‘Menimbang
Mengingat
[BADAN PUSAT STATISTIK
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 80 TAHUN 2012
‘TENTANG
PEDOMAN TEKNIS SENSUS PERTANIAN 2013
‘BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN
BADAN PUSAT STATISTIC KABUPATEN/KOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
fa. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal & ayat (1) hurt >
taeeng:Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statist
ote aI 14 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor St
sehun "1999. tentang Penyclenggaraan Statistik, periy
Taptapkan Pedoman Teknis Sensus Pertanian 20%
Badan Pusat Statistik Provinsi dan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kota;
bb. bahwa berdasarian pertimbangan sebagaimana dimaksud
bamwateuruf a, periu menetapkan Peraturan Kepais
golem pusat Statistik tentang Pedoman Teknis Seneus
Badenian 2013 Badan Pusat Statistik Provinsi dan Badan
Pusat Statistie Kabupaten /Kota;
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statist
flemburan Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
Gem"rnmbehan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3683)
2, Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penwelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republit
Peay eeis@taiwun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
3, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tshun
2007 tentang Badan Pusat Statistik
4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor, 1?)
seem 9001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
Badan Pusat Statistik di Daerah;
5, Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
Boos tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
Statistik.‘MEMUTUSKAN:
| PEDOMAN TEKNIS SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT
STATISTIK PROVINS! DAN BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN/KOTA,
Pasal 1
Pedoman Teknis Sensus Pertanian 2013 Badan Pusat
Statistik Provinsi dan Badan Pusat Statistik Kabupaten /Kota
‘merupakan panduan pelaksanaan Sensus Pertanian 2013.
Pasal 2
Pedoman Teknis Sensus Pertanian 2013 Badan Pusat
Statistik Provinsi dan Badan Pusat Statistik Kabupaten /Kota
Sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 3
Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
‘Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Badan Pusat Statist ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Desember 2012
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
Ha
sate
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal . ennan 20%
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
[REPUBLIK INDONESIA
‘AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1) &LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 80 TAHUN 2012
‘TENTANG PEDOMAN TEKNIS SENSUS
PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN/KOTA
PEDOMAN TEKNIS SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA.
BABI
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang,
Statistik, penyelenggaraan sensus penduduk, sensus pertanian, dan sensus
ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI
Nomor §1 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa
lah pada tahun berakhiran angka 0
(mol), sensus pertanian pada tahun beralchiran angka 3 (tiga), dan sensus ekonomi
waktu penyelenggaraan sensus penduduk a
pada tabun berakhiran angka 6 (enam). Penyelenggaraan sensus pertanian
dilakkukan oleh BPS sejak tahun 1963. Artinya, Sensus Pertanian 2013 (ST2013)
adalah yang keenam kelinya. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam sensus
pertanian sebelumnya dan dalam ST2013 meliputi 6 subsektor, yaitu: tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan,
'ST2013 merupakan kegiatan besar sehingga pelaksanaannya harus
dilakukan dalam beberapa tahapan, baik dalam persiapanmaupun
pelaksanaannya. Persiapan ST2013 sudah dilaksanakan mulai tahun 2010,
sedangkan pelaksanaannya diawali dengan kegiatan Updating Direktori
Perusahaan Pertanian (DPP) yang dilakukan pada tahun 2012. Puncak kegiatan
9812013 dilakukan pada bulan Mei 2013 dengan melalcukan Pencacahan Lengkap
Usaha Pertanian, Kemudian, dilanjutkan dengan Survei Pendapatan Rumah
‘Tangga Pertanian (SPP) pada bulan November 2013 dan Survei Subsektor di tahun
2014, Data yang dihasilkan dari kegiatan ST2013 dapat memberikan gambaran
secara aktual mengenai kondisi pertanian di Indonesia yang sangat berguna bagi
perencanaan pembangunan dan merupakan data yang sangat ditunggu serta
diharapkan oleh semua pihak.1.2 Tujuan Umum 872013
‘Secara umum tujuan ST2013 adalah sebagai berikut:
1) Mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya
, Nama kepala rumah tanga berikutnya yang akan dicacah diberikan kortim
setelah pencacah selesai mencacah satu rumah tangga.
3) Kortim harus mendampingl setiap pencacah secara bergiliran ketika mencacah
di salah sata rumah tanga pada awal-awal pencacahan. Misalnya, pada
pembagian tugas tahap pertama, Kortim mendampingi Pencacah 1. Pada
pembagian tugas tahap kedua, kortim mendampingi Pencacah 2. Pada
pembagian tugas tahap etiga, Kortim mendampingi Pencacah 3.
Pendampingan ini dimaksudkan untuk melihat langsung bagaimana pencacah
‘melakukan tugasnya, mengevaluasi, dan mengarahkan untuk perbaikan agar
tidak mengulangi kesalahannya tersebut pada pencacahan selanjutnya.
pO 0090009
CGambar 9.2 Iustrasi Tuges Pencacah dan Korti«n untuk Pencacaban Lengkap Rumah Tanga
‘Pda Blok Sensus Door to Door
4) Lakukan wawancara dengan Daftar ST2013-L terhadap rumah tangga
pertanian dan rumah tanga jasa pertanian sesuai dengan tata cara
pencacahan yang ditentukan. Sebaiknya wawancara dilakukan langsung
kepada ART yang mengelola usaha pertanian atau usaha jasa pertanian.
jwakili oleh kepala rumah
Apabila tidak ada dirumah, wawancara dapat
tanga (KRT) atau anggota rumah tanga (ART] dewasa yang mengetalnui usaha
pertanian
5) Jangan menunda pencacahan d
uuntul seluruh anggota rumah tangga dalam satu kali pencacahan,
6) Selesai mencacah satu rumah tangga, perikea Kembali apakah semua
pertanyaan sudah terisi dengan benar dan lengkap. Kemudian, serahkan
hasilnya ke kortim untuk dilakukan pemerikcsaan,
tau usaha jasa pertanian di rumah tangga tersebut
ym satu rumah tanga, usahakan selesat
7) Bila pada saat pencacahan lengkap ada rumah tangga yang sedang bepergian,
‘maka pencacahan dapat dilanjutkan ke rumah tangga berikutnya, Catat nama
KRT setiap rumah tangea yang sementara dilewatkan dan pastikan akan
dikeunjungi kembali8) Lakukan butir 2 sampai dengan butir 7 hingga pencacahan lengkap
satu blok sensus selesai, dan tim melanjutkan pendataan pada blok sensus
Jain yang menjadi wilayah tugas berikutnya
‘Ragan 2.1, Alur Pencacahan pada Blok Sensus Door to Door
Pemuatan rarah anges dengan star sT2013°>
tuk lk ne, an menggambar oes
rane paa peta sea srt member nomor unt
it romah gg pron ems rmah nes
asa pertain (ch one).
el
Torin menogatan pencacah unk menacah rah ans
pertain serdastan Dao S033
(olenPencacah
sua lena Fonsizen,‘Bagan 32. Alur Peneacahan Lengkap pada Blok Sensus Door To Door
oS
Oaesl
“ios alr RT a potaran a Koe1909 01 3090 #n2U9S 31a PPed UeBUEdS? Ip WIL 39q UAUEH ebs>1YeMper “TE ZEAWED9.2 Pencacahan pada Blok Sensus Snowball
Pelaksanaan pencacahan pada blok sensus snowball dilakukan secara tim.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan kepala
rumah tanga, atau anggota rumah tangga yang benar-benar mengetahui tentang,
karakteristik kegiatan pertanian yang ada di rumah tangganya sesuai pertanyaan
pada kuesioner. Pencacahan dilakukan dengan metode 1 kunjungan ke rumah
tanga, yaitu untuk pemutakchiran rumah tanga dan identifikasi rumah tangga
pertanian dengan Daftar ST2013-P, kemudian langsung melakuken pencacahan
lengkap dengan Daftar $T2013-L apabila rumah tangga tersebut teridentifikasi
sebagai rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian,
‘Apabila rumah tangga tidak dapat ditemui atau diwawancarai pada
Jkunjungan pertama, maka tim harus melakukan kunjungan ulang di lain waktu
‘etapi masih dalam periode pencacahan. Pada alchir periode pencacahan tanggal
31 Mei 2013, tim harus sudah dapat menyelesaikan pemutalchiran dan
pencacahan lengkap rumah tangga pada wilayah (blok sensus) yang menjadi
tanggung jawabnya, Tahap kegiatan pencacahan secara rinci dijelaskan pada
subbab berikutnya.
