You are on page 1of 3

˚ ༘♡ ·˚꒰EVALUASI KARYA NIRMANA 3D꒱ ₊˚ˑ༄

Oleh:

𓋼Nike Nur Hanifah (21)

𓋼Selvi Winanda Ambarwati (31)

𓋼Sep Sen Samaya Rizky (32)

₊˚ʚ ᗢ₊˚✧ ゚. Contoh Karya Nirmana 3 Dimensi yang Memiliki Kualitas Baik ✦✧✦✧

Suatu karya tertentu berhasil memiliki kualitas estetika lebih baik daripada yang lainnya. Dengan menggunakan
pendekatan ilmu prinsip seni rupa 3 dimensi, berikut alasannya:

1. Kesatuan (Unity)

Evaluasi: Unsur-unsurnya saling berhubungan satu sama lain.

2. Keseimbangan (Balance)

Evaluasi: Terdapat kesan kestabilan sehingga memiliki daya tarik yang sama di setiap sisinya.

3. Kesebandingan (Proposition)

Evaluasi: Perbandingan porsi antar unsur dalam suatu objeknya pas.

4. Perulangan/Irama (Rhytm)

Evaluasi: Terdapat pengulangan satu atau lebih unsur yang dilakukan secara teratur dan terus menerus, seperti
bentuk atau warnanya. Akibatnya objek yang dihasilkan seolah-olah memiliki kesan bergerak, hal ini dapat
terjadi karena adanya efek dari pengulangan yang dilakukan, yaitu perbedaan arah motif, perbedaan posisi
unsur, dan lain-lain.

5. Pusat Perhatian (Emphasis)

Evaluasi: Gambar 1 terdapat objek yang terlihat sedikit menonjol dan berbeda dari objek di sekitarnya. Berupa
pengaturan posisi dan ukuran.

6. Keselarasan (Harmony)

Evaluasi: Unsur-unsur yang ada terlihat rapi dan tidak terlalu mencolok satu sama lain.
Prinsip Tambahan

7. Ergonomic / Ergonomis

Evaluasi: Objek yang dirancang terlihat natural dan nyaman untuk disentuh.

₊˚ʚ ᗢ₊˚✧ ゚. Contoh Karya Nirmana 3 Dimensi yang Memiliki Kualitas Kurang Baik ✦✧✦✧

Suatu karya tertentu berhasil memiliki kualitas estetika kurang baik daripada yang lainnya. Dengan
menggunakan pendekatan ilmu prinsip seni rupa 3 dimensi, berikut alasannya:

1. Keseimbangan (Balance)

Evaluasi: Kesan kestabilannya kurang sehingga kurang enak dilihat dan terlihat berat sebelah.

2. Kesebandingan (Proposition)

Evaluasi: Perbandingan porsi antar unsur dalam suatu objeknya tidak/kurang pas.

3. Perulangan/Irama (Rhytm)

Evaluasi: Pengulangan terus menerus satu atau lebih unsur yang dilakukan tidak/kurang teratur menyebabkan
kurang harmonis dan tidak estetik.

4. Pusat Perhatian (Emphasis)

Evaluasi: Kedua contoh gambar tidak ada yang ditonjolkan.

5. Keselarasan (Harmony)

Evaluasi: Perpaduan unsur-unsur yang ada terlihat tidak selaras.

Prinsip Tambahan

6. Ergonomic / Ergonomis

Evaluasi: Kurang natural dan terlihat tidak nyaman untuk disentuh.

Kesimpulan Akhir 𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊


Suatu karya dapat dikatakan memiliki kualitas estetika yang baik apabila karya tersebut memiliki beberapa
prinsip karya seni rupa didalamnya, salah satunya prinsip keselarasan atau harmoni dan itu menjadi kuncinya.

You might also like