You are on page 1of 84

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Fikri Ajie

Nim : 18.1006

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseleruhan adalah hasil

penelitian/penelitian karya saya sendiri dan bukan hasil plagiasi dari hasil karya orang

lain. Jika kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini terdapat plagisi, baik isi, logika,

maupun datanya, secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi ini dan gelar sarjana

yang diperoleh karenanya secara

Bintan, 19 September 2022

Muhammad Fikri Ajie


NIM. 18.1006

i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
Kampus: Jl. Lintas Barat KM. 19 Ceruk Ijuk Kelurahan Toapaya Asri – Bintan
Telp: 0771-4442607 Fax: 0771-4442610
Website: www.stainkepri.ac.id Email: stain.kepri@kemenag.go.id

PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul:
Nama : Muhammad Fikri Ajie
Nim : 18.1006
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Telah dimunaqasyahkan pada : 24 Oktober 2022
Nilai Munaqasyah :
Dan dinyatakan telah diterima oleh STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
TIM MONAQASYAH

Ketua Sidang Sekretaris

Saepuddin, M.Ag Syahrul Rahmat, Hum


NIDN. 2115097401 NIP. 199302282282019031010
Penguji I Penguji II

Sri Zulfida, MA Megawati, M.M


NIP. 198407292018012001 NIP. 1992209232019022021

Bintan, Senin, 24 November 2022


Ketua STAIN Sultan Abdurrahman KEPRI

Dr. Muhammad Faisal, M.Ag


NIP. 197503242006041005

ii
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangani di bawah ini :

Nama : Muhammad Fikri Ajie

NIM : 18.1006

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul Skripsi : Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Guru Di MTsN Bintan Timur.

Bintan, 19 September 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr . Muhammad Faisal, M.Ag Zulhamdan, M.Pd.I


NIP:19750324006041005 NIP:198905022019031013

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth,
Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam
STAIN Sultan Abdurrahman
Kepulauan Riau

Assalamualaikum,wr.rb

Setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi terhadap penulis skripsi yang
bejudul: Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan Kompetensi
pedagogik guru di MTsN Bintan Timur

Yang ditulis oleh:


Nama : Muhammad Fikri Ajie
NIM : 18.1006
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada program studi
Manajemen Pendidikan Islam STAIN Sultan Abdurrahman kepulauan Riau untuk
diajukan dalam rangka memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Wasalamualaikum, wr.wb

Bintan 14 September 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr . Muhammad Faisal, M.Ag Zulhamdan, M.Pd.I


NIP:19750324006041005 NIP:198905022019031013

iv
Abstrak

Muhammad Fikri Ajie, 2022, 18.1006, Peran Kepemimpinan Kepala


Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di MTsN Bintan
Timur. Prodi Manajemen Pendidikan Islam, STAIN Sultan Abdurrahman
Kepulauan Riau. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa peranan kepala sekolah
adalah tingkatan tertinggi dalam sebuah hierarki dalam sebuah struktur dalam sekolah,
kepala sekolah bukan sekedar terus mengadakan rapat tetapi juga bisa mempelajari
lingkungan, jeli serta memantau hal yang sekiranya ada yang kurang dalam lingkungan
sekolah baik itu kurikulum, sarana pra saran, serta fasilitas pendukungTujuan penelitian
ini ialah untuk mengetahui kompetensi pendagogik guru di MTsN Bintan Timur,untuk
mengetahui apa saja kendala yang di hadapin kepala sekolah dalam kompetensi
pendagogik guru di MTsN Bintan Timur. Penelitian ini mengguanakan metode
kualitatif deskriptif dengan mengambil latar belakang di MTsN Bintan Timur.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam,
dan dokumentasi dengan Subjek kepala sekolah MTsN Bintan Timur. Hasil penelitian
menunjukan : 1). Bahwa kepala sekolah sangat memperhatikan kinerja tenaga pendidik
tersebut guna untuk memberikan pembelajaran yang baik untuk para peserta didik serta
kepala sekolah juga terus mengawasi hasil hasil kerja tenaga pendidik dengan
melaksanakan rapat bulanan yang dijalan kan setiap tiga bulan, dari hal ini kepala
sekolah bisa melihat rencana pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik,telah
melaksanakan inovasi pembelajaran yang dengan menggunakan teknologi untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik 2). Beberapa tenaga pendidik tersebut masih sangat
minim dalam hal jumlah pengajar, dan jam mengajar tenaga pendidik makin bertambah
karena masih kekurangan tenaga pendidik kepala sekolah sudah mengajukan
penambahan tenaga pendidik ke instansi Pendidikan tetapi belum ada respon dan juga
bertepatan dengan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja biasa di singkat
PPPK untuk tenaga pendidik .

Kata Kunci: Pedagogik,kompetensi

v
ABSTRACT

Muhammad Fikri Ajie, 2022, 18.1006, The Role of Principal Leadership


in Improving Teacher Pedagogic Competence at MTsN Bintan Timur. Islamic
Education Management Study Program, STAIN Sultan Abdurrahman Riau
Islands. The background of this research is that the role of the principal is the
highest level in a hierarchy in a structure within the school, the principal is not only
able to hold meetings but also can study the environment, be observant and monitor
things that are lacking in the school environment, be it curriculum, Pre-suggestion
facilities, and supporting facilities. The purpose of this study is to determine the
pedagogical competence of teachers at MTsN Bintan Timur, to find out what
obstacles are faced by principals in the pedagogical competence of teachers at
MTsN Bintan Timur. This study uses a descriptive qualitative method with a
background in MTsN Bintan Timur. Data collection was carried out by conducting
observations, in-depth interviews, and documentation with the subject of the
principal of the MTsN Bintan Timur school. The results showed: 1). That the
principal is very concerned about the performance of the educators in order to
provide good learning for students and the principal also continues to monitor the
results of the work of the educators by holding monthly meetings which are held
every three months, from this the principal can see the lesson plans carried out by
educators, have implemented learning innovations using technology for student
learning activities 2). Some of these educators are still very minimal in terms of the
number of teachers, and teaching hours for educators are increasing because there is
still a shortage of educators. The principal has proposed adding more educators to
educational institutions but there has been no response and it also coincides with
the selection of first aid education for educators.

Keywords: Pedagogy, competence

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI

Sistem transliterasi yang digunakan dalam tesis ini mengikuti pedoman


Transliterasi Arab-Latin yang merupakan keputusan bersama mentri agama dan mentri
pendidikan dan kebudayaan (Nomor 158 tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987),
tanggal 22 Januari 1988. Bagian-bagian pokok dari pedoman tersebut adalah sebagai
berikut:

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Keterangan


Latin
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan
‫ب‬ ba' B Be
‫ث‬ ta' T Te
‫ث‬ śa' Ś Es (dengan titik di atas)
‫ج‬ jim J Je
‫ح‬ ha' H Ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ kha' Kh Ka dan ha
‫د‬ dal D De
‫ذ‬ żal Ż Zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ ra' R Er
‫ز‬ zai Z Zet
‫ش‬ sin S Es
‫ش‬ syin Sy Es dan ye
‫ص‬ şād Ş Es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ dad D De (dengan titik di bawah)
‫ط‬ ţa' Ţ Te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ za Z Zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‛ain ‛ Koma terbalik di atas
‫غ‬ gain G Ge
‫ف‬ fa' F Ef

vii
‫ق‬ qāf Q Qi
‫ك‬ kaf K Ka
‫ل‬ lam L El
‫م‬ mim M Em
‫ن‬ nun N En
‫و‬ wawu W We
‫هـ‬ ha H Ha
‫ء‬ hamzah ' Apostrof
‫ي‬ ya' Y Ye

Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap

‟iddah Ditulis ‫عد‬


‫ة‬

Ta' marbutah

1. Bila dimatikan ditulis


‫هبة‬ Ditulis hibah
‫جزية‬ Ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal
aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang ”al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.

‫كرامة األولياء‬ Ditulis karamah al-auliya’

2. Bila ta’ marbuta hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t.

viii
‫زكاة الفطر‬ ditulis zakatul fitri

Vokal Pendek

kasrah Dituli I
/ s

/ fathah Dituli A
s
‫و‬ dammah Dituli U
s

Vokal Panjang

Fathah + alif Ā
Ditulis
‫جاهلية‬ Jāhiliyyah
Fathah + ya’mati Ā
Ditulis
‫يسعى‬ yas’ā
Kasrah + ya’mati Ī
Ditulis
‫كريم‬ Karīm
Dammah + wawu Ū
mati Ditulis
‫فروض‬ Furūd

Vokal Rangkap

Fathah + ya’ mati Ai


Ditulis
‫بينكم‬ bainakum
Fathah + wawu mati Au
Ditulis
‫قول‬ qaulun

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah sebagai wadah

Penyelenggaraan pendidikan di MTSN Bintan Timur yang telah memberi izin kepada

penulis dalam penyusunan skripsi. Maksudkan dan tujuan dari penulisan skripsi ini

adalah untuk menyelesaikan tugas akhir penulis,

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, masukan, saran dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr . Muhammad Faisal M.Ag, selaku Ketua STAIN Sultan Abdurrahman

Kepulauan Riau ,yang selama ini memberikan pencerahan pemikiran kepada

penulis.

2. Bapak Aris Bintania, M.Ag, selaku Wakil Ketua I STAIN Sultan Abdurrahman

Kepulauan Riau.

3. Bapak Drs. Almahfuz, M.Si, selaku Wakil II STAIN Sultan Abdurrahman

Kepuluan Riau.

4. Bapak Rahmad Budi Harto, S.E,MM, selaku wakil ketua III STAIN Sultan

Abdurrahman Kepulauan Riau.

5. Bapak Ediansyah M.Pd.I, selaku ketua Prodi MPI STAIN Sultan Abdurrahman

Kepulauan Riau, beserta seluruh para staf-stafnya.

6. Ibu Dwi Setyaningsih MM. Selaku sekretaris prodi Manajemen Pendidikan islam

STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau


7. Bapak Dr. Muhammad Faisal M. Ag, selaku Dosen pembimbing pertama yang

selalu membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dari

perkuliahan yaitu skripsi.

8. Bapak Zulhamdan M.Pd.I selaku dosen pembimbing kedua yang selalu membantu

dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan yaitu

skripsi.

9. Ibu Dra Mei Yana Ayu selaku Kepala MTsN Bintan Timur yang mengizinkan

penulis dalam melakukan observasi serta membantu penulis untuk mengambil data

untuk keperluan skripsi.

Bintan,19 September 2022


Penulis

Muhammad Fikri Ajie


Nim : 18.1006
MOTTO

Non Est Astra Mollis E Terris via

“Tidak ada cara mudah untuk menggapai bintang-bintang dari bumi”

Nulla Tenaci Invia Est Via

“Bagi orang yang mau terus berjuang,tidak ada jalan yang tidak bisa dilewati”

Age Quod Agis

“Lakukan sebaik baik mungkin apa yang bisa dilakukan”

Pejuang Pemikir-Pemikir pejuang

“Pejuang rakyat yang selalu memikirkan perjuangan dan kelanjutan perjuangan dan

pemikir intelektual yang selalu mengabdikan ilmunya untuk perjuangan rakyat

sepenuhnya”
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT , atas limpahan rahmat,barokahnya serta nikmat yang Allah berikan

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tugas akhir perkuliahaan dengan berjalan

lancar.

