Professional Documents
Culture Documents
Untitled
Untitled
tp
s ://
sul
te
ng
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s ://
sul
te
ng
.b
p
ii
s.
go
.id
INDIKATOR KETENAGAKERJAAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH 2021
ISSN : 2354-7391
No. Publikasi : 72000.2213
Katalog : 2302003.72
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman : x + 77 halaman
Naskah:
.id
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
go
Penyunting:
s.
Gambar Kulit:
ng
Diterbitkan Oleh:
© Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
s ul
Dicetak oleh:
://
-
s
tp
Sumber Ilustrasi:
Flaticon.com
ht
Pengarah :
Drs. Simon Sapary M.Sc.
Penanggung Jawab :
Agus Santoso SST, M.Si.
Editor:
Agus Santoso SST, M.Si.
.id
Pengolah Data :
go
Fima Anggadini SST, M.P.W.
s.
Penulis :
Fima Anggadini SST, M.P.W.
te
s ul
Desain Layout:
://
Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
p
publikasi ini, diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita
.b
Kepala
s ul
s ://
tp
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
Pendahuluan 1
.id
Konsep dan Definisi 5
Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran 11
go
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 17
s.
Kesimpulan 41
s
Lampiran Tabel 45
://
Lampiran Kuesioner 65
s
tp
ht
.id
go
p s.
.b
ng
te
ul
s
s ://
tp
ht
Gambar 5. .id
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Sulawesi Tengah Menurut
Jenis Kelamin, Agustus 2019 - Agustus 2021
16
go
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah, Agustus 2019 -
s.
Gambar 6. 25
Agustus 2021
p
.b
Gambar 8. 30
Sulawesi Tengah, Agustus 2019 - Agustus 2021 (ribu jiwa)
ul
Gambar 9. 31
://
Gambar 10. 35
Sulawesi Tengah, Agustus 2019 - Agustus 2021
ht
.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht
Konsep dasar ketenagakerjaan adalah suatu rencana investasi dan target dari
hasil yang telah direncanakan, atau secara umum merupakan suatu rencana
pembangunan. Setiap kegiatan ekonomi mempunyai daya serap yang berbeda akan
tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam perencanaan pembangunan,
ketenagakerjaan memegang peranan penting karena tanpa tenaga kerja hampir tidak
mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan.
Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah
.id
dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan “self supporting”
go
di segala bidang pemerintahan dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat
s.
mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerahnya sendiri. Dengan kata lain
p
pembangunan daerah adalah dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada.
ng
Sumber daya disini dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan
te
faktor sumber daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada.
ul
komponen pembangunan yang penting di samping sumber daya alam dan teknologi. Laju
s
pembangunan ekonomi tergantung dari kualitas dan jumlah dari tenaga kerja dalam
tp
mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam untuk dijadikan suatu output
ht
produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan (income) bagi daerah dan
tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan data dan indikator
mengenai ketenagakerjaan dalam rangka mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam
pembangunan serta sebagai dasar dalam perencanaan tenaga kerja.
.id
Berbagai kebijakan telah, sedang, dan akan ditempuh oleh pemerintah dalam
go
upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan ini, yang semuanya mengarah pada
s.
peningkatan kualitas tenaga kerja yang didukung dengan penciptaan atau perluasan
p
.b
Publikasi “Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021“ ini
te
pada bulan Agustus 2021. Dalam publikasi ini disajikan data ketenagakerjaan Provinsi
s
Sulawesi Tengah disertai analisis deskriptif dan series data ketenagakerjaan bulan
://
Agustus 2019 - Agustus 2021, untuk mendukung data tersebut agar lebih terarah dan
s
tp
Penyusunan Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021 ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2021.
1. Diketahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2021.
.id
2. Didapatkan satu analisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan
berdasarkan penyajian data di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021.
go
3. Diketahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan
s.
.id
Gambar.1.
go
Diagram Ketenagakerjaan
p s.
