You are on page 1of 27

Doc. No.

SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 2 of 27

1.0 Purpose / Tujuan.

This procedure describes the process of hazard identification,


risk assessment and determining controls to ensure the safety
and health of person are protected and establishing channels
for communicating risks at the workplace.

(Prosedur ini menjelaskan proses identifikasi bahaya, penilaian


risiko dan menentukan kontrol untuk menjamin keamanan dan
kesehatan seseorang dilindungi dan membangun saluran untuk
mengkomunikasikan risiko di tempat kerja).

2.0 Scope / Cakupan.

Applicable to the following (Berlaku sebagai berikut):

 Routine and non‐routine activities

(Kegiatan rutin dan non-rutin)

 Activities of all persons having access to the Mencast premises


(including contractors and visitors)
(Kegiatan semua orang memiliki akses ke tempat Mencast (termasuk
kontraktor dan pengunjung)).

 Hazards originating from outside Mencast premises

(Bahaya yang berasal dari luar Mencast)

 Hazards created in vicinity of Mencast premises

(Bahaya dibuat dalam sekitar Mencast)

 Infrastructure, equipment and materials in Mencast premises

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 3 of 27

(Infrastruktur, peralatan dan bahan-bahan di tempat Mencast)

 Changes or proposed changes in organization, operation,


activities, processes or materials (Perubahan atau perubahan
yang diusulkan dalam organisasi, operasi, kegiatan, proses atau
bahan)

3.0 Exhibit
Exhibit 1 - Inventory of Work Activity (Inventarisasi Kegiatan
Kerja).
Exhibit 2 - Register of Risk Assessment(Daftar penilaian
resiko).

4.0 Responsibility / Tanggung jawab

The MR shall ensure Risk Management is implemented effectively at


the workplace by addressing the following roles and
responsibility:

(MR harus memastikan Manajemen Risiko diterapkan secara efektif di


tempat kerja dengan mengacu peran dan tanggung jawab sebagai
berikut):

Person at
General Responsibilities Management Supervisor
Work
Establish Risk Management policy X
and procedure Menetapkan
kebijakan dan prosedur Manajemen
Risiko

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 4 of 27

Designate, assign, appoint or


X
engage competent persons to
implement Risk Management system
Menunjuk, menetapkan, menunjuk
atau melibatkan orang-orang yang
kompeten untuk menerapkan sistem
Manajemen Risiko
Determine the scope of RM and RA X
Tentukan lingkup RM dan RA

Allocate adequate resources for


X
the implementation of Risk
Management.
Mengalokasikan sumber daya yang
memadai untuk pelaksanaan
Manajemen Risiko.
Identify and provide appropriate X
training. Mengidentifikasi dan
memberikan pelatihan yang tepat.
Review and monitor Risk Management X
Programme. Meninjau dan memonitor
Program Manajemen Risiko.
Conduct risk assessment at the X
workplace.
Melakukan penilaian risiko di
tempat kerja.
Approve Risk Assessments. X
Menyetujui Penilaian Risiko.
Communicate the Risk Assessment
to all parties involved. X
Mengkomunikasikan Penilaian
Risiko bagi semua pihak yang
terlibat.
Implement the identified control X
measures. Menerapkan langkah-
langkah kontrol diidentifikasi.
Comply with identified control X
measures.
Mematuhi langkah-langkah
pengendalian diidentifikasi.
Review the Risk Assessment, when X X
necessary.
Meninjau Penilaian Risiko, bila
diperlukan.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 5 of 27

Risk Management or Assessment Team / Manajemen Resiko atau tim


penilaian Risiko

 Risk Management Team shall report the updates of RA in the WSH


Committee meeting.
(Tim Manajemen Risiko wajib melaporkan yang terbaru dari RA
dalam rapat Komite WSH) .

 Risk Management Team shall prepare, maintain and update the


Register of Risk Assessment.
(Tim Manajemen Risiko akan mempersiapkan, memelihara dan
memperbarui Register of Risk Assessment).

 Risk Assessment Team shall review the Risk Assessment at least


once every 3 years or (Tim Penilai Risiko harus meninjau
Penilaian Risiko setidaknya sekali setiap 3 tahun atau):
o Changes in processes or work activities
(Perubahan dalam proses atau aktivitas kerja)

o Legal requirement changes


(Perubahan persyaratan Hukum)

o Incident occurrences
(Terjadi insiden)

 Risk Assessment Team shall monitor the effectiveness of risk


control measures.
(Tim Penilai Risiko harus memantau efektifitas kebijakan
pengendalian risiko).

