You are on page 1of 29
DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA PRODI AGROTEKNOLOGI PERTANIAN UNRI Oleh Dra. Silvera De Isna Rahma dint Dr. Ir, Nelv FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU AGUSTUS 2019 TATA TERTIB LABORATORIUM A, UMUM Praktikum dimulai pada jadwal yang telah ditetapkan. Praktikan yang datang terlambat tidak dibenarkan mengikuti praktikum kecuali ada alasan sah yang dapat dipertimbangkan, Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum harus memberi tabu secara tertulis kepada Dosen atau Asisten pembimbing atau kepada Kepala lab. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum tiga kali berturut-turut tanpa alasan sah tidak dibenarkan mengikuti praktikum selanjutnya (dinyatakan gagal) dan harus mengulangi pada tahun berikutnya, Selama kegiatan praktikum, praktikan harus memakai jas praktikum berwara putih, 5, Selama kegiatan praktikum berlangsung, praktikan harus bersikap sopan, tidak dibenarkan merokok, memakai sandal, atau melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu kelancaran jalannya praktikum. 6. Praktikum yang sudah menyelesaikan tugas praktikumnya hanya dibenarkan meninggalkan ruangan praktikum (pulang) jika telah diizinkan olel, doservasisten pembimbing, KHUSUS 1. Setiap praktikan harus memiliki penuntun praktikum (dapat dihubungi laboran). 2. Sebelum melakukan praktikum pelaja lah terlebih dahulu penuntun praktikum yang berhubungan dengan objek pereobaan yang akan anda lakukan, 3. Laporan lengkap praktikum dikerjakan pada blanko laporan yang telah disediakan labor (dapat dilubungi laboran).. 4, Praktikum hanya dibenarkan melanjutkan praktikum berikutnya_ setelah menycrahkan laporan lengkapnya dari minggu sebelumnya, . LAIN-LAIN + Praktikan yang merusak atau memecahkan alat-alat laboratorium diwajibkan ‘mengganti dengan alat yang sama, sebelum ujian praktikum dilaksanakan. Praktikan hanya dibenarkan mengikuti ujian praktikum setelah seluruh sangkut paut dengan laboratorium diselesaikan. . Praktikan harus berhati-hati pada waktu melakukan pemanasan, mengambil, ‘menuangkan zat-zat berbahaya dan beracun, Untuk ini minta petunjuk kepada dosen atau asisten pembimbing, Pada waktu pemanasan tabung reaksi, mulut tabung jangan dihadapkan pada Giri atau kepada teman anda. Bila reaksi mungkin memercik atau reaksinya sangat keras, lebih baik lakukan di lemari asam dengan mulut tabung reaksi dihadapkan kepada dinding lemari, - Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur lebih lanjut oleh kepala lab dalam bentuk pengumuman tersenditi. Gelas kimia (beaker), ‘Tersedia dengan berbagai ukuran/ volume (mL) 5 mL s/d 2000 ml (2 Liter). Skala ukurannya ditulis dibagian Iuar dan ukurannya sesuai dengan kapasitas penampungnya. Gelas kimia ini digunakan antara Jain adalah untuk menampung cairan atau larutan, juga untuk pemanasan larutan Erlemeyer Alat ini juga tersedia dalam berbagai ukuran volume dan alat ini biasanya digunakan untuk melakukan reaksi kimia dengan volume yang lebih besar. Sebagai contoh erlemeyer ini digunakan untuk melakukan proses titrasi (volumetti). Gelas ukur Alat ini juga tersedia dalam berbagai ukuran volume dan biasanya igunakan untuk mengukur volume sejumlah cairan. Labuukur | Alat ini juga tersedia dalam berbagal ukuran volume dan alat ini anya digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi yang lebih analitis atau akurat Pipet Pipet volum ini