Professional Documents
Culture Documents
Proposal Skripsi PTK - Fatima Azahra - 20150009
Proposal Skripsi PTK - Fatima Azahra - 20150009
Oleh:
Fatima Azahra
20150009
i
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat yang dilimpahkan-Nya serta usaha yang penulis lakukan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEN BASED LEARNING)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 7 BANDAR
LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2022/2023”
Penulis menyadari masih banyak kekeliruan dalam penyusunan Proposal
ini, oleh sebab itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna perbaikan Proposal ini. Dalam kesempatan ini juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian proposal ini.
Fatima Azahra
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Identifikasi Permasalahan.......................................................................2
C. Pembatasan Masalah...............................................................................3
D. Rumusan Masalah...................................................................................3
E. Tujuan Penelitian....................................................................................3
F. Manfaat Penelitian..................................................................................4
BAB II LANDASAN PUSTAKA.....................................................................5
A. Kajian Pustaka........................................................................................5
B. Hasil Penelitian Yang Relevan..............................................................15
C. Hipotesis Tindakan................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................16
A. Setting Penelitian...................................................................................16
B. Subjek dan objek Penelitian...................................................................16
C. Metode dan Prosedur Penelitian............................................................16
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.............................................19
E. Indikator Keberhasilan Tindakan...........................................................21
F. Teknik Analisis Data..............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
efektif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa adalah model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung, yang
merupakan salah satu sekolah menengah atas di Kota Bandar Lampung. SMA
ini memiliki program studi IPS yang mencakup mata pelajaran ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berfikir
kritis dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Bandar
Lampung.
Dan hasil pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran ekonomi kelas
X IPS SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelaran 2022/2023 masih
banyak siswa yang belum mencapai hasil belajar yang baik, dapat dilihat dari
hasil belajar siswa kelas X yang berjumlah 67 siswa dari 3 kelas yang
nilainya dibawah kkm yaitu 61% yaitu 41 siswa, dan siswa yang memenuhi
kkm sebesar 39% yaitu 26 siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa kelas X kurang maksimal.
Adapun factor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar
siswa yaitu masalah rendahnya kemampuan berfikir kritis siswa, masalah
kurangnya penerapan model pemebelajaran yang efektif, sehingga siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran
yang kurang bervariasi akan menimbulkan kebosanan pada proses
pembelajaran.
Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran akan mengalami
kesulitan dalam pemahaman yang menyebabkan kurangnya keaktifan siswa
terhadap pelajaan ekonomi yang berdampak pada hasil belajar yang rendah.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan
kemampuan berfikir kritis siswa dan hasil belajar di mata pelajaran ekonomi.
Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para guru dan
pengambil keputusan di bidang pendidikan dalam memilih model
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.
B. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
2
1. Hasil belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Bandar Lampung mata
pelajaran ekonomi Masih kurang maksimal.
2. Kurangnya kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa di bidang
ekonomi, serta potensi model pembelajaran berbasis masalah (Problem
based learning) sebagai model pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Bandar Lampung
masih perlu ditingkatkan.
2. Pembelajaran yang diterapkan di kelas X IPS SMA Negeri 7 Bandar
Lampung masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa kelas X IPS SMA Negeri
7 Bandar Lampung dalam pembelajaran ekonomi?
2. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat
mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7
Bandar Lampung?
3. Adakah factor yang mempengaruhi keefektifan penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berfikir
kritis dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Bandar
Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa kela X IPS
SMA Negeri 7 Bandar Lampung dalam pembelajaran ekonomi.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran berbasis
masalah dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS
SMA Negeri 7 Bandar Lampung.
3
3. Untuk mengetahui adakah factor yang mempengaruhi keaktifan
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan
kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS
SMA Negeri 7 Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini diantaranya adalah:
1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman tentang cara pembelajaran ekonomi dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
2. Bagi guru/calon guru ekonomi, dapat memberikan alternatif dalam
memilih model pembelajaran yang tepat untuk siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
dalam pembelajaran ekonomi
4
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses
belajar karena adanya suatu pengalaman. Perubahan sebagai hasil
dari proses belajar karena adanya suatu pengalaman, perubahan
tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan pemahaman. Adapun
pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara
individu dengan lingkungan.
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan,
perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Dalam
belajar tersebut individu menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif
dan psikomotor (Dimyati dan Mudjino,2006:18)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. (Slameto,2013:2)
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar
(Slamet,2013:2) yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan terjadi secara sadar.
