Panut Mulyono
Ekonomi Teknik
Lengkap dengan
Evaluasi Ekonomi Pabrik Kimia
dan Soal - Penyelesaian
QR cr ae ciate
GiKATA PENGANTAR
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET)
mendefinisikan bahwa teknik atau engineering adalah suatu profesi di
mana pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam (natural sciences),
yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan latihan, digunakan secara
bijaksana untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan-bahan
dan sumber-sumber daya alam, secara ekonomis, untuk kesejahteraan
manusia. Dengan definisi ini maka tugas utama engineer adalah
mengembangkan cara-cara (develop ways), dan ini berkaitan dengan
perancangan proses-proses, baik itu produksi, konstruksi, dan sebagainya
(Sediawan, 2014). Tugas keseharian para sarjana teknik dan engineer
atau insinyur dalam mengembangkan dan mencari berbagai cara untuk
peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia, antara lain
dengan perancangan, pembuatan atau pembangunan, dan pengoperasian
berbagai alat atau barang, bangunan, instalasi, dan sistem lainnya sesuai
dengan bidang kerja masing-masing sarjana teknik dan insinyur. Sarjana
teknik kimia dan insinyur teknik kimia memiliki keahlian utama untuk
merancang, membangun, dan mengoperasikan pabrik kimia. Bagi
sarjana teknik sipil dan insinyur teknik sipil, merancang dan membangun
gedung, jembatan, jalan raya, sistem dan infrastruktur keairan, dan
lain-lain merupakan tugas sesuai dengan bidang ilmunya, sedangkan
keablian sarjana teknik mesin dan insinyur teknik mesin, antara lain
merancang mesin kendaraan, sistem pendingin ruangan, dan lain-lain.
Masih banyak lagi contoh pekerjaan dari berbagai sarjana teknik dan
insinyur di bidang lain.DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
v
DAFTAR ISI. xi
DAFTAR TABEL. xvii
DAFTAR GAMBAR xxi
BAB1_ NILAIUANG ATAS WAKTU
1.1 Pendahuluan..
1.2 Arus Kas
1.2.1 Perkiraan Arus Kas Masuk
1.2.2 Perkiraan Arus Kas Keluar
1.2.3. Diagram Arus Ka:
1.3 Ekuivalensi Ekonomi
1.4 Bunga ....
1.4.1 Bunga Sederhana .
1.4.2 Bunga Berbunga ...
1.4.3 Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga
Efektif..
11
1.4.4 Bunga Berbunga Kontinu B
15 Nilai Sekarang . 15
1.6 Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang
Sama... 16
1.7 Rentetan Penerimaan dengan Jumlah yang Sama 19
18 Nilai Sekarang Rentetan Pembayaran dengan
Jumlah yang Sama ..BAB 1
NILAI UANG ATAS WAKTU
1.1 Pendahuluan
Modal atau capital merupakan kekayaan dalam bentuk wang atau
harta benda yang dapat digunakan untuk menghasilkan kekayaan yang
lebih banyak lagi. Bidang ekonomi teknik dalam praktiknya banyak
berhubungan dengan urusan modal, baik berupa pinjaman maupun
tabungan untuk interval waktu tertentu. Oleh karena itu, pengaruh waktu
terhadap nilai uang harus diperhatikan. Dalam kaitan ini, Rp1.000 saat
ini mempunyai nilai yang berbeda dengan Rp1.000 beberapa tahun
yang akan datang karena bunga yang dapat dihasilkan dari Rp1.000
tersebut. Dengan demikian, uang memiliki nilai atas waktu, Jika sejumlah
uang tidak diinvestasikan, misalnya disimpan terus di dalam laci maka
nilai uang tersebut akan terus menurun. Perubahan nilai uang tidak
hanya karena suku bunga, tetapi juga karena adanya inflasi dan deflasi
serta perubahan nilai tukar terhadap mata uang asing. Untuk memberi
pemahaman tentang nilai uang atas waktu, pada bab ini diuraikan konsep
nilai uang atas waktu, meliputi arus kas, ekuivalensi ekonomi, bunga,
berbagai jenis pembayaran dan penerimaan, dan ringkasan bentuk-bentuk
faktor bunga.~
1.2 Arus Kas
Arus kas adalah perkiraan jumlah uang untuk menjalankan proyek
atau pekerjaan yang akan datang atau jumlah uang yang telah digunakan
untuk menjalankan proyek yang telah selesai dilaksanakan. Semua
arus kas terjadi dalam periode waktu yang spesifik, misalnya 1 bulan,
setiap 6 bulan, atau 1 tahun. Periode waktu untuk menyatakan arus kas
yang paling umum adalah per tahun atau tahunan. Contoh: pembayaran
Rp1.000.000 sekali setiap tahun pada bulan Desember selama 5 tahun
merupakan 5 rentetan arus kas keluar, dan perkiraan penerimaan
Rp50.000 setiap bulan selama 2 tahun merupakan 24 rentetan arus kas
masuk. Arus kas masuk adalah penerimaan, pendapatan, penghasilan,
dan tabungan yang dihasilkan dari proyek atau aktivitas bisnis. Arus
kas masuk ditunjukkan dengan tanda + (plus). Arus kas keluar adalah
biaya, pembayaran, pengeluaran, dan pajak untuk pelaksanaan proyek
atau aktivitas bisnis. Arus kas keluar ditunjukkan dengan tanda negatif
(- atau tanda minus). Jika suatu proyek atau aktivitas bisnis hanya
mengandung biaya saja maka untuk suatu teknik tertentu tanda minus
dapat dihilangkan, misalnya dalam analisis keuntungan/biaya,
1.2.1, Perkiraan Arus Kas Masuk
Pendapatan —:_ +Rp15.000.000 per tahun dari penjualan jam tenaga
solar,
Tabungan —:_ +Rp2.450,000 tabungan pajak dari kerugian modal
pada nilai sisa alat.