.b
PENDUDUK
ng
te
ul
BUKAN USIA
USIA KERJA
KERJA
s
s ://
tp
BUKAN
ANGKATAN
ANGKATAN
KERJA
KERJA
ht
BEKERJA PENGANGGURAN
.id
sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan
go
ekonomi.
s.
5. Punya Pekerjaan Tetapi Sementara Tidak Bekerja adalah keadaan dari seseorang
yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak
p
.b
bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti, menunggu panen, mogok dan
sebagainya.
ng
6. Pengangguran Terbuka terdiri dari mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari
te
pekerjaan, mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka
ul
yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan serta mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi
s
://
(kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih
bersedia menerima pekerjaan (setengah pengangguran terpaksa).
b. Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain (setengah pengangguran sukarela).
8. Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu
sebelum pencacahan. Tidak termasuk yang sedang libur sekolah.
9. Mengurus Rumah Tangga adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga
tanpa mendapatkan upah, misalnya: ibu rumah tangga dan anaknya yang
.id
tempat seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada publikasi ini didasarkan pada
Klasifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.
go
14. Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
s.
atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak
p
bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini, didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis
.b
15. Upah/Gaji Bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh
buruh/karyawan baik berupa uang atau barang yang dibayarkan
te
16. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di
s
suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaan dibedakan menjadi
tp
7 kategori yaitu :
ht
.id
perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
f. Pekerja Bebas Di Non Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
go
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan
s.
terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
p
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian
.b
orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa
s
17. Kesalahan Sampling (Sampling Error) adalah kesalahan yang ditimbulkan dari
ht
penggunaan teknik sampling dalam suatu survei. Untuk mengukur presisi dari suatu
angka estimasi digunakan besarnya Relative Standard Error (RSE), yaitu rasio dari
nilai standard error dengan nilai estimasi suatu variabel, yang dinyatakan dalam
persentase (%). Dengan menggunakan selang kepercayaan 95 persen, dapat
disajikan estimasi interval (interval estimation) dengan batas bawah/batas atas
sebesar nilai estimasi ± dua standard error. Secara umum, nilai RSE ≤ 25%, maka
estimasi dianggap akurat (dapat digunakan). Nilai RSE di atas 25% dan kurang dari
atau sama dengan 50% (25% < RSE ≤ 50%), maka penggunaan hasil estimasi perlu
diwaspadai, sedangkan nilai RSE > 50%, maka hasil estimasi dianggap tidak akurat.
.id
meningkat menjadi 1.525 ribu jiwa pada Agustus 2021. Kegiatan produksi yang
go
meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 menjadi salah satu alasan meningkatnya
jumlah tenaga kerja pada Agustus 2021. Jika dibandingkan dengan 2 tahun kebelakang
p s.
polanya juga masih sama baik untuk penduduk usia kerja, angkatan kerja, dan penduduk
.b
Gambar 2.
te
2,500
tp
1,500
1,000
500
-
Agustus 2019 Agustus 2020 Agustus 2021
.id
cengkeh, kakao, dan kelapa, sehingga banyak menyerap tenaga kerja pemanenan seperti
go
pekerja bebas pertanian dan pekerja keluarga yang ikut berkontribusi didalam kegiatan
s.
tersebut. Selain itu juga masyarakat sudah mulai kembali mencari pekerjaan dan bekerja
p
setelah satu tahun menghadapi pandemi virus Covid-19. Hal ini tentunya sangat
.b
Gambar 3.
ul
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
s
TPT TPAK
Gambar 4.
Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Sulawesi Tengah Menurut Tempat Tinggal,
Agustus 2019 - Agustus 2021
.id
go
TPAK TPT
p s.
70.5 6.33
.b
69.55
4.73
ng
68.43
3.84
te
67.11 66.96
66.35 2.41 2.66
ul
1.99
s
s ://
tp
Selama kurun waktu satu tahun (Agustus 2019 - Agustus 2020), TPT
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan TPT laki-laki. Namun pada Agustus 2021
TPT perempuan turun dari 4,17 pada Agustus 2020 menjadi 3,53 pada Agustus 2021,
Pola perubahan TPT perempuan berbanding terbalik dengan TPT laki-laki yang
mengalami peningkatan dari 2,50 pada Agustus 2020 menjadi 3,91 pada Agustus 2021.
