasar yang dikadapi dibagi lagi menjadi pasar yang nyata dan pasar potensial. Pasar potensial diharapkan timbul karena adanya kebijaksanasn-Kebijaksanaan ‘baru yang dipilih. PENGARUH UPAYA MARKETING TERHADAP VOLUME PENJUALAN Di dalam kenyatasn yang lebih umum terjedi, besarnya penjualan yang dapat dicapai tidak hanya tergastung pada tingkat harge yang kita pilih, Dj dalam struktur persaingen yang sempurna, justru perusahaan tidak ‘mungkin mempengarubi tingkat harga. Hage ekullbriumlah yang skan amp ‘bertahan lama, Karena pada harge ini jumlah yang ditawarkan akan sama dengan Jumlah yang diminta. Pada tingcot harga yang lebih tinggi dari harga ekuilibrium jjumish penawaran akan melebihi perminiaan, Sebaliknya pada harga yang lebih ‘endah dari barge ekuilibcivm, jumlah yang dimina akan melebihi penawaran- nya. ‘Sebaliknya di dalam struktur persaingan yang kurang sempurna atau per- ssingan monopolists, dan hal ini yang lebih sering terjadi, para konsumen Ikurang menguasai informasi pesar yang diperlukan wntuk membuat pilinan yang. tepat. Dalam keadzan yang demikfan para produsen dan penjua! mencoba mem- ppengaruhi pasaren hasil produksinya melalui variabel bukan harga, seperti muca dan Kelengkapen produk mereka, syarat pembayaran, jasa pelayanan yang iain, iswibusi yang merata sehingge mempermudah calon pembeli mencari produk ‘mereka, program promosi yang intonsf dan sabagainys, ‘Sema usaha ini membutuhkan biaya. Oleh Karena ica tinggi rendahaya anggaran yang disediakan untuk membiayai kegitan-kegiatan ini pada akhimya yang menentukan tinggi rendahrya penjualan yang dapat éiharapkan. 126 ‘Astgem Fes Ange Pgh LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan me- lip 1. Penentuan Dasar-dasar Anggaran 2. Penentuan relevant variable yang mempengaruli penjuaten. b. Penentuan tajuan amum dan khusus yang diinginkan. ©. Penentuan strategi pemasarin yang dipakai. 2, Penyusuman Rencana Penjuatan 4 Analisa ekonomi, dengan mengadatan proyeks! terhadap aspek- ‘aspek Mazo seperti: ~ Monee, Kependudkan. = Kebijaksenaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi. = Teknologi Dan menillakibamyateshadap permintaan indus, 4. Melakukan Analisa Industr? ‘Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampyan masyarakat me- ‘ayerap produ sejenis yang dihasilkan oleh indusir, ¢. Melakukan Analisa Presiasi Penjualan yang lala ‘Analisa ini difakuksn untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa Jala, Dengan kata iain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan di masa lampay, 4 Anatisa Penersuan Prestast Penjualon yang akan datang ‘Analise ini dilakukan wncuk mengetahui kemamnpuan perusahan men- apal target penjualan di masa depan, dengan memperhatcan falar fakzor produksi seperti: ‘Bahan mentah, Tenaga kere, apasits prodtsi, Keaiaan permodalan, 17 ‘Asgeran Fetice Argqie Pa Menyusun Forecast Penjualan, yaitu- meramalean jumiah penjuatan ‘yang diharapkan dengan anggepan segalasesuats berjlan seperti masa ‘yang lala Forecasted Sales) ‘Menentukanjunlah penjualan yang dianggarkan (Budgered Sales Menghitung rugilaba yang mungkin diperoteh (Budgeted Prof. ‘Mengkomurikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak lain yang berkepentingan. KASUS PENYUSUNAN RENCANA PENJUALAN PADA PABRIK BOTOL INDOT 1 I. Rencana penjualan agar realistis peru mempertimbangkan faktor-fakior berikut ini: Faktor eksternal: yakni pengaruh yang datangnya dari luar peruszhaan. Pengarub ini tidak dapat