3.2.1. Rapat Tim pada Blok Sensus Snowball
Rapat tim yang terdiri dari kortim dan pencacah harus dilakukan setidaknya
4 (empat) Kali selama periode pencacahan, yaitu rapat persiapan sebelum
memulai pencacahan, rapat evaluasi pemutalchiran rumah tanga dan identifikast
rumah tanga pertanian serta pencacahan lengkap rumah tangga pertanian untule
BS yang sudah diselesaikan, rapat evaluasi permasalahan pencacahan lengkap
rumah tangga usaha pertanian, dan rapat pemeriksaan aichir.
Rapat pertama tim yaitt rapat persiapan sebelum memulai pencacahan,
dilaicukan sebelum pencacahan lapangan dengan pokok bahasan seperti berikut:
1) Strategi lapangan secara umum, termasuk penelusuran wilayah kerja secara,
bersama-sama,
2) Pengecekan Kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
9) Penyusunan jadwal kerja tim dan jadwal pertemuan di lapangan.
4). Strategi menyelesaikan tugas sesuai jadwal,
Rapat kedua yaitu rapat evaluasi pemutakhiran rumah tangga, identifikasi
rumah tangga usaha pertanian, dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha
pertanian, dapat dilakukan setelah beberapa blok sensus selesai dilakukan oleh
tim, Pada rapat kali ini tim membshas beberapa hal antara lain:1) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan
pemutakhiran rumah tanga dan identifikasi ramah tangga usaha pertanian,
serta pencacahan lengkap rumah tanga usaha pertanian, termasuk konsep
Gefinisi maupun strategi penyelesaian untuk kasus rumah tanga yang belum
dapat ditemu
2) Pemeriksaan Daftar ST2013-L yang telah dilsi dan kesesuaiannya dengan
Daftar $12013-P untuk setiap rumah tangga pertanian.
5) Bila dalam periode pencacahan ternyata jadwal kerja tim tidak dapat dipenuhi,
tim harus mengatur ulang jadwal agar pelaksanaan pencacahan secara tim
dapat tetap berjalan sesuai standard operating procedure (SOP).
Memeriksa kesestaian antara isian alamat dan nomor rumah tanga
pertanian pada Daftar $T2013-P dengan letak simbol yang menyatakan lokasi
rumah tangga pertanian peta blok sensus.
Rapat ketiga yaitu rapat evaluasi pemutakhiran rumah tanga, identifikast
rumah tangga usaha pertanian, dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha
pertanian dapat dilakukan setelah sebagian besar blok sensus selesai dilaiukan
oleh tim. Pokok bahasan sama seperti pada rapat I.
Rapat keempat yaite pemerikeaan akhir, dilakukan setelah seluruh lok
sensus yang menjadi tanggung jawab tim selesai dilakukan pemutakhiran dan
ppencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian. Pada rapat ini dibahas hal-
hhal sebagai berikut:
1) Pemeriksaan kelengkapan isian dan konsistensi antar isian pada Daftar
$12013-L.
2) Pemeriksaan akhir konsistensi antara Daftar $T2013-P, Daftar ST2013-L, dan
peta blok sensus.
3) Pemeriksaan kelengkapan dokumen hasil lapangan.
9.2.2, Pembagian Tugas Pencacahan pada Blok Sensus Snowball
Seperti pada blok sensus door to door, Iokasi tugas setiap tim dapat dilihat
pada Daftar $T2013-RP1. Pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga
pada blok sensus snowball dilakukan secara tim dengan 1 kali kunjungan,
sehingga untuk pelaksanaan pemutakhiran rumah tanga tidak ada pembagian
tugas secara khusts untuk setiap pencacah, Pembagian tugas kepada pencacah
untuk pencacahan lengkap rumah tangga dilakukan setelah tim memperoleh
beberapa nama rumah tanga pertanian bedasarkan informasi dari nara sumber.
Kortim harus membagi tugas sedemikian rupa agar tugas antar peneacah yang
hharus melakukan pencacahan lengkap berimbang satu sama lain,9.2.9. Penelusuran Wilayah Kerja pada Blok Sensus Snowball
Peta wilayah yang digunaican adalah:
1) Peta desa/kelurahan
Digunakan oleh Koordinator Sensuus Kecamatan untuk identifikasi posisi blok
sensus di dalam desa dan pembagian tugas untuk setiap tim,
2) Peta biok sensts tanpa simbol bangunan fisik
~ digunakan oleh kortim untuk identifikasi arah utara, batas Iuar blok
sensus, jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah,
kkantor, dsb),
- digunakan oleh pencacah, dan identifikasi posisi rumah tangga pertanian.
Penelusuran wilayah kerja dilakukan oleh tim sebelum melakukan
pemutakchiran dan pencacahan lengkap rumah tangga, dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Mengunjungi Ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di
wilayah tersebut dengan membawa surat tuges dari BPS Kabupaten/Kota
‘sckaligus meminta informasi siapa saja warganya yang melakukan kegiatan
pertanian, Untuk blok sensus snowball tanyakan posisi rumah tangga
pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian baik yang tercetak pada
daftar $12013-P maupun yang berasal dari informasi nara sumber, beri
simbol (¥) dan nama pada peta blok sensus untuk seluruh rumah tangga
pertanian. Gunakan landmark sebagai referensi posisi:
2). Menelusuri wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus;
3) Mengenali arah utara, batas luar lok sensus, jalan, dan landmark (bangunan
yang mudah dikensli sebagai batas seperti rumah ibadah, sekolah, kantor,
dsb). Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan landmark pada
batas luar SLS dan batas Iuar blok sensus bila belum ada. Perhatikan dengan
seksama batas terluar blok sensus, karena hal ini berkaitan dengan calcupan
rumah tangga dalam blok sensus tersebut. Apabila terdapat ketidaksesusian
antara batas terluar peta blok sensus dengan rumah tangga yang tercakup
dalam Daftar ST201
tersebut;
4) dike ditemui ketidaksesuaian arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan
P, tim harus memastikan batas terluar blok sensus
landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, Kantor, dsb), tim
memperbaiki dan/atau melengkapi arah utara, batas luar blok sensus, jelan,
dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, Kantor, dsb.) dengan
‘menggunakan warna yang berbeda, sesuai keadaan di lapangan;5) Pencacah merencanakan kegiatan pemutakhiran dengan cermat agar rumah
'8P2010 maupun dari nara
sumber tersebut tidak terlewat eacah atau tercacah lebih dari satu kali.
tanga pertanian dalam blok sensus baik dari he
6) Menentukan di mana tim akan mengadakan pertemuan pertama, kedua dan
pertemuan selanjutnya yang dibutuhkan,
7) Menjelaskan kepada masyarakat bahwa sensus akan dimulai
8) Mclakukan identifikast karakter masyarakat dan menyusun rencana untuie
menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll)
9.2.4, Pemutakhiran Rumah Tangga dan Pencacahan Lengkap Rumah
‘Tanga Pertanian pada Blok Sensus Snowball
Pemutakhiran dan peneacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian
dengan cara snowball dilakukan terhadap rumah tanga pertanian termasuke
rumah tanga jasa pertanian berdasarkan informasi dari berbagai nara sumber.
