Professional Documents
Culture Documents
Polimer
Polimer
Polimer
Nama Kelompok :
Indira Diah Puspita I21112053
Ciptayuni Eka Wijianti I21112055
Chintya Vascarya I21112056
Youngky Haryanto I21112057
Naftali Ebenhezer Pakpahan I21112058
Shinta Anggraini I21112060
Agung Arif Perkasa I21112061
Nafilah Khairunnisa I21112062
Harianto I21112064
Uji Resna Lestari I21112066
2
Polimer
Polimer merupakan ilmu pengetahuan
yang berkembang secara aplikatif.
Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah,
merupakan produk-produk polimer.
Polimer, merupakan ilmu yang sangat
menarik untuk dipelajari. Polimer
merupakan ilmu yang sangat dinamis.
3
Lanjutan…
6
Lanjutan…
8
Dengan berkembangnya industri polimer,
ternyata membawa dampak positif terhadap
jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan
karena industri polimer menyerap banyak
tenaga kerja. Karena sifatnya yang
karakteristik maka bahan polimer sangat
disukai. Berkembangnya industri polimer
turut menentukan perkembangan ekonomi
suatu negara. Semakin besar penggunaan
polimer, menunjukkan semakin pesat
perkembangan ekonomi suatu negara.
9
Sifat-Sifat Polimer
11
Produksi Polimer suatu Negara
12
13
Klasifikasi polimer
14
Lanjutan…
15
Klasifikasi Polimer
16
Lanjutan…
b. Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk
jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada
rantai utama.
17
Klasifikasi Polimer
18
Lanjutan…
19
Lanjutan…
b. Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi
karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap.
Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik
dengan reaksi kondensasi senyawa bobot
molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif
dari 2 molekul monomer yang berbeda
berinteraksi dengan melepaskan molekul
kecil. Contohnya H2O. Bila hasil polimer dan
pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi
akan terus berlangsung sampai salah satu
pereaksi habis. Contoh terkenal dari
polimerisasi kondensasi ini adalah
pembentukan protein dari asam amino.
20
Contoh lainnya dapat dilihat pada reaksi berikut:
21
Klasifikasi Polimer
22
Lanjutan…
23
Lanjutan…
2. Kopolimer silang teratur.
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan
berulang yang berbeda berselang - seling
secara teratur dalam rantai polimer.
A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–A–
3.Kopolimer blok.
Dalam kopolimer blok kelompok suatu
kesatuan berulang berselang - seling dengan
kelompok kesatuan berulang lainnya dalam
rantai polimer.
-A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
24
Lanjutan…
25
Klasifikasi Polimer
5. Berdasarkan Sifat Termal
Dibagi 2 yaitu:
a. Termoplastik, yaitu polimer yang bisa mencair
dan melunak. Hal ini disebabkan karena polimer -
polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau
bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa
pelarut.
b. Termoset, yaitu polimer yang tidak mau
mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer -
polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak
dapat larut karena pengikatan silang,
menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar.
26
Contohnya dapat dilihat pada berikut:
27
Klasifikasi Polimer
6. Berdasarkan Aplikasinya
Dibagi 3 kelompok yaitu:
a. Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis
dengan biaya murah dan diproduksi secara
besar - besaran. Polimer komersial pada
prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu:
Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan
Polisterena
b. Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer
yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan
dibuat untuk keperluan khusus. Contoh: alat-alat
kesehatan seperti termometer/timbangan.
28
3. Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki
sifat unggul tetapi harganya mahal
29
Konsep Dasar Kimia Polimer
34
Skema ruang lingkup Kimia polimer
35
Manfaat Polimer
Adapun manfaat dari polimer ini antara lain
sebagai berikut:
1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan
alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol
infus, selang infus, jantung buatan dan alat
transfusi darah.
2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya
mekanisasi pertanian.
3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan
seperti peralatan pesawat.
4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat
pelengkap mobil.
