You are on page 1of 31
Panut Mulyono Ekonomi Teknik Lengkap dengan Evaluasi Ekonomi Pabrik Kimia dan Soal - Penyelesaian QR cr ae ciate Gi KATA PENGANTAR Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) mendefinisikan bahwa teknik atau engineering adalah suatu profesi di mana pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam (natural sciences), yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan latihan, digunakan secara bijaksana untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan-bahan dan sumber-sumber daya alam, secara ekonomis, untuk kesejahteraan manusia. Dengan definisi ini maka tugas utama engineer adalah mengembangkan cara-cara (develop ways), dan ini berkaitan dengan perancangan proses-proses, baik itu produksi, konstruksi, dan sebagainya (Sediawan, 2014). Tugas keseharian para sarjana teknik dan engineer atau insinyur dalam mengembangkan dan mencari berbagai cara untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia, antara lain dengan perancangan, pembuatan atau pembangunan, dan pengoperasian berbagai alat atau barang, bangunan, instalasi, dan sistem lainnya sesuai dengan bidang kerja masing-masing sarjana teknik dan insinyur. Sarjana teknik kimia dan insinyur teknik kimia memiliki keahlian utama untuk merancang, membangun, dan mengoperasikan pabrik kimia. Bagi sarjana teknik sipil dan insinyur teknik sipil, merancang dan membangun gedung, jembatan, jalan raya, sistem dan infrastruktur keairan, dan lain-lain merupakan tugas sesuai dengan bidang ilmunya, sedangkan keablian sarjana teknik mesin dan insinyur teknik mesin, antara lain merancang mesin kendaraan, sistem pendingin ruangan, dan lain-lain. Masih banyak lagi contoh pekerjaan dari berbagai sarjana teknik dan insinyur di bidang lain. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. v DAFTAR ISI. xi DAFTAR TABEL. xvii DAFTAR GAMBAR xxi BAB1_ NILAIUANG ATAS WAKTU 1.1 Pendahuluan.. 1.2 Arus Kas 1.2.1 Perkiraan Arus Kas Masuk 1.2.2 Perkiraan Arus Kas Keluar 1.2.3. Diagram Arus Ka: 1.3 Ekuivalensi Ekonomi 1.4 Bunga .... 1.4.1 Bunga Sederhana . 1.4.2 Bunga Berbunga ... 1.4.3 Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif.. 11 1.4.4 Bunga Berbunga Kontinu B 15 Nilai Sekarang . 15 1.6 Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang Sama... 16 1.7 Rentetan Penerimaan dengan Jumlah yang Sama 19 18 Nilai Sekarang Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang Sama .. BAB 1 NILAI UANG ATAS WAKTU 1.1 Pendahuluan Modal atau capital merupakan kekayaan dalam bentuk wang atau harta benda yang dapat digunakan untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak lagi. Bidang ekonomi teknik dalam praktiknya banyak berhubungan dengan urusan modal, baik berupa pinjaman maupun tabungan untuk interval waktu tertentu. Oleh karena itu, pengaruh waktu terhadap nilai uang harus diperhatikan. Dalam kaitan ini, Rp1.000 saat ini mempunyai nilai yang berbeda dengan Rp1.000 beberapa tahun yang akan datang karena bunga yang dapat dihasilkan dari Rp1.000 tersebut. Dengan demikian, uang memiliki nilai atas waktu, Jika sejumlah uang tidak diinvestasikan, misalnya disimpan terus di dalam laci maka nilai uang tersebut akan terus menurun. Perubahan nilai uang tidak hanya karena suku bunga, tetapi juga karena adanya inflasi dan deflasi serta perubahan nilai tukar terhadap mata uang asing. Untuk memberi pemahaman tentang nilai uang atas waktu, pada bab ini diuraikan konsep nilai uang atas waktu, meliputi arus kas, ekuivalensi ekonomi, bunga, berbagai jenis pembayaran dan penerimaan, dan ringkasan bentuk-bentuk faktor bunga. ~ 1.2 Arus Kas Arus kas adalah perkiraan jumlah uang untuk menjalankan proyek atau pekerjaan yang akan datang atau jumlah uang yang telah digunakan untuk menjalankan proyek yang telah selesai dilaksanakan. Semua arus kas terjadi dalam periode waktu yang spesifik, misalnya 1 bulan, setiap 6 bulan, atau 1 tahun. Periode waktu untuk menyatakan arus kas yang paling umum adalah per tahun atau tahunan. Contoh: pembayaran Rp1.000.000 sekali setiap tahun pada bulan Desember selama 5 tahun merupakan 5 rentetan arus kas keluar, dan perkiraan penerimaan Rp50.000 setiap bulan selama 2 tahun merupakan 24 rentetan arus kas masuk. Arus kas masuk adalah penerimaan, pendapatan, penghasilan, dan tabungan yang dihasilkan dari proyek atau aktivitas bisnis. Arus kas masuk ditunjukkan dengan tanda + (plus). Arus kas keluar adalah biaya, pembayaran, pengeluaran, dan pajak untuk pelaksanaan proyek atau aktivitas bisnis. Arus kas keluar ditunjukkan dengan tanda negatif (- atau tanda minus). Jika suatu proyek atau aktivitas bisnis hanya mengandung biaya saja maka untuk suatu teknik tertentu tanda minus dapat dihilangkan, misalnya dalam analisis keuntungan/biaya, 1.2.1, Perkiraan Arus Kas Masuk Pendapatan —:_ +Rp15.000.000 per tahun dari penjualan jam tenaga solar, Tabungan —:_ +Rp2.450,000 tabungan pajak dari kerugian modal pada nilai sisa alat. Penerimaan —:_+Rp75.000.000 penerimaan pada pinjaman bisnis besar ditambah dengan pertambahan bunga. Penghematan : +Rp15.000.000 penghematan per tahun dengan pemasangan pengondisi udara. Pendapatan : +Rp5.000.000 sampai +Rp7.500.000 per bulan dari penjualan untuk Perpanjangan umur baterai. 