You are on page 1of 1
iecec ie DER cn ncoe ELE BERANDA CERPEN PUISI_-RESENS|_ «ESA RAGAM_—_KIRIM TUI Penembak Penari Sema 85080 Cerpen S. Prasetyo Utomo Orhan Fatihmenetap di Ankara, Sudah tiga tahun ia mendirikan toko roti yang laris dikunjungi pembeli. la mempekerjakan imigran gelap asal Suriah, Ketika leluhumya. keturunan Ottoman. diusir Ataturk lari bumi Turki, mereka melakukan pelarian ke Surah. Mencari perlindungan di Damaskus. Kini, kelurunan Ottoman diperkenankan kembali ke Turki, ia memilih tinggal Ankara. Dibawa istri, dan dua anak lelakinya, mencoba peruntungan nasid di Ankara. Beberapa pegawai yang setia—seperti Saad—merupakan imigran gelap dari Damaskus. Mereka memperoleh kehidupan baru di toko roti Orhan Fatih, meskipun kadang bermusuhan dengan penduduk setempat. Tiap sore Orhan Fatih melihat seorang polisi tua mampir ke toko rotinya, Membeli baklavalal Saad ‘menemui polisi tua itu dengan wajah ramah. Kacang mereka berbincang akrab. Orhan Fatih ciam- diam selalu memperhatikan keakraban mereka. la berharap tidak akan pemnah mendapat perseteruan dengan penduduk setempal yang tak menghendaki kehadiran imigran gelap. Suatu peristiwa menyedihkan tak pernah dicuga Orhan Fatih. Terjadii kerusuhan, malam hari anak-anak muda murka menyerbu dan membakar toko roti, Perketahian antara karyawan toko roti dengan anak muda setempat telah membangkitkan rasa marah banyak orang, Mereka menyerbu toko roti, membaker, dan menganiaya para imigran gelap. Orhan Fatin tak bisa mencegah beberapa karyawannya terkena amu, terbakar, dan luka memar kena hajar anak-anak muda, Polisi tua itu datang untuk menyelamatkan toko roti yang terbakar dan melindungi beberapa karyawan yang terluka karena pembantaian anak-anak muda, la mengusir anak-anak muda yang bberingas. termasuk ii antaranya Anka. anak sulungnya. Pekerja toko yang terluka diangkut pi toko rotinya terbakar, tetapl ia lebih ambulans ke rumeh sakit Orhan Fatih tak mer: memikirkan para pekeria yang terluka, Setelan peristiva pembakaran toko roti, Orhan Fatih tak lagi pernah bertemu polis tua la membangun toko rotinya, dan membuka kembali dengan banyak pelanggan baru yang datang, Tetapi polisi tua itu tak peman nadir Orhan Fatin sempat mendengar kisah. polisi tua itu pensiun, dan meninggalkan Ankara, Pensiunan polisiitu tinggel di Konya, bekerja sebagai aparat keamanan di Mevlana Museum. la menikmati hidup sebagai danwis, penari sema di Mevlana Cultural Center, pada malam ketika para turis duduk terpaku ai gedung pertunjukan itu. @ itu Orhan Fatin menerima kedatangan pensiunan polisi yang melakukan perjelanan jauh dari Konya ke Ankara, mengendarai sedan tua Pensiunan polisi masih tampak ramah sepert semula. Tetapi kini wajahnya terlihat sunyi, Pensiunan polis! itu betapa bahagia metinat toko roti ramai dikunjungi para pembeli, a mencari-cari Saad, yang dulu selalu menya ‘mengambilkan b¢ kem mi dan Wva kesukaannya Bisa bertemu Saad?" tanya pensiunan pol memandanginya sebentar. Tajam dan penuh selidik i, Ketika bertemu Orhan Fatih, Pemilik toko roti itu a masin kerja di dalam Boleh saya bertemu dengannya?” (Orhan Fatih mengantar pensiunan polisi itu ke dapur. Saad tengah membuat adonan roti dengan waiah menunduk, dan mengabaikan kehadiran pensiunan polisi, Ketika punggungnya tegak, memandang pensiunan polisiitu. segera menyala menampakkan bekes luka. Tetapi tetap Mau kau ikut aku ke Konya?” tanya pensiunan