You are on page 1of 12

MANAJEMEN ANESTESI REGIONAL PADA PASIEN

GANGREN PEDIS ER CRURIS SINISTRA EC PAD EC


SUSPEK TROMBOEMBOLI UNTUK MENCEGAH
PHANTOM LIMB PAIN

CASE REPORT I

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Anestesiologi
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Oleh :
Muhammad Zidni Fatayan, dr.

Pembimbing:

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023
MANAJEMEN ANESTESI PADA PASIEN GANGREN PEDIS
ER CRURIS SINISTRA EC PAD EC SUSPEK
TROMBOEMBOLI

Abstrak

Blok AV total merupakan kasus yang jarang terjadi dan berpotensi menimbulkan
masalah serius pada kehamilan.1 Pasien dengan gangguan blok jantung kongenital
sangat jarang terjadi, insidensinya kemungkinan 1 dari 22.000 kelahiran dengan
keterlibatan gangguan struktural

Seorang wanita usia 24 tahun dengan Total Av Block dikonsulkan untuk


dilakukan operasi seksio sesarea. Sebelum dilakukan tindakan pasien dilakukan
pemasangan temoprary pacemaker. Pada pasien ini dilakukan anestesi spinal.
Intraoperatif pasien didapatkan hemodinamik stabil dengan tekanan sistol
terendah 93 mmHg dan diastol terendah 71 mmHg . Pasca operasi pasien dirawat
di ruangan semi intensif.

Av blok dapat menimbulkan risiko anestesi yang sangat signifikan. Untuk itu, ahli
anestesi memainkan peran penting dalam manajemen pasien hamil dengan Av
blok.

Kata kunci : Anestesi, TAVB, Total Av Block dalam kehamilan

1
BAB I

PENDAHULUAN

2
BAB II

DESKRIPSI KASUS

Identitas

 Nama : Ny. JJ

 No. RM : 000212xxxx

 Umur : 49 tahun

Anamnesis

Pasien dikonsulkan oleh TS bedah vascular untuk dilakukan tindakan

trombektomi dan amputasi above knee. Riwayat operasi sebelumnya tidak ada.

Riwayat alergi dan penyakit penyerta lainnya tidak ada.

Riwayat makan minum terakhir 12 jam sebelum tindakan operasi.

Pasien dengan keluhan kaki kiri kehitaman sejak 1 bulan yang lalu. Pasien

mendapatkan terapi Heparin 900U/jam yang sudah dihentikan 8 jam preoperasi

Demam, sesak napas, batuk, pilek disangkal.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : GCS 15 E4 M6 V5

Berat badan : 90 kg

Tinggi badan : 155 cm

Tekanan darah : 121/81 mmHg

3
Nadi : 112 kali per menit

Respirasi : 20 kali per menit

Saturasi O2 : 99% dengan udara bebas

Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

pupil bulat isokor diameter 3 mm/3 mm, RC +/+

Leher : mobilitas leher baik

Thoraks : bentuk dan gerak simetris

Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung : bunyi jantung S1 S2 murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2”, kaki kiri kehitaman

NRS score : 4/10

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Pra Operasi Tanggal 29/3/2023

Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit


11,7 36,2 18.350 309.000
PT aPTT INR GDS
12,3 26,6 0,85 95
Natrium Kalium Ureum Kreatinin
139 4.5 15,7 0,72
Rapid Antigen SARS CoV-2
Negatif

4
Assesment

• Gangren Pedis et cruris Sinistra ec PAD ec suspek tromboemboli ( Acute lim

b ischemic Rutherford grade III) dengan faktor risiko merokok dan Obesitas

• ASA III E

Planning

Lanjutkan puasa

Head up 30 derajat

Observasi tanda-tanda vital dan kesadaran

Maintanance RL 130 cc / jam

Rencana tindakan anestesi Epidural

Rencana post operasi ruang rawat biasa

Pra Induksi

• Kesadaran : compos mentis

• Tekanan darah : 124/85 mmHg

• Nadi : 114 kali per menit

• Pernafasan : 22 kali per menit

• Saturasi O2 : 98% dengan nasal cannule 3 liter per menit

Induksi

5
Dilakukan teknik regional epidural dilakukan penusukan setinggi L3 – L4 dengan

jarum Touhy 18 G. Kemudian diberikan Bupivacaine 0,5% secara incremental

sebanyak 4cc – 4cc – 4cc. Tercapai blok setinggi T10. Maintenance dengan

bupivacaine 0.5% sebanyak 4 cc secara intermiten setiap jam.

Durante Operasi

Tekanan darah sistolik : 101-120 mmHg

Tekanan darah diastolik : 62-78 mmHg

Laju nadi : 84-104 kali/menit

Saturasi O2 : 97-99% dengan O2 nasal kanul 3 L/m

Perdarahan : 700 cc

Carian : Kristaloid 1500 cc

Koloid 500cc

Tranfusi : PRC 215 cc

Urin output : 80-80-100 cc/jam

Operasi berlangsung selama 2 jam 30 menit

Pasca Operasi

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah: 124/82 mmHg

Nadi : 90 kali per menit

Respirasi : 20 kali per menit

Saturasi O2 : 99% dengan nasal kanul 3 liter per menit

6
Instruksi Pasca Operasi :

- Observasi kesadaran, tanda-tanda vital dan tanda pendarahan

- Monitoring urine output, target 0,5-1 ml/kgBB/jam

- Head up 30 derajat

- Suplementasi oksigen 3 liter per menit nasal kanul

- Pasien tidak dipuasakan

- Bupivacaine 0,125% drip via epidural 3ml/jam

- Pasien sudah pindah ke Ruangan Biasa

7
BAB III

PEMBAHASAN

Pada pasien yang telah dilakukan amputasi, seringkali pasien masih

merasakan sensasi pada tempat amputasi dan bagian dari anggota tubuhnya.

Sensasinya bervariasi dari rasa kesemutan, tajam, pegal hingga sensasi nyeri yang

hebat.1 Phantom limb pain adalah nyeri yang dirasakan oleh seseorang yang

anggota geraknya sudah tidak ada, gejala ini muncul pada 50 hingga 80% pasien

post amputasi.2

Phantom limb pain mungkin berhubungan dengan nyeri sebelum amputasi.

Jensen et al dan Nikaljsen et al melaporkan bahwa phantom limb pain lebih sering

terjadi pada nyeri sebelum amputasi. Pada penelitian yang dilakukan Katz an

Melzack melaporkan bahwa pasien dengan phantom limb pain menggambarkan

nyeri seperti nyeri sebelum dilakukan amputasi secara kualitas dan lokasi.2

Pada pasien yang kami lakukan sebelumnya mengeluhkan nyeri pada kaki

kiri dengan NRS score 4/10 tanpa menggunakan analgetik. Pasien sudah

mengeluhkan nyeri dan kebiruan pada kaki semenjak 1 minggu sebelum masuk ke

Rumah sakit. Pasien mendeskripsikan nyeri kaki nya dengan nyeri tumpul seperti

ditiban benda berat pada area punggung kaki. Setelah dilakukan tindakan anestesi

epidural intra dan post operasi pasien tidak merasakan nyeri yang sama pada

bagian kaki yang di amputasi.

8
9
BAB IV

KESIMPULAN

10
DAFTAR PUSTAKA

11

You might also like