You are on page 1of 36
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DENGAN MEMAKSIMALKAN MANFAAT TEKNOLOGI INTERNET DAN MEDIA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX MTS TAHFIDH TASYWIQU AL QURAN i" UNIVERSITAS TERBUKA Oleh: SYAIFUDIN NIM. 042102351 LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKOP4501) PENDIDIKAN EKONOMIL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SEMARANG TAHUN 2022 LEMBAR PENGESAHAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRAST DENGAN MEMAKSIMALKAN MANFAAT TEKNOLOGI INTERNET DAN MEDIA DIGITALUNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX MTS TAHFIDH TASYWIQU AL QURAN Kudus, 01 Desember 2022 Supervisor | ahasiswa Erika’ Feronika Br Simanungkalit, $.Pd., M.Pd. Syaifudin NIP. 199212222019032017 NIM. 042102351 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA aA Jt Gabe Raya, Pendok Cabe, Pamulang. Tangerang Selatan 15418 n. 012-7490944 (Hunting) Faximile.021-7490147 (Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor) wevenaad Tennis Laman weve ut ac id LEMBAR PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKOP4501) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri, Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kudus, 01 Desember 2022 Yabg Menyatakan, ‘NIM, 042102351 ABSTRAK iii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim... Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur peaulis panjatkan kepada Allah ‘Subhanahu wa Ta‘ala ates segala rahmat, nikmat dan ridaNya, schingga penulis, dapat menyelesaikan laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP) yang berjudul “Penerapan Metode Pembelsjaran Demonstrasi Dengan Memaksimalkan Manfaat Teknologi Internet Dan Media Digital Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran” meski belum mencapai kesempurnaan. Dalam penyusunan laporan ini, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan intelektual dan kemampuan fisik yang penulis miliki. Penulis banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan leporan terealisasikan. Oleh karen itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1, Yth. Bapak Drs. Moh. Muzammil, M.M. selaku Kepala UPBJJ-UT Semarang yang telah memberikan wadzh empat untuk belajar. 2. Yth. Ibu Erika Feronika Br Simanungkalit, $.Pd.,M.Pd. selaku tutor dan supervisor yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan dalam proses penyusunan laporan PKP ini. 3. Yth. Bapak Abdul Manan, S.Ag. selaku Kepala MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta menjadi pembimbing saya dalam proses penyusunan laporan ini. 4, Yth. Sermua jajaran Guru dan karyawan MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran yang telah memberikan informasi dan pengetahuannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. iv 5. Seluruh siswa kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran yang dengan senang hati berkenan mengikuti proses pembelajaran selama_penulis melakukan penelitian, 6. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga segala bentuk bantuan, doe, bimbingan, nasihat, masukan, saran, kritikan dan pengajaran yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala, Tidak tupa penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf yang penulis sengaja maupun tidak selama penclitian berlangsung, Semoga segala aktivitas penulis dalam penyusunan laporan ini mendapatkan keberkahan dan belas kasih Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mendatangkan kebaikan bagi penulis dan semua pihak. Penulis juga berharap semoga laporan PKP ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan dalam memperkaya wacana intelektual bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiiin... udus, 01 Desember 2022 JIFUDIN NIM. 042102351 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK.. KATA PENGANTAR.. PENDAHULUAN: A. Latar Belakang Masalah .. Identifikasi Masalah..... Batasan Masalah Rumusan Masalah... ‘Tujuan Penelitian ... z>mpop Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoriti 2. Manfaat Praktis . BABIL KAJIAN PUSTAKA.... A. Tujuan Tentang Belajar. 1. Pengertian Belajar 2. Teori Belajar. 3. Prinsip-Prinsip Belajar. B. Tujuan Tentang Minat Belajar. L. Pengertian Minat Belajar. 2. Unsur-Unsur dan Fungsi Minat Belajar C. Metode Demonstrasi. I. Pengertian Metode Demonstra BABII PELAKSANAAN PENELITIAN... A. Metode Penelitian vi B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian.. 2. Karakteristik Subjek Penelitian.. C. Rencana Tindakan.. 1. Rencana Penelitian. 2. Pelaksenaan Penelitian D. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Observasi/Pengamatan .. 2. Tes 3. Dokumentasi E. Indikator Keberhasilan.. 1. Analisis Data... BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BABY KESIMPULAN DAN SARAN.. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN vii BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan sebagai sebuah system yang terstruktur berdasarkan komponen-komponen pendidikan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada pasal 3 menyatakan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangaya potensi peserta didik agar ‘menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis seria bertanggung jawab. Dengan kemampuan inilah manusia terus membuat perubahan untuk mengembangkan hidup dan kehidupan dirinya sebagai manusia. Menurut ‘Suparlan Suhartono (2009 : 79) mengatakan bahwa Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan”. Dalam Al-Quran Juz 28 Surat Al-Mujadalah Ayat 11 berbunyi: alt sf Guill bie Mate Gad aS) ii gis Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan (derajat) orang-orang yang beriman dj antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. ‘Dalam memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang semakin ketat di segala bidang kehidupan, maka salah satu tujuan pendidikan nasional dirancang agar dapat mewujudkan manusia Indonesia yang handal, mandiri, dan mampu bersaing di arena global. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan syarat mutlak agar dapat keluar sebagai pemenang dalam persaingan tersebut. Penguasaan IPTEK dapat dicapai melalui pendidikan yang bermutu. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa “Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat”,! Salah satu tujuan dari pendidikan yaitu untuk mempersiapkan peserta didik supaya mereka dapat hidup dan berkembang di masyarakat? Tujuan tersebut dapat diartikan bahwa tugas dari pendidikan yang berlangsung di sebuah lembaga pendidikan adalah mengenal perkembangan peserta didik sebagai subjek belajar aktif yang mampu mengatur segala kemampuan dan potensi yang dimiliki dan ada di dalam diri masing-masing peserta didik, agar mereka dapat hidup dan mengembangkan kehidupannya di masyarakat. Realitas yang ada sckarang tentu berbeda dengan realitas kehidupan di masa mendatang dan sifétnya akan selalu terjadi perubahan sesuai dengan lingkungannya. Karena lingkungan akan selalu berubah, dan sifat alamiah peserta didik juga akan mengikuti alur perubahan yang bersifat dinamis dengan penuh semangat dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan, Salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pendidikan adalah proses pelaksanzan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang baik sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Pada prinsipnya pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat Komponen-komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Komponen-komponen pembelajeran terscbut antara lain * Ngalim Purwanto, Jlmu Pendiditan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdskarya, 2004), Cet. Ke-16, Hal. 10 ? Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Keneana Prenamedia Group, 2017), Hal. 251 ‘ujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, evaluasi, guru, dan siswa, Guna mencapai tujuan pembelajaran biasanya guru memilih salah satu atau beberapa media pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang ditentukan, Pemilihan media pembelajaran ini merupakan strategi untuk merancang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, Dengan demikian pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi terhadap minat dan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan kemampuan cara-cara mengajat, wajib bagi seorang guru mengetahui seluruh metode yang terdapat dalam pelaksanaan pengajaran, Sehingga dimungkinkan dapat mengurangi masalah-masalah yang berkenaan dengan jalannya pengajaran, dapat memecahkan berbagai macam kesulitan dalam menyampaikan materi yang sangat banyak dengan siswa yang begitu beragam karakter. Dalam penentuan media pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkan. Guru juga harus mengembangkan kemampuan berpiki siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar. Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua peserta didik sehingga tumbuh minat untuk belajar. Persoalannya sekarang adalzh bagaimana menentukan dan memilih media pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar siswa secara aktif, efektif, dan mandiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap media pembelajaran memiliki implikasi strategi untuk pengembangan potensi siswa. Tetapi pada ‘umumnya para guru masih memiliki kelemahan dalam menentukan media yang terbaik untuk dipilih dan diterapkan dalam pelaksanaan metode pembelajaran, Khususnya di kelas. Oleh kcarena itu, media pembelajaran yang digunakan guru harus benar-benar memperhatikan karakteristik siswa schingga dengan media tersebut guru mampu memancing emosi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran. Ketepatan pemilihan media dan model pembelajaran yang akan diterapkan menjadi salah satu fektor dalam keberhasilan pembelajaran efektif. Menurut Azhar Arsyad (1997), pemilihen media pembelajaran harus berdasarkan kriteria tertentu yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran, 3) praktis, Iuwes, dan tahan, 4) guru terampil ‘menggunakannya, 5) pengelompokan sasaran, dan 6) mutu teknis. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kemajuan TIK yang begitu cepat sangat berdampak pada berbagai sisi kehidupan. TIK seakan menjadi motor dalam setiap bidang, schingga menjadi indikator utama kemajuan atau ketertinggalan suatu bidang tertentu, Perkembangan yang sangat cepat bisa kita lihat dari perkembangan teknologi cellular phone atau handphone. Media yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran saat ini juga harus dipilih dengan tepat sesuai dengan kebutuhan agar efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tersebut setidaknya harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain mudah diakses oleh guru dan siswa, memotivasi siswa untuk belajar, mendukung pembelajaran mandiri_ siswa, mendukung tercapainya tyjuan pembelajaran. Berdasarkan kriteria tersebut, media pembelajaran berbasis smartphone menjadi salah satu media yang tepat digunakan untuk media pembelajaran saat ini. Pemanfaatan smarfphone sebagai media pembelajaran menurut Rogozin yang menyatakan bahwa dengan menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran maka, memberikan kesempatan belajar yang lebih mendalam, siswa dapat mengembangkan pembelajaran melalui penelusuran informasi dari internet, melatih keterampilan mereka dalam melaksanakan praktikum karena prinsip mobilitas yang dimiliki oleh smartphone, lebih lanjut dikatakan bahwa dengan menggunakan smariphone siswa mampu membangun kompetensi mereka dengan cara yang dinamis. ‘Teknologi digital dapat digunakan untuk mengubah perilaku manusia, termasuk perilaku siswa dan pendidik, dan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, merekam, memproses, dan mendistribusikan wlang bahan ajar yang diperlukan. Ketika bahan ajar dipadukan dengan teknologi digital, proses pembelajaran dapat dibuat lebih menarik dan memotivasi. Hal ini dikarenakan kombinasi bahan ajar dapat lebih artistik dan menarik karena menggabungkan gambar, audio, video, dan animasi, yang dapat mempengaruhiperubahan perilaku belajar dan membantu anak belajar lebih efektif. ‘Teknologi digital telah diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan untuk membantu berbagai kegiatan atau prosedur pendidikan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang cepat dan mudah diakses, diproses, disimpan, dan dikirim kembali berdampak baik pada bahan ajar. Paling tidak, ada interaksi timbal balik amtara pendidikan dan proses belajar siswa. Pada MT’s Tahfidh Tasywiqu Al Quran, IPS termasuk menjadi mata pelajaran yang paling menjenuhkan oleh sebagian besar siswa, karena dalam ‘memahami materinya memerlukan adanya kejelian berpikir dan wawasan yang luas. Karena IPS dalam pembelajaran mempelajari tentang berbagai ilmu seperti Sejarah, Ekonomi, Politik, Teknologi, Sosiologi, Antropologi, Geografi dan seterusnya. Selain itu, dalam pembelajaran masih berpusat pada guru belum melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran tidak efektif dan menimbulken kejenuhan atau membosankan yang dapat menyebbkan siswa kurang bersemangat untuk belajar IPS. Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan belajar seperti kurangaya kemampuan dalam memahami materi, kurangnya kemampuan dalam menyelesaikan soal IPS dan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelaiaran IPS. Oleh sebab itu, perlu diupayakan untuk meminimalisasi kesulitan belajar siswa dalam belajar IPS. Berdasarkan analisis di atas, pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran berdampak baik terhadap pembentukan motivasi belajar siswa, dengan tujuan memaksimalkan prestasi belajar siswa. Penggunaan teknologi informasi telah secara signifikan mengubah cara pendidik dan siswa Bi berperilaku. Saat ini, penyelenggaraan pendidikan mulai mengandalkan sistem teknologi digital, baik siswa sedang belajar di kelas, menyelesaikan tugas, maupun mengikuti ujian akhir. Dengan demikian, keunggulan sistem teknologi digital ini akan meningkatkan dorongan peserta didik untuk belajar. Di zaman sekarang ini, sebagai bangsa yang sedang bangkit harus mengikuti arus globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital dikaitkan dengan sistem pendidikan Indonesia. Uraian diatas merupakan gambaran betapa pentingnya menciptakan dan memotivasi minat belajar siswa yang aktif dan menyenangkan. Sehingga penulis merasa tertarik untuk —melakukan _penelitian_ mengenai “Memaksimalkan Manfaat Teknologi Intemet Dan Media Digital Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran)”, Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa permasalalan sebagai berikut: 1. Siswa menganggap pembelajaran sangat membosankan. 2. Siswa cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Situasi belajar mengajar yang kurang kondusif membuat peserta didik justru melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat. 3. Guru lebih terfokus pada menerangkan ketimbang mengkondisikan peserta didik. 