PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
DENGAN MEMAKSIMALKAN MANFAAT TEKNOLOGI
INTERNET DAN MEDIA DIGITAL UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX
MTS TAHFIDH TASYWIQU AL QURAN
i"
UNIVERSITAS TERBUKA
Oleh:
SYAIFUDIN
NIM. 042102351
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKOP4501)
PENDIDIKAN EKONOMIL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SEMARANG
TAHUN 2022LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRAST
DENGAN MEMAKSIMALKAN MANFAAT TEKNOLOGI
INTERNET DAN MEDIA DIGITALUNTUK MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX
MTS TAHFIDH TASYWIQU AL QURAN
Kudus, 01 Desember 2022
Supervisor | ahasiswa
Erika’ Feronika Br Simanungkalit, $.Pd., M.Pd. Syaifudin
NIP. 199212222019032017 NIM. 042102351KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
aA Jt Gabe Raya, Pendok Cabe, Pamulang. Tangerang Selatan 15418
n. 012-7490944 (Hunting)
Faximile.021-7490147 (Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
wevenaad Tennis Laman weve ut ac id
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKOP4501) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri,
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Kudus, 01 Desember 2022
Yabg Menyatakan,
‘NIM, 042102351ABSTRAK
iiiKATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur peaulis panjatkan kepada Allah
‘Subhanahu wa Ta‘ala ates segala rahmat, nikmat dan ridaNya, schingga penulis,
dapat menyelesaikan laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang
berjudul “Penerapan Metode Pembelsjaran Demonstrasi Dengan Memaksimalkan
Manfaat Teknologi Internet Dan Media Digital Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran” meski belum mencapai
kesempurnaan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan intelektual dan kemampuan fisik yang penulis
miliki. Penulis banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
penyusunan leporan terealisasikan. Oleh karen itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1, Yth. Bapak Drs. Moh. Muzammil, M.M. selaku Kepala UPBJJ-UT
Semarang yang telah memberikan wadzh empat untuk belajar.
2. Yth. Ibu Erika Feronika Br Simanungkalit, $.Pd.,M.Pd. selaku tutor dan
supervisor yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan
mengarahkan dalam proses penyusunan laporan PKP ini.
3. Yth. Bapak Abdul Manan, S.Ag. selaku Kepala MTs Tahfidh Tasywiqu Al
Quran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta
menjadi pembimbing saya dalam proses penyusunan laporan ini.
4, Yth. Sermua jajaran Guru dan karyawan MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran
yang telah memberikan informasi dan pengetahuannya kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
iv5. Seluruh siswa kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran yang dengan
senang hati berkenan mengikuti proses pembelajaran selama_penulis
melakukan penelitian,
6. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Semoga segala bentuk bantuan, doe, bimbingan, nasihat, masukan, saran,
kritikan dan pengajaran yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan
balasan dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala, Tidak tupa penulis juga memohon maaf
yang sebesar-besarnya atas segala khilaf yang penulis sengaja maupun tidak selama
penclitian berlangsung, Semoga segala aktivitas penulis dalam penyusunan laporan
ini mendapatkan keberkahan dan belas kasih Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
mendatangkan kebaikan bagi penulis dan semua pihak. Penulis juga berharap
semoga laporan PKP ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan dalam
memperkaya wacana intelektual bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Aamiiin...
udus, 01 Desember 2022
JIFUDIN
NIM. 042102351DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
LEMBAR PERNYATAAN...
ABSTRAK..
KATA PENGANTAR..
PENDAHULUAN:
A. Latar Belakang Masalah ..
Identifikasi Masalah.....
Batasan Masalah
Rumusan Masalah...
‘Tujuan Penelitian ...
z>mpop
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoriti
2. Manfaat Praktis .
BABIL
KAJIAN PUSTAKA....
A. Tujuan Tentang Belajar.
1. Pengertian Belajar
2. Teori Belajar.
3. Prinsip-Prinsip Belajar.
B. Tujuan Tentang Minat Belajar.
L. Pengertian Minat Belajar.
2. Unsur-Unsur dan Fungsi Minat Belajar
C. Metode Demonstrasi.
I. Pengertian Metode Demonstra
BABII
PELAKSANAAN PENELITIAN...
