You are on page 1of 8

J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 17

UPAYA MENINGKATKAN HAFALAN PERKALIAN MATEMATIKA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS 2 SD DI
MUHAMMADIYAH 12 PAMULANG BANTEN

Zulfitria
Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
email: fzulfitria@umj.ac.id

Abstract
Mathematics is one of the most frightening learning for students, the real ability of social teaching is
low. One way to improve students' multiplication skills by memorizing multiplication using the
singing method.Research to find out how to learn mathematics in multiplication learning through
memorizing methods by singing at Muhammadiyah Elementary School 12 Pamulang-Banten. The
subject of the study was the second grade students of Al-Farisi class from August to September
2018.The research results obtained from each cycle have expressions from each cycle. This can be
done by using the method of memorizing multiplication more pleasant and making it easier for
students to remember it. Student students learn the assignments given by the teacher.

Keywords: learning, mathematics, methods, singing

Abstrak
Matematika salah satu pembelajaran yang sangat menakutkan bagi siswa, sehingga kemampuan
pembelajaran matematika khususnya perkalian menjadi rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan
kemampuan perkalian siswa dengan cara menghafalkan perkalian mengunakan metode bernyanyi.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan belajar matematika dalam pembelajaran
perkalian melalui metode menghafal dengan bernyanyi di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Subjek
penelitian adalah siswa kelas II SD kelas Al-Farisi sejak bulan Agustus-September 2018.
Hasil penelitian yang diperoleh dari tiap siklus bahwa ada peningkatan dari tiap siklus. Hal ini dapat
diketahui bahwa dengan menggunakan metode menghafal perkalian dengan bernyanyi lebih
menyenangkan dan memudahkan siswa untuk mengingatnya sehingga siswa bersemangat
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Kata Kunci : pembelajaran, matematika, metode, bernyanyi

1. PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan penulis di


Menghafal bukan suatu hal yang mudah, lapangan perlu adanya perubahan strategi
karena butuh kosentrasi dan daya ingat pembelajaran di kelas. Belum pahamnya
yang tinggi, begitu pula dengan belajar. konsep matematika, merupakan salah satu
Belajar merupakan proses kegiatan dari penyebab masih rendahnya hasil belajar
tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa siswa kelas 2 SD, khususnya pada materi
menjadi bisa dan dari tidak terampil perkalian.
menjadi terampil. Kegiatan belajar sengaja Pokok bahasan perkalian menjadi sulit
dilakukan supaya siswa mendapat karena proses pengenalannya kepada siswa
pengetahuan yang dibutuhkan. hanya bersifat informatif. Siswa hanya
Guru menggunakan bermacam-macam diminta menghafalkan dan mengerjakan
metode pembelajaran untuk memudahkan soal perkalian dan mencatat dengan
dalam proses pembelajaran. berpatokan hafalan. Oleh karena itu,
Pelajaran matematika merupakan peneliti tertarik untuk mnggunakan metode
pelajaran yang menakutkan bagi siswa. bernyanyi yang memudahkan siswa
Salah satu pokok bahasan matematika yang menghafal.
sulit dipahami berupa pokok bahasan Pastilah semua suka bernyanyi dari anak
perkalian. anak, remaja maupun orang dewasa suka
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 18