adalah peralatan untuk mengambil cairan dengan Volum volume tertentu secara analitis . Buret ‘lat ini juga tersedia dalam berbagal ukuran volume dan alat ini biasanya digunakan untuk mengukur volume larutan yang keluar melalui kran alat tersebut, Salah satu contoh penggunaannya adalah untuk metode titrasi, Tabung | Terbuat dari gelas, berbagai_macam ukuran, digunakan untuk reaksi melakukan reaksi kimia dalam jumlah sedikit Kaca arloji “Terbuat dari gelas bening, berbagai ukuran diameter, digunakan untuk wadah menimbang zat padat juga untuk penguapan sederhana Corong Terbuat dari gelas atau porselen, digunakan untuk mempermudah ‘memindabkan suatu larutan dari suatu wadah ke wadah yang lain | Corong buchner Coron; pisah Corong yang terbuat dari porsclen, Corong int digunakan untuk penyaring: cepat dengan cara menggunakan pompa vakum, juga dilengkapi dengan Jabu isapnya untuk partikel-partikel yang lebih halus i untuk memisahkan dua lapisan ca Terbuat dari golas. Digun atau lebih dalam cara ekstraksi. Cawan Terbuat dari poselen, digunakan untuk menguapkan larutan dalam porselen | jumlah kecil ‘Cawan Cawan ini, digunakan untuk melakukan reaksi oksidasi lebih Janjut Krusible | biasanya dengan cara pemijaran Plat tetes | Terbuat dari porselen, digunakan untuk pengujian / identifikasi senyawa kimia dalam jumlah kecil. Spatula Dengan berbagai ukuran, terbuat dari best dan gelas, gunanya untuk mengambil sejumlah zat padat, Batang Terbuat dari gelas digunakan untuk mengaduk larutan atau membantu pengaduk | menghomogenkan suatu larutan atau mempercepat terjadinya reaksi kimi Kasaasbes [Kawat yang dilapisi asbes, digunakan untuk menahan dan menyebarkan panas yang berasal dari api bunsen, Kaki tiga | terbuat dari besi yang menyangga kasa asbes, digunakan untuk memanaskan 1. CARA PEMAKAIANNYA a, Cara Membaca Volume (gelas ukur) Gelas ukur digunakan untuk menentukan jumlah cairan yang terdapat didalamnya, Oleh karena itu skala 0 mL. terletak di bagian bawah, Masukkan jumlah zat cair yang akan diukur volumenya, lalu tepatkan skala yang diinginkan dengan pipet tetes. Cara membaca skala harus dibaca garis singgung skala dengan bagian bawah lengkungan cairan. b. Cara Menggunakan Pipet Secara umum pipet ada 2 jenis Piper tetes, digunakan untuk memindahkan eairan dimana volumenya (dak diukur, Untuk pengambilan cairan digunakan karet bagian atas setelah ujong pipet berada dalam caira Pipet_seukuran, biasanya disebut pipet gondok, ukurannya tertera di permukaan gelas, Digunakan untuk memindahkan volume tertentu (dengan tofiti) cairan, Cara menggunakan pipet ini : eelupkan bagian bawah pipet ke dalam cairan, lalu cai n disedot dengan ball pipettor sampai melebihi garis batas kemudian dikeluarkan cairan sedikit demi sedikit sampai tepat garis batas, ce. Cara Menggunakan Buret Cara menyiapkan buret : bagian dalam pipa harus bersih, kran ditutup, ‘masukkan larutan dari atas melalui corong gelas. Isi sampai melebihi skala 0 mL, ialu dengan membuka sedikit kran (epatkan permukaan cairan pada skala 0 mL. > Cara menggunakan buret (dalam titrasi iapkan labu titrasi (erlemeyer) yang sudah diisi sejumlah tertentu larutan di bawah kran buret. Pegang kran buret dengan tangan kiri dimana telapak tangan menggenggam seluruh kran dan telunjuk-ibu jari bisa memutar kran. Labu titrasi dipegang mulutnya dengan tangan kanan. Sambil menggoyangkan bagian bawah labu titrasi, kran buret dibuka berulang — ulang kali sampai sudah mendekati titik ekivalen, ik kit Jika sudah mendekati Jen, atur pengeluaran tetes demi tetes sampai terjadi titi ake titras. d, Cara Memanaskan Cairan/larutan > Cara memanaskan cairan dalam tabung reaksi : jangan mengarabkan mulut tabung reaksi pada teman atau diri senditi, Jepit tabung reaksi dekat mututnya Miringkan kearah yang aman, panaskan sambil sebentar-sebentar dikocok, © Cara memanaskan tabung reaksi dalam penangas air : beaker gelas d askan diatas api bunsen dengan menggunakan kaki dengan air kemudian dip 6 tiga dan kasa asbes. Kemudian tabung rekasi yang akan dipanaskan diletakkan dalam beaker gelas tadi. PRAKTIKUM II. IDENTIFIKASI SENYAWA ANORGANIK Teori Senyawa anorganik adalah senyawa yang terbentuk karena terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam (ikatan ionik), dan senyawa ini apabila dilarutkan dalam air, akan mengalami i ’isasi menjadi kation dan anion. Unsur kation dalam suatu senyawa anorganik dapat di identifikasi secara kualitatif dengan mereaksikan senyawa tersebut dengan suatu reagen spesifik. Produk dari hasil reaksi ini dapat di identifikasi antara lain ditandai dengan perubahan warna dan dihasilkannya bau atau terbentuknya endapan. Perubahan warna dapat disebabkan karena dihasilkan senyawa komplek, dan bau disebabkan karena terbentuknya senyawa sederhana yang bersifat volatil atau gas, sedangkan endapan terjai karena terbentuknya garam-garam sulit larut, Garam-garam yang sulit larut ini memiliki harga Ksp yang kecil, ALAT. BAHAN KIMIA Tabung Reaksi FeCh 6M KCNS Rak tabung Reaksi Pb(NOs)2 6M NaOlt Pipet tetes NiSOy KiCr0, CuSO, 2M HCI RCOBAAN 1, Ambil 4 tabung reaksi yang bersih . Ke dalam tabuny Vmasukan [ml far 2. an FeCl 3. Ke dalam tabung reaksi 2 masukan 1 ml farutan Pb(NOs)s, 4. 5, |. Ke dalam tabung reaksi 3 masukan 1 mf larutan CuSO, . Ke dalam tabung reaksi 4 masukon J ml larutan NiSOy 6. Kedalam masing-masing tabung ditambahkan [-2 tetes larutan NaOH 7. Amati perubahan yang terjadi pada ke empat tabung reaksi tersebut 8, Percobaan diulanggi kembali larutan NaOH diganti dengan larutan KCNS dan TCI 9 PRAKTIKUM IIL. UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH Tujuan Percobaan: Mempelajari si t-sifat unsur alkali tanah Teori Unsur alakali tanah termasuk golongan IIA dalam system periodik yang, terdiri dari unsur-unsur: Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra. Sifat-sifat keenam unsur tersebut hamper bersamaan, demikian pula sifat-sifat senyawanya, Unsur alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan udara apabila dipanaskan. Disebut unsur alkali karena mempeunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Istitah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam airdan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi, 1, Sifat Asam Basa Alat-alat yang digunakat > Tabung reaksi > Timbangan Bahan-bahan yang digunakan: > Magnesium oksida, MgO + Barium hidroksi . Ba (OID > Kal ‘ium hidroksida, Ca(OlDs > Indikator universal Ke dalam tiga tabung reaksi mas ig-masing asukkan kurang lebih 0,01 g MgO. Ca(Ol)» dan Ba(O1). ‘Tambahkan masing-masing 10 ml air, ke dalam tabung reaksi. Kocok tabung reaksinya. Periksa pH larutan dalam masing-masing, labung, Bagaimana perubahan pit dari masing-masing tabung? Tulis persamaan 10 reaksi ion! Apakah sama hasiInya jika sebagai pengganti magnesium oksida digunakan magnesium hidroksida? Jelaskan, 