Professional Documents
Culture Documents
Kel 6 - Metode Dan Kurikulum PWG
Kel 6 - Metode Dan Kurikulum PWG
Tingkat/Jurusan :IV-B/Teologia
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi atau Bahan Ajar
3. Metode Pembelajaran
I. Pendahuluan
Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada
penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Kehidupan bersama itu
dibentuk oleh orang-orang yang atas pertolongan Roh Kudus menerima
dengan percaya terhadap penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Pengertian demikian menunjukkan bahwa Gereja memiliki segi ilahi dan segi
manusiawi. Segi ilahi Gereja adalah sebagai buah penyelamatan Allah, maka
Pemilik dan Penguasa Gereja adalah Allah. Segi manusiawi Gereja adalah
sebagai kehidupan bersama religius, yang oleh pertolongan Roh Kudus
diciptakan dan diselenggarakan secara lembagawi oleh manusia. Semua
pelayanan gereja adalah pembinaan warga gereja agar mampu melaksanakan
tugas panggilan Tuhan. Pembinaan merupakan usaha gereja untuk
mendewasakan warga gereja. agar melalui proses belajar dan mengalami
perubahan diri yang terus menerus. warga gereja mau dan mampu bersaksi,
bersekutu dan melayani di tengah-tengah gereja dan masyarakat. Dalam sajian
ini, kita akan membahas tentang konsep kurikulum dalam pembinaan warga
gereja.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Kurikulum Secara Umum
Kurikulum dapat diartikan sebagai rencana kegiatan belajar yang
ditempuh peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah ini berasal
dari kata curere (Latin), yang berarti pacuan kuda, ada garis awal dan ada
tujuan serta garis akhir. lintasan yang ditempuh pelari dalam pertandingan,
dari awal hingga akhir. Dalam konteks sekolah, kurikulum berarti
keseluruhan kegiatan belajar yang ditempuh anak didik oleh bimbingan
peserta didik, guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Tujuan ini luas
cakupannya dan termasuk peningkatan pengetahuan. perubahan sikap.
pengembangan keterampilan.1 Kurikulum adalah alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai acuan di dalam
pelaksanaan pendidikan.2Kurikulum juga merupakan perangkat pendidikan
jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat.3
II.2. Pengertian Pemuda
Dalam kosa kata bahasa Indonesia pemuda dikenal dengan sebutan
generasi muda dan kaum muda. Dengan pengertian yang lebih khas kaum
muda memiliki defenisi yang beragam. Peran kaum muda menjadi
perhatian berbagai kalangan dan banyak kesempatan baik individu,
masyarakat, organisasi, para pendidik, hingga pemerintah. Selain daripada
itu pemuda sering diindentikan dengan beberapa hal yang berkaitan
dengan potensi, tanggungjawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri
dan cita-cita pemuda. Peran kepemudaan perlu dikembangkan sesuai
dengan karakeristik pemuda yang memiliki semangat juang, sifat kritis,
idealis, inofatif, progresif, dinamis tanpa meninggalkan akar budaya
bangsa Indonesia yang tercermin dalam khebinekaan Tunggal ika.4
Pemuda identik, dengan sosok individu berusia produktif dan
mempunyai karakter khas spesifik berjiwa revolusioner, memiliki rasa
optimis kuat, berpikir progressive dan memiliki moralitas. Sebaliknya,
pada pihak tertentu kelemahan mencolok dari pemuda adalah control diri
(dalam artian mudah emosional). Sementara pihak lainnya, kelebihan
pemuda paling menonjol ingin perubahan, baik berupa perubahan sosial
1
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), 9-10.
2
Lismina, Pengembangan Kurikulum Di Sekolah dan Perguruan Tinggi (Jawa Timur: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018), 1.
3
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 74.
4
Noer Fajrieansyah, Pemimpin Mimpi Muda, Tua Nyata, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019), 57
maupun kultural, ingin tampil menjadi pelopor perubahan. Peran penting
dari seorang pemuda terletak pada kemampuan melakukan perubahan,
menjadi indikator keberhasilan gerakan perada, berdaya powering sangat
kuat sehingga terkadang membuat orang lain cemas. Pada pihak tertentu,
kekuatan begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja lebih produktif.
