You are on page 1of 7
DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 EVALUASI USABILITY APLIKASI VIDEO CONFERENCE SEBAGAI MEDIA KNOWLEDGE SHARING (STUDI KASUS: APLIKASI ZOOM DAN GOOGLE MEET) Fahmi Hudaya?, Evy Nurmiat™ JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 22 Jurasan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidavatullah Jakarta Jin. Ir. H. Djnandia No. 95 ~ Ciputat Kota Tangerang Selec "ahi hudayal9@mbs ninjkt.ac.id evy.aurmiati@uinjkt.ac.id Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengetabii tingkat kepuasan pengguna aplikasi Video Conference Zoom dan Google Meet sebagai sarana berbagi pengetalnan (iowledge sharing) oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode System Usability Scale (SUS) digunakan sebagai alat pengukuran Kepuasan pengguna pada statu produk. Sebuah metode penelitian yang memiliki 10 instrumen pernyataan dengan melakukan penyebaran kuesioner dalam bentuk google form terhadap responden. Sebanyak 70 responden berbasil terkumpul dari berbagai macam fakultas yang kemndian diolah dan diuji validitas dan reliabilitasaya menggunakan software IBM SPSS Statistics 26. Selanjutnya dilakukan pethitungan dan penilaian skor SUS menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian mennnjukkan bahwa usability aplikasi Video Conference di atas rata-rata, dengan rincian ppenilaian berdasarkan aspek acceptability ratings berada pada tingkatan “acceptable”, aspek grade scale berada pada skala “C dan aspek adjective ratings berada pada kategori “good”. Berdasarkan penilaian tersebut kedua aplikasi Video Conference dapat diterima dan digunakan dengan baik sebagai sarana berbagi pengetalman dalam berbagai kegiatan virtual oleh mabasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kata kunet Knowledge Sharing, Kepuasan Pengguna, Aplikasi Video Conference, SUS tersebut merupakan kegiatan fnowledge sharing yang I. PexanULuan merupekan aktivitas dalam bertukar peugetaluan berupa Teknologi telah memberi banyak perioahan terhadap budaya hhidup manusia, Tidak dapat dipungkiri babwa dari generasi ke generasi teknologi terus berinovasi dan berkembang. Terlebih di masa pandemi Covid-19 tiga tahun terakhir ini memunculkan besbagai inovasi teknolosi pada berbagai bidang, contohaya pada bidang pendidikan [1], pecbankan [2], UMKM [3], hingga pelayanan publik pada ppemerintaban [4], [5]. Meskipun saat ini sudah masa endemi inovasi teknologi yang sudah digetutinya tetap dimanfaatican oleh stakholéer suns menunjang kebutuhannya dengan efektif dan efisien. Salah satu faktor yang terdampak deagan Covid-19 ini ialah aktivitas mahasiswa di lngkungan kampus UIN Syarit Hidayarullah Jakarta. Berbagai jenis akivitas harus dilakukan secara daring (dalam jaringan) mulai dari pembelajran dikelas, rapat himpunon dan UKM (Unit Kegietan Mahasiswa), kegiatan seminar, kesja kelompok, bimbingan skripsi, bingga ‘egiatan wisuda pun dilakukan secara virtual. Semua aktivitas Page | 68 informasi, skill, dan keablian dengan orang lain, teman, dan omunitas pada sebuah organisasi [6]. Penerapan knowledge sharing ini memberi keuntungan guna meningkatkan kemampuan dengan memanfaatkan kesempatan dengan cepat dan tanggap, sehingga akan menciptakan inovasi baru yang lebih efekif dan efisien Menurut [7] inowiedge sharing dapat diartikan. sebagai teknik yang memmgkinkan anggota organisasi untuk memperoleh maupun berbagi peugetabuan tacit dan eksplisit dari satu sama lain. Hal ini dilakoken dengan mendukung ‘pertukaran(yaita berbagi pengetalian eksplist) dan sosialisasi (yang mempromosikan betbagi pengetaluan