akan nyanyian. Sejak masuk TK banyak belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam
sekali pembelajaran menggunakan yakni: Pertama Faktor internal (dalam
bercerita, bermain dan bernyanyi. siswa); yaitu keadaan kondisi jasmani dan
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk rohani siswa. Kedua, Faktor eksternal (luar
memilih judul “Upaya Meningkatkan siswa); yaitu kondisi lingkungan di sekitar
Hapalan Perkalian Matematika Dengan siswa. Dan terakhir faktor ketiga yaitu
Menggunakan Metode Bernyanyi Pada pendekatan belajar; upaya belajar yang
Siswa Kelas 2 SD Muhammadiyah 12 meliputi strategi dan model pembelajaran
Pamulang-Banten”. yang digunakan siswa dalam melakukan
Adapun tujuan penelitian ini adalah: kegiatan pembelajaran.
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Menurut James. L dalam Karso
matematika siswa 2 SD (2005:129) matematika berasal dari bahasa
2. Untuk mengetahui hasil belajar Yunani mathein atau manthenein yang
matematika siswa dengan menggunakan artinya mempelajari, dalam kata sansekerta
metode bernyanyi pada pelajaran medha atau widya yang artinya kepandaian,
matematika di kelas 2 SD ketahuan, atau intelegensi.
Berdasarkan tujuan tersebut maka Dalam Depdikbud (1996:57) Mata
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai pelajaran matematika berfungsi untuk
berikut: “Bagaimana Upaya Meningkatkan mengembangkan kemampuan
Hapalan Perkalian Matematika Dengan berkomunikasi berupa bilangan, simbol-
Menggunakan Metode Bernyanyi Pada simbol berupa ketajaman penalaran yang
siswa kelas 2 SD di Muhammadiyah 12 dapat membantu menyelesaikan
Palulang-Banten? permasalahan kehidupan sehari-hari.
Menurut Auliya (2009:8) perkalian
2. KAJIAN LITERATUR merupakan operasi penjumlahan yang
Hakekat Belajar Matematika diulang-ulang. Dalam kamus Bahasa
Matematika itu “susah” sering terdengar Indonesia Kali adalah tanda (x) untuk
keluhan di telinga guru dan orang tua. menyatakan pergandaan (perbanyakan),
Siswa beranggapan bahwa matematika itu memperbanyakkan bilangan, berulang-
sulit, membingungkan, dan bikin pusing. ulang. Perkalian merupakan seluruh
Akhirnya beberapa siswa menjadi malas bilangan di dalam suku-suku perjumlahan
belajar khususnya mata pelajaran yang diulang-ulang, misalnya; 3 X 4
matematika. (dibaca "3 kali 4") dapat dihitung dengan
Menurut Winkel dalam Darsono angka 4 berulang sebanyak 3 bersama-
(2000:73) menyatakan belajar adalah suatu sama, seperti ini contohnya:
aktivitas mental atau psikis yang 3 x 4 = 4 +4 + 4 = 12
berlangsung dalam interaksi aktif dengan Sebagai acuannya adalah konsep-konsep
lingkungan, menghasilkan perubahan dalam operasi hitung perkalian pada sistem
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan bilangan cacah. Pada perkalian bilangan-
sikap. Sedangkan Morgan dalam Purwanto bilangan cacah, beberapa sifat bilangan,
(1992:85) belajar adalah setiap perubahan sebagai berikut, yaitu:
yang relative tetap dalam waktu yang lama 1. Komutatif, artinya untuk setiap bilangan
dan tingkah laku tersebut merupakan hasil cacah a dan b berlaku a x b = b x a
dari pengalaman atau latihan. Hal ini Contoh: 5 x 4 = 4 x 5 hasilnya akan
menunjukkan bahwa siswa dikatakan belajar sama yaitu masing-masing 20
jika dalam diri siswa terjadi perubahan 2. Sosiatif, artinya untuk setiap bilangan
tingkah laku bersifat tetap yang dipengaruhi cacah a, b dan c berlaku (a x b) x c = a x
oleh adanya rangsangan dan ingatan. (b x c)
Menurut Syah (2004:196) secara global,
faktor yang mempengaruhi keberhasilan
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 19