36
Morfologi Polimer
38
Struktur Rantai Polimer
Pengulangan bahan polimer dipengaruhi
oleh sifat polimer. Sifat-sifat polimer
tersebut antara lain:
1. Pertumbuhan rantai polimer bersifat
acak. Penyusunan molekul polimer
mempunyai sifat struktur yang berbeda
pengaruhnya, dikarenakan massa atom
relatif polimer merupakan nilai rata-rata
dari monomer-monomer penyusunnya,
sehingga mengakibatkan pertumbuhan
rantai menjadi acak.
39
Lanjutan…
40
Lanjutan…
41
Faktor- Faktor yang
mempengaruhi kekristalan
Faktor- Faktor yang mempengaruhi kekristalan :
• Larutan polimer
• Gaya Antar rantai
• Derajat kekristalan
• Keteraturan struktur molekul
• Taksisitas
42
Bobot Molekul
Polimer biasa disebut juga polidispersi.
Polidispersi adalah banyaknya hamburan yang
artinya satu molekul yang dibentuk dari molekul
yang sama tetapi berat molekul tidak sama. Nilai
bobot molekul bergantung pada besarnya ukuran
yang digunakan dalam metode pengukurannya.
Metode pengukuran yang digunakan untuk
menentukan bobot molekul, yakni metode gugus
ujung dan metode sifat koligatif. Kedua metode ini
sangat banyak digunakan. Metode ini dipakai
untuk menentukan bobot molekul rata - rata
jumlah. Bobot molekul rata - rata jumlah adalah
bilangan atau ukuran jumlah molekul dari setiap
berat dalam sampel uji
43
Lanjutan…
44
Hamburan cahaya dan ultrasentifugasi merupakan
metode lain dalam menentukan bobot molekul
polimer. Bobot molekul rata - rata bobot
merupakan suatu parameter penentuan bobot
molekul polimer dengan menggunakan metode
cahaya dan ultrasentrifugasi. Bobot molekul rata-
rata bobot (Mw), adalah hasil penjumlahan fraksi
bobot masing – masing spesies polimer dikalikan
berat molekulnya. Mw, dirumuskan sebagai
berikut:
45
Pengukuran Bobot Molekul
Polimer
Pengukuran bobot molekul polimer dilakukan
dengan berbagai cara. Metode yang
digunakan, tergantung kepada besaran bobot
molekul polimer yang akan diukur. Secara
garis besar dibagi sebagai berikut:
a. Pengukuran bobot molekul rata-rata jumlah,
digunakan metode-metode:
i. Osmometri membran
ii. Osmometri tekanan uap
iii.Analisis gugus ujung
46
Lanjutan…
47
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI POLIMER
HIBRID
POLI(TRIMETOKSISILIL PROPIL METAKRILAT)
Prekursor polimer hibrid dibuat poli
(trimetoksisilil propil metakrilat) atau TMSPMA
dengan proses sol-gel yang terdiri dari reaksi
hidrolisis dan polikondensasi. Proses sol-gel
merupakan proses polimerasi bahan
anorganik. Bahan yang digunakan dalam
proses sol-gel yaitu monomer (trimetoksisilil
propil metakrilat) 98% (TMSPA, Aldrich),
etanol (C2H5OH, Merck) sebagai pelarut,
asam klorida 1N (HCl, Merck) sebagai katalis
dan akuades (H2O). Struktur dari monomer
TMSPMA yaitu:
48
Struktur monomer poli(3-trimetoksisilil propil metakrilat)
(Sumber: Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 01, No. 03)
49
Proses sol-gel diawali dengan melarutkan
monomer ke dalam etanol, kemudian
diaduk sehingga menjadi satu fase.
Kemudian kedalam larutan ditambahkan
akuades lalu diaduk dengan manetik sitter.
Setelah akuades bereaksi ditambahkan
katalis HCl. Campuran tersebut terus
diaduk hingga terbentuk gel transparan.
Gel kemudian dipurifikasi untuk
menghilangkan sisa monomer, katalis
yang tidak bereaksi, dan air.
50
Lanjutan…
51
Lanjutan…
52
Lanjutan…
53
Irgacure-819 (Ciba Speciality Chemical Inc.)
54
Lanjutan…
55
Lanjutan…