You are on page 1of 2

Nama : Mohamad Ilza Maulana

Notar : 2202205

Kelas : MTJ 1.8

Standar Hidup Layak Kabupaten Blitar

Kabupaten Blitar terletak di Provinsi Jawa Timur bagian selatan yang secara geografis berada
antara 111040'-112010' Bujur Timur dan 7058' – 809'5'' Lintang Selatan. Kondisi geografis
Kabupaten Blitar terdiri dari wilayah pegunungan, dataran rendah, daerah aliran sungai, dan
pesisir.

Potensi Kabupaten Blitar melimpah dan beragam. Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Timur
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2011-2031, Kabupaten Blitar masuk dalam beberapa rencana pengembangan kawasan,
meliputi:

1. Pengembangan kawasan hortikultura (sentra penghasil pisang, rambutan, dan belimbing);


2. Pengembangan kawasan perkebunan (tebu, kopi, kakao, kelapa, dan nilam);
3. Pengembangan kawasan sentra peternakan besar (ternak besar dan peternakan unggas);
4. Pengembangan kawasan perikanan, meliputi perikanan air tawar (budidaya ikan hias),
dan perikanan air laut.

Selaras dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur maka dokumen RTRW
Kabupaten Blitar 2011-2031 berdasarkan Perda Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013
bertujuan untuk menciptakan Kabupaten Blitar sebagai kawasan Agroindustri dan Pariwisata.

Data PDRB menggambarkan kemampuan Kabupaten Blitar dalam mengelola sumber daya
daerah yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Oleh karena itu, besaran PDRB yang
dihasilkan oleh Kabupaten Blitar sangat tergantung kepada kondisi sumber daya alam dan faktor
produksi yang tersedia. Selama periode 2011-2016 nilai PDRB Kabupaten Blitar terus
mengalami perkembangan, baik ADHB maupun ADHK Tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Blitar yang sempat melemah di tahun 2014 tumbuh lebih cepat pada Tahun 2015 dan
terus meningkat pada Tahun 2016, meskipun pertambahannya tidak terlalu signifikan. Dari data
BPS Kabupaten Blitar dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Blitar mencapai 5,09 persen.

Capaian kinerja angka melek huruf didukung dengan program seperti penyelenggaraan kejar
paket A, B dan C serta melalui keaksaraan fungsional, pelaksanaan beberapa pelatihan
kecakapan hidup serta peningkatan kualitas pendidikan informal. Selama kurun waktu 2012
sampai dengan 2016, angka melek huruf di Kabupaten Blitar mengalami fluktuasi. Tahun 2012
angka melek huruf sebesar 92,45 persen mengalami peningkatan ke 93,66 persen pada Tahun
2013. Namun pada Tahun 2014 mengalami penurunan ke posisi 92,21 persen dan tahun
berikutnya kembali meningkat menjadi 94,49 persen, namun Tahun 2016 kembali turun ke 93,56
persen.

Rumah tangga pengguna air bersih merupakan indikator yang menunjukkan persentase rumah
tangga yang menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah tangga.
Melalui program yang dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang yang
mengemban urusan wajib perumahan di Kabupaten Blitar, sekitar 74% rumah tangga di
Kabupaten Blitar dapat mengakses air bersih, yaitu 308.403 dari 416.614 rumah tangga.
Pencapaian tersebut meningkat dari tahun ke tahun tercatat ditunjukkan dengan persentase rumah
tangga pengguna air bersih terus meningkat hingga tahun 2015. Hal ini menggambarkan bahwa
program pemerintah daerah untuk menambah jumlah rumah tangga yang menggunakan air
bersih sudah berjalan dengan baik.

Dari waktu ke waktu ketersediaan pangan utama di Kabupaten Blitar semakin meningkat. Pada
tahun 2016, jumlah ketersediaan bahan pangan utama mencapai 26.750.313 ton. Apabila
kebutuhan konsumsi riil pangan utama di Kabupaten Blitar sebesar 482.748,07 ton, maka masih
ada surplus yang begitu besar. Hal ini tentu menjadi prestasi tersendiri.

Berdasarkan data, IPM Kabupaten Blitar sejak tahun 2011 sampai 2016 meningkat dari tahun ke
tahun. Kondisi ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bila
dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Timur, posisi IPM Kabupaten Blitar
Tahun 2016 berada pada peringkat 23.

You might also like