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 6 of 27

External Parties /Pihak eksternal

 External Parties whom may perform work activity shall prior


to the work commencement submit a Risk Assessment of the
work activity to HSE Department.
(Pihak Eksternal yang dapat melakukan aktivitas kerja sebelum
dimulainya pekerjaan harus menyerahkan Penilaian Risiko dari
kegiatan kerja kepada HSE Department).

 External Parties shall ensure the compliance of the risk


control measures as stated in the Risk Assessment.
(Pihak Eksternal harus memastikan kepatuhan tindakan
pengendalian risiko sebagaimana tercantum dalam Risk
Assessment).

5.0 Procedure / Prosedur

5.1 Risk Management Programme / Program Manajemen Risiko


Risk Management Team shall gather and meet at least once every
quarter to review the adequacy of Risk Management in
implementing the Risk Management Programme, the Risk
Management Team shall review the following:
(Tim Manajemen Risiko akan mengumpulkan dan bertemu setidaknya
sekali setiap kuartal untuk meninjau kecukupan Program
Manajemen Risiko. Dalam melaksanakan Program Manajemen Risiko
, Tim Manajemen Risiko harus mengkaji berikut) :

 Compliance with the legal legislations, and relevant to


Indonesian regulations.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 7 of 27

(Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan hukum ,


dan relevan dengan regulasi di Indonesia)

 Adequacy and effectiveness of Risk Assessment.


(Kecukupan dan efektivitas penilaian resiko)

 Roles and responsibilities.


(Peran dan tanggung jawab)

 Training needs.
(Kebutuhan Pelatihan)

 Safe Work Practices.


(Praktek Kerja Aman)

 Participation and consultation with stakeholders.


(Partisipasi dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan)

 Communication of Risk Assessment result.


(Komunikasi hasil Penilaian Risiko)

5.2 Risk Assessment Programme / Program Penilaian Risiko


 Prior to commencing work, respective supervisor shall
conduct risk assessment to identify the hazard and risk
associate with the activities, and mitigate the hazard and
risk in accordance to risk control hierarchy.
(Sebelum memulai pekerjaan , atasan wajib melakukan
penilaian risiko untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko
yang berhubungan dengan dengan kegiatan , dan mengurangi
bahaya dan risiko sesuai risiko hirarki kontrol).

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 8 of 27

 Prior to conduct risk assessment, all information necessary


for risk assessment shall be obtained; e.g. plant layout,
workflow, work activities involved, chemical used, safety data
sheet (SDS), machinery used, machine operating manual, and
applicable legal and other requirements.
(Sebelum melakukan penilaian risiko , semua informasi yang
diperlukan untuk penilaian risiko harus diperoleh ; misalnya
tata letak pabrik , alur kerja , aktivitas kerja yang terlibat
, kimia yang digunakan , lembar data keselamatan ( SDS ) ,
mesin yang digunakan , mesin manual operasi , dan persyaratan
hukum dan lainnya persyaratan) .
5.3 Preparation / Persiapan
a) Formation of Risk Management Team/Risk Assessment.
(Pembentukan Tim Manajemen Risiko/ Tim Penilai Tim
Resiko).

General Manager shall ensure Risk Management Team and


Risk Assessment Team are formed to be responsible for
overall Risk Management direction and activities. Risk
Management Team and Risk Assessment Team shall be
adequately trained to carry out their responsibilities.

(Manajer Umum harus memastikan Tim Manajemen Risiko dan


Tim Penilaian Risiko dibentuk untuk bertanggung jawab
untuk keseluruhan arah dan kegiatan Manajemen Risiko. Tim
Manajemen Risiko dan Tim Penilaian Risiko harus cukup
terlatih untuk melaksanakan tanggung jawab mereka)

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 9 of 27

b) Scoping of Risk Assessment (Penjajakan dari Risk


Assessment)
 Risk Assessment for each department, functional area or
work activity shall be scoped to provide focus to the
assessment.
(Penilaian Risiko untuk masing-masing departemen, area
fungsional atau aktivitas kerja harus tercukupi untuk
memberikan fokus penilaian).

