You are on page 1of 79

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

JUDUL :

OPTIMALISASI PEMANFAATAN FUNGSI LABORATORIUM SEBAGAI


PENUNJANG DIAGNOSIS MELALUI SOP DI PUSKESMAS LOMBAKASIH
KABUPATEN BOMBANA

DISUSUN OLEH :
RIKA FATMASARI SALAM, AMAK
NDH : 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN VIII TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA SAMA


DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020

i
LAPORAN HASIL AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

JUDUL :

OPTIMALISASI PEMANFAATAN FUNGSI LABORATORIUM SEBAGAI


PENUNJANG DIAGNOSIS MELALUI SOP DI PUSKESMAS LOMBAKASIH
KABUPATEN BOMBANA

DISUSUN OLEH :
RIKA FATMASARI SALAM, AMAK
NDH : 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN VIII TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA SAMA


DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR
CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN VIII TAHUN 2020

OPTIMALISASI PEMANFAATAN FUNGSI LABORATORIUM SEBAGAI


PENUNJANG DIAGNOSIS MELALUI SOP DI PUSKESMAS LOMBAKASIH
KABUPATEN BOMBANA

Oleh :

RIKA FATMASARI SALAM, AMAK


NIP.19960825 201903 2 012

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 2020


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

Hj. PUTRI MASE, S. Ikom. A M S A L, SKM


NIP. 19630225 198303 2 014 NIP. 19800617 200502 1 003

iii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR
CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN VIII TAHUN 2020

OPTIMALISASI PEMANFAATAN FUNGSI LABORATORIUM SEBAGAI


PENUNJANG DIAGNOSIS MELALUI SOP DI PUSKESMAS LOMBAKASIH
KABUPATEN BOMBANA

Oleh :

RIKA FATMASARI SALAM, AMAK


NIP.19960825 201903 2 012

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal : ……………………………… 2020

Kendari : 2020

PENGUJI, COACH, MENTOR,

ARDIN, SE.,MM Hj. PUTRI MASE, S. Ikom A M S A L, SKM


NIP. 19660202 198610 1 004 NIP. 19630225 198303 2 014 NIP. 19800617 200502 1 003

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si


NIP. 19620407 198103 2 002

iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
hasil aktualisasi yang berjudul “optimalisasi pemanfaatan fungsi laboratorium sebagai
penunjang diagnosis melalui SOP di Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana”
dengan baik. Sebagai syarat latsar CPNS Golongan II Angkatan VIII Lingkup
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dengan sikap perilaku PNS dan nilai-nilai
dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si sebagai Kepala Badan Kepegawaian,
Pengembangan Sumber Daya manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Amsal, SKM, sebagai Kepala Puskesmas Lombakasih yang telah menugaskan dan
mendukung saya untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II ini.
3. Hj. Putri Mase, S. Ikom selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
4. Keluarga besar Puskesmas Lombakasih atas dukungan dan kerjasamanya.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
6. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.
7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat
menyelesaikan Latsat Golongan II ini dengan baik.
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan II Angkatan VIII dan IX tahun 2020.
Penulis sadar bahwa Hasil laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat rancangan
laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kendari, 2020
Penulis

Rika Fatmasari Salam, AMAK

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................................... 4
C. Manfaat ....................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi.......................................................... 4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi.................................................................................... 6
B. Struktur Organisasi ...................................................................................... 9
C. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ..................................................................... 9
D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI……………….19
E. Identifikasi Isu dan Analisi Dampaknya......................................................24
F. Rancangan Aktualisasi……………………………………………………26
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi……………………………………………............49
B. Hasil Aktualisasi………………………………….……………………….51
C. Analisis Dampak…………………………………………........……..........86
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................................ 88

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Aneka dan Prinsip-Prinsipnya ................................................. 18


Tabel 2.2 Identifikasi Isu Terkait ............................................................................. 24
Tabel 2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi .............................................................. 27
Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilaksanakan Dalam Menghadapi Kendala……..49
Tabel 3.2 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi………………………………………71
Tabel 3.3 Pelaksanaan Bimbingan Bersama Mentor……………………..………....84
Tabel 3.4 Pelaksanaan Bimbingan Bersama Coach………………………………...85

vii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Struktur Organisasi…………………………………………………9

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi
pemeritahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesionalisme dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrasi
bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah
profesi pelayanan publik.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan
perilaku, komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pelayanan publik.
Maka dari itu melalui pelatihan dasar (latsar) dimaksudkan untuk mewujudkan
ASN yang profesional yang seperti PERKA LAN nomor 12 tahun 2018.
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Strategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan
dasar (primary health care). Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik maka perlu dilakukan perubahan
khususnya dalam bidang kesehatan.
Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak pelayanan kesehatan
yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat menampilkan
kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan
kesehatan dapat maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas
berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,

1
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. ASN juga mempunyai
kedudukan peran yaitu : Manajemen ASN; Whole of government; Pelayanan
Publik.
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di dalam
sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruh
tubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan. Mengetahui
golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk kepentingan medis
yaitu salah satunya untuk transfusi.
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana
golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu
golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O
golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan
golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki
antibodi.
Puskesmas Lombakasih adalah salah satu dari 22 Puskesmas di Kabupaten
Bombana dengan kategori Puskesmas Perawatan Kawasan Pedesaan.
Puskesmas Rumbia telah mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk
melayanai masalah kesehatan, bagi masyarakat khususnya di kecamatan Lantari
Jaya di Kabupaten Bombana, sebagai fungsi pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan pelayanan kepada
pasien Puskesmas Lombakasih di dukung oleh fasilitas pelayanan kesehatan,
baik sarana maupun prasarana, sumber daya manusia, serta peralatan yang
canggih dan mutakhir.
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan
merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, membantu diagnosa
penyakit, memantau perkembangan penyakit, memantau keberhasilan
pengobatan dan menyaring suatu penyakit.

2
Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan No. 370 Tahun 2007 Pranata
Laboratorium Kesehatan memiliki tugas pokok dan fungsi diantaranya
mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen,
mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium,
mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya, mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan
prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji, serta merencanakan, mengatur, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
Manajemen Laboratorium adalah usaha untuk mengelola Laboratorium.
Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan
oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam
manajemen laboratorium terkandung pengelolaan terhadap laboratorium yang
secara rinci terdiri dari alat (instrument), bahan (reagen) serta sarana dan
prasarana laboratorium. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
manajemen laboratorium yaitu pengelolaan, perencanaan, penataan alat dan
bahan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan dan pengawasan. Pada
setiap peralatan juga harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk
penggunaan, yaitu semua kegiatan dilakukan agar diperoleh kondisi yang
optimal, dapat beroprasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan. Kegiatan
tersebut harus dilakukan secara rutin untuk semua jenis alat, sehingga diperoleh
peningkatan kualitas produksi, peningkatan keamaan kerja, untuk itu setiap alat
harus mempunyai kartu pemeliharaan yang diletakkan pada atau di dekat alat
tersebut atau mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan dan
kelalaian-kelaian yang ditemukan.
Saat ini kondisi di laboratorium UPTD Puskesmas Lombakasih Kabupaten
Bombana merupakan salah satu puskesmas yang banyak menerima pasien
dalam hal pemeriksaan golongan darah terutama bagi ibu hamil dan para calon
Jamaah Haji. Akan tetapi periksaan ini tidak optimal karena belum memiliki
SOP pemeriksaan yang baku, selain itu Laboratorium Puskesmas Lombakasih
juga belum memiliki Format permintaan pemeriksaan Laboratorium dimana
format ini akan sangat membantu dalam efisiensi pelayanan pemeriksaan.

3
Melihat adanya kondisi tersebut maka penulis mengangkat isu Kurang
Optimalnya Pemanfaatan Fungsi Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis.
Berdasarkan isu tersebut penulis mengangkat judul “optimalisasi pemanfaatan
fungsi laboratorium sebagai penunjang diagnosis melalui sop di laboratorium
puskesmas Lombakasih”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menginternalisasikan nilai nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasinaonal, Epublic, Komitmen mutu, Anti korupsi) dalam diri PNS untuk
membentuk PNS yang jujur, adil, disiplin, berintegrasi, dan professional.
2. Tujuan Khusus
1. Mengurangi beban kerja dalam hal pelayanan pemeriksaan Golongan
Darah
2. mengoptimalkan proses pelayanan pemeriksaan di laboratorium sebagai
penunjang diagnosis
C. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini antara lain :
1. Manfaat Bagi Unit Kerja
Diharapkan dengan adanya laporan aktualisasi ini dapat mendorong
UPTD Puskesmas Lombakasih dalam mewujudkan visi-misi organisasi.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu dapat merasakan inovasi- inovasi
dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan dasar. Terutama
manfaat dari meningkatnya kualitas mutu pelayanan bagi.
3. Manfaat Bagi Peserta
Diharapkan dengan adanya laporan aktualisasi ini Menjadi
pengalaman belajar bagi penulis untuk mengembangkan tanggung jawab
penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat dan menjadi ASN
yang lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.

4
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi:
1. UPTD Puskesmas Lombakasih
2. Laboratorium
3. Ahli Teknologi Laboratorium
E. Waktu dan Tempat
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di lingkup kerja UPTD Puskesmas
Lombakasih Kabupaten Bombana, secara khusus mulai tanggal .

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisai
1. Profil Puskesmas
Puskesmas Lombakasih adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bombana yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Lantari Jaya. Luas wilayah kerja
Puskesmas Lombakasih adalah 285,01 km², sebagian besar terdiri dari dataran
rendah. Pemanfaatan tanah sebagai sawah, perkebunan, tambak, bangunan/
rumah, dan lain-lain.

Wilayah kerja Puskesmas Lombakasih meliputi keseluruhan wilayah


Kecamatan Lantari Jaya, yang juga merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Bombana yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kolaka
Timur dan Konawe Selatan.
Dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Konawe Selatan
Sebelah Selatan : Kecamatan Rarowatu Utara
Sebelah Barat : Kecamatan Lantari Jaya dan Kolaka Timur
Sebelah Timur : Selat Tiworo
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Lombakasih mempunyai
luas wilayah 285,01 km2 yang meliputi 9 Desa/ kelurahan yaitu :
1. Desa Pasare Apua
2. Desa Lantari
3. Desa Anugrah
4. Desa Rarongkeu
5. Desa Lombakasih
6. Desa Kalaero
7. Desa Langkowala
8. Desa Watu-watu
9. Desa Tinabite
Semua wilayah kerja Puskesmas Lombakasih dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua dan roda empat, waktu tempuh dari Desa ke UPTD
Puskesmas Lombakasih yang terdekat selama 10 menit dan yang terjauh selama
90 menit yakni Dusun Retenoea Tinabite dan Dusun Huakaea Lama Desa Watu
- Watu

6
2. Visi dan Misi
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
meniti beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui
upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat
jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang
bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas
biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, posyandu.
➢ Visi Puskesmas Lombakasih
Visi Puskesmas Lombakasih ialah Terwujudnya pelayanan kesehatan
yang bermutu menuju Kecamatan LantariJaya Sehat.
➢ Misi Puskesmas Lombakasih diantaranya:
1) Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Membudayakan Prilaku
Hidup Bersih Dan Sehat
2) Memberika Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Dan
Terjangkau
3) Meningkatkan Kualitas SDM Guna Mewujudkan Tenaga Kesehatan
Yang Profesional

7
➢ Motto
- Kesehatan Anda Adalah Prioritas Layanan Kami
➢ Tata Nilai
- Tata Nilai Puskesmas Lombakasih: “SIAP”
1. S : Senyum, Sapa, Salam
2. I :Inisiatif
3. A :Adil
4. P :Profesional
3. Tugas Pokok Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan No. 370 Tahun 2007
Pranata Laboratorium Kesehatan memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut :
1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen.
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan specimen.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium.
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan
manfaat kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium
kesehatan

8
B. struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.

0
C. Nilai-nilai Dasar ASN
Sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu pada
ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Adapun detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai
berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya
a) Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship), adalah hubungan antara dua belah pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented) . Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting). Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari
hasil dan proses yang telah dilakukan.
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences). Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban
menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau
sanksi.

0
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance). Tujuan utama dari akuntabilitas adalah memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu :
1) Untuk menyediakan control demokratis dengan membangun suatu
system yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
b) Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder :
1) Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pribadi yang
akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi
dan bukan masalah.
2) Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai
pemberi wewenang.
3) Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya atas kerja sama kelompok, maka
pembagian kewenangan dan semangat kerja sama yang tinggi antar
berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan
peranan penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang
diharapkan.
4) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders
lainnya.

1
5) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik
terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan
dan kinerja yang adil, responsive dan bermartabat.
c) Indikator Akuntabilitas
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan,
yaitu :
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan dalam melakukan segala kegiatan. Tujuan transparansi
adanya transparansi untuk mendorong komunikasi yang lebih besar,
memberikan perlindungan dari pengaruh yang tidak seharusnya,
meningkatkan akuntabilitas dalam dalam keputusan serta
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
3) Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Dengan
adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjungan
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku.
4) Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.

2
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi
Adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat,
maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila
dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara Indonesia, diharapkan
seluruh pegawai ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap
kebijakan yang diambil serta dijiwai semangat bhineka tunggal ika sebagai
ruhnya. Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN
adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat
dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam
menjadi pelayan publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang

3
melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan
sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang
bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi
profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki
integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku
yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik
tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan
kepentingan masyarakat luas dengan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung
dalam pengamalan Pancasila..
3. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni :
1) Pelayanan publik yang berualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan public dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antata norma moral dan tindakan factual.
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara- cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut. Dalam undang-undang ASN
tercantum nilai-nilai dasar etika publik, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.

4
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen
pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
1) Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan
efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai
oleh pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan

5
sumber daya sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan
oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai
jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
3) Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
4) Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Nilai-nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mencakup hal-
hal berikut.
a) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients.
b) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/clients tetap setia.
c) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
d) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengann
Pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients mauun perkembangan
teknologi.
e) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.
f) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi
dan benchmark

6
5. Anti Korupsi
Korupsi (coruptio/corruptus) adalah (kerusakan/kebobrokan) perbuatan
yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum, dengan
tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun golongan. Terdapat 7 kelompok
tindak pidana korupsi yang terdiri dari :
1) Kerugian keuangan negara
2) Suap-menyuap
3) Pemerasan
4) Perbuatan curang
5) Penggelapan dalam jabatan
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan
7) Gratifikasi

Jenis-jenis korupsi adalah:


1) Korupsi Transaktif merupakan korupsi yang menunjukkan adanya
kesepakatan timbal balik antara pemberi dan penerima, demi keuntungan
bersama. Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut;
2) Korupsi Ekstroaktif merupakan korupsi yang menyertakan bentuk- bentuk
koersi (tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-
orangnya, atau hal-hal yang dihargai;
3) Korupsi Investif merupakan korupsi yang melibatkan suatu penawaran
barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi
pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang;
4) Korupsi Nepotistik merupakan korupsi berupa pemberian perlakuan khusus
kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka
menduduki jabatan publik. Perlakuan tersebut dengan mengutamakan
segalaa bntuk yang bertentanagan dengan norma atau peraturan yang
berlaku;
5) Korupsi Autogenik merupakan korupsi yang dilakukan indvidu karena
mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengathuan dan
pemehamannya atas sesuatu yang hanya diketahui sendiri;

7
6) Korupsi Suportif merupakan korupsi yang mengacu pada penciptaan
suasana yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan
tindak korupsi yang lain;
7) Korupsi Defensif merupakan korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi dan terdapat 9 nilai anti korupsi, yaitu :
1) Jujur;
2) Peduli;
3) Mandiri;
4) Disiplin;
5) Tanggung Jawab;
6) Kerja Keras;
7) Sederhana;
8) Berani;
9) Adil.
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya
bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Fenomena
dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan
tanggung jawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya
dapat menjadikan sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti
korupsi.

8
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA dan Prinsip-Prinsipnya
No Nilai Dasar Prinsip Nilai Dasar
1 Akuntabilitas Tanggung jawab, integritas, jujur, kejelasan
target,netral, mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten dan
Partisipatif
2 Nasionalisme Sila Pertama : religius, toleran, etos kerja, transparan, amanah,
percaya diri

Sila Kedua : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling


menghormati, tidak diskriminatif

Sila Ketiga : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,


mengutamakan kepentingan publik, gotong royong

Sila Keempat : Musyawarah mufakat, kekeluargaan, bijaksana,


mengahrgai pendapat

Sila Kelima : bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong,


kerja keras, sederhana
3 Etika Publik Jujur, bertanggung jawab, berinegritas tinggi, cermat, disiplin,
hormat, sopan, taat pada aturan, menjaga rahasis, taat perintah

4 Komitmen Mutu Efektif, efisien, inovasi, kreatif, berorientasi mutu

5 Anti Korupsi Jujur, disiplin, tangung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri,
adil,

9
D. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi,
maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Menurut
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Manajemen ASN Pasal 11, tugas
pegawai ASN meliputi:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (ASN harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik).
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas (dituntut
profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat).