Keingintahuan sepadan dengan cita-cita untuk melakukan perubahan,
berjiwa optimis sesaat, dan berharap masa depan akan lebih baik."5
II.3. Peran Pemuda Bagi Bereja
Pemuda adalah orang yang dibaptis, yang sudah angkat sidi dan
diberkati melalui firman Allah yang diterimanya di dalam gereja. Ia
dididik di gereja dan dibesarkan disana. Sudah seharusnya pemuda
memiliki keaktifan yang dibangkitkan di dalam gereja adalah bakat
kepatuhan sendiri, baik secara langsung dari dirinyya sendiri, maupun
secara tidak langsung dan itu diperolehnya dari asuhan orang tua dan dari
majelis jemaat.6 Pemuda di dalam gereja bukan saja sebagai anggota yang
hanya datang ke gereja tanppa berbuat apa-apa. 7 Tetapi pemuda memiliki
peran penting dalam kedudukannya selain dari keaktifan di struktur
organisasi gereja serta sosialisasinya yang matang, keunggulan dari
pemuda adalah mau membantu dan bekerja sama Rm. 8:14 “Semua orang,
yang dipimpin Roh Allah menyinari mereka.8
Pemuda sebagai penerus masa depan gereja berperan aktif dan saling
bekerja sama untuk melakukan setiap tugas panggilan gereja untuk
mewujudkan kasih Tuhan yang mamapu mempersatukan satu dengan yang
lainnya. Dalam hal ini,, pemuda sehati sepikir dan sepenanggungan di
dalam melayani Tuhan. tidak ada saling membedakan namun
menghilangkan perbedaan yang ada. Agar dengan persekutuan pemuda
dapat dilihat kedudukan pemuda di gereja adalah untuk menjadi satu di
dalam kasih Tuhan.
II.4. Pembinaan Warga Gereja Dalam Pelayanan Pemuda
Pembinaan Warga Gereja dalam Pelayanan Pemuda yaitu Gereja harus
merancang sebuah pembinaan yang membantu pemuda untuk memenuhi
5
Hasudungan Simatupang, Pengantar Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: ANDI, 2020), 153
6
A. A. Sitompul, Di Pintu Gerbang Pembinaan Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 65-66.
7
Philip Tangdilintin, Pembinaan Gereja Muda Visi dan Latihan (Jakarta: OBOR, 1984), 37.
8
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 127.
kebutuhan tersebut. Pembinaan-pembinaan pada pemuda gereja harus
memiliki tujuan yang Alkitabiah.9 Tujuan tujuan yang dimaksudkan yaitu
penginjilan, persekutuan, ibadah, pemuridan dan pelayanan. Tujuan-tujuan
ini merupakan komponen penting dalam pembinaan pemuda sebagai dasar
untuk merancangkan kurikulum yang efektif.
Pertama, penginjilan adalah hal hal yang berkaitan dengan
membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus pada mereka yang belum
memiliki hubungan pribadi dengan-Nya. Pada prakteknya, penginjilan
kurang diekspresikan sebagai salah satu tujuan dalam pembinaan pemuda
karena penginjilan merupakan tugas yang tidak mudah dan dianggap
sebagai ancaman untuk tidak diterima bagi pemuda yang berpartisipasi di
dalamnya. Kedua, berbeda dengan penginjilan yang dianggap sebagai
tujuan yang lemah, persekutuan biasanya menjadi tujuan utama dalam
pembinaan pemuda. Pada dasarnya Allah tidak ingin orang-orang Kristen
hidup menyendiri, tetapi hidup dan memusatkan perhatian dalam
persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya yang dikenali sebagai
tubuh Kristus. Ketiga, Ibadah didefinisikan sebagai perayaan kehadiran
Allah dan memuliakan-Nya melalui gaya hidup setiap individu. Ibadah
diekspresikan dalam beberapa cara, seperti berdoa, puji-pujian yang
dinaikkan melalui nyanyian, mendengarkan Firman Allah, memberi
persembahan, baptis, bersaat teduh dan mengambil bagian dalam
Perjamuan Kudus. Keempat, pemuridan adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kegiatan membangun atau menguatkan
orang-orang percaya dalam pergumulan mereka menjadi seperti Kristus.
Pemuridan dapat juga dikatakan sebagai proses seumur hidup yang dipakai
oleh Allah untuk membawa para pemuda pada kedewasaan dalam Kristus.
Tujuan terakhir, pelayanan didefinisikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dengan kasih. Ketika tujuan pembinaan pemuda diterapkan,
maka akan dihasilkan para pemuda tidak hanya mampu membuat
program-program saja akan Tetapi yang mau untuk melayani.