diabaikan, bahkan perusahaan harus berusaha engambil segi-segi positf dari pengaruh ini dan memanfastkannya. Pe- ‘ngaruh yang datang dari Iuar meliputi: b. e ‘ebuuuhan masyaraldt akan prodok yang bersangkotan (perminsaan industri seta perkembangannya (variabel 1 -likat schema di bawah), Hiarapan Pemerinah terbadap indastrihowol gelas yang tereantum, alam Petit variabel 2), Persaingan di, antara pengusaba bolo gelss, dan kemampuan perusa- fhaan untuk menanggapinya, In tercermin pada posisi pasar yang di- ‘lik perusshaan selma ini variabel 3). FFaltor intemal yakni faktor atau kekuatan yang datangnya dari dalam per- ‘usahaan send, misalnya: a b. Kapasitas prodaksi yang dimiliki dan akan dimiliki pada waktu men- atang (variabel 5). ‘Kemampuan pertsahaan untuk merebut pasaran botol gelas, ini ter- cermin dalam rencana penjualan jangka panjang maupun jangka pendek (variabel 4, 6an 7). ‘Kemampuan pembelanjaan yang dimiliki perusehaan (variabel 8). 128 (voredopuog wowS5uy) wojombuod reawo vrgnpiouzad yaran worryrpued wo 801g) ‘Argo Peontate ‘Asgpee Papi, ‘iki perusahamn di masa mendatang. CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN (Rasus Pabrik Rotok “Kencana” Surakarta) ‘Sebelum menyusun budget penjualan, werlebih dahulu dilthat data-data tentang ppenjualan selama $ tahun terakhir, yakni 1978, 1979, 1980, 1981 dan 1982. ‘Data-datatersebut adalah: Daerah Penjualan Rokok “Kencana” a Jawa Tengah: ‘Surakarta, Boyolali, Salatige, Semarang, Klaten, Yogyakarta, Magelang, Sragen, Kedung Banteng, Pacitan, Tegal, Kudus, Purwodadi. Jawa Timor: Nganjuk, Kediri, Madiun, Malang, Surabaye, Bojonegoro. . lawaBarwDKE ‘Bandung, Bogor, Jakarta. & Sumatra Utara: ‘Medan, Pematang Siantar. ¢. Kalimantan Barat: Pontianak f Sulawesi Utara: Menado, Gorontalo. Bali: Denpasar. Volume Penjualan Perkembangan jumlah penjuaian dari tahun 1978 - 1982 dapat wrtihat pada tabel ini: 130 Angee Prats Asie Psat 900 3B Sele Perkembangan Produk yang Dihasilkan ‘Sampai tahun 1981 perusahasn ini hanya memprodusir rokok yang setop bongkusnya beris 10 batang. Tahun 1982 ditambah lagi dengan bunglus yang berisi 12 batang. Tahun 1983 akan dtambah lagi dengan bungkus yang betisi 3 batang. Setelah diketahui data tenteng volume penjualan selana $ tahun terakhir, smaka dapat diestimasikan volume penjualan yang akan dicapai pada tahun 1981 dengan menggunakan metode moment, Tahun Yay x ay x oe nae ° : ° oe Naser i sect i te Sse i tase a te sre i me : ie sae : ey % Me 1s x Yea 40x BY fna 4b.5X EXY = aEX +.5x? 1.732866 = Sa+10b6 (Ql) 3.528.382 = 102+ 30b @ 131 Asppina Ferman Anges Ppl: 3.528.352 = 102+ 30b 3.465.732 = 102+ 20b 62.620» 10b b = 6262 a = 3340192 Persamaan wend: ¥ ~ 3340049,2 + 6262 X ‘Volume penjualan tahun 1983 Y = 334,049,2 + 6.262 (5) = 365.359,2 bal libulatkan = 365,359 bal Menurut perkiraan, perbandingan masing-masing jenis rokok (12 batang, 10 bbatang dan 3 batang) adalat: Jon Rak nit Pevee enone a9 & bane sseitone oe 2 she "1300 = ah S30 108 ‘Sedangan perkraan barga jual pr bal adalah: Rokok @ 12 batang = Rp31.500.00 ‘Rokok @ 10 batang ~ Ry27.500,00 Rokok @ 3 batang = Rp12.000,00 132 Ange Pens evnozoe e004 vores] fo‘ 1c e612 133 Asgprs Peston poepone Pan istribusi masing-masing jenis rokok ke tiap-tiap daersh adalah: Robot @ 12 borane: (Diketahui) Jawa Tengah 9.865 bal (45%) 2 TewaTiner 10.961 bal (50%) 3. JawaBarat 154 bal (0.7%) 4. Sumatra Utara 197 bal (0.9%) 5. Kalimantan Barat 438 bal 2%) 6 Sulawesi Utara 132bal (0,6) 7. Bali 