Penerimaan —:_+Rp75.000.000 penerimaan pada pinjaman bisnis besar
ditambah dengan pertambahan bunga.
Penghematan : +Rp15.000.000 penghematan per tahun dengan
pemasangan pengondisi udara.
Pendapatan : +Rp5.000.000 sampai +Rp7.500.000 per bulan dari
penjualan untuk Perpanjangan umur baterai.1.2.2 Perkiraan Arus Kas Keluar
Biaya operasi : -Rp23.000.000 per tahun yang merupakan biaya ope-
rasi tahunan untuk layanan perangkat lunak.
Harga alat : —Rp80.000.000 tahun depan untuk pembelian peralatan
pengganti.
Biaya : -Rp2.000.000 per tahun untuk pembayaran bunga
pinjaman bank.
Biaya awal : -Rp100.000.000 sampai -Rp120.000.000 sebagai mo-
dal untuk pembangunan unit daur ulang air.
Semua ini adalah butir-butir perkiraan, yaitu perkiraan nilai tunggal
‘untuk unsur-unsur arus kas dari suatu alternatif, kecuali untuk perkiraan
pendapatan dan biaya di bagian akhir dalam tabel di atas. Keduanya
disajikan estimasi dalam bentuk kisaran karena orang yang melakukan
estimasi terhadap pendapatan dan biaya untuk sistem tersebut tidak
memiliki pengetahuan atau kepakaran yang cukup untuk nilai yang lebih
akurat. Setelah seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar, diperkirakan
atau ditentukan untuk sebuah proyek, lalu dihitung arus kas bersih untuk
setiap periode waktu.
‘Arus kas bersih = Arus kas masuk —Arus kas keluar— (1.1)
NCF=R-D (1.2)
Keterangan: dengan NCF adalah net cash flow (arus kas bersih), R
adalah receipts (pemasukan), dan D adalah disbursements (pengeluaran).
Di sini, waktu, ukuran besar-kecil, dan arah arus kas merupakan
hal yang penting karena arus kas bisa terjadi pada sembarang waktu
selama periode bunga. Menurut kesepakatan, semua arus kas dianggap
terjadi pada akhir setiap periode bunga. Kesepakatan atau konvensi
“akhir periode” menyatakan bahwa semua arus kas masuk dan arus kas
keluar dianggap terjadi pada akhir dari periode bunga di mana arus-arus
kas itu terjadi. Jika beberapa arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi
pada periode waktu yang sama maka arus kas bersih dianggap terjadipada akhir dari periode tersebut. Pada asumsi arus kas akhir periode,
merupakan hal yang penting untuk memahami bahwa nilai pada wakty
yang akan datang (F) dan pembayaran rutin dengan jumlah yang sama
(A) terletak pada akhir periode bunga, yang tidak selalu pada tanggal 31
Desember. Misalnya seseorang menabung sejumlah uang di bank pada
tanggal 1 April 2019 dengan suku bunga 6% per tahun. Orang tersebut
akan mengambil tabungannya dengan jumlah yang sama setiap tahun
selama 5 tahun mulai tahun 2020. Pada akhir tahun ke-6 orang itu akan
menutup rekeningnya dengan mengambil semua uang yang masih tersisa,
Pada kasus ini pengambilan uang setiap tahun selama 6 tahun dilakukan
pada tanggal 1 April. Jadi, yang dimaksud “akhir periode” adalah akhir
dari periode waktu, bukan akhir tahun kalender.
1.2.3. Diagram Arus Kas
Diagram arus kas merupakan alat yang penting dalam analisis
ekonomi, terutama untuk rentetan arus kas yang kompleks. Penggambaran
arus kas dalam sumbu xy, besamya arus kas dilukiskan pada sumbu y dan
skala waktu dilukiskan pada sumbu x. Pada diagram disertakan apa yang
diketahui, apa yang dipikirkan, dan apa yang diperlukan. Jadi, begitu
diagram arus kas sudah lengkap maka seseorang dapat mengerjakan
persoalan yang ada dengan melihat diagram tersebut.
Waktu t = 0 pada diagram arus kas menunjukkan waktu saat ini
atau waktu sekarang, dan ¢ = 1 merupakan akhir dari periode waktu ke-
1, Periode waktu misalnya dalam tahun. Skala waktu pada Gambar 1.1
menunjukkan tahun ke-1 sampai tahun ke-5. Konvensi “akhir tahun”
menyatakan bahwa arus kas ditempatkan pada tiap-tiap akhir tahun dalam
penggambarannya pada diagram arus kas. Jadi, angka 1 menunjukkan
akhir tahun ke-1. Dalam penggambaran diagram arus kas, besar kecilnya
skala arus kas dan waktu tidak harus menggunakan skala yang eksak
atau pasti. Tetapi, dapat digunakan besaran relatif untuk skala arus kas
dan waktu.
Pada diagram arus kas, arah anak panah merupakan hal penting
untuk membedakan antara pemasukan dan pengeluaran. Arah anakpanah vertikal atau ke atas menunjukkan arus kas positif. Sebaliknya,
arah anak panah ke bawah menunjukkan arus kas negatif. Suku bunga
juga ditunjukkan pada diagram arus kas. Gambar 1.2 menunjukkan arus
kas masuk pada akhir tahun ke-1, arus keluar dengan besar yang sama
pada akhir tahun ke-2 dan ke-3, suku bunga 6% per tahun, dan nilai yang
akan datang (F) yang belum diketahui setelah 5 tahun. Arah anak panah
untuk arus kas yang nilainya belum diketahui biasanya digambarkan
dengan arah yang berlawanan dengan arus-arus kas lainnya. Tetapi, dalam
ekonomi teknik penggambaran arus kas sesuai dengan hasil perhitungan
nilai arus kas tersebut, yaitu positif atau negatif.