Tujuan-tujuan diatas merupakan hal yang penting dalam proses
perancangan kurikulum karena tujuan merupakan penentu arah dari
perkembangan pemuda. Dalam pembinaan pemuda, para pembina harus
9
Doug Fields, Purpose Driven Youth Ministry, (Jawa Timur: Gandum Mas, 2000), 64.
mengetahui tujuan yang akan dipenuhi melalui kurikulum tersebut.
Dengan demikian maka diharapkan pembinaan dapat berjalan dengan baik
dan maksimal.
Dalam mencapai tujuan ini, pembinaan pemuda gereja harus dirancang
dengan mengutamakan hubungan, sumber ide yang kreatif, kekuatan yang
melebihi kepribadian, dan kejelasan tujuan orang-orang yang akan terlibat
dalam kepemimpinan.10 Pembinaan perlu mengutamakan hubungan.
Pembinaan melalui hubungan yang baik dapat membantu menekankan dan
memperkuat komitmen untuk bertumbuh dalam suatu komunitas. Oleh
karena itu sudah seharusnya para pemimpin membangun hubungan yang
baik dengan para pemuda karena hubungan ini membuat pelayanan
menjadi lebih efektif.
Pembinaan memerlukan sumber ide yang kreatif. Inti dari penyusunan
pembinaan yang kreatif yaitu mengenai kemampuan seseorang dalam
menemukan suatu gagasan dan menyesuaikannya dengan situasi. Ada
banyak para pelayan pemuda yang kreatif tetapi tidak efektif. Oleh karena
itu, diperlukan keseimbangan antara kreativitas dan keefektifan di dalam
pelayanan kepemudaan. Dalam menciptakan pembinaan pemuda yang
kreatif, perancang dapat memperhatikan berbagai macam kecerdasan
ganda yang dimiliki oleh setiap individu pemuda.11
II.5. Karakteristik Pembinaan Warga Gereja Bagi Pemuda Secara
Alkitab
Pembinaan dapat dicapai melalui proses belajar mengajar untuk
membawa pemuda kepada tingkat pengertian yang benar akan Firman
Tuhan, sikap dan perbuatan yang sudah diperbaharui akan
menggambarkan kedewasaan kerohanian di dalam persekutuan Kristus.
Maka setiap orang percaya yang sudah lahir baru dan menjadi anggota
keluarga Allah wajib mengikuti pembinaan tanpa ada batas, supaya setiap
orang percaya tidak diombang- ambingkan dalam pengajaran-pengajaran
yang menyesatkan Efesus 4:11, sehingga menghambat pertumbuhan
kerohanian pemuda untuk melakukan pelayanan kelak.
10
Doug Fields, Purpose Driven Youth Ministry, 246.
11
Dien Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan Kreatif dan Menarik, (Yogyakarta: ANDI, 2006), 139.
Wendell smith mengungkapkan 7 cara membina pemuda berdasarkan
karakteristik Alkitab;
1. Memperhatikan para pemuda.
Seorang pembina harus mengekspresikan kasihnya kepada para
pemuda seperti yang terdapat dalam Yesaya 40: 11 yang
mengatakan bahwa Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya,
dipangku-Nya dan dituntun-Nya dengan hati-hati.
2. Mendukung dan membantu pertumbuhan spiritual para
pemuda.
Mazmur 23:2, Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hijau
3. Memberi perlindungan kepada para pemuda.
Yesaya 40:11, Akulah gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombaNya.
4. Memimpin para pemuda.
Para pemuda membutuhkan pahlawan dan teladan yang dapat
mereka contoh, oleh karena itu para pembina pemuda harus
memotivasi para pemuda untuk dapat memiliki gaya hidup Kristen
seperti mereka. Mazmur 23:2b, Ia membibingku ke air yang
tenang.
5. Mengoreksi dan menegur pada saat pemuda melakukan
kesalahan.
Pemimpin harus menerapkan hal tersebut atas dasar kasih.
Mazmur 23:4, gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur
aku.
6. Melakukan kunjungan.
Para pembina pemuda yang ingin mengetahui kebutuhan para
pemuda dalam komunitasnya, harus memberikan perhatian yang
khusus melakukan perkunjungan baik itu di sekolah, dirumah atau
ditempat lainnya. Yohanes 10: 14, Aku mengenal domba-
dombaKu.
7. Mengadakan konseling bagi pemuda.
Para pemuda memerlukan konseling dalam kehidupan mereka.
Para pembina pemuda harus peka dalam hal ini dengan kasih dan
pengajaran melalui Firman Tuhan. Yoh 10:3, untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing- masing menurut namanya
dan menuntunnya keluar.
