You are on page 1of 14

106.

Industri farmasi akan memproduksi injeksi streptomisin, air yang digunakan untuk
sediaan injeksi/water for injection harus memenuhi persyaratan yg telah ditetapkan yang
tercantum dalam cpob. Pengolahannya dibuat dengan cara disirkulasi pada suhu
tertentu.suhu yang dimaksud adalah:
a. 1000oC b. 900oC c. 800oC d. 700oC e. 600oC
Pembahasan :
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi, disimpan dan didistribusikan dengan cara
yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi dengan konstan pada suhu
di atas 70°C.
(CPOB, 2012)
Mungkin pada soal maksudnya a. 100oC b. 90oC c. 80oC d. 70oC e. 60oC maka jawabannya
d. 70oC
107. Pasien laki-laki usia 45 th dengan bmi 26kg/m2 menderita hiperkolestrolemia dengan
kadar kolesterol total 250mg/dl. Pasien dibeikan simvastatin 10 mg 1x sehari. Pasien juga
mendeita epilepsy tonikklinik pasien mendapatkankan obat antiepilepsi yaitu fenitoin
secara berkala sejak 5 tahun. Setelah seminggu diberikan simvastatin kadar koleterol total
pasien masih diatas rentang normal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh fenitoin terhadap
simvastatin. Yang dimaksut adalah
a. fenitoin menghambat absorbsi simvastatin
b. fenitoin menghambat eksresi simvastatin
c. fenitoin meningkatkan metabolism simvastatin
d. fenitoin meningkatkan kadar simvastatin bebas’
e. fenitoin menurunkan efektivitas simvastatin pada reseptor
Pembahasan :
Konsentrasi plasma INHIBITOR REDUKASE HMG-CoA tertentu dapat menurun,
menghasilkan penurunan efek terapeutik (misalnya hiperkolesterolemia).
(Drug interaction fact, 2009)
108. Industri farmasi akan memproduksi kaplet amoksilin dengan kandungan 500 mg. untuk
memenuhi persyaratan registrasi harus dilakukan uji bioekivalensi disolusi terbanding.
Dengan parameter tertentu. parameter yang dimaksud adalah:
a. area dibawah kurva b. efisiensi disolusi c. tetapan laju disolusi d. similaritas
Pembahasan :
Jumlah subyek yang dibutuhkan dihitung berdasarkan parameter bioavailabilitas yang
utama, yakni AUC atau luas area dibawah kurva kadar obat dalam darah terhadap waktu,
yang menunjukkan jumlah obat yang masuk peredaran darah sistemik.
(Perka BPOM NOMOR : HK .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi)
109. Seorang ibu membawa resep untuk anaknya
R/ pseudoefedrin 1/2
CTM 2
Indometasin 1,5
Mf dtd no XV
Sebagai apoteker, harus melakukan skrining resep. Dibawah ini yang termasuk
permasalahan farmasetik adalah:
a. Tidak ada ttd dokter
b. Tidak ada sediaan pseudoefedrin
c. Tidak ada no ijin dokter
d. Tidak ada sediaan yang diperintahkan dokter
e. Tidak ada berat badan pasien
110. Sebelum membeli injeksi neurotropik 5000, saudara sbg kepala instalansi farmasi harus
menghitung biaya pengadaan dengan mempertimbangkan biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan. Metode apa yang baik untuk digunakan
a. Continous reviewed system
b. Periodic reviewed system
c. VEN
d. Fish bone analysis
e. Economic order quantity
Pembahasan :
Continuous Review System mengendalikan tingkat persediaan secara terus-menerus.
Sistem ini melakukan pemesanan persediaan ketika tingkat persediaan mencapai titk
reorder point atau di bawahnya. Continuous Review (s,S) System merupakan sistem
persediaan dimana ketika persediaan telah sampai pada titik reorder point atau di
bawahnya maka akan dilakukan pemesanan sampai pada tingkat persediaan maksimum
(S) dimana S = s + Q [4]. Dalam metode Continuous Review System ini kuantitas pesanan
setiap pemesanan tidak tetap. Pemesanan akan terus dilakukan sampai persediaan
mencapai titik persediaan maksimum (S). Keuntungan dari Continuous Review System ini
adalah selalu tersedianya persediaan sehingga permintaan akan selalu terpenuhi. Pada
model ini, s merupakan titik pemesanan kembali (reorder point) dimana s merupakan
batas bawah (batas minimum) persediaan dan S merupakan batas atas (batas maksimum)
persediaan.
(e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 967)

