Professional Documents
Culture Documents
Kesehatan Mental Di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan Profesional Psikolog
Kesehatan Mental Di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan Profesional Psikolog
net/publication/349100367
CITATIONS READS
6 641
3 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Osi Kusuma Sari on 19 May 2022.
DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v30i4.3311
Abstrak
Indonesia membutuhkan metode layanan kesehatan mental yang mampu menjangkau masyarakat
luas dengan kondisi geografis yang menantang dan populasi penduduk yang besar. Kebutuhan
tersebut menjadi semakin mendesak dengan adanya situasi pembatasan fisik di masa pandemi yang
dihadapi saat ini. Meningkatnya jumlah kasus kesehatan mental dan keterbatasan ketersediaan sumber
daya profesional yang ada tidak cukup memenuhi kebutuhan pelayanan, sehingga menimbulkan
kesenjangan kesehatan mental. Meningkatnya kebutuhan pendampingan psikologis pada situasi
khusus saat ini menjadi tantangan bagi penyedia layanan. Makalah ini bertujuan untuk memperoleh
dasar ilmiah dari beberapa studi berbasis bukti yang menunjukkan efektivitas layanan menggunakan
telemental health (TMH) atau lebih dikenal telepsikologi di beberapa kelompok masyarakat dan negara.
Artikel ini merupakan reviu literatur dari berbagai sumber, melalui mesin pencari Google Scholar,
Google, dan Pubmed dengan kata kunci telemental health, telepsychology, dan telecounseling.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat di era digital ini menjadi peluang yang menjanjikan.
Hasil yang didapatkan, dengan adanya integrasi pelayanan kesehatan mental dan teknologi secara
optimal, dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam menjangkau masyarakat yang lebih luas
dan meminimalisir kesenjangan yang ada. Penggunaan media telekomunikasi jarak jauh dua arah,
memanfaatkan telepon, dan konferensi video dengan memperhatikan prosedur serta etika professional.
Implementasi telepsikologi di Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa hal, meliputi prosedur dan
etika layanan professional; ketersediaan infrastruktur; kesiapan dan budaya masyarakat; serta juga
kemampuan psikolog sebagai penyedia layanan ini.
Kata kunci : kesehatan mental; kesehatan telemental; telepsikolog; intervensi komunitas; psikolog klinis
Abstract
Indonesia needs mental health service methods that are able to reach a wider community with challenging
geographical conditions and a large population. The need is even more urgent with the current situation
of physical restrictions in the current pandemic. The increasing number of mental health cases and
the limited availability of professional resources that are insufficient to meet the needs, causing mental
health disparities. The increasing need for psychological assistance in particular situations is now a
337
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
challenge for service providers. This paper aims to obtain a scientific basis from several evidence-
based studies that show the effectiveness of services using telemental health (TMH) or better known
as telepsychology in several community groups and countries. This article is a literature review from
various sources through the Google scholar search engine, Google, and PubMed with the keywords
telemental health, telepsychology, and telecounseling. The rapid development of information technology
in the digital age has become a promising opportunity. With the optimal integration of mental health
services and technology, the results obtained can be one of the alternative solutions in reaching the
wider community and minimizing existing gaps. The use of two-way long-distance telecommunications
media, utilizing telephone and video conferencing with due regard to procedures and professional ethics
telepsychology implementation in Indonesia needs to consider several things, including procedures and
professional service ethics; infrastructure availability; community readiness and culture; and also, the
ability of psychologists as providers of this service.
Keywords: mental health; telemental health; telepsychology; community intervention; clinical psychologist
338
Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan... (Osi Kusuma Sari, et al)
pada satu bulan peluncurannya dengan didukung direviu memuat gambaran pengembangan
oleh 472 orang konselor, baik tenaga psikologi intervensi, prosedur kelayakan atau uji klinis.
maupun psikolog dibawah koordinasi Himpunan Beberapa hasil studi dikaitkan dengan kondisi
Psikologi Indonesia (HIMPSI). nyata yang ada di Indonesia, dengan beberapa
Dukungan pemanfaatan teknologi contoh dan kondisi yang dihadapi saat ini seperti
informasi dalam pelayanan kesehatan mental yang tercantum pada Tabel 1.