Karena metode pencacahan pada blok sensus snowball adalah 1 kunjungan ke
rumah tangga, maka pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tanga
pertanian dengan metode ini dilakukan sekaligus, dengan prosedur sebagai
berikut:
1) Tim melakukan kunjungan ke rumah tanga usaha pertanian berdasarkan
{informasi yang tercetak pada daftar ST2019-P dan dari nara sumber (ketua
SLS atau lainnya). Pencacah pertama melakukan pemutakhiran rumah tangea
dengan wawancara berdasarkan Daftar ST2013-P Blok V. Sclesaikan
wawancara sampai scluruh pertanyaan pada Blok V untuk satu rumah
tanga.
2) Setelah sclesai melakukan pendataan pada rumsh tangga tersebut dengan
Daftar $72013-P, tanyakan keberadaan rumah tangga pertanian serta rumah
tangga jasa pertanian Jainnya yang berada di SLS tersebut atau di SLS lain
dalam blok sensus tersebut.
3) Jika ada informasi dari nara sumber, cek informasi tersebut dengan daftar
nama kepala rumah tangga yang tercetak pada Daftar $T2013-P Blok V. Jika
tidak ada pada Blok V, tuliskan nama kepala rumah tangga tersebut setelah
baris teralthir yang terisi, Beri simbol (¥) dan nama pada peta blok sensus
untuk rumah tangga pertanian.
4) Bila rumah tangga pada butir 1) teridentifikasi sebagai rumah tangga
pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian, kortim menugaskan
pencacah pertama untuk melakukan wawancara dengan Daftar ST2013-L.5) Gambarkan lingkaran isi (@ pada peta blok sensus sebagai simbol lokasi
rumah tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian. Kemudian beri
nomor urut di sisi lingkaran sesuai dengan nomor urut rumah tangga
pertanian pada Daftar $T2013-P Blok V Kolom (20). Sebelum menggambarkan
1ingkaran, hapus tanda cek (7) dan nama. Bila dalam satu bangunan sensus
ada 3 rumah tangga usaha pertanian dan atau rumah tanga jasa pertanian
dengan nomor urut rumah tangga pertanian 10, 11, dan 12, maka cukup
digambar dengan satu lingkaran (® dan beri nomor urut rumah tanga 10-12.
Apabila setelah dikunjungi ternyata rumah tangga pertanian berdasarkan
informasi dari nara sumber bukan merupaken rumah tangga pertanian
maupun rumah tangga jasa pertanian, maka pencacah harus menghapus
tanda cek dan nama yang telah ditulls di peta blok sensus.
Selanjutnya kortim bersama dua pencacah lainnya menuju ke lokasi rumah
tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian lainnya berdasarkan
informasi dari nara sumber pada butir 2)
Lakukan proses pada butir (1) sampai dengan butir (6) dengan pembagian
‘tugas pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga secara bergilir
‘untuk setiap pencacah,
Kortim juga harus mendampingi pencacah secara bergiliran agar dapat
‘melihat langsung bagsimana pencacah melakukan tugasnya, mengevaluasi,
dan mengarahkan untuk perbaikan agar tidak mengulang! kesalahannya
tersebut pada pencacahan selanjutnya. Pada saat itu. kortim juga harus
‘memeriksa Daftar ST2013-L yang telah dist pencacah.
9) Lakukan proses tersebut hingga selesai pendataan dalam satu blok sensus
vyang menjadi wilayah kerjanya.
ustrasi metode snowball dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4.
PATS
kGambar 3.4. Identifikasi Responden dengan Metode Snowball
Keterangan Gambar 3.
+ Menggambarkan rumah tangga pertanian termasuk rumah tanga jasa
pertanian.
‘Menggambarkan rumah tanga bukan pertanian termasuic rumah tangea
‘bukan pelaku usaha jasa pertanian.
: Nara sumber pertama (prioritas utama adalah Ketua/pengurus SLS
setempat, Ketua Kelompok Tani (Kapoktan}, Petugas Penyuluh Lapangan
(PPL), Kepala Cabang Dinas (KCD), Tokoh Masyarakat Tomas), dan Tokoh
‘Agama (Toga).
‘Nara sumber lainnya.
‘Yang diinformasikan.
PCL tidak diperkenankan menggunakan lembar lain
dalam pencacahan, selain kuesioner.Bagan 3.3. Alur Pencacahan pada Blok Sensus Snowball
Rapa persepan tim
3
Mengunjange
Torben anda cok (untuk ramah ranean
bata 2015 dn penne dng S720
Kortim melakulcan pengawasan dan membogi
‘gas pemutaliran dan pencacahan.
Cl memeritsa,apakah isian
‘tihng, Konssten,
Torti memerika, apakah
xensiten, wars dan in?
Ya, lanjutkan pemutakhiran
ddan peneacahan ee rama
tanga beretsBagan 9.4. Alur Pencaeahan Lengkap pada Blok SensusHa i A
i
ik id Hh i
it il Ine i
| 1 A A
a
al | TL
aly ‘4 a gull
Au HH i ih
|
i
iP
Ht
;
Ey
a
§
i
72
i Al9. Byaluast dan Pemeriksaan
‘Rancangan pencacahan dengan tim ditujukan untuk mendapatkan dats
clean di lapangan. Setelah rumah tangga selesai dieacah oleh PCL, Daftar
812019 langsung diperikes olch kortim. Hal penting yang periu ditekankan
dalam pemeriksaan silang adalah:
41), Harus ada konsistensi antara Daftar $72013-P, Daftar ST2013-L, dan peta
WB, Nomor urut terbesar pada Daftar $T2013-P Blok V Kolom (20) harus
sama dengan jumlah dokumen Daftar ST2013-L dalam satu blok sensus
sera harus sama dengan nomor terbesar pada peta WB.
12) Rincian Iwas Iahan pertanian harus terisi untuk rumah tangga ussha
‘pertanian yang menggunakan lahan,
3) Untuk rumah tanga pertanian yang memiliki wsaha pertanian maka kode
‘komoditas yang diusahakan harus tetsi.
2.4 Jadwal Kegiatan dalam Keadaan Khusus
Jadwal Kegiatan pemutakhiran dan pencacahan untuk daeralt yang
rmenyelenggarakan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) pada bulan Mei 2013,
dlatur sedemikian rupa schingga berakhir tetap paling lambat 31 Mei 2013.BaBIV
'STRUKTUR DAN ORGANISASI LAPANGAN
4.1 Struktur Organtsasi
Struktur dan organisasi lapangan disusun dengan tujuan agar
pelaksanaan T2019: (a) dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya;_(o)
‘pengawasan dan pemeriksaan lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan
‘ata cara yang ditentukan; dan (¢) setiap pelaku dalam organisasi mengetahui
dengan pasti tugas, tanggung jewab, wewenang, dan haknya masing-masing,
Struktur organisasi pelaksanaan ST2019 dirancang seperti pada Gambar 4.1
dan 4.2.
4.1.2 Organisast di Pusat,
‘872013 merupakan salah satu kegiatan besar BPS yang membutuhkan
‘keterlbatan (Gukungan) banyak direktorat/biro di lingleungan BPS.
