You are on page 1of 9

RESUME

MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Dosen Pengajar : Syahrani, SE, MM

OLEH :
NAMA : GISA AUDIA PUTRI
NPM : 2003010607
KELAS : REG E MALAM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI 2022
A. KEMISKINAN
Kemiskinan : Kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup pendapatan, utamanya
untuk membeli barang-barang kebutuhan dasar seperti makan, minum, pakaian, papan dsb.

Menurut kriteria Bank Dunia penghasilan minimal per hari $2.

Kemiskinan di Indonesia
Tingkat kemiskinan mutlak menurun drastis dalam dua dasawarsa sebelum krisis ekonomi
1997; Jumlah penduduk miskin pada 1976 mencapai 54,2 juta jiwa (40,1%), menurun
menjadi 40,6 juta jiwa (26,9 %) pada tahun 1981, 35 juta jiwa (21,64 %) pada tahun 1984,
27,2 juta jiwa (15,1 %) pada tahun 1990, dan 22,5 juta jiwa (11,3) pada 1996.

Indikator Kemiskinan
Terdapat beberapa indikator kemiskinan yang biasa digunakan, yaitu indikator:
- Kemiskinan Relatif
Seseorang dikatakan berada dalam kelompok kemiskinan relatif, jika pendapatannya
berada di bawah pendapatan di sekitarnya, atau dalam kelompok masyarakat tersebut,
ia berada di lapisan paling bawah.

Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, namun
karena dibanding masyarakat di sekitarnya, pendapatannya dinilai rendah, ia termasuk
miskin.

Amerika Serikat menggunakan indikator kemiskinan semacam ini.

- Kemiskinan Absolut
Dilihat dari kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang,
pangan, pemukiman, pendidikan dan kesehatan).

Jika pendapatan seseorang di bawah pendapatan minimal untuk memenuhi kebutuhan


pokok, maka ia disebut miskin.

Indonesia menggunakan indikator kemiskinan jenis ini.

- Kemiskinan Kultural
Dikaitkan dengan budaya masyarakat yang “menerima” kemiskinan yang terjadi pada
dirinya, bahkan tidak merespons usaha-usaha pihak lain yang membantunya keluar dari
kemiskinan tersebut.
- Kemiskinan Struktural
Kemiskinan yang disebabkan struktur dan sistem ekonomi yang timpang dan tidak
berpihak pada si miskin, sehingga memunculkan masalah-masalah structural ekonomi
yang makin meminggirkan peranan orang miskin.

Faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan secara umum, antara lain:


 Mata pencaharian utama di sektor pertanian.
 Adanya perekonomian dualistis.
 Kurangnya pengolahan sumber daya alam secara efisien.
 Pertumbuhan penduduk yang cepat.
 Tingginya angka pengangguran
 Kondisi ekonomi yang terbelakang
 Tidak adanya inisiatif untuk berusaha
 Adanya kelangkaan alat modal
 Rendahnya tingkat penguasaan teknologi
 Orientasi ekspor barang primer

DISTRIBUSI PENDAPATAN
Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji (salaries), benefit serta berbagai jenis labor
income lainnya Property Income, meliputi sewa (rent), bunga tabungan (interest paid on
saving account), laba perusahaan (corporate profit), dan proprietors income atau disebut
juga sebagai laba perusahaan perseorangan.
DISTRIBUSI PENDAPATAN (Pembagian Pendapatan)
 Menggambarkan bagian dari pendapatan yang diterima oleh para pemilik faktor
produksi.
 Menggambarkan variabilitas atau disperse (penyebaran) pendapatan.

SUMBER-SUMBER KETIMPANGAN
Ketidak merataan dalam:
- Kepemilikan kekayaan
- Labor Income, karena: kemampuan dan keahlian, intensitas kerja, bidang pekerjaan,
dan faktor lainnya (lingkungan,gizi buruk, tingkat pendidikan, dsb).
- Property Income, karena: life cycle saving, kewirausahaan (entrepreneurship), warisan
dan lain-lain.

Kebijakan Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan :


a) Mengubah distribusi pendapatan fungsional melalui kebijakan yang ditujukan untuk
mengubah harga relative faktor. Hal ini terutama dimaksudkan untuk mengurangi/
menghilangkan distorsi harga faktor yang merugikan kelompok miskin.
b) Memperbaiki distribusi pendapatan melalui redistribusi pemilikan aset secara
progresif, yang antara lain dilakukan melalui land reform, dan pemberian kredit lunak
bagi usaha kecil.
c) Mengurangi bagian pendapatan penduduk golongan atas (kaya) melalui pajak
pendapatan dan pajak kekayaan yang progresif. Dengan demikian, peningkatan
penerimaan negara hasil pajak itu akan dapat ditujukan pada perbaikan kesejahteraan
kelompok miskin.
d) Meningkatkan bagian pendapatan penduduk golongan bawah (melarat) melalui
pembayaran transfer secara langsung serta penyediaan barang dan jasa publik atas
tanggungan pemerintah. Hal ini antara lain dilakukan melalui pembebasan/keringanan
pajak bagi kelompok miskin, tunjangan atau subsidi pangan, bantuan pelayanan
kesehatan, bantuan pelayanan umum lainnya.

B. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah
yang cukup serius bagi kita semua.

Faktor-fakor Urbanisasi
1. Faktor Penarik : Ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Peluang
melanjutkan pendidikan yang lebih besar. Jenis lapangan kerja lebih banyak dan
bervariasi.
2. Faktor Pendorong : Lapangan kerja yang terbatas, kemiskinan, keterbatasan sarana
dan prasarana transportasi,ekonomi, pendidikan dan kesehatan, keterbatasan lahan
pertanian penduduk terutama di pulau jawa.

Keuntungan Urbanisasi
1. Memodernisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antar warga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Akibat Urbanisasi
1. Terbentuknya subur tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang- orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminal

Solusi Permasalahan Urbanisasi di Indonesia


Pemerintah-pemerintah daerah membentuk tim khusus yang terpadu dengan tugas secara
selektif menyaring mereka yang berkeinginan melakukan urbanisasi khusunya mereka
yang memiliki keterampilan, pendidikan, kepastian tempat yang dituju kota dan pekerjaan.

Memberi limitasi waktu kepada kaum urban tersebut, jika mereka tidak bisa survive di kota
tujuan dalam jangka enam bulan misalnya, maka akan dipulangkan ke daerah asal.

Agar tidak membludak maka ada kuota urbanisasi setiap tahun dan yang belum
berkesempatan lolos pada tahun ini bisa mengikuti seleksi pada tahun berikutnya, rentang
waktu menunggu ini dimanfaatkan untuk menambah kapasitas keterampilan dan
pendidikan.

C. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampui batas politik/negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam
suatu negara → migrasi sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke
daerah lain.

JENIS MIGRASI
Berdasarkan Cara
- Migrasi Masuk : Migrasi masuk ke suatu wilayah tertentu
- Migrasi Keluar : Migrasi keluar dari suatu wilayah tertentu
- Migrasi Neto : Selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar wilayah tertentu
- Migrasi Bruto : jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
- Transmigrasi (Transmigration) resettlement/settlement. Transmigrasi adalah
pemindahan dan atau kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah
lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia (Undang-Undang No. 3
Tahun 1972)
- Migrasi Kembali : mereka yang tempat tinggal sekarang sama dengan tempat
kelahirannya tetapi tidak sama dengan tempattinggal terakhir sebelumnya

FAKTOR PENYEBAB MIGRASI


Faktor pendorong
 Makin berkurangnya sumber daya alam
 Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal
 Adanya tekanan politik, agama, suku dan ras di daerah asal
 Tidak cocok lagi dengan budaya setempat
 Alasan
pekerjaan/pendidikan/perkawinan
 Bencana alam
Faktor Penarik
 Ada rasa superior di tempat baru atau peluang memasuki lapangan kerja yg cocok
 Kesempatan mendapat pekerjaan dan upah yg lebih baik
 Kesempatan pendidikan
 Kondisi lingkungan yg menyenangkan
 Ajakan teman, famili, orang lain informasi audio maupun visual (Media cetak dan
elektronik)
 Daya tarik kota besar (multi fasilitas)

ALASAN BER MIGRASI


1. Proses mempertahankan hidup (perang, bencana alam, pekerjaan dll)
2. motif ekonomi (mencari peluang kerja dengan tingkat upah yang lebih tinggi)
3. motif paksaan (migrasi dukalara)🡪 penggusuran, bedol desa dll
4. motif non ekonomi (perkawinan, sekolah, dll)

Jenis transmigrasi
1. Transmigrasi Nelayan
2. Transmigrasi DBS (Dengan Biaya Sendiri), diadakan tahun 1954 yang kemudian
berubah menjadi transmigrasi spontan atau transmigrasi swakarsa
3. Transmigrasi BRN (Biro Rekonstruksi Nasional) atau Transmigrasi Veteran dan
Demobilisasi (Transved)
4. Transmigrasi Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa (Transkopemada)

Dampak Migrasi Internasional THD Pendapatan


- Keluarga dan Pembangunan Nasional
- Peningkatan Pendapatan
- Peningkatan devisa Negara
- Peningkatan Ketrampilan
- Pengurangan masalah pengangguran

D. PELAKU EKONOMI
Kegiatan ekonomi meliputi :
- Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan atau upaya untuk menambah nilai guna pada suatu barang atau
jasa.

