Professional Documents
Culture Documents
Materi Fiber Glas Riski Budi
Materi Fiber Glas Riski Budi
Disusun Oleh :
22020023
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kehendak-Nya lah kami selaku tim penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya .
Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini, adalah untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah bahan teknik, dan juga untuk menambah wawasan
mengenai karakteristik dari bahan fiberglas.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, teori, dan sistematika
penulisannya. Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat
menyempurnakan makalah ini dari segi manapun .
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang .
Amin .
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi 3
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi yang begitu cepat turut mendorong kebutuhan akan produk
yang lebih kompetitif dari segi desain dan aplikasinya. Kebutuhan aplikasi produk yang
lebih kompetitif tentu saja menciptakan kebutuhan material yang lebih “canggih” pula,
sehingga produk yang dihasilkan lebih kuat, tahan lama namun tetap ringan dan
ekonomis.
Kombinasi antara bahan serat fiber yang sangat kuat dengan resin sebagai
pengikatnya menghasilkan material dengan sifat gabungan antara fiber dan resin yaitu
sangat kuat, keras, namun tetap ulet (tidak getas seperti resin). Sifat resin yang tahan
terhadap air dan bahan kimia membuat material komposit sangat cocok digunakan
pada aplikasi yang korosif ataupun basah.
Karena serat fiber memiliki arah-arah serat yang dapat diatur dengan mudah,
material komposit ini menjadi efektif dalam penggunaan kekuatanya. Analoginya
adalah seperti bahan triplek atau plywood, bahan ini mudah ditekuk pada arah serat
tertentu dan sulit ditekuk pada arah serat lainya.
Efektifitas penggunaan kekuatan ini mengakibatkan material komposit lebih
ringan dibandingkan bahan lainya untuk volume yang sama, bahkan lebih kuat dari
baja! Bahkan material ini tidak jarang digunakan bahkan untuk turbin angin atau
pesawat terbang.
Berikut adalah contoh penggunaan material fiberglass yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari:
Resin, resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, yang menyerupai minyak
goreng tapi berbentuk kental.
Katalis, cairan ini bisa di bilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna
bening dan berbau sengak. Semakin banyak katalis, maka akan semakin cepat adonan
mengeras. Caran ini jika mengenai kulit akan terasa panas.
Kalsium Karbonat, Bahan ini berbentuk bubuk yang berwarna putih menyerupai
tepung terigu. Bahan ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglas utama (resin,
katalis, dll) Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil
fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc,
tetapi warna Talc agak lebih gelap.
Met/ Matt, bahan ini merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat
penguat adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan
tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain,
karung dan sarang lebah. Tetapi yang sering kita jumpai di pasar yang berbentuk
seperti bihun
Kobalt, Kobalt adalah bahan kimia yang berbentk cair, berwarna biru mirip tinta dan
mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran
adonan resin dan katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat
pengerasan adonan fiber . Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat
mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
Wold (Mold Release), Bahan ini berbentuk seperti mentega/keju ketika masih di
dalam wadahnya, yang berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang
menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling
merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
(c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah
tutup bumper belakang mobil.
Agar dapat dihasilkan kualitas Fiberglass yang kuat,campuran bahan untuk master
cetakan harus lebih tebal dari pada Fiberglass hasil, yaitu sekitar 2-3 mm atau
dilakukan 3-4 kali pelapisan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fiberglass adalah serat kaca yang berasal dari kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat ini lalu dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi seperti kain. Lalu, diresapi
dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi.
DAFTAR PUSTAKA