Contoh: (5 x 4) x 3 = 5 x (4 x 3) Guru menyanyikan kembali lagu agar siswa


hasilnya akan sama yaitu masing- mengingat kembali, (7) Para siswa
masing 60 menyimak lagu yang dinyanyikan oleh
3. Adanya unsure identitas, yaitu 1, artinya guru, (8) Para siswa bersama guru
untuk setiap bilangan cacah a jika dikali menyanyikan kembali lagu bersama-sama,
1 hasilnya bilangan cacah tersebut. (9) dan sebagai evaluasi Guru menunjuk
Contoh: jika a adalah 5 , maka 1x 5 = 5 beberapa siswa untuk maju ke depan dan
mengulang bernyanyi lagu tersebut.
Hakekat Metode Bernyanyi
Pasti semua orang bisa bernyanyi, 3. METODE PENELITIAN
walaupun hanya bersenandung di hati. Penelitian dilaksanakan di SD
Menyanyi menurut Trantranurandi Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang
(2011:31) adalah melafadzkan suatu kata Selatan-Banten yang berlokasi Jln Surya
atau kalimat yang dinyanyikan. Kencana No.29 Pamulang-Banten 15417.
Sedangkan menurut Matondang Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-
(1996:129) bahwa “bernyanyi adalah September 2018 di kelas II Al Farabi
kegiatan yang sangat menyenangkan dan berjumlah 30 siswa.
bisa menumbuhkan semangat. Maka Jenis penelitian ini adalah tindakan
bernyanyi merupakan metode yang (action research). Menurut Wardani
menekankan pada kata-kata yang dilagukan (2005:14) penelitian tindakan kelas adalah
dengan suasana yang menyenangkan penelitian yang dilakukan oleh guru di
sehingga ketika pembelajaran siswa tidak kelasnya sendiri melalui refleksi diri
jenuh dalam mengikuti pembelajaran. dengan tujuan untuk memperbaiki
Melalui bernyanyi akan memotivasi anak kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
untuk senang dan lebih mudah dalam meningkat.
memahami materi akan yang disampaikan. Desain yang digunakan dalam penelitian
Menyanyi bagian dari ungkapan emosi, ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas
baik senang maupun sedih. Manfaat (PTK). Keberhasilan siswa dapat dilihat
menyanyi menurut Rahman (2005:90) melalui hasil belajar. Alur pelaksanaan
sebagai alat dan media pembelajaran. tindakan dalam penelitian ini dapat dilihat
Sedangkan Menurut Achmad (1994:10) sebagai berikut:
Tujuan bernyanyi adalah untuk memupuk
perasaan irama, perasaan estetis,
memperkaya perbendaharaan bahasa,
melatih daya ingat, memberikan kepuasan,
kebahagiaan, sehingga dalam pembelajaran
dapat mendorong siswa untuk belajar lebih
semangat.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan
pembelajaran menghafal dengan metode
bernyanyi adalah sebagai berikut: (1) Guru
melakukan apersepsi bisa dengan yel yel,
(2) Guru melakukan tanya jawab sesuai
dengan tema yang akan di ajarkan, (3) Guru
mencontohkan nyanyian yang dihubungkan
dengan materi pelajaran, (4) Anak-anak
memperhatikan kata-kata yang ada dalam
lirik lagu yang dinyanyikan oleh guru, (5)
Selanjutnya Para siswa mengikuti nyanyian Gambar 1.Alur pelaksanaan tindakan penelitian Mac
yang tadi sudah dicontohkan oleh guru, (6) Isaac (2005)
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 20

Adapun teknik pengumpulan data yang mendengarkan penjelasan guru dan


dilakukan peneliti untuk memperoleh data mencatatnya.
yang diperlukan dengan cara: c. Dalam tanpa jawab siswa kurang
1. Observasi percaya diri untuk mengemukakan
Observasi yang dilakukan pada pendapatnya.
penelitian ini adalah partisipan dengan d. Hasil akhir pembelajaran Matematika
teman sekerja sebagai observer dengan belum mencapai KKM yaitu 7
menggunakan instrument pengamatan Tabel 4. 1 (Pra Siklus)
setiap siklus. Observer melihat langsung No. Nama Siswa Pra Siklus Tuntas (70)
keadaan pembelajaran yang dilakukan
1 AKA 70 T
oleh siswa kelas II Sekolah Dasar.
Pengamatan terhadap partisipasi siswa, 2 AIK 40 L
kegiatan guru dalam pembelajaran, dan 3 AAS 70 T
pengamatan terhadap suasana belajar di
4 ABS 50 L
lingkungan sekolah.
2. Wawancara 5 AF 80 T

Wawancara dilakukan terhadap beberapa 6 ASL 70 T


siswa yang dilaksanakan pada siklus I 7 AL 40 L
untuk mengambil informasi yang lebih
8 AN 30 L
mendalam dan intensif tentang kegiatan
pembelajaran Matematika pada kelas 2 9 CH 40 L
Al Farabi SD Muhammadiyah 12 10 DA 70 T
Pamulang-Banten
11 DAS 60 L
3. Studi Dokumentasi
Untuk memperkuat data dan hasil 12 DP 70 T

observasi dan wawacara, peneliti juga 13 DF 20 L


menggunakan studi dokumentasi yang 14 FPS 30 L
berupa foto kegiatan pembelajaran per
15 BLN 60 L
siklus dan lingkungan suasana belajar di
kelas 2 Al Farabi SD Muhammadiyah 12 16 IA 80 T
Pamulang-Banten 17 NFF 70 T