baik dari pemerintah,6 dan beberapa rekomendasi
inovasi perawatan kolaboratif disertai pemanfaatan HASIL
teknologi secara optimal memberikan peluang Layanan kesehatan telemental merupakan
jangkauan layanan kesehatan mental pada layanan perawatan kesehatan mental jarak jauh
masyarakat dan area geografis yang lebih luas.7 melalui telepon atau teleconference. Pelaksanaan
Implementasi penggunaan telemental health memiliki kemiripan prosedur dengan perawatan
(TMH) ataupun telepsikologi meminimalisir kesehatan mental konvensional atau tatap
hambatan keterbatasan perawatan kesehatan muka langsung. Telemental health (TMH)
mental, yang disebabkan kekurangan tenaga atau juga telepsikologi dalam artikel ini akan
kesehatan mental, akses yang buruk ke perawatan disebutkan bergantian, untuk menjelaskan
khusus/spesialistik, dan keterbatasan pendanaan metode penggunaan teknologi telekomunikasi
untuk pelayanan kesehatan mental. oleh tenaga kesehatan mental, khususnya
Kolaborasi layanan psikologi dengan psikolog dalam melakukan asesmen, diagnosis
menggunakan Teknologi Informasi dan yang efektif, pendidikan, perawatan, konsultasi,
Komunikasi (TIK) sebagai salah satu peluang transfer data medis, penelitian, dan upaya
dalam era digital ini akan dirangkum dalam kesehatan mental lainnya. Metode ini sebagai
beberapa sub bahasan dalam diskusi artikel pengembangan psikologi yang menyesuaikan dan
reviu ini, yaitu prosedur dan etika; efektivitas berintegrasi dengan teknologi telekomunikasi
kesehatan telemental; tantangan di Indonesia, yang saat ini menjadi bagian vital dalam
kesiapan masyarakat; dan kesiapan profesional. komunikasi antar manusia.21 Pada prinsipnya
dalam intervensi psikologi pentingnyamenjalin
METODE hubungan baik/keakraban atau yang sering
Artikel ini merupakan studi literatur disebut building-rapport22 dan kehadiran secara
terkait topik pemberian pelayanan kesehatan fisik bersama klien memiliki pranan penting
mental jarak jauh. Sumber informasi bersumber untuk memperkuat komunikasi terapeutik.
dari artikel dalam jurnal ilmiah 20 (dua Ulasan berikut menunjukkan beberapa peluang
puluh) tahun terakhir yang dicari melalui mesin penerapan telepsikologi.
pencari Google scholar, Google, dan Pubmed.
Kata kunci yang digunakan adalah: telemental Peluang (Opportunity)
health, telepsychology, telepsychiatry, dan Hasil survei yang dirilis Asosiasi
telecounseling. Jumlah yang diperoleh adalah Penyelenggara Jasa Internet Indonesia23 mencatat
13 artikel, yang terdiri 10 artikel internasional jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun
dan 3 artikel yang ditulis oleh penulis Indonesia. 2017 mencapai 143,26 juta, mencapai lebih dari
Selanjutnya dilakukan reviu pada artikel-artikel 50% dari total populasi penduduk Indonesia yang
tersebut, mencakup topik penggunaan psikoterapi berjumlah 262 juta. Hal tersebut memberikan
maupun telepsikologi jarak jauh; cara pemberian peluang pemanfaatan teknologi internet dalam
intervensi dengan media telekomunikasi meningkatkan akses pelayanan kesehatan mental.