4, Rendahnya hasil belajar siswa, 5. Ketidaksesuaian media sarana yang digunakan guru dan penggunaan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran yang masih mendominasi atau berpusat pada guru (teacher centered) membuat sebagian peserta didik merasa bosan mengikuti pembelajaran, sehingga berpengaruh terhedap hasil belajar siswa. c. E. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian ini dibatasi pada: 1. Menerapkan metode demonstrasi dengan memaksimalkan manfaat teknologi internet dan media digital untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas TX MT’s Tahfidh Tasywiqu Al Quran, 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX MTs Tahfidh ‘Tasywiqu Al Quran tahun pelajaran 2022/2023. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan pola permasalahannya yaitu, apakah penerapan metode demonstrasi dengan memaksimalkan manfaat teknologi intemet dan media digital dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang materi Letak dan Lvas Benua Asia dan Benua Lainnya kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran tahun pelajaran 2022/2023? Tujuan Penelitian ‘Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang materi Letak dan Luas Benua Asia dan Benua Lainnya kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran tahun pelajaran 2022/2023. melalui penerapan model _pembelajaran demonstrasi dengan memaksimalkan manfaat teknologi internel, smartphone, dan media digital. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang akaderis maupun non akademis, baik secara teoritis maupun praktisnya. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam Khazanah ilmu pengetahuan terutama bagi kemajuan ilmu pendidikan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di sekolah menengah 2. Manfaat Praktis a, Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat_memperluas wawasan dan menambah pengetshuan baru bagi guru untuk ‘menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan inovatif. b. Bagi Siswa, dengan penerapan metode demonstrasi dan media Pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan, diharapkan dapat menumbuhkan minat belajat mandiri siswa dan mendorong siswa agar Icbih termotivasi dalam belajar IPS dengan hasil belajar yang bagus. ¢. Bagi Sekolah, sebagai bahan pertimbangan terhadap peningkatan kinerja guru, sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan pengajaran, dan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan, 4. Bagi Peneliti, menambsh pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas dan meningkatkan penguasaan penggunaanmetode demonstrasi, sehingga tercipta guru yang profesional guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. BABIT KAJIAN PUSTAKA A. Tujuan Tentang Belajar i. Pengertian Belajar Pengantar yang akan memperjelas beberapa teori sebagai berikut. “Belajar ialah suatu proses suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri_ dalam interaksi_ dalam lingkungannya”. Perubshan yang terjadi pada seorang banyak sckali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan seorang anak menjadi bengkok Karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam. ini tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuban dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.? Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah persiapan seseorang untuk menuju memperbaiki diri untuk mencapai perubahan yang di inginkan agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya, seringkali perubahan di setiap orang itu berbedabeda tidak mesti sama tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar maupun dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan tidak termasuk dalam perubahan belajar. 3 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Cv. Yrama Widia, 2013), Hal. 2 Teori Belajar Menurut J. Brunner, belajar tidak untuk mengubah tingkah laku akan tetapi untuk merubah kurikulum sckolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah mempelajari sesuatu yang dipelajari menjadi suatu keterampilan dan pengetahuan baru.* Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual, namun demikian, marilah kita susun prinsip belajar sebagai berikut: a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dam membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. ¢. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. d. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. . Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. £. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, g. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. h. Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, schingga mendapatkan pengertian yang diharapkan, stimulus yang diberikan respon yang diharapkan.