tacit). [3] mengemukakan babwa Tolpisit membagi Aowiedge sharing berdasarkan empat dimensi, vang teri dai: 1) Socialization mecupakan proses knowledge sharing ‘melalui penciptean model keterampilan antara satu orang dengan orang lain dalam stata organisasi Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 2) Externalization merupakan proses individa dalam suatu kelompok dengan mengubah knowledge serta menjadikannya sumber knowledge baru. 3) Combination merupakan proses Kombinasi antara sumber pengetalan yang ada oleh kelompok pada organisasi sebingga menghasilkan knowledge baru ‘yang utuh dan menjadi nai baru dan bermantzat. 4) Tmernalisation — merupakan proses menguba pengetahman eksplisit (yang terlihat) menjadi pengetahan tacit (yang tidak terlihat). Dalam proses ini Inowledge di adopsi oleh individu lain dalam “organisasi guna meuyelesaikan proses pekerjaannya. Video Conference atau disingkat deagan Vicon adalah seperangkat teknologi telekormunikasi interaktif yang menungkinkan dua pihak atau lebit yang berada di lokasi berbeda yang dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arch berupa audio dan video secara bersamaan secara real-time [9] ‘Vicon ini merupakan sebuah inovasi digital yang membesi enmdahan dalam melakukan berbagai Kegiatan konferensi secara virtual. Dari berbagai banyaknya platform penyedia Vicon yang dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN. Syarif Hidayatullah Jakarta ialab aplikasi Zoom dan Google Meet. Zoom adalah platiorm penyimpanan data berbasis internet yang menrungkinkan konferensi video, berbagi konten, dan diskusi melalui perangkat_teknologi seperti gadget, tablet, dan komputer atau PC [10], Vicon Zoom ini memuliki banyak ftur seperti sharescreen, record, Breakroom, obrolan. tim, white board, dan juga dilengkapi ftur background yang bisa diganti sesual keiaginan pengguna. Google Meet dirancang bagi pengguna untuk bergabung dalam rapat virtual dan betbagi ‘video atau berbicara satu sama lain dari lokasi berbeda melalui internet [11], fitur yang diberikan mencakup perekaman, penjadwalan rapat, whiteboard, apply visual effects, dan banyak lai. Kedua aplikasi Video Conference tersebat menjadi piliban yang dimanfastkan oleh mahasiswa guna meaunjang berbagai kegiatan yang dilakukan secara virtual Didasari oleh fenomena di atas, melalui penelitian ini peneliti melakukan evaluasi Kegunaan terhadap pemanfaatan aplikasi Video Conference (Zoom dan Google Meet) sebagai sarana atau media pertukaran pengetahwian pada lingkup Kegiatan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penaltian ini menggunakan metode System Usability Seale (SUS) untuk mengevaluasi kepuasan penggunanya. Metode ini dikembanakan oleh John Brooke pada taliun 1986 dengan 10, item kuesioner dengan lima piliban jawaban dari sangat serajt hingga sang tidak setyju, Memurut{12]mengemukakan bahwa Tullis menensukan metode SUS paling dapat diandalkan. Salah satu perbedaan antera SUS dengan jenis kuesioner lainnya adalah SUS mengarahkan evaluator uituk memikirkan website secara kesehuruban dengan pertanyaan yang general, contolnya seperti item kuesioner “saya menemukan berbagai fimgsi dalam website ini tcrintegrasi dengan baik”, berbeda dengan Page | 69 kuesioner Iainnya yang menanyakan tentang fitur secara khusus seperti “posisi pesan di layar tidak konsisten”. Penclitian terdaiulu yang dilaknkan oleh ({13], dalam mengevaluasi kegunaan’ yang dirasakan dari_pemanfaatan educational technology menggunakan System Usability Scale (SUS) dengan pemodelan systematic review. Hasil dari penelitian tersebut tampaknya memilikitingkat