You are on page 1of 3

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

MK : PERPAJAKAN
NAMA : ANIZAR NUR AZIZAH
NIM : 2105113505

DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Pajak ialah iuran dari rakyat kepada kas negara yang berdasarkan pada Undang-Undang
sehingga dapat dipaksakan tanpa jasa timbal balik yang dapat langsung ditunjukkan tetapi
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

FUNGSI PAJAK → Fungsi budgetair sebagai sumber dana pemerintah untuk membayar
pengeluaran, Fungsi mengatur (regulerend) untuk mengatur/melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi seperti, Pajak yang tinggi dikenakan terhadap
minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras

SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK → harus adil (syarat keadilan) → adil dalam


perundang-undangan mengenakan pajak secara umum dan merata sesuai kemampuan
masing-masing , adil dalam pelaksanaan dengan memberikan hak bagi wajib pajak atau
mengajukan kepada majelis pertimbangan pajak, berdasarkan undang-undang secara yuridis
→ yang diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2, Tidak mengganggu perekonomian (syarat
ekonomis) → pemungut tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi agar tidak
menimbulkan kesusahan pada perekonomian masyarakat, Pemungutan pajak harus
efisien( syarat finansial) → biaya pemungutan pajak harus lebih rendah dari hasil
pemungutannya, Pemungutan pajak harus sederhana → agar memudahkan dan mendorong
masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya

TEORI-TEORI YANG MENDUKUNG PEMUNGUTAN PAJAK


1. Teori asuransi → rakyat wajib membayar pajak sebagai suatu premi asuransi untuk
Memperoleh jaminan perlindungan
2. Teori kepentingan → semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara , makin
tinggi pajak yang harus dibayar
3. Teori daya pikul → pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang,
dengan dua pendekatan, Pertama unsur objektif melihat besarnya penghasilan, kedua
unsur subjektif dengan memperhatikan besarnya kebutuhan material
4. Teori bakti → sebagai warga negara yang berbakti rakyat wajib menyadari bahwa
pembayaran pajak ialah sebagai suatu kewajiban
5. Teori asas daya beli → maksudnya menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat
untuk rumah tangga negara, Selanjutnya negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat
untuk kesejahteraan masyarakat

KEDUDUKAN HUKUM PAJAK → Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Hukum
pajak terletak di antara hukum perdata dan hukum publik. Hukum pajak sendiri merupakan
hukum dengan peraturan khusus, sedangkan hukum publik dan yang lainnya menggunakan
peraturan umum. Hukum pajak menganut paham imperatif, yakni pelaksanaannya tidak dapat
ditunda.
HUKUM PAJAK MATERIAL DAN HUKUM PAJAK FORMAL → Hukum pajak
terbagi dua yaitu : Hukum pajak material→ memuat norma-norma mengenai perpajakan cth:
Undang-Undang pajak penghasilan, Hukum pajak formil→ memuat bentu / tata cara
mewujudkan hukum material cth: ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

PENGELOMPOKAN PAJAK → Menurut golongannya → pajak langsung harus dipikul


sendiri cth : pajak penghasilan. pajak tidak langsung dapat dilimpahkan kepada orang lain
cth : pajak pertambahan nilai. Menurut sifatnya → pajak subjektif memperhatikan keadaan
wajib pajak cth : pajak penghasilan. Pajak objektif tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak
cth : PPN & PPNBM. Menurut Lembaga Pemungutannya → pajak pusat dipungut oleh
pemerintah pusat cth : pajak penghasilan, PPNBM, PPN, Bea materai. Pajak daerah dipungut
pemerintah daerah terdiri atas pajak provinsi cth : pajak kendaraan bermotor . serta pajak
kabupaten/kota cth: pajak hotel, restoran dan pajak hiburan.

TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK → Pemungutan pajak terbagi berdasarkan 3 stelsel


yaitu, Stelsel nyata (riel stelsel) pengenaannya berdasarkan pada objek (penghasilan yang
nyata), stelsel anggapan (fictieve stelsel) pengenaannya berdasarkan anggaran yang
ditetapkan dalam undang-undang, dan stelsel campuran yang berarti campuran antara stelsel
anggapan dan stelsel nyata

ASAS PEMUNGUTAN PAJAK → diantar nya yaitu asas domisili (asas tempat tinggal ),
asas sumber, asas kebangsaan

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK


• Official Assessment System → memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
• Self Assessment System → memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan
sendiri besarnya pajak yang terutang
• With Holding System → memberi wewenang kepada pihak ketiga selain fiskus dan wajib
pajak bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

TIMBUL DAN HAPUSNYA UTANG PAJAK → Ajaran yang mengatur timbulnya utang
pajak ada dua yaitu ajaran formil dimana utang timbul akibat keluarnya surat ketetapan pajak
oleh fiskus, kemudian ada ajaran materiil dimana utang pajak timbul karena berlakunya
Undang-Undang. Utang pajak dapat di hapuskan karena beberapa hal yaitu pembayaran,
kompensasi, daluwarsa, pembebasan dan penghapusan

HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK → Perlawanan Fasif disebabkan oleh


Perkembangan intelektual dan moral masyarakat.Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit
dipahami masyarakat. Sistem kontrol tidak dapat dilakukar atau dilaksanakan dengan
baik.Perlawanan Aktif disebabkan oleh Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan
yang secara langsung dinjukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak.

TARIF PAJAK
• Tarif sebanding/proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam
daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
• Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh:Besarnya tarif Bea
Meterai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000,00.
• Tarif progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar. Contoh: pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan untuk Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri

You might also like