Direktorat/biro yang terlibat, antara lain: Direktorat Statistik Tanaman
Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan; Direkiorat Statistik Petemakan,
Perikanan, dan Kehutanan; Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan
‘Survei; Direktorat Sistem Informasi Statistik; Direktorat Diseminasi Statistik;
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik; Biro Humas dan Hukxam; Biro
‘Bina Program; Biro Keuangan; Biro Umum; serta Inspektorst Wilayal [, 1h, dan
mM,Secara umum struktur organisasi ST2013 di pusat dapat dijlaskan
‘sebagai berikut:
1) Senous pertanian merupakan salah satu tugas pemerintah, dalam hal ini
adalah Badan Pusat Statistik (BPS), yang dilaksanakan setiap tahun yang
Deraithiran dengan angka 3 (tiga), sesuai dengan amanat Undang-tndang,
No 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Sebagai Lembaga Non Kementerian,
[BPS berada langsung di bawah Presiden,
Penanggung jawab secara keseluruhan adalah Kepala BPS RI. Pengarah
‘untuk Kegiatan pelaianaan pencacahan adalah Deputi Bidang Statistik
Produksi yang merangkap sebagai Ketua Tim Teknis $T2013, sedangkan
Pejabat Eselon I lainnya, bertanggung jawab sebagai pengarah sesusi
dengan bidangnya masing-masing.
Penanggung jawab bidang teknis ST2013 adalah Direktur Statistik
‘Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan serta Direktur Statistik
Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan yang merangkap sebagai Sekretaris
‘Tim Teknis $T2013, eedangkan Pejabat Eselon Il terkait bertanggung jawab
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
4.1.2 Organisasi di Provinst
Gubermur sebagai wakil Pemerintah Pusat merupakan pimpinan wilayah
provinsi yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di
‘wilayahnya, Dalam pelaksanaan S12013 ini Gubernur merupakan Pengarah
penyelenggaraan ST2013.
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS
Provinsi. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistke Prods,
ssedangkan Pejabat Eselon Ill lainaya bertanggung jawab sesuai dengan
‘pembagian tugas di daerah masing-masing.
4.1.8 Organisasi di Kabupaten/Kota
Pada tingkat kabupaten/kota, Bupati/Walikota yang merupakan kepala
‘daerah dan penguasa tunggal di wilayahinya, adalah pengarah penyelenggaraan
812013 di wilayahnya.
Penanggung Jawab secara kescluruhan i tingkat kabupaten/kota
adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota, Penanggung jawab teknis untuk
pelaksanaan sensus adalah Kepala Seksi (Kasi) Statistik Produksi, Prjabat
selon IV Ininnya bertanggung jawab sesuai dengan penugusan.Pada ‘ingkat kecamatan, Camat merupakan penguasa wilayah yang
Dertindak sebagai pengarah penyelenggaraan ST2013 di_kecamatan.
Koordinator Sensus Kecamatan sebagai aparat statistik kecamatan
‘mempersiapkan pelakeanaan sensus di kecamatan dan memberitahukannya
‘kepada Camat, Dalam pelaksanaan ST2013, penanggung jawab teknis pada
tingkat kecamatan adalah Koordinator Sensus Kecamatan,
4.1.5 Organisasi Lapangan,
Pelakeanaan pemmutakhiran dan pencacaban lengkap S12013 dilakukan
secara tim, Setiap tim terdiri dari seorang koordinator tim (kortim) dan tiga
orang pencacah (PCL). Setiap tim akan bertugas pada sejumiah blok sensus,
Dervariasi menurut kondisi wilaysah, sehingga beban antara tim relaif setara
ddan pencacahan harus selesai paling lambat 31 Mei 2013,
‘Selain kortim dan PCL, ada Satuan Kerja Khusus atau Task Force (TF
Petugas TF adalah pejabet struktural, fangsional, atau staf BPS Provinsi dan
[BPS Kabupaten/Kota, Petugas TF merupakan petuges serba bisa untuk
pencacahan, pemeriksaan, pengawasan, dan koordinasi, serta pencacahan
‘usaha pertanian non rumah tanga (NRT). Selama dalam melaksanakan tugas
lapangan, petugas TF dikoordinir oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota dan
‘dimonitor oleh Kepala Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota,
‘Keornator Sane Kear
yt
re
—S——
Pout Pour Pos
‘Setiap tim akan bertugas pada sejumlah blok sensus, Dervariasi menurut
‘kondiai wilayah, sehingga beban antara tim relatifsetara dan
‘pencacahan harus selesai paling lambat 31 Mei 2013.
42 ‘Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kopala BPS:
Kepala BPS bertanggung jawab secara keseluruhan atas segi teknis dan
‘administrati€ pelaksanaan ST2013 se-Indonesia. Kepala BPS menerbitkan
instruksi dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan ST2013 bagi Kepsla BPS
Provinsi, Kepala BPS Kabupaten/Kota, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)
serta petugas lain yang terlibat dalam penyelenggarean ST2013. Kepala BPS.‘mempersiapkan surat dukcungan dari menteri dan institusi pusat terkait yang
dipertukan.
4.3 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala BPS Provinsi
Kepala BPS Provinsi bertanggung jawab penuh atas pelaksanean ST2013
i wilayah tugnsnya. Kepala BPS Provins! mempunyai tugas, tanggung jawab,
‘dan wewenang sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan pelakeanaan $T2013 di daerah sesuai petunjuk yang
‘digariskan oleh Kepala BPS termasuk berkoordinasi dengan Gubernur dan
instansiterkaitJainnya di daerah,
Memberi petunjuie kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota dan jajarannya
tentang pelaksanaan —ST2013.-Mengatur ——_pengelolaan
dokumen/ perlenekapan.
3) Mengatur pengelolaan dan administrasi keuangan.
44), Mengatur reknutmen petugas dan penyelenggaraan pelatihan petugas.
5) Mengatur kegiatan publisitas/sosialisasi.
6) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan,
7) Mengatur pelaksanaan pengolahan data.
48) Menyusun laporan penyelenggaraan $T2013, yang mencakup teknis dan
fadministrasi.
9) Melaikan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langstng
oleh pimpinan BPS, serta petunjuk dalam buku pedoman.
10) Untuke melaksanakan tugas-tugas tersebut, Kepala BPS Provinsi dibanta
oleh Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, dan
‘taf lainnya.
Kepala BPS Provinsi memberi petunjuk kepada Kepala BPS
Kabupaten/Kota dan jajarannya tentang pelaksanaan
44° Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Bagian (Kabag) Tata
Usaha (TU) BPS Provinst
Kepala Bagian Tata Usaha BPS Provinsi mempunyal tugas, tanggung
jawab, dan wewenang sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan kegiatan rekrutmen dan pelatihan petugas dengan
BPS di kabupaten kota.
2) Memfasilitasi Kegiatan publisitas T2013 ai tingkat provinsi,
3) Mengelola pengadaan dokumen dan petiengkapan sensus.
4) Menerima dokumen atau perlengkapan sensus dari BPS.Mendistribusikan dokumen dan perlengkapansensus ke BPS
Kabupaten/Kota.
Menyiapkan tempat penampungan doksumen,
Menerima dokumen hasil pencacaban (Daftar ST2013-L dan Daftar
'512013-KB) dari BPS Kabupaten /Kota,
‘Melakukan batching dolumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-L dan
Daftar ST2013-KB)
‘Menyampaikan dokumen hasil pencacahan (Daftar $T2013-L dan Daftar
|$12013-KB) ke Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi untuk dilakukan
eaiting-coding.
Mengkoordinasikan penyelessian administrasi keuangan di BPS Provinsi
dan BPS Kabupaten/Kota.
‘Membanta penyelenggnraan pelatihan Inda/Koordinator Sensus
Kecamatan dan pelatihan operator pengolahan.
Melakukan tugas yang diperintahkan langeung maupun tidak langsung
‘leh Kepala BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman.
‘Kepala Bagian Tata Usaha membuat rencana
pengelolaan dolumen dan administrasi keuangan.
‘Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Bidang (Kabid)
‘Statistik Produks! BPS Provinsi
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi_mempunyai tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sebauai berikut:
1) Membuat rencana alokasi petugas.
2) Membuat rencana alokasi dokumen dan perlengkapan serta mengawasi
istribusi
3) Membuat rencana dan pedoman operasional rekrutmen petugas (Innas,
Inda, Kortim, PCL, dan TF) dan mengawasi pelaksanaan rekrutmen.