A. Metode Penelitian
viB. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian..
2. Karakteristik Subjek Penelitian..
C. Rencana Tindakan..
1. Rencana Penelitian.
2. Pelaksenaan Penelitian
D. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Observasi/Pengamatan ..
2. Tes
3. Dokumentasi
E. Indikator Keberhasilan..
1. Analisis Data...
BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BABY
KESIMPULAN DAN SARAN..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viiBABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan pendidikan sebagai sebuah system yang terstruktur
berdasarkan komponen-komponen pendidikan satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada pasal 3 menyatakan bahwa,
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangaya potensi peserta didik agar
‘menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis seria bertanggung jawab.
Dengan kemampuan inilah manusia terus membuat perubahan untuk
mengembangkan hidup dan kehidupan dirinya sebagai manusia. Menurut
‘Suparlan Suhartono (2009 : 79) mengatakan bahwa Pendidikan adalah segala
kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi
kegiatan kehidupan”.
Dalam Al-Quran Juz 28 Surat Al-Mujadalah Ayat 11 berbunyi:
alt sf Guill bie Mate Gad
aS) ii gis
Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman
dj antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
‘Dalam memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang
semakin ketat di segala bidang kehidupan, maka salah satu tujuan pendidikan
nasional dirancang agar dapat mewujudkan manusia Indonesia yang handal,
mandiri, dan mampu bersaing di arena global. Penguasaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi merupakan syarat mutlak agar dapat keluar sebagai pemenangdalam persaingan tersebut. Penguasaan IPTEK dapat dicapai melalui
pendidikan yang bermutu.
Ngalim Purwanto menyatakan bahwa “Pendidikan ialah pimpinan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi
masyarakat”,!
Salah satu tujuan dari pendidikan yaitu untuk mempersiapkan peserta
didik supaya mereka dapat hidup dan berkembang di masyarakat? Tujuan
tersebut dapat diartikan bahwa tugas dari pendidikan yang berlangsung di
sebuah lembaga pendidikan adalah mengenal perkembangan peserta didik
sebagai subjek belajar aktif yang mampu mengatur segala kemampuan dan
potensi yang dimiliki dan ada di dalam diri masing-masing peserta didik, agar
mereka dapat hidup dan mengembangkan kehidupannya di masyarakat.
Realitas yang ada sckarang tentu berbeda dengan realitas kehidupan di masa
mendatang dan sifétnya akan selalu terjadi perubahan sesuai dengan
lingkungannya. Karena lingkungan akan selalu berubah, dan sifat alamiah
peserta didik juga akan mengikuti alur perubahan yang bersifat dinamis dengan
penuh semangat dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan, Salah satu hal
yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pendidikan adalah proses
pelaksanzan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang baik sangat
dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Pada prinsipnya pembelajaran
merupakan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat
Komponen-komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran. Komponen-komponen pembelajeran terscbut antara lain
* Ngalim Purwanto, Jlmu Pendiditan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdskarya, 2004), Cet. Ke-16, Hal. 10
? Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Keneana
Prenamedia Group, 2017), Hal. 251‘ujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, evaluasi,
guru, dan siswa, Guna mencapai tujuan pembelajaran biasanya guru memilih
salah satu atau beberapa media pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan
yang ditentukan, Pemilihan media pembelajaran ini merupakan strategi untuk
merancang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, Dengan demikian
pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi terhadap minat
dan hasil belajar siswa.
Berkaitan dengan kemampuan cara-cara mengajat, wajib bagi seorang
guru mengetahui seluruh metode yang terdapat dalam pelaksanaan pengajaran,
Sehingga dimungkinkan dapat mengurangi masalah-masalah yang berkenaan
dengan jalannya pengajaran, dapat memecahkan berbagai macam kesulitan
dalam menyampaikan materi yang sangat banyak dengan siswa yang begitu
beragam karakter.
