You are on page 1of 2

Diskusi.

Kamis, 15 September 2022, 02:46

Jumlah balasan: 11

Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut ini…!

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini (mulai 2015), terjadi pergeseran pola konsumsi
masyarakat menuju leisure economy. Leisure economy ditunjukkan dari situasi yang ada di masyarakat
yang saat ini lebih tertarik menggunakan uangnya untuk kegiatan yang memberikan pengalaman
menyenangkan seperti liburan, santai, enjoy life dll. BPS pada tahun 2015 menggolongkan komponen
yang termasuk leisure adalah hotel, restoran, rekreasi dan kegiatan kebudayaan yang terus
menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan ekonomi leisure karena masyarakat mulai
menyadari bahwa menikmati hidup dapat dilakukan bersamaan dengan aktivitas ekonomi produktif.
Aktivitas leisure sangat identik dengan aktivitas konsumsi. Perkembangan Leisure economy di trigger
oleh berkembangnya internet of thins (IoT) dan digitalisasi. “Traveloka effect” menyebabkan disrupsi
sehingga posisi travel agent sebagai PERANTARA dalam kondisi “dying”. Yuswohady (2018)
menjelaskan ada 4 alasan orang tidak menggunakan travel agent: harga mahal, tidak perlu melakukan
pemesanan, tidak ada travel agent yang eksis dan lebih murah tanpa menggunakan travel agent.

Jika Anda adalah “KONSULTAN PEMASARAN” yang diminta oleh travel agent untuk mengatasi
penurunan bisnisnya, strategi apa yang saudara dapat sarankan?

Jawaban:

Strategi yang dapat saya sarankan untuk menghadapi kasus diatas adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Keuanggulan dan Kelemahan dari Travel Agent yang sedang bersaing tersebut.
Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan, maka Travel Agent akan dapat mengevaluasi diri dan
memutuskan hal apa yang prioritas untuk dilakukan.

2. Memperbaiki diri. Maksudnya adalah memperbaiki organisasi dari kelemahan-kelemahan yang


selama ini terjadi pada organisasi. Dengan melakukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus
diharapkan terbentuk organisasi yang lebih matang dan solid dalam menghadapi tantangan.

3. Mulai menciptakan, mencari dan menentukan segmentasi pasar yang potensial. Hal ini penting
mengingat segmentasi pasar kadang dapat diciptakan, dan bukan hanya dapat direbut dari competitor.

4. Mengedukasi Konsumen dengan membuat iklan yang sesuai dengan segmentasi secara rinci dengan
tawaran-tawaran yang menarik dengan menggunakan berbagai media cetak dan elektronik.

5. Fokus pada Produk. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya sebagai berikut :

a. Tawarkan destinasi yang berbeda, yang hanya dapat ditempuh dengan alat transportasi
multimoda yang tidak dapat dilayani oleh kompetitor ( Traveloka ).

b. Tawarkan paket perjalanan secara lengkap dengan biaya kompetitif.

c. Tawarkan jenis penginapan yang menarik.


d. Tawarkan jenis-jenis alat transportasi yang unik.

e. Tawarkan konsumsi yang sesuai dengan selesa konsumen.

f. Tawarkan kemudahan akomodasi lainnya seperti, antar jemput dari rumah, jasa angkut

barang-barang pribadi, asuransi, jaminan keamanan diri dan barang pribadi

6. Pengembangan SDM yang terlatih. Seringkali faktor penentu keberhasilkan Travel Agent ditentukan
oleh faktor SDM, Baik SDM yang bertugas pada saat pemasaran, atau SDM yang bertugas di lapangan /
operasional. Sebaik apapun yang ditawarkan oleh Travel Agent, apabila dilayani oleh SDM yang kurang
baik dalam penyampaikan, sikap, dan attitude, maka kemungkinan akan mengakibatkan Konsumen
enggan membeli atau menggunakan jasanya.

You might also like