Tahun ke-1 Tahun ke-5
oo oo
ee
0 1 2 3 4 $
Skala waktu
Gambar 1.1. Diagram skala waktu arus kas untuk 5 tahun
Arus kas
Gambar 1,2. Contoh arus kas positif dan negatif,
Sebelum penggambaran arus kas, perspektif atau sudut pandang
harus ditentukan sehingga tanda + atau — dapat ditentukan dan dapat
dilakukan analisis ekonomi secara benar. Misalnya, Saudara meminjam
Rp150.000.000 di bank hari ini untuk membeli mobil bekas senilai
Rp130.000.000 secara tunai minggu depan dan Saudara merencanakan
untuk menggunakan sisanya (Rp20.000.000) untuk pengecatan mobil
bekas tersebut dua minggu sejak sekarang. Untuk kasus ini, ada beberapa
perspektif dalam menggambarkan arus kas, yaitu Saudara sebagaipeminjam uang, pihak bank, dealer mobil, atau pemilik bengkel cat,
Tanda dan jumlah arus kas untuk masing-masing perspektif ditunjukkan
pada Tabel 1.1. Satu dan hanya satu perspektif yang ada dipilih untuk
membuat diagram arus kas. Untuk perspektif Saudara sebagai peminjam
uang dari bank, seluruh dari tiga arus kas disertakan seperti ditunjukkan
pada Gambar 1.3. Sesuai dengan konvensi “akhir tahun”, Saudara telah
menerima +Rp150.000.000 sekarang (waktu 0) dan arus kas keluar —
Rp130.000.000 pada akhir minggu ke-1, diikuti dengan —Rp20.000.000
pada akhir minggu ke-2.
Tabel 1.1. Perspektif, aktivitas, arus kas, dan waktu
Perspektif Altivitas ‘Arus Kas dan ‘Waktu
‘Tandanya (Rp) (Minggu)
Meminjam wang +150.000.000 0
Saudara Membeli mobil =130.000.000 1
Mengecatkan mobil =20.000.000 2
Bank ‘Meminjamkan wang =150.000.000 0
Dealer mobil Menjual mobil +#130.000.000 1
Bengkel cat Mengecat mobil +20.000.000 2
Rp150,000.000
Rp20.000.000
Rp130,000.000
Gambar 1.3. _Arus kas dari perspektif peminjaman dan pembayaran
1.3 Ekuivalensi Ekonomi
Ekuivalensi ekonomi (economic equivalence) merupakan konsep
fundamental di mana perhitungan ekonomi teknik didasarkan padakonsep ini. Sebelum kita mempelajari aspek-aspek ekonomi, kita ketahui
banyak jenis ekuivalensi yang dapat digunakan sehari-hari dengan
mengonversinya dari skala satu ke skala lainnya, Beberapa konversi
skala, yaitu sebagai berikut.
Panjang:
12 inch = 1 foot; 3 feet = 1 yard; 39,37 inch = 100 centimeter; 1.000
meter = 1 kilometer; 1 kilometer = 0,621 mile.
Tekanan:
1 atmosphere = 1 newton/m? = 10° pascal = 1 kilopascal.
Sering kali ekuivalensi menyertakan dua atau lebih skala. Ekuivalensi
kecepatan 110 kilometer per jam ke mile per menit menggunakan
konversi antara jarak dan skala waktu dengan akurasi tiga desimal.
Kecepatan:
1 mile = 1,609 kilometer; 1 jam = 60 menit; 110 kilometer per jam =
68,365 mile per jam; 68,365 mile per jam = 1,139 mile per menit.
Empat skala, yaitu waktu dalam menit, waktu dalam jam, panjang dalam
mile, dan panjang dalam kilometer dikombinasikan untuk membuat
pernyataan ekuivalen untuk kecepatan. Dalam perhitungan kecepatan ini,
hubungan fundamental yang digunakan adalah 1 mile = 1,609 kilometer
dan 1 jam = 60 menit. Jika hubungan fundamental ini berubah maka
seluruh ekuivalensi menjadi salah.
Ekuivalensi ekonomi adalah kombinasi antara suku bunga dan nilai
waktu dari uang untuk menentukan perbedaan jumlah uang pada titik
waktu yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan nilai ekonomi. Sebagai
gambaran, jika suku bunga 6% per tahun, Rp1.000 hari ini (waktu
sekarang) ekuivalen dengan Rp1.060 satu tahun dari sekarang, dengan
perhitungan: 1.000 + 1.000(0,06) = 1.000 (1 + 0,06) = Rp1.060. Jika
seseorang menawarkan hadiah kepada Saudara Rp1.000 hari ini atau
Rp1.060 satu tahun yang akan datang maka dari perspektif ekonomi
tidak ada bedanya Saudara memilih yang mana dari dua tawarantersebut. Kedua jumlah tersebut ekuivalen satu sama lain hanya jika suky
bunganya adalah 6% per tahun, Pada suku bunga yang lebih tinggi atau
lebih rendah maka Rp1.000 hari ini tidak ekuivalen dengan Rp1.060 satu
tahun yang akan datang.
Sebagai tambahan untuk ekuivalensi pada waktu yang akan datang,
kita dapat menggunakan logika yang sama untuk menentukan ekuivalensi
untuk tahun-tahun yang lalu, Uang sejumlah Rp1.000 saat ini ekuivalen
dengan Rp1.000/1,06 = Rp943,396 satu tahun yang lalu untuk suku
bunga 6% per tahun. Dengan ilustrasi ini, kita dapat menyatakan bahwa
Rp943,396 tahun lalu, Rp1.000 saat ini, dan Rp1.060 satu tahun yang akan
datang adalah ekuivalen pada suku bunga 6% per tahun, Fakta bahwa ketiga
jumlah uang tersebut ekuivalen dapat dibuktikan dengan perhitungan dua
suku bunga untuk periode bunga satu tahun sebagai berikut.