1.2.2 Perkiraan Arus Kas Keluar Biaya operasi : -Rp23.000.000 per tahun yang merupakan biaya ope- rasi tahunan untuk layanan perangkat lunak. Harga alat : —Rp80.000.000 tahun depan untuk pembelian peralatan pengganti. Biaya : -Rp2.000.000 per tahun untuk pembayaran bunga pinjaman bank. Biaya awal : -Rp100.000.000 sampai -Rp120.000.000 sebagai mo- dal untuk pembangunan unit daur ulang air. Semua ini adalah butir-butir perkiraan, yaitu perkiraan nilai tunggal ‘untuk unsur-unsur arus kas dari suatu alternatif, kecuali untuk perkiraan pendapatan dan biaya di bagian akhir dalam tabel di atas. Keduanya disajikan estimasi dalam bentuk kisaran karena orang yang melakukan estimasi terhadap pendapatan dan biaya untuk sistem tersebut tidak memiliki pengetahuan atau kepakaran yang cukup untuk nilai yang lebih akurat. Setelah seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar, diperkirakan atau ditentukan untuk sebuah proyek, lalu dihitung arus kas bersih untuk setiap periode waktu. ‘Arus kas bersih = Arus kas masuk —Arus kas keluar— (1.1) NCF=R-D (1.2) Keterangan: dengan NCF adalah net cash flow (arus kas bersih), R adalah receipts (pemasukan), dan D adalah disbursements (pengeluaran). Di sini, waktu, ukuran besar-kecil, dan arah arus kas merupakan hal yang penting karena arus kas bisa terjadi pada sembarang waktu selama periode bunga. Menurut kesepakatan, semua arus kas dianggap terjadi pada akhir setiap periode bunga. Kesepakatan atau konvensi “akhir periode” menyatakan bahwa semua arus kas masuk dan arus kas keluar dianggap terjadi pada akhir dari periode bunga di mana arus-arus kas itu terjadi. Jika beberapa arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi pada periode waktu yang sama maka arus kas bersih dianggap terjadi pada akhir dari periode tersebut. Pada asumsi arus kas akhir periode, merupakan hal yang penting untuk memahami bahwa nilai pada wakty yang akan datang (F) dan pembayaran rutin dengan jumlah yang sama (A) terletak pada akhir periode bunga, yang tidak selalu pada tanggal 31 Desember. Misalnya seseorang menabung sejumlah uang di bank pada tanggal 1 April 2019 dengan suku bunga 6% per tahun. Orang tersebut akan mengambil tabungannya dengan jumlah yang sama setiap tahun selama 5 tahun mulai tahun 2020. Pada akhir tahun ke-6 orang itu akan menutup rekeningnya dengan mengambil semua uang yang masih tersisa, Pada kasus ini pengambilan uang setiap tahun selama 6 tahun dilakukan pada tanggal 1 April. Jadi, yang dimaksud “akhir periode” adalah akhir dari periode waktu, bukan akhir tahun kalender. 1.2.3. Diagram Arus Kas Diagram arus kas merupakan alat yang penting dalam analisis ekonomi, terutama untuk rentetan arus kas yang kompleks. Penggambaran arus kas dalam sumbu xy, besamya arus kas dilukiskan pada sumbu y dan skala waktu dilukiskan pada sumbu x. Pada diagram disertakan apa yang diketahui, apa yang dipikirkan, dan apa yang diperlukan. Jadi, begitu diagram arus kas sudah lengkap maka seseorang dapat mengerjakan persoalan yang ada dengan melihat diagram tersebut. Waktu t = 0 pada diagram arus kas menunjukkan waktu saat ini atau waktu sekarang, dan ¢ = 1 merupakan akhir dari periode waktu ke- 1, Periode waktu misalnya dalam tahun. Skala waktu pada Gambar 1.1 menunjukkan tahun ke-1 sampai tahun ke-5. Konvensi “akhir tahun” menyatakan bahwa arus kas ditempatkan pada tiap-tiap akhir tahun dalam penggambarannya pada diagram arus kas. Jadi, angka 1 menunjukkan akhir tahun ke-1. Dalam penggambaran diagram arus kas, besar kecilnya skala arus kas dan waktu tidak harus menggunakan skala yang eksak atau pasti. Tetapi, dapat digunakan besaran relatif untuk skala arus kas dan waktu. Pada diagram arus kas, arah anak panah merupakan hal penting untuk membedakan antara pemasukan dan pengeluaran. Arah anak panah vertikal atau ke atas menunjukkan arus kas positif. Sebaliknya, arah anak panah