2, Reaksi Pengenalan Senyawa Magnesium Alat-alat yang digunakan: > Tabung reaksi > Gelas ukur Bahan-bahan yang digunakan: > Larutan magnesium sulfat, MgSO, 0,5M > Larutan natrium hidroksida, NaOH 0,1M > Larutan ammonium karbonat (NH,):CO, 0,1M > Lanutan natrium fosfat, NasHPO, 0,1M > Larutan NH,CI0,1M v Larutan NH,OH 0,1M Cara kerja: Isi tiga buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan MgSOy. Ke dalam tabung reaksi pertama tambahkan 3 ml NaOH 0,1M. Ke dalam tabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan (NH,),CO3 0,IM. Sedang ke dalam tabung, ketiga ditambahkan 2 ml larutan NayHPO, 0,1M, dan 2 ml larutan NHy Cl 0,1M 1 mi dan 2 ml larutan NOH 0,1M, Amati keadaan larutan di dalam ketiga tabung reaksi. 3. Re: Pengenalan Senyawa Kalsium Alat-alat yang digunakan: > ‘Tabung reaksi > Gelas ukur Bahan-bahanyang digunakan: > Larutan kalsium klorida, CaCl; 0,1M > Larutan ammonium karbonat, (NH,):CO5 0,1M > Larutan asam sulfat, S04 1M > Larutan ammonium aksalat, (NH4);C:0s 0,1M Cara kerja: Isi tiga buah tabung reaksi masing-masing dengan 1'/, ml larutan CaClz 0,1M. Ke dalam tabung reaksi pertama tambahkan 1'/; ml Jarutan (NH4)2COs 0,1M. Ke dalam tabung reaksi kedua tambahkan 1'/p ml larutan HySOq 1M. Sedang ke dalam tabung reaksi ketiga ditambahkan 1 ml (NH3)C30, 0,1M. ‘Amati keadaan larutan di dalam ketiga tabung reaksi. 4, Reaksi Pengenalan Senyawa Barium Alat-alat yang digunakan: > ‘Vabung reaksi > Gelas ukur Bahan-bahan yang digunakan: > (arutan kalsium klorida, BaClz 01M > Larutan ammonium karbonat (NH4) COs 0.1M > Larutan asam sulfat HySOy 1M > Larutan ammonium aksalat (N114)2C204 0,1M Cara Isi tiga buah tabuny reaksi: masiny wasing dengan 1% ml farutan BaCl, 1M, Ke dalam tabung ‘aksi pertama tambahkan 1/5 mb tartan (NU 1 )xCOs OAM. Ke dalam tabung reaksi kedua tambahkan 17) ml larutan 1)SO, 1M, Sedang ke dalam tabung reaksi ketiga ditambahkan 1 ml (NH,):C20, 0,1M. Amati keadaan Jarutan di dalam ketiga tabung reaksi. PERCOBAAN IV. SISTEM KOLOID Tujuan Pereobaan Untuk memperlihatkan beberapa cara pembuatan koloid dan mengenal beberapa sifat dari koloid. Teori Koloid disebut juga disperse koloid atau suspense koloid adalah campuran yang berada antara larutan sejati dan suspensi. Sistem dispersi adalah system dimana suatu zat terbagi halus atau terdispersi dalam zat lain, koloid merupakan suatu sistem dispersi, karena terdiri dari dua fasa yaitu fasa terdispersi (fasa yang tersebar halus) dan fasa pendispersi. Fasa terdispersi umumnya memiliki jumlah yang lebih kecil atau mirip dengan zat terlarut dan fasa pendispersi jumlahnya lebih besar. Contoh sistem koloid adalah larutan kanji yang sangat encer. 1. Sifat Koloid Alat-alat yang digunakan: > Gelas kimia 100 ml > Batang pengaduk + Corong, Bahan-bahan yau digunakan: > Gula pasir pang trig > Susu bubuk > Urea \ Ditergen > Serbuk belerang Cara kerja: Isilah enam gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml aquades. Timbanglah semua bahan sehingga masing-masing bermassa 1 g. Tambabkan: a. 1g gulatebu ke dalam gelas kesatu b. 1g terigu ke dalam gelas kedua ¢. 1g susu bubuk ke dalam gelas ketiga d. 1 gurea ke dalam gelas keempat €. 1 gserbuk ditergen ke dalam gelas kelima f, 1g serbuk belerang ke dalam gelas keenam Aduklah setiap campuran dengan batang pengaduk. Pethatikan adan catat apakah zat yang “dilarutkan” larut atau tidak larut, amkan campuran-campuran itu, Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak stabil: bening atau keruh. Saringlah campuran pada gelas masing-masing ke dalam gelas imia yang bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu: apakah hasil penyaringannya bening atau keruh. 