$ 4 Ibid, Hal. 10 5 Ibid, Hal, 23-24 -10- B. Tujuan Tentang Minat Belajar a Pengertian Minat Belajar Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh, Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Sehingga minat dapat dickspresikan melalui pemyataan yang ‘menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. ‘Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian, Sedangkan ‘menurut Pasaribu dan Simanjuntak minat diartikan sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya”. Selanjutnya menurut Darajat, dkk, minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang” Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifet yang relatif menetap pada diri seseorang, Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang, sebab dengan minat sescorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya, sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat itu timbul dari dalam diri seseorang tampa ada yang menyuruhnya dan memiliki rasa yang besar dan minat juga tertanam dalam diri senditi sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang iya minati dan sebaliknya juga tampa dengan adanya minat seseorang tidak akan melakukan sesuatu ‘meski disuruh keena tidak ada yang tertanam dalam dirinya tentang minat yang disuruhnya tersebut. Terkait dengan minat, menurut Sukardi (2011) bahwa ada 2 hal yang sangat mendasar yang perlu dijelaskan terkait dengan minat, yaitu, § Hhaji Jaali, Psikologi Pendidikan, (lakarta: Bumi Aksara, 2012), Hal. 121 -ll- 1) Minat pembawaan, minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dari kebutuhan maupun lingkungan biasanya minat ini muncul berdasarkan bakat yang ada pada diri seseorang. 2) Minat yang muncul karena adanya pengeruh luar. Minat seseorang bisa saja berubah Karena adanya pengaruh lingkungan, kebutuhan, maupun teman sepergaulan. Karena minat merupakan suatu perasaan atau sifat, maka keberadaan dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut Sardiman (2011) ada3 jenis minat: 1) Expreesed Interest (minat yang diekspresikan), seseorang, dapat ‘mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. 2) Manifest Interest (minat yang diwujudkan), seseorang yang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, akan tetapi melalui tindakan atau perbuatan ikut serta berperan dalam suatu aktivitas tertentu. 3) Intervetoriat Interest (minat yang, diinventariskan), minat seseorang dinilai dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan_pilihan untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini disebut investor minat. Kara belajar berarti beruszha memperolelt kepandaian atau imu dalam bahasa sederhana kata belajar dimaknai sebagai menuju ke arah yang lebih baik dengan cara sistematis, Brunner mengemukakan proses belajar yang terdiri atas tiga tahapnya, yaitu tahap informasi, transformasi, dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tshap informasi adalah proses penjelasan, penguraian, atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap transformasi adalah proses perpindahan atau peralihan prinsip-prinsip struktur tadi ke dalam diti peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Namun, informasi itu harus dianalisis, diubah, atau ditransformasikan ke dalam =i2- bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas.” Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tak dapat dipisahkan satu sama lainnya, Belajar menunjukan pada apa yang diharuskan seseorang sebagai subyek yang harus menerima pelajaran (sasaran didik) sedangkan mengajar menunjukan pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagei bentuk seperti berubah pengetshuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya dan daya reaksi, daya penerimaannya dan daya pengingatannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Sclanjutnya, kata belajar dalam kamus Bahasa Indonesia, secara etimologis memiliki arti “berubah memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Menurut Hamalaik belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan, Jadi belajar ektif adalah suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara pisik, mental intelektual dan emosional. Guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari beberapa pengertian minat belajar yang telah dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan perubshan tingkah laku tersebut. Baik dalam aspek pengetahuannya, keterampilannya, ‘Iskandar Wasid, Dadang Sunendar, Srategi Pembelajaren Bahasa, (Bandung: PT Remaja Roséa Karya, 2009), Hal. 4 = 13 2 ‘maupun sikapnya. Jadi, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami secara langsung. Unsur-Unsur dan Fungsi Minat Belajar Unsur Minat 1). Perhatian Pethatian sangatlah penting dalam melakukan kegiatan dengan baik, dan hal ini akan mempengaruhi pula terhadap minat siswa dalam belgjar. Menurut Suryabrata “perhatian adalah banyak setidaknya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan”, Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik pethatian anak didikannya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkennya. 