2. Perubahan perilaku relative permanen.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4. Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan
mengajar, disisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan evaluasi
hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan puncak
proses belajar. (Dimyati,Mudjiono,2009:3)
6
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar
individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap
hasil belajar dapat dikelompokkan maenjadi 3 faktor
yaitu:
Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa cara orang tua mendidik, hubungan
antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga. Faktor keluarga
merupakan faktor pertama dan utama yang
menentukan kepribadian siswa disekolah.
Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
merupakan metode mengajar, kurikulum, hubungan
guru dengan siswa disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, keadaan Gedung serta tugas rumah.
Lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar
adalah lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk
proses belajar.
Faktor Masyarakat
merupakn factor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pengaruh ini terjadi
karena keberadaan siswa dalam masyarakat
masyarakat yang membentuk perilaku dan kebiasaan
siswa lingkungan masyarakat yang baik akan
membentuk kepribadian yang penuh kerja keras dan
factor factor yang mempengaruhi hasil belajar
tersebut sangat wajar jika prestasi belajar siswa
bervariasi anatara satu individu dan individu lainnya
2. Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi
Secara umum ekonomi ini memiliki pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
Segala bentuk usaha dan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup tersebut dalam rangka untuk mendapatkan kesejahteraan
hidup.
7
Ekonomi merupakan hal yang vital bagi kehidupan manusia.
Dapat dikatakan, pada ekonomilah bertumpu bangunan kehidupan
manusia lainnya, seperti politik, sosial, hukum, budaya, teknologi,
dsb. Apabila sifat ekonomi itu eksploitatif, maka dapat dipastikan
bangunan sosialnya, politiknya, hukumnya, budayanya, dan bahkan
peradabannya pun bersifat eksploitatif pula. Sebaliknya apabila sifat
ekonominya adil, bebas, dan mengutamakan kepentingan
persaudaraan secara umum ketimbang kepentingan perseorangan,
maka bangunan sosialnya, politiknya, hukumnya, budayanya, dan
peradabannya pun akan berwarna persaudaran, kebebasan dan
keadilan. Saat ini, yang disebut pertamalah yang menjadi sifat
ekonomi nasional, regional maupun global.
Hakikat ekonomi ialah pertukaran, pertukaran kebutuhan yang
satu dengan yang lain. Dalam pertukaran itu terkandung permintaan
dan penawaran.
Tindakan ekonomi dilakukan dengan memperhatikan kaidah yang
disebut sebagai prinsip ekonomi. Terdapat dua prinsip dasar dalam
melakukan tindakan ekonomi. Pertama, ekonomi dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dengan
memperhatikan pengeluaran sebagai bagian dari perhitungan
keuntungan. Kedua, keuntungan yang diperoleh sebisa mungkin
hanya memerlukan pengeluaran sesedikit mungkin. Kedua prinsip ini
dijadikan sebagai pedoman umum untuk melakukan tindakan
ekonomi. Hasil dari penerapan prinsip ekonomi dapat diamati
melalui tingkat efisiensi yang diukur melalui perbandingan antara
keuntungan yang diperoleh dan pengeluaran yang diperlukan selama
kegiatan ekonomi berlangsung. Suatu tindakan ekonomi dikatakan
efisien bila suatu hasil dicapai dengan pengorbanan yang paling
sesuai dan diserta dengan penghematan biaya.
b. Pembelajaran Ekonomi
Pembelajaran ekonomi ialah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Menurut
Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah
laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber
daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Ini yang banyak
dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Dalam analisisnya, Adam
Smith banyak menggunakan istilah-istilah normatif seperti: nilai
(value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi
berlakunya hukum alami.
Menurut Prof. P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi
mengemukakan definisi ilmu ekonomi secara rinci, yaitu: “Ilmu
Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan
8
masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi
sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan
golongan masyarakat. Ilmu Ekonomi menganalisis biaya dan
keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber
daya.”
9
4. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
10
b. Peserta didik merencanakan proses yang akan dilakukan untuk
mendapatkan solusi.
c. Peserta didik dituntut untuk berfikir kritis dalam memecahkan
masalah dan bekerja sama.
d. Peserta didik memiliki tanggung jawab dalam mengelola
sendiri informasi yang telah dikumpulkan.
e. Penilaian dilakukan secara terus mnerus selama proses
pemecahan masalah berlangsung.
f. Hasil akhir dari proyek dipersentasikan di depan umum.
11
pembelajaran yang telah diidentifikasi dengan menggunakan
berbagai sumber. Proses pembelajaran disediakan waktu yang cukup
untuk belajar mandiri. Proses ini akan menjadi lengkap apabila
peserta didik melaporkan hasil atau mempersentasikan solusi pada
pertemuan berikutnya. Tujuan pertama dari penerapan ini ialah untuk
menunjukan hubungan antara pengetahuan baru yang telah diperoleh
dengan masalah yang dikuasai peserta didik, yang kedua ialah untuk
bergerak pada level pemahaman yang lebih umum, membuat
kemungkinan transfer pengetahuan baru.