Ayahnda saya Samiran Tukiran dan ibunda saya Hj Surati Surad dan saya kasihi beserta

kelurga besar saya selalu memberikan motivsi, manasehati, serta memberikan dukungan

yang lebih kepada saya dalam tahap penyelesaian skripsi.

Kepada Guru Guru saya dari SDN 008, MTsN Bintan Timur , MAN Bintan

yang sudah memberikan ilmu ilmu nya memberikan nasehat yang mendidik serta telah

bersusah payah mengajarrkan saya dalam hal pembelajaran yang sampai saat ini saya

masih melanjutkan pendididikan saya.

Kepada teman teman Alumni MAN Bintan kelas IPS II Bagus Jumardito, Saiful,Ridho

Desmanda Yuni mayang Tari, Abdi Maulana, Joko Purnomo. Riyanda , Ahmad Khan

Zulfikri yang selalu memberikan nasehat serta support lebih kepada saya.

Kepada senior senior GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) abang kami

kardoni Vernandes S.IP yang selalu mensupport saya dan selalu memberikan

pembelajaran yang lebih untuk menjadi seorang mahasiswa yang berfikir kritis serta

jiwa loyalitas terhadap organisasi dan juga rekan mabar game Mobile Legend , abang

kami Heri Purba selaku ketua DPC tanjungpinang Bintan yang selalu memberikan

semangat kepada saya dan juga memberikan wejangan tentang bagiamana cara

memimpin dalam sebuah organisasi kepada saya, kepdan abang kami bang Dedi
Irwansyah S.Pd Demisioner Ketua Cabang GMNI Tanjungpinang Bintan yang

mengajarkan saya arti penting dalam manajemen waktu serta mengajarkan saya tentang

bagaiamana cara untuk membangun komunikasi yang baik .

Kepada teman curhat serta teman healing Erica Permatasari dan Suhaima yang selalu

membantu dalam kegiatan kegiatan organisasi

Kepada rekan rekan GMNI anggota dan kader yang selalu ada serta mendukung saya

dalam hal apa pun baik dalam kegiatan besar maupun kajian dan diskusi.

Kepada teman ngopi saya Sahril dan Aris Widianto yang selalu menganggu waktu saya

tidur saat dirumah dan mengganggu waktu saat saya sedang santai.

Kepada sahabat saya Rahmat safari dan kamarullazi yang telah memberikan saya ilmu

ilmu cinta nya kepada saya dan mengajarkan saya arti kehidupan yang sesungguhnya.

Kepada teman teman saya kelas MPI A3 yang selalu membuat hari hari saya di masa

perkuliahaan terasa bahagia dan juga merasa seperti bagian macam hal nya keluarga.

Kepada seluruh rekan rekan Mahasiswa dan mahasiswi STAIN Sultan Abdurrahman

Kepulauan Riau Angkatan 2018 yang selalu memberikan motivsi, support dan juga

saling mengingatkan untuk tugas akhir skripsi ini.

Yang saya sayangi, saya cintai dan selalu saya sebutkan namanya dalam doa yang selalu

menemani langkah saya Mega Andini adalah seorang wanita terbaik, tercantik serta

termanis yang saya miliki sampai hari ini.


DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................i


PENGESAHAN SKRIPSI.......................................................................................ii
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................iii
Abstrak.....................................................................................................................v
PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
MOTTO.................................................................................................................xii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................xiii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang masalah.............................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................5
C. Tujuan dan Kegunaan penelitian...............................................................5
D. Kajian Terdahulu.......................................................................................6
E. Kerangka Teori........................................................................................10
F. Metode Penelitian....................................................................................12
G. Sistematika Penulisan..............................................................................16
BAB II....................................................................................................................17
GAMBARAN UMUM MTsN BINTAN...............................................................17
A. Profil MTsN Bintan.................................................................................17
B. Sejarah Singkat Madrasah.......................................................................17
C. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah.............................................................20
D. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah.......................................21
E. Data Guru, Tenaga Kependidikan, Siswa...............................................22
F. Sarana Dan Prasarana..............................................................................26
BAB III..................................................................................................................28
KONSEP TEORITIS.............................................................................................28
A. Kepemimpinan Kepala Sekolah..............................................................28
B. Kompetensi Pedagogik Guru...................................................................33
BAB IV..................................................................................................................43
ANALISIS PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN............................................43
A. Penyajian Data..........................................................................................43
B. Analisis Data...........................................................................................49
BAB V....................................................................................................................52
PENUTUP..............................................................................................................52
A. Kesimpulan..............................................................................................52
B. Saran........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................54
LAMPIRAN...........................................................................................................56
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nama Kepala Madrasah Tsanawiyah......................................................19


Tabel 2 Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan..................................22
Tabel 3 Rasio Penenrimaan Peserta Didik Baru di MTsN Bintan Timur............23
Tabel 4 Jumlah Peserta Didik Madrasah Tsnawiyah Negeri...............................24
Tabel 5 Daftar Peserta Didik Tahun Pelajaran 2020/2021..................................25
Tabel 6 Sarana dan Prasarana MTsN Bintan Timur............................................26
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Foto Dokumentasi76


LAMPIRAN 2 Pedoman Wawancara77
LAMPIRAN 3 Surat Balasan78
LAMPIRAN 4 Bukti Plagiat81
LAMPIRAN 5 Surat Keputusan Pembimbing82
LAMPIRAN 6 Kartu Bimbingan Skripsi 183
LAMPIRAN 7 Kartu Bimbingan Skripsi 2……………………………………….84
LAMPIRAN 8 Dokumentasi Lokasi Sekolah…………………………………….85
LAMPIRAN 9 Daftar Riwayat Hidup……………………………………………86
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam pembangunan

bangsa dan negara ini. Pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang bisa

membentuk peradaban bangsa dan negara, semakin baik sebuah negara mengelola

pendidikannya maka semakin maju negara tersebut, serta kebalikannya. oleh karena

itu negara hadir buat menata pendidikan agar dapat membangun manusia yg utuh

dan mampu menciptakan negaranya, pendidikan juag diatur oleh pembukaan

undang undang dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa berarti

pendidikan ialah bukanlah sebuah kalimat saja tetapi merupakan makna besar

dalam berkehidupan bangsa serta buat mencerdaskan seluruh anak anak bangsa yg

ingin mempunyai pendidikan yang tinggi. dalam tahapan ini kita perlu melihat

dengan akurat dan teliti dengan pendidikan di Negara kita ini lalu sekiranya Negara

kita lalai menggunakan pendidikan ini maka apa yang harus di lakukan bahkan mau

mirip apa bangsa seandainya Negara tidak bisa untuk memberikan hak buat

berpendidikan.

Pendidikan merupakan perjuangan yang dilakukan sang seseorang

(pendidik) terhadap seseorang (siswa) supaya tercapai perkembangan maksimal

yang positif. Pendidikan memegang peranan penting pada upaya mengangkat

harkat dan prestise insan dalam kancah kehidupan guna mencapai status kehidupan

yang lebih baik. Pendidikan menentukan contoh manusia yang akan dihasilkannya.

Pendidikan juga memberikan kontribusi yang sangat akbar terhadap kemajuan


suatu bangsa serta merupakan sarana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi

serta sarana pada membangun watak bangsa.

Dari Suardi tujuan pendidikan adalah seperangkat yang akan terjadi

pendidikan yang dicapai oleh peserta didik selesainya pada selenggarakan kegiatan

pendidikan. semua kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan,

diarahkan buat mencapai tujuan pendidikan itu. pada konteks ini tujuan pendidikan

ialah komponen dari sistem pendidikan yang menempati kedudukan serta fungsi

sentral. Itu sebabnya setiap tenaga pendidikan perlu memahami menggunakan baik

tujuan pendidikan1.

ٰۤ
ِ ْ‫ك لِ ْل َمل ِٕى َك ِة ِانِّ ْي َجا ِع ٌل فِى ااْل َر‬
‫ض خَ لِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا اَتَجْ َع ُل ِف ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد ِف ْيهَا‬ َ ُّ‫َواِ ْذ قَا َل َرب‬

َ‫ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َونَحْ ُن نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَ ِّدسُ لَكَ ۗ قَا َل اِنِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬
ُ ِ‫َويَ ْسف‬

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
(QS.Al-Baqarah: 30)

Kepala sekolah adalah motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah,

yang menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya

direalisasikan,kepala sekolah bukan hanya menjadi pimpinan tertinggi pada sekolah

atau strata tertinggi pada struktur sekolah namun kepala sekolah merupakan

seorang yang mengemban tugas berat buat bisa menyukseskan berasal nilai nilai

pembelajaran, nilai nilai karakter, serta menjadi contoh yang baik pada setiap

1
Suardi, M. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. (Jakarta : Indeks.2010 ). h. 7
tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan jua para peserta didik dan bisa buat

melaksanakan berjalanya sistem pendidikan yang terdapat disekolah sekolah,

termasuk pada peningkatan kompetensi tenanga kependidikan (pengajar).

Kepala sekolah artinya galat satu komponen yang berperan pada

meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan pada pasal 12 ayat 1

PP 28 Tahun 1990 bahwa “ ketua Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan energi kependidikan lainnya,

serta pendayagunaan dan pemeliharaan wahana serta prasarana. untuk itu kepala

sekolah harus menyiapkan strategis khusus pada meningkatkan kompetensi tenaga

kependidikannya (pengajar).Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang

diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran.2 Kepala sekolah/guru sebagai cermin memberikan gambaran

(pantulan diri) bagaimana dia memandang dirinya, masa depannya, dan profesi

yang ditekuninya sehingga mencapai tujuan yang diinginkan lainnya yaitu

kesuksesan lembaga pendidikan tersebut.

Menurut M.Ngalam Purwanto mengatakan bahwa pendagogik adalah ilmu

pengetahuan yang menyelidiki dan merenungkan tentang gejala gejala pendidikan.3

Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran terkait dengan sebuah metode-

metode yang digunakan oleh guru dalam proses pengajaran. Ada sebuah ungkapan

2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah(Tinjauan Teoritik Dan Permasalahanya),
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005). h. 83.
3
Ngalam Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Prakti, (Bandung, Remaja Rosda Karya,
1993), h. 1.
popular yang terkenal dengan “metode jauh lebih penting dari pada materi” dengan

demikian urgennya metode dalam proses pengajaran, bisa dikatakan proses

mengajar tidak berhasil apabila dalam proses tersebut salah memilih menggunakan

metode.4

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, di jelaskan

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta

didik.5 Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Guru, dinyatakan bahwasanya kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru

dalam mengelolah pemebelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran (pemebuatan kurikulum/silabus), evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan potensi peserta didik.

Dalam hal saat ini banyak beberapa tenaga pendidik atau guru di MTSN

Bintan Timur belum menguasai keterampilan cara penguasaan materi pembelajaran

terlebih penguasan sangat lah penting untuk berlangsungnya pembelajaran di kelas

maupun saat pembelajaran daring maupun tatap muka 6, oleh karena itu sangat lah

penting untuk peningkatan kompetensi pendagogik dalam hal pembimbingan

belajar yang baik untuk peserta didik untuk memahami setiap pelajaran yang di

berikan oleh guru tersebut.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kompetensi Pedagogik adalah kewenangan, pengetahuan dan kemampuan yang

diperlukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.