18 NPW 30 L
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pra siklus lalu 19 MB 40 L

kemudian diberi metode bernyanyi terdiri 20 FN 40 L


dari 3 siklus, yaitu: siklus I, siklus II dan 21 NAR 60 L
siklus 3.
22 N 70 T
Sebelum melakukan penelitian tindakan
kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan 23 PP 70 T

observasi dan identifikasi masalah terhadap 24 RMG 80 T


situasi dan kondisi pembelajaran di kelas. 25 SS 20 L
Berdasarkan hasil observasi didapat
26 SRA 30 L
identifikasi masalah antara lain :
a. Dalam pengkondisian kelas dirasakan 27 SA 40 L
belum kondusif mungkin sudah terbiasa 28 SKR 50 L
dengan keadaan yang konvensional.
29 W 50 L
b. Dalam proses pembelajaran, ternyata
siswa kurang aktif dan kurang semangat 30 R 60 L

dalam belajar karena kegiatan yang 11


Jumlah 1590
dilakukan monoton seperti
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 21

Presentase siswa yang 36,67 % Pelaksanaan metode bernyanyi pada siklus 2


Mencapai KKM (70)
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
jumlah siswa yang mencapai kriteria
ketuntasan minimal masih sedikit, baru Hasil Pengamatan
Rata
sebanyak 11 siswa atau 36,67 %. N -rata
%
Aspek Penilaian 4 3 2 1 JML
o
Pelaksanaan metode bernyanyi pada siklus 1
1 Mengenal
Keterangan Skor : perkalian
10
sebagai 2 2 8 8 670 33,5
%
4 = Sangat baik 3 = Baik penjumlahan
berulang.
2 = Cukup 1 = Kurang
2 Menghitung
secara cepat
20
perkalian 3 5 8 4 820 41
%
bilangan dua
Gambar 4.1 angka.
Diagram hasil belajar matematika Siklus 1 3 Mengingat fakta
perkalian
15
sampai 5 x 10 3 6 6 5 870 43,5
%
dengan berbagai
cara.

20 4 Bentuk
perkalian 10
2 1 9 6 640 32
menjadi bentuk %
15 pembagian.

5 Membaca dan
10 menggunakan
15
simbol X dalam 3 5 5 7 830 41,5
%
pengerjaan
5 hitung.

6 Menuliskan
0 bilangan dua
2 3 7 4 630 31,5
10
angka dalam %
1 2 3 4 5 6 7 bentuk panjang.

7 Memecahkan
soal cerita yang 1.08 20
4 8 6 1 54
mengandung 0 %
Keterangan diagram : perkalian.

1. Mengenal perkalian sebagai


penjumlahan berulang
2. Menghitung secara cepat perkalian
bilangan dua angka
30
3. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x
10 dengan berbagai cara. 25
4. Bentuk perkalian menjadi bentuk 20
pembagian
5. Membaca dan menggunakan simbol X 15
dalam pengerjaan hitung 10
6. Menuliskan bilangan dua angka dalam
5
bentuk panjang
7. Memecahkan soal cerita yang 0
mengandung perkalian 1 2 3 4 5 6 7
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 22

Analisis Data Hasil Penelitian


Keterangan diagram :
1. Mengenal perkalian sebagai Setelah melakukan evaluasi baik
penjumlahan berulang proses maupun hasil belajar matematika
2. Menghitung secara cepat perkalian dilakukan analisis data.
bilangan dua angka Tabel 4.4 Distribusi Siklus 1 sampai siklus 3
3. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x
Jumlah siswa yang
10 dengan berbagai cara. No Siklus
memperoleh nilai 7,5
4. Bentuk perkalian menjadi bentuk
pembagian 1 Pertama 13 orang
5. Membaca dan menggunakan simbol X 2 Kedua 20 orang
dalam pengerjaan hitung
6. Menuliskan bilangan dua angka dalam 3 Ketiga 26 orang
bentuk panjang
7. Memecahkan soal cerita yang
Diagram batang sebelum dan sesudah
mengandung perkalian
menggunakan metode bernyanyi dalam
Gambar 4.3 menghafal perkalian matematika:
Pelaksanaan metode bernyanyi pada siklus 3 Rata – rata Nilai

60 100

50
40 50
Persentase

30
20 0
10 1 2 3 Aspek
0
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan diagram : Interprestasi Hasil Analisis dan