3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI (ASN harus taat pada pancasila
dan UUD 1945, harus selalu senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas segalanya).
2. Pelayanan Publik
Pelayanan public adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusatdan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Admunistrasi Negara: 1998).
Sedangkan definisi yang ada saat ini menjadi rujukan utama dalam
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan
publik kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

10
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Para pakar administrasi public menjelaskan bahwa ada banyak prinsip


yang perlu dipenuhi agar pelayanan publik dapat diselenggarakan lebih baik.
Berbagai literature administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima :
1) Partisipatif
Dalam penyelengaraan pelayanan public yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut seperti persyaratan,
prosedur, biaya dan sejenisnya.
3) Responsif
Dalam penyelanggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
4) Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga Negara.
5) Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsiip mudah. Murah mendapatkan
layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga Negara.
6) Efektif dan Efisien
Penyelengaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan

11
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang
murah.
7) Aksesibel
Pelayanan publik harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan public,
mudah dilihat, gampang ditemukan dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara mealui pajak
yang mereka bayar. Oleh karena itu semua penyelengaraan pelayanan public
harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbukakepada masyarakat.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sector dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat
beberapa alasan yang menyebabkan WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai
pendekatan perhatian dari pemerintah :
1) Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik.
2) Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sector dalam pembangunan.
3) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.

12
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal antara lain:
1) Penguatan koordinasi antar lembaga, yaitu penguatan koordinasi yang dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masuh
terjangkau dan manageable.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, yaitu pembentukan lembaga
terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementrian.
3) Membentuk gugus tugas, yaitu bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
4) Koalisi sosial, yaitu merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus
dalam koordinasi ini.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
antara lain:
1) Kapasitas SDM dan institusi
2) Nilai dan budaya organisasi
3) Kepemimpinan
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan
WoG adalah :
a) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat.
b) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya
c) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga masyarakat seperti jalan, perumahan, jaringan telepon,
listrik, air bersih, dan seterusnya.
d) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.

13
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan dalam
lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
a) Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang, tugas,
fungsi dan wewenangnya.
b) Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai
kewenangan masing-masing.
c) Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan masyarakat yang diberikan
secara tunggal oleh satu unit kerja pemerintahan berdasarkan pelimpahan
kewenangan dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
d) Pola pelayanan terpusat, yaitu pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh
suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap
pelayanan instansi pemerintah.
e) Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan
otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elektronik atau on-line
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas
masyarakat pengguna.

E. Penetapan Isu Dan Dampak


1. Penetapan Isu
Berdasarkan pengamatan diunit kerja, maka keadaan saat ini yang
menjadi masalah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lombakasih
diantaranya adalah:
1) Kurang Optimalnya pemanfaatan fungsi Laboratorium sebagai penunjang
Diagnosis
2) Belum adanya SOP pemeriksaan Golongan Darah
3) Belum adanya format permintaan pemeriksaan Laboratorium

14
Tabel 2.2 Identifikasi Isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
NO Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang
dihrapkan
1. Kurang Optimalnya Kurang Optimalnya Optimalisasi
pemanfaatan fungsi pemanfaatan fungsi pemanfaatan
Laboratorium fungsi
Laboratorium
sebagai penunjang laboratorium
sebagai penunjang Diagnosis sebagai penunjang
Diagnosis diagnosis

2. ` Belum Adanya SOP Tidak Adanya SOP Terlaksananya


pemeriksaan pemeriksaan pengadaan SOP
Golongan Darah Golongan Darah pemeriksaan
Golongan Darah
3. Belum adanya Tidak adanya Terlaksananya
format permintaan format permintaan pengadaan format
pemeriksaan pemeriksaan permintaan
laboratorium laboratorium pemeriksaan
laboratorium

Berdasarkan kondisi saat ini di puskesmas melalui hasil observasi selama


bertugas di puskesmas Lombakasih Terdapat isu masih kurang optimalanya
Pemanfaatan Fungsi Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis di Puskesmas
Lombakasih, dimana SOP pemeriksaan Golongan Darah yang tidak tersedia dan
Format permintaan pemeriksaan labratorium yang juga tidak tersedia

2. Dampak
Apabila isu tidak diatasi maka dampak yang akan muncul adalah :
1. Tidak efisiennya petugas dalam pemeriksaan golongan darah
2. Tidak optimalnya permintaan pelayanan pasien

15
F. Rancangan Aktualisasi
A. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lombakasih

B. Isu Yang Diangkat : Kurang Optimalnya Pemanfaatan Fungsi


Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis
C. Gagasan : Mengoptimalkan Pemanfaatan Fungsi
Pemecahan Isu Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis
Melalui SOP

D. Tujuan Gagsan : Optimalisasi Pemanfaatan Fungsi


Pemecahan Isu Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis
Melalui SOP

16
Kontribusi
Output/hasil Kontribusi output/hasil kegiatan output/hasil kegiatan Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan
kegiatan terhadap penguatan NDS terhadap visi & misi organisasi
organisasi

1 2 3 4 5 6 7
Melakukan 1 1. konsultasi • Kepala Keterkaitan Nilai Dasar: Dengan Dengan
1). terlaksananya terlaksananya
konsultasi dengan puskesmas Akuntabilitas: persetujuan dari kegiatan akan
dengan pimpinan dapat Konsultasi dilakukan dengan pimpinan maka mewujudkan nilai-
dapat mewujudkan nilai organisasi
pimpinan puskesmas memahami penuh tanggung jawab sebagai visi misi organisasi yaitu ULET: ulet
UPTD Lombakasih wujud kejelasan wewenang antara yaitu: Meningkatkan dan terampil dalam
maksud dan
profesionalisme bekerja sesuai
puskesmas pimpinan dan bawahan,
tujuan yang SDM dalam dengan kompetensi
Lombakasih dalammelakukan rencana, dan memberikan masing-masing dan
akan pelayanan bertanggung jawab
tujuan serta alasan yang benar dan berkualitas dalam
dilakukan
tepat. kesehatan, dan
pada kegiatan meningkatkan
tersebut
Nasionalisme: kemandirian
masyarakat.
Dalam konsultasi dengan atasan
dilakukan dengan gotong royong
sehingga diperolehnya hasil
musyawarah mufakat

17
Etika Publik:
Melaluipertemuan konsultasi
terhadap atasan dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun
kepada pimpinan, berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Dengan pembuatan jadwal
konsultasi proses pertemuan dapat
berjalan secara efektif
.Anti Korupsi:
Dengan adanya koordinasi kepada
pimpinan dibutuhkan kejujuran
berkata sesuai dengan kebenaran

2 Meminta • Mendapatka Akuntabilitas:


dukungan n dukungan Dalam melakukan meminta
pimpinan dari dukungan pimpinan terhadap
puskesmas pimpinan rancangan kegiatan, saya akan
Lombakasih puskesmas memberikan penjelasan dengan

18
Lombakasih baik tentang maksud dari
rancangan kegiatan tersebut.
Nasionalsime:
Dalam meminta dukungan
terhadap rancangan kegiatan, saya
akan bermusyawarah dalam
rancangan kegiatan yang akan
dilakukan.
Etika Publik:
Dalam meminta dukungan
terhadap rancangan kegiatan, saya
akan menerapkan bahasa bersopan
santun dalam dalam perkataan .
Komitmen Mutu:
Dalam meminta dukungan
terhadap rancangan kegiatan saya
akan menggunakan bahasa yang
efektif dan efisien agar mudah
dipahami

19
Anti Korupsi:
Dalam meminta dukungan
terhadap rancangan kegiatan saya
akan tanggung jawab untuk
menyelesaikan tepat waktu.