‘Membuat rencana dan panduan penyelenggaraan pusat pelatihan petugas
i provinsi, kabupaten /kota, dan kecamatan,
‘Memonitor dan mengawasi pelaksanaan pencacahan ST2013.
Menetima dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-L dan Daftar
'$12013-KB) yang telah di-batching dari Bagian TU BPS Provinsi.
Melakulean editing-coding dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-L
ddan Daftar S12013-KB).
‘Menyampaikan doicumen hasil pencacshan (Daftar ST2013-L dan Daftar
'$12013-KB) yang telah di-edit dan di-code ke Bidang IPDS BPS Provinst
“untuk dilakukan pengolahan.Menerima dan mengevaluasi hasil pengolahan Daftar $T2013-L, dan Daftar
'S12013-KB dari Bidang IPDS BPS Provinsl dan mengevaluast hasil
‘pengolahan Daftar $12013-P dari BPS Kabupaten/Kota.
Bersama Kasi Statistik Produks! BPS Kabupaten/Kota menindaklanjuti
‘ekomendasi evaluasi maupun pengawasan lapangan.
Memeriksa kewajaran dan konsistensi data hasiltabulasi pengolahan data
sebelum dilaksanakan diseminasi,
“Menyiapkan bahan diseminasi hasil dan analisis.
Membantu Kepala BPS Provinsi sebagai Koordinator teknis seluruh
pelaksansan ST2013 di provinst,
Melaicukan tuges yang diperintahkan Jangsung maupun tidak langsung,
oleh Kepala BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman,
Kepala Bidang Statistik Produks! membuat rencana dan
pedoman operasional rekrutmen petugas (Inna, Inda, Kortim,
PCL, dan TF) dan mengawasi pelaksanaan rekrutmen.
46. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Bidang (Kabid)
‘Integrasi Pongolahan Data Statistik (IPDS) BPS Provinsi
epala Bidang IPDS BPS Provinsi mempunyai tugas, tangxung jewab,
ddan wewenang sebagai berikut:
1) Bersama Kabag TU, merencanakan tempat penampungan dokumen (Daftar
ST2019-L dan Daftar ST2013-KB) hasil pencacahan dan menata layout
kerja pengolahan data.
2) Menyiapkan Master File Desa (MFD}/Master File Blok Sensus (MFBS) untuk.
‘keadaan Juni 2012, serta meyakinkan semua peta WE teridentifikast di
Ispangan.
3) Bersama Kabag TU merencanakan dan melaksanakan pelatihan petugas
‘pengolahan.
4) Mengkoordinir sistem dan program pengolahan ST2013 di BPS.
Kabupaten, Kota.
'5) Menerima dolcumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-L dan Daftar ST2013-
KB) yang telah melalui proses editing-coding di Bidang Statistik Produksi
[BPS Provinsi.
6) Mengolah dokumen hasil pencacahan (Daftar $T2019-L dan Daftar ST2013-
xB),
17) Mengirim hasil pengolahan Daftar ST2013-L dan Daftar ST2013-KB ke BPS
setelah mendapat konfirmasi dari Bidang Statistik Produkst
18) Membanta pengolahan untuk diseminasi hasil $T2013.19) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh
Kepala BPS Provinsi, erta petunjuk dalam buku pedoman,
Kepala Bidang IPDS merencanakan dan mengolah
Daftar $12013-L dan Daftar ST2013-KB serta membantu Kast
IPDS di kabupaten kota dalam pengolahan Daftar ST2013-P.
4:7 Tagas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala BPS Kabupaten/Kota
Kepala BPS Kabupaten /Kota bertanggung jawab penuh atas pelaksanan
'S12013 di wilayah tugasnya. Secara umum Kepala BPS Kabupaten/Kota
‘mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai beret;
1) Melakgsanakan petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh kepala BPS
Provinsi yang mencakup seluruh tahapan dan proses sesuai dengan
‘pedoman.
2) Melakwukan koordinasi dengan Bupati/Wallkota, Camat, Kepala
Desa/Lurah, dan kepala instansi pemerintah terkait di wilayshnya
‘schubungan dengan kegiatan ST2013.
3) Melaksanakan publistas/sosialisasi
4) Mengelola distribust dokumen dan perlengkapan sesuai _petunjuk
pelaksanaan.
5) Melaicukan pengawasan lapangan, mengatur tugas TF, mengelola organisasi
‘872013 ai tingkat kabupaten/kota, dan menyampaikan laporan kepada
‘Kepala BPS Provinsi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
T2013.
6) Mengatur dan menyeleesikan administrasi pelaksanaan kegiatan 12013.
7) Mengawasi pengiriman dokumen hasil lapangan (Daftar ST2013-L dan
Daftar $12013-KB) ke Bagian TU BPS Provinsi
8) Membentuk tim yang khusus menangani rekrutmen petugas (kortim, PCL,
ddan TF) dan mengawasi pelaksanaannya.
9) Melaksukan tugas yang diperintahkan langsung meupun tidak langsuing oleh
Pimpinan BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman.
4.8 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Sub Baglan
(Kasubbag) Tata Usaha (TU) BPS Kabupaten/Kota,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut:
4) Menyiapkan administrasi rekrutmen petugas, termasuk pembuatan
pperjanjian kontrak kerja dengan petugas.2) Menyusun rencana pelatihan dan menyiapkan tempat pelatihan di pusat-
pusat pelatihan kecamatan atau kabupaten/kota,
43) Menerima dokumen dan perlengkapan petugas dari BPS Provinsi, serta
‘membagi dokumen dan perlengkapan petugas untuk pelatihan maupun
pelaksansan lapangan.
4) Memonitor dan mengawasi pelaksanaan pelatihan maupun pencacahan,
serta selalt siap untuk memecahkan segala masalah administrasi yang
timbul,
'5) Membantu melaksanalkan kegjatan publisitas/sosialisasi
(6) Menerima dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-P, Daftar ST2019-L,
Daftar $12013-KB, dan Peta SP2010-WB atau $T2019-WB serta Daftar
‘S12019-RPI dan Daftar ST2013-RP2) dari Koordinator Sensus Kecamatan.
Kemudian, melakukan batching.
7) Menyerahkan Daftar ST2013-P, ST2013-L, Daftar $T2013-KB, dan Peta
‘$P2010-WE atau ST2013-WB yang telah di-batching ke Seksi Statistik
Produksi BPS Kabupaten/Kota untuk dilakukan pegecekan dan ediing-
coding, dan menyerahkan Daftar ST2013-RPI dan Daftar ST2013-RP2 yang
sudah clean kepada Sckst IPDS BPS Kabupaten/Kota untuk dllakukan
ppengolahan.
8) Menerima doksumen hasil pencacahan (Daftar $T2013-L dan Daftar ST2013-
KB) yang telah dilakukan editing-coding dari Seksi Statistik Produksi BPS
Kabupaten Kota tintule kemudian dikirimkan ke Bagian TU BPS Provinsi.
9) Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota sebagai koordinator administrasi
‘seluruh kegiatan $1201 di kabupaten ‘kota.
10) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung
‘leh Pimpinan BPS Provinsi, Kepala BPS Kabupaten/Kots, serta petunjule
dalam buku pedoman.
4.9 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Sekst (Kasi) Statistik.
Produksi BPS Kabupaten/Kota
Kepala Seksi Statistik Produkst BPS Kabupnten/Kota mempunyal tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sebagai berkut:
1) Merencanakan alokasi petugas per kecamatan.
2) Merencanakan alokasi dokumen dan perlengkapan petugas untuk:
pelatihan maupun pelaksanaan lapangan,
3) Mengkoordinir kegiatan tim rekrutmen petugns.
4) Bersama Kasubbag TU merencanakan dan mengvordinir pusat-pusat
pelatihan.