 An Inventory of Work Activity shall be established.


(Inventarisasi Kerja Kegiatan harus ditetapkan).

 An Inventory of Machinery shall be established.


(Inventarisasi Mesin harus ditetapkan).

 An Inventory of Chemical/Hazardous Substance shall be


established.
(Inventarisasi Sebuah Persediaan Kimia / Zat Berbahaya
harus ditetapkan).

5.4 Step 1: Hazard Identification /Identifikasi Bahaya


Hazard identification involves identifying the hazards
associated with the activity of each process and type of
potential injury/ill‐health or incident. The objective is to
spot hazards, brainstorm on all the possible injury/ill‐health
or incident that can happen due to the hazard, and identify the
person that might be affected by the hazards.
Hazards of the work activity, process, use of machinery and
hazardous substances shall be identified and record in the

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 10 of 27

“Hazard” column. If there is more than one hazard identified


for the work activity, different hazard shall be recorded
separately.

(Identifikasi bahaya melibatkan mengidentifikasi bahaya yang


berhubungan dengan aktivitas setiap proses dan jenis potensi
cedera / sakit-kesehatan atau insiden. Tujuannya adalah untuk
melihat bahaya, brainstorm pada semua kemungkinan cedera /
gangguan kesehatan atau insiden yang bisa terjadi karena
bahaya, dan mengidentifikasi orang yang mungkin akan
terpengaruh oleh bahaya. Bahaya dari aktivitas kerja, proses,
penggunaan mesin dan bahan berbahaya harus diidentifikasi dan
catatan dalam kolom "Hazard". Jika ada lebih dari satu bahaya
diidentifikasi untuk aktivitas kerja, bahaya yang berbeda harus
dicatat secara terpisah).

The following categories of hazards should be considered:

(Kategori-kategori berikut bahaya harus dipertimbangkan):

a) Physical (e.g., fire, noise, ergonomics, heat, radiation and


manual handling)
(Fisik (misalnya, kebakaran, kebisingan, ergonomi, panas,
radiasi dan penanganan manual))

b) Mechanical (e.g. moving parts, rotating parts)


(Mechanical (misalnya bagian yang bergerak, berputar bagian))

c) Electrical (e.g. voltage, current, static charge, magnetic


fields)

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 11 of 27

(Listrik (misalnya tegangan, arus, muatan statis, medan


magnet))

d) Chemical (e.g. flammables, toxics, corrosives, reactive


materials)
(Kimia (misalnya mudah terbakar, racun, korosif, bahan
reaktif)

e) Biological (e.g. blood‐borne pathogens, virus)


(Biologi (misalnya patogen melalui darah, virus))

f) Others (e.g. hazards peculiar to the industry)


(Lain-lain (misalnya bahaya khas industri))

Based on the identified hazards, the possible injury health of


person at risk shall be identified and record in the “Possible
injury health” column. If there is more than one possible
injury health contributed from the identified hazard, such
possible injury health shall be recorded separately.

(Berdasarkan bahaya diidentifikasi, kemungkinan cedera / sakit-


kesehatan seseorang berisiko harus diidentifikasi dan merekam di
kolom "Kemungkinan cedera / sakit-kesehatan". Jika ada lebih
dari satu cedera yang mungkin / sakit-kesehatan kontribusi dari
bahaya diidentifikasi, kemungkinan cedera / gangguan kesehatan
tersebut harus dicatat secara terpisah).
The following are the type of person at risk:

(Berikut ini adalah tipe orang – berisiko):

 Person directly involved in the operation.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 12 of 27

(Orang yang terlibat langsung dalam operasi)

 Person not directly involved in the operation


(Orang tidak terlibat langsung dalam operasi)

 Visitor of the workplace


(Pengunjung dari tempat kerja)

 Member of the public


(Anggota masyarakat)

The following are the possible types of incident injury health:

(Berikut ini adalah kemungkinan jenis kejadian / cedera /


gangguan kesehatan):

 Person falling from height.


