You are on page 1of 13

BAHAN FIBERGLASS

Mata Kuliah Bahan Teknik

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

mata kuliah Bahan Teknik

Disusun Oleh :

RISKI BUDI PRASETIO

22020023

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kehendak-Nya lah kami selaku tim penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya .

Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini, adalah untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah bahan teknik, dan juga untuk menambah wawasan
mengenai karakteristik dari bahan fiberglas.

Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, teori, dan sistematika
penulisannya. Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat
menyempurnakan makalah ini dari segi manapun .

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang .

Amin .

Tegal, 19 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi 3
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian bahan fiberglas


Fiberglass adalah serat kaca yang berasal dari kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat ini lalu dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi seperti kain. Lalu,
diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi.
Banyak orang yang menganggap fiberglass ini mudah pecah karena bahannya dari
kaca. Namun, setelah diolah dengan berbagai macam proses penekanan, cairan atau
bubuk kaca berubah menjadi serat. Proses inilah yang membuat kaca menjadi serat yang
kuat dan tidak mudah pecah.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat turut mendorong kebutuhan akan produk
yang lebih kompetitif dari segi desain dan aplikasinya. Kebutuhan aplikasi produk yang
lebih kompetitif tentu saja menciptakan kebutuhan material yang lebih “canggih” pula,
sehingga produk yang dihasilkan lebih kuat, tahan lama namun tetap ringan dan
ekonomis.

Setelah sekian lama industri teknik banyak “bermain” dengan material logam


seperti besi, baja dan sejenisnya kemudian berkembang menggunakan material plastik,
kini telah berkembang material baru yang penggunaanya lebih menguntungkan yaitu
material komposit. Material komposit adalah kombinasi dari dua bahan utama, yaitu fiber
atau penguat serta resin atau pengikat (untuk penjelasan material komposit secara umum
klik disini).

1. Fiber. Berbentuk jahitan, lembaran atau bulu-bulu yang bisa dengan mudah dipotong


dan bersifat seperti kain. Material ini terbentuk dari serat-serat atau fiber yang sangat
tipis, meskipun masing-masing fiber sangat kuat, namun wujudnya yang berupa serat-
serat tipis membuatnya tidak dapat menahan beban dengan baik.
2. Resin. Merupakan bahan yang cair mirip seperti lem yang kental. Jika resin
dicampur dengan katalis atau pemercepat reaksi, maka resin dapat mengering
menjadi material yang padat, sangat keras namun getas (mudah retak seperti kaca).

Kombinasi antara bahan serat fiber yang sangat kuat dengan resin sebagai
pengikatnya menghasilkan material dengan sifat gabungan antara fiber dan resin yaitu
sangat kuat, keras, namun tetap ulet (tidak getas seperti resin). Sifat resin yang tahan
terhadap air dan bahan kimia membuat material komposit sangat cocok digunakan
pada aplikasi yang korosif ataupun basah.

Karena serat fiber memiliki arah-arah serat yang dapat diatur dengan mudah,
material komposit ini menjadi efektif dalam penggunaan kekuatanya. Analoginya
adalah seperti bahan triplek atau plywood, bahan ini mudah ditekuk pada arah serat
tertentu dan sulit ditekuk pada arah serat lainya.
Efektifitas penggunaan kekuatan ini mengakibatkan material komposit lebih
ringan dibandingkan bahan lainya untuk volume yang sama, bahkan lebih kuat dari
baja! Bahkan material ini tidak jarang digunakan bahkan untuk turbin angin atau
pesawat terbang.

Material komposit yang paling umum digunakan untuk aplikasi sehari-hari


adalah fiberglass ( untuk penjelasan detail terkait fiberglass klik disini). Fiberglass
adalah salah satu material komposit yang serat fibernya berbahan serat kaca. Material
fiberglass banyak digunakan karena sifatnya yang kuat, ringan, tangguh, tahan karat
dan air serta relatif paling ekonomis. Aplikasi dari material fiberglass hampir sama
dengan plastik, namun material fiberglass dapat dibuat dengan proses yang relatif
lebih mudah dan praktis bahkan untuk ukuran-ukuran yang sangat besar. Material
fiberglass juga jauh lebih ulet dibandingkan dengan plastik. (untuk perbandingan
fiberglass dan plastik klik disini)

Berikut adalah contoh penggunaan material fiberglass yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari:

 Tempat sampah fiberglass


2.2 Kegunaan Fiberglass
Fiberglass ini mempunyai sejarah, yang di gunakan untuk keperluan perang. Tapi,
seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan inovasi sudah mulai mengalami
peningkatan fungsi sebagai bahan pembuatan atap, mobil, perahu, tangki air, perahu,
payung promosi, dan sejenisnya. Sifat mekanik fiberglas tergantung dari beberapa faktor,
seperti jenis serat, orientasi, dan desainnya. Jika anda ingin mengetahui lebih jelas tentang
fiberglas, anda bisa mengunjungi situs Sustaining Towers