baik telepon dan/atau internet serta teknologi TMH dapat dilakukan melalui perangkat seperti
konferensi video dan sejenisnya, artikel yang telepon, smartphones, maupun komputer dengan
339
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
Peneliti Hasil N
Lintvedt et al15 Evaluasi intervensi berbasis internet pada siswa, melalui 215
tahapan penanganan depresi yang dikemas dalam modul
yang dapat diakses pada situs bantuan psikologis, di
Norway
340
Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan... (Osi Kusuma Sari, et al)
berbagai macam aplikasi yang tersedia baik di internet,13 CBT online,18,19 intervensi berbasis
klinik atau rumah sakit, maupun di sektor swasta web,15 dan beberapa pemanfaatan teknologi
maupun privat. Kemudahan akses jaringan dan informaasi komunikasi lainnya seperti telepon,
informasi ini memberikan layanan langsung real email, listserves, non-internet video conference,
time, hal tersebut umumnya dapat disediakan oleh Podcast, dan berbagai aplikasi internet
psikiater, psikolog klinis, pekerja sosial klinis, dan chatroom.28
praktisi perawat psikiatri.24 Dalam perkembangan Penerapan TMH oleh psikolog, di mana
situasi global terkini saat ini, dengan adanya sebagai profesional dalam memberikan layanan
situasi KLB terkait wabah dan pandemik yang tersebut memiliki dasar-dasar etika professional
membatasi interaksi fisik, pelayanan kesehatan berdasarkan kompetensi yang diperoleh selama
telemental menjadi perlu dilakukan dengan pendidikan, pelatihan, pengalaman lapangan
pengembangan-pengembangan dan penyesuaian baik berupa praktik profesi maupun penelitian.29
metode penerapannya dengan kondisi klien Sebuah artikel yang ditulis oleh McCoy et al,16
maupun masyarakat sebagai konsumen. menunjukkan berbagai rangkuman peneltian
Penelitian Nelson dan Patton menunjukkan
8 intervensi berbasis bukti mengenai penggunaan
pentingnya kesadaran penyedia layanan dalam konferensi video pada klien anak. Dari tiga
mengakomodasi klien dalam penelitiannya studi yang dilakukan, yaitu : (1) Kasus pertama
mengambil partisipan pasangan yang menjalin mengenai penanganan remaja di daerah pedesaan
hubungan jarak jauh yang memerlukan terapi dengan gangguan attention-deficit/hyperactivity
melalui layanan konferensi video atau Skype. (ADHD), oppositional defiant disorder (ODD),
Oleh karenanya dukungan organisasi profesi25 dan gangguan pendengaran; (2) Studi kedua
dan pemerintah26 dalam memberikan acuan menyajikan sebuah kasus yang menggambarkan
pelaksanaan telepsikologi dengan meminimalisir intervensi toileting berbasis bukti, dengan fokus
risiko baik bagi penyedia layanan maupun klien pada persamaan dan perbedaan antara praktik
ataupun pasien. tatap muka langsung dan konferensi video;
. (3) Studi ketiga merupakan kasus remaja yang
mengalami depresi dan mendapatkan rujukan
Prosedur dan Etika
untuk mengikuti sesi terapi melalui situs
Telepsikologi dengan konsep besar dari
telemedicine karena melindungi privasi klien
telemedicine memiliki empat elemen utama yaitu:
tersebut. Dari ketiga studi tersebut diperoleh
(1) bertujuan memberikan dukungan klinis; (2)
diperoleh rangkuman prosedur yang dapat
menghubungkan keterbatasan akses geografis,
digunakan sebagai pedoman intervensi jarak jauh
jarak, dan perbedaan lokasi; (3) melibatkan
bagi penyedia layanan kesehatan mental dalam
aplikasi dan metode TIK; serta (4) target capaian
menangani masalah kesehatan mental sesuai
pada peningkatan hasil kesehatan. Layanan
kebutuhan layanan.
TMH yang diberikan mulai dari pendekatan
Kebutuhan yang cukup vital dalam
promotif berupa artikel-artikel kesehatan
pengembangan metode pelayanan kesehatan
mental yang dapat dengan mudah diakses
telemental mendorong disusunnya pedoman,
sebagai psikoedukasi, pelayanan preventif
prosedur, dan etika baru,30 seperti halnya dengan
dengan memberikan layanan screening maupun
pengaturan klinis pelayanan konvensional, dalam
penapisan awal baik dengan kuis skala sederhana,
pemberian intervensi tetap memperhatikan
angket, dan beberapa instrumen sederhana yang
perlindungan bagi pemberi dan pengguna
dapat dipahami oleh masyarakat awam maupun
layanan.29
umum, hingga intervensi dengan berbagai
Prosedur yang menjadi perhatian selain
metode pengembangannya yang dilakukan dalam
metode praktik pelayanan yang diberikan,
beberapa penelitian dengan menggunakan video
hal yang menjadi perhatian dalam kesehatan
konferensi,8–12,14,16,27 konseling kelompok berbasis
341
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
telemental menjadi kompleks. Psikolog sebagai desain, teknologi keuntungan, dan tantangan32
profesional penyedia layanan memiliki pilihan menunjukkan bahwa perawatan TMH cukup
untuk berpraktik mandiri ataupun bergabung mampu memberikan alternatif solusi yang
dengan penyedia layanan secara berkelompok, efektif dan mudah diterapkan pada perawatan
konsekuensinya perlu adanya pemahaman dan pasien dengan penyakit mental, sesuai hasil
prosedur manajemen penyediaan layanan itu yang diharapkan. Penerapan TMH yang telah
sendiri dari sudut bisnis.31 Selanjutnya aspek dilakukan di beberapa negara33 dapat dilakukan
fasilitas dan perangkat pendukung menjadi vital pada kelompok umur yang beragam dari anak-
untuk mendapatkan perhatian, menjaga stabilitas anak hingga usia lanjut, dengan beberapa metode,
jaringan, sehingga tidak mengganggu proses meliputi konsultasi psikologi awal, pemeriksaan
konsultasi dimana akan ada emosi yang terputus awal (screening), pemeriksaan terpadu,
berulang sepanjang konsultasi dan beberapa hal manajemen penyakit, respons kegawatdaruratan,
yang perlu diantisipasi. dan perawatan kolaboratif hingga psikoedukasi
pada masyarakat maupun kelompok komunitas.