Pembahasan
1. Mengenal perkalian sebagai Siklus pertama
penjumlahan berulang Dari hasil analisis data pada siklus
2. Menghitung secara cepat perkalian pertama nilai post test 30 % nilai 7,5
bilangan dua angka baru dicapai oleh 13 orang. Sedangkan
3. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x pada siklus kedua dengan nilai post test
10 dengan berbagai cara. 55 %, nilai 7,5 telah dicapai oleh 20
4. Bentuk perkalian menjadi bentuk orang , sehingga terdapat peningkatan
pembagian hasil belajar siswa dibandingkan siklus
5. Membaca dan menggunakan simbol X pertama, namun perubahan tersebut
dalam pengerjaan hitung belum mencapai target. Sesuai dengan
6. Menuliskan bilangan dua angka dalam perencanaan tindakan penelitian
bentuk panjang dilakukan pada siklus ke dua.
7. Memecahkan soal cerita yang Siklus kedua
mengandung perkalian Dari hasil analisa data pada siklus
kedua nilai post tes 55 %, dengan 20
orang mencapai nilai 7,5 terdapat
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 23

peningkatan dibandingkan pada siklus pada pembelajaran matemtika konsep


pertama, namun perubahan tersebut menghafal perkalian hasilnya lebih baik
belum mencapai target. Sesuai dengan karena mebantu siswa memudahkan
perencanaan tindakan penelitian penghafalan serta lebih semangat dalam
dilakukan pada siklus ke tiga. pembelajaran matematika.
Siklus ke tiga 2. Siswa di kelas 2 Al Farisi lebih
Dari analisis data pada siklus kedua meningkat motivasi belajarnya dan
nilai 7,5 baru dicapai oleh 20 orang tingkat pemahaman terhadap materi
sedangkan pada siklus ke tiga dengan yang disampaikan. Sehingga siswa
post test 80 % dan 26 orang sudah berharap metode bernyanyi dalam
mencapai nilai 7,5 sehingga terdapat proses belajar mengajar bisa selalu
peningkatan hasil belajar siswa diterapkan.
dibandingkan siklus kedua. Pada siklus 3. Membuat media pembelajaran untuk
ketiga ini baik aspek efektivitas mempermudah siswa khusus untuk soal
pembelajaran maupun hasil belajar cerita pada perkalian. Siswa lebih
terlihat kenaikan yang cukup baik. memahami teori dan langkah-langkah
Dari rangkaian pengujian yang pengerjaan soal dengan memberi
dilakukan oleh peneliti ditemukan menghafal perkalian samabil bernyanyi.
beberapa hal tantang pembelajaran
matematika dalam perkalian.
Pembelajaran perkalian dapat 6.REFERENSI
meningkat, jika guru mampu
menggunakan metode yang tepat. Achmad, Ali . 1994. Pendidikan Bahasa di
Melalui metode bernyanyi siswa TK. Depdikbud, Jakarta.
lebih tertarik karena situasi belajar
yang menyenangkan. Auliya, M. Fajar. 2009. Jari Magic;
Dari rangkaian pengujian yang Berhitung Dahsyat dengan
dilakukan oleh peneliti ditemukan Jari.Yogyakarta:Pustaka Widyatama.
beberapa hal tantang pembelajaran
matematika dalam perkalian. Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
Pembelajaran perkalian dengan metode Semarang: JKJP Semarang Press.
bernyanyi dapat meningkatkan hasil
belajar dibandingkan dengan belajar Depdikbud. 1996. Penyelenggaraan
secara konvensional berupa ceramah Pendidikan Di Sekolah
maupun mencatat. Dasar.Jakarta:Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menyanyi sebagai metode Menengah.
pembelajaran dalam penelitian ini
ternyata cukup membantu Karso. 2005. Pendidikan Matematika I.
meningkatkan hasil belajar siswa pada Jakarta: Universitas Terbuka.
pembelajaran matematika.
Matondang, Elisabeth Marsaulina. 1996.
Jurnal Pendidikan BPK.Tangerang.
5.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis MacIssac, 2005. “The
data, disertai dengan pengujian hipotesis ActionResearchProcess“(http://web.net//-
dan korelasi, maka dapat diambil beberapa roobrien/papers/arfina1.htm1)
kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui penelitian yang mengukur Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi
tingkat upaya peningkatan metode Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakazya.
bernyanyi diterapkan terhadap siswa
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 24

Rahman, Hibana. 2005. Konsep Dasar 2011/2/25/pembelajaran-dEngan-singing-


Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: methode.
Grafindo Litera Media.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar.


Jakarta: Rajawali Pers

Trantranurandi, Pembelajaran Menghafal


dengan Singing Methode¸

You might also like