You are on page 1of 9

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:Vera Vevalemsa Sitepu


NIM:180432625055
1.Pengertian Karya ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan.
2. Tujuan Karya Ilmiah
 Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi
penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
 Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-
orang yang berminat membacanya.
 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa
dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya
ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan
pendidikan dari jurusannya.
 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian dengan benar dan
teratur.
3. Manfaat Karya Ilmiah
 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
 Memperoleh kepuasan intelektual;
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
4. Ciri-ciri Karya Ilmiah
 Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
 Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua.
 Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
 Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.
5. Jenis-jenis Karya Ilmiah
a. Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara
ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum,
untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan
untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak.
Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel
ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat
berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang
bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
b. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang berisikan pendangan atau
pemikiran dari penulis dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Artikel
ilmiah berbeda dengan artikel jurnalistik. Bila dalam artikel jurnalistik
tulisannya bisa berupa pendapat subjektif dari penulisnya maka pada
artikel ilmiah pemikiran penulis tidak dapat dilandasi dari pendapat
subjektif.
Pendapat dalam artikel ilmiah harus objektif dan memiliki dasar
keilmiahannya, yakni ditulis dengan menggunakan teori tertentu.
Biasanya, artikel ilmiah ini ada dalam sebuah jurnal penelitian atau buku
kumpulan artikel ilmiah.
Tujuan penulisannya ialah memberikan analisis sederhana atas suatu
permasalahan dengan menggunakan teori tertentu. Topik yang diangkat
dalam artikel ilmiah biasanya terkait dengan fenomena atau temuan
terbaru pada tingkat dasar dalam sebuah cabang ilmu.
Bentuknya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan artikel jurnalistik. Ada
judul, bagian pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Perbedaan pencolok pada
artikel ilmiah dalam segi bentuk dengan artikel jurnalistik adalah
keberadaan abstrak, kata kunci, dan daftar pustaka.
Abstrak berfungsi sebagai ringkasan utama terkait isi dari artikel
ilmiah. Keyword atau kata kunci merupakan poin-poin utama hal yang
dibahas dalam artikel. Dan, daftar pustaka berisikian referensi apa saja
yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah.
c. Makalah
Pengertian sederhana dari makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data
lapangan atau analisis dari sumber data yang bersifat empiris dan objektif.
Makalah biasanya disajikan dalam sebuah presentasi, baik itu di dalam
kelas, seminar, ataupun simposium.
Bentuk makalah memiliki tiga unsur laiknya struktur baku karya ilmiah,
yakni bagian pendahuluan, bagian isi dan pembahasan, dan bagian
kesimpulan. Bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang,
permasalahan, tujuan, landasan teori, dan sistematika penulisan. Lalu,
bagian isi dan pembahasan berisikan konten analisis data dan pembahasan
permasalahan. Bagian ini bisa terdiri lebih dari satu bab dan maksimal dua
bab.
Dan, bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis.
Terkadang, pada bagian kesimpulan ini juga terselipkan saran yang
berisikan ancangan solusi terhadap permasalahan yang diangkat dalam
makalah.
Perbedaan mencolok makalah dengan karya ilmiah lainnya, seperti
skripsi, tesis, dan disertasi, ialah pada kontennya yang tidak begitu
mendalam. Artinya, makalah disajikan dalam bentuk sederhana dan tidak
terlalu detil membongkar keseluruhan analisis data. Jadi, isinya lebih
ringkas namun tetap mengedepankan sisi runtut sistematika penulisan,
logika berpikir, dan objektifitas karya ilmiah.
d. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan
untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah,
baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis,
kesimpulan, atau kemanfaatannya.
e. Skripsi
Kalau kamu ingin lulus kuliah jenjang sarjana (S1) tentunya di akhir masa
studi kamu harus membuat sebuah skripsi bergantu bidang kuliahmu.
Pengertian dari skripsi adalah karya ilmiah yang dituliskan untuk tujuan
penyelesaian masa studi kesarjanaan.
Dalam segi struktur bentuknya, skripsi memiliki kesamaan bentuk dengan
makalah, tesis, dan disertasi. Perbedaannya lebih kepada konten analisis
dan penyajian datanya. Pada skripsi, penulisan karya ilmiahnya lebih
kepada pengujian suatu teori terhadap sebuah permasalahan.
Kecocokan teori yang digunakan dengan permasalahan yang diangkat
dapat terlihat dari hasil analisis di dalam skripsi. Landasan utama
pemukaan pandangan dan pemikiran dalam skripsi harus dilandasi
pemikiran atau teori yang sudah ada. Jadi, ketika kamu menulis skripsi,
kamu belum boleh mengemukakan teori sendiri atas permasalahan yang
kamu angkat.
f. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis untuk menyelesaikan studi jenjang
magister (S2). Bentuknya sama dengan makalah, skripsi, dan disertasi.
Hanya saja, dalam tesis lebih menyajikan analisis yang mendalam dengan
menggunakan teori.
Analisis itu tidak hanya menjabarkan dan membuktikan suatu teori dapat
diterapkan dalam suatu permasalahan melainkan juga penggunaan secara
mendalam teori tersebut. Dengan kata lain, di dalam tesis, analsisnya lebih
tajam sehingga menghasilkan sebuah temuan baru atas sebuah
permasalahan.
Biasanya, tesis itu ditulis lebih tebal daripada makalah ataupun skripsi.
Hal itu dikarenakan analisisnya lebih detil dan biasanya analisis datanya
bisa lebih dari dua bab.
g. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk menyelesaikan studi
jenjang doktoral (S3). Sama halnya dengan makalah, skripsi, dan tesis,
bentuk disertasi terdiri dari bagian pendahuluan, isi dan pembahasan, dan
kesimpulan.
Hanya saja, pada disertasi, fokus utama penulisannya ialah memunculkan
teori baru atau pembuktian baru atas temuan dari sebuah masalah. Ketika
kamu menulis disertasi, kamu tidak hanya menggunakan teori untuk
menganalisis, namun kamu juga melakukan pengujian teori. Pengujian itu
untuk menemukan apakah teori yang digunakan sudah sesuai dengan
permasalahan yang ada atau apakah ada kelemahan pada teori tersebut.
Selain itu, dalam disertasi biasanya dapat menhasilkan sebuah teori baru
atau merevisi teori yang sudah ada. Oleh sebab itu, dalam penulisannya
ada bagian tersendiri, biasanya dua bab lebih, yang membahas mengenai
teori yang digunakan.
Pembedahan analisisnya pun jauh lebih tajam ketimbang tesis. Kamu akan
menganalisis masalah sangat detil hingga dapat terlihat inti permasalahan
yang kamu angkat. Dengan kata lain, dengan menulis disertasi, kamu
menelurkan teori baru.

6. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah


I. Tahap Persiapan
 Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.
Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan
atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti
tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus
dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
a. Isu-isu yang masih hangat.
b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan
permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
 Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun
elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan
topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan
cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi
bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis
tersebut.
 Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan
masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini
merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
 Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan
bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah
buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya :
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor
jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk
refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti
dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun,
jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
 Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek
penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda
mengamati obyek penelitian.
 Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan
penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini
merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
 Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk
percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang
signifikan dengan obyek penelitian
 Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang
direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek
percobaan yang dilakukan tersebut.
 Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah
dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada
saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan
memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
 Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi
selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data.
Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari
proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap
obyek penelitian.
II. Tahap Penulisan
A. BAGIAN PEMBUKA
     1. Halaman Sampul
     2. Halaman Judul
     3. Halaman Pengesahan
     4. Abstraksi
     5. Kata Pengantar
     6. Daftar Isi
     7. Daftar Tabel, Gambar, Grafik, dll.

B. BAGIAN ISI
     BAB I PENDAHULUAN
     1.1 Latar Belakangg Masalah
     1.2 Rumusan masalah
     1.3 Tujuan Penelitian
     1.4 Manfaat Penelitian
     1.5 Batasan masalah
     1.6 Definisi Istilah (Boleh ada, boleh tidak)
     1.7 Hipotesis

     BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI


     BAB III METODE PENELITIAN
     3.1 Jenis Penelitian
     3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
     3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
     3.4 Metode Pengumpulan Data
     3.5 Teknik Analisis Data
     3.6 Desain Penelitian

     BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


     4.1 Hasil
     4.2 Pembahasan

     BAB V
     5.1 Kesimpulan
     5.2 Saran

C. BAGIAN AKHIR
     Daftar Pustaka
     Lampiran
     Biodata Peneliti
III. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi
ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal
yang harus menjadi perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian
dan bahasa yang digunakan.
KARYA NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat
subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan
popular.
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.
Sumber :
1. http://depidpu.blogspot.com/2012/12/sistematika-penulisan-karya-
ilmiah.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
3. https://saripedia.wordpress.com/tag/ragam-karya-ilmiah/
4. http://www.edutafsi.com/2016/09/ciri-ciri-karya-ilmiah-jenis-dan-cara-
penulisan.html

You might also like