Tantangan Hasil penelusuran literatur menunjukkan
Perkembangan kesehatan telemental bahwa efektifitas metode telemental health
mendapatkan respons cepat dari pengguna, telah mendapatkan dukungan penelitian, dalam
sejalan dengan perkembangan teknologi yang penanganan depresi,12,33 demensia, skizofrenia,
dengan mudah digunakan dalam genggaman gangguan panik, penyalahgunaan zat, dan
tangan. Indonesia sebagai negara dengan gangguan makan, juga pencegahan bunuh
jumlah penduduk yang besar, menjadi peluang diri.34 TMH menawarkan pilihan solusi dari
penyediaan aplikasi-aplikasi konseling online tiap hambatan ini. Antara lain ketika terjadi
seperti Halodoc, Riliv, YesDok, SehatPedia, kekurangan jumlah praktisi tenaga kesehatan
dan beberapa penyedia layanan swasta melihat mental secara nasional di suatu negara (perawat
peluang ini, meskipun secara pembiayaan masih jiwa, psikolog, maupun psikiater), seperti yang
belum ditemukan acuan baku mengenai prosedur terjadi pada kebutuhan psikiater anak,35di mana
tagihan dan pembayaran yang baku baik dari sebagian besar kekurangan ini terjadi di komunitas
organisasi profesi, maupun pemerintah. Saat ini pedesaan dengan perekonomian rendah, maka
prosedur yang tersedia menjawab kebutuhan negara perlu mengambil langkah kebijakan untuk
tersebut ada pada Panduan Layanan Psikologi menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan
Dalam Masa Tanggap Darurat Covid-19,25 sebagai layanan kesehatan mental di sekolah, misalnya
acuan mendukung program layanan SEJIWA. bekerja sama dengan institusi pendidikan.8
Dalam panduan tersebut diberikan beberapa Kolaborasi ini memungkinkan anak-anak untuk
tahapan pelayanan berjenjang sesuai dengan menerima pemetaan, asesmen, dan intervensi
tingkat kesulitan masalah yang dihadapi klien, kesehatan mental dalam lingkungan sekolah
demikian halnya dengan pemberi layanan secara mereka dan penyedia pelayanan kesehatan mental
berjenjang dari psikolog, sarjana psikologi, tidak harus melakukan perjalanan jauh yang
asisten psikolog, dan praktisi psikologi. kurang efisien, terkait pembiayaan, waktu, dan
beban tanggung jawab lain yang menyertainya.