Fixed Period System atau P Sistem Melakukan pesanan dalam jumlah yang berbeda-beda
pada waktu atau periode yang sama. Interval waktu antara pemesanan konstan (t) dapat
dalam bentuk tahunan, bulanan atau mingguan. Jumlah yang dipesan untuk setiap kali
pemesanan akan tergantung pada jumlah persediaan maksimum yang diharapkan dengan
jumlah persediaan yang ada pada saat pemesanan. Karakteristik model P Sistem : - Sistem
pemesanan kembali secara periodik. - Interval waktu diantara pesanan-pesanan adalah
tetap. - Ukuran bervariasi sesuai dengan pemakaian pada saat review terakhir. - Item-
item inventori berada dalam situasi independent demand. - Kelompok-kelompok item
dibeli dari pemasok yang sama dan ongkos persiapan pesanan per item akan berkurang
dalam jumlah besar melalui pengkombinasian item-item ke dalam suatu pesanan. - Item-
item yang mudah busuk (memiliki daya tahan terbatas). - Tidak ada titik pemesanan
kembali, sebagai gantinya adalah selang waktu yang tetap untuk pemesanan kembali
sesuai dengan kebutuhan.
(Jurnal Teknos-2k, Vol.6, No. 2, Juli 2006)

Analisis VEN
Analisis VEN merupakan analisa yang digunakan untuk menetapkan prioritas pembelian
obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan harga penjualan obat. Kategori dari
obat-obat VEN yaitu:
a. V (Vital)
Merupakan obat-obat yang harus ada, yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan,
masuk dalam kategori potensial life saving drug, mempunyai efek
sampingwithdrawl secara signifikan (pemberian harus secara teratur dan penghentiannya
tidak tiba-tiba) atau sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan. Kriteria nilai
kritis obat ini adalah kelompok obat yang sangat essensial atau vital untuk
memperpanjang hidup, untuk mengatasi penyakit penyebab kematian ataupun untuk
pelayanan pokok kesehatan. Pada obat kelompok ini tidak boleh terjadi
kekosongan (Quick,1997).
b. E (Essensial)
Merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi rasa kesakitan, namun sangat
signifikan untuk bermacam-macam penyakit tetapi tidak vital secara absolut, hanya untuk
penyediaan sistem dasar. Kriteria nilai kritis obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu
obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit dan yang banyak digunakan dalam
pengobatan penyakit terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolelir kurang
dari 48 jam (Quick,1997)..
c. N (Non Essensial)
Merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dan
obat yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis. Kriteria nilai krisis obat
ini adalah obat penunjang agar tindakan atau pengobatan menjadi lebih baik, untuk
kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan. Kekosongan obat kelompok ini dapat
ditolerir lebih dari 48 jam (Quick,1997).

Diagram Fishbone
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan
mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan
“penyebab yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab
untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan
memberikan hasil yang diinginkan. Dengan adanya diagram Fishbone ini sebenarnya
memberi banyak sekali keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah
kualitas yang menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah – masalah klasik lainnya
juga terselesaikan. Masalah – masalah klasik yang ada di industri manufaktur khusunya
antara lain adalah : a) keterlambatan proses produksi, b) tingkat defect (cacat) produk
yang tinggi, c) mesin produksi yang sering mengalami trouble, d) output lini produksi yang
tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi, e) produktivitas yang tidak mencapai
target, f) complain pelanggan yang terus berulang

Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model manajemen persediaan,
model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat
meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Economic Order
Quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang
minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Dalam kegiatan
normal Model Economic Order Quantity memiliki beberapa karakteristik antara lain :
a. jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan,
b. permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi dan waktu antara
pemesanan barang sampai barang tersebut dikirim dapat diketahui secara pasti, dan
bersifat konstan,
c. harga per unit barang adalah konstan dan tidak mempengaruhi jumlah barang yang
akan dipesan nantinya, dengan asumsi ini maka harga beli menjadi tidak relevan untuk
menghitung EOQ, karena ditakutkan pada nantinya harga barang akan ikut
dipertimbangkan dalam pemesanan barang,
d. pada saat pemesanan barang, tidak terjadi kehabisan barang atau back order yang
menyebabkan perhitungan menjadi tidak tepat. Oleh karena itu, manajemen harus
menjaga jumlah pemesanan agar tidak terjadi kehabisan barang,
e. pada saat penentuan jumlah pemesanan barang kita tidak boleh mempertimbangkan
biaya kualitas barang,
f. biaya penyimpanan per unit pertahun konstan.

111. Perusahaan farmasi memperoduksi tablet Vit. B kompleks diruang produksi nonsteril.
Dalam memproduksi terdapat aspek kebersihan yang harus diperhatikan yaitu pertukaran
udara (kecepatan aliran udara). Berapa parameternya:
a. 1 - 5 alir/menit
b. 5 - 20 alir/menit.
c. 20 -25 alir/menit
d. 25 - 30 alir/menit
e. 30 - 35 alir/menit
Pembahasan :
Mungkin Pada soal maksudnya 5-20 alir/jam.
Untuk spesifikasi pertukaran udara pada ruang produksi non steril (ruang kelas E) adalah
5-20 per jam.
Tingkat perubahan udara biasanya ditentukan oleh pertimbangan berikut (biasanya dapat
bervariasi antara 6 dan 20 perubahan udara per jam):
• Kondisi kondisi yang dibutuhkan: apakah kondisi kebersihan ruangan tertentu
sebenarnya diperlukan dan apakah kondisi kamar dinilai untuk "pada kondisi istirahat
atau kondisi "operasional" (tingkat perubahan udara seharusnya dipilih berdasarkan
kebutuhan ketimbang tradisi)
• karakteristik produk (misalnya bau, higroskopisitas, dll)
• kualitas dan penyaringan pasokan udara
• partikulat yang dihasilkan oleh proses pembuatan
• partikulat yang dihasilkan oleh operator
• Konfigurasi ruang dan lokasi pasokan dan ekstraksi udara
• udara yang cukup untuk mencapai efek penahanan dan untuk membersihkan daerah
tersebut
• udara yang cukup untuk mengatasi beban panas ruangan
• udara yang cukup untuk menyeimbangkan tingkat ekstrak
• udara yang cukup untuk menjaga tekanan ruangan yang dibutuhkan.
(WHO Technical Report Series, No. 961, 2011)
Untuk dapat mencapai kelas kebersihan udara B, C dan D, jumlah pertukaran udara
hendaklah disesuaikan dengan ukuran ruangan, dan peralatan serta personil yang ada
dalam ruangan tersebut. Dipersyaratkan sekurangkurangnya mempunyai pertukaran
udara 20 kali per jam pada ruang dengan pola aliran yang baik.
(CPOB, 2012)
112. Pada resep tertulis: PCT 5 g, Fenobarbital 0,5 g, Sirupus simplex 30 g, Air sampai 150 g.
Dibuat menjadi sediaan obat minum (potio). Bentuk sediaan apa yang cocok:
a. Eliksir
b. Emulsi
c. Suspensi
d. Pasta
e. Tablet
Pembahasan :
PARASETAMOL
Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N; mudah larut dalam
etanol.
FENOBARBITAL
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol, eter, larutan alkali hidroksida
dan alkali karbonat; agak sukar larut dalam kloroform.
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung
selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau pemanis lainnya, zat warna, zat
wewangi dan zat pengawet; digunakan sebagai obat dalam.
Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk meningkatkan
kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol; sebagai
pengganti gula dapat digunakan sirop gula.
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan
air merupakan fase pembawa maka sistem ini disebut emulsi minyak dalam air (M/A).
Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau
bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam
minyak (A/M).
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi
dalam fase cair.
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan
oral.
(FI V, 2014)
Karena parasetamol dan fenobarbital tidak larut air sedangkan pembawanya air maka
sediaan dibuat suspensi.
113. Pasien perempuan 40 thn mengalami sesak nafas tersengal2. tcuidak pernah mengalami
hal seperti ini sebelumnya, mempunyai riwayat alergi debu. Dokter mendiagnosa asma
akut, obat apa yg tepat diberikan?
a. salbutamol b. salmeterol c. budesonid
Pembahasan :
Inhaled SABA therapy should be administered frequently for patients presenting with
acute asthma. The most cost-effective and efficient delivery is by pMDI with a spacer.
(Evidence A).
(GINA, 2016)
The short-acting inhaled β2-agonists are the most effective bronchodilators and the
treatment of first choice for the management of acute severe asthma.
Specific agents (e.g., cromolyn, formoterol, salmeterol, and ipratropium bromide) are
only effective by inhalation.
(Dipiro 9Th)
114. Pasien umur 3 thn tidak sadarkan diri, dokter kesulitan memberikan infus diazepam. maka
diberikan dengan cara: a. sublingual b. oral c. rektal d. topikal e. nasal
Pembahasan :
Diazepam : Administer orally,by IM or IV injection, or rectally
(AHFS, 2011)
115. Vaksin untuk TBC pada bayi adalah
a. TT b. DPG c. BCG d. MMR
Pembahasan :
Vaksin untuk tuberkulosis (TB) dikenal dengan BCG (bacille Calmette-Guérin). Vaksin
BCG mengandung bentuk lemah bakteri (kuman) yang menyebabkan TB. Karena bakteri
ini dilemahkan, bakteri ini tidak menyebabkan TB dalam diri orang yang sehat, sebaliknya
berguna untuk membentuk perlindungan (imunitas) terhadap TB. BCG bekerja paling
efektif pada bayi dan anak-anak kecil. Selain itu, sangat efektif dalam mencegah bentuk
TB yang parah, termasuk meningitis TB dengan perlindungan yang 70% lebih kuat. Hanya
membutuhkan satu vaksin - dosis berlebih tidak dianjurkan.
(Lembar fakta vaksinasi BCG, 2017)
116. Pasien mengalami hidung gatal, tersumbat, bersin. Pasien meminta obat pseudoefedrin
30mg dan CTM 4 mg, tek.darah 150/96 mmHg. Padahal obat tersebut meningkatkan
tek.darah, maka sebaiknya:
a. tidak CTM
b. tidak pseudoefedrin.
c. mengganti dengan fenilpropanolamin
Pembahasan :
PSEUDOEFEDRIN
Contraindications
• Severe hypertension or severe CHD.
• Angle-closure glaucoma or urinary retention.
• Concurrent or recent (i.e., within 2 weeks) therapy with an MAO inhibitor.
• Known hypersensitivity to sympathomimetic drugs.
(AHFS, 2011)
117. Seorang laki laki usia 35 tahun datang ke apotek utk membeli obat flu. Ia jg mengaku
punya hipertensi dgn tekanan sistolik 170mmHg. Obat apakah yg direkomendasikan?
A. Efedrin B. Pseudoefedrin C. Fenilpropanilamin D. Fenilefrin E. Levo-N-estilefrin Hcl
Pembahasan :
EFEDRIN
Contraindications
• Concurrent or recent (i.e., within 2 weeks) therapy with an MAO inhibitor.
• Angle-closure glaucoma.
• General anesthesia with cyclopropane or halothane.
• Generally should not be used if vasopressor drugs are contraindicated (e.g., in
patients with thyrotoxicosis or diabetes mellitus, in obstetrics when maternal BP is
>130/80 mm Hg, in patients with hypertension or other cardiovascular disorders).
• Known hypersensitivity to ephedrine or sympathomimetic drugs (AHFS, 2011)
FENILPROPANILAMIN
Special Precautions
Hyperthyroidism, DM, ischaemic heart disease, HTN, renal impairment, closed-angle
glaucoma. Patients who are overweight, or w/ eating disorders. May precipitate anginal
pain in patients w/ angina pectoris. Elderly, pregnancy and lactation. (MIMS)