Dalam penentuan media pembelajaran guru harus memahami hakekat
materi pelajaran yang diajarkan. Guru juga harus mengembangkan kemampuan
berpiki
siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar. Tugas guru yang paling utama
adalah mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapat
membangkitkan rasa ingin tahu semua peserta didik sehingga tumbuh minat
untuk belajar.
Persoalannya sekarang adalzh bagaimana menentukan dan memilih
media pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar siswa secara aktif,
efektif, dan mandiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap media pembelajaran
memiliki implikasi strategi untuk pengembangan potensi siswa. Tetapi pada
‘umumnya para guru masih memiliki kelemahan dalam menentukan media yang
terbaik untuk dipilih dan diterapkan dalam pelaksanaan metode pembelajaran,
Khususnya di kelas. Oleh kcarena itu, media pembelajaran yang digunakan guru
harus benar-benar memperhatikan karakteristik siswa schingga dengan media
tersebut guru mampu memancing emosi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran,Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran.
Ketepatan pemilihan media dan model pembelajaran yang akan diterapkan
menjadi salah satu fektor dalam keberhasilan pembelajaran efektif. Menurut
Azhar Arsyad (1997), pemilihen media pembelajaran harus berdasarkan
kriteria tertentu yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, 2) tepat
untuk mendukung isi pelajaran, 3) praktis, Iuwes, dan tahan, 4) guru terampil
‘menggunakannya, 5) pengelompokan sasaran, dan 6) mutu teknis.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, terutama teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Kemajuan TIK yang begitu cepat sangat
berdampak pada berbagai sisi kehidupan. TIK seakan menjadi motor dalam
setiap bidang, schingga menjadi indikator utama kemajuan atau ketertinggalan
suatu bidang tertentu, Perkembangan yang sangat cepat bisa kita lihat dari
perkembangan teknologi cellular phone atau handphone.
Media yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran saat ini juga harus
dipilih dengan tepat sesuai dengan kebutuhan agar efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Media tersebut setidaknya harus memenuhi beberapa
kriteria, antara lain mudah diakses oleh guru dan siswa, memotivasi siswa
untuk belajar, mendukung pembelajaran mandiri_ siswa, mendukung
tercapainya tyjuan pembelajaran. Berdasarkan kriteria tersebut, media
pembelajaran berbasis smartphone menjadi salah satu media yang tepat
digunakan untuk media pembelajaran saat ini.
Pemanfaatan smarfphone sebagai media pembelajaran menurut
Rogozin yang menyatakan bahwa dengan menggunakan smartphone sebagai
media pembelajaran maka, memberikan kesempatan belajar yang lebih
mendalam, siswa dapat mengembangkan pembelajaran melalui penelusuran
informasi dari internet, melatih keterampilan mereka dalam melaksanakan
praktikum karena prinsip mobilitas yang dimiliki oleh smartphone, lebih lanjut
dikatakan bahwa dengan menggunakan smariphone siswa mampu membangun
kompetensi mereka dengan cara yang dinamis.‘Teknologi digital dapat digunakan untuk mengubah perilaku manusia,
termasuk perilaku siswa dan pendidik, dan untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, merekam, memproses, dan mendistribusikan wlang bahan ajar
yang diperlukan. Ketika bahan ajar dipadukan dengan teknologi digital, proses
pembelajaran dapat dibuat lebih menarik dan memotivasi. Hal ini dikarenakan
kombinasi bahan ajar dapat lebih artistik dan menarik karena menggabungkan
gambar, audio, video, dan animasi, yang dapat mempengaruhiperubahan
perilaku belajar dan membantu anak belajar lebih efektif.
‘Teknologi digital telah diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan untuk
membantu berbagai kegiatan atau prosedur pendidikan. Hasilnya menunjukkan
bahwa pengetahuan yang cepat dan mudah diakses, diproses, disimpan, dan
dikirim kembali berdampak baik pada bahan ajar. Paling tidak, ada interaksi
timbal balik amtara pendidikan dan proses belajar siswa.