Efektivitas Kesehatan Telemental
Penelitian-penelitian dilakukan untuk PEMBAHASAN
melihat efektifitas kesehatan telemental yang Jangkauan pelayanan kesehatan dengan
semakin berkembang. Tinjauan mengenai pemanfaatan teknologi informasi seperti TMH,
efektifitas TMH dari segi kemampuan, memberikan peluang pemerataan pelayanan
342
Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan... (Osi Kusuma Sari, et al)
kesehatan mental bagi Indonesia sebagai negara Implementasinya, beberapa situs dan
kepulauan yang luas, dengan akses geografis pelayanan dukungan psikologis bermunculan
yang beragam. Meskipun konsekuensi penerapan beberapa bulan terakhir di Indonesia, dengan
teknologi yang semakin berkembang dan canggih dukungan pemerintah dan organisasi profesi
akan menciptakan tantangan baru sejalan dengan melalui layanan SEJIWA dengan hotline service-
potensi risiko yang mungkin timbul dalam praktik nya memberikan dukungan psikologis selama
bagi penyedia kesehatan mental.30 Perlunya pandemi COVID-19. Beberapa organisasi
penyesuaian standar prosedur, kompetensi klinis profesi pun berinisiatif membuka pelayanan
dan teknologi yang sesuai bagi profesional36 telepsikologi dengan dukungan sumber daya
demikian halnya dengan etika layanan kerkait yang tersedia.
kesesuaian jenis layanan kesehatan telemental
bagi klien, informend concern, kerahasiaan, Kesiapan Masyarakat
aspek hukum, keamanan, dan kegawatdaruratan Keragaman masyarakat Indonesia yang
yang menyertai kesehatan telemental. 30,36 tersebar dengan kondisi geografis yang berbeda-
Pelayanan TMH dapat diterapkan beda seperti disertai beragam suku bangsa
bila penyedia jasa maupun klien atau pasien hidup dan dengan latar belakang kehidupan
memiliki kesiapan penggunaan teknologi yang berbeda, menjadikan masyarakat di
tersebut, sehingga dapat berjalan sesuai dengan Indonesia memiliki kehidupan beraneka ragam
prosedur dan menghasilkan target sesuai yang dipengaruhi oleh budaya masing-masing.
dengan harapan. Layanan TMH dapat dirancang Adat kebiasaan, pola komunikasi, dan bahasa
menyasar dua kelompok, yaitu pertama untuk yang tentunya dalam pembahasan artikel ini
pengayaan kompetensi psikolog dalam format memiliki peran yang cukup penting, dikarenakan
pengembangan profesional berkelanjutan adanya perbedaan budaya antara pasien dan
(continuing professional development). Layanan penyedia merupakan pertimbangan penting
pendidikan atau online training mengenai dalam penyediaan perawatan kesehatan mental.37
berbagai keterampilan baru dapat dilakukan ke Budaya dapat diekspresikan dalam sejumlah
para profesional TMH. Sedangkan, level kedua cara seperti dengan bahasa, adat dan kebiasaan
adalah layanan yang diberikan langsung ke di lingkungan sosial, dan sikap atau persepsi
masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk seseorang maupun masyarakat tentang suatu
psikoedukasi maupun terapi online. penyakit dan penanganannya.
Di Indonesia telah dilakukan uji coba Pertimbangan budaya sangat perlu
layanan kesehatan mental dengan memanfaatkan diperhatikan ketika menerapkan TMH,37
aplikasi Telegram, dimana penelitian pemberian meskipun pada penerapan yang tepat, teknologi
konseling online berbasis brief cognitive baru dapat secara efektif mengatasi perbedaan
behavioural therapy terbukti cukup berhasil budaya dalam intervensi. Perlunya pendekatan
membantu mahasiswa yang mengalami untuk memahami budaya dan komunitas pasien,
permasalahan penyesuaian sosial pada tahun- sehingga mampu menjembatani jarak geografis
tahun awal di perguruan tinggi.19 Bahkan, metode yang besar, dengan penentuan standar yang
serupa juga sudah teruji membantu klien yang menjamin kualitas pelayanan TMH. Adanya
mengalami kecemasan sosial20 dan mengurangi perbedaan maupun variasi antara pasien dan
simtom depresi.18 Penelitian-penelitian tersebut penyedia akan menjadi pengayaan metode
memberikan gambaran peluang yang cukup besar pelayanan, ketika penggunaan teknologi
dalam penerapan TMH di Indonesia. dilakukan secara tepat, serta kemampuan praktisi
melakukan modifikasi pada perawatan atau proses
343
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
klinis, sehingga adanya perbedaan budaya dapat dan individu lainnya (misalnya, status medis,
diintegrasikan ke dalam penyampaian praktik stabilitas psikiatri, cacat fisik/kognitif, pilihan
kesehatan telemental. pribadi), dan budaya organisasi dapat berdampak
Psikolog dalam pelayanan TMH dituntut pada penggunaan teknologi telekomunikasi yang
untuk mampu memahami kebutuhan untuk efektif dalam pemberian layanan TMH.40
mempertimbangkan kompetensi mereka dalam Kompetensi psikolog yang diperlukan
memanfaatkan telepsikologi serta kemampuan dalam memberikan layanan TMH meliputi
klien/pasien mereka untuk terlibat dalam dan kompetensi teknologi,39 di mana profesional
sepenuhnya memahami risiko dan manfaat mampu dan fasih mengoperasikan aplikasi
dari intervensi yang diusulkan menggunakan maupun program pendukung layanan TMH,
teknologi tersebut. Dan kesiapan masyarakat berikut dengan pengelolaannya termasuk
tak lepas dari adanya dukungan infrastruktur bagaimana penyimpanan data, dan menjaga
yang mempermudah terlaksananya TMH, akses keamanan serta manajemen data klien untuk
jaringan dan fasilitas pendukung, dan sejenisnya. memudahkan akses namun tetap memberikan
keamanan dan privasi yang terstandar.