‘Merencanakan pencacahan sesuai dengan metode pencacahannya.Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota sebagai koordinator teknis
‘seluruh Kegiatan $T2013 i kabupaten/kota dan mengawasi seluruh
‘kegiatan lapangan.
Mengevaluasi hasil sementara maupun hasil akhir pengolahan, dan
‘merekomendasi pengiriman (upload) data
‘Bersama Kasi IPDS mengatur dan mengelola dolcumen Daftar ST2013-P,
Daftar $T2013-L, Daftar $T2013-KB, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-
we.
‘Menerima dokumen hasil pencscahan (Daftar $12013-P, Daftar ST2013-L,
Daftar $12013-KE dan Peta SP2010-WB atau $12013-WB) dari Subbogian
‘Tata Usaha BPS Kabupaten/Kota.
Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen hasil pencacahan (Daftar
ST2013-L, dan Daftar $T2013-KB).
Melakukan editing-oding dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-P
dan Peta SP2010WB atau ST2019-WB}
Menyerabkan dokumen hasil pencacahan Daftar $T2019-L dan Daftar
'8T2013-KB yang sudah clean kepada Sub agian TU BPS
‘Kabupaten /Kota untuk dikirimkan kepada Bagian TU BPS Provinsi
Menyerahian dokumen hasil_pencacahan Daftar ST2013-P dan Peta
'SP2010-WB atau ST2013-WB kepada Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota
untuk dilakukan pengolahan,
‘Menyispken naskah publikasitingkat kabupaten kota.
‘Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung
‘oleh Pimpinan BPS Provinsi, Kepala BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuke
dalam buku pedoman.
4.10 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kepala Sekst (Kasi) IPDS di
BPS Kabupaten/Kota
Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas, tanggung
Jawab, dan wewenang sebagal berileat:
1) Menyiaplan cetakan peta SP2010-WB stau ST2013-WB semua blok
sensus $12013.
2) Menyiaplan cetakan Daftar $T2013-P untuk digunakan dalam
‘permutakhiran rumah tangga.
3) Menyiapkan preprinted hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan
‘Kerbau tabun 2011 (PSPK2011) sebagai evaluator,
Menyediakan master identitas ((D) untuk digunakan di lapangan oleh
petugas.
Menerima daftar nama dan nomor Handphone (HP) petugas dari
Koordinator Sensus Kecamatan, kemudian di-entry dan dikirim keDirektorat Sistem Informasi Statist (SIS) BPS-RI dengan mengetahui
(tembusan) BPS Provinsi.
Meayiapkan Daftar $T2013-RP1 dan Daftar $72013-RP2 yang juga telah
berisi nomor HP petugns untuk diserahkan kepada Koordinator Sensts
Kecamatan.
Bersama Kasi Produkesi mengatur dan mengelola dokumen Daftar ST2013-
P, Daftar ST2013-L, Daftar ST2013-KB, dan Peta SP2010-WB atau
'512013-WB.
‘Menerima dokumen Daftar ST2013-RP1 dan Daftar ST2013-RP2 dari
‘Subbagian Tata Usaha BPS Kabupaten/ Kota,
Menerima dokumen hasil pencacahan Daftar ST2013-P dan Peta SP2010-
WB atau $12013-WB dari Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Kota.
Merencanakan dan melaksanakan pengolahan Daftar ST2013-P dan
‘segala sesuatu yang menyangkut proses menghasilkan angka sementara.
Menyerahkan hasil pengolahan data ST2013-P secara bertahap kepada
‘Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota untuk dilakukan evalua.
‘Kamudian meng-upload hasil sementara ST2013-P.
Melakukan scanning terhadap Peta SP2010-WB atau ST2013-WB.
Menjamin keamanan dan Kerahasiaan, data baik dalam proses
‘pengolahan maupun hasil akhir.
‘Membantu penyiapan bahan publikasi
Melakukan tugas yang diperintahkan Jangsung maupun tidak langsung
‘oleh Pimpinan BPS Provinsi, Kepala BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuke
dalam buku pedoman.
‘Kepula Seksi IPDS melaksanakan pengolahan ST2013-P dan Peta
Blok Senstis serta segala sesuatu yang menyangkut proses
‘menghasilkan angka sementara.
4.11 Tugas, ‘Tanggung Jawab, dan Wewenang Koordinator Sensus
Kecamatan
‘Koordinator Sensus Kecamatan mempunyal tugns, tangyung jawab, dan
‘wewenang, sebagai berikut:
1) Mengiluti pelatihan $1203.
2) Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan.
Desa/Kelurahan serta menjalankan program publisitas/sosialisasi di
wilayah tugasnya.
‘Membantu perekrutan Kortim dan PCL sesuai dengan kriteria dan alokast
‘yang ditentukan,
‘Membantu menyusun reneana pelatihan, mencari tempat pelatihan, dan
‘menjalankan program pelatihan di kecamatan masing-masing.Menginventarisir nama dan nomer handphone (HP) petugas untule
‘disampaikan ke Seksi IPDS BPS Kabupaten Kota.
Mencrima Daftar $12013-RP1, Daftar ST2013-RP2, Peta SP2010-WB atau.
Ԥ12013-WB, Daftar $12013-P, Daftar $T2013-L, dan Daftar ST2013-KB
dari BPS Kabupaten Kota, kemudian mendistribusikan dolumen tersebut
{(kecuali Daftar $T2013-RP!) kepada kortim.
‘Mempersiapkan serta membagiperlengkapan sensus, yaitu: tanda
‘pengenal dan surst tugas, kepada kortim dan PCL,
Menentuican wilaya kerja kortim dan PCL.
Mengawasi jalannya pemutakhiran rumah tangga dan pencacahan
Jengkap rumah tangga usaha pertanian.
‘Membantu kortim dan PCL memecahkan masalah yang ditemui di
lapangan.
Mengumpulkan seluruh dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-P,
Daftar ST2013-L, Daftar $T2013-KB, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-
WB) dan S12013-RP2, memeriksa kelengkapan dan isiannya, serta
‘menyampaiian seluruhnya (termasuk ST2019-RP1) ke Subbagian Tata
Usaha BPS Kabupsten/Kota. Koordinator Sensus Kecamatan juga
bertanggung jawab mengumpulkan seria sisa_ dokumen dan
perlengkapan sensus.
‘Memonitor perkembangan pemutalhiran rumah tangga dan pencacahan
Jengkap rumah tangga usaha pertanian,
‘Membantu pembuatan laporan administrasi_maupun — teknis,
‘penyelenggaraan pelatihan dan pelaksanaan lapangan,
Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung
oleh Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuk dalam buku
‘pedomen. Dalam hal in! termasuk jika ditugaskan sebagai Inda.
4.12 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Instruktur Daerah (Inda)
Inda mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagal beret:
“Mengikti pelatihan $T2013 dan proves seleks! Iain yang dipersyaratkcn,
Memperkaya pengetahuan dan keterampilan secara mandiri mengenai
sr2013.
“Membantu penyelenggaraan pelatihan kortim dan PCL.
Mengajar kortim dan PCL sesuai penugasan.
Membantu panitia penyelenggara pelatihan melaksanakan Rote Paying.
Menyampaikan laporanpelaksanaan pelatihan kepada BPS
Kabupaten/Kota.
‘Mendapat prioritas menjadi TP, apabila tidak sebagai Koordinator Sensus
Kecamatan.Membant kegiatan publisitas/sosialisast dan kegiatan tainnya,
‘Seeara moral inda ikut bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan basil
sr2013.
Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung
oleh Pimpinan BPS Provinsi atau BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuke
dalam buku pedoman.