Pada MT’s Tahfidh Tasywiqu Al Quran, IPS termasuk menjadi mata
pelajaran yang paling menjenuhkan oleh sebagian besar siswa, karena dalam
‘memahami materinya memerlukan adanya kejelian berpikir dan wawasan yang
luas. Karena IPS dalam pembelajaran mempelajari tentang berbagai ilmu
seperti Sejarah, Ekonomi, Politik, Teknologi, Sosiologi, Antropologi, Geografi
dan seterusnya. Selain itu, dalam pembelajaran masih berpusat pada guru
belum melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran tidak efektif dan
menimbulken kejenuhan atau membosankan yang dapat menyebbkan siswa
kurang bersemangat untuk belajar IPS. Sebagian besar siswa masih mengalami
kesulitan belajar seperti kurangaya kemampuan dalam memahami materi,
kurangnya kemampuan dalam menyelesaikan soal IPS dan kurang aktifnya
siswa dalam mengikuti pembelaiaran IPS. Oleh sebab itu, perlu diupayakan
untuk meminimalisasi kesulitan belajar siswa dalam belajar IPS.
Berdasarkan analisis di atas, pemanfaatan teknologi digital sebagai
sarana pembelajaran berdampak baik terhadap pembentukan motivasi belajar
siswa, dengan tujuan memaksimalkan prestasi belajar siswa. Penggunaan
teknologi informasi telah secara signifikan mengubah cara pendidik dan siswa
Biberperilaku. Saat ini, penyelenggaraan pendidikan mulai mengandalkan sistem
teknologi digital, baik siswa sedang belajar di kelas, menyelesaikan tugas,
maupun mengikuti ujian akhir. Dengan demikian, keunggulan sistem teknologi
digital ini akan meningkatkan dorongan peserta didik untuk belajar. Di zaman
sekarang ini, sebagai bangsa yang sedang bangkit harus mengikuti arus
globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital dikaitkan
dengan sistem pendidikan Indonesia.
Uraian diatas merupakan gambaran betapa pentingnya menciptakan
dan memotivasi minat belajar siswa yang aktif dan menyenangkan. Sehingga
penulis merasa tertarik untuk —melakukan _penelitian_ mengenai
“Memaksimalkan Manfaat Teknologi Intemet Dan Media Digital Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MTs
Tahfidh Tasywiqu Al Quran)”,
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti dapat mengidentifikasi beberapa permasalalan sebagai berikut:
1. Siswa menganggap pembelajaran sangat membosankan.
2. Siswa cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Situasi belajar
mengajar yang kurang kondusif membuat peserta didik justru melakukan
aktivitas yang tidak bermanfaat.
3. Guru lebih terfokus pada menerangkan ketimbang mengkondisikan
peserta didik.
4, Rendahnya hasil belajar siswa,
5. Ketidaksesuaian media sarana yang digunakan guru dan penggunaan
metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran yang masih mendominasi
atau berpusat pada guru (teacher centered) membuat sebagian peserta
didik merasa bosan mengikuti pembelajaran, sehingga berpengaruh
terhedap hasil belajar siswa.c.
E.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka fokus penelitian ini dibatasi pada:
1. Menerapkan metode demonstrasi dengan memaksimalkan manfaat
teknologi internet dan media digital untuk meningkatkan minat belajar
siswa kelas TX MT’s Tahfidh Tasywiqu Al Quran,
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX MTs Tahfidh ‘Tasywiqu Al Quran
tahun pelajaran 2022/2023.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan
pola permasalahannya yaitu, apakah penerapan metode demonstrasi dengan
memaksimalkan manfaat teknologi intemet dan media digital dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang materi Letak
dan Lvas Benua Asia dan Benua Lainnya kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al
Quran tahun pelajaran 2022/2023?