12
https://text-id.123dok.com/document/oy8x4rk0q-pembinaan-pemuda-majelis-pemuda-dan-pembinaan-
pemuda.html
atom ini, tentang tugas orang Kristen terhadap politik dan soal-soal
internasional, tentang perhubungan antara pria dengan wanita, dan sebagainya.
Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa pimpinan gereja pada pemuda
tak boleh terbatas pada pengajaran secara teori saja, melainkan supaya mereka
belajar mempraktikkan segala pelajaran itu dalam berbagai aktivitas yang
mendatangkan faedah bagi umum.
Pokok-Pokok yang diperbincangkan dalam Kelompok Pemuda yaitu:
1. Mengenai soal-soal iman dan kesusilaan Kristen; apa yang
dipercaya oleh gereja dan bagaimanakah seharusnya penyataan
kepercayaan itu dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengenai persekutuan orang Kristen dalam jemaat dan gerejanya
sendiri, dan dalam hubungan oikumenis yang lebih luas
3. Mengenai penyebaran Injil, baik di dalam negerinya sendiri
(evangelisasi), maupun di antara orang bukan-Kristen di benua lain
(pekabaran Injil, zending)
4. Mengenai tanggungjawab orang Kristen (penatalayanan,
stewardship).13
II.7. Tujuan Pembinaan Warga Gereja Bagi Pemuda
Tujuan Pembinaan Warga Gereja bagi pemuda yaitu gereja memberi
pendidikan dan pimpinan kepada kaum pemuda menghadapi suatu tugas
yang berat tetapi indah dan sangat perlu pula. Gereja harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka tentang isi kepercayaan Injil. Kita harus
memperdalam dan memperluas pengertian mereka tentang Allah Bapa dan
Yesus Kristus, tentang dosa dan anugerah, tentang wujud dan panggilan
gereja, tentang hidup sebagai orang Kristen di dalam dunia ini, dan segala
soal lain yang membingungkan hati kaum pemuda itu. Kita harus
menolong mereka mendapati dan mengenali maksud Tuhan bagi
kehidupan mereka sendiri, supaya mereka memandang hidup mereka
dalam terang kehendak Tuhan itu. Kita harus memberi kesempatan supaya
mereka dapat mengalami persekutuan dengan orang muda lain. Inilah hak
mereka, bahkan suatu kebutuhan yang sungguh-sungguh harus dipenuhi.
Di samping itu haruslah kita memupuk keinsafan dalam batin mereka
13
E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia, 2013), 145-
146.
bahwa persekutuan itu tak boleh dibatasi pada gerejanya sendiri saja. Perse
kutuan pemuda Kristen seharusnyalah bersifat oikumenis pula, supaya
mereka merasa diri tergabung dalam suatu perserikatan yang melewati
batas daerah atau negeri mereka sendiri. Kita dipanggil pula untuk
memberi penerangan kepada orang muda itu mengenai soal-soal politik
dan perekonomian berdasarkan Injil Yesus Kristus; begitu pula mengenai
segala masalah dunia yang hangat.Sangat penting juga kita membuka mata
mereka bagi arti gereja dalam hidup mereka sendiri, supaya mereka ingin
mengambil bagian dalam kebaktian jemaat dan segala aktivitasnya yang
lain.
Wajiblah kita membantu mereka supaya menjernihkan cita-cita dan
sikap mereka terhadap masalah seksual; agar mereka nanti mencapai
pernikahan yang berbahagia dan sehat pula. Hendaknya kita memberi
kesempatan kepada kaum pemuda untuk mela yani sesamanya. Dalam
berbagai-bagai usaha gereja dapatlah mereka menolong pendeta dan
pemimpin lainnya, misalnya dalam Sekolah Minggu, dalam kebak tian
pemuda, dan rupa-rupa usaha sosial.
Dengan demikian mereka dapat disiapkan menjadi pemimpin di
lapangan pekerjaan gereja kemudian. Banyak pemimpin yang diperlukan
oleh gereja, dan organisasi pemudalah yang harus menjadi persemaian
bagi bibit pemimpin baru itu. Justru jikalau gereja benar-benar memikirkan
tentang masa depan, maka ia wajib menujukan segala perhatiannya kepada
PAK bagi kaum pemuda.14
II.8. Materi Atau Bahan Ajar Bagi Pemuda
Bahan Pengajaran Menurut Gereja GBKP :
1. Alkitab
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Alkitab adalah
kumpulan buku-buku yang didalamnya tertulis dan tersimpan adanya
Firman Allah. Pada isi Alkitab itu perlu dipelajari dan diketahui untuk
memahami latar belakang, apa maksud dan tujuan kehendak Allah bagi
manusia dan umtuk menjadi pedoman dan tuntunan hidup bagi orang-
orang yang percaya.