4
Armain Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta; Ciputat Pers,2002).
h. 109.
5
UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat 1.
6
Hasil berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah MTsN Bintan Timur Dra. Mei Yana Ayu
Berdasarkan kasus diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji masalah ini

kedalam sebuah penelitian dan menuangkannya kedalam sebuah karya skripsi yang

berjudul: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Di MTSN Bintan Timur.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik

guru di MTsN Bintan Timur?.

2. Apa kendala kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru

di Sekolah MTsN Bintan Timur?.

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian


1. Tujuan Penelitian

a Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pendagogik guru di MTsN Bintan Timur.

b Untuk mengetahui apa kendala kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik guru di Sekolah MTsN Bintan Timur.

2. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap, hasil penelitian ini dapat memberi

manfaat konseptual terutama pada materi peran kepala sekolah dalam peningkatan

kompetensi pedagogik guru MTsN Bintan Timur. Disamping itu, dengan

penelitian tersebut dapat meningkatkan mutu proses belajar dalam materi peran

kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru.

a. Secara praktis

Peneliti memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengelaman langsung tentang

peran kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogic guru dalam proses
belajar mengajar materi peningkatan mutu pembelajaran.

b. Secara teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai

salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

materi peran kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru

dan peningkatan mutu pembelajaran.

D. Kajian Terdahulu
Tujuan dari kajian terdahulu yakni sebagai bahan pemula penelitian

adalah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti dengan

mendapatkan dan untuk membandingkan antara penelitian ini dengan penelitian

yang lain.

1. Jumairah (2017) dengan tesis berjudul peran kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu guru di Kresek Tanggerang Banten. Peneliti

mendeskripsikan 6 tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

guru di SMA 1 Kresek Tanggerang sudah tercapai, sebagaimana hal ini

tercemin dari temuan-temuan yang peneliti dapatkan, yakni kepala sekolah

telah melakukan pemberdayaan bagi tenaga kependidikan yang meliputi uji

kompetensi terhadap guru, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan guru.

Kepala sekolah juga melakukan pengembangan infrastruktur sekolah dan

sarana prasarana. Problem kemudian bahwa SMAN 1 Kresek Tanggerang ini

masih kurang mendapatkan perhatian pembinaan oleh departemen pendidikan

nasional kabupaten tanggerang, sehingga masih minimnya fasilitas penunjang


sarana dan prasarana, masih ada beberapa tenaga pengajar yang tidak

memiliki kompetensi dibidangnya karena pada saat rekrumen guru yang

dilakukan oleh intansi terkait, sekolah hanya bisa bersikap menerima droping

tenaga dari dinas. Terakhir yag menjadi kendala adalah masih rendahnya daya

minat masyarakat dan lingkungan untuk mendidik anaknya di sekolah

umum.7

Persamaan dari judul ini ialah penelitian ini berfokus kepada kepala sekolah

meningkatkan mutu guru di SMAN 1 Kresek, dan juga berkaitan tentang

kepemimpinan kepala sekolah.

Perbedaan dari judul tersebut adalah tidak ada jenis metode yang dipakai

dalam penelitian, latar belakang belum menyeluruh untuk terkait penelitian

tersebut.

2. Devi Yani (2017).“Tarbiyah dan Keguruan / Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembinaan Kompetensi

Pedagogik Guru di SMA Negeri 1 Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar”.

penelitian dalam skripsi ini merupakan untuk mengetahui gaya

kepemimpinan kepala sekolah dalam pelatihan kompetensi pedagogik guru

pada SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah Kabupaten Aceh besar. Bentuk

penelitian yang digunakan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif

dengan memakai pendekatan naratif. Subyek penelitian adalah kepala

sekolah, dua orang wakil kepala sekolah, dan empat guru mata pelajaran.

Teknik pengumpulan data memakai wawancara, observasi, dan dokumentasi.

7
jumriah,”Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Di SMA Negeri I Kresek
Tanggerang Banten”, Tesis. (Yogyakarta: Program Pascasajarna UIN Sunan Kaliga, 2010).
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah

SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah mempunyai 2 gaya kepemimpinan

yaitu, gaya kepemimpinan karismatik serta gaya kepemimpinan demokratis.

sementara model training kompetensi pedagogik pengajar yang kepala

sekolah SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah pakai adalah contoh

pengawasan kelas, workshop atau lokakarya, pengadaan kedap sekolah, serta

seminar atau pembinaan. kendala ketua sekolah SMA Negeri 1 Unggul Darul

Imarah dalam pelatihan kompetensi pedagogik guru yaitu, kurangnya

persiapan guru pada membentuk perangkat pembelajaran, kesibukan kepala

sekolah, serta terdapat beberapa pengajar yang kurang disiplin pada

menghadiri rapat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan angket, wawancara, observasi dan studi dukumentasi.

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis

penelitian ini adalah statistik dengan model analisis jalur (path analysis).

Adapun populasi dan sekaligus menjadi responden dalam penelitian ini

adalah guru SMK Plus Qurrota A’yun Samarang, Kabupaten Garut sebanyak

68 orang. Hasil pembahasan menunjukan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah berpengaruh positif secara signifikan terhadap kompetensi guru untuk

mewujudkan efektivitas pembelajaran. Adapun kesimpulan dari pembahasan

ini bahwa efektivitas pembelajaran dapat berjalan dengan baik dapat


dilakukan dengan penerapan kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi

guru.8

Persamaan dalam kajian ini sangat baik dari segi penyajian serta penjabaran

dalam penulisan nya serta lebih mencakup dalam pembahasan, lalu sama

sama memiliki pembahasan tentang kepemimpinan kepala sekolah

Perbedaan penuturan kajian ini lebih banyak serta dalam jenis pemilihan

metode penelitian sangat tepat serta sangat mudah untuk dibaca dan

dipahami.

3. Dewi Susanti, Moh. Rois, Fartika Ifriqia (2017.Vol. 1 No. 2), Jurnal

Pendidikan. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kompetensi Guru. Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan sangat

berpengaruh pada sosok pemimpin. Dalam lembaga pendidikan kepala

sekolah mempunyai peran penting untuk memajukan sekolah yang di

pimpinnya. Pada dasarnya pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang

saling berpengaruh dan berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari

komponen tersebut, gurulah yang memegang peran penting dan merupakan

kunci pokok bagi keberhasilan pendidikan. Untuk itu kompetensi seorang

guru harus di tingkatkan. Dengan adanya komponen kepala sekolah dan guru

yang sangat berperan penting untuk kemajuan pendidikan, maka penulis

tertarik untuk mendalami tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi guru, dengan fokus penelitian: 1) Bagaimana

upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru?, 2) Apa faktor


8
. Devi Yani.“Tarbiyah dan Keguruan / Manajemen Pendidikan Islam Judul : Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru di SMA Negeri 1 Darul Imarah
Kabupaten Aceh Besar”. Skripsi (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2017
penghambat usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru?.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa 1) Upaya kepala sekolah

dalam meningkatkan kompetensi guru. 2) Faktor yang mendukung usaha

kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. 3) Faktor penghambat

usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.9

Persamaan untuk penyajian kajian sangat baik,didalam latar belakang masih

mengenai tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi

guru,

Perbedaan dalam kajian ini jenis metode penelitian dan pengumpulan data

tidak dijelaskan dalam penelitian tersebut

Dari ketiga penelitian diatas membuktikan bahwa penelitian yang penulis

lakukan belum pernah diteliti sebelumnya dan jelas berbeda baik dari segi lokasi

penelitian maupun subjek penelitian, karena diantara lima penelitian yang sudah

ada, memiliki subjek kajian dan lokasi yang berbeda- beda. Namun terdapat

beberapa persamaan yaitu pada pendekatan penelitian dan tujuan penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Peran Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di MTsN Bintan

Timur.”.

E. Kerangka Teori
Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah,

yang menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya

direalisasikan, termasuk dalam peningkatan kompetensi tenanga kependidikan

9
Dewi Susanti, Moh. Rois, Fartika Ifriqia,”Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kompetensi Guru”.(Jurnal Pendidikan .Vol. 1 No. 2. 2017).
(guru). Kepala sekolah merupakan salah satu komponen yang berperan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1

PP 28 Tahun 1990 bahwa “Kepala Sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya,

dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.10 Untuk itu kepala

sekolah harus menyiapkan strategis khusus dalam meningkatkan kompetensi tenaga

kependidikannya (guru).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud), kompetensi berarti

kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu.11 Pengertian

dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Menurut Waridjan,

kompetensi adalah seperangkat tindakan intelejen penuh tanggung jawab yang

melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.12

Istilah pedagogik, berasal dari Bahasa Belanda Peadagogiek yang artinya ilmu

mendidik atau dapat pula dinamakan sebagai ilmu pendidikan. 13 Pengertians lain

tentang kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran bagi peserta didik.14

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi: pemahaman

terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil

10
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan MBS,,h. 25
11
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Bandung: Balai Pustaka, 1989), h. 453
12
Waridjan, Pengembangan kurikulum dan Sistem Intruksional ,h.12.
13
Abd. Rahman Saleh dan Soependri Suriadinata, Ilmu Keguruan, Seri Pedagogik, h. 11.
14
Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional,h. 29
belajar. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang

dimilikinya.15

F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode wawancara, dimana peneliti melakukan

wawancara terhadap sampel yang bertujuan untuk melihat peran kepala sekolah

dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru MTSN Bintan Timur.

Penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field

research) yang bersifat diskriptif kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata,

penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan,

persepsi, pemikiran orang secara individual atau kelompok.16

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah serangkaian proses pengumpulan data,

menganalisis data, menginterprestasikan data, serta menarik kesimpulan yang

berkenaan dengan data tersebut. Hal ini dikarenakan peneliti akan mendekripsikan

atau menyajikan gambaran lengkap tentang Peran Kepala Sekolah dalam

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru MTsN Bintan Timur, untuk melihat

bagaimana peran kepala sekolah meningkatan kompetensi pedagogik guru dan

kompetensi pedagogik guru MTsN Bintan Timur.

15
Jejen Mustafa, Peningkatann Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 30-31
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), cet, III, h. 72
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber untuk peneliti memperoleh informasi baik

dari orang, dokumentasi, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu kepala sekolah

MTsN Bintan Timur.

Adapun objek penelitian karena subjek penelitian tersebut yang menjadi

sasaran untuk meneliti tentang Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru di MTsN Bintan Timur.

3. Sumber data
a. Data primer Data primer dalam penelitian ini peneliti peroleh dari hasil

observasi yang bersifat langsung dan melalui wawancara dengan objek yang

bersangkutan yaitu kepala sekolah yang bersifat langsung dan melalui

wawancara dengan objek yang bersangkutan yaitu Kepala Sekolah MTsN

Bintan Timur

b. Data sekunder

Data yang di dapat untuk data sekunder ini dengan cara melalui jurnal

jurnal online serta beberapa buku pustaka untuk melangkapi data data penulis

4. Metode dan teknik pengumpulan data

Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang harus dan wajib bagi

peneliti, karena dengan mengumpulkan data peneliti akan memperoleh temuan-

temuan baru yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Wawancara
Dari hasil observasi serta melakuan wawancara yang dilakukan secara

langsung dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur bahwa untuk tahap

peningkatan kompetensi pendagogik kepala sekolah melakukan beberapa

kegiatan yakni kegiatan workshop yaitu kegiatan yang dimana guru di

hadapkan dengan praktek langsung dengan praktek langsung tidak hanya teori

dan juga tenaga pendidik harus bias pemanfaatan teknologi untuk bisa

memberikan pembelajaran yang lebih luas serta mengembang wawasan luast

enaga pendidik sebagai pengajar serta juga peserta didik agar lebih bisa

ketebukaan wawasan yang luas.

b. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang mendalam, biasanya dilakukan untuk

mendapatkan data tentang pengembangan kegiatan berbasis masyarakat,

pengembangan dan pengelolaan menggunakan observasi terbuka.17 Observasi

hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera, bisa

penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang

diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dari data-data yang telah

didokumentasikan dalam berbagai bentuk. Sugiyono mengatakan bahwa

dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.18

5. Teknik analisis data

17
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018), hlm. 28.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.329.
Analisis data adalah proses penyusunan data tersebut dapat ditafsirkan.

