You are on page 1of 60

1.

OVERVIEW
FTTX

• Perkembangan Jaringan Kabel Lokal


• Pengenalan Jarigan FTTX
Perkembangan Jaringan Kabel Lokal
Jaringan Kabel Lokal Tembaga Jaringan Kabel Lokal Fiber Optik

MDF : Main Distribution Frame OTP : Optical Termination Premises


RK : Rumah Kabel ONT : Optical Network Termination
DP : Distribution Point ODP : Optical Distribution Point
KTB : Kotak Terminal Batas OTP : Optical Termination Premises
TLP : Telepon ONT : Optical Network Termination

2
Pengenalan Jaringan FTTX
Fiber to the x (FTTx)
adalah istilah untuk kumpulan berbagai topologi pengiriman serat optik yang dikategorikan menurut letak titik
terminasi serat optik / titik konversi optik (TKO).

4
Konfigurasi FTTx berdasarkan lokasi penempatan perangkat aktif yang dipasang
didekat dan atau dilokasi pelanggan

1. Fiber to The Building ( FTTB)


TKO (Titik Konversi Optik) terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di
basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga indoor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung pada jaringan kabel
tembaga.

2. Fiber to The Zone ( FTTZ )


TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, biasanya berupa kabinet yang ditempatkan di pinggir jalan
sebagai mana biasanya RK, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga
beberapa kilometer, FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.

5
3. Fiber to The Curb ( FTTC )
TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet, diatas tiang maupun di mainhole ,
terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC
dapat dianalogikan sebagai pengganti titik pembagi.

4. Fiber to The Home ( FTTH )


TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga
indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok
(TB).

6
Batasan Elemen Pada Topologi FTTX

7
(Digital Loop (Passive Optical
Carrier) Network)

(Active Optical
Network)

9
Sistem DLC banyak
digunakan bagi pelanggan Sistem PON banyak
yang terkumpul di gedung- digunakan bagi pelanggan
gedung bertingkat yang terkumpul di gedung-
(terkonsentrasi di satu gedung bertingkat atau
tempat). Pemilihan sistem pelanggan yang tersebar
DLC disesuaikan dengan dirumah-rumah tinggal dan
perkiraan pertumbuhan juga dapat digunakan
kebutuhan pelanggan dan untuk menyalurkan jasa TV
pertimbangan investasi. kabel (CATV).

Sistem AON banyak digunakan bagi pelanggan yang terkumpul di gedung-gedung


bertingkat atau pelanggan yang tersebar dirumah-rumah tinggal dan juga dapat
digunakan untuk menyalurkan jasa TV kabel (CATV). Pada prinsipnya PON dan AON
sama, perbedaannya hanya terletak pada splitter. Pada PON splitternya menggunakan
splitter pasif (PS) sedangkan pada AON menggunakan splitter aktif (AS).

10
11
Interface V5.x

➱ Menghubungkan jaringan akses (AN)


dengan sentral lokal (LE)

Keuntungan Penggunaan Interface V5.x


➱ Tidak tergantung kepada salah satu
vendor untuk penyediaan jaringan akses
(access network).
➱ Mendukung pengembangan teknologi
dan struktur jaringan akses yang lebih
efektif dari segi biaya.
➱ Mendukung suatu standar interface
bagi manajemen network.

12
DLC terdiri dari dua perangkat utama:
➢ CT (Central Terminal) di sisi sentral
Fungsi :
1. Interfacing dengan sentral lokal
2. Multiplexer/Demultiplexer
3. Crossconnect dan Controller
4. Interfacing dengan ODN (E/O
Converter/OLTE)

➢ RT (Remote terminal) di sisi pelanggan


Fungsi :
1. Interfacing dengan ODN (E/O
Converter/OLTE)
2. Multiplexer/Demultiplexer
3. Interfacing dengan pelanggan

13
PON / AON terdiri dari dua
perangkat utama:
➢OLT (Optical Line Terminal)
Fungsi: mentransmisikan data,
suara atau video (konversi
Elektrik ke Optik )
➢ODN ( Optical Distribution
Network)
Fungsi: distribusi data dari OLT
ke ONU
➢PS / AS (Passive Splitter) /
(Aktif Splitter)
Fungsi: mendistribusikan daya
optik ke semua cabang
➢ONU (Optical Network Unit)
Fungsi: menerima sinyal optik downstream dan upstream pada panjang
dari ODN dan konversi Optik ke gelombang 1260 nm dan 1360 nm sesuai
Elektrik dengan rekomendasi ITU-T G 957.