2, Pembuatan Koloid dengan Sistem Emulsi Bahan-bahan yang digunakan: > Minyak tanah Ditergen Alat-alat yang digunakan: © Tabung reaki © Rak tabung > Pipet tetes > Gelas ukur > Spatula > Batang pengaduk > Stopwatch Cara kerja: > Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan minyak tanah dan 10 ml air, lalu dikocok. Catat waktu yang diperlukan untuk pemisahan larutan tersebut. Ke dalam tabung reaksi tersebut ditambahkan sedikit bubuk ditergen. Kocok larutan tersebut. Kemudian catat waktu yang diperlukan untuk pemisahan larutan tersebut. Bandingkan waktu yang diperkirakan untuk pemisahan dengan hasil pemisahan tanpa ditambahkan ditergen, 3. Pembuatan Koloid dengan Cara Hidrolisa Bahan-bahan yang digunakan: > Larutan FeCl; 1M Alat-alat yang digunakan: > Bekker glass > Gelas ukur © Pipet tetes a dan kawat asbes > Lampu spritus Cara kerja: ry Di i bekker glass dengan 50 ml air suling yang mendidih 16 ane dan » Kemudian ditambahkan ke dalamnya 5 ml FeCl, didinginkan farutan amati koloid yang terbentuk. 4, Pembuatan Gel Bahan-bahan yang digunakan: > Alkohot > Larutan jenuh Ca (CH3COO), Alat-alat yang digunakan: > Bekker glass > Gelas ukur > Pipet tetes Cara kerja: > Sediakan 2 buah bekker glass (A dan B). 7 Ke dalam bekker glass A diis dengan 5 ml alkohol . v Ke dalam bekker glass B diisi dengan | ml larutan Ca (CH3COO), v Kemudian dituangkan larutan pada bekker glass A ke dalam bekker glass B. A ‘Tuangkan kembali campuran larutan tersebut ke dalam bekker glass A. > Tenuskan sampai terjadi perubahan. 5, Efek Tyndall Bahan-bahan yang digunakan; > Larutan K:Cr207 0,1 M > Larutan koloid Fe(OH): 01M Alatalat yangdigunakan: > ‘Tabung reaksi Rak tabung reaksi > Lampu senter > Karton yang berlubang > Gelas ukur > Pipet tetes Cara kerja: > Isi tabung reaksi A dengan 5 ml larutan KzCr207. > Isi tabung reaksi B dengan 5 ml larutan koloid Fe(OH). > Kemudian sorotkan cahaya sumber kepada tabung reaksi A. > Amati larutan yang terkena cahaya tersebut. > Lakukan hal yang sama untuk tabung reaksi B. 19 PERCOBAAN V. LARUTAN BUFFER Tujuan Percobaan Memperkenalkan cara membuat larutan buffer, pengaruh pengenceran, ‘pengaruh penambahan asam basa pada buffer. Teori Larutan buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terditi dari campuran asam lemah dengan garamnya, atau campuran basa lemah dengan garamnya. pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat atau Jarutan tersebut diencerkan, Cara kerja _larutan buffer berkaitan dengan pengaruh ion sejenis/senama, Fakta bahwa penambahan ion senama berkaitan dengan pengaruh ion sejenis‘senama, Fakta babwa penambahan ion senama dalam Jarutan,asam Jemah atau basa lemah menghasilkan pergeseran kesetimbangan ke arah molekul asam atau basa yang tidak terurai, Larutan buffer mengandung zat terlarut yang, bersifat sebagai penyangen, Penyangga memiliki Komponen asam dan basa. Komponen asam mengatasi kenaikan pH sedangkan komponen basa mengatasi penurunan pll, Asam dan basa fai merupakan suatu pasangan konjugasi, oleh Karena itu larutan buffer dapat didefinisikan sebagai campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asain kon inya. Larutanpenyan ngat penting dalam