Tujuan Penelitian
‘Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
minat belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang materi Letak dan Luas
Benua Asia dan Benua Lainnya kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran
tahun pelajaran 2022/2023. melalui penerapan model _pembelajaran
demonstrasi dengan memaksimalkan manfaat teknologi internel, smartphone,
dan media digital.F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang
akaderis maupun non akademis, baik secara teoritis maupun praktisnya.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
Khazanah ilmu pengetahuan terutama bagi kemajuan ilmu pendidikan
dalam memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di sekolah menengah
2. Manfaat Praktis
a, Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat_memperluas
wawasan dan menambah pengetshuan baru bagi guru untuk
‘menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif.
b. Bagi Siswa, dengan penerapan metode demonstrasi dan media
Pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan, diharapkan dapat
menumbuhkan minat belajat mandiri siswa dan mendorong siswa agar
Icbih termotivasi dalam belajar IPS dengan hasil belajar yang bagus.
¢. Bagi Sekolah, sebagai bahan pertimbangan terhadap peningkatan
kinerja guru, sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan
pengajaran, dan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan,
4. Bagi Peneliti, menambsh pengetahuan tentang penelitian tindakan
kelas dan meningkatkan penguasaan penggunaanmetode
demonstrasi, sehingga tercipta guru yang profesional guna
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.BABIT
KAJIAN PUSTAKA
A. Tujuan Tentang Belajar
i.
Pengertian Belajar
Pengantar yang akan memperjelas beberapa teori sebagai berikut.
“Belajar ialah suatu proses suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri_ dalam interaksi_ dalam
lingkungannya”.
Perubshan yang terjadi pada seorang banyak sckali baik sifat
maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan seorang
anak menjadi bengkok Karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam.
ini tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar.
Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam
keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan,
pertumbuban dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam
pengertian belajar.?
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah persiapan seseorang untuk menuju memperbaiki diri untuk
mencapai perubahan yang di inginkan agar dapat beradaptasi dengan
lingkungannya, seringkali perubahan di setiap orang itu berbedabeda tidak
mesti sama tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan
perubahan dalam arti belajar maupun dalam tahap perkembangan dan
pertumbuhan tidak termasuk dalam perubahan belajar.
3 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Cv. Yrama Widia, 2013), Hal. 2Teori Belajar
Menurut J. Brunner, belajar tidak untuk mengubah tingkah laku
akan tetapi untuk merubah kurikulum sckolah menjadi sedemikian rupa
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah mempelajari sesuatu
yang dipelajari menjadi suatu keterampilan dan pengetahuan baru.*
Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan
kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual, namun
demikian, marilah kita susun prinsip belajar sebagai berikut:
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dam membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
¢. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa
untuk mencapai tujuan instruksional.
d. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
£. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang,
g. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
h. Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan
pengertian yang lain, schingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan, stimulus yang diberikan respon yang diharapkan.$
4 Ibid, Hal. 10
5 Ibid, Hal, 23-24
-10-B. Tujuan Tentang Minat Belajar
a
Pengertian Minat Belajar
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh, Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Sehingga minat dapat dickspresikan melalui pemyataan yang
‘menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.
‘Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian, Sedangkan
‘menurut Pasaribu dan Simanjuntak minat diartikan sebagai “suatu motif
yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu
yang menariknya”. Selanjutnya menurut Darajat, dkk, minat adalah
“kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi
orang”
Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat merupakan sifet yang relatif menetap pada diri
seseorang, Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang,
sebab dengan minat sescorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya,
sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat itu timbul
dari dalam diri seseorang tampa ada yang menyuruhnya dan memiliki rasa
yang besar dan minat juga tertanam dalam diri senditi sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang iya minati dan sebaliknya juga
tampa dengan adanya minat seseorang tidak akan melakukan sesuatu
‘meski disuruh keena tidak ada yang tertanam dalam dirinya tentang minat
yang disuruhnya tersebut.
Terkait dengan minat, menurut Sukardi (2011) bahwa ada 2 hal
yang sangat mendasar yang perlu dijelaskan terkait dengan minat, yaitu,
§ Hhaji Jaali, Psikologi Pendidikan, (lakarta: Bumi Aksara, 2012), Hal. 121
-ll-1) Minat pembawaan, minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain dari kebutuhan maupun lingkungan biasanya minat ini
muncul berdasarkan bakat yang ada pada diri seseorang. 2) Minat yang
muncul karena adanya pengeruh luar. Minat seseorang bisa saja berubah
Karena adanya pengaruh lingkungan, kebutuhan, maupun teman
sepergaulan.
