You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada perkembangan emosi anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan
komunikasi, yang akan memupuk terbinanya cinta kasih secara timbal balik, dan
akhirnya menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti
baik yang percaya diri. Bonding adalah perasaan kedekatan batin yang timbul dan
tumbuh pada diri orang tua terhadap bayinya. Apabila ibu dan bayi dipisah pada jam-jam
pertama setelah kelahiran, kedekatan atau ikatan batin antara ibu dan anak akan
berkurang.
II. PENGANTAR
Bidang studi : Masa Nifas
Topik : Bonding Attachment
Sub Topik : mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya
segera setelah lahir.
Sasaran : Ibu Zulaikha
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Juli 2008
Jam : 14.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ibu Zulaikha
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Ibu dapat
mengerti tentang cara mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya
segera setelah lahir.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Ibu akan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian bonding attachment
2. Prakondisi yang mempengaruhi bonding
3. Tahap – tahap bonding attachment
4. Elemen – elemen bonding attachment
5. Dampak positif bonding attachment
6. Hambatan bonding attachment
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian bonding attachment
2. Prakondisi yang mempengaruhi
bonding
3. Tahap – tahap bonding attachment
4. Elemen – elemen bonding attachment
5. Dampak positif bonding attachment
6. Hambatan bonding attachment
3 7 menit Evaluasi : Menyimak dan
1. Menyimpulkan inti penyuluhan mendengarkan
2. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada
responden untuk bertanya
4. Memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4 5 menit Penutup : Menjawab salam
1. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN
Yogyakarta,
Sasaran Pemberi Materi Penyuluhan

( Ibu Zulaikha ) ( Nurdiana Lexi Isnawati )


Mengetahui

(Sulistyaningsih, S. KM, MH. Kes )

X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
XI. LAMPIRAN MATERI
a. Pengertian Bonding Attachment
Bounding adalah suatu langkah untuk mengunkapkan perasaan kasih sayang oleh
ibu kepada bayinya segera setelah lahir. (Saxton & Pelikan, 1996)
Attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
(Saxton & Pelikan, 1996)
Bonding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi
setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum (Maternal
Neonatal Health)
b. Prakondisi yang mempengaruhi bonding
1. Kesehatan emosional orang tua
2. Sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan keluarga
3. Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dalam memberi asuhan yang
kompeten
4. Kedekatan orang tua dengan bayi
5. Kecocokan orang tua – bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)
c. Tahap – tahap bonding attachment
1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara,
dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya
2. Bonding (keterikatan)
3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain
d. Elemen – elemen bonding attachment
1. Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua untuk
mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung
jarinya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2. Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata,
orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling
memandang. Dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan
bayinya.
3. Suara
Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya juga penting.
Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi
akan menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka saat orang tua
mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
4. Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap
aroma/bau masing – masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma
yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu
ibunya.
5. Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa.
Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki,
seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi
saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif
kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6. Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme
alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal
(bioritme).Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang
yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan
kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini
Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini
setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua – anak.
Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang
dapat diperoleh dari kontak dini :
- Reflek menghisap dilakukan dini
- Pembentukkan kekebalan aktif dimulai
- Mempercepat proses ikatan antara orang tua & anak
8. Body warmth (kehangatan tubuh)
9. Waktu pemberian kasih sayang
e. Dampak positif bonding attachment
- Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
- Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
f. Hambatan bonding attachment
- Kurangnya support system
- Ibu dengan resiko
- Bayi dengan resiko
- Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
XII. DAFTAR PUSTAKA
www.akbidypsdmi.net

You might also like