Professional Documents
Culture Documents
Nitrit - P07134121023 - Ni Putu Tantri Andhika Putri
Nitrit - P07134121023 - Ni Putu Tantri Andhika Putri
OLEH :
P07134121023
IV A D-III
2022/2023
Praktikum X
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksi Umum
Mahasiswa dapat mengetahui ada tidaknya nitrit pada bahan pangan
1.2 Tujuan Instruksi Khusus
1.2.1 Mahasiswa mampu menemukan adanya kandungan nitrit secara kualitatif pada
sampel
1.2.2 Mahasiswa mampu menemukan adanya kandungan nitrit secara kuantitatif pada
sampel
1.2.3 Mahasiswa mampu menginterpretasi kandungan nitrit pada sampel
2. Metode
Metode yang digunakan adalah Spektrofotometer UV-Vis
3. Dasar Teori
Produk daging olahan merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Produk daging olahan ini banyak ditemukan dalam berbagai
macam bentuk seperti sosis, nugget, daging burger, kornet, dendeng dan daging asap. Untuk
meningkatkan kualitas produk daging olahan, seringkali dilakukan penambahan bahan
tambahan pangan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2012 mengatakan bahwa
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat maupun bentuk pangan. Salah satu fungsi bahan tambahan pangan
yaitu sebagai pengawet . Tujuan penambahan bahan pengawet untuk mencegah dan
menghambat proses fermentasi, pengasaman, penguraian, dan kerusakan lainnya terhadap
bahan pangan.
Pengawet yang digunakan dalam produk daging olahan yaitu nitrit dan nitrat dalam bentuk
garam kalium maupun natrium. Nitrit merupakan pilihan utama dalam proses pengawetan dan
curing daging karena dapat memberikan hasil daging yang lebih baik. Penggunaan nitrit dalam
pengolahan daging bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum
sehingga memperpanjang umur simpan produk. Nitrit merupakan salah satu jenis pengawet
yang diizinkan penggunaannya oleh Pemerintah. Akan tetapi perlu diperhatikan
penggunaannya agar tidak melebihi batas toleransi tubuh sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif pada manusia. Metode yang paling umum digunakan dalam menganalisis nitrit dalam
produk daging olahan adalah spektrofotometri. Metode ini menawarkan kelebihan karena lebih
sederhana, murah, mudah, serta memiliki akurasi, presisi dan limit deteksi yang sangat baik.
Metode spektrofotometri yang digunakan untuk uji kadar nitrit yaitu metode spektrofotometri
UV-Vis. Metode ini memiliki keuntungan dibandingkan instrumentasi lain karena caranya
yang sederhana, dapat mengukur konsentrasi yang kecil, panjang gelombang dapat
diselektifkan, dan umumnya tidak terlalu menghabiskan waktu.
5. Prosedur Kerja
5.1 Pembuatan Pereaksi
• Larutan NED Dihidroklorida
a) Larutkan NED 0,1 g dilarutkan dalam 100 ml aquadest
• Asam Sulfanilat
a) 1 g asam sulfanilat dilarutkan dalam 100 ml aquadest
b) Ditambahkan 50 ml HCl pekat
c) Lalu encerkan sampai volume 500 ml dengan aquadest
c) Siapkan 6 buah labu ukur 100 ml dan berikan label masing-masing tabung dan
tambahkan bahan seperti pada tabel dibawah ini
6. Hasil Pengamatan
6.1 Pembuatan kurva standar natrium nitrit
Berdasarkan hasil dari pengukuran absorbansi terhadap satu seri larutan standar natrium
nitrit diperoleh data sebagai berikut :
Y=A+B*x
A = 0,1732
B = 4,3946
Berdasarkan rumus tersebut didapat hasil kadar nitrit dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
7. Pembahasan
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) penggunaan nitrit di
Indonesia diatur dalam Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang bahan
tambahan makanan mengijinkan penggunaan nitrit dalam produk olahan daging batas
maksimumnya adalah 500 mg/kg bahan dan nitrit 125 mg/kg bahan.Menurut BPOM dalam
peraturan kepala BPOM No. 36 tahun 2013 membatasi jumlah nitrit untuk pengawet dalam
produk olahan sebesar 30 mg/kg.
Pada praktikum analisis kadar nitrit dengan metode spektrofotometer UV-Vis yang
dilakukan menggunakan analisis kualitatif nitrit berdasarkan reaksi dizotasi yang
dilanjutkan dengan adanya reaksi kopling (menggunakan reaksi asam sulfanilat dan NED)
sehingga terbentuknya warna merah keunguan yang diukur dengan Panjang gelombang
543 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan pengamatan tersebut maka
kadar nitrit yang didapat dari sampel 1 yaitu 0,1271 mg/kg,kadar nitrit pada sampel 2 yaitu
0,0119 mg/kg,kadar nitrit pada sampel 3 yaitu 0,0646 mg/kg,kadar nitrit pada sampel 4
yaitu 0,0367 mg/kg,kadar nitrit pada sampel 5 yaitu 0,0350 mg/kg, kadar nitrit pada sampel
6 yaitu 0,1814 mg/kg, kadar nitrit pada sampel 7 yaitu 0,01456 mg/kg, kadar nitrit pada
sampel 8 yaitu 0,0660 mg/kg,maka hasil dari 8 sampel yang diujikan tersebut sampel dapat
dikatakan memenuhi syarat karena nitrit yang terkandung dalam sampel uji kurang dari 30
mg/kg
8. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ,yaitu analisis kadar nitrit dengan metode
spektrofotometer UV-Vis didapat hasil dari sampel yang diujikan yaitu kedelapan sampel uji
tersebut dapat dikatakan memenuhi standar atau syarat dalam kadar maksimum sampel yang
mengandung nitrit yaitu kurang dari 30 mg/kg sesuai Permenkes RI yang telah ditetapkan
pemerintah,maka sampel yang diuji dinyatakan aman untuk diedarkan dan dikonsumsi.
9. Daftar Pustaka
Menyetujui,
Pembimbing Praktikan,
NIP.197608211998032001 NIM.P07134121023