You are on page 1of 11

Berkala Perikanan Terubuk, November 2017, hlm 87–97 Vol. 45. No.

3
ISSN 0126 - 4265

DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL


TANGKAPAN IKAN DI BANGLIAO HASAN KELURAHAN
BAGAN BARAT KECAMATAN BANGKO KABUPATEN
ROKAN HILIR
Ulfa Rizki Pradini1*), Eni Yulinda2), Hazmi Arief2)
Email : rizkyulva@yahoo.com

Diterima : 07 September 2017 Disetujui : 16 Oktober 2017

ABSTRACT

This research was conducted in February, 2017 located in Bangliao Hasan,


Bagan Barat Village, Bangko SubDistrict Rokan Hilir Regency . This research is
aimed to know the distribution channel of sea fishery fish catching commodity
which landed in Bangliao Hasan and to know the amount of marketing margin at
every level of marketing institute of marine fishery commodity in Bangliao
Hasan. The method used in this study is the survey method with the number of
respondents as many as 50 people consisting of 1 owner of bangliao (tauke), 6
workers in bangliao, 10 fishermen, 8 agents, 2 restaurant owners, 15 retailers and
8 people of along-along where the determination of respondents conducted by
census. Based on research result it is known that the institutions that play a role in
the distribution of fish catch marketing in Bangliao Hasan are fishermen, tauke,
agents, retailers and along-along (retailers who sells by traveling around) as well
as consumers with a distribution pattern consisting of three distribution chains and
the conclusion that can be taken the highest total marketing margin found in
Stingray fish IDR 31.000,- and the lowest marketing margin found in Mackerel
fish equal to IDR 19.000,-

Key word: Distribution, Marketing Margins, Fish Catch, Along-along.

PENDAHULUAN1 dengan ketinggian 5 meter dari


permukaan laut. Daerah Kelurahan
Kelurahan Bagan Barat Bagan Barat beriklim tropis dengan
merupakan salah satu dari 10 suhu berkisar 24oC - 32oC. Jarak
Kepenghuluan dan 5 Kelurahan di Kelurahan Bagan Barat dengan pusat
Kecamatan Bangko. Kelurahan pemerintahan kecamatan Kota Bagan
Bagan Barat memiliki luas wilayah siapiapi adalah ± 1 Km dan jarak
1200 Ha yang terdiri dari 24 RT dan Kelurahan Bagan Barat dengan pusat
6 RW. Keadaan alam Kelurahan pemerintahan provinsi yaitu kota
Bagan Barat adalah dataran rendah Pekanbaru adalah ± 354 Km
Di Kelurahan Bagan Barat
1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan terdapat Bangliao Hasan. Bangliao
Kelautan Universitas Riau adalah gudang atau tempat
2)
Dosen Fakultas perikanan dan Kelautan pendaratan ikan bagi nelayan baru
Universitas Riau