pol bisa melindungimu dari serangan anak-anak mud yang maran sampai menyerang dan membakar toko roti Lama Saad memandangi pensiunan polis itu. "Kalau saya ikut ke Konya, apa yang bisa saya kerjakan?" Kau bisa bekerja di Meviana Museum balas pensiunan polis. “kita akan bersama-sama menari sema, Sesekali kita pentas di Mevlana Cultural Center! Biar saya pikirkan lulu’ kata Saad, tak ingin menolak permintaan pensiunen polist. Orhan Fatih memandangi Saad la ingin memastikan, apakah lelaki imigran gelap itu akan meninggalkann atau tetap bersaman pekerjaan lain, takut bila kembali di toko roli, Teman-teman Saad memilih menin >rang anak-anak muda yang tak Pensiunan polisi itu meninggalkan toko roti dengan harapan Saad akan menyusulnya tinggal Konya. Orhan Fatih mulai cemas dengan kebimbangan Saad. yang kadang ditampakkannya s merenung seorang dir la tak ingin kehilangan Saad. Dulu teluhumy senantiasa dilindungi leluhur Saad turun-temurun, Ketika Orhan Fatih berpamitan hencak kembali ke Turki, ayah Saad sempat berpesan, ‘Aku titip anak bungsuku, Saad. agar tetap hidup bbersamamu. Anak lelakiku yang sulung sudah meninggal dalam pertempuran sebagai pemberontak. Aku tak mau Saad juga ikut mati di medan perang, Berangkatlah lebih dulu ke Turki Tiba waktunya nanti biar Saad menyusulmu, Kau akan tinggal di mana? Ankara? Baik. Saad akan mencarimu di kota itu Sering-seringlah memberi kabar pada kami di sini. yeracia cli Damaskus (Orhan Fatih merasa tak bisa melindungi Saad, kelika pemuda itu benar-benar pamit padanya, untuk mengikuti pensiunan polisi ke Konya. “Saya mau kerja di Meviana Museum. Saya ingin meniadi penari sera’ @aiklah, Aku akan menengokmu sesekali” kata Orhan Fatih, tak tega melepas Saad. a teringat pesan ayah pemuda itu, Tetapi ia merasa tak mungkin menguasai jiwa pemuda itu. Saad boleh memilih kehi memiliki daya tarik yang luar biasa. upant 1ya sendiri la ingin menjadi penari sema. Pensiunan polisi itu memang Orhan Fatih metepas Sead meninggalkan Ankara dengan menumpang bis ke Konya. la mulai mencemaskan pemuida itu la teringat akan anak lelaki pensiunan polisi, Anka. yang menyusup diam-diam dalam penyerangan dan pembakaran toko roti. Anka tidak pernah ditangkap, apalagi diadil. a bebas berkeliaran. Orhan Fatih mulai mencemaskan kelakuan anak lelaki pen ppolisiitu. la tak ingin kebencian Anka pada Saad tens membara sampai saat ini nan Mimpi mengenai penembakan Anka tethadap Saad di pelataran Mevlana Cultural Center menggelisahkan Orhan Fatin, Mimpi itu sangatjelas. seperti bakal terjadi, Anka mengarahkan senapan berburu untuk menghabisi Saad dengan perangei bengis. Pagi harinya Orhan Fatin berpamitan pada istri dan kedua anaknya, mengendarai mobil menuju Konya, la belum pernah ‘melakukan ziarah ke makam Rumi. Sejak kecil di Damaskus, ia mendengar kisah kebesaran Rumi para peziarah la juga ir pertunjukan tari sema di Mevlana Cultural Center, satu kilometer sebelah timur Mevlana Museum. Laju mobilnya metewati hamparan padang-padang tandus sepanjang jalan. la mencapai Konya siang hari. dan bertemu Saad yang sedang membersihkan taman di Meviana Museum, Saad tampak rajin seperti ketika bekeria di toko roli, dan tak banyak mengeluh tarian semad jan Meviana Museum yang selalu dikunju jin menonton \Wajah Saad tampak sangat bahagia melihat kedatangan Orhan Fatih, au tak ingin kembali kerja padaku?” tanya Orhan Fatih, yang selalu tampak ramah, “Aku