(Orang jatuh dari ketinggian)

 Object falling from height


(Object jatuh dari ketinggian)

 Slips or fall on same level


(Slips atau jatuh pada tingkat yang sama)

 Electrocution
(Tersengat Listrik)

 Asphyxiation
(Sesak Nafas)

 Drowning

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 13 of 27

(Tenggelam)

 Noise Induced Deafness


(Kebisingan Menyebabkan Ketulian)

 Dermatitis
(Dermatitis)

 Collapse of structure
(Keruntuhan struktur)

 Fire and explosion


(Kebakaran dan ledakan)

 Struck by or against object


(Tertabrak oleh atau terhadap objek)

 Soft tissue damage (sprains, strains)


(Kerusakan jaringan lunak ( keseleo , strain )).

5.5 Step 2: Risk Evaluation/ Evaluasi Risiko


Risk evaluation is the process of estimating the risk levels
for the hazards and their acceptability that formed the basis
for prioritizing risk control.
(Evaluasi risiko adalah proses memperkirakan tingkat risiko
bahaya dan penerimaan mereka, yang membentuk dasar untuk
memprioritaskan pengendalian risiko)

Risk evaluation consists of / Evaluasi Risiko terdiri dari:

 Identify the existing risk control measures.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 14 of 27

(Mengidentifikasi ada langkah-langkah pengendalian risiko)

 Assess the potential severity of the hazards.


(Menilai tingkat keparahan potensi bahaya)

 Determine the likelihood of occurrence.


(Menentukan kemungkinan terjadinya)

 Assess the risk level based on the severity and likelihood.


(Menilai tingkat risiko berdasarkan tingkat keparahan dan
kemungkinan)

Existing Risk Control/ Pengendalian Risiko


The presence of existing control measures shall first be
identified for each process for individual activity. After
considering the effectiveness of the existing control
measures and the consequences of their failure, the risk of
the activity can be assessed.

(Kehadiran tindakan pengendalian yang ada harus terlebih


dahulu di identifikasi untuk setiap proses untuk kegiatan
individu. Setelah mempertimbangkan efektivitas tindakan
pengendalian yang ada dan konsekuensi dari kegagalan mereka,
risiko aktivitas dapat dinilai).

Risk control measures should be implemented following the


hierarchy of control.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 15 of 27

(Langkah-langkah pengendalian risiko harus dilaksanakan


mengikuti hirarki kontrol) :

 Elimination
(Eliminasi)

 Substitution
(Penggantian)

 Engineering Control
(Pengontrolan Teknik)

 Administrative Control
(Pengendalian Administrasi)

 Personal Protective Equipment


(Alat Pelindung Diri)

WSH Risk is defined as the likelihood that a hazard will


cause a specific bodily injury to any person. Where risk is
made up of two parts:

(Risiko WSH didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa bahaya


akan menyebabkan cedera tubuh yang spesifik untuk setiap
orang. Dimana risiko terdiri dari dua bagian) :

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 16 of 27

Severity of Hazard / Keparahan Bahaya


Severity is the degree or extent of injury or harm caused by
the hazards, or as a result of an incident. The severity is
classified into 5 categories as below:

(Severity adalah derajat atau tingkat cedera atau kerugian yang


disebabkan oleh bahaya, atau sebagai akibat dari insiden.
Keparahan ini diklasifikasikan ke dalam 5 kategori sebagai
berikut):
Severity Descripti
on or ill‐health
Not likely to cause injury
Negligible Tidak mungkin menyebabkan cedera atau gangguan
kesehatan
Injury or ill‐health requiring first‐aid only
Minor (includes minor cuts and bruises, irritation,
ill‐health with temporary discomfort).
Cedera atau gangguan kesehatan yang memerlukan
pertolongan pertama saja (termasuk luka kecil
dan memar, iritasi, sakit-kesehatan dengan
ketidaknyamanan sementara).
Injury requiring medical treatment or ill‐health
leading to disability (includes lacerations,
burns, sprains, minor fractures, dermatitis,
Moderate
deafness, work‐related upper limb disorders).
Cedera yang membutuhkan perawatan medis atau
kesehatan yang buruk menyebabkan cacat (termasuk
luka, luka bakar, keseleo, patah tulang kecil,
dermatitis, tuli, gangguan ekstremitas atas yang
berhubungan dengan pekerjaan).
Serious injuries or life‐threatening
Major occupational disease (includes amputations,
major fractures, multiple injuries,
occupational cancer, acute poisoning).
Fatality, fatal diseases or multiple major
Catastrophic Cedera serius atau penyakit akibat kerja yang
injuries.
mengancam jiwa (termasuk
Fatality, penyakit amputasi,
fatal atau patah
beberapa lukatulang
berat.
besar, beberapa luka-luka, kanker kerja,
keracunan akut).
PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE
Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 17 of 27

Note: As the severity of the hazard refers to the intrinsic or


inherent nature of the adverse effect (eg. Amputation or fatal
injury) that may result from the hazard, it does not depend on
the controls in place. Therefore, in assigning the severity
level, the existing control should not be taken into account.