Faktor-faktor produksi:
Uang/modal,
Bahan baku,
Mesin dan peralatan,
Tenaga kerja,
Tempat produksi → Proses produksi → Hasil produksi

KEGIATAN PRODUKSI
a) Kegiatan menghasilkan barang baru (pertanian)
b) Kegiatan mengubah bentuk barang (industri dan kerajinan)
c) Kegiatan mengambil kekayaan alam (pertambangan/penggalian)
d) Kegiatan menyimpan barang (pergudangan)
e) Kegiatan mendistribusikan barang (angkutan)
f) Kegiatan memindahkan hak milik melalui transaksi jual beli (perdagangan)
g) Kegiatan memberikan pelayanan jasa (usaha jasa)
h) Kegiatan konsumsi.

TUJUAN PRODUKSI
a) Memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baik masyarakat dalam negeri (perusahaan dan rumah tangga) maupun luar negeri,
sesuai dengan perkembangan zaman, kebudayaan dan teknologi.
b) Mendapatkan keuntungan.

FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara faktor-faktor produksi (input) dengan hasil
produksi (output).

KEGIATAN DISTRIBUSI
Distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen melalui proses jual beli.

FUNGSI DISTRIBUSI
 Menyalurkan Barang dan atau jasa dari produsen ke konsumen.
 Mendekatkan barang dan atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat (konsumen).

SALURAN DISTRIBUSI
 Saluran distribusi barang konsumsi.
 Saluran distribusi barang industri.
 Saluran distribusi produk pertanian.
Saluran Distribusi Barang Konsumsi
 Produsen – konsumen.
 Produsen – pengecer – konsumen.
 Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen.
 Produsen – agen – pengecer – konsumen.
 Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen.
Saluran Distribusi Barang Industri
 Produsen – pemakai industri.
 Produsen – distribusi industri – pemakai industri.
 Produsen – agen – pemakai industri.
 Produsen – agen – distributor industri – pemakai industri.

Saluran Distribusi Produk Pertanian


1. Produsen produk pertanian (petani) – konsumen.
2. Produsen produk pertanian (petani) – pengumpul – konsumen.
3. Produsen produk pertanian (petani) – pengumpul – perantara (pedagang) - konsumen.
4. Produsen produk pertanian (petani) – perusahaan industry (diolah) – konsumen.
5. Produsen produk pertanian (petani) – pengumpul – perusahaan industri (diolah) –
konsumen.
6. Produsen produk pertanian (petani) – pengumpul – perantara – perusahaan industri
(diolah) – perantara – konsumen.

KEGIATAN KONSUMSI
Konsumsi adalah kegiatan manusia mengurangi dan atau menghabiskan nilai guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

TUJUAN KONSUMSI
- Menghabiskan nilai barang sedikit demi sedikit.
- Mengkonsumsi barang untuk mempermudah kegiatan.
- Memenuhi kebutuhan jasmani.
- Memenuhi kebutuhan rohani.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI


1) Penghasilan.
2) Kebiasaan dan sikap hidup (hemat atau boros).
3) Lingkungan tempat tinggal.
4) Kepemilikan uang dalam jumlah yang banyak.
5) Kebiasaan saat mengalami kejayaan dimasa lalu.

PELAKU-PELAKU EKONOMI
Rumah tangga Konsumsi (Konsumen)
Rumah tangga merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi atas
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Peran rumah tangga:


a. Sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan.
b. Sebagai konsumen barang dan jasa.

Rumah Tangga Perusahaan (Produsen)


Perusahaan adalah usaha kegiatan produksi yang teratur untuk menghasilkan barang dan
jasa guna memenuhi kebutuhan hidup orang banyak.

Peran Rumah Tangga Perusahaan (Produsen)


Sebagai produsen:
1) Menyediakan barang dan atau jasa untuk konsumen
2) Memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat
3) Memberikan kesempatan untuk berinvestasi.

Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyalur barang ke konsumen.

Sebagai agen pembangunan: menjadi sumber pemasukan uang bagi Negara (berupa pajak
dan retribusi)

Peran Rumah Tangga Negara (Pemerintah)


Sebagai produsen : pemerintah berwenang mengelola berbagai sumber daya ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Sebagai konsumen : Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah
membutuhkan berbagai macam sarana publik.
Sebagai pengatur : Pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk mewujudkan stabilitas
ekonomi melalui peraturan dan perundang-undangan dengan disertai tindakan nyata.
Kebijakan tersebut dapat berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal maupun kebijakan
riil/non moneter.
Peran Masyarakat Luar Negeri
 Sebagai konsuman dari produk barang atau jasa yang dihasilkan melalui ekspor barang
atau jasa.
 Sebagai produsen dari produk yang dihasilkan melalui impor.
 Sebagai investor.
 Sebagai sumber tenaga ahli.

You might also like