87
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

pulang melaut. Bangliao Hasan harga yang cukup tinggi. Perbedaan


sudah berdiri lebih kurang selama 90 harga beli dan harga jual antara
tahun. Bangliao Hasan menampung nelayan dan pedagang menunjukkan
berbagai jenis ikan hasil tangkapan adanya margin pemasaran antara
nelayan, di antaranya ikan Senangin nelayan dengan konsumen. Margin
(Eleutheronema tetradactylum), ikan pemasaran yang semakin besar akan
Tenggiri (Scomberromo menyebabkan persentase bagian
commersoni), ikan Senohong yang diterima nelayan akan semakin
(Leptomelanosoma indicium), ikan kecil. Adapun tujuan dari penelitian
Bawal Putih (Pampus argenteus), ini untuk mendeskripsikan saluran
ikan Pari (Dasyatis uarnak) ikan distribusi komoditas ikan tangkap
Bawal Hitam (Parastromateus perikanan laut yang didaratkan di
niger), ikan Gulamah (Pseudocienna Bangliao Hasan dan untuk
amovensis), ikan Selar (Caranx mengetahui besaran margin
mate), ikan Sembilang (Plotusus pemasaran yang diterima pada setiap
canius), dan lain-lain. Namun jumlah tingkatan lembaga pemasaran
ikan yang ditampung dari nelayan komoditas perikanan laut di Bangliao
untuk penjualan komoditas Hasan.
mengalami penurunan, dalam sehari
hanya menampung 500 kg dari yang METODE PENELITIAN
biasanya menampung kurang lebih Waktu dan Tempat
1-2 ton per hari, berdasarkan hasil Penelitian ini telah
wawancara dengan pemilik bangliao, dilaksanakan pada bulan Februari
jumlah ikan mengalami penurunan 2017 di Bangliao Hasan Kelurahan
hal ini disebabkan ikan sulit dicari Bagan Barat Kecamatan Bangko
oleh nelayan. Kabupaten Rokan Hilir.
Pemasaran merupakan fungsi Metode yang digunakan dalam
distribusi dari daerah produsen ke penelitian ini adalah metode survey
daerah konsumen, dengan demikian dengan melakukan studi kasus pada
pemasaran merupakan salah satu Bangliao Hasan. Metode survey
faktor penting dalam mempengaruhi dilakukan dengan cara peninjauan,
tingkat harga akhir produk ikan yang pengamatan serta pengambilan data
dijual oleh para pedagang. Akibat dan informasi secara langsung di
yang nampak sebagai pengaruh dari lapangan dengan menggunakan
proses pemasaran adalah margin kuisioner sebagai alat pengumpulan
pemasaran. Margin pemasaran data yang pokok, wawancara dan
merupakan perbedaan atau selisih dokumentasi. Menurut Yin (2002),
harga jual ikan dari nelayan hingga penelitian dengan tehnik studi kasus
ke tangan konsumen. dimaksudkan untuk melakukan
Pemasaran hasil tangkapan penelitian yang lebih terarah atau
tidak terlepas dari peranan lembaga terfokus pada sifat tertentu yang
pemasaran dalam menyalurkan ikan tidak berlaku umum, biasanya
hasil tangkapan ke konsumen. dibatasi oleh kasus, lokasi, tempat
Masalah yang timbul adalah semakin tertentu, serta waktu tertentu
banyak lembaga pemasaran maka Populasi dalam penelitian ini
harga yang diterima para nelayan berjumlah 50 orang. Penentuan
menjadi rendah sedangkan para responden dilakukan dengan cara
konsumen harus membayar dengan sensus. Ruslan (2008), mengatakan