Karena minat merupakan suatu perasaan atau sifat, maka
keberadaan dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut Sardiman
(2011) ada3 jenis minat:
1) Expreesed Interest (minat yang diekspresikan), seseorang, dapat
‘mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu.
2) Manifest Interest (minat yang diwujudkan), seseorang yang dapat
mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, akan tetapi melalui
tindakan atau perbuatan ikut serta berperan dalam suatu aktivitas
tertentu.
3) Intervetoriat Interest (minat yang, diinventariskan), minat seseorang
dinilai dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan
tertentu atau urutan_pilihan untuk kelompok aktivitas tertentu.
Rangkaian pertanyaan semacam ini disebut investor minat.
Kara belajar berarti beruszha memperolelt kepandaian atau imu
dalam bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju ke arah
yang lebih baik dengan cara sistematis, Brunner mengemukakan proses
belajar yang terdiri atas tiga tahapnya, yaitu tahap informasi, transformasi,
dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tshap informasi adalah proses
penjelasan, penguraian, atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap transformasi adalah proses
perpindahan atau peralihan prinsip-prinsip struktur tadi ke dalam diti
peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Namun,
informasi itu harus dianalisis, diubah, atau ditransformasikan ke dalam
=i2-bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam
konteks yang lebih luas.”
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, Belajar menunjukan pada apa yang
diharuskan seseorang sebagai subyek yang harus menerima pelajaran
(sasaran didik) sedangkan mengajar menunjukan pada apa yang harus
dilakukan guru sebagai pengajar.
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagei bentuk seperti berubah pengetshuannya, pemahamannya, sikap
dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya dan
daya reaksi, daya penerimaannya dan daya pengingatannya dan lain-lain
aspek yang ada pada individu.
Sclanjutnya, kata belajar dalam kamus Bahasa Indonesia, secara
etimologis memiliki arti “berubah memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Menurut Hamalaik belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan, Jadi belajar ektif adalah suatu system belajar mengajar yang
menekankan keaktifan siswa secara pisik, mental intelektual dan
emosional. Guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari beberapa pengertian minat belajar yang telah dikemukakan
tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu perubahan
tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan perubshan tingkah
laku tersebut. Baik dalam aspek pengetahuannya, keterampilannya,
‘Iskandar Wasid, Dadang Sunendar, Srategi Pembelajaren Bahasa, (Bandung: PT Remaja
Roséa Karya, 2009), Hal. 4
= 132
‘maupun sikapnya. Jadi, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan
tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami secara langsung.
Unsur-Unsur dan Fungsi Minat Belajar
Unsur Minat
1). Perhatian
Pethatian sangatlah penting dalam melakukan kegiatan dengan
baik, dan hal ini akan mempengaruhi pula terhadap minat siswa
dalam belgjar. Menurut Suryabrata “perhatian adalah banyak
setidaknya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan”, Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif
akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka
dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik
pethatian anak didikannya sehingga mereka mempunyai minat
terhadap pelajaran yang diajarkennya.
2) Perasaan
Unsur yang tak kala pentingnya adalah perasaan dari anak didik
terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunys, Perasean
merupakan respon sensorik dan/atau emosional terhadap stimulus
yang sifatnya deskriptif atau klasifikatoris. Fadi, yang dimaksud
dengan perasaan disini adalah perasaan senang dan peraszan
tertarik. Perasaan merupakan aktifitas psikis yang di dalamnya
subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek
3) Motif
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak
dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan kreatifitas
tertentu demi meacapai suatu tujuan,
-14-b. Fungsi Minat Belajar
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating
force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar.
Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus
untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya
‘menerima pelajaran. Mereka hanya bergerak untuk mau belajar tetapi
sulit untuk terus tekun kerena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu,
untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar siswa harus
‘mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong, ia
akan terus belajar.