ke bawah menunjukkan arus kas negatif. Suku bunga juga ditunjukkan pada diagram arus kas. Gambar 1.2 menunjukkan arus kas masuk pada akhir tahun ke-1, arus keluar dengan besar yang sama pada akhir tahun ke-2 dan ke-3, suku bunga 6% per tahun, dan nilai yang akan datang (F) yang belum diketahui setelah 5 tahun. Arah anak panah untuk arus kas yang nilainya belum diketahui biasanya digambarkan dengan arah yang berlawanan dengan arus-arus kas lainnya. Tetapi, dalam ekonomi teknik penggambaran arus kas sesuai dengan hasil perhitungan nilai arus kas tersebut, yaitu positif atau negatif. Tahun ke-1 Tahun ke-5 oo oo ee 0 1 2 3 4 $ Skala waktu Gambar 1.1. Diagram skala waktu arus kas untuk 5 tahun Arus kas Gambar 1,2. Contoh arus kas positif dan negatif, Sebelum penggambaran arus kas, perspektif atau sudut pandang harus ditentukan sehingga tanda + atau — dapat ditentukan dan dapat dilakukan analisis ekonomi secara benar. Misalnya, Saudara meminjam Rp150.000.000 di bank hari ini untuk membeli mobil bekas senilai Rp130.000.000 secara tunai minggu depan dan Saudara merencanakan untuk menggunakan sisanya (Rp20.000.000) untuk pengecatan mobil bekas tersebut dua minggu sejak sekarang. Untuk kasus ini, ada beberapa perspektif dalam menggambarkan arus kas, yaitu Saudara sebagai peminjam uang, pihak bank, dealer mobil, atau pemilik bengkel cat, Tanda dan jumlah arus kas untuk masing-masing perspektif ditunjukkan pada Tabel 1.1. Satu dan hanya satu perspektif yang ada dipilih untuk membuat diagram arus kas. Untuk perspektif Saudara sebagai peminjam uang dari bank, seluruh dari tiga arus kas disertakan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3. Sesuai dengan konvensi “akhir tahun”, Saudara telah menerima +Rp150.000.000 sekarang (waktu 0) dan arus kas keluar — Rp130.000.000 pada akhir minggu ke-1, diikuti dengan —Rp20.000.000 pada akhir minggu ke-2. Tabel 1.1. Perspektif, aktivitas, arus kas, dan waktu Perspektif Altivitas ‘Arus Kas dan ‘Waktu ‘Tandanya (Rp) (Minggu) Meminjam wang +150.000.000 0 Saudara Membeli mobil =130.000.000 1 Mengecatkan mobil =20.000.000 2 Bank ‘Meminjamkan wang =150.000.000 0 Dealer mobil Menjual mobil +#130.000.000 1 Bengkel cat Mengecat mobil +20.000.000 2 Rp150,000.000 Rp20.000.000 Rp130,000.000 Gambar 1.3. _Arus kas dari perspektif peminjaman dan pembayaran 1.3 Ekuivalensi Ekonomi Ekuivalensi ekonomi (economic equivalence) merupakan konsep fundamental di mana perhitungan ekonomi teknik didasarkan pada konsep ini. Sebelum kita mempelajari aspek-aspek ekonomi, kita ketahui banyak jenis ekuivalensi yang dapat digunakan sehari-hari dengan mengonversinya dari skala satu ke skala lainnya, Beberapa konversi skala, yaitu sebagai berikut. Panjang: 12 inch = 1 foot; 3 feet = 1 yard; 39,37 inch = 100 centimeter; 1.000 meter = 1 kilometer; 1 kilometer = 0,621 mile. Tekanan: 1 atmosphere = 1 newton/m? = 10° pascal = 1 kilopascal. Sering kali ekuivalensi menyertakan dua atau lebih skala. Ekuivalensi kecepatan 110 kilometer per jam ke mile per menit menggunakan konversi antara jarak dan skala waktu dengan akurasi tiga desimal. Kecepatan: 1 mile = 1,609 kilometer; 1 jam = 60 menit; 110 kilometer per jam = 68,365 mile per jam; 68,365 mile per jam = 1,139 mile per menit. Empat skala, yaitu waktu dalam menit, waktu dalam jam, panjang dalam mile, dan panjang dalam kilometer dikombinasikan untuk membuat pernyataan ekuivalen untuk kecepatan. Dalam perhitungan kecepatan ini, hubungan fundamental yang digunakan adalah 1 mile = 1,609 kilometer dan 1 jam = 60 menit. Jika hubungan fundamental ini berubah maka seluruh ekuivalensi menjadi salah. Ekuivalensi ekonomi adalah kombinasi antara suku bunga dan nilai waktu dari uang untuk menentukan perbedaan jumlah uang pada titik waktu yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan nilai ekonomi. Sebagai gambaran, jika suku bunga 6% per tahun, Rp1.000 hari ini (waktu sekarang) ekuivalen dengan Rp1.060 satu tahun dari sekarang, dengan perhitungan: 1.000 + 1.000(0,06) = 1.000 (1 + 0,06) = Rp1.060. Jika seseorang menawarkan hadiah kepada Saudara Rp1.000 hari ini atau Rp1.060 satu tahun yang akan datang maka dari perspektif ekonomi tidak ada bedanya Saudara memilih yang mana dari dua tawaran tersebut. Kedua jumlah tersebut ekuivalen satu sama lain hanya jika suky bunganya adalah 6% per tahun, Pada suku bunga yang lebih tinggi atau lebih rendah maka Rp1.000 hari ini tidak ekuivalen dengan Rp1.060 satu tahun yang akan datang. Sebagai tambahan untuk ekuivalensi pada waktu yang akan datang, kita dapat menggunakan logika