Professional Documents
Culture Documents
Bab 1 Sifat-Sifat Fluida
Bab 1 Sifat-Sifat Fluida
Satuan gaya dalam SI adalah newton (N) yang didefinisikan dari Hukum II
Newton:
1 N = 1 (kg).1(m/s2)
1012 tera T
109 giga G
106 mega M
103 kilo k
102 hecto h
10 deka Da
10-1 deci d
10-2 centi c
10-3 milli m
10-6 micro µ
10-9 nano n
10-12 pico p
2 2
9.290 x 10-
Luas ft m 2
Gaya lb N 4.448
Gliserin 20 1.260
Karbon
20 1.590
tetraklorida
1.4 Kekentalan
Kekentalan atau viskositas suatu fluida adalah salah satu sifat yang disebabkan
dari ikatan antara molekul fluida, semakin besar kekentalan semakin besar pula
ikatannya sehingga akan memperbesar gaya gesek atau tegangan geser (τ).
Kekentalan fluida dapat dihitung dengan persamaan:
µ = τ.y/U
µ = kekentalan
τ = tegangan geser
y = jarak dari posisi kecepatan terhadap tegangan geser
U = kecepatan fluida
Fluida tidak sanggup menahan gaya geser, maka tekanan yang bekerja pada
permukaan fluida selalu di ambil dalam arah normalnya. Perhatikan gambar 2.1
yang merupakan elemen DABC didalam fluida.
p1
p2
a
a sin θ
a cos θ θ
B C
p3
a h
p
p
Gambar 2.3 menunjukkan suatu benda padat dengan luas penampang a yang
dicelupkan dalam fluida. Gaya-gaya dalam arah horizontal pada benda itu
berada kondisi seimbang, sedangkan dalam arah vertikal adalah
gaya dipermukaan atas p1.a = rg h1a
dan gaya dipermukaan bawah p2.a =rgh2a
Jadi resultan gaya keatas = rga (h2 – h1), gaya ini sama dengan berat fluida
yang dipindahkan. Rumusan diatas dikenal sebagai prinsip Archimedes.
Manometer ini tersusun dari satu tabung gelas sederhana yang terbuka yang
dipasang pada bola kaca (lihat gambar 2.4). Adanya tekanan dalam pipa akan
memaksa fluida naik kedalam tabung sampai ketinggian h1 (tercapai
keseimbangan). Jika fluida yang diisikan air tekanan itu akan sama dengan
meter air atau 103 x 9,81 N/m2.
ρ h1
Contoh:
Sebuah piezometer digunakan untuk mengukur tekanan minyak (ρ=640 kg/m3)
yang mengalir dalam pipa. Jika minyak pada tabung piezometer naik setinggi
1,2 m diatas sumbu pipa berapakah besar tekanan dalam minyak tersebut.
Jawab:
Tekanan yang terjadi P = ρ.g.h = 640.(9.8).(1,2) = 7550 N/m2 = 7,55 kN/m2
Untuk. mengukur beda tekanan yang tidak terlalu besar antara dua titik pada
satu pipa dapat digunakan tabung U yang dibalik seperti pada gambar 2.6.
Beda tekanan antara titik 1 dan titik 2 adalah,hl - h2 = h
Misal density cairan didalam pipa adalah r, dan cairan dalam manometer
mempunyai density rf, dan beda ketinggian antara titik-titik pengukuran
adalah z dan perbedaan ketinggian cairan didalam manometer adalah x,
(lihat gambar 2.8), maka dengan menyamakan besarnya tekanan di bidang
permukaan XX diperoleh,
p1 + rgy = p2 + rg(y+z-x) + rf g x
p1 – p2 = rg z + (rf – r)g x
Kalau ujung-ujung manometer sama tingginya dan cairan dalam pipa adalah
air, maka persamaan diatas akan menjadi hl – h2 = (s-1)x. Manometer jenis ini
dapat digunakan untuk satu range tekanan dengan memilih hasil bagi rf/r agar
bisa diperoleh harga x yang masuk akal, hal ini dapat juga dimodifikasikan
dengan cara mengubah-ubah luas penampangnya. Untuk penggunaan seperti
pada gambar 2.9, salah satu tabungnya berpenampang jauh lebih besar
sehingga permukaan cairan praktis konstan, berarti cukup satu tabung saja
yang diperhatikan. Sedangkan di gambar 2.10. kaki. tabung kaca sengaja
dimiringkan agar diperoleh derajat sensitivitas yang lebih besar.
signal
Tekanan Sirkuit elektrik osciloskop
transducer
2.2.7 Mikromanometer.
Untuk mengukur beda tekanan yang amat kecil dapat digunakan
mikromanometer. Pada alat. ini digunakan dua jenis cairan dan kedua ujung
tabung diperbesar agar mampu menghasilkan gerak meniskus yang cukup
besar weskipun hanya terdapat beda tekanan yang kecil (lihat gambar 2.13).
Setelah harga z disubstitusikan dan jika ratio a/A amat kecil, akan kita peroleh
p1 - p2 = gx (r2 - r1)
Jadi dengan memilih jenis cairan yang memberikan harga (r2 - r1) kecil, dapat
diperoleh hasil pembacaan x yang besar walaupun beda tekanan (p1 - p2) itu
kecil.
Contoh-contoh.
1. Sebuah pelampung silindris terapung di air laut sedemikian rupa sehingga dua
pertiga sumbu vertikalnya tenggelam. Pelampung itu berdiameter 0,8 m dan tinggi
2 m, serta terbuat dari pelat besi setebal 12 mm. Hitunglah berat rantai besi itu agar
pelampung itu tetap terapung seperti semula. Density besi sebesar 7700 kg/m3
dan density air laut adalah 1030 kg/m3 .
Gambar 2. 14
Kalau gaya angkat itu sama dengan berat air laut yang dipindahkan oleh
pelampung yang tenggelam maka:
U = p/4 x 0,82 x. 2/3 x 2 x 1030 x 9,81 = 6750 N
Berat pelampung
W = (p x 0,8 x 2 + 2 x p/4 x 0,82 ) x (12/103) x 7700 x 9.81 = 5450 N
Jadi
F = U-W
F = 6750 - 5450 = 1300 N
Gaya berat rantai F itu adalah selisih antara berat rantai dan gaya angkat
air laut pada rantai, oleh karena itu kalau volume V maka berarti volume
rantai V = 0,0199 m3.
Jadi massa berat rantai adalah 7700 x 0,0199 = 152 kg.
2. Satu alat pengukur tekanan terdiri satu tabung gelas U yang mempunyai
diameter dalam sebesar 10 mm. Kalau ujung atas dari pipa U itu diperbesar
membentuk suatu reservoir dengan diameter 60 mm. Sebuah kaki tabung U
Jawab
Kalau permukaan bersama air parafin mula-mula adalah XX (lihat gambar
2.15), dan selanjutnya ketinggian kolom-kolom air serta parafin berturut-
turut hp dan hw .
Keseimbangan di XX menghasilkan
rp g h p = rw g hw
hw = 850/1000 hp
= 0,85 hp
Selanjutnya karena permuukaan bersama tergeser 10 mm, maka
Z = 10 x ((p/4 x 102)/ (p/4 x 602))
Z = 10/36 mm = 0,000278 m
Menyamakan tekanan -tekanan gauge di permukaan XX pada saat p mulai
bekerja pada air, akan diperoleh
Jawab
Jika beda tinggi Hg Itu adalah x, maka keseimbanean di XX akan
menghasilkan
2 + x/2 = 13,6 x, diperoleh x = 0,1527 m
Gambar 3.2
Tekanan yang bekerja pada elemen garis sejauh x dari O = rgx sinq
Berarti gaya pada elemen ini = rgx sinq x bdx.
Jadi gaya total pada permukaan itu sama dengan rgx sinq òx bdx
Tetapi ò x bdx merupakan momen total pertama luas a relatip terhadap O dan
besamya sama dengan axG.
Jadi P = rgxG sinq = a (rg hG = luas x tekanan dititik berat
Untuk menentukan garis kerja gaya P dapat ditentukan dari perhitungan
momen relatip terhadap O.
a 2 a 2 a 2
a + b + g
hp = 3 3 3
a a a
a+ b+ g
3 3 3
2 2 2
a + b + g
hp =
a+ b+ g
Gambar 3.4
Ambilah tinggi permukaan bahan bakar itu h diatas engsel, dari persamaan
(3.2), gaya dipintu karena tekanan minyak = luas x tekanan dititik berat
Berarti P = (0.2 x 0,3) x (850 x 9,81 (h + 0,15) = 500 (h + 0,15) N
Dari persamaan (3.3), pusat tekanan adalah
momen kedua dari luas relatif permukaan
Xp =
momen pertama dari luas relatif thdp permukaan
Pintu akan mulai terbuka pada saat momen gaya pegas relatip terhadap engsel
sama dengan gaya minyak terhadap engsel, berarti