kegunzan yang bai memurut skala SUS, juga memiliki tingkat kezunaan Yang dirasakan sangat memuaskan sesvai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pengembang. Pada penelitian selanjutnya [14] yang melakukan systemarie Merarure review dengan mengevaluasi Kegunaan £-Government. Hasil dati penelitian tersebut memunjukkan bahwa pendekatan SUS paling sedcriwana untuk mengevaluasi sistem berdasarkan perspektif pengguna dalam pengujian kegunean dengan jumlah responden yang kecil Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian menggunakan metode Sisiem Usabiliny Scale (SUS) untuk mengetetni usability Aplikasi Video Conférence Zoom dan Google Meet menurut- mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan ‘untuk mengetabui tingkat kepuasan pengguna aplikasi Pideo Conference Zoom dan Google Meet sebagai media Knowledge Sharing. I, METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini, peaulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari tingkar kepuasan pengguna terhadap uusabitity aplikasi Video Conference (Zoom dan Google Meet) sebagai sarana Knowledge Sharing dengan metode System Usabililty Scale. Proses dalam penelitian ini dibagi menjadi Jima tahap, yaitu identifikasi masalah, penentuan metode yang akan digunakan dalam penelitian, mengumpulkan data mulai dari kajian pustaka, observasi, dan penyebaran kuesioner selanjutnya menganalisis data mulai dari uji validitas dan reliabilitas, pengolahan data, dan perbitungan skor rata-rata, interpretasi basil untuk menenmnkan aspek penilaian pada aplikasi, terakhir mengambil kesimpulan dan memberikan saran dari penelitian. Berikut tabapan metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 Ieenttkasi Penentuan |Pengumputan Macaian |] Metode [—*) Data fesimpuan le Imterpretast alia | Kesimpua wet Analsa Data Gambar 1 Tahspan Peneitian Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer, ‘yaitu data yang bisa didapatkan dengan melakukan penyebaran, kkuesioner terhadap responden yang telah menggunakan kedua aplikasi video conference tersebut. Adapun populasi pada penclitian ini yaitu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan sampel mahasiswa dari seluruh fakultas. strata 1 semester 3, 5, dan 7. ‘Kuesioner dalam penelitian ini mengacu pada metode yang digunakan yaitu metode Srstem Usability Scale (SUS) yang terdiri dari 5 pertanyaan postif dan 5 pertanyaan negatif telat pada Tabel 1. Adapun alat pengukuran skala dalam penelitian ini menggunakan empat skala likert guna menghindarijawaban ragu-ragn atau netral yang dapat membuat keragu-raguan bagi pencliti dalam menarik kesimpulan [15]. Responden akan memberikan penilaian dari setiap pemyatean dengan rmenentukan salah satu jawaban yang sesuai dengan instrumen ‘yang diberikan. Jawaban tersebut terdiri dari “smgat setuju” ‘dengan bobot 4, pian “seruju” dengan bobot 3, “tidak seruiu” dengan bobot 2, dan bobot 1 untuk jawaban “sangat tidak set ‘abel 1 Instrumen Penlten Apikas ideo Conference Ne Tastrumen —] Saya barpendapae an song menggunaian aplasia CCovference tersebut (Zoom dan Googie Meet) ssbazsi smadisberbast pangetahuan (Knowledge Sharing) 2 Saya mena aplitas video confemce tersebul (Zoom dan 1-4 Googie Mee terlalu ompleksdigonakan 2 Sayama aplikas Pian Confrence tersbut (Zoom dan 1-6 (Google Met) mudah dirunaan 4 Saya membutulkan tantan saat mengeunakan aplikasi 1-4 Video Conference tersebt (Zoom dan Google Me!) S Saya mena Gtu-fitu pade aplikas Video Conference 14 terssbut (Zoom dan Googie Meet sida tenntegras dengan tik 6 Sayamendaibanyak Sturyang idakoesstn pada splitasi Lt Video