akan ‘muciah metindungimu. bita kau bekerja di toko roti ‘Saya sangat bahagi Center (inggal di kota ini tukas Saad, “bisa menari sema di Mevlana Cullur Kembali terlintas dalam benak Orhan Fatih akan mimpinya semalamy Anka menembak Saad. engan senapan berburu, pada senyap malam. di pelataran Mevlana Cultural Center Orhan Fati sempat sinagah cia ac sebellum berangkat ke Mevlana Cultural Center can menonton pertunjukan tari sema. la juga melihat pensiunan polisi turut serta menari sema engan iringan fablalzl Mute. dan bagiamals], Orhan Fatih sempat terlupa akan mimpinya saat pertunjukan tari sema itu dipergelarkan. Tetapi saat malam turun, dan lelaki pemilik toko roti itu ‘mengantarkan Saad kembali ke apartemen, di pelataran Mevlana Cultural Center, ia kembali teringat akan mimpi penembakan yang dilakukan Anka la cemas, menceri-cari sosok tubuh Anka yang berkelebat ci pelataran Mevlana Cultural Center la melihat sosok itu sedang membicikkan senapan berburu ke tubuh Saad. la menutup pandangan Anka agar tak tepat membidik ke arah, tubuh Saad, “Kau mesti meneruskan keturunan keluarga, seperti harapan ayahmu, kata Orhan Fatih artemen § Ledakan senapan berburu itu sangat mengejutkan, Orhan Fatih melindungi tubuh Saad dari bidikan Anka. Peluru metukai bahu kanan Orhan Fatih. Lelaki setengan baya itu tergeletak. Gaduh Saad berlutut di sisi tubuh Orhan Fatih, Terdengar suara langkah kaki orang berderap meringkus ‘Anka, yang melakukan perlawanan saat ditangkap. Betapa gugup pensiunan polisi itu memanggit ambulans untuk mengantar tubuh Orhan Fatin ke rumah sakit, “Maafkan aku! Mengapa kebencian anakku tak terkendali serupa ini?” Konya, Turki, Juli 2022 Pandana Merdeka, Maret 2023 a] makanan ringan terdiri dari kacang walnut yang dicincang diberi pemar adonan roti tipis. dan dibungkus {a1 instrumen musik perkusi tradisional instrumen musik yang dipetik. kecapi berleher panjang. S. Prasetyo Utomo. ahir ci Yogyakarta. 7 Januari 1964. Menulis| tahun 1983. Karyanya dimuat ci pelbagai media, Kumpulan cerpen tunggalnya Bidadari Meniti Pelangi (Penerbit Buku Kompas, 2005), Novel Tangis Rembulan ai Hutan Berkabut (HO Publishing, 2009). Novel “ terbarunya Taran Dua Wajah (Pustaka Alvabet, 2036), Cermin Ja (Pustaka Alvabet, 2017). Cerpen ‘Penyusup Larut Malam’ citerjemahkan Dalang Publishing ke dalam bahasa Inggris dengan judul “The Midnight Intruder" Juni 2028) cerpen ini sebelumnya masuk dalam buku Pada Suatu Hari, Ada tou dan Radian: Cerpen Kompas Pilihan 2009 Cerpen “Sakri Terangkat ke Langit” masuk dalam Smojol' Cerpen Kompas Filihan 2008 Cerpen Pengunyah Sirin’ masuk dalam Dodolitdodolifdodblibret: Cerpen Pilihan Kompas 2010. Menerima pelbagai anugerah dan penghargaan. di antaranya penghargaan Prasidatama 2017 dari Balai Bahasa Jawa Tengah dan nomine Penghargaan Sastra Badan Bahasa 2021. Kumpulan cerpen terbaru Ketakuton Memandang Kepata (Hyang Pustaka, 2022) aca Artikel Li i * eenksn Nal Syarat Boneka isan Poman—Kisan Tenpa—_Selepas Inu Mau yang Kata Dopan Pog Borkomprom! Bisomounyikan engan Rindu? 0808 Previous Post Syarat Noxt Post Akankah Ajal Mau dengan Rind? Berkomprot Leave a Reply Your email address will not be published, Required fields are marked comment Email ‘website (ee Erarion Kisah Paman yang Disembunyikan ‘Sri Rizki Handayani on Kisah Paman yang Disembunyikan Esti Kurni on Tameng Tity Wijayanti on Tameng ruly on Megh dan Ce

You might also like