You are on page 1of 3

Nama : Tiara Ayu Ardita

NIM : 126208213103
Jurusan/ Kelas : Tadris Biologi/ 2B
Selasa, 14 Juni 2022

UAS Filsafat Umum

Banyak yang menganggap bahwa filsafat itu tidak jelas, mengada-ada, aneh dan buruk
serta membosankan. Ada juga yang bependapat bahwa belajar filsafat itu ujung-ujungnya
membuat kita menjadi sesat dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya, belajar filsafat itu sangat
seru banget loh!!! Filsafat itu dekat dengan kehidupan kita, jadi nggak mungkin kamu akan
bosan atau bahkan sampai gila kalau belajar filsafat. Jangan menilai sebelum terjun langsung
untuk mempelajari filsafat. Ada pepatah begini “ Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Maka dari itu,
saya akan menjelaskan sedikit yang saya ketahui dan yang sudah saya pelajari selama
perkuliahan Filsafat Umum.

Yang saya ketahui mengenai filsafat, yaitu filsafat berasal dari Bahasa Yunani yang
secara bahasa bearti Philo (Cinta) dan Sophia (Kebijaksanaan). Secara istilah yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana cara berfikir yang (Logos, Sistematis, Radikal, Universal).J adi,
philosophia berarti cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran. Yang dimaksud dengan
kebenaran tersebut merupakan kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut saya
filsafat sendiri merupakan suatu alat yang bisa membantu kita melihat apakah sesuatu itu benar,
baik, dan nyata. Filsafat juga bisa membuat kita tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Cara berpikir dalam ilmu filsafat terbilang sangat membuka wawasan, pemikiran-pemikiran
dasar yang dikemukakan para filsuf dahulu juga masih menjadi rujukan dalam melihat berbagai
masalah yang muncul di dunia modern seperti saat ini. Tak salah jika ilmu filsafat dikatakan
sebagai ilmu tentang bagaimana pencarian makna dalam berbagai macam hal.

Pada materi yang pernah dibahas didalam kelas, menurut saya yang paling mudah
dipahami yaitu mengenai teori-teori kebenaran. Didalam teori kebenaran, apabila sesuatu
dikatakan benar maka harus memnuhi 5 standar, yang pertama yaitu Teori korespondensi yang
artinya suatu pernyataan dikatakan benar maka harus ada timbal baliknya. Teori tersebut harus
berupa fakta yang bisa ditangkap oleh panca indra. Misalnya seorang wanita dapat melahirkan
anak, pernyataan tersebut benar karena faktanya memang perempuanlah yang melahirkan
seorang anak. Yang kedua yaitu Teori Koherensi, teori tersebut merupakan suatu pernyataan
dianggap benar apabila ada suatu aksioma yang nyata ataupun sudah ada. Misalnya, mengenai
hakikat manusia baru dikatakan utuh jika dilihat dari hubungan antara kepribadian, sifat,
karakter, pemahaman dan pengaruh lingkungan hidup. Yang ketiga yaitu Teori Pragmatisme,
teori tersebut berdasarkan kepada manfaat. Misalnya, berbohong untuk menyelamatkan sesorang
dll. Yang keempatyaitu Teori Performatif, suatu pernyataan yang dikatakan benar apabila
dikatakan oleh orang yang memiliki otoritas. Yang kelima yaitu Teori Konsensus, sebuah teori
yang berdasarkan pada kesepakatan. Dari kelima teori tersebut kita sebagai manusia pasti selalu
berusaha menemukan suatu kebenaran yang menurut kita masih ragu atau masih ganjal.
Beberapa cara yang ditempuh untuk memperoleh suatu kebenaran tersebut yaitu dengan
menggunakan rasio seperti rasionalis dan melakukan pengalaman atau empiris.

Sedangkan materi yang sulit dipahami menurut saya yaitu mengenai cabang-cabang
filsafat seperti ontologi/metafisika, epistemologi dan aksiologi. Karena cabang-cabang tersebut
sangatlah luas sehingga menurut saya sulit untuk difahami. Belajar filsafat harus menggunakan
logika agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan para filosof terdahul. Namun, bagi kita
seorang pemula mungkin butuh cara yang lebih sederhana lagi untuk belajar filsafat, yang
memberikan penjelasan mengenai metode mendasar untuk pemula dalam belajar filsafat.

Mungkin banyak sekali pertanyaan mengapa belajar filsafat itu rumit? Mungkin karena
berfilsafat kita belajar berpikir dengan menggunakan logika, berpikir dengan kritis untuk
menemukan solusi didalam suatu permasalahan yang ada. Sehingga dengan berfilsafat kita juga
dapat lebih peduli dengan keadaan sekitar, kita ikut memperhatikan serta ikut mencari solusi atas
fenomena dalam kehidupan. Apalagi sebagai mahasiswa kita belajar filsafat itu memang
dibutuhkan karena kita kelak yanga akan menjadi penguasa dan penerus bangsa (agent of
change), kita yang akan membangun dunia untuk masa depan. Jadi, mulai sekarang jangan putus
semangat dalam belajar filsafat karena semakin majunya kehidupan, kita juga akan terus
merasakan bertambahnya permasalahan dalam kehidupan yang bermacam-macam dan filsafat
digunakan untuk membantu mencari solusinya. Filsafat akan terus digunakan selama kehidupan
terus berjalan.

You might also like