PSEUDOEFEDRIN
Contraindications
• Severe hypertension or severe CHD.
• Angle-closure glaucoma or urinary retention.
• Concurrent or recent (i.e., within 2 weeks) therapy with an MAO inhibitor.
• Known hypersensitivity to sympathomimetic drugs. (AHFS, 2011)
FENILEFRIN
Contraindications
• Severe hypertension or ventricular tachycardia.
• Peripheral or mesenteric vascular thrombosis, because ischemia may be increased and
the area of infarction extended.
• For use in fingers, toes, ears, nose, or genitalia in conjunction with local anesthetics.
• Severe coronary disease or cardiovascular disease (including MI) in the view of some
clinicians.
• For self-medication of hemorrhoidal symptoms unless otherwise directed by a
clinician: Cardiac disease, high BP, thyroid disease, diabetes mellitus, or difficulty in
urination secondary to prostatic hyperplasia.
• Known hypersensitivity to phenylephrine or to any ingredient in the respective
formulation. (AHFS, 2011)
Karena Efedrin, Pseudoefedrin, Fenilpropanilamin dan Fenilefrin kontaindikasi buat
pasien hipertensi maka mungkin jawabannya E. Levo-N-estilefrin Hcl
118. Seorang laki-laki datang ke apotek mengeluh anaknya tidak nafsu makan. Apoteker
merekomendaaikan OT dgn logo berikt (logo pohon). Apa arti logo tsb?
A. Jamu B. OHT C. Fitomarmaka D. OT lokal E. OT impor
Pembahasan :

119. Apoteker akan mengencerkan sorbitol pekat dgn memipet 0,5 ml kemudian ditambahkan
pelarut sampai tepat 50 ml. Berapa faktor pengencerannya?
A. 10 B. 50 C. 100 D. 150 E. 1000