kebidupan, ov Inya dalam, analisis: Kimi mia, bakleriologi, zat warna, fotograli dan industry kulit, Dalam bidang Kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang, ive terhadap perubah eat sen n pl. Darah dalam tubuh: manusia mempunyai 20 isaran pH 7, i Nsaran PH 735 sampai 745 dan apabita pH darah manasa datas 7.8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyanggo, 1, Pembuatan Larutan Buffer Alat-alat yang digunakan; > Tabung reaksi > Pengaduk > Gelas ukur > Pipet tetes Bahan-bahan yang digunakan: > Larutan CH;COOH IM > Larutan CH;COONa IM > Larutan NH,OH IM > Larutan NHyCl 1M > Kertas indikator universal Cara kerja: ‘A, Isi sebuah tabung reaksi dengan #9 mi larutan CHjCOOH IM. Tambabkan ke dalam tabung ini #8 ml larutan CHsCOONa IM, Aduklah tarutan tersehut, ‘Teteskan larutan itu di alas Kertas indikator universal sebanyak 1 fetes, Keringkan dan tentukan pH lawn tersebut dengan membandingkan cles. avama kertas dengan warna standard, sei sebuah tabung reoksi dengan 10 ml Tarun NILOH 1M, tambabkan ke B. Isi sebua jtam eahang in 10 aruan NHC IM, alah tartan tersebut dan dalam ini dengan kertas indikator universal criksa pH larutan ini periksa pl 2, Pengenceran Larutan Buffer Alat-alat yang digunakan: > Rak tabung reaksi > Tabung reaksi > Gelas ukur > Pipet tetes Bahan-bahan yang digunakan: > Larutan buffer A (CHyCOOH + CH;COONa) > Larutan buffet B (NH,OH + NH,Cl) > Indikator universal Cara kerja: fs Masukkan § ml larutan buffer A ke dalama tabung reaksi dan Erlenmeycr’ dengan 3'mi air. Kocok dan periksa pH loruian tersebut dengan kertas indikator. Dengan cara yang sama encerkan 5 ml larutan buffer B dengan S ml air dan periksa pHnya, 3, Penambahan Sedikit Asam /Basa Pada Larutan Buffer Alatalat yang digunakan: > Rak tabung reaksi > ‘Tabung reaksi is ukur ry Gi 1 Pipet tetes Bahan-hahan yang digunakan: y Larutan buffer A (CH;COOI + (CHyCOONa) - Larwtan buffet B (NHLOU + NHAC) > Indikator universal > Larutan HCL0,IM » Larutan NaOH 0,1M. Cara kerja: > Mosuktan Slaton baer A ke dalam 2 bua tune sks ‘Tambabkan pada tabung reaksi pertama | tetes larutan HCL 0,1M dan pada tabuns reaksi Kedua tambahkan 1 tetes larutan NaOH 0,1M. Kocok masing-masing Jarutan dan periksa pH Jarutan tersebut dengan kertas indikator. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan larutan buffer B. PERCOBAAN VI, INDIKATOR DAN PENENTUAN pH ‘Tujuan Pereobaan > Membuat indikator alami dari bahan-bahan ekstrak tumbub-tumnbuhan > Menentukan trayek perabahan wama dengan menggunakan indikator > Menentukan trayek pH dari indikator alami Teori Indikatoradaiahsuatasenyawa orgaik yang warnanya akan berubah pada suatu. pH tertentu, Misalnya in for lakmus mempunyai daerah perubaban vara antara pH 5,5-8,0. Di bawah pH 5,5 wara lakmus adalah merah dan diates pH 80 wamanya adalah biru, Indikator ini dapat dibuat dalam bentuk kertas staupon larutan, Bebarapa indikator yang dibuat dalam bentuk Taratan adalah: Mati orange dengan daerah perubahan warna antara pH 3.14.8 Bromtimol biru dengan daerah perubahan wanna antara pH 6,0-7.6 Phenolphthalein dengan daerah perubahan war antara pH 8,2-10,0 Indikator yang dibuat dalam bentuk Kertas antara Iain Kertas Jakmus dan xs indikator universal (Kertas pH) Indikator universal ini mempunyai warna tertentu pada setiap harga pH. Dengan memakel indikator dapat diperkirakan hharga pH swate larutan 1. Penentuan Warna Indikator Larutan dalam Asam dan Basa ‘Aateatat yang digunakan: y Plattetes 1 Pipet tetes ahan-balian yang digunak > Airsuling > HCI0,01M > NaOH 0,01IM > Indikator metil orange > Indikator bromtimol biru > Indikator Phenolphthalein .