Dalam rangka mendukung kesetaraan gender, pemberian kesempatan kerja bagi
perempuan harusnya diperlebar dibandingkan dengan laki-laki, sehingga tidak ada lagi
perbedaan kesempatan kerja antara laki-laki dan perempuan, karena banyak pula
pekerjaan yang identik dengan laki-laki tetapi dapat juga dilakukan oleh seorang
perempuan. .id
go
s.
Gambar 5.
p
TPT
s ul
4.17
://
2.50
ht
Laki-laki Perempuan
.id
(41,28 persen), disusul oleh Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
go
Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 239,7 ribu jiwa (15,72 persen), Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 126 ribu jiwa (8,26
p s.
persen) dan Industri Pengolahan sebanyak 101,2 ribu jiwa (6,64 persen).
.b
lapangan usaha utama penduduk bekerja sebagian besar adalah Pertanian. Pada Agustus
ul
2021, sebanyak 594,1 ribu jiwa (53,13 persen) penduduk di perdesaan bekerja di sektor
s
://
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sektor lain yang juga banyak menyerap tenaga
s
kerja adalah pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
tp
dan Sepeda Motor sebanyak 125,3 ribu jiwa (12,21 persen), sektor industri pengolahan
ht
sebanyak 64,3 ribu jiwa (6,37 persen), sektor konstruksi 63,2 ribu jiwa (5,60 persen),
sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 60
ribu jiwa (5,54 persen), jasa pendidikan sebesar 53,9 ribu jiwa (5,41 persen), dan sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebanyak 22,7 ribu jiwa (2,57 persen).
Sedangkan pada wilayah perkotaan, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja adalah
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
sebanyak 109,8 ribu jiwa (23,82 persen), diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 67,1 ribu jiwa (14,56 persen), sektor
Ada perbedaan yang cukup nyata dari lapangan pekerjaan yang digeluti oleh
laki-laki dan perempuan. Secara umum, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
yang menjadi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki maupun perempuan.
Namun dari besarnya penyerapan tenaga kerja, terdapat lapangan pekerjaan yang
menjadi stereotip jenis kelamin tertentu. Pada Agustus 2021, jumlah penduduk laki-laki
yang bekerja di sektor Pertanian mencapai lebih dari dua kali lipat dibandingkan
.id
penduduk perempuan yang bekerja pada sektor tersebut. Sementara itu, di sektor
go
Lainnya, yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan
s.
Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, jasa
p
keuangan dan asuransi, dan jasa lainnya didominasi oleh pekerja berjenis kelamin
.b
5. .id
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
213,5 230,0 239,7
go
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
6. Transportasi dan Pergudangan 40,7 40,7 42,8
p s.
Gambar 6
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah,
Agustus 2019 - Agustus 2021 (Ribu Jiwa)
.id
go
1026.4
Agustus 2021
498.3
p s.
1021.6
Agustus 2020
.b
494.7
ng
923.2
Agustus 2019
te
542.9
s ul
Informal Formal
s ://
tp
Status pekerjaan ini dapat dijadikan proxy untuk menghitung jumlah pekerja
informal dan formal. Status Pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan
buruh/karyawan termasuk dalam pekerja formal. sedangkan berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas baik di pertanian maupun
non pertanian serta pekerja keluarga/tak dibayar, termasuk dalam pekerja informal.
Pada Agustus 2021, pekerja formal tercatat sekitar 498,4 ribu jiwa Angka ini mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2020 yaitu sekitar 494,7 ribu jiwa.
Peningkatan pekerja di sektor formal, diikuti dengan naiknya pekerja di sektor informal.
