You are on page 1of 73
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) Perencanaan Pembangunan Gedung Instalasi Bedah (Ruang Operasi) RSUD HIS KONSULTAN PERENCANA 2020 BAB I PASAL 1 ld 12 13 13 PASAL2 21 22 23 24 PASAL3 31 32 33 34 PASAL4 44 42 43 44 PASALS 51 52 53 54 URAIAN PEKERJAAN. PEKERJAAN PERSIAPAN Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Pengukuran Site Foto Proyek Papan Nama Proyek......-- PEKERJAAN TANAH Lingkup Pekerjaan Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN PONDASI Lingkup Pekerjaan.. Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN STRUKTUR Lingkup Pekerjaan Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan .. Cara Pekerjaan PEKERJAAN DINDING Lingkup Pekerjaan... Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan aos wauw 12 14 16 16 17 20 23 24 25 PASAL 6 6.1 62 63 64 PASAL7 mW 72 73 14 PASAL8 81 82 83 84 PASAL9 91 92 93 94 PASAL 10 10.1 10.2 10.3 10.4 PASAL 11 Wd M2 3 PEKERJAAN FINISHING LANTAI Lingkup Pekerjaan... Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN PLAFON Lingkup Pekerjaan.... Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan . Cara Pekerjaan .... PEKERJAAN PENGECATAN Lingkup Pekerjaan. Bahan-Bahan ... Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN KUSEN Lingkup Pekerjaan, Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN PIPA PEGANGAN Lingkup Pekerjaan, Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan .. Cara Pekerjaan .. PEKERJAAN SANITASI Lingkup Pekerjaan, Spesifikasi Pekerjaan 7 7 28 28 29 29 30 31 32 32 33 35 36 36 37 38 40 40 40 40 4 4 42 iii 14 PASAL 12 121 12.2 123 124 PASAL 13 131 13.2 13.3 13.4 PASAL 14 14.1 142 143 14.4 PASAL 15 15.1 15.2 15.3 15.4 PASAL 16 16.1 16.2 16.3 16.4 PASAL 17 7A 172 Cara Pekerjaan PEKERJAAN INSTALISASI AIR BERSIA Lingkup Pekerjaan..... Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan .. Cara Pekerjaan PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR DAN BUANGAN Lingkup Pekerjaan Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan .. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Lingkup Pekerjaan...... Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan .... Cara Pekerjaan .... PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN DAN ALRM Lingkup Pekerjaan Bahan-Bahan Spesifikasi Pekerjaan . Cara Pekerjaan PEKERJAAN ATAP Lingkup Pekerjaan, Bahan-Bahan .... Spesifikasi Pekerjaan Cara Pekerjaan PEKERJAAN AKHIR Ketentuan Umum .... Cara Pekerjaan 42 44 44 44 45 45 45 46 47 48 48 49 50 50 50 51 51 32 52 53 54 iv Jenis pekerjaan yang dilaksanakan seperti tercantum dalam Daftar Kuantitas yaitu 1, Pekerjaan Persiapan a. Pekerjaan Pengukuran Site b, Papan Nama Proyek 2. Pekerjaan Tanah a. Menggali | m’ tanah biasa sedalam 1 meter b. Mengurug | m’ pasir urug cc. Mengurug 1 m* tanah urug 3. Pekerjaan Pondasi a, Beton Lantai Kerja Tebal 50 cm b. Beton Pile Cap © Beton K-225 ‘© Pembesian Besi D 12 Ulir * Pembesian Besi @ 8 polos ‘© Bekisting beton c. Pondasi Batu Kali Batu Kali ‘* Batu Kosong 4, Pemancangan Kayu Ulin 4. Pekerjaan Struktur a. Menggali I m3 tanah biasa sedalam 1 meter b. Mengurug 1 m3 pasir urug ©. Mengurug 1 m3 tanah urug n Pekerjaan Dinding Pasangan Dinding Batu Bata 1:3 Pasangan plesteran 1:4 Pasangan plesteran 1:2 aege Pasangan Acian 6. Pekerjaan Finishing Lantai 6. 1. 9. Pekerjaan Finishing Lantai a. Pemasangan lantai keramik polished 600x600 Pekerjaan Plafon b, Pemasangan Plafon Gypsum board T-9mm ¢. Pemasangan Rangka Plafond besi Hollow 4. Pemasangan Plafon Caleiboard T=6mm €. Pemasangan List Plafon Pekerjaan Pengecatan a. Pengecatan dinding interior setara Dulux b. Pengecatan dinding eksterior & beton ekspose setara Dulux Weathershield ©. Pengecatan Plafon Gipsum setara Dulux 4. Pengecatan Plafond Kalsiboard Setara Dulux €. Pengecatan List Plafond Gypsum setara Dulux Pekerjaan Kusen a. Pemasangan Pintu Aluminium b. Pemasangan Jendela Aluminium 10, Pekerjaan Pipa Pegangan i. 12 13. a. Pipa Pegangan Anti Karat 030 mm dan @60 mm, Pekerjaan Sanitasi b, Pemasangan Kloset Duduk c. Pemasangan Washerjet d. Pemasangan Paper Holder €. Pemasangan Kran Air £ Pemasangan Floor Drain g. Pemasangan Wastafel Pekerjaan Instalasi Air Bersih a. Pemasangan Instalasi Air Bersih Pipa PVC 01 % b. Tee Stuck PVC 01 % c. Croos PVC 61% 4. Elbow PVC 01% Pekerjaan Instalasi dan Buangan Pekerjaan Septictank oP Pemasangan Pipa Air Kotor Padat dan Cair 0 4. c. Tee Stuck PVC 6 4 d. Croos PVC 04 €. Elbow PVC 04 14, Pekerjaan Instalasi Listrik a. Pas, Kabei NYM 3x2,5 mm b. Pas, Downlight + Slim led Pas, Lampu TS 28 W ex. Philips / Sejenis Pas, Saklar ao ©. Pas, Stop Kontak £. Pas, MCB + Box Single ex. Schneider / Sejenis g. Pas, MCB 3 Phase + Box ex. Schneider / Sejenis 15, Pekerjaan Pemadam Kebakaran dan Alarm a. Pas, Fire Hydrant ex. Philips / Sejenis b. Pas. Indoor hydrant box ex. Philips / Sejenisnya 16, Pekerjaan Atap a, Pemasangan Penutup Atap Spandek b. Pekerjaan Rangka Atap 17. Pekerjaan Akhir a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi PASAL 1— PEKERJAAN PERSIAPAN 1.1 Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek ini 2. Bagian ini meliputi pengukuran site dan foto proyek 1.2 Pengukuran Site 1. Pelaksana harus sudah_—-memperhitungkan pengukuran dan penefitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (Boxwplank), pada site proyek 13 14 2. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada pengawas agar dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis, Papan Nama Proyek Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek yang berisi tulisan yang Sesuai dengan nama proyek, nama pekerjaan, harga pekerjaan, waktu pelaksanaan, nama Penyedia jasa , nama konsultan perencana, dan nama konsultan pengawas atau sesuai dengan petunjuk direksi atau sesuai dengan petunjuk peraturan pemerintah daerah setempat, Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum, Papan nama proyek memuat : - Nama proyek - Pemilik proyek - Lokasi proyek - Jumlah biaya (kontrak) ~ Nama Konsultan Perencana ~ Nama Konsultan Pengawas ~ Nama Pelaksana (Kontraktor) ~ Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun, Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus melakukan Pembersihan, pengukuran dari existing yang ada dan membuat patok-patok dan pemasangan bouplank. Foto Proyek 1, Pelaksana harus memperhitungkan biaya-—_pembuatan dokumentasi_ serta pengirimannya ke pemberi tugas serta pihak-pihak Jain yang diperlukan. 