1Sbal (08%) Jumlah 21.922 bal (00%) Rotok @ 10 bean: Tawa Tengah 151,258 bal (458) 2 vation 168.065 bat G0) 3. Tawa Borat 2353 bal 0.7%) 4. Sumana Vera 3.025 bal (0.9%) 5. Kalimantan Barat 673 bal 2%) 6 Sulawesi Utara 2.017 bal 0.6%) 7. Balt 2.689 bal (0.8%) Jomiah 336.130 bal (100%) Rokok @ 3 batang: 1. Jawa Tengah 3.288 bal (45%) 2. JawaTimur 3.654 bal (SO) 3. Java Barat Shbal (0,7%) 4. Sumatra Utara 66 bal (0.9%) 3. Kalimantan Barat 146 bal) 6. Sulawesi Vara 44 bal (0.6%) 7 Ball SBbal (0.8%) Jomiah 7307 bal 00%) 134 ‘Ange Pesatane Anarene Phat ‘Catason: Distribusi masing-masing jenis rokck ke masing-masing dzerah dianggap sama. ‘Umpama: masing-masing jenis rokok akan terjual di Jawa Tengah sebanyak 4596, i Jawa Timur 50% dan seterusnye, Anggaran penjualan di atas belum sempuma karena belum diperinci menu- rut waktu (bulan, kuartal) selama tabon 1983. Anggaran penjualan yang lebih lengkap dapat disusun dengan menggali kembali dats-data secara lebih tesperinci. ‘Data penjualan bulanarcuartalan selama 5 tahun terahir adalah: Penjualan Tahun 1978 - 1982 (dalam bal) Takin | Kurt | Kuortal | Keotat | Kuotol 1 a a v Jamia we 20 mam | pao mane Bat is saat Bis | tam. fa Seat | Fg aa ro | ooass $420 Bias ie an soos | haa fue | nie Bas S335 warm | hens wider | ee ary sas oan | anos wun | 7866 Ras 7a wae | onote war ome Dengan menggunakan daca di ata, seberwlnya dapat dicariindeks musim untuk mengetahui dengan tepat perubahan tingkat penjualan setiap wakm. Tetapi ‘Karena setiap tahun data hanya diperinct menjadi kuartalen,sehingga data tahunan hanya dibagi menjadi empat kelompok, maka cara tersebst kurang memenuhi ‘persyaratan untuk diterapkan. Dalam hal ini dapat dipakai suatu cara yang lebih sedechana yakni dengan melihatjumlah penjualan kuartaltetenu selama 5 tahun in meribandingkannya dengan jamlah penjualan secara keseluruhan selama $ tahun. Dengan cara ini lalu dapat diketahui penyebaran penjualan tahunan Ke setap Kuan, yakni sebagai beribut, 382.232 Kuartal I 1008 = 20,33% 1.732.866 135 Aree From 449.432 Kuartal : x 100% = 25,94% 1.732.866 493.068 Kuaral I: ———— x 100%= 28,45% 1.732.866 438.134 ‘Kuaral IV: x100%= 25,28% 1.732.566 seme Psp Schingga pada tahun 1983 jumtah rokok yang terjual pada setiap kuartal Kuartall — : 20.33% x365359= 74.277 bal Kuanal ll — : 25,94% x 365,359= 94.774 bal Kuaral I: 28,45% x 365.359= 103.945 bal Kuartal TV; 25,289 x 365.359 92.373 bal Jumlah 365.359 bal Estimasi jumlah penjualan masing-masing jenis rokok setiap kuartal dapat dinitung dengan menggunaken pecimbangan masing-masing jenis rokok yakni: Rokok isi 12 batang = 6% Rokok isi 10 batang = 92% Rokok isi 3batang = 2% = 100% ‘Di mana masing-masing luartal delah: Kuoral Rokok isi I2batang = 68% x74277 = Rokok isi 10 batang = 924% x 74277 « Rokok isi 3hatmg = 2% x 74.277» Jumiah = 136 Anggun Peusnam ‘Angina Pape Kuaral I: Rokok isi 12 batamg = 6% x94.TT4 = 5.686 dal Rokok isi 10 batang = 92% x94.74 = 87.192 bal Rokok isi 3batrng = 2% x94774= 1.896 bal Jumlah= 94.774 bal 6% x 103.945 = 6.237 bal 92% x 103.945 = 95.628 bat 2% x 103945 = 2.079 bal Jumlah = 103,945 bal 6% x92.363= 5.542 bal 92% x92363= 84.974 bal Rokok isi 3batang ~ 2% x92363= 1.847 bal f i Jumlah= 92.363 bal Sezolahdiperkirakan jumsh penjualan pada masing-masing kuaral dalam tahun 1983, maka dapatishdisusun suate anggaran penjualan yar lebih lengkap seba- sai bere PABRIK ROKOK “KENCANA” ‘Anggaran Penjualen Water Tak | tse] Da Tae |p | an | a ter ™ 1 | apa aaa