Pada Agustus 2021, sekitar 236,9 ribu penduduk bekerja di perkotaan adalah
pekerja formal (sekitar 51,40 persen). Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan
.id
dengan keadaan Agustus 2020 dimana jumlah pekerja formal di perkotaan sekitar 228,3
ribu jiwa (51,19 persen). Hal serupa terjadi di daerah perdesaan, pada Agustus 2021,
go
pekerja formal sekitar 261,5 ribu jiwa (24,58 persen), sedangkan pada tahun sebelumnya
s.
pekerja formal di wilayah perdesaan tercatat sekitar 266,4 ribu jiwa (24,89 persen).
p
.b
Perbedaan jumlah pekerja formal dan informal pada pekerja laki-laki tidak
ng
tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan pekerja perempuan. Pada Agustus 2021,
te
sekitar 311,2 ribu jiwa (32,59 persen) pekerja laki-laki adalah pekerja formal. Sementara
ul
itu pekerja formal perempuan sekitar 187,2 ribu jiwa (32,85 persen). Bila dibandingkan
s
dengan periode selama satu tahun (Agustus 2020-Agustus 2021) maka untuk pekerja
://
formal laki-laki persentase atas jumlah penduduk bekerjanya turun dari 32,62 persen
s
tp
(2020) menjadi 32,59 persen (2021). Sedangkan pekerja formal perempuan mengalami
ht
kenaikan walaupun hanya sedikit yaitu dari 32,64 persen (2020) menjadi 32,85 persen
(2021).
Gambar 7
Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh Sulawesi Tengah,
Agustus 2019 - Agustus 2021 (Ribu Jiwa)
Pada Lampiran Tabel 6 menyajikan penduduk bekerja menurut jam kerja dan
klasifikasi wilayah. Persentase penduduk yang bekerja penuh di perdesaan secara
absolute lebih besar dibandingkan dengan yang di perkotaan. Pada Agustus 2021, sekitar
594,3 ribu jiwa atau 55,87 persen di daerah perdesaan adalah pekerja penuh. Sementara
itu di daerah perkotaan, pekerja penuh sekitar 287,50 ribu jiwa atau sekitar 62,38 persen
terhadap jumlah penduduk yang bekerja di wilayah perkotaan. Hal ini terjadi diduga
disebabkan di perdesaan banyak sebagai pekerja keluarga/tak dibayar, sehingga jam
kerjanya juga tidak banyak dalam seminggu yang lalu, karena tidak terikat dan hanya
Penduduk bekerja menurut jam kerja dan jenis kelamin disajikan pada
Lampiran Tabel 7. Pada Agustus 2021, sekitar 614,0 ribu penduduk laki-laki pekerja
penuh (66,30 persen). Sementara itu penduduk perempuan sebagai pekerja penuh
sekitar 267,8 ribu jiwa atau 47 persen terhadap jumlah penduduk perempuan yang
bekerja. Banyaknya persentase penduduk perempuan yang bekerja disebabkan sebagian
dari mereka bekerja untuk membantu orang lain memperoleh penghasilan misalnya ibu
rumah tangga yang membantu suaminya dalam memperoleh penghasilan.
.id
Apabila dikaji lebih dalam, pekerja tidak penuh terpilah menjadi 2 bagian yaitu
go
pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran. Telah disampaikan pada bagian
s.
konsep dan definisi bahwa pekerja paruh waktu adalah penduduk bekerja dengan jam
p
.b
kerja di bawah 35 jam per minggu dan tidak mencari pekerjaan lagi. Sedangkan setengah
ng
penganggur adalah penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu
tetapi masih mencari pekerjaan.
te
ul
Gambar 8
Jumlah Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu
s
://
447.3 484.6
396.3
ht
159.7 158.3
133.3
.id
Baik di daerah perdesaan maupun perkotaan, persentase penduduk bekerja
yang masuk kategori pekerja paruh waktu lebih tinggi dibandingkan dengan setengah
go
penganggur.
p s.