2) Perasaan Unsur yang tak kala pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunys, Perasean merupakan respon sensorik dan/atau emosional terhadap stimulus yang sifatnya deskriptif atau klasifikatoris. Fadi, yang dimaksud dengan perasaan disini adalah perasaan senang dan peraszan tertarik. Perasaan merupakan aktifitas psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek 3) Motif Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan kreatifitas tertentu demi meacapai suatu tujuan, -14- b. Fungsi Minat Belajar Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya ‘menerima pelajaran. Mereka hanya bergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun kerena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu, untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar siswa harus ‘mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong, ia akan terus belajar. Dari klasifikasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas di sekolah itu cukup bervariasi. Jika semua kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, maka kondisi belajar mengajar di sekolah akan lebih semangat, tidak membosankan, dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. c. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Minat Belajar Belajar merupakan aktifitas yang berlangsung melalui proses, tentunya tidak terlepas dari pengaruh baik dari dalam individu yang mengalaminya, Keaktifan belajar peserta didik dalam proses kadang- kadang berjalan lanear, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa amat sulit, Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta didik. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu: 1) Memberikan motivasi atau menarik pethatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. -15- 2) Menjelaskan penjelasan instruksional (kemampuan dasar pada siswa). 3) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari 4) Memberi petunjuk siswa cara mempelajarinya. 5) Memuneulkan aktifitas partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 6) Memberi umpan balik (feed back). 7) Melakukan tagihan-tagihen terhadap siswa berupa tes schingga Kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. ‘Teori Pokok Minat Belajar Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip mum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan ates sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Di sekian banyak teori yang berdasarkan hssil belajar eksperimen terdapat tiga macam yang sanggat menonjol, yakni: connectionism, classical conditioning, dan operant conditioning. » 2 Connectionism ‘Teori koneksionisme (connectionism) teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edwerd L. Thomdike (1874-1949) berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Eksperimen Thomdike ini menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Classical Conditioning ‘Teori pembiasaan Klasik (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Paviov (1849-1936), pada tahun 1909. Pada dasamya classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan reflek baru -16- dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya reflek tersebut (Terrace,1973). 3) Operant Conditioning Teori pembiasaan perilaku respons (operant conditioning) ini merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masih sangat berpengaruh di kalangan para abli psikologi belajar masa ini. Penciptaannya bernama Burrhus Frederic Skinner (Lahit, 1904), seorang penganut behaviourism yang dianggap kontroversial. Sejumleh perilaku atau respon yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat (Reber, 1988). C. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi. Proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendaiam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempuma, siswa juga dapat memperhatikan dan mengamati spa yang diperlihatkan selma pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab ‘membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu. Baik digunakan sebenamya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. -17- Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi_pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk ‘mendulsung keberhasilan strategi pembelajaran. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan materi pembelajaran dengan cara memperagakan barang atau benda, kejadian, yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan pada saat itu dan gurupun tidak lepas dari penjelasan fisan, Sehingga siswa akan lebih cepat paham dan mengerti jika langsung di peragakan ke depan. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi a. Kelebihan Metode Demonstrasi Sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya: 1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tctapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3) Guru dengan secara langsung mengamati siswa akan memiliki kkesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyatean Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. b. Kelemahan Metode Demonstrasi Di samping beberapa kelebihan, menurut Hasibun dan Moedjiono (2010) metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya: ats 4) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, scbab tanpa persiapan yang mcmadai dcmonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini todak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, schingga dapat memakan waktu yang banyak. 