ara Taal | sy Yess $28 Bay we | Sse [ican taped Bas si 3 3c evo. nena f 73093 FR Tavafa OO] aT aa STOTT 137 Aaggres Prautaen Argpme Pee Contoh Soa: Perusahaan Teh MAJU memprodusir 2 macam th yakni merek JAYA dan GENTA, Pabeiknya berikasi i Yogyakarta, Masing-masing merek dipasarkan di tua daerah, yak Jawa Barat din Jawa Timur. Berdasarkan perimbangan trent Perusahaan menetapkan harga yang berbeda baplan masing-masing daerah. Data ‘yang terse adalah sebagai beiku: 2, Harga jual masing-masing merek pada setiap sektor adalah: Merck JawaBarat Jawa Time Jaya Rp325,00 Rp350,00 Genta 425,00 450,00 b. Ramalan penjeatan dalam unit untuk tahun 1984 adslah sebagai berikut kotor): oe one on a ge ae ee wae ae ce | ae |g ue) 8 a ee Boj 18 goon | cae | sn wae | sea Ean | 3g es | ie Em [IS | 38 be | 788 Derdasakan datacata i aassusunish suata anggaran penjulan bapian persa- ‘haan tersebut untuk tahun 1984, ebetulan pada conto ii tingkat penualan tahun 1984 beréasarkan basi forecast penjualan telah disediakan, Schingga, pada dasarnya tinggal menuangkan: data ersbut bersama-sama dengan data harga di masing-masingdaerah ko dalam -anggaran secara utuh. Hasilnya adalah sebagai Derikut: 138 SOAL-SOAL LATIHAN ANGGARAN PENJUALAN 4. PERUSAHAAN TEKSTIL “IRWAN JUNAIDI” Perusahaan tekstil IRWAN JUNAIDI memiliki data pert donesia sebagai berikut: tekstilan di In- Perdue ‘vane ran | obsttia | tet | et @ = e Produk Irwan Junaidi sendiri sebagai berikut: toa 3800800 m we = Soomno00 m 19C = 111,000,000 m 18D 2 1130m000 m S92 5 112000@00 m Dn ta sad dni an 2,“ Menentukan besarnya konsumsi tekstl per kapita Indonesia. 'b. -Menentukan besamya market share rata-rata perusahaan tekstil ii ‘ethadap konsumsi/permintaan tekstit Indonesia, 139 ‘Anggs Persthat agi as ‘Menentukan besamya market share rata-rata Perusahsan tekstil ini terhadap prodtuksitetstil Indonesia. 2. PABRIK PENGECORAN BESt ‘Pada tahun 19B di seluruh Indonesia terdapat 3 buah pabrik pengecoran besi ‘dengan kapasitas produksi masing-masing sebagai berikut: a, Pabrikpengecoran besiBoma : 400,000 ton Kopasitas maisimem b, Pabriktpengecoran besi Indra: 150.000 ton Kapasitas maksimon . abril pengecoran besi Biarata : 100,000 ton Kepasitas maksimum. ‘Untuk tahun 194 dan 198 konsumsi besi cor-coran selurvh Indonesia ma- sing-masing adalah 1.000000 ton dan 1.050.000 ton. Penyebaran konsum- sibesi di lima daerah penjvalan utama adalah sebagai berikut: Tabel Penyebaran Konsum Besi Cor-coran pada 5 Daerah Penjuslan 194 dan 19B ‘rh eayoaae A we Dida 75000 arroee 3. dewaTeont rd aoe 2 Satine ae wate alia Tego mee ‘2000 ‘Sedang market share dari Perusahaan Pengecoran Besi Boma untuk dasrah penjualan serea tahun yang sama adalah sebagai berikut: 140 Axrpine Peston Aegan Tabet ‘Market Share Perusahaan Besi Boma pada S Daerah Penjualan 19A dan 198 ‘Matt Sao Bam es) Pabrik Besi Boma berproduksi berdasarkan kekustawkemampuan penjual- ‘anny, sedang kedua pabrik-yang lain Karena relaif lebih kecil, dapat ber~ ‘produksiatas dasar kepasites penvh, Bitamana diketahui bahwa taksiran koasumsi besi cor-coran seloruht Indo- nesia untuk tahun 19D sebesar 1.250.000 ton maka buatah: a >’ e Thdeks penyeboran konsumsi besarcor-coran $ daerah ass dasar data pengalaman ? hun yang terse Tndeks marketshare Perusahaan Pengecoran Besi Boma untuk kelima dacrah penjualan di ata. Buatah satu tabel yang singkat etal jelas dan terpernci, yang me- nunjukken tentang: (1) Konsumsi potensal best cor-coran pada § daerch