3 Meminta Surat • Mendapatkan Akuntabilitas:


Persetujuan persetujuan Dalam Meminta persetujuan
Pimpinan/Ment pelaksanann kegiatan aktualisasi,
or saya akan bertanggung jawab.
Nasionalsime:
Saat meminta persetujuan
pimpinan/mentor, saya akan
bermusyawarah dalam
pelaksanaan kegiatan.
Etika Publik:
Dalam Meminta Persetujuan
Pimpinan/Mentor, saya akan
tanggap dalam segala saran yang

20
diberikan oleh mentor/pimpinan
kepala puskesmas.
Komitmen Mutu:
Dalam Meminta Persetujuan
Mentor, saya akan berupaya
sebaikmungkin untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi
Anti Korupsi:
Dalam Meminta Persetujuan
Mentor, saya akan tanggung jawab
2) Menbuat SOP 1. merancang • Tersedianya Akuntabilitas: Dengan Dengan
terlaksananya terlaksananya
Pemeriksaan SOP Draf SOP Dalam Membuat Draf SOP persetujuan dari kegiatan akan
Golongan Pemeriksaan yang akan pemeriksaan golongan darah akan pimpinan maka mewujudkan nilai-
dapat mewujudkan nilai organisasi
Darah Golongan dibuat melihat rasa tanggung jawab. visi misi organisasi yaitu ULET: ulet
Darah Nasionalsime: yaitu: Meningkatkan dan terampil dalam
profesionalisme bekerja sesuai
Dalam Membuat Draf SOP SDM dalam dengan kompetensi
memberikan masing-masing dan
pemeriksaan golongan darah saya
pelayanan bertanggung jawab
akan melaksanakan dengan penuh berkualitas dalam
kesehatan, dan
semangat.
meningkatkan
kemandirian

21
Etika Publik : masyarakat.

Dalam merancang SOP


pemeriksaan golongan darah saya
akan tanggap dalam pemberian
masukan dari pihak – pihak
terkait.
Komitmen Mutu:
Dalam pembuatan rancangan SOP
bertujuan untuk memudahkan
petugas laboratorium dalam
Pemeriksaan golongan darah
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan Draf SOP
menunujukkan sikap mandiri dan
pekerja keras
2. Melakukan • Tersedianya Akuntabilitas :.
Konsultasi ke Dokumen Dalam melakukan konsultasi
atasan Perihal SOP yang kepada pimpinan terkait
Rancangan akan pembuatan SOP ,saya akan

22
SOP dilaksanakan memberikan penjelasan dengan
baik kepada pimpinan.
Nasionalsime :
Dalam melakukan konsultasi
kepada pimpinan terkait
pembuatan SOP ,saya akan
melakukan musyawarah mufakat
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi
kepada pimpinan terkait
pembuatan SOP,saya akan
menggunakan bahasa yang sopan
santun dalam meminta dukungan
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan konsultasi
kepada pimpinan terkait
pembuatan SOP,saya akan
menyampaikan ide yang kreatif.

23
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi
kepada pimpinan terkait
pembuatan SOP ,saya akan berani
menyampaikan pendapat
3. Penetapan • Terlaksanany Akuntabilitas :
SOP yang a SOP Dalam penetapan SOP saya
Baku Pemeriksaan bertanggung jawab atas pembuatan
Golongan SOP pemeriksaan golongan darah
Darah Nasionalsime :
Saling menghargai antar teman
sejawat dalam menelaah SOP
Etika Publik :
Dilakukan dengan sikap sopan
santun dan berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Koordinasi bertujuan untuk
membangun kerja sama sehingga
kegiatan yang direncanakan dapat

24
berjalan dengan efektif, efisien,
dan bermutu
Anti Korupsi :
Dalam koordinasi dengan atasan
terdapat nilai-nilai kejujuran
3) Pembuatan 1. Merancang • Tersedianya Akuntabilitas :. Dengan
Dengan terlaksananya
Format Desain Format Format Koordinasi pada bagian tata usaha terlaksananya kegiatan akan
Permintaan Permintaan Permintaan dilakukan dengan memberikan persetujuan dari mewujudkan nilai-
pimpinan maka nilai organisasi
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan kepercayaan/ kejelasan atas dapat mewujudkan yaitu ULET:
Laboratorium Laboratorium Laboratoriou persuratan yang dikeluarkan visi misi organisasi ulet dan terampil
yaitu: Meningkatkan dalam bekerja
m Nasionalsime : profesionalisme sesuai dengan
SDM dalam kompetensi masing-
Saling menghargai dan taat pada
memberikan masing dan
peraturan pelayanan bertanggung jawab
berkualitas dalam
Etika Publik : kesehatan, dan
Dilakukan dengan sikap sopan meningkatkan
kemandirian
santun dan berpakaian rapi masyarakat.
Komitmen Mutu:
Memahami arahan dan langsung
memperbaiki atas koreksi redaksi

25
pada surat yang dikeluarkan
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan terdapat nilai-
nilai kejujuran
2. Mengkonsultas • Pimpinan Akuntabilitas:.
ikan Hasil Dari dapat Konsultasi dilakukan dengan
Bentuk Desain Memahami penuh tanggung jawab sebagai
Format dari maksud wujud kejelasan wewenang antara
Permintaan dan tujuan pimpinan dan bawahan, dalam
Pemeriksaan yang akan melakukan rencana, dan tujuan
Laboratorium dilakukan serta alasan yang benar dan tepat.
Nasionalsime :
Dalam rancangan pembuatan
format permintaan pemeriksaan
laboratorium dilakukan
koordinasi dengan teman sejawat
Etika Publik :
Dilakukan dengan sikap sopan
santun dan berpakaian rapi

26
Komitmen Mutu:
Koordinasi bertujuan untuk
membangun kerja sama sehingga
kegiatan yang direncanakan dapat
berjalan dengan efektif, efisien,
dan bermutu
Anti Korupsi :
Dalam koordinasi dengan
pimpinan dan teman sejawat
terdapat nilai-nilai kejujuran
3. Penetapan • Petugas Akuntabilitas:
Format laboratorium Sikap yang bertanggung jawab
Permintaan dapat dalam menyiapkan pemeriksaan
Pemeriksaan melakukian Nasionalisme:
Laboratorium pemeriksaan Mempermudah Teman sejawat/
yang baku laboratorium
petugas Laboratorium dalam
dengan efisien
penerimaan pemeriksaan
Etika Publik :
Dalam format permintaan

27
pemeriksaan laboratorium
menggunakan bahasa yang baik
dan mudah dipahami

Komitmen Mutu:
Dalam keadaan layak untuk
digunakan

Anti Korupsi:
Dilakukan secara tepat dan jujur
sesuai dengan aturan dan
kesepakatan yang dilakukan
4) Melakukan 1. Membuat • Disepakatinya Akuntabilitas :.
Kordinasi jadwal jadwal dalam pembuatan jadwal akan
dengan Pertemuan pertemuan dilakaukan dengan penuh rasa
Petugas yang yang disetujui tanggung jawab
bersangkutan Nasionalsime :
Berpikir kritis dan menghargai
antar sesama pegawai

28
Etika Publik :
Melalui pertemuan koordinasi
dilakukan dengan sopan dan
santun sesama pegawai serta
berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Dengan pembuatan jadwal
koordinasi proses pertemuan
diharapkan berjalan secara efektif.
Anti Korupsi :
Koordinasi dilakukan dengan
berkata jujur

29
2. Menyiapkan • Tersedianya Akuntabilitas :.
Tempat tempat Sikap yang bertanggung jawab
dalam menyiapkan tempat
Pertemuan Pertemuan Nasionalsime :
yang Dalam menyiapkan tempat
pertemuan meminta bantuan teman
Disepakati sejawat
Etika Publik :
Disiplin dalam pelaksanaan
kegiatan sosialisasi sesuai dengan
waktu, Bahasa yang digunakan
mudah dipahami dan bersikap
ramah
Komitmen Mutu:
Melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal yang di tentukan
Anti Korupsi :
Bersikap peduli dan jujur dalam
melakukan koordinasi

3. Melaksanakan • Penyampaian Akuntabilitas :.


Peserta bertanggung jawab
kordinasi informasi
terhadap kegiatan koordinasi
dengan yang Nasionalsime :
Tidak diskriminatif terhadap
petugas dilakukan
kegiatan koordinasi
laboratorium dapat Etika Publik :
Jujur, bertanggung jawab dan
lainnya dipahami
integritas tinggi terhadap

30
dengan baik dokumentasi kegiatan koordinasi
Komitmen Mutu :
dan benar
Dilakukan secara efektif dan
efisien dan berorinetasi dengan
mutu
Anti Korupsi :
Jujur dan transparan terhadap
semua kegiatan

Kendari, April 2020

Menyetujui
Coach Peserta

(Hj. Putri Mase, S.IKom) (Rika Fatmasari Salam, AMAK)