Kesiapan Profesional Selanjutnya tak lepas dengan kompetensi klinis,
Psikolog yang menyediakan layanan kemampuan yang melekat pada profesi psikolog
telepsikologi dituntut untuk mengambil dalam memberikan pelayanan klinis, dengan
langkah-langkah yang wajar untuk memastikan mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya
kompetensi mereka dengan teknologi yang serta kemampuan bekerja sama interdisiplin,
digunakan dan dampak potensial teknologi sehingga penanganan klien dapat dilakukan
pada klien/pasien. Asosiasi profesi psikolog secara paripurna, dengan memperhatikan data
di Amerika telah menerbitkan kesepakatan rekam medis yang ada pada klien dari beberapa
sebagai panduan dan supervisi atau profesional dokter maupun tenaga kesehatan lainnya sebagai
lainnya.29,38 Berkembangnya teknologi baru data pendukung. Demikian halnya dengan jejaring
dan penerapannya dalam praktek klinis, akan yang diperlukan guna memberikan perlakuan
memberikan peluang dan tanggung jawab dalam antisipatif bila memang diperlukan. Dan yang
mempertimbangkan kompetensi yang sesuai terakhir adalah outreach competencies, yang
bagi psikolog yang memberikan pelayanan diartikan sebagai kemampuan psikolog dalam
kesehatan telemental.39 Seperti halnya tenaga menjangkau semua individu berkaitan dengan
medis dengan telemedicine, namun tugas klinis klien yang dihadapi, dengan berkolaborasi dengan
psikoterapi memiliki perbedaan dan tantangan profesi lain maupuan menjangkau lingkungan dan
mengembangkan aplikasi TMH yang efektif orang-orang di sekeliling klien yang signifikan
untuk terapi lebih kompleks. dalam mendukung proses intervensi maupun
Psikolog memastikan apakah teknologi terapi.
telekomunikasi tertentu cocok untuk klien/ Pada dasarnya, seorang psikolog klinis yang
pasien, meskipun berbagai penelitian diatas telah memberikan pelayanan TMH kepada klien/pasien
memberikan bukti empiris mengenai efektivitas akan berusaha untuk mendapatkan pelatihan
penggunaan pelayanan TMH dengan berbagai profesional yang relevan untuk mengembangkan
metode dan aplikasi pada beberapa kasus, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan,
namun di Indonesia sendiri dengan karakteristik dengan memperbaharui kompetensi yang telah
budaya dan daerahnya, maka psikolog wajib dimiliki dengan mengikuti pelatihan pendidikan
melakukan upaya untuk memahami cara di mana tambahan yang relevan, baik dengan program
karakteristik budaya, bahasa, sosial ekonomi pelatihan, seminar, dan workshop terkait
344
Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan... (Osi Kusuma Sari, et al)
345
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
346
Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan... (Osi Kusuma Sari, et al)
18. Makarim ZR, Ramdhani N. Brief cognitive 29. American Psychological Association. Guidelines
behavioral therapy melalui media online untuk for the practice of telepsychology - joint task force
menurunkan gejala depresi. Tesis. Yogyakarta: for the development of telepsychology guidelines
Universitas Gadjah Mada; 2018. for psychologists. American Psychologist; 2013.