14
15
Overview FTTH
Material
FTTH

10
Segmen A : Catuan Kabel Feeder

11
Segmen A : Catuan Kabel Feeder
1. Optical Line Terminal (OLT)
OLT berlokasi di central office (STO) merupakan penyedia antarmuka sistem PON dengan penyedia layanan triple play memiliki
fungsi sebagai converter dari sinyal elektrik menjadi sinyal optik.

2. Optical Distribution Frame ( ODF )


ODF adalah suatu frame dengan struktur mekanik berupa rak atau shelf atau struktur lain yang mempunyai fungsi utama sebagai
tempat pegangan kabel (fiber) dan elemen passive lainnya (support mekanik), dilengkapi fiber organizer serta mampu melindungi
elemen-elemen di dalamnya. Optical Distribution Frame (ODF) berfungsi sebagai titik terminasi kabel fiber optic outdoor dengan
kabel fiber optik indoor. ODF terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian yang menuju jaringan (kabel feeder) dan bagian yang menuju
sentral atau perangkat Metro Ethernet

3. Kabel Feeder
Kabel feeder adalah kabel fiber optik yang menghubungkan antara ODF (Optical Distribution Frame) di STO dan ODC di outdoor.
Kabel feeder dari STO minimal berkapasitas 96 core baik untuk sistem duct maupun aerial dengan tipe kabel G.652.D. Sedangkan
jenisnya adalah loose tube (maks 2x288 core) atau kabel ribbon (>288 core). Untuk penggunaan HDPE minimal 1.5 meter, dengan
tetap memperhatikan regulasi setempat.

12
Kabel Feeder
a. Instalasi Kabel Feeder

Bawah Tanah ® Duct , Atas Tanah (Aerial)


Microduct, Direct Buried

13
b. Konfigurasi Kabel Feeder
• Konfigurasi kabel feeder harus mempunyai sistem back up (Dual Rute Preffered).
• Topologi berbentuk Ring, Star dan Bus disesuaikan dengan kebutuhan kondisi di lapangan.

14
Konfigurasi Ring
Konfigurasi ini digunakan
apabila menginginkan sistem
yang redundant dan kondisi
geografis di lapangan
memungkinkan untuk dibuat
jaringan feeder berbentuk
Ring.

15
Konfigurasi Star
Konfigurasi ini
mengkoneksikan semua kabel
dari tiap ODP ke central point
sebagai konsentrator yaitu
ODC.

16
Konfigurasi Bus
Konfigurasi Bus digunakan apabila kondisi lapangan tidak memungkinkan di desain menggunakan
Ring.

17
Segmen A : Catuan Kabel Feeder
4. Optical Distribution Cabinet ( ODC )

ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi di


luar STO bisa di lapangan (outdoor) dan juga bisa di
dalam ruangan/di MDF Gedung HRB (indoor), yang
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan
pangkal kabel distribusi.
b. Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar
(feeder) menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya
lebih kecil lagi (distribusi) untuk fleksibilitas.
c. Tempat spliter dan penyambungan.

18
Segmen A : Catuan Kabel Feeder
5. Splitter - suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi informasi sinyal optik, kapasitas
distribusi dari splitter bermacam–macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, dan 1:64. Selain itu ada
juga yang inputnya 2 seperti 2:16 dan 2:32.

19
Segmen B : Catuan Kabel Distribusi

20
Segmen B : Catuan Kabel Distribusi
1. Kabel Distribusi
Kabel fiber optik distribusi ini sama hal seperti kabel fiber optik feeder yang mempunyai fungsi
untuk meneruskan informasi yang berupa sinyal optik dari mulai ODC sampai dengan ODP, tetap
menggunakan kabel fiber optic Single Mode tipe G.652.D dan jenis instalasinya sama dengan
feeder, yaitu tanam langsung, duct, micro duct dan aerial.

21
Kabel Distribusi - Distribusi Kabel Duct
Standard
1. Jenis kabel Single Mode G.652D.
2. Fleksibilitas tinggi dan mudah
dalam penanganan gangguan.
3. Mempunyai konstruksi selubung
yang baik.
4. Mempunyai struktur selubung per
core (atau 1 tube untuk 1 core).
5. Performansi kabel tidak berubah
pada kondisi cuaca ekstrim -25oC
sampai dengan +60oC

22
Segmen B : Catuan Kabel Distribusi
2. Optical Distribution Point (ODP)
ODP juga merupakan suatu perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO bisa dilapangan (outdoor)
dan juga bisa di dalam ruangan (indoor) maupun di dalam gedung HRB yang mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik tambat awal/pangkal kabel drop.
b. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran kabel drop.
c. Tempat splitter (planar splitter).
d. Tempat penyambungan kabel distribusi dan tempat terminasi kabel drop.