Rp6o
prog * 100% = 6% per tahun
dan RP56,604
APPEOPF «100% = 6% per taht
pos, 396% 100% = 6% per tahun
Diagram arus kas pada Gambar 1.4 menunjukkan besarnya bunga
yang dibutuhkan setiap tahun agar tiga perbedaan jumlah uang tersebut
ekuivalen dengan bunga 6% per tahun.
Jumlah, Rp
=I 0 +1 Waktu
Tahun falt——Sekarang ‘Tahun depan
Gambar 1.4. _Ekuivalensi jumlah uang pada suku bunga 6% per tahun1.4 Bunga
Dalam berbagai kegiatan ekonomi, terutama terkait dengan kegiatan
investasi, pemahaman tentang interest (bunga atau imbal jasa) merupakan
hal yang penting, Bunga adalah tambahan wang sebagai jasa atas sejumlah
modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya.
Bunga biasanya dinyatakan dalam persentase (%) terhadap modal awal
dan diperhitungkan untuk jangka waktu tertentu. Bunga yang dibayarkan
dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga. Dalam praktik ekonomi
dikenal bunga sederhana (simple interest), bunga berbunga (compound
interest), bunga kontinu (continuous interest), suku bunga tetap (fixed
interest rate), dan suku bunga mengambang (floating interest rate).
Jika seseorang memiliki sejumlah uang sebesar Rp1.000 dan
disimpan di sebuah bank dengan suku bunga 9% per tahun maka setelah
uang tersebut mengendap setahun di bank jumlahnya menjadi Rp1.090,
yaitu terdiri atas uang pokok Rp1.000 dan bunga sebesar Rp90. Apabila
tingkat suku bunganya 12% per tahun maka setelah 5 tahun uang
tersebut menjadi Rp1.600, terdiri atas uang pokok Rp1.000 dan bunga
sebesar Rp600. Contoh ini menunjukkan bahwa nilai sejumlah uang.
akan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan periode waktu. Dengan
demikian, nilai Rp1.000 pada saat ini tidak sama dengan nilai Rp1.000
pada saat yang akan datang. Hal ini yang dikenal sebagai nilai waktu
dari uang.
1.4.1 Bunga Sederhana
Jika uang sejumlah Rp1.000 disimpan di sebuah bank selama S
tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun maka setelah 5
tahun nilai uang tersebut akan menjadi Rp1.350. Nilai tersebut didapat
dari perhitungan:
Bunga per tahun = 7% x Rp1.000 = Rp70
Bunga selama 5 tahun = 5 x Rp70 = Rp350
Pengembalian modal = Rp1.000
Jumlah = Rp1.350Dengan demikian, perhitungan bunga sederhana untuk nilai uang pada
masa yang akan datang adalah:
F =P (ltin) (1.3)
dengan F = nilai uang pada masa yang akan datang (Rp),
P =nilai uang saat ini (Rp),
i = tingkat suku bunga per periode waktu (9%), dan
= jumlah periode waktu (tahun).
Periode waktu sebagai dasar untuk perhitungan bunga biasanya
adalah 1 tahun, Jika satu tahun dianggap terdiri atas 12 bulan yang tiap
bulannya terdiri atas 30 hari maka total hari dalam satu tahun adalah
360 hari. Perhitungan bunga dengan dasar ini disebut ordinary simple
interest = Pi(d/360) dengan d = jumlah hari dalam interest period. Dalam
kenyataannya, untuk kondisi normal maka dalam satu tahun terdiri
atas 365 hari. Jika periode bunga didasarkan pada kenyataan ini maka
disebut exact simple interest = Pi(d/365). Dalam praktik bisnis yang
biasa digunakan adalah ordinary simple interest.
1.4.2. Bunga Berbunga
Bunga berbunga pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
bunga diskret dan bunga kontinu. Bunga diskret berarti nilai bunga
diperhitungkan pada setiap akhir periode selama periode bunga. Dalam
persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap
Periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula, Jika ang
sejumlah Rp1.000 disimpan di bank dengan tingkat suku bunga sebesar
7% per tahun maka pada akhir tahun ke-S nilai uang tersebut menjadi
Rp1.402,56. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan seperti ditunjukkan
Pada Tabel 1.2 sebagai berikut.Tabel 1.2, Perhitungan nilai akhir untuk bunga berbunga
Jumlah uang yang
Tahun | “disimpan pada | Bunga 7% selama tahun | J¥mlahuang pada
ke- | _awal tahun yang yang bersanglutan Seen ane
Batis bersanglutan
1 Rp1.000 0,07 » Rpi.000 = Rp70 Rp1.070
2 Rp1.070 0,07 x Rp1.070= Rp749 Rpl.i449
3 Rp1.1449 0,07 » Rp1.144,9 = Rpeo,14 Rp1.225,04
+ Rp1.225,04 | 0,07 x Rpi.225,04 = RpaS.75 Rp1.310,00
5 Rp1310,80 | 0,07 x Rp1.310,80 = Rp91,76 Rp.402,56
Formula yang lebih umum untuk menghitung nilai uang pada
akhir periode bunga berbunga ditunjukkan pada Persamaan (1.4) dan
perumusannya ditunjukkan pada Tabel 1.3:
F=P(1+i)" (1.4)
dengan —_F = niilai uang pada akhir periode bunga (Rp),
P =nilai pada awal periode (Rp),
i = tingkat suku bunga per periode (9%), dan
n= lamanya periode bunga (tahun).