88
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

bahwa alasan melakukan penelitian Share harga yang diterima


berdasarkan sensus, peneliti nelayan, merupakan presentase
sebaiknya mempertimbangkan untuk keuntungan yang diterima nelayan.
meneliti seluruh elemen dari SPf = Pf / Pr
populasi, jika elemen populasi relatif Keterangan :
sedikit dan varibilitas setiap SPf : Share harga ditingkat nelayan
elemennya tinggi. Sensus lebih layak
Pf : Harga ditingkat nelayan
dilakukan jika penelitian
dimaksudkan untuk menjelaskan Pr : Harga ditingkat konsumen
karakteristik setiap elemen dari
populasi. Share biaya pemasaran dan
share keuntungan.
Analisis Data Sbi = (bi / Pr) x 100%
Teknik analisis data yang Ski = (ki / Pr) x 100%
digunakan untuk menjawab dari Keterangan :
tujuan penelitian adalah : Ski : Share keuntungan lembaga
1. Analisis deskriptif pemasaran ke i
Analisis deskriptif Sbi : Share biaya pemasaran ke i
merupakan metode analisa berupa
menggambarkan suatu keadaan HASIL DAN PEMBAHASAN
obyek penelitian pada saat
Distribusi Ikan Hasil Tangkapan
sekarang berdasarkan fakta-fakta
Nelayan
yang tampak sebagaimana adanya. Saluran distribusi hasil
Menurut Arikunto (2010), dalam tangkapan ikan dari nelayan
penelitian deskriptif apabila responden tidak ada yang menjual
datanya telah terkumpul, maka ikan hasil tangkapannya kepada para
diklasifikasikan menjadi dua agen, pedagang pengecer dan
kelompok data, yaitu kuantitatif konsumen. Responden nelayan
yang berbentuk angka-angka dan menjual hasil tangkapan mereka
kualitatif yang dinyatakan dalam kepada pemilik bangliao (tauke).
kata-kata atau simbol. Nelayan mendaratkan seluruh hasil
2.Analisis margin pemasaran. tangkapannya ke bangliao karena
Menurut Sudiyono (2001),
bangliao menampung jenis ikan apa
untuk menghitung nilai margin saja yang didaratkan oleh nelayan.
pemasaran maka digunakan rumus Nelayan tidak perlu mencari
sebagai berikut:
pelanggan lagi untuk menjual hasil
Analisis Margin Pemasaran,
tangkapannya.
digunakan untuk mengukur Dimulai dari para nelayan
keuntungan masing-masing pelaku pulang melaut dengan membawa
yang terlibat dalam proses hasil tangkapannya menuju ke
distribusi ikan. tempat pendaratan ikan (bangliao)
MP = Pr – Pf kemudian nelayan menurunkan hasil
Keterangan : tangkapannya untuk ditimbang oleh
MP : Margin Pemasaran (Rp/kg ) pekerja di bangliao lalu hasil catatan
Pr : Harga Konsumen (Rp/kg) jumlah ikan yang ditimbang
Pf : Harga Produsen (Rp/kg ) diberikan kepada tauke untuk
meminta pembayarannya. Harga ikan
ditentukan oleh tauke sesuai dengan

89
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

kualitas ikan, serta jumlah dan lembaga pemasaran yang terlibat


ukuran besar atau kecil ikan yang dalam kegiatan produk dari produsen
didaratkan. sampai ke konsumen akhir sedikit,
maka dikatakan saluran pemasaran
Distribusi Hasil Pembelian Agen itu pendek. Sedangkan produksi hasil
Responden agen ada yang perikanan mempunyai sifat mudah
menjual langsung kepada rumah mengalami penurunan mutu, maka
makan, dan sebagian besar selama pemasarannya menghendaki
responden menjual hasil pembelian saluran yang pendek untuk
mereka kepada pedagang pengecer menghindari penurunan mutu. Hal
dan along-along. ini sejalan dengan pendapat Hendrik
Agen tidak perlu mengeluarkan (2010), ada tiga sifat produk
biaya transportasi terlalu mahal perikanan, yaitu produksinya
karena mereka hanya mengantar ikan musiman, produk mudah rusak
kepada para pedagang pengecer yang (penurunan mutu), dan konsumsi
ada di pasar daerah kelurahan Bagan produk perikanan relatif sama
Barat yang letaknya dekat dengan sepanjang tahun.
bangliao Hasan, sedangkan along- Secara skematis pola distribusi
along datang sendiri ke tempat agen hasil pembelian pedagang pengecer
untuk mengambil ikan. dapat digambarkan sebagai berikut;
Secara skematis pola distribusi pedagang pengecer → konsumen.
hasil pembelian responden agen
dapat disimpulkan sebagai berikut; Distribusi Hasil Pembelian Along-
(a) agen → rumah makan, (b) agen along
→ pedagang pegecer, (c) agen → Responden along-along
along-along. menjual ikan langsung kepada
konsumen. Pendistribusian hasil
Distribusi Hasil Pembelian pembelian along-along sama halnya
Pedagang Pengecer dengan pendistribusian pedagang
Keseluruhan responden pengecer, hanya saja perbedaannya
pedagang pengecer menjual ikan jika pedagang pengecer menjual
langsung kepada konsumen. Dalam ikannya di pasar, namun along-along
hal ini pedagang pengecer menjual ikannya dengan cara
merupakan pelaku tata niaga ikan berkeliling dengan menggunakan
yang berhadapan langsung dengan sepeda motor.
konsumen. Secara skematis pola distribusi
Panjang pendeknya saluran hasil pembelian along-along dapat
pemasaran ditentukan oleh banyak digambarkan sebagai berikut; along-
sedikitnya lembaga pemasaran yang along → konsumen.
dilalui oleh suatu barang. Apabila

