You are on page 1of 3

Buta.

Hari ini senyummu cantik, ucapnya.

Hari ini cinta bergelora dalam pelukannya.

Hari ini kau dan dia bersuka cita.

Hari ini kau masih menemukan corak warna dalam kisahmu yang baru menjejak halaman
pertama.

Hari ini wajahmu kurang menarik, ucapnya.

Hari ini cinta tidak sehangat yang kau ingat.

Hari ini dia banyak berbicara soal kurangmu.

Hari ini dia mendadak melihat apa yang tertutup oleh cinta.

Hari ini kau sebut corak gelap dalam kisahmu.

Hari ini dia berucap dengan berteriak.

Hari ini kau menangis.

Hari ini dia mengumpamakanmu dengan sebutan hewan.

Hari ini kau bilang itu salahmu;

Hari ini pula kau bilang marah itu tanda cinta.

Hari ini pula kau mulai buta.

Hari ini dia menarikan amarahnya padamu.

Melukismu dengan lebam di sekujur tubuh.

Menyanjungmu dengan ucapan-ucapan sumpah serapah.


Hari ini kau tersedu lebih banyak dari kemarin.

Hari ini pula kau bilang itu tanda cinta!

Hari ini pula kau yakini bahwa semua hanyalah corak pada kisahmu.

Hari ini ia mengucap maaf.

Hari esok ia kembali berulah.

Hari lusa ia mengucap maaf.

Hari esok kau kembali terluka.

Hari kemarin ia mengucap cinta.

Hari ini ia memanggilmu hewan.

Hari esok dia melukismu dengan lebam.

Hari lusa ia bersimpuh mengucap maaf.

Hari selanjutnya ia akan kembali mengucap cinta lalu melukis tangis.

Hari kemarin kau tutup mata.

Hari ini kau masih bilang bisa mengerti.

Hari esok kau buta.

Hari kemarin kau bilang dia memang cinta.

Hari ini kau bilang itu semua tanda cinta.

Hari esok kau bilang cinta butuh berkorban.


Hari lusa kau kuatkan diri dengan mencoba memahami bahwa cinta memang tumbuh seperti
ini.

Sejak hari kemarin sesungguhnya kau telah memahami bahwa cinta membuatmu buta.

You might also like