Tabel 1.3. Perumusan perhitungan nilai akhir bunga berbunga
Periode Nilai Awal Bunga Nilai Akhir
1 P Pw) P+ Pli) = P(1+i)
2 P(i+i) Part) P(+i) + PO+)() = PCF
3 toy Pur, PCLsipP+ P+) = PCH
n Pann Pav) PCL PL (= Pip
1.4.3. Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif
Pada umumnya periode atau jangka waktu penghitungan bunga
adalah 1 tahun. Tetapi, adakalanya tidak satu tahun, misalnya suku bunga
3% per periode dan bunga berbunga pada periode ¥% tahun. Kondisi
ini disebut “6 percent compounded semiannually”. Suku bunga yang
dinyatakan dengan bentuk ini disebut suku bunga nominal (nominalDengan demikian, perhitungan bunga sederhana untuk nilai uang pada
masa yang akan datang adalah:
F=P(1+in) (1.3)
ilai uang pada masa yang akan datang (Rp),
nilai vang saat ini (Rp),
ingkat suku bunga per periode waktu (%), dan
jumlah periode waktu (tahun).
dengan
Periode waktu sebagai dasar untuk perhitungan bunga biasanya
adalah 1 tahun, Jika satu tahun dianggap terdiri atas 12 bulan yang tiap
bulannya terdiri atas 30 hari maka total hari dalam satu tahun adalah
360 hari. Perhitungan bunga dengan dasar ini disebut ordinary simple
interest = Pi(d/360) dengan d = jumlah hari dalam interest period. Dalam
kenyataannya, untuk kondisi normal maka dalam satu tahun terdiri
atas 365 hari. Jika periode bunga didasarkan pada kenyataan ini maka
disebut exact simple interest = Pi(d/365). Dalam praktik bisnis yang
biasa digunakan adalah ordinary simple interest.
1.4.2. Bunga Berbunga
Bunga berbunga pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
bunga diskret dan bunga kontinu. Bunga diskret berarti nilai bunga
diperhitungkan pada setiap akhir periode selama periode bunga. Dalam
persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap
periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula. Jika uang
sejumlah Rp1.000 disimpan di bank dengan tingkat suku bunga sebesar
7% per tahun maka pada akhir tahun ke-5 nilai uang tersebut menjadi
Rp1.402,56. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan seperti ditunjukkan
pada Tabel 1.2 sebagai berikut.Tabel 1.2. _Perhitungan nilai akhir untuk bunga berbunga
Jumlah wang yang
Tahun | disimpan pada Bunga 7% selama tahun | ‘Jumlah uang pada
akhir tahun yang
ke- | awal tahun yang ‘yang bersangkutan baal
Dersanglatan Le
1 Rp1.000 0,07 x Rp1.000 = Rp70 Rp1.070
2 p1.070 0,07 = Rpi.070= Rp74,9 Rpl.1449
3 Rp1.144,9 0,07 « Rp1.144,9 = Rpa0,14 Rp1.225,04
4 Rp1.225,04 | 007 * Rpi.22504 = RpS,75 p1.310,80
3 Rp1.310,80 0,07 x Rp1.310,80 = Rp91,76 Rp1.402,56
Formula yang lebih umum untuk menghitung nilai uang pada
akhir periode bunga berbunga ditunjukkan pada Persamaan (1.4) dan
Perumusannya ditunjukkan pada Tabel 1.3:
F=P(itiy (1.4)
dengan _F = nilai uang pada akhir periode bunga (Rp),
P =nilai pada awal periode (Rp),
i = Gingkat suku bunga per periode (%), dan
n= lamanya periode bunga (tahun).
Tabel 1.3. Perumusan perhitungan nilai akhir bunga berbunga
Periode | NilaiAwal | Bunga Nilai Akchir
1 > PO P+ P= Pls)
2 Pav) Pano PCL) + PD = PC
3 PUP POO) PUP + (140i) = PCL?
a P(L+iy™ PUti (i) POs" + PCI" (0 = Psi
1.4.3 Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif
Pada umumnya periode atau jangka waktu penghitungan bunga
adalah 1 tahun, Tetapi, adakalanya tidak satu tahun, misalnya suku bunga
3% per periode dan bunga berbunga pada periode ¥4 tahun, Kondisi
ini disebut “6 percent compounded semiannually”. Suku bunga yang
dinyatakan dengan bentuk ini disebut suku bunga nominal (nominalinterest rate). Bunga yang diperoleh dari uang pokok untuk jangka
waktu satu tahun tidak tepat sebesar 6%, tetapi sedikit lebih besar
karena pengaruh compounding (penggabungan) pada akhir dari periode
¥% tahunan.
Suku bunga efektif (effective interest rate) adalah perhitungan
bunga yang didasarkan pada uang pokok mula-mula dan periode yang
digunakan adalah satu tahun. Di bidang teknik lebih disukai penggunaan
perhitungan bunga dengan suku bunga efektif daripada suku bunga
nominal. Suku bunga nominal dan suku bunga efektif akan menjadi
sama hanya jika bunga berbunga setiap tahun. Jika r adalah suku bunga
nominal dan m adalah periode bunga per tahun maka suku bunga
berdasarkan panjang satu periode bunga adalah r/m, dan jumlah uang
setelah satu tahun menjadi:
Fotetahs toon = P(1+2)" (1.5)
Jika suku bunga efektif dilambangkan dengan i,,, persamaan di atas
dapat dituliskan:
F setctah tahun = P (Fig) (1.6)
Berdasarkan Persamaan (1.5) dan Persamaan (1.6), diperoleh suku bunga
efektif tahunan seperti ditunjukkan dengan Persamaan (1.7) dan suku
bunga nominal tahunan yang ditunjukkan dengan Persamaan (1.8).
iy = (142)"-1 (17)
mG)
Contoh Soal
Seseorang meminjam uang dari sebuah bank sebesar Rp1.000 dengan
bunga 2% per bulan. Hitunglah:
a) Jumlah uang pokok + bunga sederhana setelah 2 tahun jika bunga
tahun pertama tidak dibayarkan.
r (1.8)b) Jumlah uang pokok + bunga berbunga setelah 2 tahun jika bunga
tahun pertama tidak dibayarkan.