90
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

Pola Saluran Distribusi Ikan Hasil Tangkapan di Bangliao Hasan


Adapun pola saluran distribusi di bangliao Hasan ditemukan 3 saluran (Gambar
1).
Nelayan Nelayan Nelayan

Tauke Tauke Tauke

Agen Agen Agen

Pengecer Along-along
Rumah
Makan
Konsumen
Konsumen

(1) (2) (3)

Gambar 1. Saluran Distribusi Ikan Hasil Tangkapan di Bangliao Hasan

Dari Gambar 1 di atas dapat pedagang pengecer yang ada di


dilihat bahwa pada saluran pasar-pasar.
pemasaran pertama, nelayan menjual Pada saluran pemasaran ketiga,
ikan ke bangliao Hasan (tauke), nelayan masih menjual ikan hasil
kemudian ikan yang telah dibeli oleh tangkapannya ke bangliao Hasan
tauke akan disalurkan kepada agen. (tauke), kemudian agen langsung
Dari agen kemudian disalurkan mendistribusikan ikannya kepada
kepada konsumen rumah makan. along-along yang berjualan dengan
Pada saluran pertama ini, hanya cara berkeliling menggunakan
sebagian agen yang menjual ikan ke sepeda motor.
konsumen rumah makan. Konsumen
tersebut datang langsung ke agen Jenis dan Harga Ikan Segar
untuk membeli ikan. Rata-rata ikan
yang dibeli oleh rumah makan Jenis ikan dominan yang
sebanyak 5 kg per jenis ikan. didaratkan di Bangliao Hasan terdiri
Pada saluran pemasaran kedua, dari ikan Senangin, ikan Tenggiri,
nelayan menjual ikan hasil ikan Pari, ikan Bawal Putih dan ikan
tangkapannya ke bangliao Hasan Sembilang. Berikut harga jenis ikan
(tauke). Akan tetapi yang yang didaratkan oleh
membedakan saluran kedua ini nelayan di Bangliao Hasan (Tabel 1).
adalah agen langsung
mendistribusikan ikannya kepada

91
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

Tabel 1. Harga dan Jenis Ikan yang didaratkan Nelayan di Bangliao Hasan
No Jenis Ikan Harga (Rp/Kg)
1 Ikan Senangin 27.000
2 Ikan Bawal Putih 35.000
3 Ikan Tenggiri 38.000
4 Ikan Pari 30.000
5 Ikan Sembilang 18.000
Sumber : Data Primer 2017

Tabel 1 menunjukkan bahwa berukuran sedang, dan ukuran C


ikan Tenggiri memiliki harga yang menunjukkan ikan berukuran kecil.
lebih tinggi dibandingkan dengan Margin Pemasaran
jenis ikan yang lainnya yaitu Rp Dalam penelitian ini margin
38.000/kg, ikan Tenggiri dengan pemasaran dihitung sebagai selisih
harga Rp. 38.000 adalah ikan antara harga jual ikan tangkap di
Tenggiri yang memiliki ukuran A tingkat nelayan dengan harga jual
dengan kualitas terbaik. Diikuti ikan di tingkat pengecer. Prosedur
harga ikan Bawal Putih memiliki analisis ini dilakukan dengan
harga sebesar Rp 35.000/kg dengan memilih dan mengikuti saluran
ikan ukuran C, kemudian ikan Pari pemasaran dari komoditi spesifik,
memiliki harga sebesar Rp 30.000/kg membandingkan harga pada berbagai
dengan ikan ukuran A, harga ikan tingkat pemasaran yang berbeda, dan
Senangin yaitu Rp 27.000/kg dengan mengumpulkan data penjualan dan
ikan ukuran B, dan ikan Sembilang pembelian kotor tiap jenis pedagang
memiliki harga yaitu sebesar Rp (Hanafiah dan Saefuddin, 2006).
18.000/kg dengan ukuran ikan B. Berikut margin pemasaran pada
Perbedaan harga ikan tergantung dari setiap jenis ikan di masing-masing
ukuran ikan tersebut. Ukuran A lembaga pemasaran dapat dilihat
menunjukkan ikan berukuran besar, pada Tabel 2.
ukuran B menunjukkan ikan

Tabel 2. Margin Pemasaran pada


setiap Lembaga Pemasaran

Uraian 1 2 3 4 5
Bangliao
Margin 3.000 3.000 3.000 14.000 3.000
Agen
Margin 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
P.Pengecer
Margin 4.000 5.000 3.000 4.000 4.000
Along-Along
Margin 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Sumber : Data Primer
Keterangan:
1=ikan Senangin; 2=ikan Bawal Putih;
Tabel 2 menunjukkan bahwa margin
3=ikan Tenggiri; 4=ikan Pari; 5=ikan
Sembilang pemasaran tertinggi terdapat pada

92
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

lembaga pemasaran along-along. Hal Rp. 1.669.000,- per bulan. Agen


ini disebabkan karena along-along yang merupakan penyalur kepada
berjualan dengan cata berkeliling pedagang pengecer yang ada di
pasar-pasar dan along-along
sehingga membutuhkan biaya
memperoleh keuntungan sebesar Rp.
pemasaran yang besar, dan juga 1.355,-perkilogram ikan dengan
harga jual ikan kepada konsumen volume ikan 45 kg/hari memperoleh
dijual dengan harga yang cukup pendapatan Rp. 1.829.250,- per
tinggi. bulan. Pedagang pengecer
memperoleh keuntungan sebesar Rp.
Nilai Rantai Distribusi Komoditas 3.125,- perkilogram ikan dengan
Ikan volume 15 kg/hari memperoleh
Pada garis besarnya pelaku tata pendapatan Rp. 1.406.250 per bulan.
niaga komoditas ikan tangkap di Dan along-along memperoleh
Bangliao Hasan mayoritas keuntungan sebesar Rp. 4.500,-
menggunakan saluran distribusi perkilogram ikan dengan volume
yaitu, nelayan → agen → pedagang ikan 10 kg/hari memperoleh
pengecer → konsumen. pendapatan Rp. 1.350.000,- per
Jenis pembiayaan utama tauke bulan.
meliputi biaya upah kerja karyawan, Tingkat pendapatan tertinggi
fiber dan plastik adalah sebesar Rp. terdapat pada lembaga pemasaran
2.841,- per kilogram ikan. Kemudian agen. Hal ini disebabkan karena agen
agen meliputi biaya pengawetan memiliki biaya pemasaran yang
ikan, biaya transportasi, dan retribusi rendah. Sedangkan tingkat
adalah sebesar Rp. 645,- per pendapatan terendah terdapat pada
kilogram ikan. Pedagang pengecer lembaga pemasaran along-along, hal
meliputi biaya es dan retribusi ini disebabkan karena along-along
sebesar Rp. 875,- per kilogram ikan memiliki biaya pemasaran yang
segar. Dan Along-along meliputi tinggi dan juga volume ikan yang
biaya es, biaya transportasi dan dijual dalam jumlah yang sedikit.
plastik sebesar Rp. 2.500,- Pendapatan yang didapat merupakan
perkilogram ikan. laba bersih yang sudah dikurangi
biaya pemasaran.
Ikan Senangin
Ikan Bawal Putih
Margin pemasaran (Marketing
Margin) ikan senangin yang paling Margin pemasaran (Marketing
tinggi berturut-turut terjadi pada Margin) ikan Bawal Putih yang
along-along Rp. 7.000 (17,9 %), paling tinggi berturut-turut terjadi
pedagang pengecer Rp. 4.000 (10,3 pada along-along Rp. 7.000,- (14,9
%), tauke Rp. 3.000 (7,7 %) dan %), pedagang pengecer Rp. 5.000,-
agen Rp. 2.000 (5,1 %). Berdasarkan (10,6 %), tauke Rp. 3.000,- (6,4 %)
nilai margin keuntungan (net benefit dan agen Rp. 2.000,- (4,3 %).
margin), tauke yang membeli ikan Berdasarkan nilai margin keuntungan
langsung dari nelayan memperoleh (net benefit margin), tauke yang
keuntungan sebesar Rp. 159,-per membeli ikan langsung dari nelayan
kilogram ikan dengan volume ikan memperoleh keuntungan sebesar Rp.
350 kg/hari memperoleh pendapatan 159 ,-per kilogram ikan dengan

93
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

volume ikan 400 kg/hari memperoleh margin keuntungan (net benefit


pendapatan Rp. 1.908.000,- per margin), tauke yang membeli ikan
bulan. Agen yang merupakan langsung dari nelayan memperoleh
penyalur kepada pedagang pengecer keuntungan sebesar Rp. 159 ,-per
yang ada di pasar-pasar memperoleh kilogram ikan dengan volume ikan
keuntungan sebesar Rp. 1.355,- 350 kg/hari memperoleh pendapatan
perkilogram ikan dengan volume Rp. 1.669.500,- per bulan. Agen
ikan 50 kg/hari memperoleh yang merupakan penyalur kepada
pendapatan Rp. 2.032.500,- per pedagang pengecer yang ada di
bulan. Pedagang pengecer pasar-pasar memperoleh keuntungan
memperoleh keuntungan sebesar Rp. sebesar Rp. 1.355,-per kilogram ikan
4.125,- perkilogram ikan dengan dengan volume ikan 40 kg/hari
volume ikan 20 kg/hari memperoleh memperoleh pendapatan Rp.
pendapatan Rp. 2.475.000,- per 1.626.000,- per bulan. Pedagang
bulan. Dan along-along memperoleh pengecer memperoleh keuntungan
keuntungan sebesar Rp. 4.500,- sebesar Rp. 2.125,- perkilogram ikan
perkilogram ikan dengan volume dengan volume 15 kg/hari
ikan 5 kg/hari memperoleh memperoleh pendapatan sebesar Rp.
pendapatan sebesar Rp 675.000,- per 956.250,- perbulan. Dan along-along
bulan. memperoleh keuntungan sebesar Rp.
Tingkat pendapatan tertinggi 4.500,- perkilogram ikan dengan
terdapat pada pedagang pengecer, hal volume ikan 5 kg/hari memperoleh
ini disebabkan karena pedagang pendapatan Rp. 675.000,- per bulan.
pengecer memiliki harga jual yang Tingkat pendapatan tertinggi
tinggi dan volume ikan yang diambil terdapat pada lembaga pemasaran
dalam jumlah sedikit, maka tauke dan tingkat pendapatan
pedagang pengecer bisa memperoleh terendah diperoleh oleh lembaga
keuntungan yang besar. Sedangkan pemasaran along-along. Hal ini
tingkat pendapatan terendah terdapat disebabkan karena along-along
pada lembaga pemasaran along- menjual ikan dengan harga yang
along, hal ini disebabkan karena tidak terlalu tinggi dan along-along
along-along memiliki biaya menjual ikan dengan volume yang
pemasaran yang tinggi dan juga sedikit. Pendapatan yang didapat
volume ikan yang dijual dalam merupakan laba bersih yang sudah
jumlah yang sedikit. Pendapatan dikurangi biaya pemasaran.
yang didapat merupakan laba bersih
yang sudah dikurangi biaya Ikan Pari
pemasaran.
Margin pemasaran (Marketing
Ikan Tenggiri Margin) ikan Pari yang paling tinggi
berturut-turut terjadi pada tauke Rp.
Margin pemasaran (Marketing 14.000,- (26,4 %), along-along Rp.
Margin) ikan Tenggiri yang paling 7.000,- (13,2 %), pedagang pengecer
tinggi berturut-turut terjadi pada Rp. 4.000,- (7,5 %) dan agen Rp.
along-along Rp. 7.000,- (14%), 2.000,- (3,8 %). Berdasarkan nilai
pedagang pengecer Rp. 3.000,- (6 margin keuntungan (net benefit
%), tauke Rp. 3.000,- (6%) dan agen margin), tauke yang membeli ikan
Rp. 2.000,- (4%). Berdasarkan nilai langsung dari nelayan memperoleh

94
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

keuntungan sebesar Rp. 11.159 ,-per bulan. Agen yang merupakan


kilogram ikan dengan volume 147 penyalur kepada pedagang pengecer
kg/hari memperoleh pendapatan yang ada di pasar-pasar memperoleh
sebesar Rp. 1.511.190,- per bulan. keuntungan sebesar Rp. 1.355,-
Agen yang merupakan penyalur perkilogram ikan dengan volume
kepada pedagang pengecer yang ada ikan 40 kg/hari memperoleh
di pasar-pasar memperoleh pendapatan Rp. 1.626.000,- perbulan
keuntungan sebesar Rp. 1.355,- , pedagang pengecer memperoleh
perkilogram ikan dengan volume keuntungan sebesar Rp. 3.125,-
sebesar 20 kg/hari memperoleh perkilogram ikan dengan volume 15
pendapatan Rp. 813.000,- per bulan, kg/hari memperoleh pendapatam Rp.
pedagang pengecer memperoleh 1.406.250,- per bulan. Dan along-
keuntungan sebesar Rp. 3.125,- along memperoleh keuntungan
perkilogram ikan dengan volume 10 sebesar Rp. 4.500,- perkilogram ikan
kg/hari memperoleh pendapatan dengan volume 5 kg/hari
sebesar Rp. 937.500,- per bulan. Dan memperoleh pendapatan sebesar Rp.
along-along memperoleh 945.000,- perbulan.
keuntungan sebesar Rp. 4.500,- Tingkat pendapatan tertinggi
perkilogram ikan dengan volume terdapat pada lembaga pemasaran
ikan 5 kg/hari memperoleh tauke, hal ini disebabkan karena
pendapatan Rp 675.000,- per bulan. tauke menjual ikan dengan skala
Tingkat pendapatan tertinggi yang cukup banyak. Sedangkan
terdapat pada lembaga pemasaran pendapatan terendah terdapat pada
tauke hal ini disebabkan karena lembaga pemasaran along-along, hal
harga jual yang tinggi dan volume ini disebabkan karena biaya
ikan yang dijual dalam skala yang pemasaran yang cukup tinggi dan
banyak. Sedangkan tingkat jumlah ikan yang dijual hanya
pendapatan terendah terdapat pada sedikit. Pendapatan yang didapat
lembaga pemasaran along-along, hal merupakan laba bersih yang sudah
ini disebabkan karena biaya dikurangi biaya pemasaran.
pemasaran yang tinggi dan volume
penjualan yang sedikit. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ikan Sembilang
Margin pemasaran (Marketing Dari hasil penelitian yang telah
Margin) ikan sembilang yang paling dilakukan terhadap distribusi dan
tinggi berturut-turut terjadi pada margin pemasaran hasil tangkapan
along-along Rp. 7.000,- (23,3 %), ikan di Bangliao Hasan Kelurahan
pedagang pengecer Rp. 4.000,- (13,3 Bagan Barat Kecamatan Bangko
%), tauke Rp. 3.000,- (10 %) dan Kabupaten Rokan Hilir, maka dapat
agen Rp. 2.000,- (6,7 %). diambil beberapa kesimpulan sebagai
Berdasarkan nilai margin keuntungan berikut:
(net benefit margin), tauke yang 1. Rantai distribusi komoditas ikan
membeli ikan langsung dari nelayan tangkap di Bangliao Hasan terdapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp. dua saluran, yaitu: saluran
159 ,-per kilogram ikan dengan distribusi pertama, dari nelayan ke
volume ikan 350 kg/hari memperoleh bangliao ke agen ke rumah makan;
pendapatan Rp. 1.669.500,- per kedua, dari nelayan ke bangliao ke

95
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

agen ke pedagang pengecer dan disebabkan karena pedagang


along-along ke konsumen. pengecer memiliki biaya
2. Total margin pemasaran tertinggi pemasaran yang rendah dan margin
terdapat pada jenis ikan Pari yang dimiliki cukup tinggi.
sebesar Rp. 31.000,-. Hal ini Sedangkan pendapatan terendah
disebabkan karena ikan pari yang terdapat pada lembaga pemasaran
dibeli dari nelayan dalam keadaan along-along dalam jenis ikan
utuh sedangkan tauke menjual ikan Tenggiri dan Pari sebesar Rp.
pari kepada agen sudah dalam 675.000,- per bulan, hal ini
dalam keadaan dipotong-potong disebabkan karena along-along
atau hanya dagingnya saja. menjual dalam jumlah kecil dan
Sedangkan total margin pemasaran memiliki biaya pemasaran yang
terendah terdapat pada jenis ikan tinggi.
Tenggiri sebesar Rp. 19.000,-. Hal
ini disebabkan karena masing- Saran
masing dari lembaga pemasaran Ketidakterlibatan nelayan secara
tidak banyak dalam mengambil langsung ke dalam pasar membuat
keuntungan. Pendapatan tertinggi nelayan tidak mendapat penghasilan
lembaga pemasaran terdapat lebih untuk menambah pemasukan
pedagang pengecer dalam jenis untuk keluarga nelayan tersebut.
ikan Bawal Putih sebesar Rp. Hendaknya ada inisiatif sendiri dari
2.475.000,- per bulan, hal ini
DAFTAR PUSTAKA
1. para nelayan untuk menjual ikan Arikunto, S. 2010. Prosedur
langsung kepada konsumen. Penelitian; Suatu Pendekatan
Salah satunya yaitu ada peran Praktik. Jakarta: Rinrka
dari istri atau keluarga untuk ikut Cipta. Bungin. 2011.
dalam pemasaran ikan ini. Penelitian Kualitatif.

2. Perlu adanya sosialisasi dari JakartaKencana Prenada Media


lembaga institusi publik untuk Group.
membantu para nelayan dalam Hendrik. 2010. Analisis Usaha
hal permodalan, seperti Pengolahan Ikan Asin Di
memfasilitator antara nelayan Kecamatan Pandan
dengan lembaga permodalan baik Kabupaten Tapanuli Tengah
itu bank, koperasi atau lembaga Sumatera Utara. Jurnal
lain sehingga para nelayan tidak Perikanan Dan Kelauatan : 83-
lagi meminjam bantuan dari non 88.
Bank, dalam hal ini adalah tauke Rahim, Abd., dan Hastuti, D.R.D.
atau rentenir. 2007. Ekonomi Pertanian,
Pengantar Teori dan Kasus.
Penebar Swadaya.
Ruslan, R. 2008. Manajemen Public
Relations & Media
Komunikasi. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.

96
Distribusi dan Margin Pemasaran Hasil tangkapan Ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 45. No.3 November 2017

Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Yin, R. K. 2002. Studi kasus (Desain


Pertanian. Malang : Universitas dan Metode). Raja Grafindo
Muhamadyah Malang. Persada. Jakarta.

97

You might also like