You are on page 1of 22

Industri Kreatif Jawa Barat

Dr. Togar M. Simatupang Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB Masukan Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2007

Daftar Isi
Pengantar Industri Kreatif Asal-usul Industri Kreatif Kasus Industri Kreatif di Hong Kong Potensi Jabar Kreatif Tantangan Industri Kreatif Penentu Daya Saing Industri Kreatif Indikator Daya Saing Arah Kebijakan Rencana Strategis Pengembangan Industri Kreatif Jawa Barat Kesimpulan
2

Pengantar
Pembangunan industri di Jawa Barat masih bernuansa pertanian dan pengolahan (manufaktur), belum banyak menyentuh kegiatan ekonomi berbasis pengetahuan. Jawa Barat yang kaya dengan keanekaragaman sumberdaya manusia seyogyanya menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan industri. Pembangunan industri dengan mengandalkan kreativitas manusia dan budaya termasuk sumberdaya Jawa Barat yang dapat mensejahterakan masyarakat disebut industri kreatif. Industri kreatif bersifat strategis dalam membangun sumber daya manusia Jawa Barat dan terutama Kota Bandung. Pengembangan industri kreatif mendorong Jabar menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan kualitas yang dapat diandalkan. Tujuan paparan ini adalah untuk memperkenalkan nilai strategis industri kreatif dan saran kebijakan pengembangan industri kreatif di Jawa Barat.
3

Industri Kreatif
Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru.

Industri Kreatif
INDUSTRI KREATIF
Produk Kreatif Langsung Ke Pelanggan:
Filem Musik Permainan Media Pertunjukan

Pelanggan

Jasa Kreatif ke Industri Lainnya: desain, Periklanan, arsitektur, Sineas, dll.

Produk dengan Unsur Kreatif

Industri Kreatif

TEKNOLOGI

SENI

Industri Kreatif:
Modal Intelektual
BISNIS BUDAYA

Asal-usul Istilah Industri Kreatif


Istilah industri kreatif pertama kali digunakan oleh Partai Buruh Australia pada tahun 1997. Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris. Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 8,2 persen penerimaan nasionalnya pada tahun 2003. Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4) desain, (5) tata busana, (6) filem dan video, (7) perangkat lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan, (10) publikasi, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan (13) radio.
7
Sumber: UK Creative Industries Fact File

Jenis Industri Kreatif di Malaysia


1. Creative content (graphic design, multimedia, branding, architectural, arts, others) 2. Animation 3. Mobile content 4. Post production and film 5. Creative institute (universities, colleges, etc.) 6. IT Solution 7. E-Learning 8. Games 9. VR Simulation
8
Sumber: http://cmc.msc.com.my/industry.php

Jenis Industri Kreatif di Hong Kong


1. Periklanan (advertising) 2. Arsitektur (architecture) 3. Kesenian dan barang antik (art and antiques) 4. Komik (comics) 5. Desain (design) 6. Tata Busana (designer fashion) 7. Filem (film) 8. Permainan komputer (game software) 9. Musik (music) 10. Seni Pertunjukan (performing arts) 11. Penerbitan (publishing) 12. Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT services) 13. Televisi (television)
9
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

Statistik Industri Kreatif di Hong Kong


Jumlah pekerja total 90.575 orang pada Maret 2002. Pekerja industri kreatif sekitar 3,7% dari pekerja total Perkerja industri jasa sekitar 4,5%. Laju pertumbuhan tenaga kerja rata-rata 3,7%, sementara pertumbuhan lapangan kerja total adalah -0,8 per tahun. Lapangan kerja berbasis IT bertumbuh sekitar 22,7% per tahun selama 5 tahun terakhir. Eskpor industri kreatif adalah HK$ 10 juta, sebanding dengan 3,1% dari ekspor total dari industri jasa. Sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto Hong Kong adalah ~2%.
10
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

Komposisi Pekerja Industri Kreatif di Hong Kong (Maret 2002)

11
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

Perbandingan Industri Kreatif di Beberapa Negara


Pangsa PDB Hong Kong New Zealand Australia United Kingdom ~ 2% 3,1% 3,3% 7,9% Pangsa Tenaga Kerja 3,7% 3,6% 3,7% 4,1%
12
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

Perbandingan Potensi Industri Kreatif di Beberapa Kota (hipotesis)


Bandung desain, fashion, arsitektur, filem dan video, radio, musik, perangkat lunak Yogyakarta barang antik, seni pertunjukan Surabaya perangkat lunak hiburan interaktif Denpasar barang antik, seni pertunjukan Jakarta periklanan, filem dan video, televisi dan radio, musik, percetakan

13

14

Peta Provinsi Jawa Barat

Potensi Jabar Kreatif


Kota Bandung dikenal sebagai Parij Van Java dan pusat kebudayaan sunda. Sudah dikenal sejak dulu kala sebagai pusat tekstil dan mode. Pusat promosi karya budaya termasuk perintis perfileman nasional (mis. Lutung Kasarung). Trend setter pakaian mode di kalangan anak muda. Sebagai daerah tujuan wisata penduduk dari Jakarta dan kota-kota lainnya. Menempatkan diri sebagai kota jasa yang menawarkan berbagai produk distro, rumah produksi sinetron, kuliner, dan produk seni rupa. Dikenal dengan generasi mudanya yang kreatif dan berani bereksperimen dengan gagasan-gagasan yang inovatif. Sumberdaya pendukung industri kreatif tersedia dengan baik. Pusat pendidikan tinggi teknologi, bisnis, desain, dan komunikasi visual.
15