12
digunakan untuk merangsang berpikir kritis dalam menemukan
solusi-solusi terhadap masalah yang dihadapinya. Apabila terbentuk
kebiasaan bagi peserta didik dalam kehidupannya (suriansyah,2010).
5. Berpikir Kritis
a. Kemampuan Berpikir Kritis
Sebagai manusia kita telah dikaruniai potensi untuk
berpikir. Melalui pembinaan yang tepat, pendidikan, pembelajaran
dan pengamatan kita dapat berkembang dan berpikir dengan baik.
13
Karena itu jangan samapai potensi yang ada ini tidak
dikembangkan sehingga kita tidak dapat melakukan tugas dan
tanggung jawab sebagai kahlifah di bumi.
Richard W. Paul (1990), seorang pakar psikologi
mengatakan, “Hanya ketika kita mengembangkan anak-anak untuk
berpikir secara kritis terhadap materi pelajaran, penggunaan
bahasa, informasi yang mereka terima, keadaan lingkungan, dan
prasangka yang dianggap sebagai suatu kebenaran; hanya ketika
kita mendidik anak-anak untuk menguji struktur logika berpikir
secara kritis, menguji kebenaran ilmu pengetahuan dengan
pengalaman, menguji pengalaman dari berbagai aspek; hanya
ketika kita memberikan ganjaran kepada mereka yang memikirkan
diri mereka, yang menunjukkan kemandirian intelektual, keberanian,
kesopanan dan keimanan: hanya ketika kita memiliki
kesempatan yang sebernarnya bahwa anak-anak tersebut pada
akhirnya akan menjadi orang dewasa yang bermoral dan
bertanggung jawab, dan melalui komitmen mereka dapat
terciptanya masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral.”
Dalam rangka mengetahui bagaimana mengembangkan
berpikir kritis pada diri seorang, R.H. Ennis (1991) memberikan
sebuah definisi, “ berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan
dan reflektif dengan menkankan pembuatan keputusan tentang apa
yang harus dipercayai atau dilakukan.” Berpikir kritis dapat dicapai
dengan lebih mudah apabila seseorang itu mempunyai disposisi 23
dan kemampuan yang dapat dianggap sebagi sifat dan karakteristik
pemikiran yang kritis.
Belajar berpikir secara kritis merupakan tugas yang tidak
ringan. Mereka yang dapat mempertahankan dirinya melakukan
tugas ini akan termotivasi oleh dorongan yang bersifat ekstrinsik
dan intrinsik yang bermula dari sebuah harapan bahwa kemajuan
akan tercapai dengan berpikir secara kritis.
14
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Jummiati “ Pengaruh model project based
learning dengan brainstorming terhadap kemampuan berfikir kritis dan
kreatif pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI di SMA Nurul Falah
Pekanbaru” telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa dari 60% pada siklus 1 menjadi 75% pada siklus II. Penerapan
model problem based learning dapat meningkatkan ketuntasan hasil
belajar kognitif siswa yaitu dari 65% pada siklus I, dan 80% pada siklus II.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Feni Novianti “penerapan model
pembelajaran problem based learningi untuk meningkatkan
kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar ekonomi kelas X SMK
PGRI Pekanbaru” telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa yaitu pada siklus I (80%) dan siklus II (90%).
C. Hipotesis Tindakan.
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara ada permasalahan
penelitian, hingga terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan
pendapat di atas, maka penulis dapat memahami bahwa yang dimaksud
dengan hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari masalah yang ada
dalam penelitian dimana peneliti harus membuktikan kebenerannya dari
dugaan tersebut saat melakukan kelapangan penelitian. Hipotesis yang penulis
rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha : Ada pengaruh Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terhadap kemampuan berfikir dan hasil belajar siswa kelas X
pada mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2022/2023.
Ho : Tidak ada pengaruh Model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) terhadap kemampuan berfikir dan hasil belajar siswa
kelas X pada mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2022/2023.
Hipotesis Penelitiann ini adalah “Ada pengaruh Model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) terhadap kemampuan berfikir dan
hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran
2022/2023.”
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting penelitian dalam penelitian ini meliputi :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat semester ganjil tahun pelajaran
2022/2023
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kemampuan berfikir kritis dan hasil
belajar Berbasis Masalah (Problem basewd learning) pada siswa kelas X.
2. Prosedur Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut
Arikunto (2010:135) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas
atau sekolah di tempat guru mengajar dengan dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran dengan tujuan
memperbaiki mutu hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X IPS SMA
Negeri 7 Bandar Lampung.
16
Siklus Penelitian Tindakan
IDENTIFIKASI MASALAH
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PERMASALAHAN
BARU HASIL REFLEKSI
PERBAIKAN PERENCANAAN
PENGAMATAN
17
Tahapan-tahanpan dari siklus yang dilaksanakan diuraikan sebagi
berikut.
a) Siklus 1
1. tahapan perencanaa
pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan
meliputi:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
2) Mempersiapkan materi yang diberikan kepada
peserta didik pada saat pembelajara
3) Mempersiapkan lembar observasi yang mengamati
aktivitas selama pembelajaran
4) Membuat lernbar catatan lapangan
5) Mempersiapkan perangkat tes
3. Tahap Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
dan guru sebagai teman kolaborasi Observasi dilakukan
terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan
proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan
18
dilaksanakan serta dan rencana bagi tindakan pada siklus
berikutnya.
b) Siklus 2
1. Tahap Perencanaan
Guru membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama.
2. Tahap Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan Tencana
pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3. Tahap Observasi
Guru dan kolabolator melakukan pengamatan terhadap
motivasi siswa dalam pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Guru memberikan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan
atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan dalam
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi.
1) Teknik Khusus
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data menggunakan tes yang terdiri dari tes
pilihan ganda dan essay teknik ini digunakan untuk
memperoleh data yang dilaksanakan setelah pembelajaran mata
pelajaran ekonomi, sehingga dengan demikian penulis dapat
mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam mata
pelajaran ekonomi.
2) Teknik Pelengkap
Teknik pelengkap yang dilakukan penulis pada penelitian ini
adalah:
a) Metode Observasi
19
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi.menurut basrowi
dan suwandi (2008.h 93) Observasi ialah metode atau
cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara
langsung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh
gambaran yang luas tentang permasalahan yang akan
diteliti.
b) Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-
dokumen. baik berupa buku buku ataupun sebagainya.
Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh
informasi tentang sejarah berdirinya sedolah, keadaan
gedung, fasilitas sekolah, jumlah guru, data nilai, dan jumlah
siswa yang ada di SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun
pelajaran 2022/2023.
b) Tes
Tes diberikan setiap akhir siklus untuk mengetahui hasl
belajar yang telah dicapai setelah dilakukan pembelajaran
dengan menerapkan metode pembelajaran Problem Based
Leaming. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan jamak
yaitu siswa diminta mengerjakan soal sesuai materi yang
telah dipelajari.
20
E. Indikator Kerbahasilan Tindakan
Penelitian tidakan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan perbaikan
kualitas pembelajaran, sehingga akan berdampak terhadap perbaikan hasil
belajar. Urutan indikator secara logika ilmiah disusun kembali menjadi:
1. Indikator keberhasilan hasil belajar ekonomi peserta didik meningkat
sebanyak 80% dengan mendapat nilai > 75 pada akhir siklus setelah
diterapkannya metode pembelajaran Problem Based Learning.
2. Setiap siklusnya terjadi peningkatan keatifan peserta didik dalam
pembelajaran ekonomi. Dilihat dari hasil pengamatan denggan
Digunakan rumus
Na% =
∑ k × 100 % (Sudjana,
m
2002:245)
Keterangan:
Dengan kriteria:
21
51% -75% : Termasuk kategori cukup aktif
A%=
∑ N a ×100 %
N
Keterangan:
Xs=
∑ Ns
N
(Sudjana, 2002:245)
Keterangan:
22
Xp =
∑ Np ×100 %
N
Keterangan:
Xp = presentasi siswa yang memperoleh nilai > 75
Tabel 1
Kualifikasi Kemampuan Hasil Belajar Ekonomi siswa.
Nilai Kualifikasi
85,00-100 Sangat Baik
75,00-84,99 Baik
70,00-74,99 cukup
60,00-69,99 kurang
0-54,99 Sangat Kurang
23
DAFTAR PUSTKA
Janah, Siti Noor, Ria Mayasari, Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa MTs di Kecamatan Paringin
Selatan Pada Konsep Ekosistem, Jurnal Pendidikan Hayati, Vol.5 No.1,
(2019).
Musa Pelu, Application of Problem Based Learning Model with Variation in the
Condition of Learning Environment (Seating) to Increase Student
Learning Activity and Critical Thingking Ability, Jurnal Historika, Vol.22
No.2, (Oktober 2019).
24