Sebagai pendekatannya, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan analisis

kualitatif.19 Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu

suatu metode pemecahan masalah dengan mengumpulkan data dan melukiskan

keadaan objek atau peristiwa lalu disusun, dijelaskan, dianalisis dan

diinterpretasikan dan kemudian ditarik kesimpulan secara induktif, yaitu dari hal

yang bersifat khusus menuju ke hal yang bersifat umum.20

Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga komponen yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.reduksi data juga

merupakan penyederhanaan yang muncul dari catatan di lapangan sebagai upaya

untuk mengorganisasikan data dalam memudahkan penarikan kesimpulan.

a. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data atau menyajikan data sebagai sekumpulan informasi tersususn yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan

b. Menarik Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dalam

penelitian kualitatif yang di harapkan adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
19
Abdullah, Boedi, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Muamalah, (Bandung : CV Pustaka
Setia, 2014), h. 219
20
Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitas, (Bandung : Pustaka Setia, 2002), h. 61
suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesi atau teori.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan

pembahasan masalah-masalah dalam penelitian ini. Dan agar dapat dipahami

permasalahannya lebih sistematis dan kronologis, maka penulisan ini akan disusun

penulis sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan : Berisi tentang latar belakang masalah, alasan memilih judul,

penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan

BAB II Gambaran Umum Lokasi : Gambaran umum lokasi terdiri dari gambaran

umum dan lokasi penelitian.

BAB III Konsep Teoritis : Adapun pembahasan tentang kajian teori adalah

memberikan gambaran untuk merumuskan suatu permasalahan yang sudah

ditemukan dalam hasil penelitian dan teori-teori yang digunakan disesuaikan dengan

hasil penelitian sebagai pisau analisis untuk menjelaskan dan menginterpretasikan

data yang telah diperoleh.

BAB IV Analisis dan Pembahasan Penelitian : Penyajian data dan analisis data

dengan judul Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kompetensi Pedadgogik Guru Di MTsN Bintan Timur..

BAB V Penutup : Terdiri dari Kesimpulan dan Saran.


BAB II
GAMBARAN UMUM MTsN BINTAN

A. Profil MTsN Bintan


Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik di MTsN Bintan Timur sangat belum bias dikatakan belum bisa mencakup

untuk sekolah sekolah yang berada Bintan Timur terlebih lagi dalam masalah tenaga

pendidik. Karena hal ini berkaitan dengan jumlah tenaga pendidik yang minim lalu

ditambah lagi dengan belum adanya tenaga pengajar baru untuk mengajar di sekolah

MTsN tersebut, dan juga beberapa tenaga pendidik yang harus mengajar menambah

jam mengajarnya yang biasa hanya lima atau tujuh tetapi sekarang ditambah lagi jam

mengajar yang makin banyak untuk peran kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik ini masih belum terlihat dari kebijiakan. Tetapi dalam hal hal

pokok tentang peran kepemimpinan kepala sekolah tersebut kepala sekolah sangat

baik dalam menjalankan tugas tugas yang sudah diamanahkan.

B. Sejarah Singkat Madrasah


Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan ditetapkan pada tahun 2009 berdasarkan

Keputusan Menteri Agama RI (KMA) No. 48 Tahun 2009 tanggal 06 Maret 2009

tentang Penetapan 70 (Tujuh Puluh) Madrasah Tsanawiyah Negeri. Dalam KMA

tersebut semula bernama MTsN Bintan Timur dengan keterangan asal madrasah

adalah MTs Nurul Iman, sebagai sebuah keberhasilan dari usulan penegerian

madrasah oleh Pengurus Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Nurul Iman

Kijang Kecamatan Bintan Timur ke Kanwil Departemen Agama Prov. Kepulauan

Riau pada tanggal 19 Desember 2006 dan penyerahan kekayaan Madrasah


Tsanawiyah Nurul Iman kepada Kandepag Kabupaten Bintan dengan nomor surat:

13/YASNI/XII/2006 tanggal 19 Desember 2006.

Bermula dari tahun 1983 s.d 1985 banyak siswa tamatan Sekolah Dasar (SD)

yang tidak tertampung di Sekolah Menengah Pertama (SMP), ditambah lagi dengan

keberadaan 2 Madrasah Ibtidaiyah, MI Islamiyah Kijang dan MI AnnNur Gunung

Lengkuas. Di Kecamatan Bintan Timur sudah ada 2 Sekolah Menengah Pertama,

SMPN 1 dan SMPN 2. Berdasarkan fakta tersebut, para pemuka masyarakat, tokoh-

tokoh agama dan Bupati Kepulauan Riau saat itu itu (Murwanto), bersepakat untuk

mendirikan lembaga pendidikan baru guna menampung siswa tamatan Sekolah Dasar

yang tidak tertampung di SMPN 1 dan SMPN 2. Dalam hal ini didirikanlah

Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kijang pada tanggal 01 Juli 1986. Selain

bertujuan untuk menampung siswa tamatan SD dan MI, juga turut serta membantu

pemerintah untuk menuntaskan Wajib Belajar serta pengembangan pendidikan Islam

di Kecamatan Bintan Timur. Dan untuk mengelola MTs tersebut, dibentuklah sebuah

yayasan dengan nama “Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Nurul Iman”,

Akta Notaris No.5 Tahun 1986.

Kegiatan belajar mengajar, MTs Nurul Iman Kijang saat itu berlokasi di bawah

perkantoran PT. Antam Tbk dengan jumlah siswa pada tahun pertama sebanyak 86

siswa dan Kepala Madrasah yang menjabat pada saat itu adalah Syahrial Syah, BA.

Pada bulan November tahun 2001, MTs Nurul Iman Kijang direlokasi ke Barek Lotai

tepatnya di Jl. Tenggiri Kijang Kota yang lahan dan bangunannya sudah disediakan

oleh PT. Antam Tbk baik itu bentuk dan rancangannya. Saat awal penegerian dari

MTs Nurul Iman ke MTsN Bintan Timur belum terjadi perubahan atas status tanah
yang ditempati, dimana MTsN Bintan Timur mendirikan beberapa bangunan

diatasnya dengan biaya dari APBN. Pada bulan Juni tahun 2011 Pemda Kab. Bintan

mengeluarkan surat pinjam pakai lahan MTsN Bintan Timur seluas 5730 M2

berdasarkan fakta bahwa lahan yang dibangun MTsN Bintan Timur yang berlokasi di

Jalan Tenggiri Kijang Kota tersebut adalah merupakan aset Pemerintah Kabupaten

Bintan yang diperoleh dari hibah PT. Antam. Pada perkembangannya, terjadi

perubahan status tanah yang ditempati oleh MTsN Bintan saat ini. Sebagian tanah

dengan ukuran 1462 M2 adalah aset Pemkab Bintan atas hibah PT Antam yang mana

tanah seukuran tersebut akan dihibahkan oleh Pemkab Bintan kepada MTsN Bintan

setelah proses pengurusan sertifikat tanah selesai. Sebagian lainnya dengan ukuran

2108 M2 adalah milik PT. Antam dan tidak termasuk lahan yang dihibahkan oleh

Pemda Kab. Bintan. Dan sesuai dengan kesepakatan antara PT Antam dan

Kankemenag Bintan selaku penanggungjawab MTsN Bintan pada bulan September

tahun 2019, tanah seukuran tersebut ditambah dengan ukuran 4712 M2 akan

dilakukan pembebasan oleh MTsN Bintan pada tahun 2021.

Pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 208 Tahun

2015 tanggal 27 Juli 2015, Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan Timur berubah

nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Bintan. Adapun Kepala Madrasah yang

memimpin, sejak MTs Nurul Iman.

Tabel 1
Nama Kepala Madrasah Tsanawiyah

1 Syahrial Syah, BA 1986 - 2009 MTs Nurul Iman

2 Syahrial Syah, BA 2009 - 2014 MTsN Bintan Timur

3 Dra. Mei Yana Ayu 2014 - Sekarang MTsN Bintan


Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur

C. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

1. Visi

Terwujudnya Insan Berilmu, Bertaqwa, Berprestasi, Berakhlak Mulia,

Berwawasan Teknologi Dan Lingkungan.

1. Misi

a. Mempersiapkan peserta didik untuk memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi

sebagai pijakan dasar untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan dan prestasi

serta memiliki akhlak yang mulia.

b. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan yang efektif guna

meningkatkan perkembang peserta didik secara optimal dalam mencapai

prestasi akademik dan non akademik.

c. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan guna dapat memberikan layanan yang optimal dan prima.

d. Menyediakan dan menggunakan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan

yang mendukung efektivitas pendidikan dan pembelajaran.

e. Meningkatkan hubungan yang sinergis baik internal maupun eksternal.

f. Mewujudkan lingkungan madrasah yang bersih, sehat, indah, asri, rindang,

tertib, aman, nyaman dan tenang.

2. Tujuan

Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta kondisi

di madrasah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah


a. Keberadaan madrasah dikenal, diterima dan diminati masyarakat.

b. Dapat menyiapkan peserta didik yang berpengetahuan, berprestasi dalam

bidang akademik dan non akademik, bertakwa, berakhlak mulia,

berkepribadian, memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi

serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

c. Mampu menghasilkan lulusan madrasah yang berprestasi dan unggul

ditingkat lokal, regional dan nasional.

d. Dapat mewujudkan lingkungan dan tata kelola madrasah secara optimal yang

mendukung aktifitas dan efektivitas pendidikan dan pembelajaran .

e. Dapat membangun dan menjaga hubungan yang sinergis baik internal

maupun eksternal.

D. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah.


a. Tenaga pendidik Madrasah Tsanawiyah

No Nama Guru Dan NIP Lulusan Pelajaran Yang Diampuh


1. Dra . Mei Yana Ayu S2 Akidah Akhlak
19680515159971003
2. Mohammad Faid, A.Ma S2 Fiqih
196211111985031002
3. Mona Soneta, S.Pd S1 IPS
197612052005012005
4. Ramadani Syahputra, S.Pd S1 Matematika
198306232009121005
5. Rasuli, S.Ag S1 Bahasa Arab
1974044092011011001
6. Jumiyatih, S.Pd S1 PKN
197603112003122005
7. Uliva Saftriani Muarifa, S1 Al quran Hadist
S.HI
198310102011012016
8. Hartati, S.Pd.I S1 Bahasa Inggris
198011032005012006
9. Rika Oktavia, S.Pd S1 Matematika
198910242019032003
10. Hendra Prino, S.Pd.I S1 TIK
11. Intan Suharyati, S.Pd.I S1 PKN
12 Agustino, S.Pd.i S1 IPA
13. Nurul Kholifah S1 Bahasa Indonesia
Muthoharoh S.Pd
14. Yusnimar, S.Pd S1 Bahasa Indonesia
15. Rohayati SMA IPA
16. Lili Fitryani Alim, S.Pd S1 IPA
17. Wulandari, S.Pd S1 Bahasa Indonesia
18. Angga, S.Pd S1 Penjas
19. Makmur, S.Pd.I S1 SKI
20. Intan Terpilih, S.Pd S1 Bahasa Inggris
21. Tuti Mustika, S.Pd S1 Bahasa Indonesia
22. Azmanto, S.Pd.I S1 Matematika
23. Zulharizal, S.Pd.I S1 Akidah Ahlak

b. Tenaga kependidikan

No Nama Dan NIP Jabatan


1. Danny Salahudin, Lc Kepala Tata Usaha
19721008200501005
2. Marwan, S.Pd.I Bedahara
197206132005011006
3. Ade Dyah Anggiasari Pramubhakti
4. Teguh Supriyatno Pramubhakti
5. Syamsunar Komite Sekolah
6 Febri Afriana Pramubhakti
7. Sutarman Satpam

E. Data Guru, Tenaga Kependidikan, Siswa

1. Data Guru

Tabel 2
Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jenjang Pendidikan Jumlah


SMA D I D II D III S I S II
1. Guru PNS 1 8 1 10

Guru Non 1 14 15
2. PNS

Jumlah 1 1 2 1 25
Total 2
Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur.

2. Data Tenaga Pendidik

Jenjang Kependidikan
No. KETERANGAN JUMLAH
SMA DI D II D III SI S II
1. Pegawai PNS 2 2
Pegawai Non
2. PNS 4 1 5

Jumlah Total 4 1 2 7
Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur,

3. Data Siswa

a. Rombongan Belajar

Pada Tahun Pelajaran 2020/2021, MTsN Bintan memiliki jumlah kelas

sebanyak 14 rombongan belajar yang terdiri dari Kelas VII sebanyak 5 rombel,

kelas VIII sebanyak 5 rombel dan kelas IX sebanyak 4 rombel.

a. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Pada Tahun Pelajaran 2020/2021, MTsN Bintan menerima peserta didik

sebanyak 142 orang dari 150 pendaftar.

Tabel 3
Rasio Penenrimaan Peserta Didik Baru
MTsN Bintan Timur

Jumlah penerimaan peserta didik

No Tahun L+P L P L+P L+P L+P

1 2016/2017 49 40 89 49 40 89

2 2017/2018 44 65 109 44 65 109


3 2018/2019 45 62 107 45 62 107

4 2019/2020 55 74 129 55 74 129

5 2020/2021 78 64 142 78 64 142

Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur.

Tabel 4
Jumlah Peserta Didik
Madrasah Tsnawiyah Negeri

Kelas
NO Tahun
VIII IX Jumla
VII
h

1 2015/2016 69 61 76 206

2 2016/2017 88 69 60 217

3 2017/2018 107 89 66 262

4 2018/2019 118 107 78 303

5 2019/2020 130 121 106 357

Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur.

Adapun jumlah peserta didik MTsN Bintan Tahun Pelajaran 2020/2021 sebanyak

394 orang, terdiri dari kelas VII sebanyak 142 orang, kelas VIII sebanyak 132 orang dan

kelas IX sebanyak 118 orang. Rinciannya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

Tabel 5
Daftar Peserta Didik Tahun Pelajaran
2020/2021

No kelas Jumlah Peserta Didik

1 VII 78 64 142

2 VIII 54 78 132

3 IX 65 55 118

Jumlah 197 197 392

Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan Timur.

c. Prestasi Yang Pernah Dicapai

Prestasi yang pernah dicapai oleh peserta didik MTsN Bintan antara lain: Tahun

2020

1. Juara 1 Pidato Putra pada Lomba MTs se Kab. Bintan dalam rangka HAB

Kemenag Bintan ke 74 Tahun 2020

2. Juara 1 Tilawah Putri pada Lomba MTs/SLTP se Kab. Bintan dalam rangka

peringatan maulid Nabi SAW oleh Masjid Nurul Iman Kijang Bintan Timur

3. Juara 1 Tilawah Putra pada Lomba MTs/SLTP se Kab. Bintan dalam rangka

Milad MAN Bintan ke 11 Tahun 2020

4. Juara 1 Tahfidz Putri pada Lomba MTs/SLTP se Kab. Bintan dalam rangka

Milad MAN Bintan ke 11 Tahun 2020

5. Juara 1 Pidato Putra pada Lomba MTs/SLTP se Kab. Bintan dalam rangka

Milad MAN Bintan ke 11 Tahun 2020

Tahun 2019

6. Juara 1 Pidato Putra pada Lomba MTs/SLTP se Kab. Bintan dalam rangka

Milad MAN Bintan ke 10 Tahun 2019


F. Sarana Dan Prasarana

Tabel 6
Sarana dan Prasarana
MTsN Bintan Timur

No
Jenis Prasarana Ketersediaan Jumlah
.

1 Ruang Kelas 14 14

2 Ruang Perpustakaan 1 1

3 Ruang Laboratorium IPA 1 1

4 Ruang Laboratorium Biologi

5 Ruang Laboratorium Fisika

6 Ruang Laboratorium Kimia

7 Ruang Laboratorium Komputer 2 2

8 Ruang Laboratorium Bahasa

9 Ruang Pimpinan 1 1

10 Ruang Guru 1 1

11 Ruang Tata Usaha 1 1

12 Tempat Ibadah 1 1

13 Ruang Konseling

14 Ruang UKS 1 1

15 Ruang Organnisasi Kesiswaan

16 Jamban

17 Gudang 1 1
18 Ruang Sirkulasi

19 Tempat Bermain/berolahraga 3 3

20 Kantin 5 5

21 Tempat Parkir 4 4

Sumber data diambil melalui Profil Madrasah Tsawaiyah Negeri Bintan

Timur.
BAB III

KONSEP TEORITIS

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

berpera dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah juga sebagai motor

penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang menentukan bagaimana tujuan

sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan, termasuk dalam peningkatan

kompetensi tenanga kependidikan (guru). Kepala sekolah merupakan salah satu

komponen yang berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana

dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 Tahun 1990 bahwa “Kepala Sekolah

bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,

pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan

sarana dan prasarana.21 Untuk itu kepala sekolah harus menyiapkan strategis khusus

dalam meningkatkan kompetensi tenaga kependidikannya (guru).

Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas untuk

memimpin suatu lembaga dimana di selenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik

yang menerima pelajaran.22

Berdasarkan Renstra kemenDikNas tahun 2010 sampai 2014, tujuan

strategis efektivitas kepala sekolah ditekankan pada : layanan prima pendidikan

21
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan MBS,,h. 25
22
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya , h.
83
untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif yang dirumuskan dalam

tujuan dasar strategis diataranya adalah tersedia dan terjangkaunya layanan

pendidikan yang bermutu, relevan dan setara di semua provinsi, kabupaten , dan kota

serta tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam jaminan terselenggarakan

layanan prima pendidikan nasional.

Menurut Sudarwan Danim, kepala sekolah adalah guru yang mendapatkan

tugas tambahan sebagai kepala sekolah.23 Sementara, menurut Daryanto, kepala

sekolah adalah pemimpin pada suatu lembaga satuan pendidikan. Kepala sekolah

ialah pemimpin yang kehadirannya dapat dipilih secara langsung, ditetapkan oleh

yayasan, atau ditetapkan oleh pemerintah.24

Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus

memfungsikan perannya secara maksimal, pernyataan Kartini Kartono dalam buku

Idochi Anwar menyebutkan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memandu,

menuntun, membimbing, memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja,

mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga

akan mampu membawa para pengikutnya kepada tujuan yang telah direncanakan.25

2. Fungsi dan peran kepala sekolah

Soewadji Lazaruth menjelaskan 3 fungsi kepala sekolah, yaitu sebagai

administrator pendidikan, supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan.

Kepala sekolah berfungsi sebagai administrator pendidikan berarti untuk

meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan


23
Sudarwan Danim,Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), cet. ke-2, h. 145
24
Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran (Yogyakarta: Gava Media, 2011),
cet. ke-1, h. 136.
25
Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Maanajemen Biaya Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2004), h. 78
mengembangkan fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau

peralatan dan lain-lain yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu

jika kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor pendidikan berarti usaha

peningkatan mutu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan mutu guru-guru

dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas,

perpustakaan dan lain sebagainya. Dan kepala sekolah berfungsi sebagai

pemimpin pendidikan berarti peningkatan mutu akan berjalan dengan baik apabila

guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana

yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan

kepala sekolah.26

Fungsi kepala sekolah sebagai administrator pendidikan berarti untuk

meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan

mengembangkan fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau

peralatan dll yang mencakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika

kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan

mutu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh

staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain

sebagainya.27

3. Tugas & Tanggung Jawab Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah sebagai Educator

Aktivitas proses belajar mengajar merupakan pusat dari pelaksanaan

pembelajaran dan guru sebagai pelaksana tugas untuk peserta didik yang
26
Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius,
1994), cet. VI, h. 20
27
Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, h. 20
mengenyam pendidikan. Kepala sekolah yang menunjukan komitmen tinggi

dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan kegiatan serta

aktivitas belajar di sekolah tentu akan memperhatikan tingkat kompetensi yang

dimiliki oleh tenaga pendidik.sekaligus juga akan bisa dan terus berusaha

untuk memfasilitasi dan mendorong agar guru dapat secara terus meningkatkan

kompetensi nya sendiri.

b. Kepala sekolah sebagai supervisor.

Pelaksanaan supervise merupakan tugas dari kepala sekolah untuk

mensupervisi para guru beserta para stafnya. Sebagai supervisor ia harus

mampu melaksanakan pengawasan untuk peningkatan kinerja kependidikan.

Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas membimbing para guru

dalam menentukan bahan pelajaran yang dapat meningkatkan potensi siswa,

memiliki metode yang akan di gunakan dalam proses belajar mengajar,

menyelenggarakan rapat dewan guru dalam mengadakan cara metode yang

digunakan.28

c. Kepala sekolah sebagai leader

Kepala sekolah sebagai leaderharus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Kepala sekolah sebagai leader

harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian keahlian dasar,

pengalaman dan pengetahuan administrasi dan pengawasan.29

d. Kepala sekolah sebagai administrator

28
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,h. 111
29
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan MBS,.,h. 115
Khususnya yang berkenaan dengan tata kelola serta hal hal yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk mencpainya peningkatan

kompetensi guru tidak lepas dari namanya biaya. Sebarapa besar sekolah dapat

mampu untuk mengalokasikan anggaran anggaran sekolah untuk peningkatan

guru, tidak hanya guru tetapi juga hal nya dengan sarana pra saran, fasilitas

sekolah yang masih dalam tahapan kurang ada peningkatannya

e. Kepala sekolah sebagai inovator

Dalam rangka menciptakan sekolah yang bermutu sert taraf pendidikan

maju dari sekolah lainnya ialah pihak sekolah atau peimpin sekolah yakni

kepala sekolah harus memiliki inovasi yang maju serta yang menarik untuk

bisa diterapkan di sekolah, guna untuk membuat sekolah leih nyaman untuk

belajar, membuat sekolah lebih dikenal lebih luas oleh kalangan masyarakat,

serta mampu untuk bisa bersaing dengan sekolah sekolah lainnya. Dari tahapan

inovasi yang dimiliki sekolah maka akan mudah menarik peminat para peserta

didik yang akan mau masuk sekolah yang selalu memberikan inovasi yang

baik, lalu kepala sekolah juga harus memiliki sikap diri yang selalu ingin

adanya setiap tahun ada namanya pembaharuan dari sekolah nya tersebut.

f. Kepala sekolah sebagai Motivator

Sebagai Motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan


melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,

dorongan, penghargaan30.