23
Optical Distribution Point (ODP)
Tipe dan Jenis ODP ditinjau dari lokasi atau tempat pemasangannya ODP dapat di
bagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. ODP Wall / On Pole, ODP jenis ini dipasang di dinding atau juga bias dipasang di atas
tiang yang tentunya pada instalasi kabel drop atas tanah (aerial).
b. ODP Pedestal, jenis ODP ini diinstalasi di atas permukaan tanah, dan ODP ini digunakan
untuk instalasi kabel drop bawah tanah dengan pelindung pipa pvc 2 cm.
c. ODP Closure, jenis ODP ini sangat fleksibel bisa dipasang didekat tiang, bahkan bisa juga
dipasang di antara dua tiang (pada kabel distribusi aerial)

24
25
Segmen C : Catuan Kabel Penanggal/Drop

26
Segmen C : Catuan Kabel Penanggal/Drop
3. Kabel Drop
Kabel drop berfungsi meneruskan sinyal optik dari ODP ke rumah-rumah pelanggan, bisa langsung
ke roset atau melewati OTP terlebih dahulu. Tipe kabel drop yang digunakan adalah tipe G.657. Hal
ini dimaksudkan untuk menanggulangi lokasi instalasinya yang banyak belokan-belokan sehingga
harus menggunakan optik yang bending insensitive, kapasitas kabel ini drop pada umumnya 1, 2,
dan 4 core. Untuk letak lokasi instalasinya kabel drop ada 3 macam yaitu:
1. Kabel drop untuk instalasi dengan pelindung pipa HH/HDPE
2. Kabel drop ABF (Air Blown Fiber) dengan Micro Duct.
3. Kabel drop dengan penggantung (aerial).

27
Kabel Drop

28
Konfigurasi Kabel Drop
1. Terminasi kabel drop pada ODP maupun OTP/Roset dapat menggunakan fusion connector atau fast
connector.

2. Kabel drop secara aerial baik berkapasitas 2 core ataupun 1 core menggunakan barier atau penguat
kabel yang di tengahnya terdapat messenger.

3. Kedalaman galian untuk kabel minimal 40 cm dengan memperhatikan regulasi setempat.

4. Sistem microduct tidak disarankan.

5. Alokasi core cadangan sebanyak 2 core untuk label distribusi 12 dan 4 core untuk kabel distribusi
24 core.

29
Segmen C : Catuan Kabel Penanggal/Drop
4. Optical Terminal Premises (OTP)
OTP juga merupakan perangakat pasif yang dipasang di rumah pelanggan, yang mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Titik terminasi atau titik tambat akhir dari kabel drop.
b. Tempat sambungan core optik/peralihan dari kabel outdoor dengan indoor.
c. Kapasitas OTP biasanya 1, 2 dan 4 port.

30
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung

31
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
1. Roset
perangkat pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan, yang menjadi titik terminasi akhir dari
pada kabel fiber optik, kapasitas roset biasanya 1 atau 2 port. Jenis kabel yang digunakan adalah
G.657 A/B.

32
Roset

Kabel Drop

33
Roset

Pengaturan Dibagian

34
Roset
Pengaturan di segmen pelanggan:
a. Kabel drop dari ODP sampai OTP dipasang di dinding luar rumah pelanggan.
b. Terminasi kabel drop dengan OTP dilakukan dengan cara splicing.
c. Kabel drop dapat berupa aerial atau duct.
d. Dari OTP ke roset menggunakan kabel indoor, terminasi kabel drop maupun indoor di OTP dan
roset dilakukan dengan splicing.
e. Bila tidak memungkinkan pemasangan OTP maka kabel drop dapat ditarik dari ODP ke Roset.
f. Terminasi dari roset ke ONT menggunakan patchcord.
g. Penempatan roset dapat dilakukan di dinding maupun di meja.

35
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
2. ONU & ONT - Optical Network Unit (ONU) dan Optical Network Terminal (ONT) adalah suatu
perangkat aktif (Opto-Elektrik) yang dipasang di sisi pelanggan, dimana ONU/ONT tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Mengubah sinyal Optik ke sinyal elektrik.
b. Sebagai alat demultiplex.

Keluaran dari ONU/ONT adalah layanan :


a. Telephony (Voice).
b. Data dan internet.
c. CATV/ IPTV

36
ONU & ONT
Instalasi Pada Bagian Pelanggan

37
ONU & ONT
Instalasi Pada Bagian Pelanggan

Keterangan :
1. Yang dimaksud Instalasi Kabel dalam Rumah (IKR) disini adalah Instalasi kabel output dari ONT sampai ke
Terminal CPE.
2. Jumlah tarikan kabel indoor sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. IKR untuk telepon menggunakan kabel tembaga dengan konektor RJ 11 (telepon analog), bila menggunakan
IP Phone maka kabel yang dibutuhkan adalah UTP dengan konektor RJ 45.
4. Jenis fiber yang biasa digunakan adalah single mode dengan Panjang gelombang 1260-1650 nm. Dengan tipe
kabel G.625D dan G.657A.
5. Beda prinsip G.652D dan G.657A adalah pada Bending Radius. Dimana G.652D mempunyai kemampuan
bending radius sampai 30 mm, sedangkan G.657A, mempunyai kemampuan bending radius sampai 15 mm.