(Catatan: Sebagai keparahan bahaya mengacu pada sifat intrinsik


atau melekat dampak buruk (misalnya Amputasi atau cedera fatal)
yang mungkin timbul dari bahaya, tidak tergantung pada kontrol
di tempat. Oleh karena itu, dalam menentukan tingkat keparahan,
kontrol yang ada tidak bolehb diperhitungkan).

Likelihood of Occurrence/ Kemungkinan Kejadian

Likelihood of occurrence of an incident or ill‐health is also


classified into 5 categories as below:

(Kemungkinan terjadinya insiden atau gangguan kesehatan juga


diklasifikasikan ke dalam 5 kategori sebagai berikut) :

Likeliho Descri
Remote
od ption
Not expected to occur but still possible.
Tidak diharapkan terjadi tetapi masih mungkin
Probable Not likely to occur under normal
circumstances.
Tidak mungkin terjadi dalam keadaan normal.
Occasional Possible or known to occur.
Kemungkinan atau diketahui terjadi.
Periodic Common occurrence.
Kejadian umum.
Frequent Continual or repeating experience.
Kejadian yang terus-menerus atau berulang .

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 18 of 27

To minimize the subjectivity of estimating likelihood, in


addition to looking at existing controls, the following
sources of information should be considered:

(Untuk meminimalkan subjektivitas memperkirakan kemungkinan,


selain melihat kontrol yang ada, sumber-sumber informasi
berikut harus dipertimbangkan) :

 Past incident and incident records


(Kejadian dan insiden catatan masa lalu)

 Relevant published literature


(Literatur relevan yang diterbitkan)

 Industry practice and experience


(Praktek Industri dan pengalaman)

Risk Level/ Level resiko


Upon established of the severity and likelihood, the risk
level can be determined using a risk matrix. The risk level
may be as low, medium or high and is at the intersection of
the severity row and likelihood column.

(Setelah mapan keparahan dan kemungkinan, tingkat risiko


dapat ditentukan menggunakan matriks resiko. Tingkat risiko
mungkin sebagai rendah, sedang atau tinggi dan di
persimpangan dari baris dan kolom keparahan kemungkinan).

To determine the risk level, a 5 x 5 risk matrix has been


adopted as below:

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 19 of 27

Likelihood
Remote Probab Occasio Period Freque
Severity le nal ic nt
Catastrophic Medium Medium High High High
Major Medium Medium Medium High High
Moderate Lo Medium Medium Medium High
Minor w
Lo Lo Medium Medium Medium
Negligible w
Lo w
Lo Lo Medium Medium
w w w
5.6 Step 3 Risk Control / Pengendalian resiko
Based on the risk level determined, risk controls should be
selected to reduce the risk level to an acceptable level.
This can be achieved by reducing the Severity and/or
Likelihood.

As indicated in the risk matrix, when the risk level is


“High”, effective and practicable risk controls shall be
implemented to bring down the “High” risk level to at least
“Medium” risk level. No work activity shall be allowed to
carry out when the risk level is “High”. The acceptability
of risk and recommended actions for different risk levels,
which can be used to guide the selection of risk controls.

(Berdasarkan tingkat risiko yang ditentukan, pengendalian


risiko harus dipilih untuk mengurangi tingkat risiko ke
tingkat yang dapat diterima. Hal ini dapat dicapai dengan
mengurangi Severity atau Kemungkinan. Sebagaimana
ditunjukkan dalam matriks risiko, ketika tingkat risiko
adalah "tinggi", efektif dan praktis pengendalian risiko
harus dilakukan untuk menurunkan "Tinggi" tingkat risiko
menjadi setidaknya "Medium" tingkat risiko).

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 20 of 27

(Tidak ada aktivitas kerja diizinkan untuk dilaksanakan


ketika tingkat risiko adalah "tinggi". Penerimaan risiko dan
tindakan yang dianjurkan untuk tingkat risiko yang berbeda,
yang dapat digunakan untuk memandu pemilihan pengendalian
risiko).