B. Kompetensi Pedagogik Guru

1. Pengertian pedagogik

Pedagogik merupakan ilmu wajib dikuasai oleh pendidik dan tenaga

pengajar, karena di dalam pedagogik terdapat kajian tentang proses

pembelajaran, interaksi guru dengan peserta didik, dan cara mengelola proses

belajar mengajar. Pengembangan pembelajaran serta banyak sumber informasi

kemapuan guru atau tenaga pendidik harus bisa selaras dengan kemampuan yang

dmiliki oleh tenaga pendidik terlebih dalam penguasan

30
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 120.
proses pembelajaran serta pemahaman pembelajaran, oleh karena penguasaan

kemapuan pedagogik sangat benar benar harus di kuasai tidak hanya sekedar

pemahaman materi tetapi harus juga bisa memahami karakter karakter peserta

didik untuk membantu perkembangan pemahaman proses pembelajaran dan juga

membantu peserta didik dalam memahami setiap pembelajaran yang akan di

berikan.

2. Kompetensi pedagogik guru.

Dalam Penjelasan Pasal 28 ayat 3 PP RI No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik guru

adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, Pengertian dasar kompetensi adalah

kemampuan atau kecakapan. Menurut Waridjan, kompetensi adalah seperangkat

tindakan intelejen penuh tanggung jawab yang. Pengertian lain tentang

kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

bagi peserta didik,melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya :

1) Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kompetensi dalam pengelolaan

peserta didik

2) Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:

a) Mantap

b) Stabil

37
c) Dewasa

d) Arif dan bijaksana

e) Berwibawa

f) Berakhlak mulia

g) Menjadi teladan bagi peserta didik

h) Mengevaluasi kinerja sendiri

i) Mengembangkan diri secara bekelanjutan.

Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola

Pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogic adalah kompetensi yang khas,

yang akan membedakan guru dengn profesi lainnya dan akan menentukan tingkat

keberhasilan proses dan hasil peserta didiknya.31

3. Menguasai karakteristik peserta didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan

jenis pendidikan tertentu.Dalam permulaan setiap tenaga pendidik untuk

penguasaan kompensi pedagogik maka tenaga pendidik atau guru harus terlebih

dahulu memahami setiap karakteristik dari peserta didik terlebih dahulu, sehingga

bisa untuk membantu proses pembelajaran. Selain itu karakteristik ini meliputi hal

hal yang terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, latar

belakang sosial budaya:

a. Guru dapat mengenditifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di dalam

kelas.

31
Sukraman purba landasan pedagogik dan kajian teori pedagogik h 89

38
b. Guru memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan kesempatan yang

sama untuk dapat berpartisipasi aktif dalam kegaiatan pembelajaran.

c. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama

sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemapuan belajar

yang berbeda.

d. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik

ntuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.

e. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta

didik.

4. Menguasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi , metode, dan

tehnik pembelajaran yang mendidik serta kreatif sesuai dengan standar

kompetensi guru. Guru mampu menyelesaikan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar :

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi

pembelajaran yang sesuai dengan usia dan kemapuan belajarnya.

b. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik tehadap materi

pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya.

c. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang

dilakukannya, baik secara yang sesaui naupun yabg berbeda dengan

rencana, terkait keberhasilan pembelajaran

d. Guru menggunakan berbagai tehnik untuk memotivasi kemauan belajar

peserta didik.

39
5. Pengembangan kurikulum

Guru mampu menyusun silabus dengan tujuan terpenting kurikulum dan

menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru

mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik

a. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.

b. Guru merancang tencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk

membahas materi ajar terentu

c. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran

6. Guru Kegiatan pembelajaran yang mendidik

Mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang

mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegaiatan pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan

menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesaui dengan

karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanaatkan teknologi informasi

komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran :

a. Guru mampu melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang disusun secara lengkap.

b. Guru dapat mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang bertujuan

untuk membantu proses belajar peserta didik.

c. Guru bisa mengkomunikasikan informasi baru misalnya materi tambahan

sesuai dengan usia dan tingkatan materi peserta didik.32

32
Yusuf tri herlambang, kompetensi pedagogik h 23

40
d. Guru dapat bisa menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai

proses pembelajaran.

e. Guru bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum serta

bisa mengkaitkan dengan konteks kehidupan sehari hari.

f. Guru mampu audio-visual termasuk TIK untuk meningkatkan motivasi

belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

7. Pengembangan potensi peserta didik.

Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan

mengindentifikasi pengembangan potensi peseta didik melaui program

pembelajaran yang mendukung siswa akademik, kepribadian dan kreativitas

sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka :

a. Guru mampu menganalisa hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian

terhadap setiap peseta didik mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.

b. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar.

c. Guru dapat melaksanakan serta merancang kegiatan atau aktivitas

pembelajaran sesuai dengan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis

peserta didik.

d. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam pembelajaran dan

memberikan perhatian kepada setiap individu.

e. Guru dapat mengindentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan

kesulitan belajar masing masing belajarpeserta didik.

41
f. Guru memberikan kesempatan belajar kepada setiap peserta didik sesuai

dengan cara belajar mereka masing masing.

8. Penilaian dan evaluasi.

Guru mampu menyelengarakan penilaian proses belajar dan hasil belajar

secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan

hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk

merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil

analisis penilaian dalam proses pembelajaran :

a. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk

mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.

b. Guru melaksanakan penilaian dengan beberapa aspek tehnikdan jenis

peniliaian, selain penilaian format yang dilaksanakan sekolah, dan

mengumumkan hasil serta implikasinya terhadap yang telah dan akan

dipelajari.

c. Guru dapat menganalisa hasil penilaian untuk mengenditifikasi topik atau

kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui hal hal kemajuan dan

kelemahan masing masing peserta didik untuk keperluan dan pengayaan.

d. Guru dapat memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikan untuk

untuk mengingatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya

melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi

tambahan dan sebagainya.

e. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan

pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

42
BAB IV

ANALISIS PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan Kepala

Sekolah dalam meningkatkan komptensi pendagogik guru di MTsN Bintan Timur,

penulis telah mendapatkan data dari Sekolah MTsN Bintan Timur :

A. Penyajian Data

Adapun beberapa komponen pertanyaan yang pertama bagaimana ibu

memerankan fungsinya sebagai pemimpin di sekolah yang memiliki tanggung

jawab dalam peningkatan pedagogik guru?

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur

Dra.Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“Bahwa Setiap guru memiliki cara dalam menguasai teori pembelajaran dan
hal hal mengenai kompetensi pedagogik ini setiap guru beberapa belum
menguasasi sepenuhnya dalam hal komptensi pendagogik tersebut, oleh karena itu
saya sebagai kepala sekolah menekankan untuk bisa menguasai tahapan
pembelajaran terlebih di MTsN ini masih kekurangan tenaga pendidik mau tidak
mau harus bisa menguasai pembelajaran yang bukan guru kuasai kemudian dari
pada itu tenaga pendidik disini masih sangat minim pengalaman mengajar yang
mengakibatkan proses belajar mengajar di kelas sangat kurang aktif dalam hal
tanya jawab, dalam proses nya juga tenaga pendidik lebih banyak melakukan
metode hanya ceramah ketimbang hal hal yang seperti inovasi inovasi terbaru
untuk metede belajar ada juga beberapa tenaga memiliki inovasi dalam hal
mengajar agar kelas dapat lebih kondusif serta menambah semangat dalam
pembelajaran. Dan juga beberapa tenaga pendidik terlalu buru buru dalam
menyudahi materi seharusnya tenaga pendidik bisa melihat sampai mana kualitas
serta pemahaman peserta didik dalam penguasaan materi memang selayaknya
tidak harus terburu buru bagi seorang tenaga pendidik untuk tidak terlalu teburu
buru mengenai hal tentang pemahaman teori pembelajaran yang akan dimulai
akan tetapi harus juga bisa seorang tenaga pendidik bisa selesaikan teori
pembelajaran tepat waktu agar peserta didik yang berada di dalam kelas
semuanya paham tentang apa yang teori pembahasan yang di sampaikan tenaga
pendidik tersebut paham keseluruhannya agar bisa ketika saat ujian akhir
semester peserta didik mendapatkan hasil yang panas jika sedari awal penguasaan

43
materi ini tidak terlalu cepat biar penguasaan materi tersebut terlihat lama akan
tetapi peserta didik memahami teori tersebut ”. 33

Kemudian peneliti melanjutkan pertanyaan yang kedua yakni bagaimana

langkah cara kepala sekolah dalam memberikan motivasi serta semangat untuk guru

guru dalam melaksanakan pedagogik untuk peningkatan tahap belajar murid?

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur

Dra.Mei Yana Ayu beliau mengemukakan.

“Saya selaku Kepala Sekolah bukan hanya mengurus hal hal yang diluar
sekolah saja tetapi saya tetap juga memantau,melihat serta haru jeli dengan
keadaan lingkungan sekolah serta harus mampu bisa menjalin komunikasi antar
warga sekolah baik itu guru guru serta tenaga kependidikan. Selain itu saya juga
terus memotivasi guru guru dalam tahapan pengembangan baik secara moril dan
support support penting karena hal ini lah kedekatan yang terjalin baik akan bisa
membuahkan hasil yang bagus juga. Dalam pembelajaran,serta juga ketika saya
sedang ada kegiatan diluar sekolah saya melihat juga sebagai perbandingan antar
sekolah lain baik secara sarana pra sarana ataupun kurikulum dan juga dalam
penunjang lainnya, jadi ketika saya melihat ada beberapa aspek sekolah lain bisa
saya gunakan untuk disekolah yang pimpin sekarang saya mencoba untuk hal nya
inovasi.”

Yang ketiga peneliti melanjutkan pertanyaan bagaimana pemahaman peserta

didik dalam pembelajaran berlangsung?

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur

Dra.Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“Dalam penerapan pembelajaran serta beberapa informasi dalam rapat


evaluasi setiap 3 bulan ini maka bisa diambil kesimpulan bahwa setiap peserta
didik di sekolah ini masih sangat minim dalam hal konsentrasi dalam
pembelajaran. Dan juga guru harus menjelaskan lagi untuk pembahasan materi
tersebut,saya juga menghimbau serta juga melihat rencana pembelajaran di setiap
tenaga pendidik untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan sangat jelas serta
juga saya menyerukan tiap tenaga pendidik ini terus melukan inovasi inovasi
dalam pembelajaran”.

Pertanyaan keempat yang peniliti lakukan ialah apa saja faktor penghambat
33
Wawancara, Kepala Sekolah Dra. Mei yana ayu, 14 Juli 2022.

44
dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah MTsN Bintan Timur?

Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala Sekolah MTsN Bintan Timur

ibu Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“Hambatan yang di hadapi oleh kami selaku pengelolah sekolah MTsN Bintan
Timur ialah yang kurang nya pengajar,banyak guru yang disini yang menjadi
guru terbang maksud dari guru terbang ialah guru yang awal yang ngajar di
sekolah ini mengajar di luar MTsN selain itu saya sebagai kepala sekolah sudah
mengajukan ke kemeterian agama Bintan untuk pengajuan penambahan guru
disekolah tetapi sampai sekarang belum ada penambahan untuk kuota guru ”.34

Pertanyaan yang kelima yang dilakukan penulis ialah bagaimana pemahaman

pengembangan kurikulum dan silabus bagi para tenaga pendidik?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“hal hal yang mendasari saat berjalannya pembelajaran mengetahui sistem


kurikulum dan silabus pembalajaran dalam konsepnya pemahaman tenaga
pendidik atau guru dalam proses belajar megajar adalah memahami kurikulum
serta menyusun silabus untuk nanti akan dilaksanakan tetapi hal ini pula yang
menjadi perhatian kami selaku kepala sekolah adalah terus melakukan cara cara
untuk mengevaluasi setiap kebijakan serta ketentuan dalam tahapan pembelajaran
tersebut apakah cocok dengan peserta didik kami atau bisa kami tambahkan sesuai
dengan keadaan yang terjadi disekolah selama setiap tiga bulan melaksanakan
rapat evaluasi guna memperbaiki rancangan pembelajaran yang sesuai teori
ataupun materi guna mencapai kompetensi yang ingin dicapai”

Pertanyaan keenam yang dilakukan penulis dalam hal ini penulis

mempertanyakan tentang bagaimana tujuan untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN

Bintan Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau

mengemukakan:

34
Wawancara, Kepala Sekolah Dra. Hj. Mei yana ayu, 14 Juli 2022.

45
“Pihak sekolah sudah melakukan yang terbaik dalam meningkatkan
kompetensi baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan serta
meningkatkan profesionalitas kerja seluruh pengajar serta staf tenaga
kependidikan, jadi kami selalu melakukan tahapan memberikam kesempatan
para tenaga pendidik untuk aktif selalu dalam kegiatan kegiatan di luar sekolah
yakni mengikuti kelompok kerja guru dan komunitas guru, lalu saya menuntut
untuk terus bisa berinovasi dalam cara melakukan pembelajaran agar peserta
didik tidak bosan dengan cara pembelajaran yang biasa saja, dan yang
terakhir adalah bagaimana tenaga pendidik ini mampu untuk bisa selalu
memberikan hasil hasil terbaik dalam pembelajaran untuk peserta didik dimulai
dari bagaimana tenaga pendidik ini mampu bisa terus membuat karya karya
baik melalui karya tulisan seperti karya ilmiah ataupun terus menguatkan
literasi bacaan buku agar bisa memberikan pemahaman baru dalam
pemebelajaran di ruang sekolah. Dan juga yang sudah kami katakan dari pihak
sekolah selalu melakukan evaluasi pembelajaran.”35

Pertanyaan ketujuh yang dilakukan penulis yang dilakukan di sekolah

MTsN Bintan Timur dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur ialah

bagaimana karakteristik peserta didik dalam pemahaman pembelajaran?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN

Bintan Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau

mengemukakan:

“Setiap Peserta didik atau murid di MTsN Bintan Timur ini sangat
beragam macam karakteristik, apalagi dalam tahapan di kelas saat
pembelajaran yang di jelasakan oleh guru beberapa peserta didik ada beberapa
peserta didik yang serius dan juga tidak serius dalam mempertahatikan
pembelajaran. Dalam keadaan seperti ini guru yang mengajar melakukan
interaksi yang lebih seperti Tanya jawab langsung kepada peserta didik yang
tidak serius atau pun memberikan motivasi belajar yang lebih kepada seluruh
peserta didik tersebut”.

Pertanyaan kedelapan yang dilakukan penulis yang dilaksanakan di sekolah

MTsN Bintan Timur ialah apa apa saja penerapan inovasi pembelajaran yang sudah

pihak sekolah lakukan selama pembelajaran berlangsung?

35
Wawancara, Kepala Sekolah Dra. Hj. Mei yana ayu, 14 Juli 2022.

46
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“Setiap guru mempunyai inovasi inovasi tersendiri dalam melakukan inovasi


pembelajarn yang berlangsung. Begitu pula saat pembelajaran daringg saat masa
pandemi covid 19 tersebut kami selaku pihak sekolah banyak melakukan inovasi
seperti halnya penggunan IT serta beberapa inovasi seperti melakukan tatap muka
daring, lalu kami melakukan tatap muka 3 hari dalam seminggu untuk mengatasi
hal hal seperti kesusahan signal atau pun paket internet habis”.

Pertanyaan kesembilan dilakukan penulis yang dilaksanakan di Sekolah MTsN

Bintan Timur ialah bagaimana kurikulum yang sekarang saat ini apakah sangat

berdampak sangat dengan pengaruh pembelajaran di sekolah?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“ Dasar dasar tahapan kebijakan pembelajaran yang dilaksanakan sekolah


sekolah ialah apa kurikulum yang di tentukan pemerintah lalu bagimana
penerapannya di setiap sekolah, kurikulum saat ini ialah kurikulum 2013 (K-13/
kurtilas) yakni sekolah boleh menentukan kurikulum seperti apa yang
dilaksanakan sesuai kebutuhan pemblajaran. Ini adalah langkah bagus terlebih
faktor masa pandemi beberapa tahun yang melanda hampir semua sektor baik
itu ekonomi maupun pendidikan jadi kami merasa diuntungkan dalam
penerapan kurikulum saat ini berarti pemerintah memberi kami kebebasan
dalam tahapan penerapan kurikulum sesuai dengan kemauan kami sebagai
pihak sekolah, walaupun kurikulum sekarang hanya protipe yang artinya
bersifat sementara tetapi bagi kami pihak penyelenggara sekolah sangat
mendapat keuntungan tersendiri lalu kami bisa mudah untuk berinovasi untik
pembelajaran dari pada sebelum sebelumnya seperti KTSP yang langsung
memang dari pusat pendidikan mau tidak mau kami menngikuti aturan KTSP
yang banyak dari kurikulum KTSP ini sangat belum bisa semua guru pelajari. ”

Pertanyaan kesepuluh yang peneliti lakuakn di sekolah MTsN Bintan Timur

Ialah apakah ada pelatihan untuk kompetensi pedagogik untuk guru?

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

47
“Peningkatan kompetensi guru sangat lah penting untuk bisa memberikan
pembelajaran yang baik serta lebih maju dalam pembelajaran kami selaku
pihak sekolah ada belum ada namanya pelatihan pelatihan untuk kompetensi
ini. Maka dari pada hal itu jika ada memang pelatihan kompetensi yang
berbasis dari pemerintah kami akan mengikuti pelatihan tersebut untuk
peningkatan pembelajaran serta peningkatan mutu sekolah itu sendiri hal ini
sangat berkaitan dengan hasil hasil kompetensi serta hasil pembelajaran. ”

Pertanyaan kesebelas yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan Timur ialah

apakah ada menurut ibu faktor pendukung untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

guru di sekolah MTsN Bintan Timur?.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan Timur

bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan:

“ Faktor pendukung dari kompetensi pedagogik guru ialah banyak nya murid yang
masuk ke sekolah kami hal ini bisa diketahui dari bagaimana kami bisa menarik
perhatian siswa siswi yang baru lulus tingkatan Sekolah dasar lalu masuk ke sekolah
kami, lalu yang kedua sekolah ini ialah satu satunya sekolah setingkat SLTP yang
berbasis agama di Bintan dan satu satunya sekolah yang lingkup madrasah yang
setingkat SLTP negeri lalu faktor kedua ialah dari sudut peserta didik kami yang
memiliki bakat nya masing maisng yang membuat menjadi pembeda dari sekolah
lainnya karena hal hal ini yang menjadi pendukung dari peningkatan kompetensi
pedagogik guru lalu faktor pendukung lain ialah seperti media pembelajaran yang
kami pihak sekolah sekolah lain dalam mendukung aktivitas pembelajaran seperti
ruangan komputer, ruangan kelas yang nyaman dan juga pemakaian teknologi
informasi atau IT di dalam ruang kelas ”.

Pertanyaan yang kedua belas yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur adalah apa yang ibu harapkan atau ibu cita cita kan untuk peningkatan

kompetensi pedagogik guru di sekolah MTsN Bintan Timur.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di sekolah MTsN Bintan

Timur bersama kepala sekolah Dra. Mei Yana Ayu beliau mengemukakan :

“Kami pihak sekolah selalu memberikan yang terbaik untuk pembelajaran,


profesionalitas guru, pengembangan bakat peserta didik, pengembangan
karakter peserta didik, lalu tenaga pendidik yang bermutu dan berkualitas hal
ini yang membuat kami berbenah setiap tahun untuk menciptkan sekolah yang

48
baik serta bermutu. Selain itu juga kami terus memberikan fasilitas fasilitas
pendukung untuk sekolah kami ini sehingga peserta didik nyaman serta
mengambangkan bakatnya memalui fasilitas yang kami buat untuk
terselenggara nya pendidikan, yang saya harapkan ialah bagaiamana kami
selaku pimpinan tertinggi di sekolah tenaga pendidik sangat mumpuni di bidang
nya, banyak tenaga pendidik untuk bisa mengajar di sekolah MTsN Bintan
Timur, banyak peserta didik yang ingin masuk ke sekolah MTsN Bintan Timur,
fasilitas yang baik untuk digunakan, lalu tenaga berkompeten dalam
terselanggaranya belajar mengajar di dalam sekolah. Inilah yang saya ingin
capai dalam masa kepemimpinan saya jika kami bisa melaksanakan maka tidak
mungkin saja sekolah kami mencapai Akreditas yang terbaik di tingkat
kabupaten atau pun kalo bisa menjadi Akreditasi terbaik seprovinsi ”.
B. Analisis Data

Setelah penulis melakukan observasi, mencari data, wawancara dan juga

dokumentasi terkait hasil hasil data, maka penulis perlu untuk menganalisa temuan

yang ada serta memberikan teori yang sudah ada, kemudian Peneliti

mengembangkan teori serta menjelaskan juga teori yang sudah dikembangkan.

Pengambilan data yang dilakukan penulis bersama kepala sekolah Dra Mei Yana

Ayu di sekolah MTsN Bintan Timur, mengenai peran kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MTsN Bintan Timur.

1. Apa Kendala Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru


Di MTsN Bintan Timur.

Berdasarkan hasil penulis dari hasil wawancara dengan kepala sekolah

MTsN Bintan Timur Dra. Mei Yana Ayu bahwa kendala kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MTsN Bintan Timur ialah dalam

segi kualitas kepemimpina kepala sekolah sangat baik serta perencaan-

perencanaan yang diterapkan di sekolah sangat baik, juga dalam kepemimpinan

kepala sekolah juag untuk melaksanakan tugas tugas pokok kepala sekolah sangat

baik. Melalui tahapan tahapan yang baik kepala sekolah juga memberikan inovasi

49
yang diambil beberapa sekolah yang ada diluar sekolah MTsN Bintan Timur

kemudian dari hal itu pula kepala sekolah mampu bisa berinovasi dari contoh

sekolah lain untuk menciptakan inovasi baru dalam segi fasilitas penunjang

pembelajaran, fasilitas olahraga, serta tatanan dalam daerah sekolah..