19. Aminanty A, Ramdhani N. Efektivitas brief CBT 30.
Baker DC, Bufka LF. Preparing for the
berbasis online dalam meningkatkan penyesuaian telehealth world: navigating legal, regulatory,
sosial mahasiswa di perguruan tinggi. Tesis. reimbursement, and ethical issues in an electronic
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2019. age. Professional Psychology: Research and
Practice. 2011;42(6):405–411. https://doi.
20. Daulay F, Ramdhani N. Konseling online berbasis
org/10.1037/a0025037
brief CBT dapat menurunkan kecemasan sosial.
Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 31. Glueck D. Business aspects of telemental health in
2018. private practice [Internet]. First Edit. Telemental
Health. Elsevier Inc.; 2013. 111–133 p. Available
21. Moningka C. Integrasi psikologi dan teknologi
from: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-
informasi. In: Buku Seri Ke-2 Sumbangan
416048-4.00007-5.
Pemikiran Psikologi untuk Bangsa: Psikologi
dan Teknologi Informasi. Jakarta: Himpunan 32.
Langarizadeh M, Tabatabaei MS, Tavakol
Psikologi Indonesia (HIMPSI); 2016. p 445–458. K, Naghipour M, Rostami A, Moghbeli F.
Telemental health care, an effective alternative
22. Glueck D. Establishing therapeutic rapport in
to conventional mental care: a systematic review.
telemental health [Internet]. First Edit. Telemental
Acta Inform Med. 2017;25(4):240–246. https://
Health. Elsevier Inc.; 2013. 29–46 p. Available
doi.org/10.5455/aim.2017.25.240-246.
from: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-
416048-4.00003-8 33. Hilty DM, Ferrer DC, Parish MB, Johnston B,
Callahan EJ, Yellowlees PM. The Effectiveness
23.
Kementerian Kominfo. Jumlah pengguna
of Telemental Health: A 2013 Review. Telemed
internet 2017 meningkat, kominfo terus lakukan
e-Health. 2013: 19(6):444–54. doi: 10.1089/
percepatan pembangunan broadband. Jakarta :
tmj.2013.0075.
Kementerian Kominfo; 2018.
34. Hailey D, Roine R, Ohinmaa A. The effectiveness
24. Lambert D, Gale J, Hansen MSAY, Croll MAZ,
of telemental health applications: a review.
Hartley BAD. Telemental health in today’s rural
Canadian Journal of Psychiatry. 2008 Nov;53
health system. Res Policy Br. 2013:1–5.
(11):769-78. doi: 10.1177/070674370805301109.
25. HIMPSI. Panduan layanan psikologi dalam masa
35. Thomas CR, Holzer CE. The continuing shortage
tanggap darurat covid-19 bagi psikolog, sarjana
of child and adolescent psychiatrists. J Am Acad
psikologi, asisten psikolog dan praktisi psikologi.
Child Adolesc Psychiatry. 2006 Sep;45(9):1023-
1st ed. Jakarta: Himpunan Psikologi Indonesia
1031. doi: 10.1097/01.chi.0000225353.16831.5d.
(HIMPSI); 2020.
36. Barnett J, Kolmes K. The practice of tele-mental
26. Kemenkes RI. Pedoman dukungan kesehatan jiwa
health: ethical, legal, and clinical issues for
dan psikososial pada pandemi covid 19. Jakarta :
practitioners. Pract Innov; 2016
Kemenkes RI; 2020. p. 1–30.
37. Brooks E, Spargo G, Yellowlees P, O’neill P.
27. Hasan AA, Callaghan P, Lymn JS. Evaluation of
Integrating Culturally Appropriate Care into
the impact of a psycho-educational intervention
Telemental Health Practice. In: Telemental
for people diagnosed with schizophrenia and
Health; 2013. doi:10.1016/B978-0-12-416048-
their primary caregivers in Jordan: A randomized
4.00005-1
controlled trial. BMC Psychiatry. 2015;15(1):1–
7. 38. Yellowlees P, Shore J, Roberts L. American
telemedicine association, practice guidelines
28. Flaum M. telemental health as a solution to the
for videoconferencing-based telemental
widening gap between supply and demand for
health - October 2009. Telemed J E Health.
mental health services. In: Telemental Health.
2010 Dec;16(10):1074-89. doi: 10.1089/
2013. p. 11–25.
tmj.2010.0148.
347
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 30 No. 4, Desember 2020, 337 – 348
348