You are on page 1of 2

Kelompok SMAS Labschool UPI

Topik 4
Ruang kolaborasi pemahaman peserta didik

1. Apa yg dimaksud dengan teaching at the right level?


jawab : Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak
mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah
yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya.

2. Mengapa capaian pembelajaran dirumuskan per fase?


jawab : Peserta didik tidak terikat pada tingkatan kelas, namun disesuaikan berdasarkan
kemampuan peserta didik yang sama atau disebutkan dengan fase. Setiap fase,
ataupun tingkatan tersebut mempunyai capaian pembelajaran yang harus dicapai.
Proses pembelajaran peserta didik akan disusun mengacu pada capaian pembelajaran
tersebut, namun disesuaikan dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya

3. Apa yang anda pahami capaian pembelajaran?


Jawab: Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran minimal yang
harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan PAUD hingga SMA. CP memuat kumpulan
kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif. CP merupakan hasil
peleburan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar.

4. Mengapa perlu capaian pembelajaran?


Jawab: Karena capaian pembelajaran dapat dijadikan acuan standar kompetensi pada
pembelajaran paradigma baru.

5. Apa yang dimaksud menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan belajar
yang ada?
Lingkungan belajar menjadi hal yang berpengaruh terhadap pembelajaran siswa, namun
situasi belajar merupakan hal yang sulit dikontrol oleh guru. Lingkungan belajar yang
kondusif menjadi faktor penting untuk memaksimalkan kesempatan belajar bagi anak.
Karena ketika situasi lingkungan belajar tidak kondusif, siswa akan sulit untuk terfokus
pada pembelajaran. Selain itu, penyesuaian pembelajaran dengan situasi dan
lingkungan belajar juga bisa dimanfaatkan sebagai fenomena atau pendekatan agar
siswa lebih termotivasi jika fenomenanya “dekat” dengan siswa.

6. Apa itu capaian pembelajaran setiap fase?


Capaian Pembelajaran setiap fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga
peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi.
Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian, kebutuhan, dan gaya
belajar siswa. Pada setiap akhir fase, terdapat kompetensi yang sama yang harus
dicapai oleh peserta didik, namun alur untuk mencapai akhir fase tersebut yang
berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan belajar, karakteristik, dan perkembangan
peserta didik yang beragam.

7. Bagaimana cara membuat capaian pembelajaran?


CP dituliskan dalam bentuk paragraf yang mampu menjelaskan keterkaitan antara
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum secara jelas dan utuh sebagai suatu
kesatuan utuh yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pembelajaran serta
menggambarkan apa yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran.

8. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran?


Cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang
disesuaikan tingkat pencapaian siswa (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai
dengan fase perkembangan anak) :
1) Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk
belajar.
2) Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang
dewasa (dalam jumlah yang terbatas).
3) Ciptakan kebiasaan saling menghargai dalam ruang kelas sehingga anak juga belajar
untuk menghormati dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu
menghargai kelebihan-kelebihan tiap orang.
4) Berikan anak-anak kesempatan untuk bermain bersama, mengerjakan tugas dalam
kelompok kecil, berbicara dengan teman-temannya atau orang dewasa. Melalui
hal-hal tersebut anak belajar bahwa kelebihan dan minatnya berpengaruh terhadap
kelompoknya.
5) Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas
dengan leluasa namun juga menyediakan tempat dimana mereka dapat beristirahat.
6) Berikan anak keleluasan untuk belajar dengan berbagai cara tetapi sediakan juga
kegiatan yang terjadwal dan rutin.
7) Gunakan metode mengajar yang tepat.
8) Ciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang
kecerdasan.
9) Gabungkan bermacam-macam pengalaman, material dan strategi mengajar dalam
menyusun kurikulum disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang dipunyai
anak sebelumnya, tingkat kematangan, gaya belajar, kebutuhan, dan minatnya.

Referensi:
Sufyadi dkk. 2021. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD, MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.

You might also like