NIP. 19630225 198303 2 014 NIP.19960825 201903 2 013

31
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi sejak tanggal 27 Maret


2020 sampai dengan tanggal 03 Mei 2020 selama off campus diperoleh berbagai
macam kendala pada setiap kegiatan, serta tindakan upaya antisipasi terhadap
kendala kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilaksanakan Dalam Menghadapi Kendala


No. Kegiatan/Tahap Kegiatan Kendala yang ditemui Upaya Antispasi

1 2 3 4
1. Melakukan Konsultasi Kurangnya waktu luang Memanfaatkan waktu
Dengan Pimpinan UPTD pimpinan dalam jadwal yang diberikan
Puskesmas Lombakasih pertemuan yang di pimpinan semaksimal
- Melakukan konsultasi akibatkan oleh mungkin dengan cara
dengan pimpinan kesibukan dalam menepati janji serta
puskesmas lombakasih. mendampingi kegiatan hadir tepat waktu dalam
- Meminta dukungan sosialisasi terhadap pertemuan yang telah
pimpinan puskesmas pencehagan Covid-19 disepakati untuk
lombakasih. di wilayah kerja penyampaian rencana
- Meminta surat Puskesmas pelaksanaan kegiatan
Persetujuan
pimpinan/mentor

2. Menbuat SOP pemeriksaan Kurangnya waktu yang Memanfaatkan waktu


Golongan Darah saya miliki selama istirahat yang diberikan
- Merancang SOP habituasi dikarenakan pihak dinas kesehatan
pemeriksaan Golongan selama pandemi semaksimal mungkin
darah Covid_19 saya dengan cara menepati
- Melakukan Konsultasi diperbantukan di Dinas janji serta hadir tepat
ke atasan Perihal Kesehatan Kabupaten waktu dalam pertemuan
Rancangan SOP Bombana, Dimana konsultasi

0
- Penetapan SOP yang setiap hari harus turun
Baku lapangan untuk
pemeriksaan Rapid Tes
dan pengambilan
Sampel Swab di
Kabupaten Bombana
3. Pembuatan lembar Selama diperbantukan Memanfaatkan waktu
permintaan pemeriksaan Di dinas kesehatan istirahat yang diberikan
Laboratorium Kabupaten Bombana pihak dinas kesehatan
- Merancang disain saya sudah tidak semaksimal mungkin
pembuatan lembar berkantor lagi di dengan cara menepati
permintaan Puskesmas Lombakasih janji serta hadir tepat
pemeriksaan jadi saya hanya bias waktu dalam pertemuan
laboratorium memanfaatkan waktu
- Mengkoordinasikan istirahat yang tersedia
Hasil Dari Bentuk dalam kegiatan
Rancangan lembar pemeriksaan covid, dan
permintaan jarak tempuh yang
pemeriksaan cukup jauh dari Dinas
laboratorium Kesehatan dengan
- Penetapan lembar Puskesmas
permintaan
pemeriksaan
laboratorium
4. Melakukan Sosialisasi SOP Kurangnya waktu luang Mencari waktu luang
Pemeriksaan golongan darah: dalam jadwal yang tidak mengganggu
- Membuat jadwal pertemuan untuk kegiatan dan
Pertemuan mensosialisasikan memanfaatkanya secara
- Menyediakan alat dan kegiatan yang di maksimal sehingga
bahan pertemuan lakukan akibatkan oleh pelaporan kegiatan
- Melaksanakan kesibukan dalam berjalan dengan baik
kordinasi dengan mendampingi petugas

1
petugas laboratorium tim Covid-19
lainnya Puskesmas bersama tim
Covid-19 lintas sektor
kecamatan dalam
pemantauan kelompok
masyarakat yang
beresiko tinggi

A. Hasil Aktualisasi
1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi sejak tanggal 02 April 2020 sampai dengan
tanggal 02 Mei 2020 selama off campus diperoleh capaian pelaksanaan
aktualisasi sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Uraian
Waktu Keterangan/
No. Kegiatan/Tahap Output Nilai_Nilai Dasar
Pelaksanaan Evidence
Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan UPTD Puskesmas Lombakasih
- Tahapan Kegiatan 1 Kepala Akuntabilitas : Terlaksana/
Konsultasi dengan puskesmas dapat - Konsisten 02 April Foto
pimpinan Puskesmas memahami - Tanggung Jawab 2020
Lombakasih maksud dan Nasionalisme :
tujuan yang akan - Musyawarah
dilakukan pada Etika Publik :
kegiatan yang - Sopan dan
direncanakan santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 2 Mendapatkan Akuntabilitas : Terlaksana/
Meminta dukungan dukungan dari - Transparan 02 April Foto
pimpinan Puskesmas pimpinan - Tanggung Jawab 2020
Lombakasih puskesmas Nasionalisme :
Lombakasih - Cinta bahasa
Indonesia
Etika Publik :
- Sopan, Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas

2
Anti Korupsi :
- Jujur
- Tahapan Kegiatan 3 Mendapatkan Akuntabilitas : Terlaksana/
Meminta persetujuan persetujuan - Tanggung Jawab 06 April Foto, Surat
dari pimpinan/mentor Nasionalisme : 2020 persetujuan
- Tidak
memaksakan
kehendak
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi :
- Berani
- Tanggung Jawab

2. Membuat SOP Pemeriksaan Golongan Darah


- Tahapan Kegiatan 1 Tersedianya Akuntabilitas : 08 April Terlaksana/
Merancang SOP Rancangan SOP - Tanggung Jawab 2020 Foto
Pemeriksaan yang akan dibuat Nasionalisme :
Golongan Darah - Kerja kerja
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tahapan Kegiatan 2 Tersedianya Akuntabilitas : 13 April Terlaksana/
Melakukan Dokumen SOP - Tanggung Jawab 2020 Foto
Konsultasi keatasan yang akan Nasionalisme :
perihal rancangan dilaksanakan - Cintah bahasa
SOP Indonesia
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 3 Terlaksananya Akuntabilitas : 13 April Terlaksana/
Penetapan SOP yang SOP - Tanggung Jawab 2020 Foto,
baku Pemeriksaan Nasionalisme : Adanya SOP
Golongan Darah - Kerja keras
Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efisiensi
Anti Korupsi:

3
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
3. Pembuatan Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
- Tahapan Kegiatan 1 Tersedianya Akuntabilitas : 18 April Terlaksana/
Merancang Disain Format - Tanggung Jawab 2020 Foto
format permintaan Permintaan Nasionalisme :
pemeriksaan Pemeriksaan - Kerja kerja
laboratorium Laboratorioum Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tahapan Kegiatan 2 Pimpinan dapat Akuntabilitas : 24 April Terlaksana/
Mengkonsultasikan Memahami dari - Tanggung Jawab 2020 Foto
hasil dari bentuk maksud dan Nasionalisme :
Disain format tujuan yang akan - Cintah bahasa
permintaan dilakukan Indonesia
pemeriksaan
laboratorium Etika Publik :
- Cermat
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
- Efisiensi
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
- Tahapan Kegiatan 3 Petugas Akuntabilitas : 24 April Terlaksana/
Penetapan Format laboratorium - Tanggung Jawab 2020 Foto,
Permintaan dapat melakukan Nasionalisme : Adanya
Pemeriksaan pemeriksaan - Kerja keras Format
Laboratorium yang laboratorium Etika Publik : Permintaan
baku dengan efisien - Cermat pemeriksaan
Komitmen Mutu : Laboratoriu
- Efisiensi m
Anti Korupsi:
- Kerja keras
- Tanggung Jawab
4. Melakukan koordinasi dengan petugas laboratorium yang bersangkutan
- Tahapan Kegiatan 1 Disepakatinya Akuntabilitas : 29 April Terlaksana/
Membuat jadwal jadwal - Tanggung Jawab 2020 Foto
pertemuan pertemuan yang Nasionalisme :
disetujui - Musyawarah
- Hormat-
menghormati
Etika Publik :
- Ramah dan
sopan
Komitmen Mutu :
- Efektifitas