2.3 Bahan Dasar Fibergla

 Resin, resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, yang menyerupai minyak
goreng tapi berbentuk kental.
 Katalis, cairan ini bisa di bilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna
bening dan berbau sengak. Semakin banyak katalis, maka akan semakin cepat adonan
mengeras. Caran ini jika mengenai kulit akan terasa panas.
 Kalsium Karbonat, Bahan ini berbentuk bubuk yang berwarna putih menyerupai
tepung terigu. Bahan ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglas utama (resin,
katalis, dll) Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil
fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc,
tetapi warna Talc agak lebih gelap.
 Met/ Matt, bahan ini merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat
penguat adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan
tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain,
karung dan sarang lebah. Tetapi yang sering kita jumpai di pasar yang berbentuk
seperti bihun
 Kobalt, Kobalt adalah bahan kimia yang berbentk cair, berwarna biru mirip tinta dan
mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran
adonan resin dan katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat
pengerasan adonan fiber . Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat
mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
 Wold (Mold Release), Bahan ini berbentuk seperti mentega/keju ketika masih di
dalam wadahnya, yang berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang
menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling
merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.

2.3 Pembuatan Fiberglas


Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macambahan, 6 macam sebagai
bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing, diantaranya : erosil, pigmen, resin,
katalis, talk, mat, aseton,PVA, mirror,cobalt, dan dempul.
a. Erosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayiberwarna putih.
Berfungsi sebagai perekat mat agar fiberglass menjadikuat dan tidak mudah
patah/pecah.
b. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening.Berfungsi
untuk mengencerkan semua bahan yang akan dicampur. Resin mempunyai
beberapa tipe dari yang keruh, berwarna hingga yang bening dengan berbagai
kelebihannya seperti kekerasan, lentur, kekuatan dan lain-lain. Selain itu
harganya-pun bervariasi.
c. Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai
katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit
saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga
mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan
mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin
baru yang masih encer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan resin.
Perbandingannya adalah resin 1 liter dan katalisnya 1/40 liter.
d. Pigment
Pigment adalah zat pewarna saat bahan fiberglass dicampur. Pemilihan warna
disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk
mempermudah proses akhir saat pengecatan.
e. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model
anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang.
Berfungsi sebagai pelapis campuran/adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu
unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai
pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
f. Talk
Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu.
Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.
g. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya yaitu untuk mencairkan
resin. Zat ini digunakan apabila resin terlalu kental yang akan mengakibatkan
pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
h. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif pencampur
katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan
terlalu encer. Bahan ini dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan
kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt
dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat
menimbulkan api.
i. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah
agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil
cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
j. Mirror
Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek
licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam-macam.
Apabila PVA dan mirror tidak tersedia, perajin/pembuat fiberglass dapat
memanfaatkan cairan pembersih lantai yang dijual bebas di mall/ toserba.
k. Dempul
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang
tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan.Tujuannya agar
permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap
dilakukan pengecatan.

Peralatan Fiberglass Di samping bahan-bahan yang disebutkan di atas, dalam


pembuatan fiberglass diperlukan peralatan antara lain :

a. Wadah, untuk tempat mencampur resin dan mencuci alat.


b. Pengaduk untuk resin dan pengambil pigment.
c. Kuas, untuk meratakan resin pada permukaan yang dilapisi fiberglass.
d. Masker, untuk menghindari masuknya zat kimia berbahaya, bau menyengat,
serbuk/serat halus dan lain-lain.
e. Kain lap, untuk membersihkan kotoran/ceceran resin.
f. Alat tambahan lain seperti gergaji, gunting, gerinda dan lain-lain mungkin
dibutuhkan dalam beberapa jenis pekerjaan.

Proses pembuatan fiberglass dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahapan, yaitu :

(a) membuat master cetakan;

(b) membuat fiberglass hasil; dan

(c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah
tutup bumper belakang mobil.

1. Pembuatan master cetakan


Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan fiberglass.
Ada dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan,
yakni bahan dari gips dan bahan dari fiberglass. Masing- masing bahan master
cetakan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pembuatan master
cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dikerjakan, dan saat pelepasan
fiberglass hasil dari master cetakannya mudah dilakukan, bahkan dapat
dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun
relatif lebih murah. Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya
dapat dipakai sekali saja. Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang
harganya lebih mahal. Di samping itu proses pembuatan master cetakan dan
proses pelepasan fiberglass hasil dari master cetakan lebih sulit
dikerjakan.Kelebihannya adalah konstruksinya lebih kuat/tidak mudah patah
dan master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kali. Oleh karena itu,
dalam membuat master cetakan pembuat fiberglass lebih senang menggunakan
bahan dari fiberglass juga.

Cara pembuatan fiberglas ini ada 3, yaitu:

1. Mencampur 6 bahan utama menjadi bahan dasaran


2. Membuat campuran penguat, dan
3. Finishing atau penyempurnaan

Agar dapat dihasilkan kualitas Fiberglass yang kuat,campuran bahan untuk master
cetakan harus lebih tebal dari pada Fiberglass hasil, yaitu sekitar 2-3 mm atau
dilakukan 3-4 kali pelapisan.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fiberglass adalah serat kaca yang berasal dari kaca cair yang ditarik menjadi serat
tipis. Serat ini lalu dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi seperti kain. Lalu, diresapi
dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi.
DAFTAR PUSTAKA

Toto wijaya.2013. ”fiberglass ”. https://id.scribd.com/doc/96239716/asbes [19 april 2023]

You might also like