) Suku bunga nominal jika bunga berbunga setiap bulan.
@) Suku bunga efektif jika bunga berbunga setiap bulan.
Penyelesaian
Panjang satu periode bunga = 1 bulan, jumlah periode bunga (n) dalam
2 tahun = 24, P = Rp1.000, i = 0,02 dengan basis 1 bulan.
a) F = P(1+in) = 1.000 (1 + 0,02 x 24) = Rp1.480
b) F = P(1+i)"= 1.000 (1 + 0,02" = Rp1.608
c) Suku bunga nominal = 2% x 12 = 24% per tahun berbunga setiap
bulan. :
d) Jumlah periode bunga per tahun = = m= 12
Suku bunga nominal = r= 0,24
Suku bungaefektif = ( +) -1
2
= (14224) <1
12
= 0,268 = 26,8%
1.4.4 Bunga Berbunga Kontinu
Pembahasan bunga berbunga secara kontinu dapat kita lihat
berdasarkan variabel-variabel, yaitu:
r = suku bunga nominal per periode bunga
m = jumlah subperiode bunga berbunga per periode waktu
Karena periode bunga normalnya satu tahun maka arti lambang menjadi:
r = suku bunga nominal per tahun
m = jumlah subperiode bunga berbunga per tahun
= = suku bunga per periode bunga
m
mn = jumlah periode bunga dalam n tahunMenurut arti lambang di atas, formula jumlah akhir untuk bunga
berbunga yang dituliskan dengan Persamaan (1.4), yaitu F = P(1+iy,
dapat dinyatakan dengan persamaan:
F=p(1+2)™ a9)
Dengan menaikkan m, jumlah subperiode bunga berbunga setiap
tahun sebanyak-banyaknya tanpa batas maka m menjadi sangat besar
dan mendekati tak terhingga sehingga r/m menjadi sangat kecil dan
mendekati nol. Bunga berbunga pada kondisi ini merupakan bunga
berbunga kontinu (continuous compounding), di mana interval Pperiode
bunga turun dari interval tertentu At menjadi interval yang sangat kecil dt
sehingga jumlah periode bunga per tahun menjadi tak terhingga. Dalam
kondisi ini bunga berbunga kontinu durumuskan sebagai berikut.
F=P lim (1 +” (1.10)
Formula penting dalam kalkulus adalah:
Jim (1 + 2) = 2,71828 = (1.11)
Jika kita tentukan x = r/m, lalu mn dapat ditulis sebagai (1/x)(rn). Jika
‘m menjadi tak terhingga maka x menjadi 0. Persamaan (1.10) menjadi:
F=Pllim @+aue]” (1.12)
(1.13)Jadi, untuk bunga berbunga kontinu maka:
(iti) =e" (1.14)
Contoh Soal
Seseorang menabung di sebuah bank sebesar Rp2.000 dengan bunga
nominal 6% berbunga secara kontinu. Hitunglah jumlah uang di reke-
ning orang tersebut pada akhir tahun ke-2.
Penyelesaian
F = Pe” dengan r= suku bunga nominal = 0,06 dan n = jumlah tahun
=2
F = 2,000e°2) = 2,000(1,1275) = Rp2.254,994
Jadi, pada pada akhir tahun ke-2 di rekening yang bersangkutan ter-
dapat uang sebanyak Rp2.254,994,
1.5 Nilai Sekarang
Dalam kegiatan ekonomi, sering kali kita menghadapi persoalan
untuk menentukan berapa jumlah uang yang harus disimpan saat ini,
apabila dengan tingkat suku bunga dan dalam waktu tertentu diinginkan
sejumlah wang tertentu di masa yang akan datang. Untuk hal ini, dengan
memperhatikan Persamaan (1.4) maka jika diketahui nilai uang di masa
yang akan datang (F), nilai uang pada saat ini (present value) (P) dapat
dihitung dengan persamaan berikut.
P= F(1+i)" (1.15)
Contoh Soal
a. Jika Saudara menginginkan uang sejumlah Rp10.000 di rekening
Saudara pada akhir tahun ke-6 dengan bunga berbunga 5% per ta-
hun, berapakah Saudara harus menyimpan uang di rekening Saudara
sekarang?
Penyelesaian
F = Rp10.000; i= 0,05; dan P dihitung.in
« = 10,000 (0,7462) = Rp7.462,154,
= i)" = 10,000 (1+0,05)" ¥
mee ; di rekening bank saat ini adalah
Jadi, uang yang harus disimpan
Rp7.462,154.
b. Sebuah bank menjual sertifikat tabungan kepada masyarakat dan
bank tersebut akan membayar sebesar Rp5.000 kepada pembeli pada
akhir tahun ke-10. Dari awal tahun pertama sampai akhir tahun ke-
10 pihak bank tidak membayar apa pun kepada pembeli sertifikat
tabungan tersebut. Dengan bunga berbunga kontinu sebesar 8%,
hitunglah harga jual sertifikat tabungan tersebut.
Penyelesaian
P = Fe dengan F = Rp5.000; r = 0,08; n= 10 tahun
P= 5,000e'-#!9 = 5,000(0,4493) = Rp2.246,646
Jadi, harga jual sertifikat tersebut adalah Rp2.246,646.
1.6 Rentetan Pembayaran dengan Jumlah yang Sama
Jika untuk setiap periode dilakukan pembayaran secara teratur
(rentetan pembayaran) dengan jumlah yang sama (uniform series
payment) (A) maka nilai uang pada akhir periode bunga dengan tingkat
suku bunga i dan dalam waktu n periode dapat dicari dengan penurunan
rumus sebagai berikut (Newnan, 1990).