Dari klasifikasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas di sekolah itu cukup bervariasi. Jika semua kegiatan tersebut
dapat diciptakan di sekolah, maka kondisi belajar mengajar di sekolah
akan lebih semangat, tidak membosankan, dan benar-benar menjadi
pusat aktivitas belajar yang maksimal.
c. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Minat Belajar
Belajar merupakan aktifitas yang berlangsung melalui proses,
tentunya tidak terlepas dari pengaruh baik dari dalam individu yang
mengalaminya, Keaktifan belajar peserta didik dalam proses kadang-
kadang berjalan lanear, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat
cepat menangkap apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa amat
sulit, Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh
banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar
peserta didik.
Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran yaitu:
1) Memberikan motivasi atau menarik pethatian siswa, sehingga
mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
-15-2)
Menjelaskan penjelasan instruksional (kemampuan dasar pada
siswa).
3) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari
4) Memberi petunjuk siswa cara mempelajarinya.
5) Memuneulkan aktifitas partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
6) Memberi umpan balik (feed back).
7) Melakukan tagihan-tagihen terhadap siswa berupa tes schingga
Kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
‘Teori Pokok Minat Belajar
Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip
mum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan
merupakan penjelasan ates sejumlah fakta dan penemuan yang
berkaitan dengan peristiwa belajar. Di sekian banyak teori yang
berdasarkan hssil belajar eksperimen terdapat tiga macam yang
sanggat menonjol, yakni: connectionism, classical conditioning, dan
operant conditioning.
»
2
Connectionism
‘Teori koneksionisme (connectionism) teori yang ditemukan dan
dikembangkan oleh Edwerd L. Thomdike (1874-1949)
berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an.
Eksperimen Thomdike ini menggunakan hewan-hewan terutama
kucing untuk mengetahui fenomena belajar.
Classical Conditioning
‘Teori pembiasaan Klasik (classical conditioning) ini berkembang
berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Paviov
(1849-1936), pada tahun 1909. Pada dasamya classical
conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan reflek baru
-16-dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya reflek
tersebut (Terrace,1973).
3) Operant Conditioning
Teori pembiasaan perilaku respons (operant conditioning) ini
merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masih
sangat berpengaruh di kalangan para abli psikologi belajar masa
ini. Penciptaannya bernama Burrhus Frederic Skinner (Lahit,
1904), seorang penganut behaviourism yang dianggap
kontroversial. Sejumleh perilaku atau respon yang membawa
efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat (Reber, 1988).
C. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyampaian bahan pelajaran
dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya
ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan
metode demonstrasi. Proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendaiam, sehingga membentuk pengertian dengan
baik dan sempuma, siswa juga dapat memperhatikan dan mengamati spa
yang diperlihatkan selma pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab
‘membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu. Baik digunakan
sebenamya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
-17-Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya memerhatikan,
akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
Dalam strategi_pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk
‘mendulsung keberhasilan strategi pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
demonstrasi merupakan materi pembelajaran dengan cara memperagakan
barang atau benda, kejadian, yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan pada saat itu dan gurupun tidak lepas dari penjelasan fisan,
Sehingga siswa akan lebih cepat paham dan mengerti jika langsung di
peragakan ke depan.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki
beberapa kelebihan, di antaranya:
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya
mendengar, tctapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3) Guru dengan secara langsung mengamati siswa akan memiliki
kkesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyatean
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
b. Kelemahan Metode Demonstrasi
Di samping beberapa kelebihan, menurut Hasibun dan
Moedjiono (2010) metode demonstrasi juga memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya:
ats4) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,
scbab tanpa persiapan yang mcmadai dcmonstrasi bisa gagal
sehingga dapat menyebabkan metode ini todak efektif lagi.
Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih
dahulu, schingga dapat memakan waktu yang banyak.