5) Guru memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 6) Guru memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping ini demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi ‘guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. 3. Langka-Langkah Pembelajaran Metode Demonstrasi_ Dengan Memanfaatkan Media Digital a, Langkab Pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya: 1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan (mempraktekkan). 2) Kemulakan tujuan apa yang harus dieapai oleh siswa 3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dicapai oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi, -19- Langkah Pelaksanaan Demonstrasi Dengan Memanfaatkan Media Digital Demonstrasi dengan memanfaatkan media digital dapat dilaksanakan dengan langkeh sebagai berikut: 1) Guru memutai demonstrasi (mempraktikkan) dengan kegiatan- kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyzan yang mengandung teka teki schingga mendorong siswa tertarik memperhatikan demonstrasi 2) Guru menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. 3) Guru harus meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. Langkah Mengakhiri Demonstrasi Metode demonstrasi dapet diakhiri dengan langkah sebagai berikut: 1) Apabila demonstrasi selesai dilakukan proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi_ dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyekinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu tidak. Sclain memberikan tugas yang relevan, ada baikaya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonsirasi itu perbaikan selanjutnya. 2) Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metode demonstrasi perhatian siswa lebih -20- 3) dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi pelajaran_ itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit. Sehingga kkesan yang diterinia siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya, Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung. ‘Maka kadang-kadang, dalam pemakaian teknik mengajar, perlu disertai dengan teknik-teknik yang lain, atau mengkombinasikan dengan yang lain, sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu, -21- BAB IH PELAKSANAAN PENELITIAN A. Metode peneliti mn Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut. 1. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. 3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang keles, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Dalam bidang pendidikan yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sckelompok peserta didik dalam waktu yang, sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan tiga kata kunci tersebut, penelitian tindaken kelas ‘merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta, didik dengan memberiken sebuah tindakan (treatment) yang sengaja diterapkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik atau peserta didik di bawah bimbingan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, Penjelasan uraian bersifat deskriptif yang dijabarkan dalam bentuk beberapa kalimat. Proses dalam perelitian tindakan kelas sama pentingnya dengan produk yang dihasilkan. Di samping itu, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakcan, -22- B. Setting penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian a, Tempat Penelitian ‘Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas IX MTs Tahfidh Tasywigu Al Quran, b. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022 (Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022/2023). 2. Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah peserta didik kelas IX MI's Tahfidh Tasywiqu Al Quran TP. 2022/2023, yang berjumiah 20 siswa laki-laki dengan tingkat karakter dan kemampuan yang berbeda, baik kemampuan ekonomi sosial_maupun kemampuan dalam pemikirannya, C. Reneana Tindakan Kegiatan Pra penelitian tindakan Kelas merupakan awal kegiaian sebelum melakukan perencanaan dan penelitian. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Timu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IX MTs Tahfidh Tasywiqu Al Quran untuk menemukan masalah yang terjadi, Setelah peneliti melakukan wawancara, peneliti mengidentifikasi masalah- masalah yang ada terscbut. Masalah tersebut telah peneliti temukan yaitu rendahnya minat belajar Iimu Pengetahuan Sosial (IPS) pada peserta didik kelas [IX MT's Tahfidh Tasywiqu Al Quran, Pada bagian ini akan dijabarkan beberapa rencana kegistan yang akan dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas berupa, 352 1. Rencana Penelitian 2. Pelaksanaan Penel Data dan Cara Pengumpulannya 1. Observasi/Pengamatan 2. Tes 3. Dokumentasi Indikator Keberhasilan 1. Analisis Data -24- BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -25- BABV KESIMPULAN DAN SARAN -26- DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

You might also like