Tantangan Industri Kreatif


Relatif baru dan belum diakui sebagai penggerak roda pembangunan Tidak ada data nilai ekonomi dan perkembangan industri kreatif. Tidak ada kebijakan yang mendukung iklim kreatif: perijinan, investasi, dan perlindungan hak cipta. Kegiatan kreatif masih terkontak-kotak dan belum ada kajian rantai nilai yang utuh mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan distribusi. Pengembangan sumberdaya manusia di perguruan tinggi tidak memberdayakan industri kreatif. Belum ada perumusan sistem karir yang unik untuk para pekerja kreatif. Peluang kerja belum sepenuhnya bebas gender baik dalam proses rekrutmen, penggajian, promosi, dan pengakuan. Tidak ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan peluang bisnis kreatif baik di Bandung, Jakarta, dan kota-kota di luar negeri.
16

Penentu Daya Saing Industri Kreatif


RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN

IKLIM INDUSTRI KREATIF


Dukungan Budaya dan Sosial

Jaminan Regulasi & Hukum

Pengakuan Ekonomi

Rantai Nilai Industri Kreatif


Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai

Gagasan Kreasi

Produksi

Distribusi

Pemasaran

Industri Pendukung dan Terkait

17

Daya Saing
PENENTU DAYA SAING:
Iklim industri kreatif yang kondusif: regulasi (kebijakan) yang mendukung, regulator yang visioner, dan penerimaan masyarakat Daya dukung permodalan Daya dukung pendidikan dan pelatihan pekerja kreatif Daya dukung riset teknologi dan pasar industri kreatif Daya perlindungan terhadap pekerja kreatif Daya Cipta Produk Kreatif Daya Distribusi dan Pemasaran Produk Kreatif Daya Permintaan Kemampuan industri pendukung dan terkait

INDIKATOR DAYA SAING:


Keunggulan Bersaing (competitive advantage): Mutu dan Kecepatan Keanekaragaman Ekonomis Kontribusi (contribution): Lapangan Kerja Pendapatan Daerah Nilai Ekspor Nilai Investasi Dalam dan Luar Negeri Pengentasan Kemiskinan Keberlanjutan (sustainability): Pertumbuhan (growth) Pembaharu Citra kepeloporan
18

Arah Kebijakan
Menciptakan iklim yang mendorong kreativitas
Komisi Bandung Kreatif Pusat Informasi Industri Kreatif (survei teratur) untuk mendukung riset dan pengembangan industri kreatif Pengakuan kepeloporan dan prestasi dalam industri kreatif Perlindungan hasil karya kreatif (hal cipta dan perijinan) Layanan investasi yang berkualitas internasional

Mengembangkan kemampuan penciptaan nilai kreatif


Integrasi kegiatan kreatif, bisnis, dan teknologi Relevansi lembaga pendidikan dengan bisnis kreatif Layanan investasi yang berkualitas internasional Akses modal kerja atau pembiayaan bisnis kreatif Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif dan penyetaraan gender Expo Industri Kreatif Kawasan atau Pasar Kreatif Duta Bandung Kreatif di manca negara Cinta budaya bangsa
19

Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif


Rencana Strategis Pengembangan Industri Kreatif Jawa Barat


2008-2011 2012 2013 2014 2015 Rencana Jangka Pendek Rencana Jangka Menengah Jangka Panjang

Peletakan Dasar Industri kreatif Identifikasi Potensi Industri Kreatif Jawa Barat Penyusunan kebijakan Industri Kreatif

Peningkatan Permintaan Produk Kreatif Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja untuk Industri Kreatif

Pengembangan lebih lanjut Peningkatan kemitraan strategis Pencitraan Ikon Nasional Industri Kreatif

Tujuan

Lingkup Industri Kreatif Jabar Pembentukan Komisi Kreatif Usulan Regulasi Industri Kreatif Pemetaan Potensi Industri Kreatif Statistik Industri Kreatif Kebijakan Industri Kreatif Sosialisasi Industri Kreatif

Pasar Kreatif Ekspo Industri Kreatif Duta Jabar Cinta Produk Jabar Perijinan Akses permodalan atau dukungan lembaga keuangan Konsorsium Pendidikan dan Pelatihan

Hasil yang diharapkan

Keunggulan Daya Saing Jabar Jabar Ikon Nasional Penghargaan Kepeloporan Industri Kreatif 20

Kesimpulan
Industri kreatif adalah industri masa depan yang bertumpu pada daya kreasi manusia. Beberapa negara sudah mengembangkan industri ini sejak tahun 1997. Jawa Barat terutama Kota Bandung secara historis dan de fakto telah banyak melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk dalam Industri Kreatif. Penentu daya saing dan indikator daya saing memerlukan pemantapan dan studi lebih lanjut. Arah kebijakan bertumpu pada: iklim yang kondusif, kemampuan penciptaan nilai kreatif, dan peningkatan permintaan. Rencana strategis perlu diuji dan disosialisasikan melalui studi lebih lanjut dan seminar dengan berbagai asosiasi dan dinas terkait. 21

Terima Kasih

22

You might also like