2. Yang dimaksudkan dengan pekerjaan foto proyek 3 phase, 5 set adalah Foto-foto proyek, berwarna, minimal ukuran postcard, untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh konsultan pengawas, dan 5 (lima) set album yang harus diserahkan pada serah terima pekerjaan untuk pertama kalinya, Foto proyek 3 phase dilakukan pada saat awal pelaksaan pekerjaan (0 %), pertengahan pekerjaan (50%) , dan akhir pekerjaan (100%). Posisi pengambilan foto 0%, 50%, dan 100% harus ditempat yang sama agar terlihat perbedaan yang signifikan pada proses pekerjaan. FASAL2Z—PEEERJAAN TANAH 21 LINGKUP PEKERJAAN 1, Menggali 1 m* tanah biasa sedalam 1 meter Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna, Pada pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang diperlukan untuk membentuk dimensi pondasi sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui 2. Mengurug 1 m* pasir urug Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna. Meliputi urugan pasir dibawah pondasi, urugan pasir dibawah perkerasan-perkerasan, urugan pasir di bawah lantai dan urugan pasir yang dianggap perlu, dan pemadatan urugan pasir. 3. Mengurug I m' tanah urug Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempumna, Pada pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan aris, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui 2.2 BAHAN-BAHAN 1, Pekerjaan Pasir Urug a. Pasir Urug Pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak mengandung tanah dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak bahan bangunan Iainnya Gambar 1. Pasir Urug 2. Tanah Urug a, Tanah Urug Tanah urugan harus memiliki tekstur yang cenderung remah, Struktur tanahnya berbentuk butiran-butiran, tanah tersebut bebas dari kandungan humus, material Tanah, bukanlah berupa Jumpurahan tanah urugan tersebut harus bersih dari sampah dan tidak mengandung batu berdiameter lebih dari 10 em. Gambar 2. Tanah Urug 2.3 SPESIFIKASI PELAKSANAAN L Menggali 1 m* tanah biasa sedalam 1 meter Galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar pelaksanaan, baik kedalaman, lebar maupun tingginya, Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang cukup dalam, maka jenis tanah tersebut harus dibuang/dibongkar dan diadakan perbaikan struktur tanah pondasi 2. Mengurug 1 m* pasir urug Lapisan urugan pasir harus disiram dengan air schingga menjadi padat dan dipadatkan sampai terbentuk lapisan pasir padat tebal sesuai gambar kerja. Urukan pasir, volume pasir timbunan disesuaikan dengan volume pekerjaan yang dijelaskan pada gambar kerja seperti urukan pasir di bawah pondasi/pondasi batu kosong, urukan pasir di lantai bangunan dan urukan pasir di tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 3. Mengurug 1 m* tanah urug Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, baru boleh dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian sesuai dengan gambar rencana. Direksi dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran, diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi 2.4 CARA PELAKSANAAN 1. Menggali 1 m* tanah biasa sedalam 1 meter a. Sebelum melaksanakan pekerjaan galian tanah untuk dudukan pondasi, Penyedia jasa harus memastikan mengenai dimensi galian pondasi yang akan digali, b. Penyedia jasa dapat memulai proses Penggalian tanah untuk pondasi ini apabila sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis atau konsultan pengawas. ©. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak Padat) maka bagian ini harus dikelurkan_ seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug. 4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka Jubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urukan pasir dan batu Kosong. e. Pekerjaan galian dilakukan pada daerah galian sebagai yang tercantum dalam gambar rencana, Kedalaman_penggalian harus sesuai dengan ketinggian rencana yang tertera pada gambar rencana berdiri sampai pekerjaan selesai, Tanah dan batuan hasil galian yang memenuhi persyaratan material untuk _urugan, dipakai untuk pekerjaan urugan. Tanah hasil galian yang tidak dipakai/terpakai untuk urugan dibuang ke tempat yang akan ditetapkan oleh Direksi. 2. Mengurug 1 m? pasir urug a. Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat, b. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. ¢. Pasir urug yang digunakan untuk mengurug dibawah pasangan batu kosong dan dibawah lantai harus berkualitas baik dan tidak mengandung zat-zat yang merusak konstruksi serta tidak bercampur dengan kotoran/sampah. . Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug, €. Pengurugan untuk bekas galian pondasi, atau yang lainnya yang akan ditimbun tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa / disetujui Direksi pekerjaan. f Semua pekerjaan urugan yang tidak memakai pasir urug, harus dipakai tanah yang bersih, bebas dari segala kotoran yang akan merugikan konstruksi 3. Mengurug 1 m? tanah urug Bagian-bagian yang harus di urug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainya), Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan, Semua urugan kembali dibawah atau di sckitar bangunan dan perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana, Material untuk pengurugan ini harus memenuhi spesifikasi ini, Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjuk Kontraktor. PASAL 3 - PEEERJAAN PONDASI 3.1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Beton Lantai Kerja Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai dan step-tile tangga. Pekerjaan ini meliputi pembuatan perkerasan alas pada area kerja struktur, 2. Beton Pile Cap Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan sempura. 3. Pondasi Batu Kali Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan sempurna. 4. Pemancangan Kayu Ulin Pekerjaan ini adalah pekerjaan pemancangan kayu ulin sebagai perkuatan pekerjaan konstruksi pondasi baik untuk keperluan jemabatan maupun pekerjaan pasangan batu proteksi atau dinding saluran 3.2 BAHAN-BAHAN 1. Beton Lantai Kerja t= 50.em a, Semen PC (50 kg/zak) Semen PC yang digunakan harus bermerek standar produksi dalam negeri seperti semen Tonasa, Semen Bosowa, Semen Gresik dan lain-lain yang telah disetujui kualitasnya oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe 1 sesuai spesifikasi yang (ermuat dalam SNi dan harus sesuai dengan kondisi lapangan. Gambar 3. Semen PC b. Pasir Beton Kadar lumpur yang diizinkan untuk pasir beton adalah 5 % (ditentukan terhadap berat kering) dengan dilaukan pengetesan kadar lumpur dilapangan, 73 Gambar 4. Pasir Beton Koral Beton Koral yang dipakai harus bersih dari kotoran, dengan besar butiran yang bermacam-macam, cukup kasar dan tidak cacat sebagai akibat pengaruh kimia atau rusak dan harus bersifat massif (tidak boros). Koral yang lempeng serta rapuh tidak boleh dipakai, 10 Gambar 5. Koral Beton 2. Beton Pile Cap 2.1 Beton K-225, a, Semen