2. Bidang PA Permata GBKP
14
E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia, 2013), 144.
Dalam PA (penelaahan Alkitab) Permata GBKP ini adalah
mengajak pemuda/i untuk memahami apa itu Alkitab dan Firman
Tuhan. Maka dari itu permata GBKP membuat adanya PA agar bisa
berdiskusi dan berbagai pengetahuan untuk Firman Allah dengan
teman sesamanya.
3. Bidang Pembinaan
Pembelajaran yang diterapkan dalam bidang ini adalah
pengembangan metode pelayanan yang lebih kreatif dan ekspresif.
Bentuk-bentuk pelayananya seperti penelaahan Alkitab (PA),
kebaktian minggu pemuda (KMP), retreat dan bilbe camp, pekan
kebaktian pemuda (PKP), kebaktian kebangunan iman, kelompok
tumbuh bersama (KTB), jam doa, pelatihan master of cerremony dan
song leader dan kemah penginjilan pemuda. Semua bidang ini
dilaksanakan dalam bentuk pelatihan bagi klasis-klasis dan renungan-
renungan.
4. Bidang Konsilidasi
Bidang konsilidasi adalah bidang yang mengkordinasi semua
bentuk program kerja yang ada dalam PERMATA (pemuda/i).
Program kerja yang dimaksud seperti: latihan kader, kepimpinan
Kristen (LK3), kunjungan pelayanan, penjemaatan P3RT dan
kelengkapan organisasi, musyawarah/sidang/rapat, pendidikan
peningkatan sumber daya manusia dan pengadaan data base dan pusat
informasi PERMATA.
5. Bidang Partisipasi
Program dalam bidang kerja ini yaitu pembentukan jaringan
kerja antar lembaga, hubungan antar agama-agama (Oikumene dan
Plutalisme), forum studi analisa/kelompok studi, aksi peduli
lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara, aksi sosial dan partisipasi
dalam suka dan duka, pekan olahraga dan pentas seni budaya dan
pelayanan harian.15
Contoh Materi/ Bahan Ajar dari GBKP16
15
Moderamen Gereja Batak Karo Protestan, Garis Besar Pelayanan Gereja Batak Karo Protestan 2010-
2015, (Kabanjahe: Moderamen GBKP), 75-76.
16
Bimbingan PA Permata GBKP, (Kabanjahe: PP Permata GBKP, 2021), 114.
"HUT PERMATA GBKP "
Metode : Sharing
I. Pendahuluan
II. Isi
III. Aplikasi
Bagaimana caranya agar kita mampu semakin sering
berprestasi dan menaburkannya di tempat di mana kita diutus Allah?
Prestasi dapat kita hasilkan dengan ketekunan dan kerja keras. Melalui
suara yang merdu, kepiawaian dalam mencipta harmoni nada, buah
pikir yang cemerlang, sentuhan yang melipur lara, kemampuan
berkomunikasi, keahlian dalam pengelolaan teknologi informasi,
hingga diri yang selalu mau dipakai untuk mengerjakan bagian-bagian
yang dianggap tidak mulia adalah cara kita untuk berprestasi. Apa
yang kita tabur adalah penghayatan yang kita miliki. Ketika kita
menabur prestasi, maka kita juga akan semakin terbiasa untuk
menampilkan "The best version of us". Orang yang berprestasi adalah
orang yang bermanfaat bagi seluruh ciptaan Allah.
IV. Sharing
1. Bentuklah kelompok kecil yang hanya terdiri dari 3-4 orang.
2. Setiap anggota menyebutkan hal apa yang disenangi untuk
dilakukan dan bermanfaat bagi orang lain.
3. Setiap anggota menanggapi secara positif anggota lainnya terkait
nomor 2 dengan menyampaikan apa yang dapat dilakukan rekan
satu kelompoknya tersebut untuk berprestasi dari hal yang ia
senangi
V. Usulan Lagu
1. KEE No. 255:1-4 "Talenta"
2. KJ No. 424:1-4 "Yesus Menginginkan Daku"
3. Bagaikan Bejana Siap Dibentuk
Sumber Lain
https://text-id.123dok.com/document/oy8x4rk0q-pembinaan-pemuda-majelis-
pemuda-dan-pembinaan-pemuda.html