120. Seorang wanita sebelumnya mengonsumsi obat analgetik bermerk pabrik tertentu. Ia
kemudian mengganti minum obat dgn kandungan yg sama dari pabrik lain. Ternyata
dikeluhkan onset of action dan duration of action yg berbeda. Dokter menanyakan
apoteker apa penyebab hal tsb?
A. Dosis obat berbeda
B. Ukuran tablet berbeda
C. Laju disolusi berbeda.
D. Masa kadaluarsa berbeda
E. Proses absorpsi berbeda
Pembahasan:
Onset Of Action (Mula Kerja Obat) : Adalah rentang waktu antara pemberian obat sampai
timbulnya efek
Duration of action (lama kerja obat) : Adalah rentang waktu antara timbulnya efek obat
sampai saat efek hilang.
Disolusi adalah suatu perubahan proses dari bentuk padat ke bentuk cairan atau larut,
dimana dimulai dengan disintegrasi kemudian melarut sehingga menghasilkan bentuk
larutan. Disolusi dapat mengakibatkan perbedaan aktifitas biologi dari suatu zat obat
mungkin diakibatkan oleh laju dimana obat menjadi tersedia untuk diserap tubuh.
Dalam banyak hal, laju disolusi, atau waktu yang diperlukan bagi obat untuk melarut
dalam cairan pada tempat absorpsi, merupakan tahap yang menentukan laju dalam
proses absorpsi. Ini benar untuk obat-obat yang diberikan secara oral dalam bentuk padat
seperti tablet, kapsul atau suspensi, seperti juga obat-obat yang diberikan secara
intramuscular dalam bentuk pellet atau suspensi. Bila laju disolusi merupakan tahap yang
menentukan laju, apa pun yang mempengaruhinya akan mempengaruhi absorpsi.
Akibatnya, laju disolusi dapat mempengaruhi onset, intensitas, dan lama respons, serta
kontrol bioavailabilitas obat tersebut secara keseluruhan dari bentuk sediaannya.
(Ansel, 154)
121. Seorang perempuan berusia 20 tahun mendapatkan salep 40 gram untuk gatal-gatal pada
kulitnya, dengan komposisi:
R/ Asam salisilat 200 mg
Sulfur 400 mg
Vaselin album ad 10 gram
m.f. da in ungt S u e
Berapakah asam salisilat yang dibutuhkan untuk membuat sediaan tersebut?
a. 0,2 g b. 0,4 g c. 0,6 g d. 0,8 g e. 1,0 g
122. Seorang laki-laki berusia 25 tahun mengalami frustasi dan berusaha untuk bunuh diri
dengan meminum Asetaminopen sebanyak 30 tablet sekaligus. Pasien dilarikan ke UGD
dalam keadaan lemah serta mual muntah. Apakah antidotum yang sesuai dengan kondisi
pasien?
a. Metoklopramid b. Ranitidin c. Asetilsistein d. Difenhidramin e. Loratadin
Pembahasan :
 Metoklopramid : Pencegahan Mual dan Muntah Pascaoperasi
 Ranitidin : tukak lambung, tukak usus duodenum, Gastroesophageal Reflux (GERD)
 Asetilsistein : Antidotum overdosis Asetaminopen, Pencegahan Nefropati Terkait
dengan radiografi Kontras Media, Penggunaan Mucolytic.
 Difenhidramin : reaksi alergi akut, rhinitis, Motion Sickness, sindrom Parkinson
 Loratadin : alergi rhinitis, urtikria.
(AHFS, 2011)
123. Seorang perempuan 51 tahun datang ke dokter dengan keluhan cepat lemas, banyak
berkemih, dan cepat lapar. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 275 mg/dL, berat badan
pasien 88 kg, tinggi badan 150 cm. Pasien didiagnosa DM tipe 2 dan belum pernah diobati.
Obat apakah yang direkomendasikan untuk pasien ini?
a. Akarbose b. Metformin c. Glibenklamid d. Ripaglinid e. Miglitol
Pembahasan :
Metformin harus disertakan dalam terapi untuk semua pasien DM tipe 2, jika ditoleransi
dan tidak dikontraindikasikan, karena hanya obat antihip perglycemic oral yang terbukti
mengurangi risiko kematian total, menurut Studi Prospektif Diabetes Inggris (UKPDS).
(Dipiro, 9th)
124. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ke klinik dan didiagnosa CAP. Dokter
memberikan terapi antibiotik empirik. Obat antibiotik apakah yang direkomendasikan
untuk pasien ini?
a. Amoksisilin b. Tetrasiklin c. Kloramfenikol d. Kotrimoksazol e. Sulfametoksazol

(Dipiro, 9th)
125. Seorang perempuan usia 62 tahun didiagnosa gagal jantung. Riwayat penyakit hipertensi
selama 10 tahun diberikan obat HCT. 3 bulan terakhir tekanan darahnya naik. Obat yang
di kontraindikasikan adalah?
A. Metoprolol B. Furosemide C. Lisinopril D. Valsartan E. Verapamil
Kontraindikasi Metoprolol :
- Pasien dengan bradikardia sinus, blok jantung lebih besar dari derajat 1, syok
kardiogenik, gagal jantung terbuka atau dekompensasi, atau sindrom sinus sakit
(kecuali alat pacu jantung permanen).
- Pasien dengan AMI yang memiliki denyut jantung <45-60 bpm, blok jantung lebih
besar dari derajat 1, tekanan sistolik <100 mmHg, atau gagal jantung sedang sampai
berat.
Kontraindikasi Furosemid :
- Anuria.
- Hipersensitivitas yang diketahui pada furosemid atau bahan apapun dalam formulasi.
Kontraindikasi Lisinopril :
Hipersensitivitas yang diketahui (mis. Riwayat angioedema) terhadap lisinopril atau
penghambat ACE lainnya. Riwayat angioedema keturunan atau idiopatik.
Kontraindikasi Valsartan:
- Hipersensitivitas yang diketahui pada valsartan atau bahan apapun dalam formulasi.
- Bila valsartan digunakan dalam kombinasi tetap dengan hydrochlorothiazide atau
amlodipine, pertimbangkan kontraindikasi yang terkait dengan agen bersamaan.
Kontraindikasi Verapamil:
- Disfungsi ventrikel kiri yang parah (kecuali CHF adalah sekunder akibat takikardia
supraventrikular yang dapat diterima dengan terapi verapamil).
- Hipotensi berat (SBP <90 mmHg) atau syok kardiogenik.
- Sindrom sinus sakit (kecuali alat pacu jantung ventrikel buatan berfungsi).
- Blok AV tingkat tiga atau tiga (kecuali alat pacu jantung ventrikel buatan berfungsi).
- Atrial flutter atau fibrilasi yang terkait dengan saluran bypass aksesori (mis., Sindrom
Wolff-Parkinson-White atau Lown-Ganong-Levine).
- Pasien yang saat ini menerima, atau baru saja menerima (dalam beberapa jam terapi
verapamil IV), terapi blocker β-adrenergik IV.
- Penggunaan verapamil IV pada pasien dengan takikardia ventrikel kompleks lebar
(QRS ≥0.12 detik).
- Hipersensitivitas yang diketahui pada verapamil atau bahan apapun dalam formulasi.

126. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dengan tekanan darah 160/100 mmHg. Riwayat
penyakit ginjal. Diberikan obat amlodipine dan furosemide. Obat apakah yang diberikan
untuk mengoptimalisasi pengobatannya?
A. Ramipril B. Furosemide C. HCT D. Valsartan E. HCT

(HFHS, CKD vol. 6)

127. Seorang ibu hamil 10 minggu didiagnosa penyakit tipus. Antibiotik yang di
kontraindikasikan adalah...
A. Metronidazole B. Kloramfenicol C. Ciprofloxacin D. Sefadroxil E. Amoxicillin
Pembahasan :
 Kloramfenicol : kategori C
 Ciprofloxacin : kategori C
 Metronidazole : Category B. Contraindicated during the first trimester of pregnancy.
(tdk ada indikasi tipus)
 Sefadroxil : Category B. (tdk ada indikasi tipus)
 Amoxicillin : Category B.
(AHFS, 2011)
Mungkin pertnyaannya obat tipus yang tidak di kotraindikasikan buat ibu hamil, maka
jawabannya Amoxicillin.
128. Yang termasuk inscriptio dalam resep yaitu
a. Nama dan no. SIP dokter
b. Alamat dan kontak dokter
c. Tgl penulisan resep
d. Tanda R/
e. Aturan pemakaian
Resep terdiri dari enam bagian, antara lain:
1. Inscriptio terdiri dari nama, alamat, dan nomor izin praktek (SIP) dokter, tanggal
penulisan resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Format
inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik
pribadi.
2. Invocatio merupakan tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Permintaan
tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = resipe” artinya ambilah atau berikanlah.
Berfungsi sebagai kata pembuka komunikasi antara dokter penulis resep dengan
apoteker di apotek.
3. Prescriptio/ordonatio terdiri dari nama obat yang diinginkan, bentuk sediaan obat,
dosis obat, dan jumlah obat yang diminta.
4. Signatura merupakan petunjuk penggunaan obat bagi pasien yang terdiri dari tanda
cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian. Penulisan
signature harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi
5. Subscriptio merupakan tanda tangan/paraf dokter penulis resep yang berperan
sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) terdiri dari nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien.
(JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014)
129. R/ as. Mefenamat
S. Prn t dd tab 1 pc
Bagaimana aturan pakainya
A. Jika perlu 1 x sehari 1 tablet
B. Jika perlu 2 x sehari 1 tablet
C. Jika perlu 3 x sehari 1 tablet
D. Jika perlu 4 x sehari 1 tablet
E. Jika perlu 2 x sehari 2 tablet
 Prn: pro re nata= jika perlu
 Tdd: ter de die= tiga kali seha
 Tab 1: 1 tablet
 Pc:post coenam= setelah makan
130. Sebuah apotek melakukan Stock opname sebesar 50jt, kemudian melakukan pembelian
di th 2016 sebesar 600 jt dan kemudian melakukan Stock opname didapat 50jt. Brp turn
over ratio apotek?
Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva
suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total
aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).

