Professional Documents
Culture Documents
Upaya Meningkatkan Hafalan Perkalian Matematika Dengan Menggunakan Metode Bernyanyi Pada Siswa Kelas 2 SD Di Muhammadiyah 12 Pamulang Banten
Upaya Meningkatkan Hafalan Perkalian Matematika Dengan Menggunakan Metode Bernyanyi Pada Siswa Kelas 2 SD Di Muhammadiyah 12 Pamulang Banten
Zulfitria
Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta
email: fzulfitria@umj.ac.id
Abstract
Mathematics is one of the most frightening learning for students, the real ability of social teaching is
low. One way to improve students' multiplication skills by memorizing multiplication using the
singing method.Research to find out how to learn mathematics in multiplication learning through
memorizing methods by singing at Muhammadiyah Elementary School 12 Pamulang-Banten. The
subject of the study was the second grade students of Al-Farisi class from August to September
2018.The research results obtained from each cycle have expressions from each cycle. This can be
done by using the method of memorizing multiplication more pleasant and making it easier for
students to remember it. Student students learn the assignments given by the teacher.
Abstrak
Matematika salah satu pembelajaran yang sangat menakutkan bagi siswa, sehingga kemampuan
pembelajaran matematika khususnya perkalian menjadi rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan
kemampuan perkalian siswa dengan cara menghafalkan perkalian mengunakan metode bernyanyi.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan belajar matematika dalam pembelajaran
perkalian melalui metode menghafal dengan bernyanyi di SD Muhammadiyah 12 Pamulang. Subjek
penelitian adalah siswa kelas II SD kelas Al-Farisi sejak bulan Agustus-September 2018.
Hasil penelitian yang diperoleh dari tiap siklus bahwa ada peningkatan dari tiap siklus. Hal ini dapat
diketahui bahwa dengan menggunakan metode menghafal perkalian dengan bernyanyi lebih
menyenangkan dan memudahkan siswa untuk mengingatnya sehingga siswa bersemangat
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
akan nyanyian. Sejak masuk TK banyak belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam
sekali pembelajaran menggunakan yakni: Pertama Faktor internal (dalam
bercerita, bermain dan bernyanyi. siswa); yaitu keadaan kondisi jasmani dan
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk rohani siswa. Kedua, Faktor eksternal (luar
memilih judul “Upaya Meningkatkan siswa); yaitu kondisi lingkungan di sekitar
Hapalan Perkalian Matematika Dengan siswa. Dan terakhir faktor ketiga yaitu
Menggunakan Metode Bernyanyi Pada pendekatan belajar; upaya belajar yang
Siswa Kelas 2 SD Muhammadiyah 12 meliputi strategi dan model pembelajaran
Pamulang-Banten”. yang digunakan siswa dalam melakukan
Adapun tujuan penelitian ini adalah: kegiatan pembelajaran.
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Menurut James. L dalam Karso
matematika siswa 2 SD (2005:129) matematika berasal dari bahasa
2. Untuk mengetahui hasil belajar Yunani mathein atau manthenein yang
matematika siswa dengan menggunakan artinya mempelajari, dalam kata sansekerta
metode bernyanyi pada pelajaran medha atau widya yang artinya kepandaian,
matematika di kelas 2 SD ketahuan, atau intelegensi.
Berdasarkan tujuan tersebut maka Dalam Depdikbud (1996:57) Mata
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai pelajaran matematika berfungsi untuk
berikut: “Bagaimana Upaya Meningkatkan mengembangkan kemampuan
Hapalan Perkalian Matematika Dengan berkomunikasi berupa bilangan, simbol-
Menggunakan Metode Bernyanyi Pada simbol berupa ketajaman penalaran yang
siswa kelas 2 SD di Muhammadiyah 12 dapat membantu menyelesaikan
Palulang-Banten? permasalahan kehidupan sehari-hari.
Menurut Auliya (2009:8) perkalian
2. KAJIAN LITERATUR merupakan operasi penjumlahan yang
Hakekat Belajar Matematika diulang-ulang. Dalam kamus Bahasa
Matematika itu “susah” sering terdengar Indonesia Kali adalah tanda (x) untuk
keluhan di telinga guru dan orang tua. menyatakan pergandaan (perbanyakan),
Siswa beranggapan bahwa matematika itu memperbanyakkan bilangan, berulang-
sulit, membingungkan, dan bikin pusing. ulang. Perkalian merupakan seluruh
Akhirnya beberapa siswa menjadi malas bilangan di dalam suku-suku perjumlahan
belajar khususnya mata pelajaran yang diulang-ulang, misalnya; 3 X 4
matematika. (dibaca "3 kali 4") dapat dihitung dengan
Menurut Winkel dalam Darsono angka 4 berulang sebanyak 3 bersama-
(2000:73) menyatakan belajar adalah suatu sama, seperti ini contohnya:
aktivitas mental atau psikis yang 3 x 4 = 4 +4 + 4 = 12
berlangsung dalam interaksi aktif dengan Sebagai acuannya adalah konsep-konsep
lingkungan, menghasilkan perubahan dalam operasi hitung perkalian pada sistem
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan bilangan cacah. Pada perkalian bilangan-
sikap. Sedangkan Morgan dalam Purwanto bilangan cacah, beberapa sifat bilangan,
(1992:85) belajar adalah setiap perubahan sebagai berikut, yaitu:
yang relative tetap dalam waktu yang lama 1. Komutatif, artinya untuk setiap bilangan
dan tingkah laku tersebut merupakan hasil cacah a dan b berlaku a x b = b x a
dari pengalaman atau latihan. Hal ini Contoh: 5 x 4 = 4 x 5 hasilnya akan
menunjukkan bahwa siswa dikatakan belajar sama yaitu masing-masing 20
jika dalam diri siswa terjadi perubahan 2. Sosiatif, artinya untuk setiap bilangan
tingkah laku bersifat tetap yang dipengaruhi cacah a, b dan c berlaku (a x b) x c = a x
oleh adanya rangsangan dan ingatan. (b x c)
Menurut Syah (2004:196) secara global,
faktor yang mempengaruhi keberhasilan
J u r n a l I n s t r u k s i o n a l , V o l u m e 1 , N o m o r 1 , O k t o b e r 2 0 1 9 | 19
18 NPW 30 L
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pra siklus lalu 19 MB 40 L
20 4 Bentuk
perkalian 10
2 1 9 6 640 32
menjadi bentuk %
15 pembagian.
5 Membaca dan
10 menggunakan
15
simbol X dalam 3 5 5 7 830 41,5
%
pengerjaan
5 hitung.
6 Menuliskan
0 bilangan dua
2 3 7 4 630 31,5
10
angka dalam %
1 2 3 4 5 6 7 bentuk panjang.
7 Memecahkan
soal cerita yang 1.08 20
4 8 6 1 54
mengandung 0 %
Keterangan diagram : perkalian.
60 100
50
40 50
Persentase
30
20 0
10 1 2 3 Aspek
0
1 2 3 4 5 6 7