You are on page 1of 3

SOP

KELAYAKAN SAMPEL
Pengecekan kelayakan sampel adalah urutan cara pengecekan pada
sampel laboratorium agar layak untuk dilakukan pemeriksaan, berupa:

1. Pengecekan adanya lisis, hiperbilirubinemia, beku atau lipemik.


2. Pengecekan volume sampel..

Tujuan dari pengecekan kelayakan sampel adalah


1. Pengertian Dan
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan pengecekan kelayakan sampel
laboratorium
2. Supaya alur pengecekan kelayakan sampel menjadi jelas.
3. Mencegah pemanjangan waktu penanganan atau terlantarnya
sampel.
4. Memberikan hasil laboratorium yang akurat.

2. Prosedur Untuk Darah Beku dan Darah EDTA :

1. Ambil vacutainer
2. Lakukan pengecekan terhadap sampel pemeriksaan:
a. Kondisi sampel (lisis, ikterik, beku atau lipemik)
b. Volume sampel
3. Hasil pengecekan:
a. Jika sampel sudah layak untuk diperiksa, (vacutainer tutup
ungu/lavender).
b. Jika tidak layak dilakukan pemeriksaan:
1. Untuk sampel lisis/ikterik:
a) Tulis dengan spidol merah, di bagian paling atas sebelah
kanan dari lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium, SAMPEL LISIS/IKTERIK.
b) Untuk sampel LISIS:
1) Jika memungkinkan minta sampel baru khususnya
untuk pemeriksaan Kalium.
2) Jika tidak memungkinkan sampel langsung bisa
dikerjakan, namun tulis di Lab Note bahwa sampel
LISIS.
2. Jenis Untuk sampel lipemik, beku dan volume sampel
kurang:
a) Telepon ruangan yang meminta pemeriksaan.
b) Ucapkan salam dan perkenalkan diri dengan sopan..
c) Tanyakan identitas penerima telepon..
d) Sebutkan identitas pasien.
e) Jelaskan adanya masalah pada sampel pemeriksaan.
3. Untuk sampel lipemik:
a) Tanyakan saat pengambilan sampel, pasien puasa atau
tidak:

b) Jika tidak, segera minta pasien berpuasa selama 10 –


14 jam dan diambil sampel baru lagi.
c) Jika puasa: sampel langsung bisa dikerjakan.

Untuk sampel beku: segera minta sampel baru.


4. Untuk volume sampel yang kurang:
beritahu untuk pengiriman sampel baru dengan batas
volume yang benar.
5. untuk sampel hemostasis pada bayi: beritahu untuk
memakai tabung faal hemostasis ½ volume dan dikirim
secara manual.
1. Tanyakan kapan sampel akan dikirimkan kembali.
2. Tulis menggunakan spidol merah, di bagian paling atas
sebelah kanan dari lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium, sampel beku/ sampel lipemik/ volume
sampel kurang.
3. Tulis jam pengiriman kembali sampel pada lembar
Permintaan Pemeriksaan Laboratoriumnya.
4. Letakkan lembar Permintaan Pemeriksaan
Laboratoriumnya di kotak Pemeriksaan Laboratorium
Yang Bermasalah.
5. Tulis di buku masalah Landing.

Untuk sampel urin:


1. Ambil tabung sampel.
2. Lakukan pengecekan terhadap sampel pemeriksaan:
c. Volume sampel
3. Hasil pengecekan:
c. Jika volume < 1 mL (khusus bayi), lakukan sentrifus, lalu
periksa dengan mikroskop.
d. Jika volume urin 1-3 mL, periksa dengan alat secara
manual mode.
e. Jika volume urin 4 mL, periksa dengan alat secara
sampler mode.
Untuk sampel feses:

1. Ambil tabung sampel.


2. Lakukan pengecekan terhadap sampel pemeriksaan:

Volume sampel
3. Hasil pengecekan:

Untuk feses cair: jika volume < 1 mL, minta feses ulang.

You might also like