yang sama untuk menentukan ekuivalensi untuk tahun-tahun yang lalu, Uang sejumlah Rp1.000 saat ini ekuivalen dengan Rp1.000/1,06 = Rp943,396 satu tahun yang lalu untuk suku bunga 6% per tahun. Dengan ilustrasi ini, kita dapat menyatakan bahwa Rp943,396 tahun lalu, Rp1.000 saat ini, dan Rp1.060 satu tahun yang akan datang adalah ekuivalen pada suku bunga 6% per tahun, Fakta bahwa ketiga jumlah uang tersebut ekuivalen dapat dibuktikan dengan perhitungan dua suku bunga untuk periode bunga satu tahun sebagai berikut. Rp6o prog * 100% = 6% per tahun dan RP56,604 APPEOPF «100% = 6% per taht pos, 396% 100% = 6% per tahun Diagram arus kas pada Gambar 1.4 menunjukkan besarnya bunga yang dibutuhkan setiap tahun agar tiga perbedaan jumlah uang tersebut ekuivalen dengan bunga 6% per tahun. Jumlah, Rp =I 0 +1 Waktu Tahun falt——Sekarang ‘Tahun depan Gambar 1.4. _Ekuivalensi jumlah uang pada suku bunga 6% per tahun 1.4 Bunga Dalam berbagai kegiatan ekonomi, terutama terkait dengan kegiatan investasi, pemahaman tentang interest (bunga atau imbal jasa) merupakan hal yang penting, Bunga adalah tambahan wang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya. Bunga biasanya dinyatakan dalam persentase (%) terhadap modal awal dan diperhitungkan untuk jangka waktu tertentu. Bunga yang dibayarkan dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga. Dalam praktik ekonomi dikenal bunga sederhana (simple interest), bunga berbunga (compound interest), bunga kontinu (continuous interest), suku bunga tetap (fixed interest rate), dan suku bunga mengambang (floating interest rate). Jika seseorang memiliki sejumlah uang sebesar Rp1.000 dan disimpan di sebuah bank dengan suku bunga 9% per tahun maka setelah uang tersebut mengendap setahun di bank jumlahnya menjadi Rp1.090, yaitu terdiri atas uang pokok Rp1.000 dan bunga sebesar Rp90. Apabila tingkat suku bunganya 12% per tahun maka setelah 5 tahun uang tersebut menjadi Rp1.600, terdiri atas uang pokok Rp1.000 dan bunga sebesar Rp600. Contoh ini menunjukkan bahwa nilai sejumlah uang. akan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan periode waktu. Dengan demikian, nilai Rp1.000 pada saat ini tidak sama dengan nilai Rp1.000 pada saat yang akan datang. Hal ini yang dikenal sebagai nilai waktu dari uang. 1.4.1 Bunga Sederhana Jika uang sejumlah Rp1.000 disimpan di sebuah bank selama S tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun maka setelah 5 tahun nilai uang tersebut akan menjadi Rp1.350. Nilai tersebut didapat dari perhitungan: Bunga per tahun = 7% x Rp1.000 = Rp70 Bunga selama 5 tahun = 5 x Rp70 = Rp350 Pengembalian modal = Rp1.000 Jumlah = Rp1.350 Dengan demikian, perhitungan bunga sederhana untuk nilai uang pada masa yang akan datang adalah: F =P (ltin) (1.3) dengan F = nilai uang pada masa yang akan datang (Rp), P =nilai uang saat ini (Rp), i = tingkat suku bunga per periode waktu (9%), dan = jumlah periode waktu (tahun). Periode waktu sebagai dasar untuk perhitungan bunga biasanya adalah 1 tahun, Jika satu tahun dianggap terdiri atas 12 bulan yang tiap bulannya terdiri atas 30 hari maka total hari dalam satu tahun adalah 360 hari. Perhitungan bunga dengan dasar ini disebut ordinary simple interest = Pi(d/360) dengan d = jumlah hari dalam interest period. Dalam kenyataannya, untuk kondisi normal maka dalam satu tahun terdiri atas 365 hari. Jika periode bunga didasarkan pada kenyataan ini maka disebut exact simple interest = Pi(d/365). Dalam praktik bisnis yang biasa digunakan adalah ordinary simple interest. 1.4.2. Bunga Berbunga Bunga berbunga pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi bunga diskret dan bunga kontinu. Bunga diskret berarti nilai bunga diperhitungkan pada setiap akhir periode selama periode bunga. Dalam persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap Periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula, Jika ang sejumlah Rp1.000 disimpan di bank dengan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun maka pada akhir tahun ke-S nilai uang tersebut menjadi Rp1.402,56. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan seperti ditunjukkan Pada Tabel 1.2 sebagai berikut. Tabel 1.2, Perhitungan nilai akhir untuk bunga berbunga Jumlah uang yang Tahun | “disimpan pada | Bunga 7% selama tahun | J¥mlahuang pada ke- | _awal tahun yang yang bersanglutan Seen ane Batis bersanglutan 1 Rp1.000 0,07 » Rpi.000 = Rp70 Rp1.070 2 Rp1.070 0,07 x Rp1.070= Rp749 Rpl.i449 3 Rp1.1449 0,07 » Rp1.144,9 = Rpeo,14 Rp1.225,04 + Rp1.225,04 | 0,07 x Rpi.225,04 = RpaS.75 Rp1.310,00 5 Rp1310,80 | 0,07 x Rp1.310,80 = Rp91,76 Rp.402,56 Formula yang lebih umum untuk menghitung nilai uang pada akhir periode bunga berbunga ditunjukkan pada Persamaan (1.4) dan perumusannya ditunjukkan pada Tabel 1.3: F=P(1+i)" (1.4) dengan —_F = niilai uang pada akhir periode bunga (Rp), P =nilai pada awal periode (Rp), i = tingkat suku bunga per periode (9%), dan n= lamanya periode bunga (tahun). Tabel 1.3. Perumusan perhitungan nilai akhir bunga berbunga Periode Nilai Awal Bunga Nilai Akhir 1 P Pw) P+ Pli) = P(1+i) 2 P(i+i) Part) P(+i) + PO+)() = PCF 3 toy Pur, PCLsipP+ P+) = PCH n Pann Pav) PCL PL (= Pip 1.4.3. Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif Pada umumnya periode atau jangka waktu penghitungan bunga adalah 1 tahun. Tetapi, adakalanya tidak satu tahun, misalnya suku bunga 3% per periode dan bunga berbunga pada periode ¥% tahun. Kondisi ini disebut “6 percent compounded semiannually”. Suku bunga yang dinyatakan dengan bentuk ini disebut suku bunga nominal (nominal Dengan demikian, perhitungan bunga sederhana untuk nilai uang pada masa yang akan datang adalah: F=P(1+in) (1.3) ilai uang pada masa yang akan datang (Rp), nilai vang saat ini (Rp), ingkat suku bunga per periode waktu (%), dan jumlah periode waktu (tahun). dengan Periode waktu sebagai dasar untuk perhitungan bunga biasanya adalah 1 tahun, Jika satu tahun dianggap terdiri atas 12 bulan yang tiap bulannya terdiri atas 30 hari maka total hari dalam satu tahun adalah 360 hari. Perhitungan bunga dengan dasar ini disebut ordinary simple interest = Pi(d/360) dengan d = jumlah hari dalam interest period. Dalam kenyataannya, untuk kondisi normal maka dalam satu tahun terdiri atas 365 hari. Jika periode bunga didasarkan pada kenyataan ini maka disebut exact simple interest = Pi(d/365). Dalam praktik bisnis yang biasa digunakan adalah ordinary simple interest. 1.4.2. Bunga Berbunga Bunga berbunga pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi bunga diskret dan bunga kontinu. Bunga diskret berarti nilai bunga diperhitungkan pada setiap akhir periode selama periode bunga. Dalam persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula. Jika uang sejumlah Rp1.000 disimpan di bank dengan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun maka pada akhir tahun ke-5 nilai uang tersebut menjadi Rp1.402,56. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2 sebagai berikut. Tabel 1.2. _Perhitungan nilai akhir untuk bunga berbunga Jumlah wang yang Tahun | disimpan pada Bunga 7% selama tahun | ‘Jumlah uang pada akhir tahun yang ke- | awal tahun yang ‘yang bersangkutan baal Dersanglatan Le 1 Rp1.000 0,07 x Rp1.000 = Rp70 Rp1.070 2 p1.070 0,07 = Rpi.070= Rp74,9 Rpl.1449 3 Rp1.144,9 0,07 « Rp1.144,9 = Rpa0,14 Rp1.225,04 4 Rp1.225,04 | 007 * Rpi.22504 = RpS,75 p1.310,80 3 Rp1.310,80 0,07 x Rp1.310,80 = Rp91,76 Rp1.402,56 Formula yang lebih umum untuk menghitung nilai uang pada akhir periode bunga berbunga ditunjukkan pada Persamaan (1.4) dan Perumusannya ditunjukkan pada Tabel 1.3: F=P(itiy (1.4) dengan _F = nilai uang pada akhir periode bunga (Rp), P =nilai pada awal periode (Rp), i = Gingkat suku bunga per periode (%), dan n= lamanya periode bunga (tahun). Tabel 1.3. Perumusan perhitungan nilai akhir bunga berbunga Periode | NilaiAwal | Bunga Nilai Akchir 1 > PO P+ P= Pls) 2 Pav) Pano PCL) + PD = PC 3 PUP POO) PUP + (140i) = PCL? a P(L+iy™ PUti (i) POs" + PCI" (0 = Psi 1.4.3 Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif Pada umumnya periode atau jangka waktu penghitungan bunga adalah 1 tahun, Tetapi, adakalanya tidak satu tahun, misalnya suku bunga 3% per periode dan bunga berbunga pada periode ¥4 tahun, Kondisi ini disebut “6 percent compounded semiannually”. Suku bunga yang dinyatakan dengan bentuk ini disebut suku bunga nominal (nominal interest rate). Bunga yang diperoleh dari uang pokok untuk jangka waktu satu tahun tidak tepat sebesar 6%, tetapi sedikit lebih besar karena pengaruh compounding (penggabungan) pada akhir dari periode ¥% tahunan. Suku bunga efektif (effective interest rate) adalah perhitungan bunga yang didasarkan pada uang pokok mula-mula dan periode yang digunakan adalah satu tahun. Di bidang teknik lebih disukai penggunaan perhitungan bunga dengan suku bunga efektif daripada suku bunga nominal. Suku bunga nominal dan suku bunga efektif akan menjadi sama hanya jika bunga berbunga setiap tahun. Jika r adalah suku bunga nominal dan m adalah periode bunga per tahun maka suku bunga berdasarkan panjang satu periode bunga adalah r/m, dan jumlah