penjualan di atas ontuk tahun 19D yang akan datang. (2) Target penjualan potensat besi corcoran daripada pabsik best ‘Boma di masing-masing daerah penjuatan untuk tahun produkt wD. Hitunglah berapa jumlah best cor-coran yang masih barus diimpor untak memenuhi kebutuhan Koasumsi tahun 190. ‘PERUSAHAAN BES! BETON “BOMA’ ‘Perusahaan besi kerangka beton “Boma” di Surabaya sedang merencanakan kegiatan pemasaran hasil produksinya, khususaya best kecangke untuk ‘pembuatan beton bertulang yang permintaannya diharapkan akan mening- kat terus dalam waktu beberapa tghun mendatang ini. 141 ‘Asggra Penna Asso Pci: Data yang mereka butuhkan terutama menyangiut masalah bagaimana ‘mengalokasikan jumlah salesman yang adz dan enggaran promotional untuk berbagai daerah penjualan yang tidak sama potensinya, Guna memingkin- kan perencanaan di atas, diperiukan estimate tentang potensi penyerapan berbagai daerah penjualan yang ada ‘Data yang sekarang sudah mereka miliki adalah sebagai beriloct: ‘4. Konsttmsi besi beton selurah Indonesia dan penjualan besi beton oleh Perusahaan Besi Beton Boma untuk tshun 19A - 19C adalsh sebagai Decikeu: Tan Konan Ina Paral Bom BA Bie oe oe0 we io Staoos Brod ee we scot es, 20 t ‘>. Mermrut taksiran dari bagian pemasaran, permintaan besi beton untuk ‘tahun 19D lebih tinggi 10% bila dibanding dengan pecmintaan tahun 19C. Tingkat kenaikan yang sama diharaplan alan tesjadi juga untoke ‘tahun 19E dan 19F, ©. Pada satu pihak perwahaan ingin mempertahankan market sharenya, sedang di lain pihak perusahaan menyadari bahwa kapasitas prodaisi- nya sekarang hanya sebesar 300.000 ton saja. Karena im untuk, dapat ‘melayani permintaas, kemungkinan besar perusahaan harus meng- iimpor sebagian dari desi beton yang iburuhkan untak meleyani pen- jualan, 4. Penjualan produk Boma pada berbagai daersh penjualan pada tahun 1970 adalah sebagai berikut: JawaBurt D&T 90,000 ton Jawa Tengah 70,000 toa Jawa Timur 2 70.000 ton LuarJawa 2 30.000 ton Penjualan seluruhnya : 260,000 ton & Potensi penyerapan/permintaan dori berbagai daerah penjualan akan ‘meningkat secara seimbang dari tahun ke tahun, 142 ‘Angina Peon Asggem erp ‘Dengan menggunakan data di atas, saudara sebagai Anggaran komisi ang- ‘garan pada perusahaan Boma diminta untuk menentukan: (Volume permintaan besi kerangka seluruh Indonesia untuk tahun 19D sampai dengan 19F, (2) Market share rat-ratadaripada perusahaan Boma untuk seluruh Indo-nesia. @) _Angka penyebaran hasil produksi perusahaan Boma untuk berbagei daerah ‘Penjualan yang ada. 4. PABRIK SEMEN ‘ata tentang pasaran semen di Indonesia ket sebagal bert: ‘i Indonesia terdspat 3 buah pabrik semen dengan kapasias potensial ma- sing-masing sebagai berkut! = Semen X. 400,000 ton ~ Semen ¥ : 125.000 ton = Semen Z + 200,000 ton Kapasitas yang drealisir setiap tahuninya tidak mungkin lebih dari 90%6 dari ‘kapasitas povensialnya. Sedangkan demand akan semen untuk seluruh In- oou'est corer ovat - 00 Trt weogear ¢ costs, ‘oo7t - - oos't eaoprNd -Z ose ose con's - 0899 orang 1 aon one, seecoot oswser suct9 ssc ose tee souopey weumeS, 00696 osvos ost'v = oor07 epi onset c0'soz osc06 = oe IT = moray 9 wos ee ooroe = - coves anmyyeaey °s oo e ove wore ose oou'ts wohuszeuer “bp oorest worse = a ooo ost vergeaer “¢ e007 ‘oor - - oos'tr Sag sue 056 56 - ose wrung Tr (on) eo) (a) (000) (won eagams deny z x x remy oes ‘wotou yep sano eegokuag yeas yor ome, HG ~ VG PsmuOpuy UmUaS UNSUO WOLD aRUPT POOL

You might also like