600 𝑗𝑡
Turnover Ratio = (50 𝑗𝑡+50 𝑗𝑡):2 = 12

131. Pasien datang ke apotek dengan membawa resep udh iter 3× , pasien mau ambil lagi yg
ke tiga kalinya , trus di copy resepnya d tulis apa?
a. Det orig
b. Det orig + iter 1x
c. Det orig + iter 2×
d. Det orig + iter 3x .
e. Det orig + iter 4x
132. Indikasi dan MK dari sefadroxil apa?
Indikasi
 Faringitis dan Tonsilitis :Pengobatan faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A β-hemolitik) . Umumnya efektif dalam
pemberantasan S. pyogenes dari nasofaring, namun kemanjuran dalam pencegahan
demam rematik berikutnya belum terbentuk sampai saat ini.
 Kulit dan Kulit Struktur Infeksi : Pengobatan infeksi kulit dan kulit ringan sampai
sedang disebabkan oleh staphylococci atau streptococci yang rentan
 Infeksi Saluran Kemih (ISK) : Pengobatan UTI ringan sampai sedang, termasuk
prostatitis akut, yang disebabkan oleh Escherichia coli yang rentan, Klebsiella, atau
Proteus mirabilis.
 Pencegahan Endokarditis Bakteri : Alternatif untuk pencegahan endokarditis
streptokokus α-hemolitik (viridans group) pada individu dengan alergi penisilin yang
menjalani prosedur saluran pernapasan atau saluran pernapasan bagian atas yang
memiliki kondisi jantung yang menempatkan mereka pada risiko tertinggi. Tidak boleh
digunakan pada mereka yang memiliki tipe langsung hipersensitivitas penisilin
Mekanisme kerja
• Sefalosporin generasi pertama dengan spektrum aktivitas terbatas dibandingkan
dengan sefalosporin generasi kedua dan ketiga.
• Biasanya bakterisida.
• Seperti antibiotik β-laktam lainnya, aktivitas antibakteri dihasilkan dari
penghambatan sintesis dinding sel bakteri.
• Spektrum aktivitas in vitro mencakup beberapa bakteri aerobik gram positif dan
beberapa bakteri aerobik gram negatif. Tidak aktif melawan bakteri anaerob, jamur,
dan virus.
• Aerobes gram positif: aktif secara in vitro dan infeksi klinis terhadap stafilokokus
(termasuk strain penghasil penisilinase), Streptococcus pyogenes (streptokokus grup
A β-hemolitik), dan S. stilocococcus resisten terhadap bakteri S. pneumoniae
(staphylococcus resisten methicillin) dan Kebanyakan enterococci resisten.
• Aerobes Gram negatif: aktif secara in vitro dan infeksi klinis terhadap Moraxella
catarrhalis, Escherichia coli, Klebsiella, dan Proteus mirabilis. Tidak aktif melawan
Acinetobacter, Enterobacter, Morganella morganii, P. vulgaris, dan Pseudomonas.
(AHFS, 2011)
133. Seorang perempuan datang ke apotek membawa resep racikan berisi obat batuk x (60 ml)
ditambah CTM 6 tablet dengan aturan pakai S 3 dd I cth. Untuk penyerahan kepada pasien
perlu penandaan sediaan yang terkait dengan keseragaman dosis
A. Kocok dahulu
B. Tidak boleh di ulang tanpa resep dokter
D. Jika suspensi tidak habis, harus di buang

You might also like