Professional Documents
Culture Documents
Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.Terbit :
PANDUAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Panduan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas Wanasari. Panduan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Puskesmas ini disusun sebagai Panduan bagi Penanggungjawab
Manajemen Mutu, sanitarian, penanggungjawab kebersihan lingkungan, penanggungjawab
upaya dan pelaksana kegiatan Puskesmas Wanasari dalam pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas Wanasariini berlaku sebagai
acuan/pedoman pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas Wanasari sejak
tanggal dikeluarkannya kata pengantar ini. Panduan ini memuat langkah–langkah
pelaksanaanKeselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan tersusunnya Panduan ini,
diharapkan dapat mempermudah dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PuskesmasWanasari.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim akreditasi Puskesmas Wanasari dan
Tim Mutu yang telah mempersiapkan Panduan ini dengan baik. Sumbangsih kritik dan
saran yang membangun dari semua pegawai Puskesmas Wanasari dan pihak terkait
senantiasa kami harapkan demi perbaikan Panduan ini di masa mendatang.
Semoga Panduan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi peningkatan
kualitas manajemen dan pelayanan Puskesmas Wanasari agar visi, misi, tujuan dan tata
nilai Puskesmasdapat terwujud.
Wanasari, Maret 2017
Kepala Puskesmas Wanasari,
dr.ROFIQOH, M.M
NIP. 19680228 200701 2010
ii
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI............................................................................................................ 1
iii
BAB I
DEFINISI
K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dalam bahasa
Inggris disebut sebagai Occupational Health and Safety, disingkat OHS. K3 atau OHS
adalah kondisi yang harus diwujudkan di tempat kerja dengan segala daya upaya
berdasarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran mendalam guna melindungi tenaga kerja,
manusia serta karya dan budayanya melalui penerapan teknologi pencegahan kecelakaan
yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan peraturan perundangan dan standar yang
berlaku.
SMK3 ialah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pusksmas menyangkut tenaga
kerja, cara / metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan
non kesehatan merupakan resultante dari ketiga komponen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja.
Yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas Kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban Kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja, baik secara fisik
maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat
diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik ataupun
non fisik.
3. Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Bahaya potensial di Puskesmas dapat mengakibatkan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK). Kedua bahaya potensial tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor yang antara lain adalah :
1. Faktor Biologi (virus, bakteri dan jamur).
2. Faktor Ergonomi (antiseptik, gas anestesi).
3. Faktor Fisika (cara kerja yang salah).
4. Faktor Psikologis (hubungan sesama karyawan atau atasan).
Bahaya potensial yang dimungkinkan terjadi di Puskesmas diantaranya adalah
mikrobiologik, desain / fisik, kebakaran, mekanik, kimia / gas / karsinogen, radiasi dan
risiko hukum / keamanan.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Puskesmas umumnya berkaitan dengan faktor
biologik (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan
dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati),
faktor ergonomi (cara duduk yang salah, cara mengangkat pasien yang salah), faktor fisik
dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem
reproduksi, radiasi pada sistem pemroduksi darah), faktor psikologis (ketegangan dikamar
bedah, penerimaan pasien, gawat darurat dang bangsal penyakit jiwa).
Kegawatdaruratan dapat terjadi di Puskesmas. Kegawatdaruratan merupakan suatu
kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjung
ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi,
menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra
Puskesmas. Sehingga Puskesmas memerlukan Sistem Tanggap Darurat sebagai bagian dari
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Puskesmas.
Ruang lingkup Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Puskesmas adalah
1. Puskesmas
2. Karyawan Puskesmas
3. Pasien dan Pengunjung Puskesmas.
.
BAB III
TATA LAKSANA