Gambar 9
.b
31.78
ul
29.50
27.03
s
s ://
tp
ht
10.53 10.38
9.10
Pada Agustus 2021, pekerja perempuan paruh waktu lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerja laki-laki, yaitu sekitar 44,28 persen (252,3 ribu jiwa) penduduk
.id
perempuan bekerja paruh waktu sementara itu yang laki-laki sekitar 24,33 persen (232,3
ribu jiwa) bekerja paruh waktu dari total penduduk laki-laki yang bekerja Dapat
go
dimengerti apabila jumlah pekerja paruh waktu perempuan lebih banyak dari yang laki-
s.
laki karena sebagian dari wanita yang bekerja umumnya bukan pencari nafkah utama
p
.b
Di bagian depan telah disinggung bahwa secara umum, pekerja paruh waktu
ul
musiman dalam hal ini adalah musim panen sektor Pertanian Karena sektor ini masih
://
masa tunggu panen ini dapat dilihat bahwa pola pekerja paruh waktu ini didorong oleh
ht
meningkatnya pekerja perempuan paruh waktu yang cukup tinggi pada bulan Agustus.
Dengan demikian, dugaan pendorong pola pekerja paruh waktu ini karena meningkatnya
pekerja keluarga lebih kuat. Perempuan yang berstatus ibu rumah tangga banyak yang
bekerja paruh waktu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.
.id
dibandingkan dengan keadaan Agustus 2019. penduduk bekerja yang berpendidikan
go
dasar dari 58,84 persen (2019) terus mengalami penurunan dan hingga akhirnya
mencapai persentase terendah di Agustus 2021. Penurunan penduduk bekerja yang
p s.
tinggi di Agustus 2019 masing-masing 27,16 persen dan 13,99 persen meningkat hingga
te
mencapai 29,29 persen untuk Pendidikan menengah dan 14,59 persen untuk Pendidikan
ul
tinggi pada tahun 2021. Capaian ini tentunya menjadi gambaran peningkatan kualitas
s
Gambar 10
tp
.id
yang cenderung tidak memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi. Meskipun begitu
go
dari tahun ke tahun penduduk bekerja di perdesaan semakin meningkat pendidikannya.
s.
berbeda antara laki-laki dan perempuan Pada Agustus 2021. Pekerja laki-laki dan
.b
perempuan yang memiliki pendidikan dasar mendominasi pasar kerja dengan 58,14
ng
persen laki-laki dan 52,74 persen perempuan. Namun dilihat dari pendidikan tinggi saja
te
pekerja perempuan memiliki jumlah yang lebih banyak dari pekerja laki-laki yakni
ul
sebesar 118,9 ribu jiwa perempuan dan 103,5 ribu jiwa laki-laki.
s
s ://
tp
ht
.id
mengabaikan kualifikasi pendidikan, seperti pedagang asongan, penjual koran, pelayan
go
warung makan, pembantu rumah tangga, buruh kasar, juru parkir, pekerja lepas dan
lainnya. Keterbatasan pendidikan ini pula yang menyebabkan angkatan kerja dengan
p s.
selalu rendah hingga keadaan Agustus 2021. Mereka tidak mempunyai daya tawar
ng
pengangguran terbuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat
s
://
pendidikan lain yaitu sebesar 5,37 persen TPT tertinggi berikutnya terdapat pada lulusan
s
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 5,24 persen dan Diploma I/II/III sebesar 4,10
tp
persen, dengan kata lain ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada
ht
tingkat pendidikan SMK, SMA dan Diploma I/II/III. Data ini memberikan gambaran bahwa
angkatan kerja berpendidikan menengah hingga tinggi sepertinya sulit bersaing untuk
mendapatkan pekerjaan karena harus bersaing dengan angkatan kerja yang masuk
dalam tingkat pendidikan dasar/rendah tanpa kualifikasi pendidikan. Sedangkan untuk
mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, hal
tersebut dapat dilihat dari TPT tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang
memiliki TPT paling rendah di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,58 persen
pada Agustus 2021.