Portland Semen PC yang digunakan harus bermerek standar produksi dalam negeri seperti semen Tonasa, Semen Bosowa, Semen Gresik dan lain-lain yang telah disetujui kualitasnya oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan PC tipe 1 sesuai spesifikasi yang termuat dalam SNI dan harus sesuai dengan kondisi lapangan. b. Pasir Beton Kadar lumpur yang diizinkan untuk pasir beton adalah 5 % (Gitentukan terhadap berat kering) dengan dilaukan pengetesan kadar lumpur dilapangan. ¢. Kerikil (Maksimum 30 mm) Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu.baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971 4. Air Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum 2.2 Pembesian Besi WW Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya, Besi beton —_harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Besi yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu besi D 12 Ulir dan besi @ 8 polos. Kawat beton dari baja lunak dan tidak disepuh / dilapis seng. Diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi_beton harus memenuhi syarat-syarat, 2.3 Bekisting beton 2x pakai a. Kayu Kelas IIT Mutu dan kualitas kayu yang dipakai untuk bekisting sesuai persyaratan seperti kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus. Tanpa cacat mata kayu, putih kayu dan retak. ‘Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan mutu kayu kelas TIL b. Paku Paku digunakan standar yang dikeluarkan oleh pabrik atap sebelum digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi. Tidak bengkok dan tidak berkarat, Ukuran paku yang digunakan yaoitu 5 cm ~ 10 em, ¢. Minyak Bekisting Minyak pada pekerjaan bekisting tidak boleh terkontaminasi dengan zat lain 3. Pondasi Batu Kali 3.1 Pemasangan Pondasi Batu Kal a, Batu kali Batu kali yang dipakai harus dari jenis batu kali belah yang mempunyai gradasi yang baik dengan diameter maksimum 25 12 cm, Batu belah dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah menjadi ukuran normal. Gambar 6, Batu Kati b. Semen Portland Semen yang dipakai harus memenuhi standart N.1, 8 Type 1 menurut ASTM dan memenuhi $400 Portland Cement. ©. Pasir Pasang Pasir pasang harus bersih (bebas dari lumpur), gradasi agak kasar dan tidak mengandung kotoran bahan organik Pasir pasang_menggunakan pasir lokal warna hitam dan agak kusar (diambil dari dalam sungai. Gambar 7. Pasir Pasang 3.2 Pemasangan Batu Kosong a. Batu belah Untuk pekerjaan batu kali/belah digunakan Batu kali/belah yang berukuran maksimum 10 cm — 15 cm, berwarna abu-abu hitam dan tidak berpori. 13 Gambar 8. Batu Belah b. Pasir Urug Pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran- kotoran, tidak mengandung tanah dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak bahan bangunan lainnya. 7 Gambar 9. Pasir Urug 4, Pemancangan Kayu Ulin a, Balok Kayu Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah kayu ulin kelas 1. 14 Gambar 10. Balok Kayu Ulin 33 SPESIFIKASI PELAKSANAAN 1, Beton Lantai Kerja tebal 50 em Kuantitas bahan untuk lantai kerja, bahan drainase porous, baja tulangan dan mata pembayaran lainnya yang berhubungan dengan struktur yang telah selesai dan diterima akan diukur untuk dibayarkan seperti disyaratkan pada Seksi lain dalam spesifikasi ini. Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar sebagai beton struktur atau beton tidak bertulang. Beton struktur harus beton yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai fo’=20 MPa atau K-250 atau lebih tinggi dan beton tak bertulang harus beton yang disyaratkan atau disetujui untuk fe’=15 MPa atau K-175 atau fe’=10 MPa atau K-125. Apabila beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang lebih rendah, maka volumenya harus diukur sebagai beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih rendah. Untuk lantai kerja menggunakan mutu beton K-125, 2. Beton Pile Cap a. Beton K-250 b. Pembesian Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu ~ U-32 tegangan Leleh karakteristik minimum 3200 kg/em2), Untuk Besi Diameter diatas 12 mm (Besi Ulir) (BJTD), 15 - U-24 tegangan Leleh karakteristik minimum 2400 kg/em2). Untuk besi Diameter 8 mm s/d Diameter 19 mm (Besi Ulir) (BITD). Bekisting beton 2x pakai Bahan bekisting menggunakan kayu alas/tahun yang cukup umur kering dan keras dengan ketebalan 2 cm, untuk penggunaannya dengan persetujuan Direksi, Pasang bekisting harus kuat, rapi dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa_mengubah bentuk, Kerapihan dan ketelitian pemasang bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang yang datar dan rata, Celah-celah antar papan harus rapat agar pada waktu mengecor air tidak merembes keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari kotoran dan dibasahi dengan air. Bekisting harus benar-benar menjamin agar air yang terkandung dalam adukan beton tidak hilang atau berkurang. Pengerjaan__bekisting sedemikian rupa sehingga hubungan papan bekisting terjamin rapat dan tidak akan menimbulkan kebocoran 3. Pondasi Batu Kali a, Batu Kali Untuk pekerjaan batu kali/belah digunakan Batu kali/belah yang berukuran maksimum 10 em 15 em, berwara abu-abu hitam dan tidak berpori Batu Kosong Pekerjaan pasangan batu kali kosong dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar, Pada setiap celah pasangan batu kosong diisi dengan pasir pasang yang berkwalitas baik dengan butiran pasir yang sama sehingga dapat ‘mengisi seluruh celah pasangan batu kali, kemudian disiram air bersih hingga padat dan rata, 4, Pemancangan kayu ulin 16 Ukuran-ukuran kayu yang digunakan adalah 8/8, 10/10, dan 12/12 atau kayu bundar dengan diameter 10 cm — 12 cm dengan panjang 2 sid 4 meter serta harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan sedikit akibat penggergajian. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana 3.4 CARA PELAKSANAAN 1, Beton Lantai Kerja tebal SO cm Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja. Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember, Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditcntukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya 2. Beton Pile Cap Pada tahapan persiapan tanah di sekeliling pile digali sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan Setelah dilakukan penggalian tanah, dasar pile cap harus diurug pasir terlebih dahulu, ketebalan pasir setebal 10 cm atau mengikut gambar kerja, Pada pondasi tiang Pancang yang tersisa di permukaan dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja. Selanjutnya melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah tiang pancang sesuai dengan gambar rencana. Penggunaan batako ini dipilih arena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta cukup murah untuk pada akhimya ditimbun bersama saat pengecoran. Setelah proses bekisting, sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10 cm. Kemudian langkah selanjutnya melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan bawah, persiapan stek 7 pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan beban pengecoran dan meratakan Kondisi tanah seperti semula, Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pada pile cap, 3. Pondasi Batu Kali a. Batu Kali Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran- pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi. Setiap pentahapan pekerjaan Pondasi ini kontraktor harus membuat Shop Drawing dan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan. Sebagai lantai kerja untuk pasangan pondasi ini dipasang aanstampang, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, schingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Diatasnya dipasang Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps, Dibagian samping dirapikan (diplester) Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc: 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen b. Batu Kosong Pekerjaan pasangan batu kali kosong dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar, Pada setiap celah pasangan batu kosong diisi dengan pasir pasang yang berkwalitas baik dengan butiran pasir yang sama schingga dapat mengisi seluruh celah pasangan batu kali, kemudian disiram air bersih hingga padat dan rata 4, Pemancangan kayu ulin Badan pondasi bangunan yang akan dibangun harus dibersikan dari segala macam rintangan dan kotoran-kotoran, Pekerjaan pemancangan dilakukan pada bagian dasar bangunan dengan distribusi / penempatan tiang sesuai gambar rencana, Pemancangan 18 dilakukan mengunakan mesin pancang hingga cerucuk kayu ulin yang dipancang mencapai tanah keras. Pekerjaan pemancangan akan dihentikan setelah kedalaman tercapai dan disetujui Direksi Teknik. PASAL4—PEKERJAAN STRUKTUR 41 42 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan- peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik Pekerjaan ini meliputi pekerjaan sloof, pekerjaan kolom, balok lantai dan pekerjaan talang beton. BAHAN-BAHAN a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah: 1. Beton mutu K-250 untuk beton struktur (sloof, kolom, balok, plat lantai). 2. Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada pasangan bata. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia. b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data_pengalaman pelaksanaan dilain tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium. ©. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau kubus beton, menurut ketentuan ~ ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton Indonesia mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton Indonesia tanpa menggunakan penggetar. Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama, Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan. 19 . Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data- data kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut hharus disertai sertfikat dari laboraturium. ©. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan ‘maksimum 12 cm. Cara pengujian sebagai berikut : Contoh beton diambil tepat sebelum difuangkan kedalam cetakan beton (bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya, Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya, Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas dan dicatat secara tertulis. 43 SPESIFIKASI PELAKSANAAN Spesifikasi Umum a Mutu beton yang dipakai K-250 dan baja tulangan yang dipakai BJTD 320 MPa dan BITP 240 MPa untuk pekerjaan sloof, seperti dijelaskan pada pasal mengenai pekerjaan beton. b. Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi sesuai dengan gambar rencana. Dibawah beton sloof harus dibuat lantai kerja dari beton tumbuk tebal 5 cm. ©. Stek-stek kolom, harus distek setepat-tepatnya sebelum pengecoran beton dilaksanakan. 20 d. Harus diperhatikan selebum memasang bekisting dan tulangan sloof, pipa-pipa pembuangan air-kotor dan supply air bersih yang lewat dibawah sloof harus sudah terpasang pada posisi yang tepat. 1, Sloof 15x20 em Tanah dibawah areal sloof harus diperbaiki sehingga _memenuhi persyaratan kepadatan tanah dasar. Setelah lapisan tanah dasar ‘memenuhi persyaratan, diatasnya diberi lapisan pasir setebal 5-10 cm padat dan diatasnya lagi diberi lapisan lantai kerja setebal 5 cm dengan campuran 1 pe : 3 pasir : 5 kerikil, Bekisiting : Sebelum dimulai pekerjaan bekisting Kontraktor harus terlebih dulu ‘mengajukan shop drawing tentang pekerjaan yang bersangkutan dan bila telah disetujui_ oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, maka pekerjaan dapat —dilanjutkan, Persyaratan pekerjaan bekisting harus disesuaikan dengan persyaratan bekisting untuk pekerjaan struktur atas Pembesia Pembesian harus dipasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas. Mutu besi tulangan yang dipakai adalah BJTD 40 > $ 12 mm dan BJTP 24 < $12 mm. Pekerjaan Beton : Sebelum pelaksanaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus mengajukan _permohonan —pengecoran. ke ~—-Konsultan Pengawas/pengawas lapangadireksi teknik. Dalam permohonan pengecoran ini harus dicantumkam berbagai hal yang akan berpengaruh terhadap konstruksi. Permohonan pengecoran ini akan digunakan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik untuk mengecek persiapan ke lokasi yang akan dicor. Mutu beton untuk pondasi, plat lantai plat dak adalah K-225, 2. Pekerjaan Kolom 24 Pembesian : Sebelum metaksanakan pekerjaan pembesian kolom, Kontraktor harus mengajukan shop drawing untuk disetujui_-Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Setelah ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi_teknik, pembesian kolom baru dapat dimulai, Sambungan-sambungan kolom harus mengikuti gambar rencana atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, Sambungan-sambungan las tidak diperkenankan, Pembengkokan pada daerah yang mengalami pengecilan harus linear mulai dari permukaan bawah balok bersangkutan hingga permukaan atasnya, Mutu besi tulangan yang digunakan adalah BJTD 40 > $12 mm dan BITP 24 < @ 12 mm. Bekisting : Dalam pemasangan bekisting kolom, harus diperhatikan dimensi- dimensinya dan juga posisi vertikalnya, Unting-unting harus selalu dipasang pada dua sisinya dan harus mudah dicek oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada as-as kolom harus diberi tanda untuk memudahkan pengecekan terhadap pengukuran horizontal maupun vertikal. Tanda-tanda dapat dibuat dari cat dengan wama yang kontras. Mutu beton Mutu beton yang digunakan untuk semua kolom adalah adalah sesuai dengan analisa bahan pekerjaan pembetonan Pengecoran : Kegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan pembesian kolom. Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat _menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa ada tambahan biaya. . Balok Lantai Pembesian : Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian balok, Kontraktor harus mengajukan shop drawing untuk —disetujui_-Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, Setelah ada persetujuan 22 dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi_teknik, pembesian balok baru dapat dimulai, Sambungan-sambungan balok harus mengikuti gambar rencana atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas. Sambungansambungan las tidak diperkenankan, Mutu besi tulangan yang digunakan adalah BJTD 40 > @ 12 mm dan BJTP 24 < 612mm, Bekisting : Dalam pemasangan bekisting balok, harus diperhatikan dimensi- dimensinya dan juga posisi horizontalnya. Mutu beton. Mutu beton yang digunakan untuk semua balok adalah sesuai dengan analisa bahan pekerjaan pembetonan. Pengecoran : Kegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan pembesian balok. Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa ada tambahan biaya, 4. Talang Beton Apabila terlihat adanya cacat tersebut diatas maka talang tersebut harus dibongkar dan diperbaiki /diganti hingga disetujui Owner/ Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal ini adalah tanggung-jawab Kontraktor tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah, Saringan talang harus tepat masuk pada lubang sparing sehingga tidak ada celah. Sebelum pembuatan saringan talang, Kontraktor harus meneliti dan dianjurkan mengukur diameter pipa sparing yang terpasang. 4.4 CARA PELAKSANAAN 1, Sloof 15x20 em a. Memasang papan bekisting sloof yang telah dirakit sebelumnya sesuai dimensi rencana. Bekisting yang digunakan adalah papan dengan tebal 2 cm dan diberi pengaku berupa kasau 5/7 cm. b. Menempatkan tulangan Sloof yang telah dirangkai, Seluruh sloof menggunakan tulangan utama berupa Baja Tulangan Polos (BJTP 24) O12 dan sengkang berupa Baja Tulangan Polos (BITP 24) 08 23 dengan jarak sesuai dengan gambar kerja yang ada. Mamasang beton tahu di bawah tulangan untuk menjaga agar baja tulangan tidak turun pada saat pengecoran dan memberi selimut beton, ©. Pengecoran sloof menggunakan adukan beton yang dibuat secara manual dengan komposisi adukan 1 : 2 ; 3 setara dengan beton mutu K- 250 menggunakan molen beton (concrete mixer). Dari molen, adukan dituang ke bak penampungan sementara berukuran 170 x 60 x 10 cm kemudian diangkut oleh pekerja menggunakan ember. Pekerja kemudian menuang adukan ke dalam bekisting Sloof sampai batas tanda pengecoran, d. Adukan dipadatkan dengan cara menusuk-nusukkan kasau ke adukan pada saat pengecoran. ©. Pembongkaran bekisting Sloof dilakukan setelah beton berumur 4 hari. Pembongkaran bekisting dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak merusak bentuk sloof 2. Pekerjaan Kolom a. Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran dengan jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian dimana bagian yang tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm dan berdiameter 10 mm. b. Tiap pertemuan dinding, dinding dengan Tuas yang lebih besar dari 9 m? dan dinding dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom-kolom praktis dan ring-ring balok, dengan ukuran minimal 13 om x 13 em. b. Tulangan kolom praktis/ring balok adalah 4 diameter 12mm dengan sengkang diameter 8 mm jarak 20 cm atau sesuai dengan gambar rencana, ¢. Untuk listplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus diberi kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok. 3. Balok Lantai 24 a. Menentukan Ketinggian balok dan plat lantai,pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan Theodolit. Memasang scaffolding dan bekisting balok dan plat lantai Langkah-langkah: ‘Memasang scaffolding yang telah disusun untuk mencapai ketinggian tertentu, Memasang balok kayu 8/12 arah horizontal di atas scaffolding untuk mencegah lendutan. ‘Memasang bekisting dengan menggunakan kayu kasau 5/7, untuk mendapatkan ketinggian bekisting yang seragam digunakan theodolil. Memasang multiplek di atas atas perancah yang telah rata, Merakit tulangan balok dan plat lantai. Perakitan dilakukan di atas bekis ing yang telah disiapkan sebelumnya. Penulangan pada balok dan pelat lantai dibedakan menjadi tulangan lapangan dan tulangan tumpuan. Melakukan pengecoran balok dan plat lantai, Langkah- Jangkahnya sebagai berikut: Memeriksa tulangan apakah telah sesuai denganbes tek baik dari segi jarak tulangan dan diameter tulangan. Membersihkan daerah yang akan dicor dari kotoran dan sisa kawat pengikat kemudian membasahi multiplek dengan air. Mengecor balok dengan plat lantai Memadatkan adukan dengan menggunakan vibrator. Meratakan adukkan dengan menggunakan papan. Apabila pengecoran terpaksa dihentikan maka penghentian pengecoran minimal pada jarak % L, yaitu pada titik pertemuan antara momen tumpuan dengan momen lapangan dimana pada titik tersebut momennya adalah nol. Untuk melanjutkan Kembali pengecoran maka pada permukaan beton lama dilumuri oleh bonding agent atau perekat beton, perekat yang digunakan adalah sikabond, 25 4, Talang Beton Pemasangan dan penyetelan talang harus tegak lurus terhadap permukaan plat beton. Bagian talang yang miring dengan sudut tertentu harus sesuai dengan Gambar kerja. Semua talang pada saat terpasang harus rapi, tidak boleh ada retak, pecah, goresan, cacat lain, kotor maupun noda PASAL 5 —PEKERJAAN DINDING 5.1 LINGKUP PEKERJAAN 1 Pasangan Dinding batu bata 1:3 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik Pekerjaan pasangan bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas. Pasangan Plesteran Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan /ditunjukan dalam gambar, termasuk belt course, lengkungan (niche) Perbandingan plesteran pada pekerjaan dinding yaitu 1:4 dan 1:2. Pasangan Acian Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh bagian yang dijelaskan dalam gambar dan petunjuk Pengawas. 5.2 BAHAN-BAHAN Pasangan Dinding batu bata 1:3 a, Bata Merah Bata merah yang bermutu baik, pembakarannya sempuma, bebas dari cacat dan retak, produksi lokal dan memenuhi 26 persyaratan dan bahan-bahan PBI 1970. Ukuran batu bata dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang disyaratkan dalam gambar (15 om), yaitu: 5.x 11 x 22 em, Gambar 11. Bata Merah b. Semen Portland Semen yang dipakai harus memenuhi standart NI. 8 Type menurut ASTM dan memenuhi $400 Portland Cement, ©. Pasir Pasang Pasir pasang harus bersih (bebas dari lumpur), gradasi agak kasar dan tidak mengandung kotoran bahan organik. Pasir pasang menggunakan pasir lokal warna hitam dan agak kasar (diambil dari dalam sungai). 2. Pasangan Plesteran a. PC Semen yang dipakai harus memenuhi standart N.1. 8 Type 1 menurut ASTM dan memenuhi $400 Portland Cement. b. PP Pasir pasang harus bersih (bebas dari lumpur), gradasi agak kasar dan tidak mengandung kotoran bahan organik, Pasir pasang menggunakan pasir lokal warna hitam dan agak kasar (diambil dari dalam sungai). 3. Pasangan Acian 27 a, Semen PC Semen yang dipakai harus memenuhi standart N.1. 8 Type 1 menurut ASTM dan memenuhi $400 Portland Cement.. Apabila diperlukan, acian dibuat dengan bahan PC dicampur air sampai mencapai hasil kekentalan yang sempuma. Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan. 5.3. SPESIFIKASI PELAKSANAAN 1, Pasangan Dinding Batu Bata 1:3 Pasangan batu bata /batu merah, dengan menggunakan aduk dengan campuran ISP : 4 PP. Batu bata merah yang di gunakan batu bata merah ex lokal dengan kualitas terbaik sesuai dengan persyaratan teknis ini, siku dan telah disetujui oleh pengawas, dan sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air terlebih dahulu sekurang kurangnya selama 1 jam. Pencampuran adukan/spesi harus menggunakan beton molen dengan rpm 20/mnt dalam jangka waktu minimal 2 menit. Pasangan batu bata sebelum diplester harus di basahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan, 2. Pasangan Plesteran a. Bahan-bahan untuk plesteran, kecuali semen portland, sebclum pemakaian harus disaring terlebih dahulu dengan saringan lubang persegi sebesar 5 mm. b. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan / dilakukan bidang- bidang/permukaan yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu. Bidang-bidang yang berlumut harus dibersihkan dengan sikat_kawat baja. Setelah bersih, permukaan/ bidang-bidang 28 tersebut disiram dengan air kemudian baru pekerjaan plesteran dapat dimulai 3. Pasangan Acian Plesteran harus digosok berulang-ulang dengan acian PC sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil halus dan rata, 5.4 CARA PELAKSANAAN 1, Pasangan Dinding Batu Bata 1:3 Setelah bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikeruk sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air. Dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan bata sama sekali tidak diperkenankan, Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan Pengawas, Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua Pasangan dinding bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada sisiyang tampak. Pasangan batu bata / batu merah, dengan menggunakan aduk dengan campuran 1SP : 3PP. 2. Pasangan Plesteran 1:4 Setelah galian tanah sudah mencapai kedalaman yang direncanakan, Pekerjaan Dinding harus terkontrol waterpass baik arah vertical ‘maupun horizontal. Batu kali yang akan dipasang harus dipecah dulu jangan memakai batu yang blonos. Plesteran dinding atu. kali dengan campuran yang disepakati dilaksanakan pada Semua dinding tersebut. Kelembaban plesteran stabil dan kemudian harus 29 diperhalus dengan acian, Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak harus dibongkardan diperbaiki atas biaya pemborong. Pasangan Acian Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman secukupnya agar tidak terjadi keretakan pada permukaan, Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaiutu mixing antara adukan kering MU-200 dengan air. Sebelum mengaci usapkan air pada permukaan plesteran agar permukaan plesteran dapat menyerap air semen dengan baik. Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata dengan peralatan, Haluskan permukaan acian yang sudah kering dengan mengamplas menggunakan kertas semen hingga rata dan halus. BASAL 6—PEKERJAAN FINISHING LANTAI LINGKUP PEKERJAAN 6.1 62 1 Pemasangan lantai keramik polished 600x600 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik, Pekerjaan lantai ini meliputi pekerjaan keramik lantai 600x600. BAHAN-BAHAN 1 Pemasangan lantai keramik polished 600x600 a. Ubin keramik Ubin harus dipasang sesuai gambar untuk semua lantai dan area dinding, permukaanharus lurus dan rata terhadap garis acuan yang diinginkan. Naad/siar-siar harus saling tegak lurus. 30 Gambar 12. Ubin Keramik b. Semen portland Semen yang dipakai harus memenuhi standart N.1.8 Type | menurut ASTM dan memenuhi $400 Portland Cement. c. Pasir pasang Pasir pasang harus bersih (bebas dari lumpur), gradasi_ agak kasar dan tidak mengandung kotoran bahan organik. Pasir pasang menggunakan pasir lokal warna hitam dan agak kasar (diambil dari dalam sungai), d. Semen warna Lebar nat keramik dan fungsi produk pengisi nat yang dianjurkan adalah nat keramik pada area Interior Lebar nat <3 mm, Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grow!) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran, Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. 6.3 SPESIFIKASI PELAKSANAAN 1. Pemasangan lantai keramik polished, 600x600 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bemoda. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat seperti yang disyaratkan, Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai 31 jenuh, Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/balkon. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya, Kecuali pemasangan keramik cutting tanpa nat, Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhar/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain, Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siamya bertemu siku, lengkung dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan dan diratakan agar pasangan tidak turun/retak sewaktu_menerima beban diatasnya, Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar, demikian juga pengambilan as pemasangan 64 CARA PELAKSANAAN Pemasangan lantai keramik polished 600x600 ‘Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan pasir urug padat menurut ukuran yang telah ditentukan, Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman air. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan penutup lantai yang dipakai. Pada bahan penutup Jantai yang berlubang akibat pengunci pintu, harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone sealant, Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli PASAL7—PEKERJAAN FINISHING PLAFON 32 7.1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan plafond meliputi pekerjaan rangka plafond, pekerjaan plafond gypsum board t =9 mm, pemasangan plafon calciboard, dan pemasangan list plafon 7.2 BAHAN-BAHAN 1, Pemasangan Plafon Gypsum board T=9mm a. Gypsum board Gambar 13. Gypsum Board b. Paku skrup Gambar 14, Paku Sekrup 2. Pemasangan Rangka Plafond besi Hollow a. Besi Hollow2x4t4mm * Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak kurang dari yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C754. 