4
Anti Korupsi:
- Berani
- Jujur
- Tahapan Kegiatan 2 Tersedianya Akuntabilitas : 29 April Terlaksana/
Menyiapkan bahan bahan Pertemuan - Keadilan 2020 Foto
pertemuan yang akan yang akan Nasionalisme :
dikoordinasikan dikoordinasikan - Adil
- Tidak
diskriminatif
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Mutu
Anti Korupsi:
- Jujur
- Transparan
- Tahapan Kegiatan 3 Penyampaian Akuntabilitas : 02 Mei Terlaksana/
Melaksanakan informasi yang - Tanggung Jawab 2020 Foto
koordinasi dengan dilakukan dapat Nasionalisme :
petugas laboratorium dipahami dengan - Hormat-
yang bersangkutan baik dan benar menghormati
- Tidak
diskriminatif
Etika Publik :
- Sopan
- Santun
Komitmen Mutu :
- Efektifitas
Anti Korupsi:
- Jujur
- Tanggung Jawab

2. Hasil Aktualisasi
Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sescara keseluruhan
sesuai jadwal pelaksanaan mulai tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan tanggal 30
April 2020, Hasil pelaksanaan aktualisasi dimaksud, sebagaimana disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 3.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Judul Kegiatan Melakukan konsultasi dengan pimpinan UPTD Puskesmas
No. 1 Lombakasih
Tanggal
Pelaksanaan 02 April 2020 sd 06 April 2020
Kegiatan

5
Tahap Kegiatan 1 Konsultasi dengan pimpinan puskesmas lombakasih
Waktu : 02 – 04 – 2020
Output : Kepala puskesmas dapat memahami maksud dan
tujuan yang akan dilakukan pada kegiatan tersebut
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:
Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai
wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan,
dalammelakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dan
tepat.
Nasionalisme:
Dalam konsultasi dengan atasan dilakukan dengan gotong
royong sehingga diperolehnya hasil musyawarah mufakat
Etika Publik:
Melaluipertemuan konsultasi terhadap atasan dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun kepada pimpinan, berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Dengan pembuatan jadwal konsultasi proses pertemuan dapat
berjalan secara efektif
Anti Korupsi:
Dengan adanya koordinasi kepada pimpinan dibutuhkan
kejujuran berkata sesuai dengan kebenaran
Tahap Kegiatan 2 Meminta dukungan pimpinan puskesmas Lombakasih
Waktu : 02 – 04 – 2020
Output : Mendapatkan dukungan dari pimpinan puskesmas
Lombakasih
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:
Dalam melakukan meminta dukungan pimpinan terhadap
rancangan kegiatan, saya akan memberikan penjelasan dengan
baik tentang maksud dari rancangan kegiatan tersebut.
Nasionalsime:
Dalam meminta dukungan terhadap rancangan kegiatan, saya
akan bermusyawarah dalam rancangan kegiatan yang akan
dilakukan.
Etika Publik:
Dalam meminta dukungan terhadap rancangan kegiatan, saya
akan menerapkan bahasa bersopan santun dalam dalam perkataan
.
Komitmen Mutu:
Dalam meminta dukungan terhadap rancangan kegiatan saya
akan menggunakan bahasa yang efektif dan efisien agar mudah
dipahami

6
Anti Korupsi:
Dalam meminta dukungan terhadap rancangan kegiatan saya
akan tanggung jawab untuk menyelesaikan tepat waktu.

Tahap Kegiatan 3 Meminta Persetujuan Pimpinan/Mentor


Waktu : 06 – 04 – 2020
Output : Mendapatkan persetujuan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:
Dalam Meminta persetujuan pelaksanann kegiatan aktualisasi,
saya akan bertanggung jawab.
Nasionalsime:
Saat meminta persetujuan pimpinan/mentor, saya akan
bermusyawarah dalam pelaksanaan kegiatan.
Etika Publik:
Dalam Meminta Persetujuan Pimpinan/Mentor, saya akan
tanggap dalam segala saran yang diberikan oleh
mentor/pimpinan kepala puskesmas.
Komitmen Mutu:
Dalam Meminta Persetujuan Mentor, saya akan berupaya sebaik
mungkin untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
Anti Korupsi:
Dalam Meminta Persetujuan Mentor, saya akan tanggung jawab

Manfaat kegiatan • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
pencapaian visi, melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
misi dan tugas berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
organisasi Puskesmas Lombakasih yaitu ’Terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu menuju Kecamatan Lantari Jaya
Sehat” serta mendukung misi; “Memberika Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Dan Terjangkau”

• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:


Ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam bentuk
preventif dan promotif yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku Analis Laboratorium, maka secara langsung telah
mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas
Lombakasih
Kontibusi Ketika saya berkonsultasi dan bersifat sopan kepada pimpinan,
terhadap maka saya telah mendukung dan manjalankan Nilai-nilai
Penguatan Nilai- Organisasi yakni “Aktif ‘giat bekerja dan berusaha’ serta
Nilai Organisasi Nyaman”.

7
Analisis Dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat berjalan
dengan baik karena kepala unit kerja telah mengetahui
kegiatan berdasarkan surat rekomendasi/persetujuan kepala
puskesmas
- Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat berjalan
dengan baik karena kepala puskesmas mengetahui konsep
yang saya sampaikan serta memperoleh persetujuan
pelaksanaan kegiatan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan akan mendapat
kepercayaan terhadap masyarakat dengan adanya surat
rekomendasi kepala puskesmas
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak dapat berjalan
dengan baik karena kepala unit kerja tidak mengetahui
kegiatan yang dilakukan
- Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak dapat berjalan
dengan baik karena kepala puskesmas tidak mengetahui
konsep yang saya sampaikan serta tidak memperoleh
persetujuan pelaksanaan kegiatan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak akan
mendapat kepercayaan terhadap masyarakat karena tidak
adanya surat rekomendasi kepala puskesmas
Bukti Kegiatan/ Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;

8
Evidence

Gambar 3.1 Konsultasi dengan pimpinan puskesmas


Lombakasih
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 3.2 Meminta dukungan pimpinan puskesmas


lombakasih

Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

9
Gambar 3.4 Surat persetujuan pimpinan atau mentor
Judul Kegiatan
Membuat SOP Pemeriksaan Golongan Darah
No. 2
Tanggal
Pelaksanaan 08 April 2020 sd 15 April 2020
Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 Merancang SOP Pemeriksaan Golongan Darah
Waktu : 08 – 04 – 2020
Output : Tersedianya Draf SOP yang akan dibuat
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:
Dalam Membuat Draf SOP pemeriksaan golongan darah akan
melihat rasa tanggung jawab.

Nasionalsime:
Dalam Membuat Draf SOP pemeriksaan golongan darah saya
akan melaksanakan dengan penuh semangat.
Etika Publik :
Dalam merancang SOP pemeriksaan golongan darah saya akan
tanggap dalam pemberian masukan dari pihak – pihak terkait.
Komitmen Mutu:
Dalam pembuatan rancangan SOP bertujuan untuk memudahkan
petugas laboratorium dalam Pemeriksaan golongan darah
Anti Korupsi :

10
Dalam pembuatan Draf SOP menunujukkan sikap mandiri dan
pekerja keras
Tahap Kegiatan 2 Melakukan Konsultasi keatasan perihal rancangan SOP
Waktu : 13 – 04 – 2020
Output : Tersedianya Dokumen SOP yang akan
dilaksanakan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas :.
Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait pembuatan
SOP ,saya akan memberikan penjelasan dengan baik kepada
pimpinan.
Nasionalsime :
Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait pembuatan
SOP ,saya akan melakukan musyawarah mufakat
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait pembuatan
SOP,saya akan menggunakan bahasa yang sopan santun dalam
meminta dukungan
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait pembuatan
SOP,saya akan menyampaikan ide yang kreatif.
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi kepada pimpinan terkait
pembuatan SOP ,saya akan berani menyampaikan pendapat
Tahap Kegiatan 3 Penetapan SOP yang baku
Waktu : 15 – 04 – 2020
Output : Terlaksananya SOP Pemeriksaan Golongan Darah
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas :
Dalam penetapan SOP saya bertanggung jawab atas pembuatan
SOP pemeriksaan golongan darah
Nasionalsime :
Saling menghargai antar teman sejawat dalam menelaah SOP
Etika Publik :
Dilakukan dengan sikap sopan santun dan berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Koordinasi bertujuan untuk membangun kerja sama sehingga
kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan efektif,
efisien,
dan bermutu
Anti Korupsi :
Dalam koordinasi dengan atasan terdapat nilai-nilai kejujuran
Manfaat kegiatan • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

11
terhadap Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
pencapaian visi, melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
misi dan tugas berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
organisasi Puskesmas Lombakasih yaitu ’Terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu menuju Kecamatan Lantari Jaya
Sehat” serta mendukung misi; “Memberika Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Dan Terjangkau”

• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:


Ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam bentuk
preventif dan promotif yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku Analis Laboratorium, maka secara langsung telah
mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas
Lombakasih
Kontibusi Ketika saya membuat SOP pemeriksaan Golongan Darah
terhadap dengan kerja keras dan menggunakan media yang efektif dan
Penguatan Nilai- efisien, maka saya telah mendukung dan manjalankan Nilai-nilai
Nilai Organisasi Organisasi yakni “ Inisiatif, adil dan Profesiuonal dalam
bekerja ”.
Analisis Dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Tersedianya SOP Pemeriksaan Golongan Darah sehingga
memudahkan petugas laboratorium dalam melaksanakan
pemeriksaan
- Terhadap Instansi :
Tersedianya SOP Pemeriksaan Golongan Darah sehingga
pemahaman petugas tentang pentingnya prosedur
pemeriksaan selalu meningkat berdasarkan perkembangan
dunia keseahatan
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh pelayanan yang efektif dan
efisien dalam hal menerima hasil pemeriksaan Golongan
Darah
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Tidak tersedianya SOP pemeriksaan golongan darah
sehingga menghambat waktu petugas laboratorium dalam
hal prosedur pemeriksaan
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia SOP pemeriksaan golongan darah dapat
menimbulkan kurangnya kesadaran petugas laboratorium
akan pentingnnya SOP dalam proses pemeriksaan

12
- Terhadap Masyarakat :
Jika tidak tersedia SOP Pemeriksaan Golongan Darah
masyarakat tidak akan memperoleh pelayanan yang
memuaskan dalam hal waktu penerimaan hasil
pemeriksaan

Bukti Kegiatan/ Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;


Evidence

Gambar 3.6 Merancang SOP Pemeriksaan Golongan Darah


Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 3.7 Melakukan Konsultasi keatasan perihal rancangan


SOP pemeriksaan golongan darah

13
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 3.8 Penetapan SOP yang Baku

Gambar 3.9 SOP Pemeriksaan Golongan Darah yang telah


ditanda tangani oleh Pimpinan/Mentor

14
Judul Kegiatan
Pembuatan Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
No. 3
Tanggal
Pelaksanaan 18 April 2020 sd 24 April 2020
Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 Merancang Disain Format Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium
Waktu : 18 – 04 – 2020
Output : Tersedianya Format Permintaan Pemeriksaan
Laboratorioum
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas :.
Koordinasi pada bagian tata usaha dilakukan dengan
memberikan kepercayaan/ kejelasan atas persuratan yang
dikeluarkan
Nasionalsime :
Saling menghargai dan taat pada peraturan
Etika Publik :
Dilakukan dengan sikap sopan santun dan berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Memahami arahan dan langsung memperbaiki atas koreksi
redaksi pada surat yang dikeluarkan
Anti Korupsi :
Dalam pembuatan terdapat nilai-nilai kejujuran
Tahap Kegiatan 2 Mengkonsultasikan hasil daribentuk disain Format Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium
Waktu : 24 – 04 – 2020
Output : Pimpinan dapat Memahami dari maksud dan
tujuan yang akan dilakukan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:.
Konsultasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai
wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan bawahan, dalam
melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar dan tepat.
Nasionalsime :
Dalam rancangan pembuatan format permintaan pemeriksaan
laboratorium dilakukan koordinasi dengan teman sejawat
Etika Publik :
Dilakukan dengan sikap sopan santun dan berpakaian rapi
Komitmen Mutu:
Koordinasi bertujuan untuk membangun kerja sama sehingga
kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan efektif,
efisien, dan bermutu

15
Anti Korupsi :
Dalam koordinasi dengan pimpinan dan teman sejawat
terdapat nilai-nilai kejujuran
Tahap Kegiatan 3 Penetapan Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
Waktu : 24 – 04 – 2020
Output : Petugas laboratorium dapat melakukian
pemeriksaan laboratorium dengan efisien
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:
Sikap yang bertanggung jawab dalam menyiapkan pemeriksaan
Nasionalisme:
Mempermudah Teman sejawat/ petugas Laboratorium dalam
penerimaan pemeriksaan
Etika Publik :
Dalam format permintaan pemeriksaan laboratorium
menggunakan bahasa yang baik
dan mudah dipahami
Komitmen Mutu:
Dalam keadaan layak untuk digunakan
Anti Korupsi:
Dilakukan secara tepat dan jujur sesuai dengan aturan dan
kesepakatan yang dilakukan
Manfaat kegiatan • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
terhadap Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
pencapaian visi, melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
misi dan tugas berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
organisasi Puskesmas Lombakasih yaitu ’Terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu menuju Kecamatan Lantari Jaya
Sehat” serta mendukung misi; “Memberika Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Dan Terjangkau”

• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:


Ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam bentuk
preventif dan promotif yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku Analis Laboratorium, maka secara langsung telah
mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas
Lombakasih
Kontibusi Ketika saya menyiapkan Format Permintaan Pemeriksaan
terhadap Laboratorium dengan kerja keras dan menggunakan media yang
Penguatan Nilai- efektif dan efisien, maka saya telah mendukung dan manjalankan
Nilai Organisasi Nilai-nilai Organisasi yakni “ Inisiatif, adil dan Profesiuonal
dalam bekerja”.

16
Analisis Dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Tersedinya Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
Disetiap Ruang pelayaan pasien dapat memudahkan
petugas lain dalam hal permintaan pemeriksaan
dilaboratorium
- Terhadap Instansi :
Tersedianya Format permintaan pemeriksaan laboratorium
sehingga pemahaman petugas tentang pentingnya alur
pemeriksaan berdasarkan perkembangan dunia kesehatan
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh alur pelayanan pemeriksaan
yang jelas
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Jika tidak tersedia format permintaan pemeriksaan
laboratorium di ruang pelayanan maka akan meyulitkan
petugas lain dalam hal permintaan pemeriksaan
dilaboratorium
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia format permintaan pemeriksaan
laboratorium maka akan menimbulkan kurangnya
pemahaman petugas akan pentingnya alur pemeriksaan
dibidang kesehatan
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan kebingungan dalam hal alur pelayanan
pemeriksaan
Bukti Kegiatan/ Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;

17
Evidence

xxc
Gambar 3.10 Merancang Disain Format Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

Gambar 3.11 Mengkonsultasikan Hasil dari bentuk Disain


Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium

18
Gambar 3.12 Penetapan Format Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3;

Gambar 3.14 Format Permintaan Pemeriksaan Laboratorium


Judul Kegiatan Melakukan koordinasi dengan petugas laboratorium yang
No. 4 bersangkutan
Tanggal
Pelaksanaan 29 April 2020 sd 02 Mei 2020
Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 Membuat jadwal Pertemuan
Waktu : 29 April 2020
Output : Disepakatinya jadwal pertemuan yang disetujui
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas :.
dalam pembuatan jadwal akan dilakaukan dengan penuh rasa
tanggung jawab
Nasionalsime :
Berpikir kritis dan menghargai antar sesama pegawai
Etika Publik :
Melalui pertemuan koordinasi dilakukan dengan sopan dan
santun sesama pegawai serta berpakaian rapi

19
Komitmen Mutu:
Dengan pembuatan jadwal koordinasi proses pertemuan
diharapkan berjalan secara efektif.
Anti Korupsi :
Koordinasi dilakukan dengan berkata jujur
Tahap Kegiatan 2 Menyiapkan bahan pertemuan
Waktu : 30 April 2020
Output : Tersedianya tempat Pertemuan yang Disepakati
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas :.
Sikap yang bertanggung jawab dalam menyiapkan tempat

Nasionalsime :
Dalam menyiapkan tempat pertemuan meminta bantuan teman
sejawat
Etika Publik :
Disiplin dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi sesuai dengan
waktu, Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan bersikap
ramah
Komitmen Mutu:
Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang di tentukan
Anti Korupsi :
Bersikap peduli dan jujur dalam melakukan koordinasi
Tahap Kegiatan 3 Melaksanakan koordinasi dengan petugas laboratorium yang
bersangkutan
Waktu : 02 Mei 2020
Output : Penyampaian informasi yang dilakukan dapat
dipahami dengan baik dan benar
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:
• Akuntabilitas :.
Peserta bertanggung jawab terhadap kegiatan koordinasi
• Nasionalsime :
Tidak diskriminatif terhadap kegiatan koordinasi
• Etika Publik :
Jujur, bertanggung jawab dan integritas tinggi terhadap
dokumentasi kegiatan koordinasi
• Komitmen Mutu :
Dilakukan secara efektif dan efisien dan berorientasi dengan
mutu
• Anti Korupsi :
Jujur dan transparan terhadap semua kegiatan
Manfaat kegiatan • Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