Conference tersebut (Zoom den Google Mee) Page | 70 7 Saya rasa ke depamyaoramg-orang shan midah ot menggunskan dan memahamntaplikast Feo Covference {arse (Zoom dan Google Meet) Saya menemukan keromitan saat mengsumakan apikesi 1-4 Video Conference rst Zoom dan Googie Meet) 9 Saya merasa nyeman seat mengyunakan epfkasi Tideo 1-4 CCorferonceterscbut (Zoom dan Goole Mec 10° Saya perio belajr banjek hal sebslum menggunskan 1-4 aplikasi Pideo Conference txsebut (Zoom dan Google set) danoan tae Selanjutnya dalam menghitung rata-rata skor SUS dari hasil jawaban knesioner akan dievalvasi dalam kisaran 0-4. Berit ketentuan dalam perbitungan skor SUS sebagai berikut (16} 2) Tnstrumen pada nomor ganjil (1.3, , 7, 9) memiliki art positif, skor basil penilaian responden diksurangi | poin. Misalnya,jika skor yang diberikan responden adalah 4 untuk instrumen nomor 9, maka skor hasil adalah 3 (19 =. 2) Instrumen pada nomor genap (2. 4, 6, 8, 10) memiliki arti negatif, $ poin dikurangi.skor hasil_penilaian responden, Misalnya, jika skor yang diberikan responden adalah 2 untuk instrumen ‘nomor 8, maka skor hasil adalah 3 (5 -19). 3). Setelah semua skor ditentukan, jumlah skor dikalikan 2,5 untuk mendapatkan nila rentang nilai 0 - 100. Perhitungan Kescluruhan ketentuan-ketentvan di atas dapat dilihat pada nunnas berikut ini: Skor SUS — 9-1) + 6-110) x28 Peneotuan kesimpulan basil skor SUS dapat ditampilian dalam tiga aspek (John Brooke, 2013). Aspek pertama adjective ratings guna menentukan raring kegunaan aplikasi yang terditi dari wors imaginable (ratings 0-25), poor (ratings 26-39), ok (ratings 40-51), good (ratings 52-73), excellent ratings 74-85). dan best imaginable (ratings 86-100). Aspek kedua grade seale una meneomukan tingkat kualites aplikesi yang terdiri dari _grade F (skala 0-60), grade D (skala 60-70), grace C (70-80), ‘grade B (skala 80.90), dan grade A (skala 90-100). Aspek Ketiga acceptability ranges guna menentukan penerimaan aplikasi yang terditi dari nor acceptability (ranges 0-50). ‘marginal fow (ranges $1-62), marginal high (ranges 63-70), ddan acceptable (ranges 70-100) IIL, Hastt DAN PEMBARASAN Setelah melakukan penyebaran kuesioner peneliti bethasil mengumpulkan sebanyak 70 sampel yang merupakan mahasiswa UIN Syacif Hidayatullah Jakarta dari berbagai fakultas yang berbeda. Berikut gambaran demografi responden berdasarkan hasil pengumpulan knesioner: Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 (Q1~1) + $-12) + 03-1) + S-14) + 05-1) + ¢ JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 Jens Klarin Gambar 2 Demogni Responden Berdesarkan Jens Kelanin Pada gambar 2 di atas menunjukkan hasil dari pengisian Jknesioner berdasarkan jenis kelamin, dengan rincian responden berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase 48,6% (34 orang) ‘dan dominan pengisian pada knesioner ini berjenis kelamin perempuan sebesar $1.4% (36 orang) dari total keseluruhan, responden sebanyak 70 orang. ‘Gamar 3 Demoginsi Responden Bendaerkan Semester Pada gambar 3 di alas menunjukkan basil dari pengisian nesioner berdasarkan tingkat semester responden, dengan rineian responden semester 3 memiliki persentase 18,6% (13 ‘orang), semester 5 memiliki persentase 20% (14 orang), dan dominan pengisian pada kuesioner ini berada pada semester 7 dengan persentase 61,4% (43 orang) dari total keseluruban responden sebanyak 70 orang. Fekutes Gambar 4 Demoprafi Responden Berdsarkan Fakutas Pada gambar 4 di atas menunjukkan hasil dari pengisian esioner berdasarkan fakultas responden, dengan rincian Page| 71 respooden dominan yaity mabasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sebesar 24.3% (17 orang), disusul dengan persentase 20% (14 orang) yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), selanjutaya pada Fakcultas Tima Tarbiyah dan Kegurvan (FITK) dengan persentase 12.9% (9 orang), FAH (Fakultas Adab dan Humaniora) dengan persentase 8.6% (6 orang). Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Fakultas Psikologi (FPsi) dengan masing-masing persentase 7.1% (5 orang), Fakultas Dakwah dan Tam Komunikasi (FDIKOM), Fakultas mn Sosial dan mu Politik (FISIP), dan Fakultas Ushntudin (FU) dengan masing-masing persentase 43% (3 orang), Fakultas Dirasat Islamiyah (FD1) dan Fakultas Hn Kesehatan (FIKES) dengan masing-masing persentase 2.9% (2 orang). dan Fakultas Kedoktcran (FK) dengan masing-masing persentase 1.4% (1 orang) dari total Keseluraban responden sebanyak 70 orang. Selanjutnya dilakukan uj validitas dan reliabilitas dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, Pengujian validitas dan reliabilitas ini mengsunakan IBM SPSS versi 26 dengan memasukkan data kuesioner responden yang menggunakan aplikasi video conference (Zoom dan Google Meet) sejumlah, 70 responden. Pengujian validitas menggumakan metode product moment pearson correlation nvo (2) tailed dengan t tabel signifikansinya sebesar 5% (0,05). tabel pada penelitian inj sebesar 0.235 yang didapat dari jumlah responden dikurangi 2 (df=n-2), Instrumen penelitian dinyatakan valid jika hitung > F tabel. Berikut hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 2 dan 3. ‘Tabel 2 Uji Vaiditasinstramen Aplikas Zoom Tastrumen Fhituag ——_tabel~—_‘Keterangan 7 ose ons Valid PB 0235 val oes ons Val 4 oss 0235 Valid & asst 0.235 Valid 6 ee 0235 Valid vr 0436 ozs vali 1 0619 ons Valid 3 0629 oss vali no 0.35 0235 Valid ‘Tabel 3 Ui VaiitasInstrumen Aplikasi Google Meet Tastee Thing rabal—__‘Reerangam in 0568 0255 Val 2 o710 0235 Valid B 0568 0235 Valid w oss ons Valid b ost 025 val 6 052 0235 Valid 0 046 ons Valid 1s 0.649 ons Valid Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 » 09 10 oss oz “Tabel 7 RekapiulsJawaban Instrumen Aplikes Google Meet Sembe: Hasil uji validitas dari semua instrumen baik pada aplikasi Zoom atau Google Meet meaunjukkan valid karena r hituag > r ‘abel, sehingga bisa digunakan untuk mengukur penelitian, Selanjutnya uji reliabilitas menggunakan metode cronbach's alpha dengan ketentuan instrumen penelitian reliabel ja nilai ceronbach’s alpha > 0,60, Berikswt basil uji reliabilitas dapat dilibat pada tabel 4 dan 5. abel 4 Uji Relishes Instramen Apicas Zoom Ready Seales Cronbach vaipha —Nofliems Interval Rolisbiites 0 10 a ‘abel S Uji Relisblitas Insane Apikas Googie Moet etait Stasis Cronnachaiyha — Nofitame Interval Relisiitas Tes 0 a Nilai cronbach’s alpha pads kuesioner ini yaitu 0,690 pada aplikesi Zoour dan 0.786 pada aplikasi Google Meet. Nilai ccronbach'salpha pada aplikasi Zoom dan Google Meet tersebut bemilai lebih dari 0,6 (> 0.6), sehingga kedua instmmen tersebut dinyatakan reliabel artiaya akan memberikan basil vyang tidak berubah meskipun dilakukan pengukuran secara beskala Pengukuran usabifity pada aplikasi Video Conference dilakukan dengan memberikan jawaban “sangat setuju!” yang ‘memiliki bobot 4 poin, jawaban “setuju” yong memiliki Bobot 3 poin, jawaban “tidak setuju” yang memiliki bobot 2 poin, dan Jawaban “sangat tidak setuju” yang memiliki bobot 1 pot Berdasarkan olahan kuesioner berikut basil rekapitulasi Jawaban dari jumlah 70 responden yang disajikan pada tabel 6 ‘dan 7. ‘abel 6RekapitulastJevaban lnvtrnen Aplkast Zoom (Suber Osh Data Pater 