33 + Semua rangka Metal Hollow harus dianti korosi, dicat anti karat 2 (dua) lapis ketebalan 40 micron dengan Q.D Universal Primere Green Ex ICI dengan aplikasi sesuai dengan persyaratan dari Produsen atau hot deep galvanized sesuai dengan ASTM A 525 kecuali ditentukan lain oleh Perencana dan Pengawas. EAE SS Gambar 15. Besi Hollow 2x4 b. Aksesoris (perkuat, Las dll) 3. Pemasangan Plafon Caleiboard T=6mm a. Kalsiboard Gambar 16. Kaisiboard b. Paku skrup 4. Pemasangan List Plafon a. List gypsumboard + Ketebalan papan gypsum adalah sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjuk, dengan ketebalan 12 mm sesuai denag ASTM C 80, Untuk sistem aplikasi dan jarak rangka sesuai 34 dengan gambar atau persyaratan dari produsen dan disetujui oleh Perencana dan Pengawas ‘© Gypsum yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan ASTM C 36. Gypsum tersebut dari produk, dan tidak terbatas sebagai berikut © Gyprock © Sheetrock © Boral Jaya Board Gambar 17. List Gypsumboard b. Paku Paku sekrup yang digunakan adalah paku anti karat 7.3. SPESIFIKASI PELAKSANAAN Pemasangan Plafon Gypsum board Penutup Plafond Gypsum dipasang pada rangka ini, dengan menggunakan screw gypsum. Hasil akhir harus siku dan waterpas, Pada bagian plafond yang berhubungan dengan dinding diberi List Profil plafond gypsum. Untuk penutup plafond dipakai - Ukuran : Standard pabrik, tebal 9 mm (60x120) em/ - Produksi : Jaya board / dinogibs setara - Wana : ditentukan kemudian - Type : ditentukan kemiudian ~ Kualitas : Standard dan untuk ruang-ruang utama & lobby Pemasangan Rangka Plafond besi Hollow Untuk Rangka dan gantungan Plafond di pakai Besi Hollow 40x40 t. 0.35 dan atau sesuai gamabr kerja, 35 3. Pemasangan Plafon Caleiboard a, Sebelum papan kalsiboard dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian tinggi/kerataan permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi pemasangan tethadap ketentuan Gamar Kerja, serta Jurus dan waterpas pada tempat yang sama b. Pemasangan papan kalsiboard dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat. ¢. Jenis/bentuk tepi papan kalsiboard harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar kerja 4, Pemasangan List Plafon List Profil Plafond Gypsum dengan kualitas terbaik 74 CARA PELAKSANAAN 1, Pemasangan Plafon Gypsum board T=9mm a. Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan penutup plafond dan harus mendapat persetujuan Konsultan Perancang, Konsultan MK dan pemberi tugas. b. Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang plafond yang rata, datar dan tidak melengkung, sedang bagian bawah dari rangka penggantung kayu harus diserut Tata, ¢. Pemasangan plafond harus rata, Naad-naad yang pecah pada waktu pemasangan harus segera diganti d. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama bertanggungjawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap: + Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus disangga oleh rangka plafond + Kemungkinan dibuatnya ubang-lubang untuk pemeriksaan + Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnya alat-alat penggantung, sehingga plafond menjadi bergelombang karenanya 36 © Kemungkinan-kemungkinan pemasangan —_alat-alat maintenance pada plafond luifel di luar bangunan. 2. Pemasangan Rangka Plafond besi Hollow Rangka Plafond Besi Rangka plafond induk mengunakan besi siku dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada dinding dan dilaskan/ dibautkan pada kuda kuda baja, Untuk rangka pembagi mengunakan besi Hollow channel, Gantungan Plafon dilekatkan/ dilaskan langsung pada kuda kuda baja. Jarak gantungan plafond setiap 1 m2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. Kontraktor bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini. 3. Pemasangan Plafon Calciboard T=6mm. a. Rangka papan kalsiboard untuk pemasangan di langit-langit partisi atau tempattempat lainnya, yang terdiri dari bahan baja yang sesuai dari standar pabrik pembuatnya yang dibuat Khusus untuk pemasangan papan kalsiboard seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini. b. Papan kalsiboard dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat pengencang yang direkomandasikan, dengan diameter dan panjang yang sesuai, c. Sambungan antara papan kalsiboard harus menggunakan pita penyambung dan perekat serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat papan kalsiboard 4. Pemasangan List Plafon Pemasangan list plafon di pasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafon dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup PASAL 8—PEKERJAAN PENGECETAN 8.1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi Pengecatan dinding interior setara Dulux, Pengecatan dinding eksterior & beton ekspose setara Dulux 37 8.2 Weathershicld, Pengecatan Plafon Gipsum setara Dulux, Pengecatan Plafond Kalsiboard Setara Dulux dan Pengecatan List Plafond Gypsum setara Dulux. BAHAN-BAHAN 1. Pengecatan dinding a. Plamuur Plamuur denga kualitas baik agar pori-pori kecil dan retak-retak halus tertutupi. b. Cat dasar Cat yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang, spesifikasi, dan aturan pakai. Cat yang dipakai adalah dari setara Merk DULUX Standar ICI atau merk lain yang setara dengannya baik dari segi harga dan kualitas. ¢. Roll cat tembok Lebar dan bahan roll yang digunakan mampu menjangkau area yang akan di cat. 2. Pengecatan dinding eksterior & beton ekspose setara Dulux Weathershield Bahan cat yang digunakan adalah Cat dinding luar/exterior _: Type cat weather coat ( Weathershield) atau setara, Primer 1 lapis Alkali Resisting Primer, Undercoat 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam, Cat-catan akhir untuk exterior: 2 lapis cat weather shield setebal 2x 30 micron, semua lapis sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal, Cat dinding dalam/interior : Type cat acrilyc emultion, atau setara 38 83 Cat akhir untuk interior 2 lapis setebal 2x30 micron, semua lapis schingga dicapai_permukaan yang merata dan sama tebal. Warna akan ditentukan kemudian, Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-4. SPESIFIKASI PELAKSANAAN a, Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah), Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi_ mutu pengecata. Seluruh bidang pengecatan untuk dinding dalam diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan, Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas serta nstalansi didalamnya telah selesai dengan sempurna, Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi / Konsultan Pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi selam tidak lebih 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan, Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya, Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/peerimaan bahan yang dikirim oleh Penyedia Jasa Konstruksi ke tempat pekerjaan, 39 8.4 i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang, bersangkutan, j. Hail pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain, Kk, Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab _atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan _perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan. | Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya. m. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempuma, CARA PELAKSANAAN 1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond. 2. Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwama sama, pengecatan 2 (dua) kali, 3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan ‘memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan 4, Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut: * Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih. * Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih * Pengecatan dengan cat tembok emulsion sampai rata, 2 (dua) kali, 40 * Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata dan sama, 5. Pekerjaan Pengecatan Kosen, Pintu, Jendela, dan Bidang Kayu Liannya. © Semua permukaan bidang kayu yang akan dicat seperti kosen, daun pintu, daun jendela, listplank, dan permukaan lainnya yang terlihat harus di menie, diplamir dan diamplas hingga halus sebelum proses pekerjaan pengecatan dilaksanakan, * Pekerjaan cat dilakukan sampai warnanya sama dan merata pada semua bidang, 2 (dua) kali pengecatan berdasarkan uraian daftar kuantitas harga dan bahan, * Cat yang digunakan adalah cat dengan kualitas baik dan tidak ‘mengandung senyawa yang mengancam kesehatan pengguna. * Wama cat yang akan dugunakan untuk pengecatan bidang dinding dan plafon harus mendapat persetujuan dari direksi teknis. 6. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut © Membersihkan bidang plafond yang akan dicat ‘+ Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas, 7. Warna yang digunakan * Ditentukan oleh pemberi tugas atau pemilik dari bangunan tersebut PASAL 9—-PEKERJAAN KUSEN 9.1 LINGKUP PEKERJAAN Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna, Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu dan kusen jendela seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan, 41 92 BAHAN-BAHAN 1. Pemasangan Pintu Alumi a. b. me pe . Gawang Kusen aluminium 4” Bingkai pintu aluminium 6" Alluminium strip/Alexis 15 em Pasangan kaca , = 8mm Handle stainless stell Door closer Kunei tanam biasa Yang dimaksud adalah kunci tanam yang dipasang pada sisi ketebalan daun pintu dengan kualitas baik. Kunci tanam dipasang harus lengkap dengan plat anak kunci sebanyak 3 buah dan plat- plat penyangkut lidah-lidah kunci. Kunci KM/WC dilengkapi dengan plat dan tanda penunjuk/indikator kosong/isi yang terlihat dari sisi luar kamar mandi. Engsel Pintu Engsel yang digunakan adalah engsel kuningan 3” untuk daun Jendela dan ukuran untuk daun pintu. Untuk daun pintu digantung dengan engsel sebanyak 3 buah dan untuk jendela dipasang 2 (dua) buah engsel. Karet dan silent Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu “Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau yang setara Aksesoris Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari vinyl dan pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser. Finishing untuk permukaan kusen pintu yang 42 bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui Pengawas, 93 SPESIFIKASI PELAKSANAAN 1, Pemasangan Pintu dan Jendela Aluminium a. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m? Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil test. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman wama disyaratkan, sebelum proses fabrikasi ‘warna, profil-profil harus diseleksi secermat mungkin, Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan wama yang sama, Pekerjaan memotong, punch dan rill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu. 9.4 CARA PELAKSANAAN 1, Pemasangan Pintu dan Jendela Aluminium Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar- gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain 43 Semua frame baik untuk kusen dinding kaca tuar dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya, |. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata . Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/em2 Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang sudah disetujui Pengawas. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringin/grout Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan 44 jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin, Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat persetujuan Pengawas, Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak lurus terhadap gari horizontal, Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar perencanaan. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen atau yang disetujui Pengawas Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain, Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen penggantung. PASAL 10 —PEKERJAAN PIPA PEGANGAN 10.1 LINGKUP PEKERJAAN Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempumna, Pada pekerjaan pipa pegangan ini menggunakan pipa anti karat 030 mm dan 060 mm. 4s 10.2. BAHAN-BAHAN 1. Pipa Pegangan Anti Karat 630 mm dan @60 mm a. Pipa anti karat ©30 mm dan 60 mm. Gambar 18, Pipa anti karat 030 mm dan G60 mm. b._ Assesoris (perkuatan, las dil) 10.3 SPESIFIKASI PELAKSANAAN Klasifikasi jenis pipa dan ketebalan pipa uPVC yang digunakan Diameter dalam Tebal dinding minimum dia. 50 sd 75 mm 3,00 - 4,15 mm dia. 100 sid 125 mm 4,50 - 5,40 mm dia. 150 s/d <200 mm 6,40 - 8,40 mm dia. 200 sid <250 mm 8,40 - 10,30 mm Seluruh jenis pipa uPVC utamanya yang digunakan pada proyek ini harus memenuhi Standard Industri Indonesia (SII) 0344-82/ISO-4065, JIS.K.6741-1975 dan JIS.K.6742-1979. 104 CARA PELAKSANAAN 1. Pipa Pegangan Anti Karat ©30 mm dan G60 mm ‘Membuat mal diatas matras Matras bisa dari lembaran plat, h beam, cannal atau material lain, yang penting lurus. Marking di atas matras. Buat garis gambar persis sesuai dimensi serta bentuk yang ada di

You might also like