Professional Documents
Culture Documents
Tugas Praktikum 9 Blok 5
Tugas Praktikum 9 Blok 5
SPEKTROFOTOMETRI
DISUSUN OLEH:
NIM: 702021043
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Tugas Praktikum Spektro
2. Ketika larutan sampel memiliki konsentrasi yang sangat tinggi maka yang harus
dilakukan adalah penurunan konsentrasi sampel. Jika dalam kasus larutran uji dalam
pengujian kadar glukosa dalam darah di aliquote sampel darah sebanyak 2 mL dan
kemudian didestruksi dengan asam sulfat pekat sebanyak 5 mL, kemudian larutan
dimasukan kedalam labu takar 50 mL. Pengujian kadar glukosa dalam darah terlarut yang
sudah diencerkan tersebut memberikan respon hasil nilai konsentrasi sebesar 4.467
mg/dL. Jika berpanduan terhadap keputusan WHO terkait kadar gula maksimum pada
darah yakni berkisar pada 70-100 mg/dL. Apakah sampel tersebut dikategorikan pasien
hyperglikemia?
Jawaban:
Sampel tersebut tidak bisa dikategorikan ke hyperglikemia. Hal itu dikarenakan sampel
mempunyai konsentrasi yang sangat tinggi sebelumnya yang berarti konsentrasi atau
kadar glukosa di dalam darah tersebut sebenarnya tinggi. Hasil nilai konsentrasi sebesar
4.467 mg/dL itu disebabkan mengalami penurunan konsentrasi sampel.
- Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu
larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk
warna.
- Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun
kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
- Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau
sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan
kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).
4. Jika pada pembuatan kurva kalibrasi pada eksperimen tidak menunjukan hubungan linier
antara konsentrasi dan nilai absorbansi, maka kesalahan yang terjadi dapat disinyalir
bersumber dari apa saja?
Jawaban:
Menurut saya kesalahan tersebut bisa kesalahan tersebut bisa berasal dari
Spektrofotometri yang masih terdapat serapan elektromagnetik dan tidak stabil sehingga
menganggu perhitungan.
5. Diberikan sederet set data eksperimental pengujian besi pada air sumur warga:
Absorbansi Sampel Air A = 0,421
Absorbansi Sampel Air B = 0,872
Absorbansi Sampel Air C = 0,588
Absorbansi Sampel Air D = 0,321
Absorbansi Sampel Air E = 0,311
Diketahui kurva kalibrasi dari larutan standar besi adalah :
Jawaban:
Langkah 1 :
- Bangun plot kalibrasi absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi pada sumbu x
untuk solusi standar.
- Poin data harus berada di sepanjang garis yang cukup lurus. Dua titik data
mewakili minimum absolut, dan lebih banyak lebih baik.
Langkah 2 :
- Gambarlah garis lurus paling pas melalui titik data dan perpanjang garis untuk
memotong sumbu y.
- Pilih dua titik acak, bukan titik data, di garis dan tentukan koordinat x dan y
mereka.
- Beri label koordinat ini sebagai (x1, y1) dan (x2, y2).
Langkah 3 :
- Hitung kemiringan, m, garis sesuai dengan rumus m = (y1 - y2) / (x1 - x2).
- Tentukan y-intersep, disingkat b, dengan mencatat nilai-y di mana garis
melintasi sumbu y. Misalnya, untuk dua titik acak pada garis pada koordinat
(0,050, 0,105) dan (0,525, 0,315), kemiringan diberikan oleh: m = (0,105 -
0,315) / (0,050 - 0,525) = 0,440. Jika garis memotong sumbu y pada 0,08,
maka nilai ini mewakili intersepsi y.
Langkah 4 :
Langkah 5 :
Muthawali, D. I. 2018. Penetapan Kadar Biuret dalam Pupuk Urea Prill dengan Metode
Spektrofotometri. Saintek ITM, 31(2), hh. 78-87.