Tinggi
.b
mulai dari 3,11 persen pada Agustus 2019, TPT meningkat pada Agustus 2020 mencapai
s
tp
3,77 persen dan sedikit menurun pada Agustus 2021 sebesar 3,75 persen. Salah satu
ht
Pendekatan yang lebih realistis dalam menentukan pasar kerja adalah dengan
adanya pembagian pasar tenaga kerja terdidik dan tidak terdidik. Kelebihan dari
pendekatan tersebut antara lain adalah :
a. .id
Tenaga kerja terdidik umumnya mempunyai produktivitas yang tinggi,
go
b. Tingkat partisipasi kerja dari tenaga terdidik pada umumnya lebih tinggi,
s.
c. Lamanya waktu menganggur bagi tenaga kerja terdidik lebih lama dibanding tenaga
p
.b
ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi penduduk usia kerja di Provinsi Sulawesi Tengah,
ht
.id
di tahun 2021, namun dibandingkan dengan tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19,
go
angka ini masih cukup tinggi. Pemerintah perlu bertindak cepat membuat berbagai
s.
.id
Februari
Perdesaan 1 555,4 1 120,3 1 096 2,17
2020 72,03
go
Total 2 250,0 1 603,8 1 556,8 71,28 2,93
Perkotaan 709,6 476,2 446,0 67,11 6,33
s.
Agustus
Perdesaan 1 559,5 1 099,5 1 070,3 70,50 2,66
p
2020
.b
2021
Total 2 285,5 1 575,4 1 516,7 68,93 3,73
ul
Agustus
1 574,7 1 095,1 1 063,8 69,55 2,86
://
Perdesaan
2021
Total 2 304,9 1 584,1 1 524,7 68,73 3,75
s
tp
ht
.id
Perempuan 1 104,8 629,0 609,2 56,93 3,14
2020
Total 2 250,0 1 603,8 1 556,8 71,28 2,93
go
Laki-laki 1 153,7 990,2 951,4 85,82 3,91
Agustus
s.
Februari
Perempuan 1 124,1 600,9 583,5 53,46 2,91
2021
te
Berusaha Berusa-
dibantu ha
buruh dibantu Pekerja Pekerja Pekerja
Bulan/ Berusaha Buruh/
tidak buruh bebas bebas non tak Total
Tahun sendiri karyawan
tetap/ tetap/ pertanian pertanian dibayar
buruh tdk buruh
dibayar dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Agustus
312,9 268,7 58,3 484,6 72,0 54,7 214,9 1 466,0
2019
Februari
2020
281,7 323,8 63,9
.id
507,8 59,7 58,9 260,9 1 556,8
go
Agustus
s.
Februari
ng
Agustus
340,2 274,8 37,2 461,2 75,4 74,4 261,5 1 524, 7
ul
2021
s
s ://
tp
ht
Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun
Agustus
Perdesaan 261,5 802,3 1 063,8
ul
2021
Total 498,4 1 026,3 1 524, 7
s
s ://
tp
ht
Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun
Agustus
Perempuan 184,4 380,6 564,9
2020
p
Februari
Perempuan 207,8 375,7 583,5
2021
te
Agustus
Perempuan 187,2 382,6 569,8
://
2021
Total 498,4 1 026,5 1 524, 7
s
tp
ht
.id
Perkotaan 360,3 17,2 83,3 100,5 460,8
Februari
Perdesaan 654,8 96,1 345,1 441,2 1 096,0
go
2020
Total 1 015,1 113,3 428,4 541,7 1 556,8
s.
Agustus
Perdesaan 614,3 125,3 330,7 456,0 1 070,3
.b
2020
Total 909,4 159,7 447,3 607,0 1 516,3
ng
Agustus
Perdesaan 594,3 120,9 348,6 469,5 1 063,8
2021
s
.id
Laki-laki 700,3 63,2 184,1 247,3 947,6
Februari
Perempuan 314,8 50,1 244,3 294,4 609,2
go
2020
Total 1 015,1 113,3 428,4 541,7 1 556,8
s.