20
terhadap Dengan menerapkan nilai-nilai Dasar ASN dalam
pencapaian visi, melaksanakan pelayanan kesehatan maka saya telah
misi dan tugas berkontribusi terhadap pencapaian Visi dan menjalankan Misi
organisasi Puskesmas Lombakasih yaitu ’Terwujudnya pelayanan
kesehatan yang bermutu menuju Kecamatan Lantari Jaya
Sehat” serta mendukung misi; “Memberika Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Dan Terjangkau”

• Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:


Ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam bentuk
preventif dan promotif yang relevan dengan Tugas dan Fungsi
saya selaku Analis Laboratorium, maka secara langsung telah
mendukung peningkatan kinerja tugas dan fungsi Puskemas
Lombakasih
Kontibusi Ketika saya melakukan persiapan koordinasi kepada petugas
terhadap laboratorium yang bersangkutan saya melakukannya dengan
Penguatan Nilai- kerja keras dan menggunakan media yang efektif dan efisien,
Nilai Organisasi maka saya telah mendukung dan manjalankan Nilai-nilai
Organisasi yakni “ Inisiatif, adil dan Profesiuonal dalam
bekerja”.
Analisis Dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Bertambahnya pemahaman petugas laboratorium akan
pentingnya aturan pelayanan pemeriksaan dan permintaan
pemeriksaan Laboratorium
- Terhadap Instansi :
Membantu mengoptimalkan waktu pemeriksaan dan
memudahkan alur pelayanan pemeriksaan
- Terhadap Masyarakat :
Sangat memudahkan masyarakat/pasien dalam hal alur
pelayanan, pemeriksaan dan waktu penerimaan hasil
pemeriksaan
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Kurangnya pemahaman petugas labiratorium dan petugas
lainnya dalam hal pelayanan pemeriksaan dan permintaan
pemeriksaan laboratorium
- Terhadap Instansi :
Kurang optimalnya waktu pemeriksaan dan kacaunya alur
pelayanan permintaan pemeriksaan laboratorium
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat/pasien akan bingung dengan alur pelayanan

21
pemeriksaan sehingga menciptakan rasa tidak puas dalam
segi pelayanan yang iya dapatkan
Bukti Kegiatan/ Dokumentasi Tahap Kegiatan 1;
Evidence

Gambar 3.15 Membuat Jadwal Pertemuan

Gambar 3.16 Surat Persetujuan melakukan kegiatan koordinasi

22
Gambar 3.17 Jadwal Kegiatan Koordinasi

Gambar 3.18 Undangan Kegiatan Koordinasi


Dokumentasi Tahap Kegiatan 2;

23
Gambar 3.16 Menyiapkan Bahan pertemuan
Dokumentai Tahap Kegiatan 3;

Gambar 3.17 Melaksanakan koordinasi dengan petugas


laboratorium yang bersangkutan

24
3.Pengendalian Aktualisasi
Tabel 3.3 Pelaksanaan Bimbingan Bersama Mentor

Nama Peserta : Rika Fatmasari Salam, AMAK

Satuan Kerja : Dinas Kesehatan

Tempat Aktualisasi : Puskesmas Lombakasih

No Tanggal Waktu Catatan Bimbingan Hasil capaian/output Paraf Mentor

Konsultasi dengan
Ditandatangainaya surat
Kamis, 02 April Pimpinan Terkait
1. Persetujuan pelaksanaan
2020 Aktualisasi yang akan
Aktualisasi
dilaksanakan

Konsultasi Pembuatan Ditandatanganinya SOP


2. Rabu, 13 April 2020 SOP Pemeriksaan Pemeriksaan Golongan
Golongan Darah Darah

Konsultasi Pembuatan Disepakatinya Format


3. Jumat, 24 April 2020 Format Permintaan Permintaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium

Pembuatan jadwal Ditandatanganinya jadwal


4 Rabu, 29 April 2020 Koordinasi Koordinasi

0
Tabel 3.4. Pelaksanaan Bimbingan Bersama Coach

Nama Peserta : Rika Fatmasari Salam,AMAK

Satuan Kerja : Dinas Kesehatan

Tempat Aktualisasi : Puskesmas Lombakasih

Media
Hasil Komunikasi
Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan
No capaian/output (Telpon/SMS/E
mail/Dl)

1. Jum’at 05 Juni 2020 Whatsaap

Pelaksanaan
dokumentasi
aktualisasi lebih
jelas
Konsultasi terkait dokumentasi
hasil aktualisasi
Hasil : pemberian saran terkait
dokumentasi seperti foto atau
video

1. Analisis Dampak
Dampak positif yang ditimbulkan jika isu terselesaikan serta dampak
negatif bila isu tidak terselesaiakan, baik terhadap petugas, organisasi, dan
masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih adalah:
1) Dampak Positif
a) Terhadap Petugas

1
- Menunjukan optimalnya pelayanan pemeriksaan Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Lombakasih
b) Terhadap Organisasi
- Sebagai tolak ukur dalam keberhasilan salah satu program Usaha
Kesehatan Masyarakat (UKM), terutama dalam pelayanan
Lanoratorium kesehatan .
c) Terhadap Masyarakat
- Terjadinya peningkatan kemampuan (perilaku) untuk mencapai
kesehatan secara optimal
- Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
2) Dampak Negatif
a. Terhadap Petugas
- Menunjukan ketidak optimalan dalam melakukan tindakan pelayanan
pemeriksaan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Lombakasih.
b. Terhadap Organisasi
- Menunjukan ketidak berhasilan salah satu program Usaha Kesehatan
Masyarakat (UKM), terutama dalam pelayanan laboratorium kesehatan.
c. Terhadap Masyarakat
- Tidak adanya peningkatan kemampuan (perilaku) untuk mencapai
kesehatan secara optimal
- Menurunya kualitas Pelayanan Publik

2
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan Pelaksaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparaur
Sipil Negara untuk membentuk sumberdaya manusia Aparatur Sipil Negara
yang memiliki karakter sesuai nilai-nila Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Saya menagngkat isu yang terdapat
pada UPTD Puskesmas Lombakasih untuk mangaktualisasikan dan Habituasi
Nilai-Nilai Dasar Calon ASN dimana Isu yang penilis Angkat Adalah Kurang
Optimalanya Pemanfaatan Fungsi Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis
Melalui SOP di Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana.
Saat ini kondisi di laboratorium UPTD Puskesmas Lombakasih Kabupaten
Bombana merupakan salah satu puskesmas yang banyak menerima pasien
dalam hal pemeriksaan golongan darah terutama bagi ibu hamil dan para calon
Jamaah Haji. Akan tetapi periksaan ini tidak optimal karena belum memiliki
SOP pemeriksaan yang baku, selain itu Laboratorium Puskesmas Lombakasih
juga belum memiliki Format permintaan pemeriksaan Laboratorium dimana
format ini akan sangat membantu dalam efisiensi pelayanan pemeriksaan.
Dengan dilakukannya Aktualiasi Diharapkan Agar Optimalnya Pemanfaatan
Fungsi Laboratorium Sebagai Penunjang Diagnosis,
Adanaya rencana pembuatan SOP Pemeriksaan Golongan Darah dan Format
Permintaan Pemeriksaan Laboratorium merupakan solusi untuk menangani
kurang optimalnya pemanfaatan fungsi laboratorium sebagai penunjang
diagnostic di wilayah kerja Puskesmas Lombaksih.
B. SARAN
Pemahaman dan pengalaman nilai-nilai ANEKA sebaiknya selalu
diperhatikan dan dilakukan oleh seluruh ASN dilingkungan kerja dengan selalu
menenamkan kesadaran akan pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA
dalam ruang lingkup kerja maupun dalam kehidupan sehari- hari agar seluruh
pelyanan dalam unit kerja dapat memberikan hasil optimal bagi kepentingan
masyarakat.
C. RENCANA TINDAK LANJUT
Dari hasil Penyusunan Aktualisasi tersebut didapatkan, ada rencana
tindak lanjut untuk jangka panjang akan dilakukan pengembangan Format
permintaan pemeriksaan agar dapat selalu digunakan walaupun jumlah
pemeriksaan bertambah atau pemeriksaan di laboratorium meningkat seiring
berkembangnya pemeriksaan kesehatan.

You might also like