Professional Documents
Culture Documents
5466 10233 1 SM
5466 10233 1 SM
Elaeis Noviani R*, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun
TeknikLingkungan, FakultasTeknik, UniversitasDiponegoro,
Jalan Prof. Soedharto, SH., Semarang, Indonesia
*)
Email : elaeisnoviani@gmail.com
Abstrak
Jalan Ngesrep Timur V, Jalan Sukun Raya dan Jalan Karangrejo Raya Kota Semarang adalah jalan yang terletak di
persimpangan yang terdapat di kecamatan Banyumanik yang merupakan jalan kolektor yaitu jalan yang melayani
angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan rata-rata yang sedang dan jumlah
jalan masuk yang dibatasi. Jalan Karangrejo Raya dan jalan Sukun Raya dialokasikan sebagai pusat aktivitas dan
aglomerasi penduduk seiring dengan bermunculnya fasilitas perdagangan dan perumahan baru, sedangkan jalan
Ngesrep Timur V dialokasikan sebagai fasilitas pendidikan karena adanya 3 perguruan tinggi yang cukup ternama di
kawasan ini yaitu Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang dan Politeknik Kesehatan Semarang. Semakin
hari jumlah kendaraan yang melintasi Jalan Ngesrep Timur V, Jalan Sukun Raya dan Jalan Karangrejo Raya semakin
meningkat, yang dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran udara akibat kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan
tersebut terutama gas pencemar CO, SO₂, dan NO₂ yang berasal dari aktivitas kendaraan bermotor. Hal ini menjadi latar
belakang untuk diadakannya penelitian guna mengetahui besar konsentrasi gas pencemar di ketiga jalan
tersebut.Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan sampel secara langsung di lokasi pada saat jam padat
kendaraan yaitu pada pagi hari (07.00-08.00), siang hari (13.00-14.00), dan sore hari (16.00-17.00) selama 12 hari
masing-masing 3 hari berturut-turut di Jalan Karangrejo Raya, Jalan Sukun Raya, dan Jalan Ngesrep Timur V dan 3 hari
sisanya membandingkan kedua jalan, dimulai dari Jalan Karangrejo Raya dan Sukun Raya, Jalan Karangrejo Raya dan
Ngesrep Timur V, dan Jalan Sukun Raya dan Ngesrep Timur V. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisa,
konsentrasi CO di jalan Karangrejo Raya berkisar antara 8-14ppm, konsentrasi CO di jalan Sukun Raya berkisar
8-17ppm, dan konsentrasi CO di jalan Ngesrep Timur V 8-19ppm. Hal ini menunjukkan konsentrasi CO di ketiga jalan
berada di atas baku mutu.Sedangkankonsentrasi NO₂ di Jalan Karangrejo Raya berkisar antara 0,7-4,2µg/Nm³,
konsentrasi NO₂ di Jalan Sukun Raya berkisar antara 1,0-4,1µg/Nm³, dan konsentrasi NO₂ di Jalan Ngesrep Timur V
berkisar antara 0,2-1,7µg/Nm³. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi NO₂ di ketiga jalan berada jauh dibawah baku
mutu. Hasil statistik menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan faktor meteorologis seperti, suhu, kecepatan angin
mempengaruhi konsentrasi CO, NO₂. Selanjutnya untuk konsentrasi SO2 yang berada di Jalan Karangrejo Raya berkisar
14-21,1 µg/Nm³, untuk Jalan Sukun Raya sebesar 14-18,8 µg/Nm³ dan konsentrasi SO 2 yang terukur di Jalan Ngesrep
Timur V yaitu 0,4-6,1 µg/Nm³.
1. Pendahuluan
2. Dasar Teori
Udara merupakan salah satu unsur penting dalam Karbon Monoksida (CO)
kehidupan, namun seiring dengan meningkatnya
transportasi terutama transportasi darat kualitas udara Karbon monoksida (CO) merupakan pencemar udara
telah mengalami perubahan. Jalan Raya dan lampu lalu yang paling besar dan umum yang dijumpai. Sebagian
lintas merupakan salah satu contoh sarana dan prasarana besar CO terbentuk akibat proses pembakaran
dari transportasi darat. Pada umumnya lampu lalu lintas bahan-bahan karbon yang digunakan sebagai bahan bakar,
terletak di persimpangan jalan. Saat lampu lalu lintas secara tidak sempurna. Secara sederhana pembakaran
menyala merah terdapat antrian kendaraan bermotor yang karbon dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa
memungkinkan terjadi peningkatan konsentrasi pencemar tahap, yaitu :
karena pada kondisi tersebut terjadi pembakaran yang 2C + O 2 → 2CO
tidak sempurna. Gas pembakaran yang dihasilkan dari
pembakaran tersebut antara lain CO, NO2 dan SO2.
DIPA IPTEKS, I, (1), 2013,2
Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang Tabel 1 : Metode Tiap Parameter Pencemar
mengandung karbon pada suhu tinggi dapat menghasilkan
karbon monoksida (CO) dengan reaksi sebagai berikut: Paramater Metode
CO 2 + C → 2CO CO CO meter digital
NO2 Metode Griess Saltzman
SO2 Metode Pararosanilin
dan konsentrasi terendah sebesar 0,244 µg/Nm³ pada hari dihasilkan. Hal ini berarti semakin banyak jumlah
Selasa pukul 13.00-14.00 di titik 150 m dari lampu merah. kendaraan yang melintasi lokasi sampling maka
konsentrasi pencemar (CO, NO2 dan SO2) semakin besar
Konsentrasi SO2 pula. Selain itu menurut Soedomo (2001) mengatakan
bahwa transportasi merupakan sumber pencemar udara
terbesar yang terjadi di kota-kota besar.
Suhu
Jumlah Kendaraan
Gambar 9 Grafik Hubungan Suhu terhadap Konsentrasi
SO2
Gambar 6 Grafik Hubungan Jumlah Kendaraan terhadap Gambar 10 Grafik Hubungan Kecepatan Angin terhadap
Konsentrasi SO2 Konsentrasi CO
5. Kesimpulan