Agustus
Perempuan 274,9 57,6 232,5 290,0 564,9
2020
.b
Agustus
Perempuan 267,8 49,7 252,3 302,0 569,8
2021
s
.id
Perkotaan 130,4 65,8 196,2 112,2 45,3 157,5
Februari
Perdesaan 511,5 188,3 699,8 201,7 67,5 269,2
go
2020
Total 641,9 254,2 896,0 313,9 113,2 427,2
s.
Agustus
Perdesaan 506,5 201,2 707,6 203,2 57,9 261,1
2020
.b
Agustus
Perdesaan 488,5 199,6 688,1 204,6 64,2 268,8
2021
s
Pendidikan Tinggi
Bulan/Tahun Kota/Desa
Diploma
Universitas Total
I/II/III
.id
Perkotaan 13,3 93,7 107,1
Februari
Perdesaan 29,4 97,1 126,5
go
2020
Total 42,8 190,8 233,6
s.
Agustus
Perdesaan 21,3 80,3 101,6
2020
.b
Agustus
Perdesaan 21,3 85,6 106,9
2021
s
.id
Laki-laki 398,8 161,9 560,6 204,6 70,8 275,4
Februari
Perempuan 243,1 92,3 335,4 109,3 42,4 151,8
go
2020
Total 641,9 254,2 896,0 313,9 113,2 427,2
s.
Agustus
Perempuan 221,9 86,4 308,3 107,4 37,0 144,4
2020
.b
Agustus
Perempuan 213,9 86,6 300,5 108,6 41,8 150,4
2021
s
Pendidikan Tinggi
Bulan/
Jenis Kelamin
Tahun Diploma
Universitas Total
I/II/III
.id
Laki-laki 15,5 96,0 111,6
Februari
Perempuan 27,2 94,8 122,0
go
2020
Total 42,8 190,8 233,6
s.
Agustus
Perempuan 23,3 88,8 112,2
2020
.b
Agustus
Perempuan 20,9 98,0 118,9
2021
s
Perkotaan Perdesaan
Lapangan Usaha
2019 2020 2021 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 52,9 59,6 64,2 555,1 594,1 565,2
Perikanan
Pertambangan dan
2. 5,8 4,3 6,3 20,1 16,0 25,2
Penggalian
.id
4. Konstruksi 27,5 29,3 30,0 66,4 63,2 59,6
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 97,3 104,6 109,8 116,2 125,3 129,9
Perawatan Mobil dan Sepeda
s.
Motor
p
Transportasi dan
6, 18,0 21,0 20,3 22,7 19,7 22,5
.b
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng
9. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,9 9,6 10,8 3,4 3,2 4,0
s
://
Administrasi Pemerintahan,
tp
11. Pertahanan dan Jaminan 64,3 64,3 67,1 58,3 60,0 58,9
Sosial Wajib
ht
Laki-laki Perempuan
Lapangan Usaha
2019 2020 2021 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 443,9 466,2 455.0 164,2 187,4 174.4
Perikanan
Pertambangan dan
2. 23,3 18,9 29.0 2,7 1,4 2.5
Penggalian
.id
4. Konstruksi 91,9 91,2 88.4 2,0 1,2 1.2
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 97,9 102,6 101.8 115,6 127,4 137.9
Perawatan Mobil dan
s.
Sepeda Motor
p
Transportasi dan
6, 39,5 38,6 41.3 1,3 2,1 1.5
.b
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng
9. Jasa Keuangan dan Asuransi 9,0 7,5 9.2 3,3 5,2 5.6
s
://
Administrasi Pemerintahan,
tp
11. Pertahanan dan Jaminan 79,2 74,6 77.9 43,4 49,7 48.1
Sosial Wajib
ht
SURVEI ANGKATAN
p
.b
ng
KERJA NASIONAL
te
ul
(SAKERNAS)
s
s ://
tp
2021
ht