- Cara kerja: Disiapkan sebuah plat tetes dan dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kemudian masing-masing diisi sebanyak dua tetes sigouling, larutan HC10,01M dan NaOH 0,01M. Kemudian ditambahkan masing-masing dengan satu tetes indikator metil orange. Diamati warna yang terjadi. Diulangi percobaan diatas dengan menggunakan indikator pp dan bromtimol biru. Ma, 2. Indikator dari Tumbuh-Tumbuhan ‘Alat-alat yang digunakan: > Tabung reaksi > Gunting + Pipet totes Plat tetes Lampe spritus > Beaker glass Fpahan-bahan yang digunth ‘penis bung (libawa dari rumah) HCLOEM > NaQIH0.1M Cara kerja: Di rn ‘siapkan 3 jenis bunga yang wamanya berbeda, Dihaluskan mahkota bunga, kemudi — denga 5 ml alkohol dan dipanaskan di penangas air. ' ' reset ‘Masing-masing ekstrak bunga ditambahkan kedalam larutan Hel 0,1 M dan 4 larutan NaOH 0,1 M. Dicatat perubahan warna yang terjadi. edey 3. Penentuan pH Teori Pada percobaan i i, akan digunakan kotak Bjerrum. Kotak ini terdiri dari dua bagian yang masing-masing berbentuk segitiga. Ke dalam salah satu kotak diisikan 200 ml basa NaOH 0,1M. Ke dalam larutan tadi ditambahkan 20 tetes Jarutan indikator, Melatui bagian depan dari kotak Bjerrum ini, dapat terlihat seluruh daerah perubahan warna indikator dari keadaan asam sampai basa. Sel percobaan yang mempunyai tebal yang sama dengan tebal kotak tadi diisi dengan 50 ml yang pH nya akan ditentukan, Tambahkan 5 tetes larutan indikator yang sama. Sel percoban ini kemudian digerakkan sepanjang bagian atas dari kotak Bjerrum. sampai warna yang terlihat dari depan Kotak, sama dengan wama yang terlihat dalam sel pereobaan. Dengan mengetahui tatapan indikator pH larutan tadi dapat dihitung dengan menurunkan persamaan berikut pHs Kia # log {ln YfHIn| Jadi wara indikator yang terlhat pada Kotak adalah wana asam dan basa dori indikator yang teeapat dalam perbandingan tertent, Karena kedua wana ferdapat dalam dua swadah yang terpsah say sama Tainmakaperbandingan konsentrasinya i onsentrasinya pada setiap tempat sepanjang kotak dapat segera diketahui dan dihitung, [ny [Hin] Jy = alb Di dalam sel percobaan kedua bentuk asam dan basa juga ada, tetapi perbandingan tidak diketahui. Dengan cara membandingkan warna antara sel percobaan dan kotak, pH larutam dapat diketabui dari rumus berikut. pH= Pk, + 10g a/b Indikator hijau-bromkesol dipakei untuk menguji Kofak Bjerrum. pH indikator adalah 3,8-5,4 pKig = 4,7 Alat-alat yang digunakan: > Kotak Bjerrum > Pipet tetes Bahan-bahan yang digunakan: > NaOH 0,1M HCI 0,1M — + Indikator Brom-kresol hijau + Buffer asetat Cara kerja: Di sing bagian dari Kotak bjersum dengan tarutan NsOH dan masing-! HCL 0.1M. Kemusdian ditambakan pada tarwtan asam dan basa tadi indikator brom-kresol hijau (untuk 200 ml farutan 20 (eles). Ke dalam sel percobaan dimasukkan 50 ml larutan buffer, Kemu ¢ dalam tpahkan 10 tetes Haruka indkator Dibandingkan wama larutan dalam sel ditambabkat ereobaan terhaday wa a Kotak bjerrum. Kemudian tandai tempat kotak opaan terhadap warn al pereobaan 27 bjerrum dimana warna larutan dalam kotak mempunyai warna Jarutan dalam sel. Kemudian ukur jarak dari tepi kotak ke tempat sel. Hitung pH larutan berdasarkan rumus.

You might also like