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 21 of 27

Risk Level Acceptability Recommended Actions


of Risk  No additional risk control measures
may be needed.
Tidak ada tindakan pengendalian
risiko tambahan diperlukan.
 However, frequent review and
monitoring of hazards are
Acceptable required to ensure that the risk
Low level assigned is accurate and
(Dapat
(Rendah) does not increase over time.
diterima)
Namun, tinjauan dan pemantauan
bahaya yang diperlukan untuk
memastikan bahwa tingkat risiko
ditugaskan akurat dan tidak
meningkat seiring waktu.

 A careful evaluation of the hazards


should be carried out to ensure that
the risk level is reduced to ALARP
within a defined time period.
Evaluasi yang cermat terhadap bahaya
harus dilakukan untuk memastikan
bahwa tingkat risiko berkurang untuk
ALARP dalam jangka waktu yang
ditetapkan.
 Interim risk control measures, such
Tolerable as administrative controls or PPE,
Medium
(Dapat may be implemented while longer
(Sedang)
ditoleransi) term measures are being established.
Langkah-langkah pengendalian risiko
Interim, seperti kontrol
administratif atau PPE, dapat
diimplementasikan sementara langkah-
langkah jangka panjang yang sedang
dibangun.
 Management attention is required.
Perhatian manajemen diperlukan.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 22 of 27

 High risk level must be reduced to at


least medium risk level before work
commence.
Tingkat risiko tinggi harus dikurangi
untuk tingkat risiko setidaknya menengah
sebelum dimulai kerja.
 There should not be any interim
risk control measures.
Tak boleh ada langkah-langkah
pengendalian risiko interim.
 Risk control measures should not
High Not Acceptable be overly dependent on PPE or
(Tin (Tidak dapat appliances.
ggi) diterima) Langkah-langkah pengendalian risiko
tidak boleh terlalu tergantung pada
PPE atau peralatan.
 If practicable, the hazard should be
eliminated before work commences.
Jika memungkinkan, bahaya harus
dihilangkan sebelum pekerjaan dimulai.
 Immediate management intervention is
required before work commence.
 Intervensi pengelolaan Segera diperlukan
sebelum dimulai kerja.

It is essential for risks to be eliminated or reduced “at


source”. If a risk cannot be controlled completely by
engineering measures, it is necessary to protect the
employees by administrative control or personal protection.

(Hal ini penting untuk menghilangkan atau mengurangi resiko


"pada sumbernya". Jika risiko tidak dapat dikontrol sepenuhnya
oleh langkah-langkah rekayasa, perlu untuk melindungi karyawan
dengan kontrol administratif atau perlindungan pribadi).

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 23 of 27

The risk control can be accomplished by Hierarchy of


Control:

Controls Examples
Elimination Design and method changes
Eliminasi Perubahan Desain dan metode
Replace hazard with a lower risk
Substitution material/substance
Substitusi Ganti bahaya dengan bahan resiko / zat
yang lebih rendah
Isolation of hazards, barrier, modify of
Engineering
equipment
Control
Isolasi bahaya, penghalang, memodifikasi
Pengendalian teknik
peralatan
Permit‐to‐Work, training, qualification
Administrative schemes, material approval, scheduling of
Control work
Pengendalian Izin bekerja, pelatihan, skema
administrasi kualifikasi, persetujuan material,
penjadwalan pekerjaan
Protective equipment; safety shoe, helmet,
Personal Protective safety glass
Equipment Alat Alat pelindung; sepatu safety, helm, kaca
pelindung diri pengaman

5.7 Step 4: Approval and Record of Risk Assessment / Persetujuan


dan catatan penilaian resiko

All Risk Assessment shall be approved by the respective Head of


Department. All risk assessment conducted shall be documented
in Risk Assessment form and keep for at least 5 years. A
Register of Risk Assessment conducted shall be maintained and
updated.

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 24 of 27

(Semua penilaian resiko harus disetujui oleh Kepala Departemen


masing-masing. Semua penilaian risiko yang dilakukan harus
didokumentasikan dalam bentuk Penilaian Risiko dan terus selama
minimal 5 tahun Sebuah penilaian resiko yang dilakukan harus
dipelihara dan diperbarui).