uang setelah satu tahun menjadi: Fotetahs toon = P(1+2)" (1.5) Jika suku bunga efektif dilambangkan dengan i,,, persamaan di atas dapat dituliskan: F setctah tahun = P (Fig) (1.6) Berdasarkan Persamaan (1.5) dan Persamaan (1.6), diperoleh suku bunga efektif tahunan seperti ditunjukkan dengan Persamaan (1.7) dan suku bunga nominal tahunan yang ditunjukkan dengan Persamaan (1.8). iy = (142)"-1 (17) mG) Contoh Soal Seseorang meminjam uang dari sebuah bank sebesar Rp1.000 dengan bunga 2% per bulan. Hitunglah: a) Jumlah uang pokok + bunga sederhana setelah 2 tahun jika bunga tahun pertama tidak dibayarkan. r (1.8) b) Jumlah uang pokok + bunga berbunga setelah 2 tahun jika bunga tahun pertama tidak dibayarkan. ) Suku bunga nominal jika bunga berbunga setiap bulan. @) Suku bunga efektif jika bunga berbunga setiap bulan. Penyelesaian Panjang satu periode bunga = 1 bulan, jumlah periode bunga (n) dalam 2 tahun = 24, P = Rp1.000, i = 0,02 dengan basis 1 bulan. a) F = P(1+in) = 1.000 (1 + 0,02 x 24) = Rp1.480 b) F = P(1+i)"= 1.000 (1 + 0,02" = Rp1.608 c) Suku bunga nominal = 2% x 12 = 24% per tahun berbunga setiap bulan. : d) Jumlah periode bunga per tahun = = m= 12 Suku bunga nominal = r= 0,24 Suku bungaefektif = ( +) -1 2 = (14224) <1 12 = 0,268 = 26,8% 1.4.4 Bunga Berbunga Kontinu Pembahasan bunga berbunga secara kontinu dapat kita lihat berdasarkan variabel-variabel, yaitu: r = suku bunga nominal per periode bunga m = jumlah subperiode bunga berbunga per periode waktu Karena periode bunga normalnya satu tahun maka arti lambang menjadi: r = suku bunga nominal per tahun m = jumlah subperiode bunga berbunga per tahun = = suku bunga per periode bunga m mn = jumlah periode bunga dalam n tahun Menurut arti lambang di atas, formula jumlah akhir untuk bunga berbunga yang dituliskan dengan Persamaan (1.4), yaitu F = P(1+iy, dapat dinyatakan dengan persamaan: F=p(1+2)™ a9) Dengan menaikkan m, jumlah subperiode bunga berbunga setiap tahun sebanyak-banyaknya tanpa batas maka m menjadi sangat besar dan mendekati tak terhingga sehingga r/m menjadi sangat kecil dan mendekati nol. Bunga berbunga pada kondisi ini merupakan bunga berbunga kontinu (continuous compounding), di mana interval Pperiode bunga turun dari interval tertentu At menjadi interval yang sangat kecil dt sehingga jumlah periode bunga per tahun menjadi tak terhingga. Dalam kondisi ini bunga berbunga kontinu durumuskan sebagai berikut. F=P lim (1 +” (1.10) Formula penting dalam kalkulus adalah: Jim (1 + 2) = 2,71828 = (1.11) Jika kita tentukan x = r/m, lalu mn dapat ditulis sebagai (1/x)(rn). Jika ‘m menjadi tak terhingga maka x menjadi 0. Persamaan (1.10) menjadi: F=Pllim @+aue]” (1.12) (1.13) Jadi, untuk bunga berbunga kontinu maka: (iti) =e" (1.14) Contoh Soal Seseorang menabung di sebuah bank sebesar Rp2.000 dengan bunga nominal 6% berbunga secara kontinu. Hitunglah jumlah uang di reke- ning orang tersebut pada akhir tahun ke-2. Penyelesaian F = Pe” dengan r= suku bunga nominal = 0,06 dan n = jumlah tahun =2 F = 2,000e°2) = 2,000(1,1275) = Rp2.254,994 Jadi, pada pada akhir tahun ke-2 di rekening yang bersangkutan ter- dapat uang sebanyak Rp2.254,994, 1.5 Nilai Sekarang Dalam kegiatan ekonomi, sering kali kita menghadapi persoalan untuk menentukan berapa jumlah uang yang harus disimpan saat ini, apabila dengan tingkat suku bunga dan dalam waktu tertentu diinginkan sejumlah wang tertentu di masa yang akan datang. Untuk hal ini, dengan memperhatikan Persamaan (1.4) maka jika diketahui nilai uang di masa yang akan datang (F), nilai uang pada saat ini (present value) (P) dapat dihitung dengan persamaan berikut. P= F(1+i)" (1.15) Contoh Soal a. Jika Saudara menginginkan uang sejumlah Rp10.000 di rekening Saudara pada akhir tahun ke-6 dengan bunga berbunga 5% per ta- hun, berapakah Saudara harus menyimpan uang di rekening Saudara sekarang? Penyelesaian F = Rp10.000; i= 0,05; dan P dihitung. in « = 10,000 (0,7462) = Rp7.462,154, = i)" = 10,000 (1+0,05)" ¥ mee ; di rekening bank saat ini adalah Jadi, uang yang harus disimpan Rp7.462,154. b. Sebuah bank menjual sertifikat tabungan kepada masyarakat dan bank tersebut akan membayar sebesar Rp5.000 kepada pembeli pada akhir tahun ke-10. Dari awal tahun pertama sampai akhir tahun ke- 10 pihak bank tidak membayar apa pun kepada pembeli sertifikat tabungan tersebut. Dengan bunga berbunga kontinu sebesar 8%, hitunglah harga jual sertifikat tabungan tersebut. Penyelesaian P = Fe dengan F = Rp5.000; r = 0,08; n= 10 tahun P= 5,000e'-#!9 = 5,000(0,4493) = Rp2.246,646 Jadi, harga jual sertifikat tersebut adalah Rp2.246,646. 