F =A(1+iy" ++ + A(1+i)§+ A(1+i¥ + A(1+i) +A
=A [(L+i)" + + (14i) + (141)? + (141) + 1) (1.16)
Ruas kiri dan kanan Persamaan (1.16) dikalikan dengan (1+i) maka
diperoleh persamaan:
(14) F = (1+) Al(1+i)™ + + (1+i)? + (1+i)? + (148) + 1]
SA[(LHI) + + (14i) + (14 + (140? + (140) (1.17)Jika Persamaan (1.17) dikurangi dengan Persamaan (1.16) maka
diperoleh persamaan berikut.
(14i) F-F =A [(14)"-1]
iF =A((+iy-1)
Psa [eo (1.18)
dan Pe lal (Lg)
("1
mee
| disebut uniform series compound amount factor dan
i
dituliskan dengan notasi (F/A, i, n).
ContohSoal
Seseorang menyimpan Rp5.000 di sebuah bank pada akhir tiap-tiap
tahun. Suku bunga bank adalah 5% bunga berbunga setiap tahun.
Hitunglah jumlah uang orang tersebut pada akhir tahun ke-5.
Penyelesaian
Diagram dari sudut pandang penabung:Diagram dari sudut pandang bank:
A A A A A
be
dengan A = Rp5.000; i = 0,05; n = 5; dan F dihitung.
(1+0,05)° -1
F=5,000
5.001 f ie
]-somtssass)nsasan
Jadi, jumlah wang orang tersebut pada akhir tahun ke-5 adalah
Rp27.628,16.
Nilai 6 in) untuk j dan n tertentu tersedia di berbagai literatur dalam
bentuk tabel. Nilai tersebut di antaranya tersedia di Newnan (1988). Nilai
(Ge) untuk i = 0,05 dan n = 5 dari Newnan (1990) adalah 5,526.
Jadi, F =A (5) = RpS.000 (5,526) = Rp27.630. Sedikit perbedaan
hasil perhitungan dari rumus dan dari tabel di literatur hanya karena pem-
bulatan angka di belakang koma. Dari bentuk A = F i |: bentuk
(1+i)"-1
ms disebut uniform series sinking fund factor dan dituliskan
1+i)"-dengan notasi (A/F, i, n) dan nilainya disajikan di literatur untuk nilai
dan n tertentu (Newnan, 1990).
Contoh Soal
Seorang mahasiswa ingin membeli sepeda motor seharga Rp20.000.000.
Namun, saat ini ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli
sepeda motor yang diinginkan tersebut. la menabung pada setiap akhir
bulan dengan jumlah yang sama dalam satu tahun sehingga pada akhir
tahun terkumpul uang sejumlah Rp20.000.000. Suku bunga tabungan
adalah 6% per tahun, bunga berbunga setiap bulan. Hitunglah besamya
uang yang harus disetor ke bank oleh mahasiswa tersebut setiap akhir
bulan.
Penyelesaian
F = Rp20.000.000; i = 0,5%; n = 12; dan A dihitung,
0.000. oo, =
— (1 + 0,005)? — 1.
= 20.000.000[0,081066]
L
a=Flaay
= Rp1.621.329.
Jadi, besarnya uang yang harus disetor ke bank oleh mahasiswa tersebut
setiap akhir bulan sebesar Rp1.621.329. Jika dihitung dari tabel di
Newnan (1990) untuk i =0,5% dan n= 12 diperoleh A = F (A/F, i, n) =
Rp20.000.000 (0,081) = Rp1.622.000.
1.7. Rentetan Penerimaan dengan Jumlah yang Sama
Jika F pada Persamaan (1.19) disubstitusi dengan F pada Persamaan
(1.4), diperoleh persamaan:
a= lara" +o eal
= of] 020Jika saat awal disimpan sejumlah wang P, dengan tingkat suku bunga j
selama periode n, maka penerimaan dengan jumlah yang sama (capital
recovery) (A) di akhir setiap periode dapat dihitung dengan Persamaan
(1.20), Bagian dalam kurung eas disebut uniform series capital
(+
recovery factor dan dituliskan dengan notasi (A/P, i, n) yang nilainya
tersedia di literatur untuk nilai i dan n tertentu (Newnan, 1990).
Contoh Soal
Pada awal bulan Januari, seorang ibu menabung sebesar Rp20.000 di
sebuah bank yang memberikan suku bunga berbunga 8% per tahun. Ia
akan mengambil semua uang tabungannya dengan jumlah yang sama
pada tiap-tiap akhir tahun selama 5 tahun. Hitunglah jumlah wang yang
diambil oleh ibu tersebut di setiap akhir tahun.
Penyelesaian
5
i=8% dan n=5
P=Rp20.000
20.000[0,2505] = Rp5.010.
Jadi, jumlah wang yang diambil oleh ibu tersebut di setiap akhir tahun
adalah Rp5.010.
1.8 Nilai Sekarang Rentetan Pembayaran dengan
Jumlah yang Sama
Jika di setiap akhir periode dilakukan pembayaran dengan jumlah
yang sama sebesar A untuk selama n periode dengan tingkat suku bunga
sebesar i per periode maka nilai sekarang dari rentetan pembayaran
20dengan jumlah yang sama (present value uniform series payment)
tersebut dapat dihitung dengan mengubah bentuk Persamaan (1,20)
menjadi:
(21)
Contoh Soal
Sebuah mesin yang sudah menurun unjuk kerjanya memerlukan
perbaikan total untuk menaikkan kembali unjuk kerja mesin tersebut.
Dengan melakukan perbaikan sekarang maka keuntungan penggunaan
mesin tersebut yang diperoleh pada setiap akhir tahun selama 5 tahun
adalah Rp20.000.000. Jika tingkat suku bunga 6% per tahun, hitunglah
biaya perbaikan yang dibutuhkan dengan nilai yang sama dengan
keuntungan yang diperolehnya selama 5 tahun.
Penyelesaian
‘A=Rp20.000.000
3
4.5
i=6% dan n=5
P=?