Semua petugas lapangan ST2013 melakukan tugas yang diperintahkan,
langsting maupun tidak langsung oleh pimpinan BPS Provinsi atau
[BPS Kabupaten/Kota, serta sesui petunjuk dalam buku pedoman,
4.13 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Koordinator Tim (Kortim)
Kortim mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai
Derikut:
1) Melakukan tugas dan kewajiban scbagaimana tertuang dalam kontrak
kerja atau sestai perintah atau arahan dari pihak yang berwenang.
2) Mengileuti pelatihan S12013.
3) Menerima Daftar ST2013-RP2, Daftar ST2013-P, Peta SP2O10-WB atau
$12013-WB, Daftar ST2013-L, dan Daftar $T2013-KB dari Kvordinator
Sensus Kecamatan, kemudian mendistribusikan dokumen tersebut
(kecuali $T2013-RP2 dan ST2013-KB) kepada PCL.
‘Membantu pendistribusian dokumen dan perlengkapan petugas.
Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat
untuk menginformasikan kegiatan lapangan $T2013.
Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya
Dbersama-sama dengan PCL.
‘Membagi tugas pemutalkhiran rumah tangga dan pencacahan lengkap
‘rumah tangga usahe pertanian kepada PCL.
Mengavasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga dan
‘pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian, apakah sudah sesuai
dengan prosedur yang ditetaplcan,
Selama pencacahan, kortim selalu bersama PCL di lapangan, schingsa
hhasil pencacahan langsung diperiksa
Mencacah ulang beberapa rumah tanga yang telah dicacah oleh PCL
peda awal-awal pencacahan. Hasilnya untuk didiskusikan dan sebagai
‘bahan evaluasi dan perbailan.
Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh PCL dan apsbila perk
‘melaporkannya kepada penanggung jawab pelaksanaan éii BPS
‘Kabupaten /Kota untuk penyelesaiannya,Memeriksa kewajaran isian Daftar $T2013-P, Daftar ST2013-L, dan Peta
'5P2010-WB atau $T2013-WB, termasuk cara penulisan Daftar ST2013-L,
‘Memperbaild istan dokumen ST2013-P, jika terdapat perbedaan dengan
dokumen ST2013-L,
‘Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pencacshan
(Daftar $12013-P, Daftar $T2013-L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-
WB) dai PCL.
Mengisi Daftar ST2013-KB.
‘Memberikan laporan perkembangan kegiatan pencacshan secara rutin
‘kepada Koordinator Sensus Kecamatan,
Menyerahkan dokuumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-P, Daftar
'S12013-L, Daftar 5T2013-KB, dan Peta $P2010-WB atau ST2013-WB) ),
yang sudah lengkap dan terisi dengan benar setelah pemerikssan silang
lantar rincian, serta Daftar ST2013-RP2 kepada Koordinator Sensus
Kecamatan,
Mengirimiean progress laporan asl pemutakhiran dan pencacaban
melalui SMS Gateway.
‘Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan,
Melaksanakan tugas yang diberikan olch Koordinator Sensus Kecamatan
fatou perintah langsung maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS
Kabupaten Kota, serta petunjuk dalam buku pedoman.
Kortim harus selalu bersama PCL di lapangan selama 1-31 Mei 2013
4.14 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pencacah (PCL)
[PCL mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut:
1) Melokukan tugas dan kewajiban sebagaimana tertuang dalam kontrak
‘kerja atau sestiai perintah atau arahan dari pihale yang berwenang.
2) Mengiikuti pelatihan ST2013,
3) Menerima dokuumen pencacahan (yaitu: Peta $P2010-WB atau ST2013-
WB, Daftar ST2013-P, dan Daftar ST2013-1) dari kortim, serta
‘perlengkapan pencacahan dari Koordinator Sensus Kecamatan.
Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat
‘untule menginformasikan kegiatan lapangan ST2013.
Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya
‘bersama-sama dengan kortim.
Melakukan pernutakhiran rumah tangga dengan Daftar ST2013-P, sesuai
alokasi tugas dari kortim,
Menggembar simbol rumah tangga usaha pertanian beserta nomor
urutnya dan simbol rumah tangga pada peta blok sensus door to door,‘sedangkan pada peta bloke sensus snowball hanya menggambar simbol
‘rumah tangga usaha pertantan beserta nomor urutnya.
Menyerahkan hasil pemutakhiran rumah tangga Daftar S12019-P yang
‘telah disi kepada kortim,
Melaicakan peneacshan lengkap rumah tangy ussha pertanian dengan
Daftar ST2013-L.
Memeriksa Kelengkapan isian dan kesesuaian hasil pemutakhiran peta
bloke sensus, Daftar $72013-P, dan hasil pencacshan Daftar ST2013-L.
Menyerabkan Daftar ST2013-P, Daftar T2013-L, dan peta SP2010-WB
‘atau ST2013-WB yang telah diist kepada kortim untuk diperiksa segera
‘setelah pencacahan selesai.
Memperbaiii Peta $P2010-WB atau ST2013-WB, istan Daftar ST2013-P,
‘dan isian Daftar $T2013-L yang dinyatakan salah oleh kortim.
Bersama PCL dalam tim mengadskan pemeriksaan dan perapihan
boersama (pemeriksaan silang) dalam rangka menjamin data clean
Japangan sejak dini, pada hari-haritertentu yang sudah dijadwalkan.
‘Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kortim atau perintah langsung
‘maupun tidal langsung dari Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta
‘petunjuk dalam buku pedoman.
PCL tidak diperkenankan menggunakan lembar lain dalam
pencacahan, selain kuesioner5.1 Umum
Perekrutan petugas perlu direncanakan dan dilasanakan secara hati-
hhati dan seksama karena hasilnya akan sangat memengaruhi proses dan
Kkinerja, Kegiatan selanjutnya, yaitu pelatihan petugas dan pelaksanaan
lapangan, Untuk memperlancar kegiatan perekrutan petugas, BPS Provinsi dan
BPS Kabupaten/Kota perlu secara proaktif meminta masukan, konsultasi atau.
Ikerjasama dengan sparat Pemerintah Daerah (Pemda}, seperti: Camat dan
‘Kepala Desa/Lurah.
Kerjasama dengan Pemda ini hanya mungkin dilakukan jika publistas
‘atau Kampanye ST2013 efektif. Aparat Pemda harus memilki pemahaman
‘yang memadai mengenai arti strategie ST2013. Pemahaman semacam itu akan
‘membust petugas didukung oleh Pemda dalam berbagai kegiatan di lapangan,
termasule dalam perckrutan petugns.
Petuges sensus dapat berasal dari pegawai instansi pemerintah lainnya
(dengan ada surat dari pimpinan yang membebaskannya dari tuges rutin
‘selama mengerjakan ST2013) atau dari anggota masyarakat, Petugas sensus
‘tersebut akan diangkat secara ¢ah/resmi oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota,
Petugas yang direkrut harus orang yang benar-benar bersedia dan siap
‘melaksanakan ST2013, dan yang diikat secara resmi dengan surat perjanjian
Jkomtrak Kerja antara petugas dengan BPS. Perjanjian sudah dipahami dan
) Untuk kecamatan yang belum terisi KSK defini, diutamakan dari Stat
[BPS Kabupaten/Kota atau Staf BPS Provinsi.
) vika butir a) dan b) belum culkup, maka direkrat Mitra yang sudah
tergolong senior.
2) Mampu mengkoordinir dan mengawasipetugss dalam jumlah banyak
(semua petugas di kecamatan)
3) Bisa belerjasama dan berkoordinasi dengan KSK, pegawai BPS, Mitra,
pithake Pemda, dan tokoh masyarakat (RT/RW /Dukul/Ketua $1}
5.6 Persyaratan Calon Kortim
Persyaratan spesifik calon kortim:
1) Harus memiliki pengetahuan dalam sensus/survei BPS.
2) Memiliki kemampuan teknis (penguasaan materi dan mekanisme
‘pencacahan) di atas PCL.
3) Mampu bekerja dalam tim sebagsi koordinator dari 3 PCL.