2022) Inctrumen Setuja ‘Total Sei © ws 70 D ° ” B 3 7” H 0 7” 5 38 7” 6 é ” vr 2 7 Is 2 7” » 2 0 Ho. a 0 Page | 72 i bane Sy a ee Saas Tak Sana Taseunen Suu SE Seager ar Oa seus Tag Bo el Flu 2 oe 8 FR ee ee Bo 5 9 fF oT hh wo» 2 FR ° 3 no” aoa n mo 3 n Berdasarkan olahan data kuesioner dapat diketalmi dari tabel 7 dan § meaunjukkan basil rata-ata responden memberikan ‘penilaian yang baik terhadap aplikasi Video Conference (Zoom dan Googie Meet). Hal ini dapat dilihat pada tabel 7 dan 8 rata- rata tanggapan positif yang diberikan responden berada pada instramen ganjil (IL, 13, 1, 17, dan 19), Sebaliknya, responden memberikan tanggapan negatif yang terdapat pada instrumen genap (12,14, 16, I8, dan 110). Selanjutnya perhitungan skor SUS dengan ketentuan yang telah dipaparkan pada tinjauan pustaka dapat dilihat hasil perhitungan pada tabel 8 dan 9 berikut ini: ‘Tanel 8 Petitingan sor SUS Aplias! Zoom (suber ola data primer 2022), Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 Berdasarkan perhitungan basil akhir skor SUS pada aplikasi Video Conference (Zoom dan Google Meet), maka dapat diketabui bahwa aplikasi yang memiliki nilai tinggi terdapat pada aplikasi Googie Meet dengan skor 72, dan untuk aplikesi Zoom mendapatkan skor 70, Hasil akhir skor SUS yang telah, dapat diinterpretasikan dalam 3 aspek yang terlihat pada gambar x berikat ini Soo 0 10 20 30 40 60 60 70 60 90 100 SUS Score ee ogee 72 Gant 5 laterpestast Penilsian Skor SUS Aplikas Video Conference ‘Tabet 10 Rekpitlasi interpreta Hail Penilain Skor SUS Spline Video Confrence Aspek Penilaian Zoom ‘Google Mest eceprabiy Rages Aecepable “Acceptbie ‘Grade Seale c c Adjotive Ratings Good Good Berikut pembahasan masing-masing aspek_penilaian ‘Sustem Usability Seale (SUS) untuk aplikasi Video Conference (Zoom dan Google Meet) adalah sebagai berikut DY) Acceptable ranges, yaitu tingkat pencrimaan oleh mahasiswa pada’ aplikasi Video Conference. Berdasarkan hasil perhitungan aplikasi Zoom dan Google Meet texdapat pada tingkatan “Acceptable” hal ini menunjukkan tingkat penerimaan aplikasi ole mahasiswa dapat diterima dengan baik 2) Grade seate, yaitu aspek yang menentukan tingkat kualitas aplikasi Video Conference. Berdasarkan basil perhitungan aplikasi Zoom dan Google Meet bereda pada skala“C” 3) Adjective ratings, yaitu aspek yang menentukan kegunaan suatu aplikasi ideo Conference. Page| 73 Berdasarkan hasil pethitungan skor SUS pada aplikasi Zoom dan Google Meet berada pada kategari “Good” hhal ini menunjukkan aplikasi tersebut baik untuk digunakan, IV.Kesiuay Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi usability pada aplikasi Video Conference (Zoom dan Google Meet) sebagai sarana aplikasi berbagi pengetabuan (Knowledge Sharing) dengan menggunakan metode Sistem Usability Scale (SUS) yang dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayetullah Jakarta, diperoleh nilai rata-rata skor usability dari masing- ‘masing aplikasi yaitu aplikesi Zoom memperoleh skor akhir 70 dan aplikasi Google Meet memperoleh skor akhir 72. Penilaian pada kedua aplikasi Video Conference tersebut berdasarkan aspek acceptability ratings berada pada tingketan ‘acceptable’, aspek grade scale berada pada skala °C”, dan aspek adjective ratings berada pada kategori “good”, hal ini kkedua aplikasi tersebut dapat diterima dan digunakan dengan baik sebagai sarana berbagi pengetahuan dalam berbagai kegiatan virtual oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, V. Sagan ‘Adapun saran untuk penelitian selanjutaya dapat menggabungkan metode cvaluasi lainaya untuk dapat ‘mengetahui permasalahan pada kedua’ aplikasi Video Conference tersebut secara menyeluruh dan detail, sehingga penelitian dapat memberikan solusi yang lebih terarals dan tepat REFERENST Richard Leonando Aoetpah, “Inovasi di Bidang Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19," Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA), vol. $, n0. 