(a+i"-1 (1+ 0,06)5 - 1
= A|——~ | = 20.000.000 | —_—___ = 20.00.00 [4,2124)
ia al T+ | = 270-000-000 oe + 0,06) I i
= Rp84.248.000.
Jadi, biaya perbaikan saat ini sebesar Rp84.248.000.
1.9 Gradien Aritmatik
Sering kali nilai aliran dana tahunan tidak dalam bentuk dengan nilai
yang besarnya tetap A, tetapi mempunyai nilai yang semakin naik atau
aturun dengan tingkat perubahan yang tetap, misalnya G, yang disebut
sebagai gradient, Secara diagram aliran dana tersebut dapat ditunjukkan
sebagai berikut (Newnan, 1990).
Aliran dana seperti di atas dapat dipecah menjadi dua bagian seperti
pada gambar berikut.
PELL) tetas ET]
} }
Dengan pembagian seperti di atas, aliran dana pertama pada deret
gradien aritmatik (arithmetic gradient) menjadi nol. Persamaan untuk
menghitung P’ sudah diketahui untuk A, i, dan n tertentu, Sekarang
diperlukan persamaan untuk menghitung nilai P”. Dengan penjumlahan
tersebut dapat dituliskan persamaan sebagai berikut.
P=P’+P” = A(PAA, i, n) + G(P/G, i, n) (1.22)
1.9.1 Penurunan Faktor-Faktor Gradien Aritmatik
Gradien aritmatik adalah suatu deret arus kas yang semakin naik atau
turun dengan tingkat perubahan yang tetap, seperti dilukiskan dengan
gambar berikut (Newnan, 1990).
2am 0G
eG
2G
P
Deret gradien aritmatik dapat dipi
individual.
rkan sebagai deretan dari arus kas
2YG
2G
G
‘ 1 sel
BI i
om
(= ew
pr
Nilai F untuk jumlah dari arus-arus kas = F! + Fl ++ + "+ FY, atau
F=G(1+i"? + 2G(LH)" + + (N-2GMIA)' + (N-G (1.23)
Kalikan persamaan di atas dengan (1+i) dan keluarkan G dari masing-
masing suku di sebelah kanan.
(141) F = G[(L +i! + 214i"? + + (n- 214) + (M-L4)']
(1.24)
Persamaan (1.23) dapat pula dituliskan:
F=G[(1+i)"? + = + (n-3) (141)? + (n-2) (141) n- 1) (1.25)
Kurangi Persamaan (1.24) dengan Persamaan (1.25).F+ iF F=G[(1tiyr! + (14iyr? + + (14? + (14)! + 1) - 0G (1.26)
Suku-suku dalam tanda kurung besar pada persamaan di atas sama
dengan series compound amount factor:
((L+iy + (4iy"? + + (141) + (141)! + 1] = (+i)
1 (a+)"—1
Jadi, Persamaan (1.26) menjadi; iF = G[2*2"] _ ng
Atur penulisan persamaan dan nyatakan F secara eksplisit sehingga
diperoleh persamaan berikut,
axon _ n] (1.28)
Kalikan Persamaan (1.28) dengan single payment present worth factor:
P= "ES menjadi:
& fasor—a 1
p= 5 fe | lawl
+" —in
Patp™ | (1.29)
1
Son} kelompok dalam kurung besar ini merupakan arith-
‘metic gradient present worth factor dan dituliskan dengan notasi (PG,
4, n). Kalikan Persamaan (1,28) dengan sinking fund factor, A = F
i . .
lies} Sehingga diperoleh persamean berikut
24= Gfa+o"1 i
a if i n lawl
_ yp [Geotint
6 [ i(a+i"=i | (1.30)
as)" aaah ee ; ; ,
aaa kelompok ini disebut arithmetic gradient uniform series
+o"
factor dan dituliskan dengan notasi (A/G, i, n).
Contoh Soal
Seseorang yang telah membeli sebuah mobil ingin menyimpan uang
di bank untuk membayar biaya perawatan mobilnya selama lima tahun
pertama. Biaya perawatan mobil tersebut diperkirakan sebagai berikut:
‘Tahun ke- 1 2 3 4 5
Biaya Perawatan (Rp) | 1.200.000 | 1.500.000 | 1.800.000 | 2.100.000 | 2.400.000
Pembayaran biaya perawatan dianggap terjadi pada tiap-tiap akhir
tahun dan suku bunga bank adalah 5%. Hitunglah uang yang harus
disimpan pada awal tahun pertama untuk memenuhi kebutuhan biaya
perawatan tersebut.
Penyelesaian
2.400.000
1.800.000
1.500.000
1.200.000
2Arus kas di atas dapat dipecah menjadi dua komponen sebagai berikut
(dalam ribuan):
Arithmetic gradient series present worth
2.400
00 1200
9
. G=300
P
Uniform series present worth
a 143)" —in-1
p=a{G+o"~1], 6] a) in
ia+iy" P+)
(1+ 0,05)5~1 1+ 0,05)5 — 0,05 x 5
P= 1 200.000 | + 300.000
0,05(1 + 0,05)5 (0,05)?(1 + 0,05)5
= 1.200.000[4,3295] + 300.000[8,2369] = Rp7.666.470,
Jadi, uang yang harus disimpan pada awal tahun pertama sebesar
Rp7.666.470. Nilai ini dapat juga dihitung menggunakan data dari tabel
di literatur sebagai berikut (Newnan, 1990).
P= 1.200.000 (P/A, 5%, 5) + 300.000 (P/G, 5%, 5)
200.000 (4,329) + 300.000 (8,237)
= Rp7.665.900,
1.10 Gradien Geometrik
Gradien aritmatik dapat digunakan bila Perubahan tiap periode
dalam penerimaan atau Pembayaran jumlahnya tetap. Keadaan lainnya
adalah perubahan dalam penerimaan atau pembayaran tiap periode
26