5) Guru memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
6) Guru memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di
samping ini demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi
‘guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
3. Langka-Langkah Pembelajaran Metode Demonstrasi_ Dengan
Memanfaatkan Media Digital
a, Langkab Pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
(mempraktekkan).
2) Kemulakan tujuan apa yang harus dieapai oleh siswa
3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dicapai oleh siswa,
misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap
penting dari pelaksanaan demonstrasi,
-19-Langkah Pelaksanaan Demonstrasi Dengan Memanfaatkan
Media Digital
Demonstrasi dengan memanfaatkan media digital dapat
dilaksanakan dengan langkeh sebagai berikut:
1) Guru memutai demonstrasi (mempraktikkan) dengan kegiatan-
kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya
melalui pertanyaan-pertanyzan yang mengandung teka teki
schingga mendorong siswa tertarik memperhatikan demonstrasi
2) Guru menciptakan suasana yang menyejukkan dengan
menghindari suasana yang menegangkan.
3) Guru harus meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya
demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Metode demonstrasi dapet diakhiri dengan langkah sebagai
berikut:
1) Apabila demonstrasi selesai dilakukan proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi_ dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk
meyekinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu
tidak. Sclain memberikan tugas yang relevan, ada baikaya guru
dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonsirasi itu perbaikan selanjutnya.
2) Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses
interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh
dengan menggunakan metode demonstrasi perhatian siswa lebih
-20-3)
dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan,
kesalahan-kesalahan yang terjadi pelajaran_ itu diceramahkan
dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit. Sehingga
kkesan yang diterinia siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama
pada jiwanya, Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang
kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi
itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman
langsung.
‘Maka kadang-kadang, dalam pemakaian teknik mengajar, perlu
disertai dengan teknik-teknik yang lain, atau mengkombinasikan
dengan yang lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang
sedang dimanfaatkan itu,
-21-BAB IH
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Metode peneliti
mn
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian
tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut.
1. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang keles, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Dalam bidang pendidikan yang dimaksud
dengan istilah kelas adalah sckelompok peserta didik dalam waktu yang,
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan tiga kata kunci tersebut, penelitian tindaken kelas
‘merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta,
didik dengan memberiken sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
diterapkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan
peserta didik atau peserta didik di bawah bimbingan guru, dengan maksud
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data
yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, Penjelasan uraian bersifat
deskriptif yang dijabarkan dalam bentuk beberapa kalimat. Proses dalam
perelitian tindakan kelas sama pentingnya dengan produk yang dihasilkan. Di
samping itu, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data,
Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya
suatu kejadian atau efek dari suatu tindakcan,
-22-B. Setting penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a, Tempat Penelitian
‘Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian
dilaksanakan pada peserta didik kelas IX MTs Tahfidh Tasywigu Al
Quran,
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November 2022 (Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022/2023).
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah peserta didik
kelas IX MI's Tahfidh Tasywiqu Al Quran TP. 2022/2023, yang berjumiah
20 siswa laki-laki dengan tingkat karakter dan kemampuan yang berbeda,
baik kemampuan ekonomi sosial_maupun kemampuan dalam
pemikirannya,
C. Reneana Tindakan
Kegiatan Pra penelitian tindakan Kelas merupakan awal kegiaian
sebelum melakukan perencanaan dan penelitian. Peneliti melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran Timu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas
IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran untuk menemukan masalah yang terjadi,
Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengidentifikasi masalah-
masalah yang ada terscbut. Masalah tersebut telah peneliti temukan yaitu
rendahnya minat belajar Iimu Pengetahuan Sosial (IPS) pada peserta didik
kelas [IX MT's Tahfidh Tasywiqu Al Quran, Pada bagian ini akan dijabarkan
beberapa rencana kegistan yang akan dilakukan pada Penelitian Tindakan
Kelas berupa,
3521. Rencana Penelitian
2. Pelaksanaan Penel
Data dan Cara Pengumpulannya
1. Observasi/Pengamatan
2. Tes
3. Dokumentasi
Indikator Keberhasilan
1. Analisis Data
-24-BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-25-BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
-26-DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN