Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Delila Askar /4401420010
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
1
Tiroiditis Hashimoto
Tiroiditis merupakan istilah yang mencakup golongan kelainan yang ditandai dengan
adanya inflamasi tiroid. Termasuk di dalamnya keadaan yang timbul mendadak disertai rasa sakit
yang hebat pada tiroid.
Berdasarkan penampilan klinis tiroidis dibagi atas tiroiditis akut, subakut, dan kronis.
Tiroiditis akut contohnya tiroiditis infeksiosa akut, tiroiditis karena radiasi, dan tiroiditis
traumatika. Tiroiditis subakut dibagi menjadi yang disertai rasa sakit seperti tiroiditis de Quervain,
sedangkan yang tidak disertai rasa sakit seperti tiroiditis limfositik subakut, post partum, dan oleh
karena obat-obatan. Tiroiditis kronis meliputi tiroiditis Hashimoto, Riedel, dan infeksiosa kronis.
1. Definisi Gangguan
Tiroiditis Hashimoto merupakan salah satu penyakit tiroid autoimun yang paling
umum dan bersifat organ-specific. Disebut pula sebagai tiroiditis autoimun kronis dan
merupakan penyebab utama hipotiroid di daerah yang iodiumnya cukup. Penyakit ini
sering mengenai wanita berumur antara 30-50 tahun.
Tiroiditis Hashimoto ini ditandai oleh munculnya antibodi terhadap tiroglobulin
dalam darah. Perjalanan penyakitnya sendiri pada awalnya mungkin dapat terjadi
hipertiroid oleh adanya proses inflamasi, tetapi kemudian kerusakan dan penurunan
fungsi tiroid yang luas dapat menyebabkan hipotiroidisme. Kelenjar tiroidnya bisa
membesar membentuk nodul goiter. (1)
3. Fisiologi
Kelenjar tiroid berperan mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik
optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O2 pada kebanyakan sel tubuh, membantu
mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang, dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan
serta maturasi normal. Apabila tidak terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin,
akan timbul kelambanan mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi retardasi mental dan
dwarfisme. (4)
Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh, gugup,
takikardi, tremor, dan terjadi produksi panas yang berlebihan. Kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya
yaitu triyodotironin (T3). Iodium nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan
bahan baku hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali sehingga
mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan
ini kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4
kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar yang
kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh protein yaitu
globulin pengikat tiroid (thyroid binding globulin, TBG) atau prealbumin pengikat albumin
(thyroxine binding prealbumine, TBPA). (4) (5)
Hormon stimulator tiroid (thyroid stimulating hormone, TSH) memegang peranan
terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior
kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam
proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Dengan demikian, sekresi tiroid dapat
mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan di dalam maupun di luar tubuh.
4. Epidemiologi
Tiroiditis Hashimoto merupakan penyebab tersering kejadian hipotiroidisme di Amerika
Utara. Insidens puncak dari TH terjadi pada dekade ketiga sampai kelima dari kehidupan.
Rasio kejadian antara wanita dan pria dari Tiroiditis Hashimoto ini adalah 10-15 :1 dan
mengenai kurang lebih 2 % populasi dari seluruh wanita.6,11 Umur rata-rata didiagnosis TH
adalah 60 tahun dan prevalensi dari hipotiroidisme yang jelas meningkat sesuai dengan umur.
Hipotiroidisme subklinis ditemukan pada 6-8 % wanita (10% pada usia lebih dari 60 tahun)
dan 3% pada laki-laki. Resiko tahunan dari perkembangan hipotiroidisme klinis adalah sekitar
4% ketika hipotiroidisme subklinis berhubungan dengan antibodi TPo yang positif. (6)