1.6 Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang Sama Jika untuk setiap periode dilakukan pembayaran secara teratur (rentetan pembayaran) dengan jumlah yang sama (uniform series payment) (A) maka nilai uang pada akhir periode bunga dengan tingkat suku bunga i dan dalam waktu n periode dapat dicari dengan penurunan rumus sebagai berikut (Newnan, 1990). F =A(1+iy" ++ + A(1+i)§+ A(1+i¥ + A(1+i) +A =A [(L+i)" + + (14i) + (141)? + (141) + 1) (1.16) Ruas kiri dan kanan Persamaan (1.16) dikalikan dengan (1+i) maka diperoleh persamaan: (14) F = (1+) Al(1+i)™ + + (1+i)? + (1+i)? + (148) + 1] SA[(LHI) + + (14i) + (14 + (140? + (140) (1.17) Jika Persamaan (1.17) dikurangi dengan Persamaan (1.16) maka diperoleh persamaan berikut. (14i) F-F =A [(14)"-1] iF =A((+iy-1) Psa [eo (1.18) dan Pe lal (Lg) ("1 mee | disebut uniform series compound amount factor dan i dituliskan dengan notasi (F/A, i, n). ContohSoal Seseorang menyimpan Rp5.000 di sebuah bank pada akhir tiap-tiap tahun. Suku bunga bank adalah 5% bunga berbunga setiap tahun. Hitunglah jumlah uang orang tersebut pada akhir tahun ke-5. Penyelesaian Diagram dari sudut pandang penabung: Diagram dari sudut pandang bank: A A A A A be dengan A = Rp5.000; i = 0,05; n = 5; dan F dihitung. (1+0,05)° -1 F=5,000 5.001 f ie ]-somtssass)nsasan Jadi, jumlah wang orang tersebut pada akhir tahun ke-5 adalah Rp27.628,16. Nilai 6 in) untuk j dan n tertentu tersedia di berbagai literatur dalam bentuk tabel. Nilai tersebut di antaranya tersedia di Newnan (1988). Nilai (Ge) untuk i = 0,05 dan n = 5 dari Newnan (1990) adalah 5,526. Jadi, F =A (5) = RpS.000 (5,526) = Rp27.630. Sedikit perbedaan hasil perhitungan dari rumus dan dari tabel di literatur hanya karena pem- bulatan angka di belakang koma. Dari bentuk A = F i |: bentuk (1+i)"-1 ms disebut uniform series sinking fund factor dan dituliskan 1+i)"- dengan notasi (A/F, i, n) dan nilainya disajikan di literatur untuk nilai dan n tertentu (Newnan, 1990). Contoh Soal Seorang mahasiswa ingin membeli sepeda motor seharga Rp20.000.000. Namun, saat ini ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli sepeda motor yang diinginkan tersebut. la menabung pada setiap akhir bulan dengan jumlah yang sama dalam satu tahun sehingga pada akhir tahun terkumpul uang sejumlah Rp20.000.000. Suku bunga tabungan adalah 6% per tahun, bunga berbunga setiap bulan. Hitunglah besamya uang yang harus disetor ke bank oleh mahasiswa tersebut setiap akhir bulan. Penyelesaian F = Rp20.000.000; i = 0,5%; n = 12; dan A dihitung, 0.000. oo, = — (1 + 0,005)? — 1. = 20.000.000[0,081066] L a=Flaay = Rp1.621.329. Jadi, besarnya uang yang harus disetor ke bank oleh mahasiswa tersebut setiap akhir bulan sebesar Rp1.621.329. Jika dihitung dari tabel di Newnan (1990) untuk i =0,5% dan n= 12 diperoleh A = F (A/F, i, n) = Rp20.000.000 (0,081) = Rp1.622.000. 1.7. Rentetan Penerimaan dengan Jumlah yang Sama Jika F pada Persamaan (1.19) disubstitusi dengan F pada Persamaan (1.4), diperoleh persamaan: a= lara" +o eal = of] 020 Jika saat awal disimpan sejumlah wang P, dengan tingkat suku bunga j selama periode n, maka penerimaan dengan jumlah yang sama (capital recovery) (A) di akhir setiap periode dapat dihitung dengan Persamaan (1.20), Bagian dalam kurung eas disebut uniform series capital (+ recovery factor dan dituliskan dengan notasi (A/P, i, n) yang nilainya tersedia di literatur untuk nilai i dan n tertentu (Newnan, 1990). Contoh Soal Pada awal bulan Januari, seorang ibu menabung sebesar Rp20.000 di sebuah bank yang memberikan suku bunga berbunga 8% per tahun. Ia akan mengambil semua uang tabungannya dengan jumlah yang sama pada tiap-tiap akhir tahun selama 5 tahun. Hitunglah jumlah wang yang diambil oleh ibu tersebut di setiap akhir tahun. Penyelesaian 5 i=8% dan n=5 P=Rp20.000 20.000[0,2505] = Rp5.010. Jadi, jumlah wang yang diambil oleh ibu tersebut di setiap akhir tahun adalah Rp5.010. 1.8 Nilai Sekarang Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang Sama Jika di setiap akhir periode dilakukan pembayaran dengan jumlah yang sama sebesar A untuk selama n periode dengan tingkat suku bunga sebesar i per periode maka nilai sekarang dari rentetan pembayaran 20 dengan jumlah yang sama (present value uniform series payment) tersebut dapat dihitung dengan mengubah bentuk Persamaan (1,20) menjadi: (21) Contoh Soal Sebuah mesin yang sudah menurun unjuk kerjanya memerlukan perbaikan total untuk menaikkan kembali unjuk kerja mesin tersebut. Dengan melakukan perbaikan sekarang maka keuntungan penggunaan mesin tersebut yang diperoleh pada setiap akhir tahun selama 5 tahun adalah Rp20.000.000. Jika tingkat suku bunga 6% per tahun, hitunglah biaya perbaikan yang dibutuhkan dengan nilai yang sama dengan keuntungan yang diperolehnya selama 5 tahun. Penyelesaian ‘A=Rp20.000.000 3 4.5 i=6% dan n=5 P=? (a+i"-1 (1+ 0,06)5 - 1 = A|——~ | = 20.000.000 | —_—___ = 20.00.00 [4,2124) ia al T+ | = 270-000-000 oe + 0,06) I i = Rp84.248.000. Jadi, biaya perbaikan saat ini sebesar Rp84.248.000. 