4) Bisa bekerja sama dan berkoordinasi dengan sesama kortim, pegnwal BPS,
pihake Pemda, dan tokok masyarakat (RT/RW/Dukuh/Ketua S15).
5) Diutamakan yang sudah berpengalaman sebsgsi petugas dalam sensus
‘tau survei,
66) Divtamakan yang berasal dari wilayah kerja yang akan menjadi beban
‘ugasnya, pensiunan BPS yang potensial.
7) Mampu berkomunikasi dengan masyarakat di wilayah tugasnya.
8) Bisa menulis huruf latin dan Kapital (tegake atau huruf besar) dengan baik
sesuai ketentuan pemulisan pada Daftar ST2013-L.
1) Mampu bekerja dalam tim sebagal anggota di antara 4 petugas.2) Bisa bekerja sama dan berkoordinast dengan sesama PCL dan kortim,
pegawai BPS dan tokeh masyarakat (RT/RW/Dukuh/Ketua S18).
43) Mampu berkomunikas! dengan masyarakat di wilayah tugesnya.
4) Diutamakan yang berasal dari wilayah kerja yang akan menjadi beban
‘ugasnya, pensiuunan BPS yang potensial.
5) Bisa menulis huruf latin dan keapital (tegak atau huruf besar) dengan bail.
sesuai ketentuan penulisan pada Daftar ST2013-L.
Calon kortim maupun PCL dipersyaratkan bisa menulis huruf lain dan
‘kapital dengan bik sesuai ketentuan penulisan Daftar ST2013-L,
Calon Koordinator Sensus Kecamatan, calon kortim, dan calon PCL
diwajibian membawa pas foto ukuran 4x6 pada saat pelatihan petugas,
untuk ditempelkan pada tanda pengenal petugas
5.8 Persyaratan Calon Petugas Monitoring Kualitas (MK)
Persyaratan spesifkealon Petugas MK:
1) Memiliki kualitas yang bail dalam hal pemahaman materi, keuletan dalam
‘pelakeanaan Iapangan, serta tanggung jawab yang tinggi atas tugasnya.
22) Merupakan Kasi/staf dari BPS Provins
43) Pendidilan minimal D it
4) Diutamakan yang sudah berpengalaman scbagai petugas dalam sensus
atau survei.
5) Mampu berkomunikasi dengan masyarakat di wilayah tugasnya.
Persyaratan Calon Petugas Post Enumeration Survey (PES)
Persyaratan spesifkcalon Petugas PES:
1) Diutamakan yang sudah berpengalaman sebagal petugas dalam sensus
atau survel
2) Mampu berkomunikass dengan masyarakat di wilayah tugasnya,
43) Bisa menulis huruf latin dan Kapital (tegak atau huruf besar) dengan balk
‘sesuai ketentuan penulisan pada Daftar $T2013-L.
15.10 Persyaratan Calon Operator Pengolahan
Persyaratan spesifi calon Operator Pengolahan:
1) Berasal dari Staf BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota, atau Mitra
2) Bisa mengoperasikan komputer.
3) Bertanggang jawab.
4) Mampu berlomunikasi dan berkoordinasi dengan Supervisor pengolshan,'5) Mampu menerima dan memahami aturan-aturan dalam pengolahan.
6) Diutamakan mempunyai pengalaman sebagai petugas pengolahan di BPS.
5.11 Satuan Kerja Khusus atau Task Force (TF)
Petugns TF adalah pejabat struktural, fungsional, atau sfat di BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota. Petugas TP merupakan petugas serba bisa
luntule pencacahan, pemeriksaan, pengawasan, dan koordinast dalam
pelaksanaan pencacahan rumah tanggn biasa, serta pencacahan usaha
pertanian non rumah tangga dan non perusahaan berbadan hukum.
Persyaratan sebagai petugas TF adalah memahami tata kerja lapangan,
prosedur, dan konsep $T2013, baik yang diperoleh dalam Rapat Teknis Pim-
piinan Daerah (Ratekea) maupun briefing teknis dari Innas atau Inda $T2013.
Petugas TF harus memahami dengan baik tata kerja lapangan,
prosedur, dan konsep/definisi dalam ST2013.
Hal penting yang harus djoga
‘adalah petugas TF tidak diperkenankan
merangkap sebagai petugas lapangan
(rortim atau PCL) Karena pelaksanaan
‘ugasnya dalam waktu yang bersamsan.
Selama dalam melaksanakan tugas lapangan, petuges TF dikoordinir
‘oleh Kepala BPS Kabupaten/kota dan dimonitor oleh Kepala Sckst Statistile
Produksl BPS Kabupaten/Kota. Tugas-tugss yang diberikan kepada petugas TF
antara lain:
1) Mencacah Kegiatan usaha pertanian yang dilakukan oleh bukan rumah
‘angen biasa (yaitu: barak milter, lembaga pemasyarakatan_(penjara),
‘pondok pesantren, dan seminar/biara).
2) Mencacah kegiatan usaha pertanian yang dilakukan oleh perusahaan tidak
berbadan ileum.
3) Mencacah rumah tanga pada blok sensus yang ketika SP2010 masih
berstatus Persiapan tetapi pada saat pencacahan lengkap ST2013 (Mei
2013) sudah ada muatan rumah tangganya,
4) Melaicakan pengawasan lapangan.
5) Melakukan evaluasi kegiatan lapangan dan hasil pencacahan,
6) Menangani masalah di lapangan, baik tenis maupun non teknis.
“TP bertuges mencacah Keglatan usaha pertanian pada:
« barale milter ¢ lembaga pemasyarakatan (penjara}
‘+ pondok pesantren # seminari/biaraBAB VI
Keberhasilan rekrutmen petugas sangnt memengaruhi Keberhasilan
proses pelatihan calon petugas ST2013. Pada gilirannya, Keberhasilan
penyelenggaraan pelatihan sangat menentukan keberhasilan Kegiatan.
peneacahan di lapangan, Oleh karena itu, penyelenggarsan pelatihan harus
dlilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
Proses pelatihan calon petugas akan lebih baik jika calon peserta
sebelumnya telah memshami ruang lingkup wilayah dan jadwal Kerja,
ewajiban serta hak mereka nantinya selalu. petuges lapangan ST2013 yang,
tertuang dalam kontrak kerja. Dengan demikian peri dilakukan briefing
singkat mengenai Kontrak kerja, sekaligus penandatanganan perjanjian
kkontrak kerja eebelum proses pelatihan dimulai.
iperiu diadakan briefing singkat mengenai kontrak Kerja,
sekaligus penandatanganan perjanyjian kontrak kerja sebelum
‘proses pelatiban dimulai”
6.1 Penyelenggaraan dan Jadwal Pelatihan
Pelatihan petugas ST2013 dlilakukan secara berjenjang dimulai dari
workshop Instruktur Utama (Intama), pelatihan Instruktur Nasional (Innas),
pelatihan Instruktur Daerah (Inda), dan pelatthan kortim/PCL.
4) Workshop Intama dan pelatihan Innas diselenggarakan oleh BPS RI,
dilaksanakan dalam bulan November 2012.
2) Pelatihan Inda diselenggorakan oleh BPS Provins, dlaksanakan pada bulsn
Maret 2013,
3) Pelatihan kortim/PCL diselenggarakan oleh BPS Kabupaten/Kota,
dilaksanakan pada bulan April 2013.
4) Pelatihan Petugas PES diselenggarakan oleh BPS Provinsi. dilakesanakan,
‘wal bulan Juni 2013,
55) Pelatihan Innas pengolahan diselenggarakan oleh BPS RI, dilaksanakan
‘pada bulan Desember 2012 dan April 2013.
66) Pelatihan Petugas Pengolahan diselenggarakan oleh BPS Provinsi,
dlilaksanakan bulan Mei 2013.