Definisi Stress • Istilah stress diperkenalkan oleh Selye pada tahun 1930 dalam bidang psikologi dan kedokteran. • Ia mendefinisikan stress sebagai reaksi dari organisme terhadap situasi yang membebani atau mengancam jiwanya. • “Hubungan khusus seseorang dengan lingkungannya yang dianggap melampaui kemampuannya dan membahayakan kesejahteraannya”, Lazarus & Folkman (1984). • Pengalaman emosional yang negatif yang terjadi ketika tuntutan pada seseorang lebih besar daripada kapasitas responnya (Kaplan, 1999). STRESSOR Stressor: pengalaman atau situasi yang penuh dengan tekanan yang dapat menimbulkan stress. Contoh: • Masalah pekerjaan • Kebisingan • Duka dan kehilangan • Kemiskinan • Ketidakberdayaan • Status sosial rendah • Pandemi yang tak kunjung usai, dll. STRESSOR Tidak semua stressor memberikan dampak yang sama atau mengganggu pada individu. Bagaimana stressor mempengaruhi individu tergantung pada: • Perbedaan fisiologis antar individu dalam sistem kardiovaskular, endokrin, kekebalan tubuh, dan sistem tubuh yang lain. • Faktor psikologis (sikap, emosi, kepribadian, persepsi terhadap stressor) • Bagaimana orang bertingkah laku/berespon terhadap stressor (coping stress). Primary Appraisal Interpretasi awal kita atau penilaian subyektif terhadap situasi yang potensial menimbulkan stress disebut dengan “Primary Appraisal” (Plotnik, 2005). • Harm/loss appraisal: situasi yang melukai, mengganggu, membahayakan, merugikan, kehilangan yang dapat menimbulkan emosi- emosi negatif (takut, depresi, cemas) • Threat appraisal: situasi harm/loss belum terjadi namun kita tahu bahwa situasi tersebut akan terjadi. Threat apprasisal juga dapat menimbulkan emosi negatif. - planning Individu memikirkan strategi yang kiranya dapat mengatasi stressor.
- suppression of competing activities
mengenyampingkan atau mengalihkan perhatian dari masalah/aktivitas lain, agar dapat konsentrasi sepenuhnya untuk menyelesaikan masalah penyebab stress.
- seeking social support for instrumental reasons
mencari dukungan sosial (saran, bantuan, informasi) untuk memecahkan masalah. Tipe Dukungan Sosial
• Dukungan emosional: ekspresi rasa cinta, empati, sayang, perhatian
kepada orang lain. • Dukungan penghargaan: ekspresi sambutan, dorongan, pernyataan, dan penilaian yang positif. • Dukungan instrumental: bantuan secara praktis, langsung dan sifatnya nyata • Dukungan informasi: pemberian saran, nasehat, umpan balik tentang bagaimana ia melakukan sesuatu. • Dukungan jaringan: berwujud pada kondisi dimana seseorang menjadi bagian dari suatu kelompok yang dipercaya, mempunyai minat dan kegiatan yang disukai. 5. Sembuh dengan membantu orang lain. • Salah satu cara untuk menghadapi stress, kehilangan, dan tragedi, yaitu dengan cara memberikan dukungan dan bantuan kepada orang lain. • Orang kembali mendapatkan kekuatan dengan mengurangi fokus terhadap kesulitannya sendiri dan lebih banyak menolong orang lain yang juga berada dalam kesulitan. • Compassion: fenomena dimana penderita stress dapat pulih dengan menolong orang lain. TIPS PENGENDALIAN STRES
qIdentifikasi situasi yang penuh stres
qStres = wajar, masalah yang dapat diselesaikan qDiskusikan/ curah pendapat dengan ortu, guru, teman, keluarga qAntisipasi berbagai kemungkinan pemecahan masalah qPilih satu solusi qEvaluasi hasilnya qJangan berharap akan kesempurnaan qBerikan tindakan terbaik & belajar dari pengalaman qPerbaiki keterampilan mengatasi masalah qPraktekkan komunikasi yang asertif TIPS PENGENDALIAN STRES q Temukan seseorang yang berhasil mengatasi stres, tirulah! q Peregangan dan relaksasi q Humor dan tertawalah ! q Dengarkanlah musik favoritmu q Latihlah angkat bahu q Kurangi bicara, perbanyak mendengar q Bersyukurlah, hitung seberapa banyak anugerah yang kau dapat! q Bandingkan dirimu yang dulu dengan sekarang, lihatlah perubahannya q Jangan melakukan apapun, duduk tenang saja q Ekspresikan stress kita, dengan menulis, olah raga, bicara pada orang yang kita percayai q Bertanggungjawablah pada hidupmu! Identifikasi Dampak Stres pada Diri Anda Ketika mengalami stres ... • (N : 1 (TIDAK SESUAI) -7 (SANGAT SESUAI)) 1. Saya menjadi mudah marah. 2. Kebiasaan hidup sehat saya terganggu. 3. Saya sulit konsentrasi. 4. Saya merasa lebih cemas dari orang lain. 5. Perilaku tegang saya muncul lebih intens (menggigit kuku/ bibir, memainkan rambut, kaki bergerak saat duduk). 6. Ingatan saya memburuk. 7. Saya mudah merasa frustrasi dan tidak sabaran. 8. Saya menjadi lebih mudah menangis dari biasanya. 9. Saya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajari materi kuliah dari biasanya. SKORING: Er = … Br = … Cr = … • Lebih baik, apabila teman dekat atau keluarga atau pasangan Anda juga dimintai keterangan mengenai tipe reaksi anda ketika stres (crosscheck). • Hasil skor reaksi stres dapat membantu kita menemukan coping paling efektif untuk anda. Menjadi bahagia adalah pilihan kita, tetapi untuk menuju ke sana diperlukan : • kebiasaan positif, pemahaman akan diri, dan kendali atas hal tersebut. • keharmonisan dengan lingkungan. • rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang kita lakukan setiap waktu. Study Case based on Self Report
1. Stressor (Internal dan Eksternal:………………
2. Gejala Stres (Fisik, Emosional, Interpersonal, dan Intelektual):………….. 3. Dukungan Sosial: ……………. 4. Coping Stress Riil:…………….. 5. Hasil Coping Stress Riil:…………. 6. Coping Stress Ideal:………………. 7. Character Strength Utama (Signature Strength) yang dimiliki (Ambil 3 teratas dari hasil mengisi kuesioner via character strength): lakukan refleksi diri sudah optimal use/overuse/underuse? Mengapa demikian? 8. Teknik mindfulness yang sudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari- hari dan seberapa efektif untuk mengatasi stress? 9. Insight (pencerahan) yang diperoleh dari tugas ini:………………….