2, pp. 105-112, Jun, 2022 [2] Kiki Lestari, “Literature Review Detenminasi Volume Transaksi di Masa Pandemi Covid-19: Strategi, Teknologi. dan Mobile Banking.” Juma? Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (JEMSD, vol. 3,00. 3 pp. 361-369, Jan. 2022. [3] F.Faizi, N.P. Wolandana, A. Alya, and A. A. Lombu, “Dampak Pandemi Covid-19 Tethadap Umkm Di Indonesia,” Jurnal Lentera Bisnis, vol. 11, 20.2, . 137, May 2022, doi: 10.34127/jrlab.v11i2.510. [4] M. Ridwan Fathony, Muradi, and Novie Indrawati Sagita, “Pemanfaaian Teknologi Informasi dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.” ural Agregasi: ksi Reformasi Government dalam Demokrasi, vol. 9,102, pp. I-12, 2021. [5] Syaidah Syaidah, “Inovasi Layanan Publik Pusat Informasi Dan Koordinasi Jawa Barat (Pikobar) Seat a Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023 JSil | Jumal Sistem Informasi Vol.10 No.1 Maret 2023, Hal. 68-74 DOI: 10,30656/jsii.v10i1.5935 p-ISSN;: 2406-7768 eISSN: 2581-2181 {6] [8] io} [10] fu) (12) (3) 14] fs] [16] Page| 74 Pandemi Covid-19," Jurnal Tin Komunikast ialektia) vol.7. no. 2, pp. 148-158, 2020. Chorih and Evy Numiati, “Analisis Kepuasan Pengguna Whatsapp Sebagai Media Knowledge Sharing Meugmunakan Metode Pieces,” J Tehnol vol. 14, no. 1, pp. 61-68, 2022. Ima Becerra-Fernandez and Rajiv Sabberwal, Knowledge Management’ Systems and Processes, Second. New York: Routledge, 2015, Novalian Lewaherilla eta. Knowledge Management, Cetakan 1. Youyakarta: Zahir Publishing. 2021. ‘Nichal Muhammad, Brie Yuan: Sang Trier Di Bali Aplitasi Zoom, Cet. 1. Youyakarta: Genesis Learning, 2020. Lesly R_ Krome, “A Review of Zoom Utilization in Higher Education During the COVID-19 Pandemic,” Education (Chula Vista), vol. 1,00. 1, pp. 11-26, 2020. S. Adipat, “Why Web-Conferencing Matters: Rescuing Esucation in the Time of COVID-19 Pandenie Crisis,” Front Educ (Lauscrme). vol. 6, Sep. 10.3389 fedue 2021.7 IR Lewis, “Measuring Perceived Usability: The ‘CSUQ. SUS. and UMUX.” Int. Hum Comput Interact, vol. 34, no. 12, pp. 1148-1156, Dec, 2018, doi 10.1080/10447318.2017.1418808. P. Viachogianni and N. Tselios. “Perceived usability ‘evaluation of educational technology using the System Usability Scale (SUS): A systematic review,” Journal of Research on Technology in Education, vol. $4, 00.3, pp. 392-409, May 2022, doi 10,1080/15391523.2020.1867938. R. Lyzata, B. Purwandari, M. F. Zulfiker, H. B Santoso, and I. Solichah, “E-Government Usability Evaluation: Insights fom A Systematic Literature Review,” in Proceedings of the 2nd Imernational Conference on Software Engineering and Information Management, 2019, pp. 249-253. doi 10,1145/3305160,3305178. Sabrina Aisyah, Eki Saputra, Nesdi Evrilyan Rozanda, ‘and Tengku Khaisil Absyar, “Evaluasi Usability Website Dinas Pendidikan Provinsi_ Riau ‘Mengutmakan Metode System Usability Seale,” Jurual Tiniah Rekyasa dan Menajemen Sistem Informasi, vol. 7, no. 2, pp. 125-132, 2021, [Online]. Available: ditps//disdik.riau. 20.4 A. Kaya, R. Ozturk, and C, Altin Gumussoy. “Usability Measurement of Mobile Applications with System Usability Seale (SUS)." in Jndusmrial Engineering in the Big Data Era, 2019, pp. 389-400. Received: January 2, 2023 | Published: March 22", 2023

You might also like