5.8 Step 5: Communicate and Implementation of Risk Assessment /


Berkomunikasi dan Penerapan penilaian resiko
Prior to work commence, Risk Assessment shall be
communicated to any person at work who exposed to the risk
associated in the process or work activity, such as:
(Sebelum bekerja dimulai, Penilaian Risiko harus
dikomunikasikan kepada setiap orang di tempat kerja yang
terkena risiko yang terkait dalam proses atau pekerjaan
kegiatan , seperti) :

 The nature of risk involved


(Sifat risiko yang terlibat)

 The control measures put in place


(Langkah-langkah pengendalian diberlakukan)

 The safe work procedures implemented


(Prosedur kerja yang aman dilaksanakan)

There are various forms of communication that could be


harnessed to communicate the risks. They may include:

(Ada berbagai bentuk komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk


mengkomunikasikan risiko, termasuk) :

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 25 of 27

 Verbal, e.g. toolbox meeting, WSH committee meeting


(Verbal, misalnya Pertemuan toolbox, pertemuan komite WSH)

 Non-Verbal, e.g. demonstration, lead by example


(Non - Verbal , misalnya demonstrasi, memimpin dengan
contoh)

 Written, e.g. WSH policies, WSH circulars, SOPs


(Ditulis, misalnya Kebijakan WSH, edaran WSH, SOP)

 Signage and warnings


(Tanda atau Peringatan)

The attendance record for the Risk Assessment briefing shall


be maintained and kept for at least 6 months. The control
measures identified in the Risk Assessment shall be
implemented prior to work commencement./ Where additional
control measure is needed, such control measure shall be
recorded in “Additional Control Measure” and the person
responsible for the implementation shall be recorded in
“Implementation Person” column with the indication of time of
implementation in the “Due Date” column. Additional control
measures are to be closely monitored to ensure its
effectiveness.

(Catatan kehadiran untuk briefing Risk Assessment harus


dipelihara dan dijaga selama minimal 6 bulan. Langkah-langkah
pengendalian yang diidentifikasi dalam Penilaian Risiko
dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan. Dimana tindakan

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 26 of 27

pengendalian tambahan yang diperlukan, tindakan pengendalian


tersebut akan disimpan di "Tambahan Ukur Control" dan orang
yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan akan disimpan di
"Implementasi Person" kolom dengan indikasi waktu pelaksanaan
dalam "Due Date" kolom. Langkah-langkah pengendalian tambahan
harus dimonitor untuk memastikan efektivitasnya).

5.9 Step 6: Review of Risk Assessment / Ulasan dari penilaian


resiko
Risk Assessment shall be review at least once every 3 years
or whenever there are: (Penilaian Risiko ini akan di tinjau
setidaknya sekali setiap 3 tahun atau setiap kali ada):

5.9.1 Changes in processes or work activities


(Perubahan dalam proses atau aktivitas kerja)

5.9.2 Legal requirement changes


(Perubahan persyaratan Hukum)

5.9.3 Incident occurrences


(Insiden kejadian)

5.10 Management of Change / Perubahan Manajemen


Should there be change in Legal / Management / Organization
/ Equipment & Tools / Facilities, prior to the introduction
of such change, the organization shall identify the WSH
hazards and risks associated with the changes. The

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg
Doc. No.
SP-05-HIRADC
Revision 02

Page: 27 of 27

appropriate risk assessment shall be conducted and recorded


accordingly.

(Harus ada perubahan dalam Hukum / Manajemen / Organisasi /


Peralatan & Alat / Fasilitas, sebelum pengenalan perubahan
tersebut, organisasi harus mengidentifikasi bahaya WSH dan
risiko yang terkait dengan perubahan. Penilaian risiko yang
tepat harus dilakukan dan dicatat dengan tepat).

6.0 Reference / Referensi.

 Indonesian Law (Undang-undang Indonesia)


 Safety Law No. 1 Year 1970 (Undang-undang No. 1 Tahun 1970)
 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja based on PP
50 Tahun 2012
 QP 6300 – M Rev.05 Maintenance, Exhibit-3 Rev.00
Tools/Equipment/Machinery List
 Risk Assessment

PT. MENCAST OFFSHORE AND MARINE


Jln. Brigjen Katamso KM 6,5 Tanjung Uncang Batam, Indonesia.
Telp : +62 778 395 274 Fax: +62 778 395289
Website: http://www.mencast.com.sg

You might also like