1.9 Gradien Aritmatik Sering kali nilai aliran dana tahunan tidak dalam bentuk dengan nilai yang besarnya tetap A, tetapi mempunyai nilai yang semakin naik atau a turun dengan tingkat perubahan yang tetap, misalnya G, yang disebut sebagai gradient, Secara diagram aliran dana tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut (Newnan, 1990). Aliran dana seperti di atas dapat dipecah menjadi dua bagian seperti pada gambar berikut. PELL) tetas ET] } } Dengan pembagian seperti di atas, aliran dana pertama pada deret gradien aritmatik (arithmetic gradient) menjadi nol. Persamaan untuk menghitung P’ sudah diketahui untuk A, i, dan n tertentu, Sekarang diperlukan persamaan untuk menghitung nilai P”. Dengan penjumlahan tersebut dapat dituliskan persamaan sebagai berikut. P=P’+P” = A(PAA, i, n) + G(P/G, i, n) (1.22) 1.9.1 Penurunan Faktor-Faktor Gradien Aritmatik Gradien aritmatik adalah suatu deret arus kas yang semakin naik atau turun dengan tingkat perubahan yang tetap, seperti dilukiskan dengan gambar berikut (Newnan, 1990). 2 am 0G eG 2G P Deret gradien aritmatik dapat dipi individual. rkan sebagai deretan dari arus kas 2YG 2G G ‘ 1 sel BI i om (= ew pr Nilai F untuk jumlah dari arus-arus kas = F! + Fl ++ + "+ FY, atau F=G(1+i"? + 2G(LH)" + + (N-2GMIA)' + (N-G (1.23) Kalikan persamaan di atas dengan (1+i) dan keluarkan G dari masing- masing suku di sebelah kanan. (141) F = G[(L +i! + 214i"? + + (n- 214) + (M-L4)'] (1.24) Persamaan (1.23) dapat pula dituliskan: F=G[(1+i)"? + = + (n-3) (141)? + (n-2) (141) n- 1) (1.25) Kurangi Persamaan (1.24) dengan Persamaan (1.25). F+ iF F=G[(1tiyr! + (14iyr? + + (14? + (14)! + 1) - 0G (1.26) Suku-suku dalam tanda kurung besar pada persamaan di atas sama dengan series compound amount factor: ((L+iy + (4iy"? + + (141) + (141)! + 1] = (+i) 1 (a+)"—1 Jadi, Persamaan (1.26) menjadi; iF = G[2*2"] _ ng Atur penulisan persamaan dan nyatakan F secara eksplisit sehingga diperoleh persamaan berikut, axon _ n] (1.28) Kalikan Persamaan (1.28) dengan single payment present worth factor: P= "ES menjadi: & fasor—a 1 p= 5 fe | lawl +" —in Patp™ | (1.29) 1 Son} kelompok dalam kurung besar ini merupakan arith- ‘metic gradient present worth factor dan dituliskan dengan notasi (PG, 4, n). Kalikan Persamaan (1,28) dengan sinking fund factor, A = F i . . lies} Sehingga diperoleh persamean berikut 24 = Gfa+o"1 i a if i n lawl _ yp [Geotint 6 [ i(a+i"=i | (1.30) as)" aaah ee ; ; , aaa kelompok ini disebut arithmetic gradient uniform series +o" factor dan dituliskan dengan notasi (A/G, i, n). Contoh Soal Seseorang yang telah membeli sebuah mobil ingin menyimpan uang di bank untuk membayar biaya perawatan mobilnya selama lima tahun pertama. Biaya perawatan mobil tersebut diperkirakan sebagai berikut: ‘Tahun ke- 1 2 3 4 5 Biaya Perawatan (Rp) | 1.200.000 | 1.500.000 | 1.800.000 | 2.100.000 | 2.400.000 Pembayaran biaya perawatan dianggap terjadi pada tiap-tiap akhir tahun dan suku bunga bank adalah 5%. Hitunglah uang yang harus disimpan pada awal tahun pertama untuk memenuhi kebutuhan biaya perawatan tersebut. Penyelesaian 2.400.000 1.800.000 1.500.000 1.200.000 2 Arus kas di atas dapat dipecah menjadi dua komponen sebagai berikut (dalam ribuan): Arithmetic gradient series present worth 2.400 00 1200 9 . G=300 P Uniform series present worth a 143)" —in-1 p=a{G+o"~1], 6] a) in ia+iy" P+) (1+ 0,05)5~1 1+ 0,05)5 — 0,05 x 5 P= 1 200.000 | + 300.000 0,05(1 + 0,05)5 (0,05)?(1 + 0,05)5 = 1.200.000[4,3295] + 300.000[8,2369] = Rp7.666.470, Jadi, uang yang harus disimpan pada awal tahun pertama sebesar Rp7.666.470. Nilai ini dapat juga dihitung menggunakan data dari tabel di literatur sebagai berikut (Newnan, 1990). P= 1.200.000 (P/A, 5%, 5) + 300.000 (P/G, 5%, 5) 200.000 (4,329) + 300.000 (8,237) = Rp7.665.900, 1.10 Gradien Geometrik Gradien aritmatik dapat digunakan bila Perubahan tiap periode dalam penerimaan atau Pembayaran jumlahnya tetap. Keadaan lainnya adalah perubahan dalam penerimaan atau pembayaran tiap periode 26

You might also like