Professional Documents
Culture Documents
MK : PERPAJAKAN
NAMA : ANIZAR NUR AZIZAH
NIM : 2105113505
DASAR-DASAR PERPAJAKAN
Pajak ialah iuran dari rakyat kepada kas negara yang berdasarkan pada Undang-Undang
sehingga dapat dipaksakan tanpa jasa timbal balik yang dapat langsung ditunjukkan tetapi
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
FUNGSI PAJAK → Fungsi budgetair sebagai sumber dana pemerintah untuk membayar
pengeluaran, Fungsi mengatur (regulerend) untuk mengatur/melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi seperti, Pajak yang tinggi dikenakan terhadap
minuman keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK → Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Hukum
pajak terletak di antara hukum perdata dan hukum publik. Hukum pajak sendiri merupakan
hukum dengan peraturan khusus, sedangkan hukum publik dan yang lainnya menggunakan
peraturan umum. Hukum pajak menganut paham imperatif, yakni pelaksanaannya tidak dapat
ditunda.
HUKUM PAJAK MATERIAL DAN HUKUM PAJAK FORMAL → Hukum pajak
terbagi dua yaitu : Hukum pajak material→ memuat norma-norma mengenai perpajakan cth:
Undang-Undang pajak penghasilan, Hukum pajak formil→ memuat bentu / tata cara
mewujudkan hukum material cth: ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK → diantar nya yaitu asas domisili (asas tempat tinggal ),
asas sumber, asas kebangsaan
TIMBUL DAN HAPUSNYA UTANG PAJAK → Ajaran yang mengatur timbulnya utang
pajak ada dua yaitu ajaran formil dimana utang timbul akibat keluarnya surat ketetapan pajak
oleh fiskus, kemudian ada ajaran materiil dimana utang pajak timbul karena berlakunya
Undang-Undang. Utang pajak dapat di hapuskan karena beberapa hal yaitu pembayaran,
kompensasi, daluwarsa, pembebasan dan penghapusan
TARIF PAJAK
• Tarif sebanding/proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam
daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
• Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh:Besarnya tarif Bea
Meterai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000,00.
• Tarif progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
pajak semakin besar. Contoh: pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan untuk Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri