You are on page 1of 4

NAMA : INDAH KHAIRANI

JURUSAN : AKUNTANSI
NIM : 048302072

1. Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas


Maritim (2018), Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua
benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta berada di antara samudera Hindia dan
Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk
menjadi poros maritim dunia. Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi geografis
Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia.

1. Letak geografis Indonesia ialah letak negara Indonesia yang diliat dari
kenyataannya di bumi. Secar geografis Indonesia terletak di anatara dua samudera
yaitu, samudera Pasifik dan samudera Hindia. Dan di antara dua benua yaitu benua
Asia dan benua Australia. Berdasarkan garis lintang dan garis bujur Indonesia berada
di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 141 BT. Di mana Pulau Weh merupakan pulai
utara dilalui 6 LU, Pulau Roti pulau selatan dilalui 11 LS. Juga Pulau Weh dilalui
bujur 95 BT, dan 141 BT memalui batasa Irian Jaya dan Negara Papua. Indonesia
juga terkenal dengan sebutan negara kepulauan atau maritim dikarenakan luasnya
perairan di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan Indonesia dikarenakan kayanya
biota laut Indonesia. Mengingat letak astronomis Indonesia, mengakibatkan Indonesia
beriklim tropis. Adanya tiga perbedaan waktu di seluruh wilayah Indonesia. Waktu
Indonesia Bagian Barat (WIB) meliputi [ulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan
sekitarnya. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) meliputi pulau Bali, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur dan sekitarnya, Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
meliputi pulau Maluku, Papua, Papua Barat dan pulau-pulau kecil lainnya. Sedangkan
dampak dari posisi geografis Indonesai yaitu Indonesia hanya mengenal dua musim
(musim kemarau dan musim hujan) karena hembusan angin muson. Indonesia
menjadi negara dengan wilayah yang strategis dan menjadi jalur perdagangan dunia.
Seperti negara Asia Timur, Eropa, Timur Tengah, India dalam keperluan bisnis.
Indonesia kaya akan budaya meliputi bahasa, seni, suku, agama dan peradaban.
Indonesia kaya akan flora dan fauna. Hal ini membuat Indonesia sebagai salah satu
negara dengan penyumbang ekspor terbanyak. Produk ekspor Indonesia meliputi
udang, kopi, minyak kelapa sawit, kakao, karet dan produk karet.

Batasan wilayah Indonesia dengan negara-negara lain:


- di sebelah Utara = Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat Singapura,
Laut Cina Selatan, Laut Cina Sulawesi dan Samudera Pasifik.
- di sebelah Selatan = Australia, Timor Leste. Samudera Hindia. Laut Timor, dan Laut
Arafuru
- di sebelah Barat dengan Samudera Hindia
- di sebelah Timur dengan Papua Nugini dan Samudera Pasifik

2. Sebagai warga negara Indonesia kita harus haa ikut berpartisipasi secara aktif
dalam melindungi berbagai bentuk Ancama, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
(ATHG) agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Gangguan tersebut bisa berasal
dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik. Uraikan peran Anda
sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
(ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berikut pengertian Ancama, Tantangan,
Hambatan dan Gangguan. Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari
dalam maupun luar negeri yang dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah suatu negara, dan keselamatan suatu bangsa. Tantangan ialah suatu hal atau
upaya yang bersifat atau bertujuan mengunggah kemampuan. Hambatan ialah
halangan atau rintangan. Hambatan merupakan suatu hal yang bersifat melemahkan
atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam. Gangguan
merupakan suatu hal yang menyusahkan. Secara umum, setiap negara berpotensi
menghadapi segala ancaman dari dalam maupun luar (negeri). Ancaman tersebut
dapat berupa ancaman militer dan ancaman non militer atau gabungan ancaman
militer dan non mileter sebagai dampak dari kemajuan teknologi dan informasi.
Segala ancaman tersebut dapat memengaruhi terhadap ketahan nasional di bidang
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan serta
Teknologi. Dalam mencegah atau mempersipkan diri dari ancaman tersebut saya akan
lebih menghargai kearifan lokal bangsa Indonesia agar tidak bergantung pada nilai-
nilai asing. Saya akan lebih mengutamakan toleransi dan keharmonisan dalam
kehidupan di masyarakat.

Menurut Undang-Undang No 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Bela Negara


secara fisik dapat dilakukaan dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesiadan
Pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini, pelatihan dasar kemiliteran
diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih). Namun, bagi mahasiswa
yang menyandang titel sebagai pelajar. Upaya bela negara dapat dilakukan secara non
fisik. Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dapat dilakukan melalui
Pendidikan Kewarganegaraan dan pengabdian sesuai profesi. Dengan demikian,
diharapkan mahasiswa mampu menanamkan semangat kebangsaan dan kecintaan
terhadap tanah air.

3. Upaya pembanguna integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,


Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat ATHG. Hal tersebut dapat memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam dan luar negeri
serta bisa berupa fisik dan non fisik. Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG
yang bisa memecah belah NKRI.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya ATHG (Ancaman, Tantangan,


Hambatan dan Gangguan) meliputi :
- dampak negatif globalisasi
Selain memberikan keuntungan terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.
Globalisasi juga dapat berdampak buruk terhadp keutuhan NKRI. Globalisasi dapat
mengakibatkan kesenjangan sosial, pola hidup masyarakat yang konsumtif,
individualis, gaya hidup yang kebarat-baratan. Untuk itu, masyarakat harus dapat
mengikuti arus globalisasi sehingga tidak terkena dampak negatifnya.
-ancaman di bidang sosial budaya
Ancaman sosial budaya dapat berasal dari dalam maupun luar (negeri). Umumnya
ancaman ini disebabkan oleh kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan.
-ancaman non militer di bidang politik
Merupakan ancaman dari dalam pemerintahan seperti provokasi, intimidasi dan juga
blokade politik
-kurangnya toleransi antar masyarakat Indonesia
Toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menerima segala bentuk perbedaan
warna kulit, suku, agama, ra, budaya, etnis. Menghargai dan menerima adanya
perbedaan merupakan cara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
sesuai Pancasila sila ke-3.
-kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap ancaman dari luar
Ancaman ini muncul karena kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Sebagai contoh, pada daerah Natuna Kepulauan di Laut Cina Selatan. Sering
terjadinya konflik perebutan wilayah antara negara Malaysia, Vietnam, Taiwan,
Tiongkok dan Brunei. Juga bisa disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang terlenna
oleh kecanggihan teknologi sehingga tidak menyadari adanya dampak negatif atau
ancaman yang datang dari luar.

4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan


pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang itu banyak terdapat
Ancama, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak
ketahanan nasional. Sehingga Pancasila seharusnya diinternalisasikan bukan hanya
sekedar dihafalkan supaya ketahan nasional negara Indonesia menjadi kokoh.
Lakukanlah analisis bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha
untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahan
nasional.

Dalam memperkuat ideologi Pancasila sebai usaha untuk memperkuat wawasan


ideologi Indonesia sehubungan dengan pembinaan ketahanan nasional diperlukan
sebuah lembaga khusus sebagai pembina, pengembangan, dan pembudayaan nilai-
nilai Pancasila. Diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam
mendorong tumbuhnya pusat pendidikan dan pembudayaan Pancasila. Jadi,
pentingnya aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya sebatas
cerita tekstual semata. Menurut Panut Mulyono ada tiga bidang yang harus dibenahi
dalam pembinaan Pancasila; petama mengenai pendidikan. Dalam hal ini
kemendikbud berperan dalam membangun pendidkan Pancasila di setiap jenjang
pendidikan. Kedua, mengenai legislasi peraturan perundangan. Baik pemerintah
maupun DPR, sejak tahap persiapan, pembahasan hingga ke persetujuan harus
memiliki pemahan yang sama mengenai Pancasila. Ketiga, mengenai produk hukum.
Perlu adanya penekanan parodigma hukum yang posesif. Dengan demikian, nilai-nilai
Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik. Di sisi lain, Bayu Dwi Anggono
yang merupakan Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Pancasila berpendapat bahwa
kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan berdasarkan survei mengenai Pancasila.
Hasil survei LSI pada tahun 2005 menunjukkan masyarakat yang pro- Pancasila
sekitar 85%. Namun, pada tahun 2018 terjadi penurunan sebesar 10% sehingga hanya
75% saja yang pro-Pancasila. Hal ini terjadi akibat kesalahan terstruktur dan
sistematis akan kekosongan dari model pembinaan Pancasila selama 20 tahun.
Penyebabnya karena dihapusnya P4 pada 1998, BP7 dibubarkan, dan mata pelajaran
kurikulum Pancasila dihilangkan. Kesadaran akan pentingnya Pancasila disadari
pemerintah dengan menerbitkan perpres 7 tahun 2018 tentang BPIP. Pemerintah
sangat menyadari pembinaan ideologi Pancasila tidak boleh diserahkan ke pasar bebas
dengan berbagai penetrasi informasi khususnya paham-paham eksternal.
Referensi

Modul BMP Pendidikan Kewarganegaraan

You might also like