38
ONU & ONT
Instalasi Pada Bagian Pelanggan
Keterangan :
6. Batasan insertion loss sebagai berikut : Tabel No Komponen Loss Max
2.1 Redaman Splitter 1 Kabel 0.35 dB/km

2 Splicing 0.1 dB

3 Connector 0.25 dB

4 Splitter 1:2 3.7 dB

5 Splitter 1:4 7.25 dB

6 Splitter 1:8 10.35 dB

7 Splitter 1:16 14.10 dB

8 Splitter 1:32 17.45 dB

39
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
3. Accessories Lainnya
a. Pigtail – Seutas serat optik yang
pendek untuk menghubungkan
perangkat dengan kabel optik,
dilengkapi satu konektor pada salah
satu ujungnya.

40
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
b. Patchcord – Utas penyambung/kabel
interkoneksi biasanya dengan
konektor yang sudah terpasang di
kedua ujungnya, digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat.

41
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
c. Konektor
Ada beberapa jenis konektor yang sering digunakan pada jaringan FTTH, antara lain :

• FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam
menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.

• SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor
ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke
perangkat lain.

• ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum dan
digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.

• LC adalah konektor berbentuk kecil yang menggunakan ferrule 1,25 mm, setengah dari ukuran SC. Bersifat
mudah disambung dengan berbagai perangkat, performansi yang baik dan cocok untuk single mode.

42
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
c. Konektor

43
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
d. Adaptor – tempat untuk koneksi fiber optik yang terpasang pada konektor.

SC-FC Plastic Adaptor SC-FC Half Metal Adaptor

44
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
e. Klam S&C – untuk tambat kabel drop di tiang dan Klam S untuk tambat di dinding

45
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
f. Tiang Besi dan Beton – Tiang digunakan untuk menyangga kabel udara feeder, distribusi, drop serta
untuk penempatan ODP yang digunakan tiang beton/tiang besi dengan tinggi 7 dan 9 meter.

46
Segmen D : Catuan Kabel Rumah/Gedung
Accessories Lainnya
g. Persyaratan warna optic

47
Design FTTH
Stage Passive Splitter

49
One Stage Passive Splitter

50
Two Stage Passive Splitter

51
Suatu kawasan dengan jumlah unit rumah = 80 unit, jumlah core feeder dan distribusi
adalah:
1. Sistem Centralized dengan PS 1:32
a. Kebutuhan Feeder = 80/32 = 3 core
b. Kebutuhan distribusi minimal 80 core dan jumlah ODP bila menggunakan ODP kap. 16 maka jumlah ODP
= 80/16 = 5
2. Sistem 2 Stages PS 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP
a. Kebutuhan Feeder = 80/32 = 3 core
b. Kebutuhan ODP kap. 16 = 80/16 = 5 buah
c. Kebutuhan PS 1:8 = 5 x 2 = 10 buah
d. Kebutuhan distribusi = 10 core

52
LATIHAN - Soal
Suatu kawasan hunian dengan jumlah rumah = 400 unit. Bila kita mendesign FTTH mengunakan 2 stage
dan passive splitter yang digunakan adalah 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP. Hitunglah:

1. Jumlah passive splitter di ODP

2. Jumlah core optik untuk kabel distribusi

3. Jumlah core optik untuk feeder

4. Jumlah passive splitter di ODC

5. Berapa kapasitas ODC yang dibutuhkan

6. Bila kabel distribusi yang dipakai adalah kabel kap. 12 core maka berapa jumlah kabel yang dibutuhkan.

53
LATIHAN - Jawab
Bila kita mendesain FTTH mengunakan 2 stage dan passive splitter yang digunakan
adalah 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP

1. Passive splitter di ODP = 400/8 = 50

2. Jumlah core optik untuk kabel distribusi = 50

3. Jumlah core optik untuk feeder = 50/4 = 13

4. Jumlah passive splitter di ODC = 13

5. Kapasitas ODC yang dibutuhkan = 96

6. Bila kabel distribusi yang dipakai adalah kabel kap. 8 core maka jumlah kabel yang dibutuhkan. = 50/8 = 7
kabel distribusi

54

You might also like