Hambatan yang dialami pihak sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik adalah kekurangan tenaga pendidik hal ini yang sangat sentral

mengingat faktor jumlah tenaga pendidik atau guru ini berpengaruh dalam

pelaksanaan belajar mengajar. Hal ini berakaitan dengan pembelajaran tersebut,

kemudian juga tenaga pendidik yang sudah mengajar di sekolah MTsN Bintan

Timur harus juga memahami pembelajaran lain diluar dari latar belakang jurusan

yang tempuh oleh tenaga pendidik itu dahulu, sehingga mengakibatkan jam ngajar

guru ditambah dua jam lebih dari jam biasanya mengajar hal ini mengakibatkan

kurangnya produktivitas dalam pembelajaran terlebih lagi guru harus memulai

mengulang pembelajaran yang belum dikuasai, kepala sekolah juga sudah

mengajukan hal mengenai ke instansi pendidikan terkait kekurangan tenaga

pendidik tetapi masih belum ada respon dan juga bertepatan dengan seleksi PPPK

yang disinyalir penghambat penambahan kuota tenaga pendidik, dan juga terkait

dengan tenaga pendidik di sekolah MTsN memiliki jam ngajar di luar dari

sekolah MTsN Bintan Timur.

Oleh sebab itu kendala dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru, serta

kurang adanya pelatihan-pelatihan yang kompetitif untuk kompetensi tenaga

pendidik ini, oleh sebab itu masih banyak tenaga pendidik yang masih belum ada

sertifikat kompetensi pengembangan diri dari tenaga pendidik. Jika semua tenaga

50
pendidik yang ada di sekolah MTsN Bintan Timur ini sudah memiliki sertifikasi

pengembangan diri kompetensi maka tidak mungkin secara pembelajaran tenaga

pendidik di MTsN Bintan Timur ini akan lebih maju dari sekolah lainnya.

2. Bagaimana Peran Kepala Sekolah dalam Upaya peningkatan Kompetensi


pedagogik.

Berdasarkan hasil penulis dapatkan dengan wawancara Kepala Sekolah

MTsN Bintan Timur ibu Dra. Mei Yana Ayu ialah banyak nya tenaga pendidik ini

menjadi faktor penting dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dari hal ini

pula semakin banyak nya tenaga pendidik maka dari segi pembelajarn menjadi

produktif serta juga tidak membebani guru yang sudah ada untuk melaksanakan

pembelajaran yang tenaga pendidik tidak dikuasai, adanya program

pengembangan kompetensi tenaga pendidik fungsi ini juga harus ada pada diri

seorang tenaga pendidik dari segi kompetensi pengembangan diri bahwa guru ini

layak untuk mengajar serta dapat memberikan pembelajaran yang baik dan dapat

pula hasil yang baik dalam pemebalajaran tersebut, pengembangan sekolah agar

terciptanya suasana pembelajaran yang baik serta kondusif dalam melaksanakan

pembelajaran, dan juga peran kepala sekolah teliti dalam upaya pengembangan

serta inovasi yang harus lebih di tingkatkan lagi dalam urusan rapat evaluasi

mengenai pembelajaran untuk peserta didik dari dalam keterkaitan itu untuk

memberikan pembelajaran yang baik untuk menciptakan pembelajaran yang

kondusif dan juga baik.

51
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan data pembahasan pada Bab IV,

maka dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa sebagai kepala sekolah

dalam meningkatkan kompetensi pendagogik guru di MTsN Bintan Timur. Hal

tersebut dapat dijabarkan seperti di bawah ini.

1. Dalam peran kepala sekolah untuk meningkatkan sudah sangat baik dari

dalam melaksanakan kebijakan kebijakan nya seperti kepala sekolah sudah

melaksanakan juga rapat bulanan terkait pembelajaran, rancangan

pembelajaran tenaga pendidik dan juga evaluasi setiap kegiatan mengajar,

lalu kepala sekolah juga memberikan inovasi tekonologi Pendidikan yang

pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran yang akan di pelajari oleh

pese

2. Kendala yang di hadapi oleh Kepala Sekolah MTsN Bintan Timur seperti

kurangnya sumber daya tenaga pendidik dalam belajar sehingga

menghambat pelaksanakan pembelajaran terlebih beberapa guru harus

merangkap dan memegang pembelajaran yang bukan keahilannya dari hal

ini pula jam kerja tenaga pendidik sangat lebih banyak dari pada jam

biasanya. lalu beberapa guru ada yang sambil mengajar di luar sekolah juga

jadi kurang keefektifitas dalam pembelajaran yang harus menempuh jarak

yang bias di bilang tidak dekat dengan sekolah tempat awal mengajar ini.

52
B. Saran

1. Kepala sekolah

Saran penulis untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada guru yang

dalam hal ini adalah peningkatan mutu, produktifitas serta evaluasi untuk

mematangkan prinsip prinsip pendidikan yang baik dan cara guru lebih

mengajar materi yang akan dilakukan di ajarkan baik dari segi sarana pra

saran mengajar kurikulum dan silabus, dan juga kepala sekolah harus

memberikan pelatihan umtuk tenaga pendidik.

2. Guru

Kepakaan serta inovasi dalam tahap pembelajaran lebih di tingkatkan

telebih sekarang para peserta didik lebih menyukai hal hal yang terkait

teknologi serta era sekarang ialah era digital guru mampu bisa berinovasi

dalam tahapan teknologi ini, agar tidak tertinggal jauh oleh perkembangan

zaman. Serta pendidikan dan era digital bisa bisa saling mengimbangi oleh

era yang baru, lalu guru juga harus bisa memiliki kompetensi dalam

pembelajaran untuk bisa membuat peserta didik nyaman saat belajar serta

juga selalu pengembangan diri untuk bisa memberikan hasil yang terbaik

dalam pembelajaran, serta guru harus mampu memperbanyak bacaan buku

dan juga bsia mampu beradaptasi dengan pembelajaran yang belum bisa

dikuasai.

53
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman Saleh dan Soependri Suria Dinata, Ilmu Keguruan, Seri Pedagogik,
Jakarta: Dharma Bhakti, 1981.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001.

Buchari Alma. Dkk, Guru Profesional Menguasai Metode dan Trampil Mengajar,
Bandung: Alfabeta, 2008.

Burhan Nurgiantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Sebuah


Pengantar Teoritis dan Pelaksanaannya, Yogyakarta: BPFE, 1997.

Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran Yogyakarta: Gava Media,


cet. ke-1, 2011.

Departemen Negara RI, Direktor Jenderal Pendidikan Islam, UndangUndang No. 20


Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Jakarta: Direktur Pendidikan Madrasah, 2007.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung: Balai Pustaka, 1989.

E-Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan), Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

E-Mulyasa, Kompetensi Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik Implementasi dan


Inovasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

E-Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Mensukseskan


MBS,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

E-Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,Bandung: Remaja Rosdakarya,


2007.

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung, 1993.

Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar dari Sentralisasi


menuju Desentralisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

54
Jamal Ma’mur Asman,Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesioanal, Yogyakarta. DIVA
Press, 2012.

Jejen Mustafa, Peningkatann Kompetensi Guru, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2011.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,


2014.

M. Furqon Hidayatullah, Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan


Cerdas,Surakarta: Yuma Pustaka, 2009.

M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan , Jakarta: Mutiara, 1979.

Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Maanajemen Biaya


Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2004.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja


Rosdakarya, cet, III, 2007.

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi PendidikanBandung: Remaja


Rosdakarya, 1990.

Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi


Aksara, 2006.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Piet A Sahertian, Profil Pendidikan Profesional, Yogyakarta: Andi Offet, 1994.

Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi


Pendidikan,Surabaya: Usaha Nasional, 1981.

Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Kanisius,


cet. VI, 1994.

Suardi, M, Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi.Jakarta : Indeks, 2010.

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme


Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, cet. ke-2, 2010.

Http://pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/SisdiknasUUNo.20Tahun2003.pf.
tanggal unduhan,12 desember 2016.

55
LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto dokumentasi

Wawancara dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur

Dra. Mei Yana Ayu

Wawancara dengan kepala sekolah MTsN Bintan Timur

Dra. Mei Yana Ayu

56
Wawancara dengan Kepala Sekolah MTsN Bintan Timur

Dra. Mei Yana Ayu

57
Lampiran 2: Pedoman wawancara

Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik


guru di MTsN Bintan Timur
Nama : Dra. Mei Yana Ayu
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat : MTsN Bintan Timur
Waktu : 25 Juli 2022
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana peran ibu memerankan
fungsinya sebagai pemimpin kepala
sekolah yang memiliki tanggung jawab
dalam peningkatan kompetensi
pedagogik?

2. Bagaimana langkah kepala sekolah


dalam memberikan motivasi serta
semangat untuk teanaga pendidik dalam
melaksanakan kompetensi pedagogik
untuk peningkatan tahap belajar murid?
3. Bagaimana pemahaman peserta didik
dalam pembelajaran berlangsung?
4. Faktor penghambat dalam melaksankan
pembelajaran di sekolah MTsN Bintan
Timur?
5. Bagaiamana dalam pemahaman
pengembangan kurikulum dan silabus
untuk tenaga pendidik?
6. Bagaimana tujuan untuk peningkatan
kompetensi pedagogik guru ?
7. Bagaimana karakteristik peserta didik
dalam pemahaman pembelajaran?
8. Apa saja penerpan inovasi pembelajaran
sudah dilakukan pihak sekolah dalam
pembelajaran berlangsung?
9. Bagaiamana kurikulum yang sekarang
saat berdampak sanagt dengan pengaruh
pembelajaran disekolah?
10. Apakah ada pelatihan untuk kompetensi
pedagogik untuk guru?

58
11. Faktor pendukung untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru Di MTsN
Bintan Timur?
12. Apa yang ibu harapkan atau ibu cita
citakan untuk peningkatan kompetensi
pedagogik guru di MTsN Bintan Timur
?
13. Apa yang ibu harapkan atau ibu cita
citakan untuk peningkatan kompetensi
pedagogik?

59
60
Lampiran 3: Surat balasan penelitian

61
Lampiran 4: Bukti Plagiat

62
Lampiran 5: SK pembimbing

63
Lampiran 6 : kartu Bimbingan Skripsi 1

64
Lampiran 7: Kartu bimbingan skripsi

65
Lampiran 8: Dokumentasi lokasi sekolah

Gambar lokasi ruang kelas dan lapangan upacara di MTsN Bintan Timur

Gambar ruang kelas di sekolah MTsN Bintan Timur

66
Gambar musholla di sekolah MTsN Bintan Timur

Gambar lapangan Volly di MTsN Bintan Timur

67
Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data pribadi

Nama : Muhammad Fikri Ajie

Tempat, tanggal lahir : Pomalaa , 29 Maret 2000

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln , Kampung Kolong Enam, Kijang

No. Hp : 083162860858

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 008 Bintan Tinur : 2006 – 2012

2. MTsN Bintan Timur : 2012 - 2015

3. MAN Bintan : 2015 – 2018

Pengalaman organisasi :

1. Plt Kabid Kaderisasi Komisariat Persatuan GMNI : Tahun 2019 - 2020

2. Sekretaris Komisariat Persatuan GMNI : Tahun 2020 – 2021

3. Plt ketua Komisariat Peratuan GMNI : Tahun 2021 – 2021

4. Ketua Kabid Organisasi DPC GMNI : Tahun 2022-2023

5. Sekretasri GPM Bintan ( Gerakan Pemuda Marhaenis) : Tahun 2022 -2023

68

You might also like